Oleh:
(0613515005)
TAHUN 2016
TUGAS I
ARTIKEL PENELITIAN
Abstract
Man must communicate in this life, it means that he needs other people and require groups or
communities for interation. This is the essence of the human person that most of the individual
human is formed from the integration with other social and community groups. In the group or
organization, there is a form of leadership that become an important thing for the running of
life group, it is consisted of superiors and unsuperiors. Between the two sides there should be a
goals and ideals of the group or organization. Deal with the leadership, so the good
communication is very important because it is owned by a leader. It is deal with to his duty to
influence, guide, direct, encourage members to perform certain activities in order to achieve the
Pendahuluan
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses
administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga,baik internal maupun
eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar kemungkinan semua
proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal dan
sesuai dengan yang telah direncanakan. .Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat
Kemampuan diagnosis merupakan kemampuan kognitif yang dapat memahami stuasi saat
sekarang dan apa yang di harapkan pada masa yang akan datang. Kompetensi mengadaptasi
pesan-pesannya agar dapat dipahami orang lain dengan baik dan jelas.
Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki
oleh seorang pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing,
mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan
Lalu bagaimana mungkin komunikasi bisa berjalan dengan baik jika seorang pemimpin tidak
memberikan kenyamanan, malahan yang ada adalah ketakutan bagi bawahannya dalam
Untuk menjawab masalah diatas maka penulis akan membahas beberapa aspek antara
lan tentang peran komunikasi dalam kepemimpinan. Pembahasan ini akan mencakup beberapa
aspek antara lain Bagaimana konsep kepemimpinan yang baik, Apa saja fungsi komunikasi
kepemimpinan, Apa hambatan hambatan yang terjadi dalam komunikasi kepemimpinan dan
Pengertian komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam
bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan
berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi
perhubungan.
Ahli komunikasi mengatakan bahwa communication is the process of sending and reciving
symbols with attach meaning. Artinya bahwa komunikasi sebagian kegiatan penyampaian
informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda-tanda yang sama. Communication is the
evoking of a shered or common meaning in another person. (Nelson & Quick, 2006 : 250).
Demikian juga Jennifer M. George (2006 : 437) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah
membagi informasi antara dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai pemahaman
bersama, (Comunication the shering of information between two or more individuals or group to
akan dapat berhubungan antara satu dengan yang lain, sehingga kehidupan manusia akan
bermakna. Disisi lain ada sejumlah kebutuhan dalam diri manusia itu hanya dapat dipenuhi
melalau komunikasi dengan sesama. Makin banyak manusia itu melakukan aktivitas komunikasi
antara satu dengan yang lainnya, akan semakin banyak informasi yang didapatnya dan semakin
(message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi komunikasi.
Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau komunikasi arus listrik, lambaian
tangan, bendera berkibar, atau benda lain yangmempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Komunikasi
organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan
demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar
sesamanya
Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif pada
umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu
merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam melakukan
komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal yang baik dapat
dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah, sopan,dan lembut. Komunikasi non
kebenaran, keadilan, etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa tubuh.
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam
processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang
secara lebih pasti, informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang
guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan)
membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap
Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang
Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau
semestinya.
Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan
dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal
seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan
Bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindak
berbagi informasi dan gagasan. Untuk itu kita perlu memahami style atau gaya seseorang ketika
specialized set of interpersonal behaviors that are used in a given situation). Masing-masing
gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan
respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya
komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari
penerima (receiver).
Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan
adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran
dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan
nama komunikator satu arah atau one-way communications. Gaya komunikasi ini dapat dibagi
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu
kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan
tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal
dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications. Pesan-pesan yag
berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha menjual gagasan agar dibicarakan
bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya.
The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain
supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik.
Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada
negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif
pula.
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian
verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of
pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian,
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah
orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina
hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam
lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi
dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama,
khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang
maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas
dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian
kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang
tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi
tersebut. Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State
University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama
Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan bahwa
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim
pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan
(action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru
saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang
pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini
cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun
dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat
ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun
pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang
lain. Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau
berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi,
artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk
berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan
Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: Saya tidak ingin
melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk
menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak
dipakai dalam konteks komunikasi organisasi. Gambaran umum yang diperoleh dari
uraian di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya
komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic
dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang
bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir: controlling dan
bermanfaat.
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak
2. Hambatan mekanik adalah Komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau
media lainnya.
manusia.
Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel
sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi
1. Mendengar yaitu biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau
informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi.
Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber yaitu Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada
anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung
mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda yaitu Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si
pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda yaitu Kita sering mendengar kata yang
artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar
lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa
berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten yaitu Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi
tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang
7. Pengaruh emosi yaitu Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima
informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan
ditanggapinya.
Permasalahan bisa terjadi akibat kita salah mengkomunikasikan pesan kepada komunikan.
Kadang hal ini terlupakan, padahal, manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi,
artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling
berinteraksi.
Dalam berkomunikasi sering kali kita menjumpai banyak perbedaan. Perbedaan gaya
fenomena etnosentrisme. Sehingga tak heran seringkali konflik diantara suku dibangsa ini
disebabkan adanya salah menginterpretasikan perkataan ataupun maksud dari ucapan seseorang
Selain itu juga dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk
berinteraksi antar individu maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan dapat mencegah
konflik. Di sisi lain, komunikasi juga dibutuhkan oleh setiap Negara untuk saling berhubungan
Komunikasi dengan kepemimpinan sangat erat hubungannya. Seorang pemimpin harus memiliki
wawasan yang luas, jujur, bertanggung jawab , berani dalam mengambil keputusan, dan ia juga
harus mempunyai keahlian berkomunikasi yang sangat baik. Karena komunikasi dapat
menentukan berhasil atau tidaknya seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Setiap
gagasan/ide yang akan dipaparkan. Sehingga seorang pemimpin tersebut dapat mengambil
Kepemimpinan yang berhasil mempengaruhi orang lain sangat ditentukan oleh keterampilan dan
kemampuan menjalankan fungi komunikasi secara baik karenanya komunikasi yang baik dan
menjadi efektif akan ditentukan pula oleh kepercayaan dan keyakinan seorang pemimpin dalam
memimpin untuk mempengaruhi bawahan. Keyakinan dan kepercayaan hanya dapat terbentuk
apabila pemimpin menyadari suatu lingkungan yang harmonis antara pimpinan dengan para
bawahannya yang dapat benar-benar berkomunikasi dengan baik yang sejalan dengan makna
fungsi komunikasi.
Dalam sebuah organisasi setiap orang yang terlibat di dalamnya ketika melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, baik selaku pimpinan maupun para staf , agar semua pekerjaan dapat
terlaksana dengan lancar dan harmonis untuk mencapai tujuan bersama yang disepakati dan
ditetapkan, maka unsur kerjasama harus senantiasa tercipta dengan baik. Dengan terjadinya
proses kerjasama maka unsur komunikasi pun dengan sendirinya akan tercipta, karena apa pun
bentuk instruksi, informasi dari pimpinan , masukan, laporan dari bawahan ke pimpinan, antara
Peran pimpinan dalam peningkatan komunikasi pada sebuah organisasi membutuhkan tiga hal:
1. pemimpin dan semua anggotanya harus memiliki kemampuan yang tepat dan mengerti
komunikasi yang baik. Komunikasi bukanlah proses yang indah dan banyak orang
2. komunikasi organisasi yang efektif membutuhkan iklim atau budaya yang mendukung
komunikasi yang efektif. Lebih spesifik iklim ini akan membutuhkan kejujuran,
keterbukaan, praktik komunikasi yang baik dan tanggung jawab untuk membuat
3. komunikasi yang efektif membutuhkan perhatian. Hal ini bukanlah sesuatu yang
langsung terjadi tetapi dikembangkan sebagai hasil usaha staf dan jajaran manajemen.
Kesimpulan
Komunikasi dalam sebuah kepemimpinan merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam
mencapai keberhasilan tujuan yang akan diraih oleh suatu organisasi. Oleh karena itu seorang
pemimpin hendaklah piawai dalam berkomunikasi baik itu verbal maupun non verbal.
Komunikasi yang baik akan akan mampu meningkatkan motivasi, sehingga informasi yang
disampaikan dapat diterima dengan baik dan hal ini akan mampu meningkatkan kinerja serta
Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif pada
umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu
merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dalam suatu organisasi baik yang
berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan
melibatkan empat fungsi antara lain fungsi informative, Regulatif,Integratif dan Persuasive .
Proses komunikasi ini akan mengalami banyak hambatan. Beberapa Hambatan Komunikasi
dapat berupa Hambatan Sematik, Hambatan Mekanik, Hambatan antropologis dan Hambatan
psikologis.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka pemimpin harus meningkatkan kemampuan komunikasi
yang efektif yang mencakup pemahaman komunikasi yang baik, iklim budaya pendukung
Hassan, Abdullah dan Ainon Muhamad. 1998. Komunikasi untuk pemimpin.(Kuala Lumpur:
Utusan Publication & Distributors Sdn. Bhd. )
Effendi. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.(Bandung: Citra Aditya Bakti.)
Elvinaro, dan Lukiati Komala. 2005. Komuniksi Massa. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Alvin A Goldberg. dan Larson Carl. 1985. Komunikasi Kelompok. (Jakarta: Unversitas
Indonesia.)
Nawawi Hadari dan Nawawi Martini Mimi. 1990. Kepemimpinan Yang Efektif. ( Yogyakarta:
Ghalia Gajah Mada University Press.)
Newstrom W John. dan Keith Devis. 1995. Human Behavior at Work : Organization Behavior.
( New York: McGraw-Hill Book Company.)
Munir Abdullah. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. (Yogyakarta: Ar Ruzz Media. )
McShane Von Glinow. 2008. Organizational Behavior. fourth edition. ( New York: McGraw-
Hill International edition.)
Effendy Uchjana Onong. 2003. Ilmu Komunikasi. ( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.)
Rivai, dan Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi.( Jakarta: PT. Radja Grafindo
Persada.)
Schermerhorn, dan Obsborn Hunt. 1997. Oeganizational Behavior. (Singapore: John Weilly &
Sons Inc.)
N Kenneth Wendy , dan A Gary Yukl. Perilaku Organisasi & Psikologi Personalia. (Jakarta:
Renika Cipta.)
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Dalam kehidupan sehari hari, baik di
lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar
sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan
yang harmonis anggota kelompokharuslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup
perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling
tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir,
kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun
perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.
Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan
seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Pengertian tentang arti dan hakekat kepemimpinan sangat penting bagi seorang
pemimpin. Sebab sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, kepemimpinan yang
dipraktikkan seorang pemimpin akan diwarnai oleh pemahaman internalnya tentang arti
Perubahan yang menguntungkan hanya akan terjadi jika perubahan tersebut berjalan terus
menerus atau berkelanjutan. Namun, perubahan yang terlalu cepat justru akan memakan ongkos
yang mahal dan membuat perubahan terbaik tidak akan mudah dicapai.
Tentu saja hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Pilihannya hanya ada dua, sukses atau gagal.
Nah, agar perubahan yang dijalankan bisa berjalan sukses, yang terlebih dahulu harus diubah
ialah gaya kepemimpinannya. Dengan kata lain, sang pemimpinnya lah yang harus terlebih
Kepemimpinan yang baik ialah kepemimpinan yang dekat dengan mereka yang dipimpinnya.
penuh talenta dan ide-ide segar, maka sebelumnya harus menunjukkan bahwa pemimpin
Intinya, sebelum pemimpin menuntut bawahan, tuntutlah diri sendiri untuk melakukan hal
tersebut dan tunjukkan bahwa pemimpin berhasil melakukannya. Dengan begitu, bawahan akan
menghargai dan menaruh kepercayaan kepada pemimpin. Hal ini juga untuk memberikan
Evaluasi diri
Agar mampu memberi contoh, lakukan evaluasi diri terlebih dahulu. Coba teliti diri, apakah
tujuan kerja sudah jelas dan fokus? Seberapa besar komitmen terhadap rencana yang sudah
Jika pemimpin sudah mampu menjawab dengan jujur pertanyaan pertanyaan tersebut sekaligus
mengakui kelemahan dan kelebihan, maka baru akan mampu membuat perubahan dalam hidup
dan perusahaan. Semakin memahami diri sendiri, maka semakin mampu melakukan perubahan
ke arah yang lebih baik. Selain itu, akan lebih siap menghadapi rintangan saat melakukan
perubahan tersebut.
Tentu saja perubahan yang terus-menerus akan membuat terus-menerus belajar. Belajar berarti
pemimpin harus siap menerima kenyataan bahwa bisa saja melakukan kesalahan. Kesalahan
tersebut harus melahirkan sebuah pelajaran baru. Selanjutnya, hikmah dari kesalahan tersebut
harus bisa membuat menjadi setingkat lebih baik. Yang harus diperhatikan, jika gagal, maka hal
ini akan berpengaruh kepada bawahan. Karena itulah, pemimpin juga harus menanamkan pola
pikir belajar terus-menerus dan tidak takut menghadapi kesalahan sebagai bagian dari jalan
menuju sukses.
TUGAS II
MASALAH KEPEMIMPINAN
A. Definisi Kepemimpinan
Garry Yukl (1994:2) menyimpulkan definisi yang mewakili tentang kepemimpinan antara lain
sebagai berikut :
suatu kelompok kesuatu tujuanyang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill&
Coons,1957:7)
B. Gaya Kepemimpinan
Davis dan Newstrom (1995) menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan
seperti yangdipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenalsebagai gaya kepemimpinan.
1. Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk
[Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi
pemimpin karena keturunan atau ia telah dilahirkan dengan membawa bakat
kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah
memiliki potensi termasuk memiliki potensi atau bakat untuk memimpin dan inilah
yang disebut dengan faktor dasar. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya dapat
terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja - raja, karena orang tuanya menjadi
raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkat menjadi raja.
2. Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan
bukan dilahirkan [Leaders are made and not born]. Penganut teori berkeyakinan bahwa
semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang
mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan
atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan
dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor ajar atau latihan.
Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik, diajar, dan dlatih untuk
menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi
pemimpin, meskipun dia bukan merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang
pemimpin atau seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi
pemimpin.
3. Teori Ekologis
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik
faktor keturunan, bakat dan lungkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-
Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori Kontigensi atau Teori Tiga
Dimensi. Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam
Menurut sudut pandang saya secara pribadi mengenai pemimpin, seorang pemimpin dapat
dilahirkan dan juga dapat dibentuk. Karena menurut saya semua orang mempunyai jiwa
kepemimpian dari sejak mereka hidup. Manusia hidup di dunia ini untuk memimpin diri sendiri
dan juga memimpin di ruang lingkup mereka. Jiwa kepemimpinan itu dibentuk juga untuk
C. Tipologi kepemimpinan
1. Otorite/Authoritarian
daridirinya sendiri secara penuh.Segala pembagian tugas dantanggung jawab dipegang oleh
telahdiberikan
2. Militeristik
Seorang pemimpin yang bertipe militeristisialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-
sifat berikut :
3. Paternalistis
dan fantasinya;
4. Demokratis
bawahannya.
kesalahan yang kemudiandiperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahanyang
5. Kharismatis.
demikian mempunyai daya tarik yangamat besar dan karenanya pada umumnyamempunyai
pengikut yang jumlahnya yang sangatbesar, meskipun para pengikut itu sering pula
D. Model Kepemimpinan
kepemimpinan yang berlandaskan pada perilaku dan keterampilan seseorang yang berbaur
kemudian membentuk gaya kepemimpinan yang berbeda. Beberapa model yang menganut
pendekatan ini, di antaranya adalah sebagai berikut: Pertama, Model Kepemimpinan
cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis
sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku
demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa
atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan
pemimpin, karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta
memegang tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan
hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara lain,
pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan
rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama dari perilaku otokratis ini
2. Perilaku demokratis; perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber kuasa atau wewenang
yang berawal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan dimotivasi dengan tepat dan
team work untuk mencapai tujuan, di mana si pemimpin senang menerima saran, pendapat
dan bahkan kritik dari bawahannya. Kebijakan di sini terbuka bagi diskusi dan keputusan
kelompok.
3. Model Kepemimpinan Ohio. Dalam penelitiannya, Universitas Ohio melahirkan teori dua
faktor tentang gaya kepemimpinan yaitu struktur inisiasi dan konsiderasi Struktur inisiasi
mengacu kepada perilaku pemimpin dalam menggambarkan hubungan antara dirinya dengan
anggota kelompok kerja dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi, dan
metode atau prosedur yang ditetapkan dengan baik. Adapun konsiderasi mengacu kepada
perilaku yang menunjukkan persahabatan, kepercayaan timbal-balik, rasa hormat dan
4. Model Kepemimpinan Likert (Likerts Management System). Likert menyatakan bahwa dalam
model kepemimpinan dapat dikelompokkan dalam empat sistem, yaitu sistem otoriter, otoriter
yang bijaksana, konsultatif, dan partisipatif. Kelima, Model Kepemimpinan Managerial Grid.
dalam model manajerial grid memperkenalkan model kepemimpinan yang ditinjau dari
Fielder yang berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi sebuah
organisasi bergantung pada situasi di mana pemimpin bekerja. Menurut model kepemimpinan
ini, terdapat tiga variabel utama yang cenderung menentukan apakah situasi menguntukang
bagi pemimpin atau tidak. Ketiga variabel utama tersebut adalah : hubungan pribadi
tugas yang ditugaskan kepada kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas); dan kekuasaan
6. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi. Model kepemimpinan ini dikembangkan oleh Redin.
Model tiga dimensi ini, pada dasarnya merupakan pengembangan dari model yang
dikembangkan oleh Universitas Ohio dan model Managerial Grid. Perbedaan utama dari dua
model ini adalah adanya penambahan satu dimensi pada model tiga dimensi, yaitu dimensi
efektivitas, sedangkan dua dimensi lainnya yaitu dimensi perilaku hubungan dan dimensi
perilaku tugas tetap sama. Kedelapan, Model kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin
memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu
perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari
tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa
Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam
departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi grapevine, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan
pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, dalam
tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan
Pertanyaan kasus :
Jawab :
1. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan otoriter,
yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil
dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otoriter ini, pemimpin
mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang
ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun
sasaran minornya.
memikirkan apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang diputuskan dari pemimpin.
dalam perusahaan dikendalikan oleh pemimpin, sehingga apabila ada suatu masalah
dalam perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada pimimpin dan bawahan
tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan. Sehingga kurang adanya
bawahan. Sehingga bawahan hartoyo yang sekarang ingin ikut dalam membangun
yang otoriter.
4. Apabila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya perusahaan tersebut dapat
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada
kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai
saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu,
Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan
komitmen yang bervariasi. Sehingga Hartoyo akan mudah untuk mencapai tujuan
demokratis
TUGAS III
Joko Widodo Peringkat 3 Walikota Terbaik Dunia Versi World Mayor 2012
Prestasi Joko Widodo, atau lebih dikenal dengan sebutan Jokowi, sebagai Walikota Solo diakui
dunia. Situs World Mayor yang sekarang menjabat sebagai presiden RI sebagai walikota terbaik
Prestasi Jokowi yang diakui adalah keberhasilannya dalam pemberantasan korupsi dan
Joko Widodo mengubah kota yang sarat kriminalitas menjadi pusat seni dan budaya, yang mulai
menarik perhatian turis dunia. Kampanyenya melawan korupsi membuatnya memiliki reputasi
sebagai politisi paling jujur di Indonesia. Joko Widodo juga menolak menerima gaji selama
Gebrakan Jokowi ketika menjadi walikota Surakarta juga diwarnai aksinya membeli mobil SUV
Esemka seharga Rp 95 juta. Ditambah lagi keputusan Jokowi yang menolak mengambil gaji
Adapun kriteria walikota terbaik dunia menurut lembaga ini adalah mengedepankan kejujuran,
memiliki visi jelas selama kepemimpinannya, mampu mengatur kota dengan baik, perduli
terhadap aspek ekonomi dan sosial, mampu meningkatkan keamanan dan lingkungan sekitarnya,