BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan
PENDAHULUAN
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran bayi, kehamilan normal biasanya
berlangsung dalam waktu 40 minggu. Seiring berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga
sang bayi.1 Kehamilan menyebabkan perubahan besar dalam seluruh sistem tubuh. Perubahan
ini mempengaruhi kardiovaskular, ginjal, paru, endokrin, metabolik, hematologi dan sistem
visual.2
Perubahan mata pada kehamilan terkait dengan adneksa mata, segmen anterior dan
posterior dan penurunan tekanan intraokular.3 Perubahan ini muncul sekitar 15% dari wanita
hamil dan biasanya tidak berbahaya.4 Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan
terutama meliputi perubahan konsentrasi hormon seks yaitu progesteron dan estrogen. Kadar
estrogen yang tinggi selama kehamilan barangkali akan mempengaruhi retensi air,
penumpukan lemak dibawah kulit, dan pigmentasi kulit. Retensi air tersebut bisa
menyebabkan gangguan di seluruh tubuh, salah satunya adalah mata. Hal ini
menyebabkan edema kornea dan ketebalan kornea. Kornea merupakan salah satu media
refraksi sehingga sering mengakibatkan penurunan visus dan perubahan refraksi. Akan
tetapi, setiap wanita memiliki pengalaman kehamilan yang berbeda. Gejala yang timbul
antara wanita yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda-beda. Bahkan seorang wanita
bisa mengalami hal yang berbeda dari kehamilan yang satu ke kehamilan berikutnya.
Jadi penurunan visus dan perubahan refraksi tidak terjadi pada semua wanita hamil.5
Anatomi Mata
Lapisan terluar mata yang keras pada bola mata adalah tunika fibrosa. Bagian
posterior tunika fibrosa adalah sclera yangberisi jaringan ikat fibrosa putih. Lapisan tengan
bola mata disebut tunika vaskuler (uvea), dan tersusun dari koroid, badan siliaris, dan iris.
Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat dibelakang pupil. Lensa memisahkan
interior mata menjadi dua rongga, yaitu. rongga anterior dan posterior. Antara kornea dan iris
terdapat camera oculi anterior dan di antara iris dan lensa terdapat camera oculi posterior.
Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan belakang.
Volumenya adalah sekitar 250 L, dan kecepatan pembentukannya, yang memiliki variasi
diurnal adalah 2,5 L/mnt. Tekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi dibandingkan plasma.
Kompisisi aqueous humor serupa dengan plasma, kecuali bahwa cairan ini memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang tinggi protein, urea, dan glukosa yang lebih
rendah. Aqueous humor atau cairan jernih ini memiliki fungsi, diantaranya yaitu:
radikal bebas.
referensi
3. Gotovac M, Kastelan S, Lukenda A. Eye and Pregnancy. Coll Antropol. 2013. p 189
4. Mackensen F, Paulus WP, Max R, Ness T. Ocular Changes During Pregnancy. Dtsch
Arztebl Int. 2014. P 567
5. Renta PP, Meida NS. Perbedaan Visus dan Refraksi pada Kehamilan Trimester Tiga
dengan Wanita tidak hamil. Bagian Optamologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2010. h 12-13