Anda di halaman 1dari 4

PENCEGAHAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Low Back Pain yang
disebabkan karena trauma yaitu mengurangi aktivitas fisik yang berat seperti mengangkat barang yang
berat atau selalu membungkuk terutama bagi orang lanjut usia. Bila terjadi fraktur atau dislokasi harus
ditangani sesegera mungkin untuk menghindari komplikasinya terhadap diskus intervertebralis yang
pada akhirnya memperbesar kemungkinan untuk mengalami herniasi nukleus pulposus (Pattinama,
2013).
Menurut Pattinama (2013), cara-cara mengangkat dan mengangkut yang baik:
Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot
tulang belakang yang lebih lemah dibebaskan dari pembebanan.
Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.
Menurut Pattinama (2013), hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
Pegangan harus tepat.
Lengan harus berada sedekat mungkin dengan badan dan dalam posisi lurus.
Punggung harus diluruskan.
Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi pada permulaan gerakan. Dengan
mengangkat kepala dan sambil menarik dagu, seluruh tubuh belakang diluar.
Mengimbangi momentum yang terjadi dalam posisi mengangkat.
Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong, serta gaya untuk gerakan dan
perimbangan.
Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui pusat
gravitasi tubuh.
Menurut Pattinama (2013), untuk menerapkan kedua prinsip kinetik itu setiap kegiatan
mengangkat dan mengangkut harus dilakukan sebagai berikut:
Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi momentum yang terjadi
dalam posisi mengangkat.
Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong, serta gaya untuk gerakan dan
perimbangan.
Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap geris vertikal yang melalui pusat
gravitasi tubuh.
Menurut Pattinama (2013), hal yang patut diingat untuk efisiensi kerja dan kenyamanan kerja,
yaitu hindari manusia sebagai alat utama untuk kegiatan mengangkat dan mengangkut.
Gambar: Posisi-posisi penyebab low back pain
Sumber: Referat Low Back Pain (2013)
Menurut Ritianingsih (2015), berikut ini akan diuraikan cara pencegahan terjadinya low back
pain dan cara mengurangi nyeri apabila LBP telah terjadi.
Latihan Punggung Setiap Hari
1. Berbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang keras. Tekukan satu lutut dan gerakkanlah
menuju dada lalu tahan beberapa detik. Kemudian lakukan lagi pada kaki yang lain. Lakukanlah
beberapa kali.
2. Berbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu luruskanlah ke lantai. Kencangkanlah
perut dan bokong lalu tekanlah punggung ke lantai, tahanlah beberapa detik kemudian relaks.
Ulangi beberapa kali.
3. Berbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki berada flat di lantai. Lakukan sit up
parsial,dengan melipatkan tangan di tangan dan mengangkat bahu setinggi 6 -12 inci dari lantai.
Lakukan beberapa kali.
Berhati-Hatilah Saat Mengangkat
1. Gerakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat sebelum mengangkatnya.
2. Tekukan lutut , bukan punggung, untuk mengangkat benda yang lebih rendah
3. Peganglah benda dekat perut dan dada
4. Tekukan lagi kaki saat menurunkan benda
5. Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu benda
Lindungi Punggung Saat Duduk dan Berdiri
1. Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama
2. Jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat bekerja, pastikan bahwa lutut sejajar
dengan paha. Gunakan alat Bantu (seperti ganjalan/bantalan kaki) jika memang diperlukan.
3. Jika memang harus berdiri terlalu lama,letakkanlah salah satu kaki pada bantalan kaki secara
bergantian. Berjalanlah sejenak dan mengubah posisi secara periodic.
4. Tegakkanlah kursi mobil sehingga lutut daapt tertekuk dengan baik tidak teregang.
5. Gunakanlah bantal di punggung bila tidak cukup menyangga pada saat duduk dikursi
Tetaplah Aktif dan Hidup Sehat
1. Berjalanlah setiap hari dengan menggunakan pakaian yang nyaman dan sepatu berhak rendah
2. Makanlah makanan seimbang, diit rendah lemak dan banyak mengkonsumi sayur dan buah
untuk mencegah konstipasi.
3. Tidurlah di kasur yang nyaman.

INTEGRASI ISLAM
Psikoterapi shalat adalah penyembuhan, pengobatan, atau perawatan terapi kejiwaan, terapi
mental, atau terapi pikiran dengan menggunakan terapi shalat yang merupakan ibadah yang wajib
dilakukan oleh umat Islam setiap harinya, yang terdiri dari shalat fardhu lima waktu yang hukumnya
wajib dilakukan bagi setiap muslim yang sudah baligh. Dalam shalat terdapat manfaat yang sangat
berguna bagi kesehatan, hampir seluruh anggota tubuh merasakan akan manfaat shalat, dari segi fisik
sudah jelas, shalat memberikan kebugaran tubuh, kemudian dari segi fikiran shalat memberikan efek
yang tatkalah bermanfaat yaitu dapat memberikan ketenangan dan melatih seseorang dalam
berkonsentrasi. Sesungguhnya banyak manfaat shalat yang diberikan oleh shalat kepada kesehatan,
hampir semua dari gerakan-gerakan dan bacaan (Choiriyah, 2015).
Salah satu gerakan sholat yaitu rukuk, dalam posisi rukuk membungkukkan punggung,
meletakkan telapak tangan pada lutut dengan jari-jari menyebar. Punggung sejajar dengan permukaan
lantai, sehingga jika sebuah gelas berada di atas punggung, gelas tersebut tidak akan tumpah. Hal ini
sesuai dengan hadis Rasulullah SAW "Bila rukuk, sekiranya diletakkanlah segelas air di atas punggung
beliau, tidak akan bergerak dari tempatnya (Choiriyah, 2015).
Manfaat rukuk adalah tulang belakang (vertebrae) akan tetap berada dalam kondisi baik, karena
persendian di antar badan-badan ruas tulang belakang (corpus vertebrae) tetap tinggal lembut dan lemah
lentur, serta mencegah ruas-ruas palsu, misalnya melekatnya tulang kelangkang (os sacrum) dan tulang
tungging (os coccygeus) yang dapat mengakibatkan kesulitan, terutama bagi wanita yang hendak
melahirkan anak. Selain itu, manfaat rukuk lainnya sangat baik sekali untuk menghindari penyakit yang
menyerang ruas tulang belakang, yang meliputi ruang tulang punggung, ruas tulang leher, ruas tulang
pinggang dan ruas tulang tungging. Karena, pada posisi rukuk yang benar, kurvatura dari tulang
belakang seperti semestinya. Sehingga bisa mencegah terjadinya gangguan pada saraf yang keluar dari
tulang belakang (Choiriyah, 2015).

DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, N. 2015. Psikoterapi Shalat. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya.
Pattanima, Ayub L. 2013. Referat Low Back Pain. Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf. Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Indonesia. Jakarta.
Ritianingsih, Nieniek. 2015. Pencegahan Low Back Pain dan Coping Dengan Nyeri Leher. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai