Anda di halaman 1dari 12

Pemerps Home

About
Contact
Error Page

MAKALAH PENGANTAR BISNIS


MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Arief Raihandi bisnis manajmen
A. Definisi Manajemen
Manajemen adalah proses pengoordinasi orang dan sumber daya lain utuk mencapai tujuan
organisasi.
Empat manajemen sumber daya utama

Sumber daya material adalah sumber daya fisik yang berwujud yang digunakan oleh
organisasi. Sebagai contoh, sebuah perguruan tinggi atau universitas menggunakan buku,
bangunan kelas, meja, dan computer untuk mendidik siswa.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hilda agustina
kamis, 12 januari 2012. Sebagai contoh, perusahaan Southwest Airlines memperlakukan
karyawannya dengan rasa hormat dan perhatian yang sama seperti yang diberikan kepada
penumpangnya. Dalam pengambilan keputusan, setiap orang yang akan terpengaruh didorong
untuk terlibat dalam proses.
Sumber daya keuangan adalah dana yang digunakan oleh organisasi untuk memenuhi
kewajibannya kepada investor dan kreditor. Sebagai contoh, took 7-Eleven memperoleh uang dari
pelanggan di konter kasir dan menggunakan sebagian uang itu untuk membayar pemasok.
Manajemen sumber daya informasi adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua
tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola
sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai. Sebagai contoh,
sebagian besar perusahaan mengumpulkan informasi tentang kondisi lingkungan eksternal
termasuk perekonomian, pasar konsumen, teknologi, politik, dan kekuatan budaya pesaing mereka
untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang perubahan indutrinya dan belajar dari kegagalan
dan keberhasilan perusahaan lain.
B. Funsi-Fungsi Dasar Manajemen
Manajer melakukan empat fungsi dasar. Fungsi manajemen tidak terjadi menurut garis
waktu yang kaku dan sudah ditetapkan. Setiap saat, manajer mungkin terlibat dalam sejumlah
fungsi secara bersamaan. Namun, fungsi masing-masing cenderung mengarah satu sama lain
secara alami.
Proses manajemen

1. Merencanakan (planning)
Merencanakan adalah membangun tujuan organisasi dan memutuskan bagimana
mencapai. Manajer terlibat dalam perencanaan menentukan ke mana perusahaan harus pergi dan
bagaimana cara terbaik untuk memutuskannya.
Misi (mission) organisasi adalah pernyataan tujuan dasar yang membuat organisasi
berbeda dari yang lainnya. Setelah misi organisasi dijelaskan dalam pernyataan misi, langkah
berikutnya adalah untuk terlibat dalam perencanaan strategis.
a) Proses perencanaan strategis
Yaitu melibatkan menetapkan tujuan utama organisasi dan mengalokasikan sumber daya
untuk mencapainya. Dalam lingkungan bisnis yang berubah cepat saat ini, perubahan internal atau
eksternal yang konstan mungkin memerlukan perubahan tujuan perusahaan, misi, atau strategi.
Garis waktu untuk rencana strategis umumnya satu sampai dua tahun dan dapat mencapai sepuluh
tahun. Rencana strategis harus fleksibel dan mencakup pokok tindakan, seperti menguraikan
bagaimana rencana kan dilaksanakan.

b) Menetapkan tujuan dan sasaran


Tujuan (goal) adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai oleh organisasi selama
periode satu sampai sepuluh tahun. Sasaran (objective) adalah pernyataan spesifik yang merinci
niat organisasi yang ingin dicapai selama periode waktu yang lebih singkat. Tujuan dan sasaran
dapt berhadapan berbagai factor, seperti penjualan, pertumbuhan perusahaan, biaya, kepuasan
pelanggan, dan semangat kerja karyawan.
Tujuan yang dikembangkan untuk tingkat yang berbeda harus konsisten. Namun ada
kemungkinan bahwa akan muncul beberapa konflik. Sebuah departemen produksi, misalnya,
mungkin memiliki tujuan untuk meminimalkan biaya. bagian pemasaran mungkin memiliki tujuan
memaksimalkan penjualan. Sebagai bagian dari penetapan tujuan, manajer yang bertanggung
jawab untuk kedua departemen harus mencapai keseimbangan antara tujuan yang saling
bertentangan. Proses penyeimbangan ini disebut optimalisasi.
c) Analisis SWOT (SWOT analysis)
Yaitu identifikasi dan evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebuah
perusahaan. Kekuatan dan kelemahan merupakan factor internal yang memengaruhi kemampuan
perusahaan. Kekuatan merujuk pada karakteristik yang menguntungkan perusahaan dan
kompetensi inti. Kompetensi inti (core competencies) adalah pendekatan dan proses bahwa
perusahaan berkinerja baik, sehingga dapat memberikan keuntungan lebih dari
pesaingnya. Kompetensi ini dpat membantu perusahaan menarik sumber daya manusia dan
keuangan dan menjadi lebih mampu menghasilkan produk yang lebih memuaskan
pelanggan. Kelemahanmengacu pada batasan internal yang dihadapi perusahaan dalam
mengembangkan atau menetapkan rencana. Seperti kesulitan untuk mengidentifikasi dan
memahami dampak negative dari kelemahan dalam organisasi mereka.
Peluang dan ancaman eksternal ada dalam perusahaan secara independen.Peluang adalah
situasi yang ada tetapi harus dimanfaatkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
darinya. Ancaman, disisi lain, adalah kondisi atau hambatan yang dapat mencegah perusahaan
mencapai tujuannya. Peluang dan ancaman bisa berasal dari banyak sumber dalam lingkungan
bisnis, seperti tindakan pesaing, undang-undang baru, perubahan ekonomi, atau teknologi baru.
d) Jenis-jenis rencana
Rencana (plan) ada garis besar tindakan yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk
mencapai tujuan dan sasaran.

Rencana strategis (strategic plan) organisasi adalah rencana yang luas, yang
dikembangkan sebagai panduan untuk pengaturan kebijakan utama dan pengambilan keputusan.
Dengan demikian, rencana strategis perusahaan mendefinisikan bisnis yang dikerjakan atau ingin
dikerjakan oleh perusahaan dan ingin menjadi perusahaan seperti apa. sebagai contoh, Walmart
ingin mengelola toko mereka dengan lebih efisien, mereka memutuskan untuk focus pada tiga
prioritas yaitu pertumbuhan, leverage, dan pengembalian untuk memberikan nilai lebih bagi
pelanggan dan pemegang saham.
Kebanyakan Rencana taktis (tactical plan) mencakup periode satu sampai tiga tahun. Jika
rencana strategis akan membutuhkan waktu lima tahun untuki diselesaikan, perusahaan dapat
mengembangkan lima rencana taktis, satu rencana untuk setiap tahunnya. Rencana taktis dapat
diperbarui secara berkala sebagaimana ditentukan oleh kondisi dan pengalaman. Ruang lingkup
rencana taktis yang lebih terbatas memungkinkannya untuk diubah lebih mudah dari pada rencana
strategis. Sebagai contoh, Volkswagen baru-baru ini mulai membangun pabrik perakitan baru di
Guangzhou, cina. Pabrik dengan 300.000 unit diharapkan mulai beroperasi pada 2013, dan
diharapkan dapat meningkatkan penjualan Volkswagen penetrasi pasar di cina selatan yang saat
ini didominasi oleh Toyota, Honda, dan Nissan. Rencana taktis ini merupakan bagian dari rencan
strategis baru Volkswagen untuk mencapi penjualan tahunan lebih dari 2 juta unit di cina selatan
pada 2018.
Sebagai contoh Rencana operasional (operational plan) yaitu, Procter & Gamble telah
mengadopsi rencana Go to Market untuk mempercepat ketersediaan produk ke paritel dan
konsumen. Rencana strategis dan taktis telah disimpan dalam pikiran untuk mencapai rencana ini.
Ini termasuk membuat perubahan dignifikan dalam cara Procter & Gamble mendistribusikan
produk-produknya.
2. Mengorganisasi Perusahaan
Mengorganisasi (oganizing) adalah upaya mengelompokkan sumber daya dan kkegiatan
untuk mencapai beberapa hasil akhir dengan cara yang efisien dan efektif. Pertimbangkan kasus
seorang penemu yang menciptakan produk baru dan masuk ke bisnis untuk menjualnya. sebagai
penemu yang mempekerjakan pegawai baru, dia harus memutuskan apa yang akan dilakukan
setiap orang, kepada siapa setiap orang akan melapor, dan bagaimana setiap orang dapat
mengambil bagian terbaik dalam kegiatan organisasi.
3. Memimpin dan Memotivasi
Memimpin (leading) adalah proses memengaruhi seseorang untuk bekerja menuju tujuan
bersama. Memotivasi (motivating) adalah proses memberikan alas an bagi orang untuk bekerja
demi kepentingan terbaik organisasi. Mengarahkan (directing) kombinasi dari berbagai proses
memimpin dan mengarahkan.
Memimpin dan memotivasi adalah kegiatan penting. Jelas, orang yang berbeda melakukan
hal-hal untuk berbagai alasan berbeda hal itu karena mereka memiliki motivasi yang berbeda.
4. Menegndalikan Aktivitas Berjalan
Mengendalikan (controlling) adalah proses mengevaluasi dan mengatur kegiatan yang
sedang berjalan untuk memastikan bahwa tujuan tercapai.

Fungsi
Kendali
Fungsi
kendali
meliputi tiga
langkah.
1. Menetapkan standar untuk membandingkan kinerja.
2. Mengukur kinerja actual dan membandingkannya dengan standar.
3. Mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
Langkah-langkah dalam fungsi kendali harus diulang secara berkala sampai tujuan tercapai.
C. Jenis-Jenis Manajer
1. Tingkat Manajemen

Manajer puncak (top manajer) adalah seorang eksekutif tingkat atas yang membimbing dan
mengendalikan keseluruhan nasib organisasi. Dalam hal perencanaan, mereka umumnya
bertanggung jawab untuk mengembangkan misi organisasi. Mereka juga menentukan strategi
perusahaan Dibutuhkan kerja keras dalam waktu lama, jam kerja yang panjang, ketekunan, bakat
dan sedikit keberuntungan, untuk mencapai jajaran manajemen puncak di perusahaan besar.
Jabatan umum yang terkait dengan manajer puncak adalah presiden direktur, wakil presiden
direktur, chief executive officer (CEO), dan chief operating officer (COO).
Manager menengah (middle manager) adalah manajer yang menerapkan strategi dan kebijakan
utama yang dikembangkan oleh manajemen puncak. Manajer menengah mengembangkan
rencana taktis dan rencana operasinal, dan mereka mengoordinasikan dan mengawasi kegiatan
manajer lini pertama. Nama-nama jabatan di tingkat manajemen menengah meliputi manajer
divisi, kepala departemen, manajer pabrik, dan manajer operasi.
Manajer lini pertama (first line manajer) adalah manajer yang mengoordinasi dan mengawasi
kegiatanoperasional karyawan. Manajer lini pertama menghabiskan sebagian besar waktu mereka
untuk bekerja dan memotivasi karyawan mereka, menjawab pertanyaan, dan memecahkan
masalah sehari-hari. Nama-nama jabatan untuk manajer lini pertama adalah manajer kantor,
penyedia, dan mandor.
2. Bidang spesialisasi manajemen
a) Manager keuangan (financial manager) bertanggung jawab untuk sumber daya keuangan
organisasi. Akuntansi dan investasi adalah bidang khusus dalam manjemen keuangan. Oleh karena
pembiayaan memengaruhi pengoperasian seluruh perusahaan, banyak CEO dan presiden direktur
perusahaan terbesar amerika adalah orang yang mendapat pelatihan dasar sebagai manajer
keuangan.
b) Manajer operasional (operations manager) mengelola system yang mengonversi sumber daya
menjadi barang dan jasa. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak teknik dan prosedur manajemen
operasional telah diterapkan untuk produksi jasa dan berbagai kegiatan non-bisnis. Seperti
manajemen keuangan, manajemen operasional telah menghasilkan sebagian besar CEO dan
presiden direktur perusahaan saat ini.
c) Manager pemasaran (marketing manager) bertanggung jawab untuk memfasilitasi pertukaran
produk antara organisasi dan pelanggan atau klien. Kawasan spesifik dalam pemasaran adalah riset
pemasaran, manajemen produk, iklan, promosi, penjualan, dan distribusi.
d) Manajer sumber daya manusia (human resources manager) bertugas mengelola program
sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Dia terlibat dalam perencanaan sumber daya
manusia; merancang system perekrutan, melatih dan mengevaluasi kinerja karyawan; dan
memastikan bahwa organisasi mengikuti peraturan pemerintah tentang praktik kerja.
e) Manajer administrasi (administrative manajer) atau manajer umum (general
manajer)memberikan bimbingan administrasi dan kepemimpinan. Contoh dari seorang manajer
administrasi rumah sakit, dia tidak mengkhususkan diri dalam operasi, keuangan, pemasaran, atau
manajemen sumber daya manusia melainkan mengoordinasikan kegiatan manajer khusus dalam
semua bidang.
D. Keterampilan kunci manajer sukses
1. Keterampilan konseptual (conceptual skills) melibatkan kemampuan untuk berpikir secara
abstrak. Keterampilan konseptual memungkinkan manajer untuk melihat gambaran besar dan
memahami bagaimana berbagai bagian dari suatu organisasi atau ide dapat saling melengkapi.
Keterampilan ini berguana dalam berbagai situasi, termasuk optimalisasi tujuan yang telah
dijabarkan sebelumnya.
2. Keterampilan analitis (analytical skills) kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dengan
benar, menghasilkan alternative yang masuk akal, dan memilih alternative terbaik untuk
memecahkan masalah. Manajer yang menggunakan keterampilan ini tidak hanya mengatasi
situasi, tetapi juga memperbaiki kejadian atau masalah awal yang menyebabkannya terjadi.
3. Keterampilan antar personal (interpersonal skills) melibatakan kemampuan untuk
berhubungan secara efektif dengan orang lain, baik di dalam maupun maupun di luar organisasi.
Contoh keterampilan antar personal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang,
memahami kebutuhan dan motif mereka, dan menunjukkan belas kasih yang tulus.
4. Keteramppilan teknis (technical skills) melibatkan keterampilan khusus yang diperlukan untuk
mencapai kegiatan khusus. Seorang manajer lini pertama di departemen akuntansi Hyatt
Corporation, misalnya, harus mampu melakukan transaksi akuntansi terkomputerisasi dan
membantu karyawan menyelesaikan tugas akuntansi yang sama. Secara umum, manajer puncak
tidak mengandalkan keterampilan teknis sebesar yang dibutukan manajer pada tingkat lainnya.
Namun, memahami sisi teknis bisnis membantu manajemen yang efektif pada setiap tingkat.
5. Keterampilan komunikasi (communication skills) baik lisan maupun tulisan, melibatkan
kemampuan untuk berbicara, mendengarkan, dan menulis secara efektif. Keterampilan
komunikasi lisan digunakan ketika manajer membuat presentasi penjualan, melakukan
wawancara, dan menggelar konferensi pers. Keterampilan komunikasi tertulis menjadi penting
karena kemampuan seorang manajer untuk mempersiapkan surat-suurat, surel, memo, laporan
penjualan, dan dokumenn tertulis lainnya dapat menjadi pembeda antara keberhasilan dan
kegagalan.

E. Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang lain.
1. Kepemimpinan formal dan informal
Pemimpin formal memiliki wewenang dalam suatu organisasi untuk memengaruhi orang
lain bekerja untuk tujuan organisasi. Pemimpin informalbiasanya tidak memiliki kewenangan
tersebut dan mungkin atau tidak menggunakan pengaruh mereka dalam mendukung organisasi.
Pemimpin formal dan informal menggunakan beberapa jenis kekuasaan, termasuk kemampuan
untuk memberikan imbalan atau memaksakan hukuman, kepemilikan pengetahuan para ahli, dan
daya tarik pribadi atau karisma. Bisnis dapat dibawa bertekuk lutut oleh pemimpin informal yang
mengalihkan kelompok kerja melawan manajemen.
2. Gaya kepemimpinan
a) Kepemimpinan otokratis (autoratic leadership) gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas,
dimana karyawan diberitahu persis apa yang mereka harus lakukan dan bagaimana mencapainya;
karyawan tidak dapat memberikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan.
b) Kepemimpinan partisipatif (participative leadership) berkonsultasi dengan pekerja sebelum
membuat keputusan. hal ini membantu para pekerja memahami tujuan mana yang penting dan
menumbuhkan rasa kepemilikan dan komitmen untuk mencapai tujuan tersebut. Pemimpin
partisipatif dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
Pemimpin konsultatif mendiskusikan masalah dengan pekerja, tetapi mempertahankan otoritas
tetinggi untuk pengambilan keputusan.
Pemimpin konsensus mencari masukan dari hampir semua pekerja dan membuat keputusan
akhir berdasarkan dukungan mereka.
Pemimpin demokratis memberikan otoritas akhir untuk kelompok. mereka mengumpulkan
pendapat dan mendasarkan keputusan mereka pada suara kelompok.
a) Kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership) umumnya berorientasi pada
tugas, terarah, karismatik, dan antusias. Kepribadian kewirausahaan cenderung mngambil inisiatif,
mengajak ke daerah baru, menjadi visioner, dan berfokus pada transaksi berikutnya. Antusiasme
mereka member energy dan mengilhami orang-orang. Pemimpin kewirausahaan bertanggung
jawab atas keberhasilan atau kegagalan perusahaan mereka, dan sering tidak mengerti mengapa
karyawan mereka tidak selalu berbagi semangat untuk pekerjaan mereka.
Setiap gaya kepemimpinan yang telah dijelaskan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kepemimpinan partisipatif dapat memotivasi karyawan untuk bekerja secara efektif karena
mereka melaksanakan keputusan sendiri. Namun, pengambilan keputusan dalam kepemimpinan
ini membuutuhkan waktu sehingga bawahan bisa mengabdikan diri untuk pekerjaan itu sendiri.
Meskipun ratusan studi penelitian telah dilakukan untuk membuktikan mana gaya
kepemimpinan yang terbaik, tidak ada kesimpulan yang pasti. Gaya kepemimpinan terbaik
tampaknya terjadi ketika pemimpin sesuai dengan situasi. Setiap gaya kepemimpinan bisa efektif
dalam situasi yang tepat. Gaya yang efektif tergantung pada interaksi antara karyawan,
karakteristik situasi kerja, dan kepribadian manajer.
F. Pengambilan keputusan manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan memilih salah satu alternatif
dari serangkaian alternative.
Langkah-langkah utama dalam proses pengambilan keputusan manajerial

1. Mengidentifikasi masalah atau peluang


Masalah (problem) perbedaan antara kondisi actual dan kondisi yang diinginkan- perbedaan
antara apa yang terjadi dan apa yang diinginkan terjadi. Sebagai contoh, seorang manajer
pemasaran dalam Campbell soup company memiliki masalah jika pendapatan penjualan untuk
makan malam beku hungry man milik cambell menurun (kondisi aktual). Untuk mengatasi
masalah ini, manajer pemasaran harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan
pendapatan penjualan (kondisi yang di inginkan). Kebanyakan oaring menganggap masalah
menjadi negative; namun masalah juga bisa menjadi positif. Masalah yang positif harus
dipandang sebagai sebuah peluang.
Manajer yang efektif belajar untuk melihat ke depan, sehingga mereka siap ketika
keputusan harus dibuat. Mereka mengklarifikasi situasi dan memeriksa penyebab masalah,
menanyakan apakah ada atau tidaknya variabel-variabel tertentu dapat mengubah situasi.
Akhirnya, mereka mempertimbangkan bagaimana perilaku dan nilai-nilai individu memengaruhi
cara masalah atau peluang didefinisikan.
2. Menghasilkan alternatif
Teknik tertentu dapat mebantu dalm menghasilkan alternative yang kreatif. Curah gagasan
(brainstorming), yang biasanya digunakan dalam diskusi kelompok, menndorong peserta untuk
menghasilkan ide-ide baru. Selama curah gagasan, anggota kelmpok lainnya tidak diizinkan untuk
mengkkritik atau mengejek.
3. Memilih alternative
Manajer harus memilih alternative yang akan menjadi paling efektif dan praktis. Kadang-kadang,
dua atau lebih alternative atau beberapa kombinasi dari alternative akan sama-sama tepat. Manajer
dapat memilih solusi untuk masalah pada beberpa tingkatan. Penciptaan
kata satisfice menggambarkan solusi yang hanya memadai dan tidak ideal. Ketika kekurangan
waktu atau innformasi, manajer sering membuat keputusan yang satisfice. Bila memungkinkan,
manajer harus mencoba untuk menyelidiki alternative secara cermat dan memilih solusi yang ideal.
4. Menerapkan dan mengevaluasi solusi
Jika allternatif yang dipilih menghapus perbedaan antara kondisi actual dan kondisi yang
diinginkan, keputusan tersebut dianggap efektif. Jika masalah masih ada, manajer dapat memilih
slah satu pilihan berikut:
Memutuskan untuk memberikan alternative yang dipilih lebih banyak waktu untuk bekerja.
Mengadopsi alternative yang berbeda.
Memulai proses identifikasi masalh dari awal lagi.
Kegagalan dalam mengevaluasi keputusan secara memadai dapat memiliki konsekuensi
negative. Contohnya, pada tahun 2002, esekutif Toyota mengumumkan rencana untuk menjadi
produsen mobil terbesar dengan mengasai 15% pasar global untuk mobil. Meskipun perusahaan
mencapai tujan mereka kurang dari delapan tahun kemudian, pilihan mereka untuk memotong
biaya dengan beralih ke pemasok yang lebih murah untuk suku cadang menyebabkan
permasalahan baru dengan pedal gas.Akibatnya, proses produksi terhenti sementara di beberapa
Negara dan menyebabkan Toyota menarik kembali lebih dari 8 juta kendaraan di seluruh dunia,
sebuah penarikan mobil terbasar dalam sejarah.
G. Manajemen kualitas total (total quality management)
Manajemen kualitas total (TQM) adalah koordinasi upaya yang diarahkan untuk memperbaiki
kepuasan pelanggan, meningkatkan partisipasi karyawan, memperkuat kemitraan dengan
pemasok, dan memfasilitasi suasana organisasi pada peningkatan kualitasyang berkelanjutan.
Agar program TQM menjadi efeektif, manajemen harus mengatasi masing-masing komponen
berikut:
Kepuasan pelanggan. Cara-cara untuk perbaikan termasuk memproduksi produk berkualitas
tinggi, menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik, dan menunjukkan kepada pelanggan
bahwa perusahaan peduli.
Partisipassi karyawan. Hal ini dapat ditingkatkan dengan mengizinkan karyawan berkontribusi
pada keputusan, mengembangkan tim kerja swakelola, dan menggunakan tanggung jawab untuk
meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
Memperkuat kemitraan dengan pemasok. Mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan
pemasok dapat memastikan bahwa persediaan dan bahan yang tepat akan disampaikan pada waktu
dengan biaya lebih rendah.
Peningkatan kualitas yang berkelanjutan. Hal ini tidak harus dilihat sebagai hal yang dapat
dicapai melalui satu program tunggal yang memiliki tujuan sasaran. Sebuah program yang
didasarkan pada perbaikan yang berkelanjutan telah terbukti menjadi pendekatan jangka panjang
yang paling efektif.
Salah satu alat yang digunakan untuk TQM disebut tolah ukur. Tolak ukur
(benchmarking) adalah proses mengevaluasi produk, proses atau praktik manajemen dari
organisasi lain untuk tujuan meningkatkan kualitas. Empat langkah dasar tolak ukur
adalah mengidentifikasi tujuan, membentuk tim tolak ukur, mengumpulkan data, menganalisis
data, dan bertindak sesuai hasil.

Meskipun banyak factor yang mempengaruhi efektifitas program TQM, ada dua isu yang
sangat penting.
1) Manajemen puncak harus membuat komitmen yang kuat untuk program TQM dengan
memperlakukan peningkatan kualitas sebagai prioritas utama dan lebih sering memberikan
perhatian. Perusahaan yang membuat program TQM, tapi kemudian focus pada prioritas lain akan
menemukan bahwa inisiatif peningkatan kualitas mereka akan gagal.
2) Manajemen harus mengoordinasikan elemen tertentu dari program TQM, sehingga mereka
bekerja secara harmonis satu sama lain.
Program TQM ini memberikan banyak manfaat keuangan secara keseluruhan termasuk
biaya operasional yang rendah, pengembalian yang lebih tinggi pada penjualan dan investasi, dan
peningkatan kemampuan untuk menggunakan harga premium ketimbang harga
kompetitif. Sebagai contoh, Motorola telah berhasil menerapkan program TQM, yang membantu
perusahaan mengurangi caacat produk dan bersaing dengan pesaingnya secara teknologi.
SHARE SHARE SHARE

Milan Tomic

Hi. Im Designer of Blog Magic. Im CEO/Founder of ThemeXpose. Im Creative Art Director,


Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer,
Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make
things looks better.

RELATED POSTS

Peran Ekonomi Islam dalam menghadap...

MAKALAH PENGANTAR BISNIS MANAJEMEN ...

Newer Post Older Post Home

Sejarah Perkembangan Hadist dari Zaman Rasulullah hingga Sahabat, Makalah


Ulumul Hadist

Makalah Ulumul Hadist Tonton Video Ini Sejarah Perkembangan Hadis...

Makalah Lembaga Keuangan Syariah

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Masalah Saat ini perkembangan pasar keuangan syariah (finanvial ...

Makalah Teori Konsumsi dan Fungsi Konsumsi

BAB I PENDAHULUAN TON TON VIDEO BE L AJAR HUKUM


ONLINE A. Latar Belakang Masalah Pengeluaran konsumsi masyarakat adalah ...

Home
About
Contact
Error Page

Copyright 2014 Knowledge Is Free / Template Created By : ThemeXpose

Anda mungkin juga menyukai