Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

I. Hari / Tanggal Praktikum : Rabu / 27 Agustus 2014


II. Judul Praktikum : Pengenalan alat-alat di labor praktikum kimia
III. Tujuan Praktikum :
1. Untuk mengetahui alat-alat dilabor praktikum kimia
2. Untuk mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat-alat tersebut
3. Untuk mengetahui jenis dan spesifikasi masing-masing alat ukur volume,alat
ukur berat,dan alat ukur instrumen
4. Untuk mengetahui nama masing-masing alat labor praktikum kimia
5. Untuk mengetahui prinsip kerja alat-alat yang ada di labor praktikum kimia
IV. Prinsip dan Reaksi
a. Prinsip : Mengamati alat-alat di labor praktikum kimia
b. Reaksi : -
V. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil

Nama dan Gambar


No Metode Alat Fungsi Alat Keterangan
Alat

Masukkan zat Menampung zat


kimia yang berupa kimia
1. cairan atau padatan Menampung cairan
kedalam gelas Media Pemanasan
kimia. cairan

Gelas kimia
Masukkan larutan Untuk mengukur
yang akan diukur volume larutan tidak
kedalam gelas ukur memerlukan tingkat
2.
lalu lakukanlah ketelitian tinggi
pengukuran larutan dalam jumlah
tersebut. tertentu.
Gelas ukur
Masukan
campuran bahan
kimia kedalam
Untuk menyaring
3. corong lalu
campuran kimia.
saringlah bahan
kimia tersebut
Corong kecil kedalam corong.

Aduklah larutan Terbuat dari kaca


yang sudah
Digunakan untuk
tersedia di gelas
4. mengaduk cairan
kimia
didalam gelas kimia.
menggunakan
Batang pengaduk batang pengaduk.

Digunakan untuk
Simpen kawat kasa
5. menahan kawat kasa
diatas kaki tiga.
dalam pemanasan.

Kaki tiga

Dalam percobaan
Digunakan untuk
6. letakan sample
menguapkan larutan
pada cawan petri.
Cawan petri

Teteskan zat yang


Digunakan untuk
akan diuji pada
7. menguji suatu zat
bulatan yang ada di
dalam jumlah kecil.
plat tetes.
Plat tetes

Simpan tabung
Untuk menyimpan
8. reaksi di lubang
tabung reaksi
rak tabung reaksi.

rak tabung reaksi


Masukan sampel
pada tabung reaksi
sambungkan pada Digunakan untuk
pipa U memindahkan zat
9.
sambungkan lagi yang berupa gas.
tabung reaksi pada
Pipa U
pipet.

Masukan suatu Digunakan untuk


10. larutan lalu tutup menstabilkan suhu
termostat. larutan.

Ambil pipa kapiler


masukkan sampel
Berfungsi untuk
11. pipa kapiler,
pelelehan zat.
masukan pada alat
untuk pelelehan.
Masukan larutan
kedalam labu ukur Untuk membuat
lalu encerkan larutan dengan
12. larutan tersebut konsentrasi tertentu
dengan dan mengencerkan
menggunakan labu larutan.
Labu ukur ukur.

Letakkan kaca
Sebagai penutup
arloji diatas gelas
gelas kimia saat
13. kimia saat
memanaskan
memanaskan
sampel.
Kaca arlogi sampel.

Digunakan untuk
Semprotkan
menyimpan aquades
aquades ke alat
14. dan membersihkan
yang akan
antara cairan dan
dibersihkan.
padatan.
Ambilah larutan
menggunakan
Untuk mengambil
spatula lalu
bahan kimia yang
masukan kedalam
15. berbentuk padatan
gelas kimia dan
Untuk mengaduk
aduklah larutan
larutan
menggunakan
spatula.
Masukan zat
kedalam botol
Digunaan untuk
timbang tutup
menimbang larutan
botol timbang agar
16. atau zat yang mudah
tidak menguap,
menguap atau
lalu timbang
hidrokopis.
menggunakan
neraca.
Masukan pipet
seukuran, tekan
habis filler sampai
kempis dengan Digunakan untuk
menggunakan mengambil cairan
17.
bulatan A, sesudah atau memompa
pipet dimasukan cairan.
cairan tekan
tombol s untuk
menyedot.

Ambil tanggrus Digunakan untuk


lalu jepitkan pada menjepit gelas kimia
19.
gelas kimia dalam dan cawan pada
keadaan panas. keadaan panas.

Jepitkan buret pada


klem dan juga
Digunakan untuk
jepitkan pada statif
20. menjepit buret.
agar buret tegak
Klem buret lurus.
Masukan zat yang
akan diuji biasanya
Digunakan untuk
berupa cairan
21. menentukan berat
timbang
jenis.
fiknometer pada
neraca.
Jepitkan tabung
reaksi pada
Digunakan untuk
penjepit kayu
22. menjepit tabung
ketika tabung
reaksi.
reaksi dalam
keadaan panas.
Terbuat dari besi

Jepitkan buret pada Digunakan untuk


klem buret dan menjepit klem yang
23. juga jepitkan pada menjepit buret
statif buret agar supaya buret tegak
buret tegak lurus. lurus.

Statif
Masukkan cawan
yang sudah
dipanaskan Untuk menguapkan
24. kedalam desikator air dari sampel yang
tunggu sampai 15 sudah panas.
menit angkat lau
timbang.
Simpanlah larutan
kedalam labu Kuantitas
Untuk menyimpan
erlenmeyer berkisar 100ml,
25. dan memanaskan
kemudian 250ml, 500ml,
larutan
panaskanlah 1L sampai 2L
Erlenmeyer larutan tersebut.
Masukan bahan
kimia yang berupa
padatan ke dalam
Digunakan untuk
mortar lalu
menghancurkan dan
26. hancurkan
mencampurkan
menggunakan
padatan.
pastle dan
padatanpun akan
tercampur.
Letakkan
pembakar spirtus
diabawah kaki tiga Digunakan untuk
27.
maka lakukannlah memanaskan bahan.
pemanasan bahan
kimia.
Terbuat dari kaca

Keluarkan larutan Untuk


dari dalam buret mengeluarkan
dengan cara larutan dengan
28.
membuka kran volume terentu,
yang terdapat biasanya digunakan
diburet. untuk titrasi.

Buret
Masukan
termometer
kedalam cairan
Untuk mengukur
yang akan diukur
29. suhu atau perubahan
suhunya, nanti
suhu.
akan terlihat
berapa ukuran
suhunya.
Digunakan untuk Lebih tepat dari
mengambil larutan gelas ukur
dengan volume
tertentu sesuai
dengan label yang
30
tertera pada bagian
pada bagian yang
Pipet gondok
menggembung.
Alat untuk
mengambil cairan
dalam jumlah
31
tertentu maupun
takaran bebas.
Pipet ukur

Mengeringkan
peralatan yang
32 akan digunakan

Oven

Menyimpan larutan
33 yang bersifat asam
kuat

Lemari asam

Mengukur
34 jumlah zat yang
diperlukan

Neraca

Keperluan
35 penggunaan api

Bunsen
36 Mendinginkan zat

Eksikator

b. Pembahasan

Gelas Kimia
Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingya. Terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 C. Ukuran alat ada yang 50 mL, 100
mL dan 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan.

Labu Erlemeyer
Erlenmeyer terbuat dari Bahan gelas borosilikat.Berupa gelas yang diameternya semakin ke
atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2
L, bedanya dengan gelas kimia adalah bentuknya yang mempunyai mulut yang sempit.
Fungsinya untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampun filtrate hasil penyaringan,
menampung titran pada proses titrasi.

Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya.Terbuat dari kaca atau plastic yang
tidak tahan panas.Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Fungsinya untuk mengukur
volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlha tertentu.

Pipet ukur
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.

Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki keran di ujungnya.Ukurannya mulai dari 5 dan 10
ml(mikroburet) dengan sekala 0,01 ml, dan 25 dan50 ml dengan sekala 0,05 ml. fungsinya
untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

Tabung Reaksi
Berupa tabung yang kadang di lengkapi dengan tutup.Terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, terdidri dari berbagai ukuran.Fungsinya sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia dan untuk untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.

Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsinya untuk penutup
gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator.

Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai,
terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan
meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut. Fungsinya untuk mnyaring campuran
kimia.

Cawan
Terbuat terbuat dari porselen. Funsinya untuk menguapkan larutan.

Mortar dan Pastle


Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit. Fungsinya untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan.

Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunnium. Fungsinya untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan di pakai
untuk mengaduk larutan.

Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas. Fungsinya di gunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas
kimia

Kawat Kasa
Kawat yang di lapisi dengan asbes. Funginya sebagai alas dalam penyebaran panas yang
berasal dari suatu pembakar.

Kaki Tiga
Besi yang menyangga ring.Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.

Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas
karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 ml hingga 2 L. Fungsinya untuk membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

Botol Penyemprotan
Botol ini digunakan untuk menyimpan aquades dan berwarna putih.Botol ini digunakan untuk
menyemprot alat-alat untuk diseterilkan.

Pipet Volumetri
Untuk mengukur volume zat atau larutan dengan ketelitan tertentu.

Plat Tetes
Bentuknya persegi panjang dan terdapat 8 lubang kecil.Fungsinya untuk tempat mereaksikan
larutan.

Rak Tabung Reaksi


Reaksi terbuat dari kayu yang berbentuk persegi danterdapat lubang-lubang sebagai tempat
meletakan tabung reaksi.
Klem
Klem terbuat dari logam berupa besi dan lapisi oleh karet untuk menjaga atau agar buret tidak
terlepas pada saat dijepit. Klem buret ini berfungsi supaya buret seimbang dan tidak jatuh
pada saat melakukan praktikum titrasi.

Statif
Statif terbuat dari logam berupa besi yang biasanya digunakan sebagaitempat atau batang
klem.Statis ini berfungsi sebagai tiang penyangga untuk destilasi, titrasi dan penyarinan, hal
ini dikarenakan tabung buret yang pajang sehingga tidak mungkin untuk dipegang oleh
prakrikan pada saat akan menitrasi atau destilasi.

Tabung Sentrifuge
Tabung ini brfungsi untuk memisahkan antara larutan dan endapan dengan sendirinya.

Pipet gondok
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera
pada bagian pada bagian yang menggembung.

A. Alat ukur volumetrik dan pengginaannya


Tidak setiap alat ukur volumetrik yang di perdagangkan memenuhi kreteria analisis
kimia(harga toleransi) seperti yangdi tetapkan oleh ssebuah lembaga antara lain National
Institut Of Standar And Teknologi (NIST).
Analisi kimia yang tepat dan teliti sebaiknya mengetahui kapasitas alat ukur itu yang
sebenarnay dan melaksanakan prosedur peneraan.
Kapasita alat ( ) Labu Bakar Vol pipet Buret
2 ml 0.006 ml
5 ml 0.01 ml 0.01 ml
10 ml 0.02 ml 0.01 ml
25 ml 0.03 ml 0.03 ml 0.01 ml
50 ml 0.05 ml 0.05 ml 0.01 ml
100 ml 0.08 ml
250 ml 0.011 ml
500 ml 0.15 ml
1000 ml 0.30 ml
1. Labu bakar
Labu bakar berfungsi sebagai wadah bervollum tertentu dan terukur unutk
memperoleh volum laruta secara kuantitatif. Labu bakar 100-1000ml mempunyai tingkat
kesalahan antara 0.02-0.05 ml.
2. Buret
Buret berfungsi untuk memindahkan larutan dalam berbagai ukuran volum.
Kapasitas buret 25-50 ml dapat di baca sampai 0.1 ml,dan angka terakhir dapat di taksir
sampai 0.02 ml. Kesaalahan membaca buret (berskala terkecil 0.1 ml) besaranay berkisar di
antara 0.01 dan 0.02 ml. Setiap titrasi akan melibatkan 2x pembacaan berarti untuk volum
titrasi 25 ml, maka kesalahannya tidak sebesar itu lagi (menjadi lebih besar).
3. Pipet volum
Pipet volum atau di sebut juga vol-pipet berfungsi untuk memindahkan sevolum
tertentu larutan. Oleh karena itu kapasitas volum ukurannya tertentu misalnya pipet volum 5
ml, 10 ml atau 25 ml. Larutan yang akan di pindahkan harus di sedot atau di tarik ke dalam
pipet sampai melewati sedikit di atas garis batas, kemudian di turunkan tepat sampai garis
batas, dan selanjutnya di alirkan atau di pinadhkan ke wadah lain.

. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat-alat gelas kimia, antara lain :
1. Peralatan dikeringkan, setelah itu dicuci diletakkan terbalik, hanya bagian luar
yang dilap, bagian lain tidak boleh dilap. Apabia perlu cepat kering alat dipanaskan
sedikit (di atas atau dalam oven).
2. Tutup botol; pada bagian yang tutup botol berbentuk paruh, maka tutup botol
jangan dicabut, menutup atau membuka botol dengan cara mengatur saluran pada
botol dan tutup, ini dilakukan untuk menjaga kemurnian isi botol.
3. Cairan dituang dari botol yang beretiket; memegang etiket menghadap telapak
tangan dan cairan dialirkan dari sisi yang berjauhan dengan etiket jadi isi botol dapat
selalu diketahui dengan mudah.
4. Isi botol dicium dengan cara mengibaskan tangan pada mulut botol dan
mengarahkannya ke hidung.
5. Ditimbang
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penimbangan suatu zat;
a. Penimbangan dilakukan dalam ruang tertutup.
b. Bahan diletakkan dalam gelas arloji (untuk zat padat) atau botol timbang (untuk
zat cairan).
c. Jika akan dilarutkan atau direaksikan bahan dalam wadah, maka berat wadah
kosong dicari sebelum dimasukkan. Jika akan memindahkan bahan ke tempat
lain, berat bahan kosong dicari sesudah bahan dipindahkan.
d. Bahan diletakkan atau mengambil timbangan atau anting-anting dengan pinset.
e. Jangan ditimbang bahan panas sebelum mendinginkannya.
f. Selalu jaga kebersihan timbangan.

6. Alat dibersikan alat-alat volumetirik harus bersih dan bebas dari lemak.
7. Penggunaan buret:
1) Buret dijepitkan pada statif dengan hati-hati.
2) Buret diletakan pada angka 0 sejajar tegak lurus dengan mata.
3) Sebelum dikalibrasi, bersihkan buret dengan akuades, setelah itu kita buang
dengan cara tangan kiri memegang kran dan tangan kanan memegang gelas beker.
4) Bahan kimia yang akan digunakan dimasukan dan diperhatikan agar batas
kalibrasi tetap pada batas 0.
5) Bahan lain disiapkan pada gelas beker yang kita gunakan dalam praktikum.
6) Jumlah tetesan yang diperlukan diperhatikan karena dapat mempengaruhi warna
bahan yang ada di gelas beker.

Dalam membaca buret haruslah hati-hati karena apabila terdapat kekeliruan maka
akan mendapatkan hasil yang kurang akurat. Suatu cairan akan membentuk cekungan yang
disebut miniskus. Jika larutan berwarna muda maka dasa miniskus yang dibaca dan jika
warna larutan gelap bagian atas miniskus yang dibaca. Untuk membantu membaca miniskus
sebaiknya gunakan kertas yang dihitamkan atau kartu. Sedangkan untuk menyaring gunakan
corong yang diberi kertas saring.

Pembacaan Miniskus
Miniskus adalah suatu larutan yang dimasukkan kedalam buret dan membentuk
cekungan. Antara pembacaan lqrutan yang berwarna dan tidak berwarna misalnya aquadest
untuk ukurannya maka bagian bawah miniskus yang dibaca. Sedangkan untuk membaca
volume larutan yang berwarna misalnya KMnO4 maka dilihat adalah miniskus bagian atas.

B. Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum

Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. Membuang


bahan berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan.
Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai dengan
kegunaannya.

Residu organik memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat.


Peralatan harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan
terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain.

C. Cara Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan
menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus 392 dimatikan, kemudian
piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol.
Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan
menggunakan anak timbangan.

D. Cara Membersihkan dan Merawat Penangas Air (Water Bath) Thermostat

Perawatan secara reguler oleh Jasa Layanan pelanggan tidak diperlukan. Pembersihan
yang dibutuhkan pada perawatan (seperti membersihkan sudu-sudu / baling-baling roda yang
berputar) dilakukan oleh Operator laboratorium sesuai dengan petunjuk pabrik.

E. Media pemanas dan Alat

Media pemanas (misal air) harus dapat diganti dalam kasus bila terlihat adanya
kontaminasi ( seperti partikel-partikel, kontaminasi dari reagen). Permukaan alat harus
dibersihkan dengan menggunakan pembersih (sabun/ deterjen yang biasa digunakan).
Kontaminasi lebih kuat ( adanya deposit kapur), dapat dihilangkan dengan pembersih yang
khusus/cocok (misal asam asetat encer).

VI. Kesimpulan

Alat merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan laboratorium dimana sifatnya
bisa digunakan berulang-ulang. Alat-alat yang ada dilaboratorium sangatlah berguna untuk
membantu praktikan dalam kelancaran bekerja pada saat melakukan praktikum. Dalam
penggunaan alat-alat yang ada di laboratorium haus di rawat dengan baik agar tetep terjaga
dan tidak menimbulkan kesalahan dalam praktikum.
VII. Daftar pustaka
HAM,Mulyono. 2008. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi
Aksara
Harjadi ,W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Grammedia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai