BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODE
II.1 Langkah Kerja
1. Menentukan satuan batuan dari log yang kita punya, dengan melihat litologi yang
berada pada kolom litologi. Dengan melihat kolom litologi tersebut , kita dapat
menginterpretasi satuan batuannya .
2. Dengan litologi yang dominan, kita dapat menyimpulkan atau menarik bahwa yang
dominan merupakan satuan batuan.
3. Menentukan formasi pada log yang kita punya.
4. Diketahui pada soal menunjukkan berbagai macam formasi yang berada di
Sumatera Selatan, pada soal juga tertera Formasi apa dan Satuan batuan apa saja
yang berada pada formasi tersebut.
5. Dengan mencocokkan litologi maupun satuan batuannya , kita dapat menarik
formasinya .
6. Menentukan petroleum system yang ada pada log tersebut.
7. Pada log ini terdapat 3 petroleum system, dan ada 3 cara mengetahuinya :
a. Source Rock, biasanya memiliki litologi shale dan pada source rock
merupakan dominan karbon . Pada log yang kita jumpai terdapat batubara
yang merupakan sumber utama pembuat minyak dan gas bumi . Selain itu
kandungan gas yang terdapat pada source rock cukup tinggi.
b. Reservoir, reservoir merupakan tempat yang memiliki porositas dan
permeabilitas yang baik. Reservoir merupakan tempat dimana minyak dan
gas bumi bermigrasi. Penciri dari Reservoir adalah menunjukkan adanya oil
show , bau oil, jejak oil, dan juga adanya kandungan Gas yang cukup tinggi.
c. Reservoir Rock, merupakan batuan yang dapat menjadi reservoir atau
tempat bermigrasinya oil maupun gas. Akan tetapi reservoir rock, belum
sepenuhnya terisi oleh oil and gas. Hanya saja berpotensi sebagai Reservoir.
Dicirikan dengan litologi batu pasir , dan memiliki kandungan gas yang
cukup tinggi.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Formasi
1. Formasi Talang Akar
Formasi Talang Akar pada sub Cekungan Jambi terdiri dari batulanau, batupasir,
dan sisipan batubara yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal hingga
transisi. Menurut Pulunggono, 1976, Formasi Talang Akar berumur Oligosen Akhir
hingga Miosen Awal dan diendapkan secara selaras diatas Formasi Lahat. Bagian
Bawah formasi ini terdiri dari batupasir kasar, serpih, dan sisipan batubara.
Sedangkan dibagian atasnya berupa perselingan anatara batupasir dan serpih.
Ketebalan Formasi Talang Akar ini berkisar antara 400 m 850 m .
2. Formasi Gumai
Formasi Gumai diendapkan secara selaras diatas Formasi Baturaja dimana formasi
ini menandai terjadinya transgersi maksimum di Cekungan Sumatera Selatan.
Bagian bawah formasi ini terdiri dari serpih gampingan dengan sisipan
batugamping, napal dan batulanau. Sedangkan dibagian atasnya berupa perselingan
antara batupasir dan serpih. Ketebalan formasi ini secara umum bervariasi antara
150m 220m dan diendapkan pada lingkungan laut dalam. Formasi ini berumum
Miosen awal Miosen Tengah .
3. Formasi Air Benakat
Formasi Air Benakat diendapkan secara selaras diatas Formasi Gumai dan
merupakan awal terjadinya fase regresi. Formasi ini terdiri dari batulempung,
dengan sisipan batupasir halus, batupasir abu abu kehitaman, dan juga
glaukonitan setempat mengandung lignit dan dibagian atas mengandung tuffan
sedangkan bagian tengan kaya akan fosil foraminifera. Ketebalannya bervariasi
antara 100m 1300m dan berumur Miosen Tengah Miosen Akhir. Formasi ini
diendapkan pada lingkungan laut dangkal.
4. Cap Rock, cap rock bertindak seperti dinding dan langit langir yang menghalangi
cairan untuk bergerak melaluinya. Cap Rock yang paling umum adalah batu serpih,
yang bisa dibandingkan dengan batupasir, memiliki ruang yang melaluinya .
Meskipun Cap Rock mencegah minyak dari bergerak melalui mereka, mereka tidak
selalu menghalangi minyak bergerak disekitar mereka. Maka dari itu diperlukan
ada nya jebakan geologi / Trap .
BAB IV
KESIMPULAN
1. Terdapat tiga satuan batuan yaitu :
a. Satuan Batuan Quartzite
b. Satuan Batuan Pasir
c. Satuan Batuan Serpih
2. Terdapat tiga formasi hasil dari pemboran, yaitu :
a. Formasi Talang Akar
b. Formasi Gumai
c. Formasi Air Benakat
3. Petroleum System yang dijumpai , yaitu :
a. Source Rock
b. Reservoir
c. Reservoir Rock
d. Cap Rock
4. Hasil pengeboran ini didapatkan pengeboran Basement Reservoir, merupakan
reservoir yang berada di basement . Tebal dari reservoir ini kurang lebih 65m .
5. Source Rock dari hasil pengeboran ini banyak berasal dari batubara , yang
merupakan sumber utama pembentuk oil and gas.