Anda di halaman 1dari 2

Politik sangat Penting

HINDUALUKTA-- Di Bali dikenal dengan pulau Dewata karena umat Hindu


yang begitu toleran serta keramatamannya yang sangat tinggi. Sehingga
para wisatawan sangat mengidolakanya. Namun seiring dengan
perkembangan jaman, politik semangin menghantui Bali.

Banyak dari kalangan luar semakin mengincar Bali karena merupakan


salah satu tempat wisata yang sangat di buruh oleh para turis. Sehingga
segalah usaha terus dilakukan oleh orang yang tdak bertanggung jawab
untuk mengambil alih pulau Dewata. Mulai dari konversi agama yang
sangat mencolok saat ini yakni membuat rumah ibadah mirip dengan
Pura-pura

Selain itu, jugaterjadi usaha untuk menjatuhkan para pemimpin Bali,


seperti misalnya pembangunan Pura yang ada di Gunung Salak yang
dulunya bersumber dari Gubernur Bali, kini telah di Bom (Stop). Hal ini
merupakan salah satu cara untuk menyingkirkan umat Hindu dari tanah
Nusantara.

Semua ini terjadi karena politik dari umat Hindu yang memang sangat
lemah. Bahkan sering kita dengar bahwa politik Hindu itu lemah,
sehingga banyak umat Hindu yang pindah agama. Argument itu
menimbulkan berbagai pertanyaan, Apakah itu benar? dalam benak saya
mengatakan sangat benar.

Saya mengatakan demikian karena umat Hindu sangat kental dengan


sistem Karma Phala. Lalu muncul lagi pertanyaan, Apakah ada dalam
referensi Veda? Jika memang ada, lalu seperti apakah politik yang
dimaksud? Untuk mengetahui hal itu, saya mengawalinya dengan kisah
Mahabharata, sebuah kisah yang menurut saya cukup mudah dipahami.

Saat Draupadi di ambil oleh raja Panchala karena mengatahui Draupadi


dibagi menjadi 5. Bhagavan Byasa datang menemui Kunti & Para Pandava
untuk memberikan solusi. Bhagavan Byasa lalu mengajak semuanya
melakukan meditasi. Setelah selesai, Bhagavan Byasa lalu mengajak
semuanya untuk berdiskusi. Dalam diskusi tersebut, Para Pandava tidak
mau kembali ke Hastina Pura karena keputusan Kunti yang mengatakan
bahwa mereka tidak tertarik ingin hidup penuh dengan kemewahan tetapi
merasakan ketidak nyamanan (perebutan kekuasaan dengan Kurava).
Bhagavan Byasa lalu mengatakan; coba pikirkan baik-baik kesejahteraan
rakyat, kalau Duryodhana menjadi raja, maka semua keturunan
berikutnya, sebuah kerajaan tangguh seperti Hastina Pura akan dikuasai
oleh keegoisan & ketidak benaran.

Bhagavan Byasa kemudian menasehati Kunti Membiarkan hatimu


mengatur pikiranmu dan membiarkan pikiranmu berkuasa adalah tahap
ketidak benaran Kunti. Coba tanyalah hatimu, bagaimanakah
perasaanmu saat ini kunti? Kunti lalu menjawab; Kami harus kembali ke
Hastina Pura dan Yudhistira harus menjadi raja, bukan untuk
kepentingannya sendiri, tetapi demi kepentingan & kesejahteraan rakyat.

Nakula lalu bertanya; maaf Bhagavan, apakah penting membicarakan hal


politik pada saat permasalahan sekarang ini Bhagavan? Belum sang
Bhagavan menjawab, Arjuna mengatakan dengan tegas; itu tidak
penting!!!, maafkan aku Bhagavan. Tapi, bagaimana mungkin sebuah
keputusan pernikahan dijadikan beban dalam politik?
Bhagavan Byasa menjawab; Politik adalah sebuah metode untuk memastikan
kesejahteraan sosial, dan itu sama artinya dengan kebenaran. Saat menghadapi
keadaan yang mengancam, jika seseorang lupa memikirkan kesejahteraan sosial
dan hanya memikirkan diri sendiri, apakah itu dianggap benar?
Bhagavan Byasa melanjutkan, bahkan untuk kepentingan banyak orang
Draupadi rela mengorbankan dirinya untuk menegakkan kembali
kebenaran dengan menerima lima Pandava sebagai suaminya.

Nah dengan membaca percakapan di atas cukup jelas bahwa dalam Hindu
diperbolehkan untuk menggunakan politik demi membelah kebenaran.
Maka dari itu, sebagai Umat Hindu marilah kita bangkit dengan politik
demi membangun Hindu lebih maju.

Jangan hanya terus menjadi orang Hindu yang hanya memperkuat


pertanian karena tampa politik anda akan tersingkirkan. Lihatlah keluar
banyak umat Hindu yang memiliki lahan yang luas tetapi lama kelamaan
akan terusik oleh orang yang berkuasa.
http://hindualukta.blogspot.co.id/2015/11/politik-dan-hindu-bolehkah.html

Anda mungkin juga menyukai