Anda di halaman 1dari 69

[Type the document title]

2013
BAB I

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator


1. Memberikan asuhan pada 1. Memberikan asuhan pada bayi usia 2-6 hari
neonatus, bayi, balita dan 2. Memberikan Asuhan pada bayi sampai usia 6
anak pra sekolah minggu
3. Menjelaskan Pemantauan tumbuh kembang
bayi dan anak balita
4. Memberikan asuhan pada Neonatus dan bayi
dengan masalah serta penatalaksanaannya
a. Hemangioma
b. Ikterik
c. Muntah dan Gumoh
d. Oral Trush
e. Diaper Rush
f. Seborrhea
g. Bisulan
h. Miliriasis
i. Diare
j. Obstipasi
k. Infeksi
l. Bayi meninggal mendadak
m. Managemen terpadu balita sakit
(MTBS)
5. Memberikan asuhan pada neonatus dengan
jejas persalinan
a. Caput Succsedaneum
b. Cephal hematoma
c. Trauma pada fleksus brachialis
d. Fraktur klavikula dan fraktur humerus
6. Memberi asuhan pada neonatus dengan

Modul Askeb Neonatus


Page 1
[Type the document title]
2013
kelainan bawaan dan penatalaksanaannya
a. Labioskhiziz dan labiopalatoskhiziz
b. Atresia esofagus
c. Atresi rekti dan atresia ani
d. Hirsprung
e. Obstruksi biliaris
f. Omfalokel
g. Hernia diafragmatika
h. Atresia Doudeni esofagus
i. Meningokel, encesalokel
j. Hidrisefalus
k. Fimosis
l. Hipospadia
m. Kelainan metabolic
7. Memberi asuhan pada bayi dengan risiko
tinggi dan penatalaksanaannya
a. BBLR
b. Asfiksia Neonatorum
c. Sindroma gangguan pernafasan
d. Ikterus
e. Perdarahan tali pusat
f. Kejang
g. Hipotermia
h. Hipertermia
i. Hipiglikemi

B. Deskripsi Singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan
kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah dengan pendekatan
manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil
evidence based dengan pokok bahasan Asuhan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra
sekolah, yaitu : memberikan asuhan pada neonatus 2-28 hari, asuhan pada bayi 6

Modul Askeb Neonatus


Page 2
[Type the document title]
2013
minggu, Pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita, asuhan pada Neonatus dan
bayi dengan masalah dan penatalaksanaannya, asuhan pada neonatus dengan jejas
persalinan, asuhan pada neonatus dengan kelainan bawaan dan penatalaksanaannya, dan
asuhan pada bayi dengan risiko tinggi dan penatalaksanaannya.

C. MATERI
ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA-SEKOLAH
MEMBERIKAN ASUHAN PADA BAYI USIA 2-6 HARI
a. Pengumpulan data
Pengkajian fisik pada bayi dapat dilakukan untuk menilai status kesehatannya.
Waktu pemeriksaan fisik dapat dilakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir,
dan akan pulang dari rumah sakit.
Tujuan Pengkajian :
- Mendapatkan hasil yang valid
- Mengetahui keadaan fisik secara umum
- Mengetahui kondisi normal/abnormal.
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain :
1) Pastikan suhu ruangan hangat sehingga bayi tidak mudah untuk kehilangan
panas, dan lepaskan pakaian hanya pada daerah yang akan diperiksa.
2) lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki atau lakukan perosedur
yang memerlukan observasi ketat lebih dahulu, seperti paru, jantung dan
abdomen.
3) lakukan prosedur yang menggangu bayi, seperti pemeriksaan refleks pada
tahap akhir.
Aspek yang perlu dikaji
1. Menilai keadaan umum bayi
- Secara keseluruhan (perbandingan bagian tubuh bayi proporsional/tidak)
- Bagian kepala, badan dan exstremitas (pemeriksaan akan kelainan)
- Tonus otot, tingkat aktifitas (gerakan bayi aktif atau tidak)
- Warna kulit dan bibir (kemerahan/kebiruan)
- Tangis bayi (melengking, merintih, normal)

Modul Askeb Neonatus


Page 3
[Type the document title]
2013
2. Tanda-tanda vital
- Periksa laju nafas dengan melihat tarikan nafas pada dada menggunakan
petunjuk waktu. Laju nafas normal 40-60 permenit, tidak ada wheezing dan
ronchi.
- Periksa laju jantung dengan menggunakan stetoskop dan petunjuk waktu.
Laju jantung normal 100-120 permenit, tidak terdengar murmur jantung
- Periksa suhu dengan menggunakan termometer aksila. Suhu normal 36,5-
37,2C.
3. Lakukan penimbangan berat badan. Sebelum menimbang bayi, letakkan kain pada
timbangan agar bayi tidak kehilangan panas. Berat badan lahir normal adalah
2500gr4000gr.
4. Lakukan pengukuran panjang badan. Pengukuran dilakukan dari ujung kepala
sampai ke tumit, panjang badan yang normal adalah 45-50 cm.
5. Periksa bagian kepala bayi
- Ubun-ubun/frontanel,
Terbagi 2 yaitu :
(a) Frontanel anterior (ubun-ubun besar) merupakan lubang dalam tulang
tengkorak yang berbentuk segi empat dan hanya tertutup oleh selaput
berbentuk seperti panah, sudut depan yang runcing menunjukkan ke
bagian muka anak. Terdapat pada pertemuan 4 sutura, yaitu sutura
sagitalis, 2 buah suturae coronaria, sutura frontalis.
(b) Frontanel posterior (ubun-ubun kecil) merupakan lubang pada tengkorak,
terdapat pada pertemuan 3 suturae yaitu : 2 sutura lamboidea dan 1 sutura
sagitalis.
Pada frontanel anterior akan dilihat proses penutupan setelah umur 12-
18 bulan dan frontanel posterior menutup pada umur 2 bulan.
- Sutura, molase,
Molase adalah tulang tengkorak yang saling menumpuk pada saat lahir.
Molase terbagi empat, yaitu :
0 : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat
dipalpasi
1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat
dipisahkan

Modul Askeb Neonatus


Page 4
[Type the document title]
2013
3 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat
dipisahkan.
- Penonjolan atau daerah mencekung. Periksa adanya kelainan baik karena
trauma persalinan (caput succedaneum, cephal hematoma) atau adanya
cacat congenital ( hydrocephalus)
- Ukur lingkar kepala untuk mengukur ukuran frontal occipitalis kepala
bayi.
Ukuran-ukuran kepala bayi :
a. Ukuran muka belakang :
Diameter Suboccipito-bregmatica, dari foramen magnum ke ubun-
ubun besar : 9,5 cm.
Diameter sub-occipito-frontalis, dari foramen magnum ke pangkal
hidung : 11 cm.
Diameter fronto-occipitalis, dari pangkal hidung ke titik yang
terjauh pada belakang kepala : 12 cm.
Diameter mento-occipitalis, dari dagu ke titik yang terjauh pada
belakang kepala : 13,5 cm.
Diameter submento-bregmatica, dari bawah dagu ke ubun-ubun
besar : 9,5 cm.
b. Ukuran melintang :
Diameter biparietalis, ukuran yang terbesar antara kedua ossa
parietal : 9 cm
Diameter bitemporalis, jarak yang terbesar antara sutura coronaria
kanan dan kiri : 8 cm
c. Ukuran lingkaran :
Cirumferentia subocipito bregmatica/lingkar kecil kepala : 32cm
Circumferentia fronto occipitalis/lingkar sedang kepala : 34cm
Circumferensia mento occipitalis/lingkaran besar kepala : 35cm
6. Periksa telinga akan dihubungkan letak dengan mata dan kepala serta ada tidaknya
gangguan pada pendengaran.
7. Periksa mata akan tanda-tanda infeksi dan kelainan. Untuk menilai ada tidaknya
Starbismus (koordinasi gerakan mata yang belum sempurna), kebutaan, seperti
jarang berkedip atau sensifisitas terhadap cahaya berkurang,katarak kongenital,
apabila terlihat pupil yang berwarna putih.

Modul Askeb Neonatus


Page 5
[Type the document title]
2013
8. Periksa hidung dan mulut, langit-langit, bibir, dan reflek hisap dan rooting.
Perhatikan adanya kelainan congenital seperti labiopalatoskizis.
9. Periksa leher bayi. Perhatikan adakah pembesaran atau benjolan dengan
mengamati pergerakan leher apabila terjadi keterbatasan dalam pergerakannya
maka kemungkinan terjadi kelainan pada tulang leher seperti kelainan tiroid.
10. Periksa dada. Perhatiakan bentuk dada dan putting susu bayi. Jira tidak simetris
kemungkianan bayi mengalami pneumotoraks, hernia diafragma.
11. Periksa bahu, lengan dan tangan. Perhatikan gerakan dan kelengkapan jari tangan
untuk mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan kelainan bentuk jari.
12. Periksa bagian perut . Perhatiakn bagaimana bentuk adakah penonjolan sekitar tali
pusat , perdarahan tali pusat, lembek (pada saat bayi menangis), benjolan.
13. Periksa alat kelamin. Hal yang perlu diperhatiakan :
Laki-laki :
- Testis berada pada skrotum
- Penis berlubang
Perempuan
- Vagina berlubang
- Uretra berlubang
- Terdapat labia minora dan labia mayora dan apakah labia mayora menutupi
labia minora.
14. Periksa tungkai dan kaki. Periksa gerakan, dan kelengkapan jari tangan untuk
mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan kelainan bentuk jari.
15. Periksa punggung dan anus. Periksa akan adanya pembengkakan atau cekungan
dan adanya lubang anus (telah mengeluarkan mekonium).
16. Periksa kulit. Perhatikan adanya verniks, pembengkakan atau bercak hitam serta
tanda lahir.

PENAMPILAN DAN PERILAKU BAYI BARU LAHIR


1. Penampilan BBL
a. Ukuran :
- Menimbang berat badan bayi : berat rata-rata bayi 2500-4000 gram
(tergantung faktorgenetik, ras, gizi, plasenta).
- Mengukur lingkar kepala : rata-rata 35 cm.
- Mengukur panjang bayi : panjang rata-rata bayi 48-51 cm

Modul Askeb Neonatus


Page 6
[Type the document title]
2013
- Mengukur lingkar dada, normalnya 30-33 cm.
b. Verniks
Cairan keputih-putihan, keabu-abuan, kekuning-kuningan, berminyak dan
berlendir. Fungsi : melindungi kulit bayi agar tidak tenggelam oleh air ketuban
selama ia berada di dalam rahim.
c. Ubun-ubun
Ukuran variasi, tidak ada standar. Merupakan titik lembut pada bagian atas
kepala bayi di tempat tulang tengkorak yang belum sepenuhnya bertemu. Ubun-
ubun besar menyatu pada usia 12-18 bulan, sedangkan ubun-ubun kecil menyatu
pada usia 2 bulan.
d. Warna kulit dan kuku
Masih di dalam rahim : merah muda, Saat lahir : kebanyakan berwarna biru
atau ungu merah muda. Sebab : sianosis pada saat kelahiran. Segera setelah
bernafas, berubah menjadi merah muda.
e. Bentuk kepala
Bentuk kepala aneh : molase diameter kepala bayi mengecil karena tulang
kepala tergencet panggul dan saling bertindih.
Molase (alamiah) : kepala akan kembali normal 24-48 jam post partum.
Molase tergantung lamanya persalinan.
f. Mata
Kebanyakan bayi lahir dengan mata agak cembung akibat tekanan alamiah
selama persalinan mengempis setelah beberapa hari.
2. Perilaku Bayi Baru Lahir
a. Tersedak
Normal kontraksi diafragma primitif (sekat rongga badan antara dada dan
perut) yang mendadak dan tidak teratur, yang belum benar-benar bisa menarik dan
mengeluarkan napas dengan ritme teratur.
Tersedak : tanda bahwa otot-otot pernapasan diantara tulang iga, diafragma
dan perut makin kuat dan mencoba bekerja sama.
Bayi sensitif terhadap sinar terang dan bersin jika membuka matanya untuk
beberapa hari pertama cahaya menstimulasi saraf yang menuju ke hidung dan
mata.

Modul Askeb Neonatus


Page 7
[Type the document title]
2013
b. Bersin
Lapisan hidung sensitif, diperlukan untuk membersihkan lubang hidung,
mencegah debu agar tidak masuk ke dalam paru-paru.
c. Nafas
Kecepatan sekitar 40x tarikan nafas/menit untuk 1 atau 2 hari pertama. Usia
beberapa bulan : turun menjadi 25 x/menit.
Bayi baru lahir : paru-paru kecil, napas dangkal paru-paru bayi
(proporsional) lebih kecil dibanding ukuran tubuhnya.
d. Refleks
Refleks : gerakan naluriah untuk melindungi bayi.
Refleks pada 24-36 jam pertama post
partum :
1) Refleks glabellar
Ketuk daerah pangkal hidung secara
pelan dengan menggunakan jari
telunjuk. Bayi akan mengedipkan
mata pada 4 sampai 5 ketukan
pertama.
2) Refleks hisap
Benda menyentuh bibir disertai
refleks menelan.
Tekanan pada mulut bayi pada langit
bagian dalam gusi atas timbul isapan
yang kuat dan cepat.
Dilihat pada waktu bayi menyusu.
3) Refleks mencari (rooting)
Bayi menoleh ke arah benda yang
menyentuh pipi.
Misalnya : mengusap pipi bayi dengan
lembut bayi menolehkan kepalanya
ke arah jari kita dan membuka
mulutnya.

Modul Askeb Neonatus


Page 8
[Type the document title]
2013
4) Refleks genggam
Dengan meletakkan jari telunjuk pada palmar, tekanan dengan gentle,
normalnya bayi akan menggenggam dengan kuat
Jika telapak tangan bayi ditekan bayi mengepalkan tinjunya.
5) Refleks babinsky
Gores telapak kaki , dimulai dari tumit, gores sisi lateral telapak kaki ke
arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Bayi akan
menunjukkan respon berupa semua jari kaki hyperekstensi dengan ibu jari
dorsifleksi

6) Refleks moro
Timbulnya pergerakan tangan yang simetris
apabila kepala tiba-tiba digerakkan atau
dikejutkan dengan cara bertepuk tangan.
Fungsi : menguji kondisi umum bayi serta
kenormalan system saraf pusatnya.
7) Refleks berjalan
Bayi menggerak-gerakkan tungkainya dalam
suatu gerakan berjalan atau melangkah jika
diberikan dengan cara memegang lengannya
sedangkan kakinya dibiarkan menyentuh
permukaan yang keras.
8) Refleks merangkak
Jika ditengkurapkan, karena tungkainya masih bergulung.
9) Refleks muntah

Modul Askeb Neonatus


Page 9
[Type the document title]
2013
Refleks yang langsung muncul jika terlalu banyak cairan yang tertelan.
Lendir atau mukus akan dikeluarkan untuk membersihkan saluran nafas..
Menunjukkan fungsi neurology glosofaringeal dan syaraf fagus normal.
10) Refleks mengeluarkan lidah
Apabila diletakkan benda-benda di dalam mulut, yang sering dikira bayi
menolak makanan atau minuman.
e. Tidur
Bayi cukup bulan : sebagian besar waktu untuk tidur (60%)
f. Kesiagaan-penglihatan dan pendengaran.
BBL dapat melihat dan fokus hanya dengan jarak pandang 20-25 cm dari
wajahnya.

MEMBERIKAN ASUHAN PADA BAYI SAMPAI USIA 6 MINGGU

A. PENILAIAN AWAL PADA BBL


Dengan menggunakan apgar score.
B. PENATALAKSANAAN AWAL PADA BBL NORMAL
I. MENCEGAH PELEPASAN PANAS YANG BERLEBIHAN
a. Bayi baru lahir dapat dengan cepat mengalami stres dengan adanya perubahan suhu.
b. Bayi cukup bulan dengan berat normal tidak dapat menjaga temperature tubuhnya
secara adekuat hingga setidaknya berusia 2 hari.
c. Bayi-bayi ini dapat menjadi hipotermi dalam ruangan yang relatife hangat bila berada
dalam keadaan basah atau tidak tertutup.
d. Bayi baru lahir dapat kehilangan panasnya melalui konveksi, konduksi, evaporasi, dan
radiasi.
1) konduksi adalah proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung
dengan benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah. ex : by diletakkan
diatas meja yang terbuat dari logam, kasur atau timbangan yang suhunya lebih
rendah dari suhu tubuhnya.
2) Konveksi adalah proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan udara
yang dingin disekitarnya. ex : by yang berada pada ruangan yang dingin atau
menggunakan kipas angin, AC, atau ruangan yang terbuka dimana angin
secara langsung bertiup mngenai tubuhnya.

Modul Askeb Neonatus


Page 10
[Type the document title]
2013
3) Evaporasi adalah proses hilangnya panas tubuh bila bayi berada dalam
keadaan basah. ex : bayi tidak segera dikeringkan setelah proses kelahirannya
atau setelah dimandikan.
4) Radiasi adalah proses hilangnya panas tubuh bila bayi diletakkan dekat dengan
benda-benda yang lebih rendah suhunya dari suhu tubuhnya. ex : bayi
diletakkan dekat dengan tembok yang dingin.
Untuk mencegah hilangnya panas perlu dilakukan :
Mengeringkan tubuh bayi
segera setelah bayi diletakkan diatas perut ibu , keringkan kepala dan tubuh bayi
dari cairan ketuban atau cairan lain yang membasahi tubuh bayi baru lahir.
Dianjurkan untuk menggunakan handuk atau kain yang hangat.Hal ini mempunyai
dua keuntungan, yang pertama menjaga tubuh bayi tetap hangat yang kedua untuk
rangsangan taktil.
Selimuti bayi terutama bagian kepala dengan kain yang kering.
Bagian kepala bayi mempunyai permukaan yang paling luas dibandingkan dengan
seluruh tubuhnya, sehingga bila tidak ditutupi bayi akan kehilangan panasnya dngan
cepat.
Ganti handuk atau selimut yang basah

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN ANAK BALITA

A. Denver Developmental Screening Test (DDST)


1. Pengertian
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak,
tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang
diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat
diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah
dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengindentifikasikan antara 85 100% bayi
dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada "folluw-
up selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di
sekolah 5-6 tahun kemudian.

Modul Askeb Neonatus


Page 11
[Type the document title]
2013
Tetapi dari penelitian Borowitsz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat
mengindentifikasi lebih separoh anak dengan kelainan bicara. Frankenburg melakukan revisi
dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan pada sektor bahasa di
tambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan Denver II.
2. Aspek perkembangan yang dinilai
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 tahun, berisi 125 gugus tugas
yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor perkembangan untuk menjaring fungsi
berikut :
- Personal social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya.
- Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-
otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
- Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan.
- Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas
(kemampuan) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang
berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya waku tes yang perlu
diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga
tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja.
3. Alat dan tempat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan untuk mendukung proses penilaian DDST, adalah sebagai berikut:
a. Alat peraga: gulungan benang wol berwarna merah (diameter 10 cm), kismis, manik-
manik(kerincing dengan gagang yang kecil), 10 buah kubus berwarna dengan ukuran
2,5 cm x 2,5 cm (merah-kuning-hijau-biru), permainana anak (boneka kecil dengan
botol susu), botol kaca kecil dengan diameter lubang 1,5 cm, bola tenis, bel kecil, kertas
kosong dan pensil merah.
b. Lembar formulir DDST

Modul Askeb Neonatus


Page 12
[Type the document title]
2013
c. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.
Usahakan test perkembangan ini dilakukan pada tempat yang tenang/ tidak berbising, dan
bersih. Sediakan meja tulis dengan kursi dan matras.
4. Prosedur DDST
Dalam melakukan pengkajian DDST harus diperhatikan prosedur DDST yang terdiri dari 2
tahap, yaitu:
a. Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:
3- 6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
b. Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan DDST, sebagai berikut:
a) Sapa orang tua / pengasuh dan anak dengan ramah
b) Jelaskan kepada orang tua/ pengasuh tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan
bahwa tes ini bukan untuk mengetahui IQ anak.
c) Buat komunikasi yang baik dengan anak
d) Hitung umur anak dan buat garis umur
- Intruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada
formulir
- Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir. (1
thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
- Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sama
dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas
Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan
tes dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut:
1994 10 - 5 (saat tes dilakukan) 1992 5
23 (tanggal lahir Budi)

Modul Askeb Neonatus


Page 13
[Type the document title]
2013
Umur Budi 2 4 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari adalah lebih kecil dari
15 hari, maka dibulatkan ke bawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan.
e) Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas
Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur
kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.
2003 03 11 (saat tes dilakukan)
2002 02 04 (tanggal lahir)
01 01 7 (umur anak)
-1 -14 (prematur 6 minggu)
11 16 (umur yang sudah dikoreksi)
f) Tarik garis umur dari atas kebawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas
garis umur. Formulir Denver dapat gigunakan beberapa kali, gunakan garis umur
dengan warna yang berbeda.
g) Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang
paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di sebelah kiri
garis umur, kemudian dilanjutkan samapi ke kanan garis umur.
i. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat di
sebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur
ii. Bila anak tidak mampu melakukan salah satu ujicoba pada langkah i (gagal;
menolak; tidak ada kesempatan), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis
umur pada sektor yang sama sampai anak dapat lulus 3 tugas perkembangan
iii. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah i, lakukan
tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama
sampai anak gagal pada 3 tugas perkembangan.
h) Selama tes perkembangan, amati prilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,
bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang
tua/pengasuh, apakah perilaku tersebut merupakan perilaku sehari-hari yang dimilki
anak tersebut. Janga lakukan tes saat anak sakit, merasa lapar dll, karena dapat
memberikan perilaku yang menghambat tes perkembangan.
5. Pemberian Skor Penilaian
Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat:
P: Pass/ Lulus = anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu/pengasuh anak
memberi laporan (tepat/dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya)

Modul Askeb Neonatus


Page 14
[Type the document title]
2013
F: Fall/ Gagal = Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh
anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukan dengan baik
NO: No Opportunity/ tidak ada kesempatan = anak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba
dengan tanda R.
R: Refusal/ menolak = anak menolak untuk melakukan ujicoba, penolakan dapat
dikurangi dengan mengatakan pada anak apa yang harus dilakukan, jika tidak
menanyakan kepada anak apakah dapat melakukanya (ujicoba yang dilaporkan oleh
ibu/pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).
Kemudian ditarik garis berdasarkan kronologis yang memotong garis horizontal tugas
perkembangan pada formulir DDST: setelah itu dihitung pada masing-masing sektor,
beberapa yang P dan beberapa yang F.
Interprestasi Penilaian Individu, yaitu:
a. Lebih (Advanced)
Bilamana seorang anak lewat pada ujicoba yang terletak di kanan garis umur,
dinyatakan perkembangan anak lebih pada ujicoba tersebut.

Garis umur

b. Normal
Bila seorang anak gagal / menolak melakukan tugas perkembangan disebelah kanan
garis umur
Garis umur Garis umur

F R

Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas
perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka
dikategorikan sebagai normal.
Garis umur Garis Umur Garis umur

P F R
F
Modul Askeb Neonatus
Page 15
[Type the document title]
2013

c. Cautioni/ Peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, dimana garis umur
terletak pada atau antara persentil 75 dan 90

F R R F

d. Delayed/ Keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan ujicoba yang terletak lengkap
disebelah garis umur
Garis umur Garis umur

F R

e. Non Opportunity/ tidak ada kesempatan


Pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan, orang tua melaporkan bahwa
anaknya ada kesempatan untuk melakukan tugas perkembangan tersebut. Hasil ini tidak
dimasukan dalam mengambil kesimpulan

NO NO

6. Langkah Mengambil Kesimpulan


Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam :
a. Abnormal
Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.
Bila dalam 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
b. Meragukan(Questionable)
Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih dan pada sektor yang sama
tidak ada yang lulus pada kotak yang perpotongan dengan garis vertikal usia.
c. Tidak dapat dites/diuji (Untestable)

Modul Askeb Neonatus


Page 16
[Type the document title]
2013
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
Bila ada skor menolak pada 1 ujicoba terletak disebelah kiri garis umur / menolak > 1
uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-90%.
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu.
d. Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak 1 caution (semuanya tidak
tercantum dalam kriteria tersebut diatas).
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.

7. Tindak Lanjut

SKRINING PERKEMBANGAN

SUSPEK/ CURIGA ADA GANGGUAN NORMAL

Monitoring perkembangan secara rutin


Evaluasi untuk Diagnostik
(Development Assesment)

MASALAH PERKEMBANGAN NORMAL

Monitoring perkembangan secara rutin


INTERVENSI DINI

8. Penutup
Setelah proses skrining perkembangan selesai, maka lakukanlah tindakan sebagai berikut:
- Beri pujian kepada orang tua/ pengasuh atas tindakannya membawa anak untuk
dilakukan tes perkembangan.

Modul Askeb Neonatus


Page 17
[Type the document title]
2013
- Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan, kapan harus kembali, anjurkan di
rumah dan apabila ada anjuran tindak lanjut.
Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

ASUHAN PADA NEONATUS DAN BAYI DENGAN MASALAH SERTA


PENATALAKSANAANNYA
1. Bercak Mongol
Definisi
Pigmentasi yang datar dan berwarna gelap didaerah pinggang bawah dan bokong
yang ditemukan saat lahir pada beberapa bayi, yang akan menghilang secara perlahan-
lahan selama tahun pertama dan tahun kedua kehidupan.
Lesi makula biru / hitam / coklat / abu-abu tua yang memiliki batasan yang beragam.
Kebanyakan timbul pada daerah bokong dan lumbosakral, serta pada posterior,
tungkai, punggung dan bahu.
Dapat soliter maupun multiple dan seringkali melibatkan daerah yang luas.
Etiologi
Lokasi dermal melanin berisi melanosit yang terperangkap saat migrasinya dari celah
nueral ke epidermis.
Sering hilang dalam beberapa minggu pertama kehidupan / sekitar 1 tahun tetapi
kadang-kadang menetap.
Lesi multiple yang tersebar luas, sering tidak menghilang.
Tanda dan gejala
Pigmentasi keabu-abuan atau kebiru-biruan, biasanya di regio lumbo sacral, tetapi dapat
terjadi di tempat lain pada badan atau anggota gerak.
Penatalaksanaan
Tindakan konservatif dan sinar laser untuk estetika
2. Hemangioma
Definisi
Tumor jinak yang terdapat pada pembuluh darah yang baru terbentuk dan berasal dari
malformasi jaringan angioblastik.
Tumor jinak yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan dan pembentukan
pembuluh darah yang dapat terjadi disegala organ seperti hati, limfa, otak, tulang dan
kulit (paling sering), hampir 60% pada daerah kepala dan leher.

Modul Askeb Neonatus


Page 18
[Type the document title]
2013
Terjadi pada 10% anak kulit putih dan 20% pada bayi prematur dengan berat badan
kurang dari 1000 gr.
Sering soliter, lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
Fase proliferasi (pertumbuhan) 6 10 bln dan fase involusi yang ditandai dengan
regresi hemangioma yang hebat.
Terjadi secara sporadis dan tanpa dasar genetis.
Kejadian 60% pada kelainan superfisial (kapiler), 15% pada kelainan dalam
(kavernosa) dan 20% memiliki keduanya (superfisial dan dalam).
Jenis Hemangioma
1. Nevus Flammeus / Nevus Anggur Merah
Selalu muncul pada saat lahir
Daerah kapiler dermis yang tidak menonjol berbatas tegas, berwarna merah
ungu yang tidak bertambah ukurannya, bisa menghilang atau memudar warnanya.
Biasanya timbul didaerah leher dan kepala.
2. Kapiler / Nevus Strawberi
Muncul kadang-kadang pada saat lahir, lebih sering tampak pada 2 bulan pertama.
Berwarna merah terang, agak menonjol, dapat ditekan, berbatas tegas.
Dapat timbul di berbagai tempat pada tubuh, seperti pada wajah, kulit kapala,
punggung dan dada.
3. Kavernosa
Lesi yang dalam dan tampak lebih jelas dan tegas, lebih sakit dar pada
hemangioma kapiler, keras atau dapat ditekan dan kulit diatanya tampak berwarna
normal atau kebiruan.
Patofisiologi
Malformasi dari kapiler, arteri, atau aliran limfe atau kombinasi dari keempatnya.
Penatalaksanaan
Cara Konservatif : pembesaran pada bulan pertama kemudian regresi spontan umur
12 bulan sampai dengan 5 tahun.
Cara Aktif : pembedahan, radiasi, kortikosteroid, obat sklerotik, elektrokoagulasi dan
pembekuan.
3. Muntah dan Gumoh
Muntah
Definisi

Modul Askeb Neonatus


Page 19
[Type the document title]
2013
Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi
secara paksa melalui mulut, disertai dengan kontraksi lambung dan abdomen (Markum).
Pengeluaran isi lambung secara ekspulsif melalui mulut dengan bantuan kontraksi otot-
otot perut atau kelaurnya kembali sebagian / seluruh isi lambung yang terjadi setelah
makan dan masuk kedalam lambung.
Etiologi
Muntah bisa disebabkan karena adanya factor fisiologis, seperti kelainan kongenital
dan infeksi.
Muntah juga dapat disebabkan oleh gangguan psikologis, seperti keadaan tertekan
atau cemas, terutama pada anak yang lebih besar.
Iritasi lambung atau usus.
Tanda dan gejala
Ada beberapa gangguan yang dapat diidentifikasi akibat muntah, yaitu:
Muntah terjadi beberapa jam setelah keluarnya lendir yang kadang disertai dengan
sedikit darah. Hal ini kemungkinan terjadi karena iritasi lambung akibat sejumlah
bahan yang tertelan selama proses kelahiran.
Muntah yang terjadi pada hari-hari pertama kelahiran, dalam jumlah banyak, tidak
secara proyektil, tidak berwarna hijau dan cenderung menetap biasanya terjadi akibat
dari obstruksi usus halus.
Muntah yang terjadi secara proyektil (menyemprot) dan tidak berwarna kehijauan
merupakan tanda adanya stenosis pylorus.
Selain keadaan tersebut diatas, yang juga dapat menjadi salah satu tanda adalah
peningkatan tekanan intrakranial, alergi susu, infeksi saluran kemih.
Muntah yang terjadi pada anak yang tampak sehat. Hal ini mungkin terjadi karena
kesalahan pada teknik pemberian makan.
Patofisiologi
Muntah merupakan aksi refleks yang dikoordinasi medula oblongata yang melibatkan
aktivitas otot perut dan pernapasan, sehingga isi lambung dikeluarkan dengan paksa
melalui mulut.
Proses muntah dibagi atas 3 fase :
1. Nausea
Sesuai psikis yang dapat ditimbulkan akibat rangsangan pada organ dalam,
labirin/emosi dan tidak selalu diikuti oleh retching atau emesis/ekspulsi.
2. Retching

Modul Askeb Neonatus


Page 20
[Type the document title]
2013
Gerak nafas spasmodik dengan glotis tertutup bersamaan dengan adanya usaha
inspirasi dari otot dada dan diafragma menimbulkan tekanan intratoraks yang
negatif.
3. Emesis/Ekspulsi
Fase retching mencapai puncaknya kontraksi kuat otot perut, bertambah turunnya
diafragma, penekanan antirefleks, pilorus dan antrum berkontaksi, fundus dan
esophagus relaksasi dan mulut terbuka.
Penatalaksanaan
Mencari dan mengatasi penyebab muntah.
Terapi subsitif, seperti menghentikan makanan peroral dibantu dengan pemberian
makanan / cairan sesuai dengan kebutuhan baik secara oral ataupun secara parental.
Pemberian obat anti muntah, seperti antihistamin (parametazin 0,5 mg/kgBB/hr),
antikolinergik, fenatiazin (proklor parametazin 0,25 mg/kgBB/hr), metokhopiamid 0,5
mg/kgBB/hr, dan Cisaprit 0,2 mg/kgBB/hr.
Lakukan kolaborasi. Apabila muntah disertai dengan gangguan fisiologis, seperti
warna muntah yang kehijauan, muntah secara proyektil.
Konseling untuk orang tua tentang :
Ciptakan suasana tenang dan menyenangkan pada saat makan hindari anak
makan sambil berbaring atau tergesa-gesa agar saluran cerna mempunyai
kesempatan yang cukup untuk mencerna makanan yang masuk.
Ajarkan pola makan yang benar dan hindari makan yang merangsang serta
menimbulkan alergi. Kemudian makanan juga harus disesuaikan dengan usia dan
kebutuhan anak, dengan memperhatikan menu gizi seimbang, yaitu makanan yang
bervariasi dan mengandung unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral.
Ciptakan hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.
Gumoh (Regurgitasi)
Definisi
Keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa
paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes RI).
Keluarnya kembali susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum
susu botol / menyusui dalam jumlah sedikit.
Etiologi

Modul Askeb Neonatus


Page 21
[Type the document title]
2013
Posisi pada saat menyusui yang salah
Posisi minum dengan botol salah
Minum terburu-buru
Anak sudah kenyang tapi tetap diberi minum
Patofisiologi
Kebanyakan minum atau kegagalan untuk mengeluarkan udara yang tertelan.
Tanda dan gejala
Tampak keluar sedikit cairan putih/susu dari mulut secara spontan.
Penatalaksanaan
Perbaiki teknik menyusui. Cara menyusui yang benar adalah mulut bayi menempel
pada sebagian areola dan dagu menempel payudara ibu.
Apabila menggunakan botol, perbaiki cara minumnya. Posisi botol susu diatur
sedemikian rupa sehingga susu menutupi seluruh permukaan botol dan dot harus
masuk seluruhnya kedalam mulut bayi.
Sendawakan bayi sesaat setelah minum. Bayi yang selesai minum jangan langsung
ditidurkan, tetapi perlu disendawakan terlebih dahulu. Sendawa dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar di pundak
ibu. Kemudian, punggung bayi ditepuk perlahan-lahan sampai terdengar suara
bersendawa.
b. Menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap/tepuk punggung bayi sampai
terdengar suara bersendawa.
4. Oral trush
Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menyerang selaput lendir mulut.
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam
(Wong).
Etiologi
Pada umumnya disebabkan oleh candida albicans.
Patofisiologi
Ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan atau transmisi melalui
botol susu dan puting susu yang tidak bersih atau cuci tangan yang tidak benar.
Tanda dan gejala

Modul Askeb Neonatus


Page 22
[Type the document title]
2013
- Tampak bercak keputihan pada mulut, terutama di lidah dan pipi bagian dalam, yang
sulit dibersihkan.
- Anak kadang-kadang menolak untuk minum.
- Mukosa mulut mengelupas.
- Lesi multiple pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai koagulasi
milk (bekuan susu) yang melekat dan jika dihilangkan akan berdarah.
- Kronis apabila lesi granulamatosa (luka benjolan kecil) yang menyerang sejak bayi
sampai anak-anak, menyerang kulit anak.
Penatalaksanaan
Bersihkan mulut dengan kapas lembab, pengobatan dengan gentian violet 0,25% pada
mulut dengan kapas lidi atau memberikan mycostatin (oral mycostatin) 4 x sehari atau
tiap 6 jam sebanyak 1 cc selama 1 minggu atau sampai gejala menghilang.
Jaga kebersihan bayi dan peralatan yang digunakan.
Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi.
Ibu yang terinfeksi candida albicans harus diobati untuk mencegah infeksi berulang.
Oleskan gentian violet 0,25% pada mulut dengan kapas lidi atau memberikan
mycostatin (oral mycostatin) 4 x sehari atau tiap 6 jam sebanyak 1 cc selama 1
minggu atau sampai gejala menghilang.
5. Diaper rush
Definisi
Warna merah menyeluruh, atau ruam atau keduanya pada pantat bayi sebagai reaksi
kulit terhadap ammonia pada urin dan penyebaran bakteri dari feaces.
Merupakan reaksi kulit dari amoniak dalam urine dan kombinasi bakteri dari benda-
benda sekitar anus (Varneys Midwifery Third Edition).
Inflamasi akut pada kulit yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh
pemakaian popok (wong, 1993 : 1044).
Merupakan dermatitis kontak iritan karena bahan kimia yang terkandung dalam urine
dan faeces (Agus Harianto, 1998).
Akibat karena kontak yang terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik,
sehingga menyebabkan iritasi / dermatitis pada daerah perianal (Depkes RI, 1994).
Etiologi
kebersihan kulit tidak terjaga.
Jarang ganti popok setelah bayi kencing
Suhu/udara lingkungan terlalu panas/lembab

Modul Askeb Neonatus


Page 23
[Type the document title]
2013
Akibat mencret
Reaksi terhadap kontak karet, plastik, deterjen
Patofisiologi
Kontak yang lama antara kulit dan popok yang basah memengaruhi beberapa bagian
kulit. Gesekan yang lebih sering dan lama menimbulkan kerusakan / iritasi pada kulit
yang dapat meningkatkan permeabilitas kulit dan jumlah mikroorganisme. Dengan
demikian, kulit menjadi sensitif dan mudah mengalami iritasi. Amonia juga dipandang
sebagai penyebab ruam popok, meskipun amonia tidak berdiri sendiri. Peningkatan PH
urine mengakibatkan peningkatan enzim fecal, yaitu protease dan lipase, sehingga
memudahkan terjadinya iritasi pada daerah bokong. Enzim fecal juga meningkatkan
permeabilitas kulit akibat garam empedu yang terkandung pada faeces, terutama saat
diare, sehingga juga mengakibatkan iritasi pada daerah anal.
Tanda dan gejala
Iritasi kulit yang terkena muncul sebagai eritema pada kulit yang tertutup popok.
Erupsi daerah kontak yang menonjol
Keadaan yang lebih parah dapat terjadi : papulla vesicular dan pustula, ulcerasi.
Penatalaksanaan
Segera ganti popok segera setiap beyi BAK/BAB secara teratur.
Gunakan lap bersih/kapas yang telah dibasahi untuk memberikan kotorannya.
Sebaiknya gunakan kapas dengan air hangat atau kapas dengan minyak untuk
membersihkan daerah perinatal segera setelah BAK/BAB.
Mulai memnbersihkan dari vagina sampai ke anus.
Gunakan sabun bersih dan bilas dengan air bersih. Hindari penggunaan sabun yang
berlebihan untuk membersihkan daerah pantat/bokong. Sabun yang berlebihan dan
keras sifatnya dapat menyebabkan iritasi.
Berilah lapisan popok jika bayi menggunakan lapisan kain.
Gunakan popok rangkap setiap malam dan pelindung krim body lotion setiap
mengganti popok.
Bila terdapat bintik kemerahan, berikan krem atau salep, dan biarkan terbuka setiap
menganti popok untuk beberapa saat.
Jaga agar kulit tetap kering dengan cara :
a. Apabila menggunakan popok kain, perhatikan agar sirkulasi udara tetap terjaga.
b. Hindari penggunaan popok / celana yang terbuat dari karet atau plastik.

Modul Askeb Neonatus


Page 24
[Type the document title]
2013
c. Penggunaan bedak sangat berbahaya jika masuk ke saluran napas dan dapat
menyebabkan iritasi kulit perianal bila tercampur dengan urine / faeces (Wong).
d. Berikan posisi tidur selang seling, terutama pada daerah pantat agar pantat tidak
tertekan dan memberikan kesempatan pada bagian tersebut untuk kontak dengan
udara.
e. Rendam popok bayi dalam cairan pencuci (acidum boricum) hama selama 2 jam,
kemudian dibilas, lalu keringkan. Hindari penggunaan deterjen atau pengharum
pakaian pada saat mencuci pakaian. Kemungkinan deterjen / sabun cuci yang
digunakan menyebabkan alergi pada anak.
f. Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
6. Seborrhea
Definisi
Seborrhea adalah lapisan kulit yang berlapis-lapis pada kepala bayi, hal ini bukan
masalah, hanya terlihat kurang bagus.
Gangguan kelenjar palit yang ditandai dengan pengeluaran palit (sebum) secara
berlebihan dari kelenjar palit sehingga membentuk sisik putih kekuning-kuningan pada
daerah kepala.
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, tapi diduga akibat disfungsi kelenjar sebasea, dugaan
lainnya karena pengaruh hormon sisa kehamilan ibunya. Produksi sebum oleh kelenjar
keringat yang berlebihan. Kambuh jika makanan berlemak/berkalori tinggi, minuman
alkohol dan gangguan emosi.
Tanda dan gejala
Tidak gatal, kulit merah dan skuama berminyak , flouresensi berupa sisik yang berlemak
dan eritema, terdapat di daerah kulit kepala, belakang telinga, ketiak, daerah popok
terkena sampai usia 8 bulan.
Penatalaksanaan
1. Dengan menggosokkan pelan-pelan kulit kepala dengan minyak sayur, cuci dengan
sampo dan kemudian lepaskan dengan menggunakan sisir bergigi halus.
2. Hindari makan berlemak, kacang dan coklat.
3. Berikan vitamin B6 dan B kompleks untuk waktu yang lama.
4. Jika terdapat infeksi sekunder dan eksudat , kompres dahulu dengan kompres dengan
larutan kalium permangat 1/5000, berikan krim yang mengandung asam salisilat

Modul Askeb Neonatus


Page 25
[Type the document title]
2013
(2%), sulfur presipitatus (4%), vioform (3%), dan hidrokortison (0,5-1 %), neomisin
dan basitrasin.
5. Penggunaan shampo yang tidak berbusa 2-3 kali seminggu.
6. Gunakan krim yang mengandung selenium sulfida atau Hg presipitatus albus 2%.
7. Bisulan
Definisi
Pembengkakan dikulit yang sakit bila disentuh dan dikelilingi oleh bagian berwarna
merah/bagian dari sisi pembengkakan dan biasanya disertai dengan nanah.
Karbunkel : bisul yang berdekatan sekali, yang kemudian membentuk suatu bisul yang
besar dengan beberapa lubang besar kepermukaan.
Bisulan adalah kemerahan atau pembengkakan kulit atau jaringan lunak.
Etiologi
Sangat nyeri karena kulit yang nyeri melakat erat dengan jaringan dibawahnya..
Lebih sering terjadi pada usia dewasa awal.
Nanah yang keluar mudah berjangkit.
Tanda dan gejala
Kulit merah atau pembengkakan jaringan subkutan didaerah manapun dibadan.
Bengkak disertai nyeri tekan.
Bengkak disertai fluktuasi.
Penatalaksanaan
1. taruk lembab dan hangat 3-4kali perhari pada bagian yang sakit untuk mempercepat
pengaliran nanah keluar.
2. kulit disekelilingnya di lindungi dengan salep neomycin dan bacitracin.
3. Bisul besar. Berikan Obat pemati rasa dengan cara menyemprotkan Ethyl Chlorida
dan antibiotik penisilin setiap 600.000, untuk mempersingkat masa infeksi.
4. antibiotik lain : Achromycin 250 mg 3-4 kali perhari.
5. kulit disekelilingnya harus dimandikan dengan cairan sabun halus dan dicuci.
6. setelah kering, simpan kapas alkohol selama 5 menit 2-3 kali perhari pada semua
kulit disekelilingnya.
7. Karbunkel yang sangat besar harus dirawat di Rumah sakit.
8. Milliariasis
Definisi
Milliariasis adalah sumbatan pada kelenjar sebasea, tampak sebagai bercak putih
menonjol pada muka, terutama didaerah hidung.

Modul Askeb Neonatus


Page 26
[Type the document title]
2013
Dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringan akibat tersumbatnya pori kelenjar
keringat. Timbul jika udara panas atau lembab.
Etiologi
Bakteri respirasi yang tidak dapat keluar dan diabsorbsi oleh stratum korneum.
Jenis :
1. Milliariasis klitaline
Keringat dapat keluar sampai stratum korneum terlihat vesikel yang menyerupai titik
embun, asimptomatis, vesikel mudah pecah karena gesekan dengan pakaian.
2. Milliariasis rubra
Keringat merembes kedalam epidermis, terdapat papula, vesikel, eritema, terasa gatal,
mudah terjadi infeksi sekunder seperti impetigo dan furunkulosis, lokasi daerah yang
tertutup pakaian terutama dibagian punggung dan dada.
Patofisiologi
Akibat maserasi kulit akan menyebabkan keratin menyumbat saluran keringat.
Sekresi keringat menyebabkan pecahnya sumbatan pada duktus, kemudian keringat
yang lolos membentuk vesikel intraepidermol.
Infeksi sekunder disebabkan oleh staphilococcus.
Tanda dan gejala
Terjadi pada udara panas dan lembab.
Ruam popula vesikular eritematosa pada badan dan lipat lutut dan siku.
Amat gatal.
Tampak papula miliar, putih dan agak keras yang terdapat pada pipi, hidung, dada dan
dahi.
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan
Mengurangi produksi keringat sehingga sumbatan pori menghilang sendiri.
Tinggal ditempat sejuk dan kering udaranya.
Dapat diberikan obat antikolinergik yang bisa menyebabkan produksi keringat
berkurang (Prantal, Probatine)
Pakaian yang dikenakan harus tipis dan dapat mendinginkan, desinfektan serta anti
gatal.
9. Bayi meninggal mendadak
Definisi

Modul Askeb Neonatus


Page 27
[Type the document title]
2013
Kematian mendadak pada bayi atau anak kecil yang tidak terkirakan pada anamnesis dan
tidak terjelaskan dengan pemeriksaan postmorten menyeluruh, yang meliputi autopsi,
penyidikan terjadinya kematian, dan tinjauan riwayat medis keseluruhan.
Etiologi
Penyebab belum diketahui.
Faktor predisposisi ibu dan risiko antenatal
Retardasi pertumbuhan janin
Anemia
Pemajanan obat
Defisiensi nutrisi
Usia muda
Interval antar kehamilan pendek
Paritas tinggi
Faktor risiko neonatus
Gagal tumbuh
Asfiksia
Prematuritas
Faktor risiko pasca lahir
Umur (puncak 2-4 bulan)
Minum susu botol
Stres suhu
Tidur bersama
Bedung bayi yang terlalu erat
Posisi tidur tengkurap
Patifisiologi
Temuan postmortem terkait langsung dengan kelainan perkembangan batang otak dan
asfiksia kronis. Asfiksia menyebabkan disfungsi batang otak, sehingga terjadi gangguan
perkembangan batang otak.
Tanda dan gejala
Apnea, perubahan warna kulit, perubahan tonus otot (biasanya hipotonis), bradikardi.
Penatalaksanaan

Modul Askeb Neonatus


Page 28
[Type the document title]
2013
Tidak ada pengobatan yang efektif untuk mencegah Sindrom Kematian Bayi
Mendadak (SKBM), meskipun kafein dan teofilin yang diberikan untuk apnea pada bayi
prematur mampu memperbaiki pola pernapasan dan kejadian apnea pada kelompok ini.
Kematian mendadak jarang terjadi, menurut penelitian ada beberapa cara untuk
mengurangi risiko ini, yaitu :
1. Letakkan bayi dalam posisi terlentang bila tidur.
2. Jangan merokok selama hamil atau setelah melahirkan dan jangan membawa bayi
ketempat yang penuh asap rokok.
3. Jangan biarkan bayi kepanasan, gunakan kelambu yang tipis.
4. Hubungi dokter bila bayi terlihat tidak sehat
5. Jangan biarkan bayi tidur dikasur bekas
6. Jangan biarkan kepala bayi tertutup sprei
Diare ( Gastroenteritis )
Diare Pada Bayi Dan Anak
Angka Kesakitan 150-430 Perseribu Penduduk Setahun
Penyebab :
1. Faktor Infeksi
A. Infeksi Enteral:
Infeksi Saluran Pencernaan Yang Merupakan Penyebab Utama Diare Pada Anak
- Infeksi Bakteri : E.Coli, Salmonella
- Infeksi Virus : Enterovirus
- Infestasi Parasit :
Cacing ( Ascaris )
Protozoa ( Trichomonas )
Jamur ( Candida Albicans )
B. Infeksi Parenteral :
Infeksi Dibagian Tubuh Lain Diluar Alat Pencernaan ( Otitis Media Acute = Oma ),
Bronkopneumonia )
Terutama Terdapat Pada Anak Pada Bayi Dan Anak Berumur Dibawah 2 Tahun
2. Faktor Malabsorbsi
A. Malabsorbsi Karbohidrat
B. Malabsorbsi Lemak
C. Malabsorbsi Protein
3. Faktor Makanan

Modul Askeb Neonatus


Page 29
[Type the document title]
2013
4. Faktor Psikologis

Patogenesis :
Mekanisme Dasar Yang Menyebabkan Timbulnya Diare Adalah :
1. Gangguan Osmotik
2. Gangguan Sekresi
3. Gangguan Motilitas Usus
Patogenesis Diare Akut

Jasad Renik Yang Masih Hidup

Usus Halus

Multiplikasi

Toksin ( Toksin Diaregenis )

Hiperseksresi

Diare

Patogenesis Diare Kronis


Lebih Kompleks Dan Faktor Yang Menimbulkannya :
- Infeksi Bakteri
- Parasit
- Malabsorbsi
- Malnutrisis
- Dll
Patofisiologi

Modul Askeb Neonatus


Page 30
[Type the document title]
2013
Sebagai Akibat Diare ( Akut / Kronis ) Akan Terjadi :
1. Kehilangan Air Dan Elektrolit ( Dehidrasi ) Yang Mengakibatkan Terjadinya Ggn
Keseimbangan Asam-Basa ( Asidosis Metabolik, Hipokalemia, Dll )
2. Ggn Gizi Akibat Kelaparan ( Masukan Makanan Kurang, Pengeluaran Bertambah )
3. Hipoglikemia
4. Ggn Sirkulasi Darah
Gejala Klinis :
- Bayi / Anak Menjadi Cengeng, Gelisah, Suhu , Nafsu Makan
- Timbul Diare :
Tinja Cair + Lendir / Darah
Tinja Menjadi Kehijau-Hijauan ( Tercampur Dengan Empedu )
Anus Dan Daerah Sekitarnya Lecet
Muntah : Sebelum / Sesudah ( Lambung Turut Meradang )
Dehidrasi : ( Kehilangan Cairan +++ )
Bb , Turgor <<<, Mata Dan Uub Menjadi Cekung, Selaput Lendir Bibir Dan
Mulut Serta Kulit Tampak Kering
Dehidrasi
1. Berdasarkan Banyaknya Cairan Yang Hilang :
- Dehidrasi Ringan
- Dehidrasi Sedang
- Dehidrasi Berat
2. Berdasarkan Tonusitas Plasma
- Dehidrasi Hipotonik ( Dehidrasi Hiponatremia )
- Dehidrasi Isotonik ( Dehidrasi Isonatremia )
- Dehidrasi Hipertonik ( Dehidrasi Hipernatremia )

Komplikasi :
Sebagai Akibat Kehilangan Cairan Dan Elektrolit Secara Mendadak Dapat Terjadi
Berbagai Macam Komplikasi Seperti :
1. Dehidrasi
2. Renjatan Hipovolemik
3. Hipokalemia
4. Hipoglikemia

Modul Askeb Neonatus


Page 31
[Type the document title]
2013
5. Intoleransi
6. Kejang
7. Malnutrisi Energi Protein
Pengobatan
Dasar Pengobatan Diare Adalah :
1. Pemberian Cairan ( Rehidrasi Awal Dan Umur )
2. Dietetik ( Pemberian Makanan )
3. Obat-Obatan
Cth : Memberikan Zinc selama 10 hari dengan dosis 10 mg (<6 bulan), 20 mg
(>6bulan).
Diaper Rush ( Ruam Popok )
Pengertian :
Diaper Rush ( Ruam Popok ) Merupakan Akibat Akhir Karena Kontak Terus-Menerus
Dengan Keadaan Lingkungan
Penyebab :
- Kebersihan Kulit Yang Tidak Terjaga
- Jarang Ganti Popok Setelah Bayi/Anak Kencing
- Udara / Suhu Lingkungan Yang Terlalu Panas / Lembab
- Akibat Mencret
- Reaksi Kontak Terhadap Karet, Plastik, Deterjen
Tanda Dan Gejala :
- Iritasi Pada Kulit Yang Terkena, Muncul Sebagai Erythema
- Erupsi Pada Daerah Kontak Yang Menonjol, Seperti : Pantat, Alat Kemaluan, Perut
Bawah, Paha Atas.
- Keadaan Lebih Parah Dapat Terdapat :
- Papila Erythematosa, Vesicula Dan Ulcerasi
Penatalaksanaan :
- Daerah Yang Terkena Diaper Rush, Tidak Boleh Terkena Air Dan Harus Dibiarkan
Terbuka Dan Tetap Kering
- Untuk Membersihkan Kulit Yang Iritasi Dengan Menggunakan Kapas Halus Yang
Mengandung Minyak
- Segera Dibersihkan Dan Dikeringkan Bila Anak Kencing Atau Berak
- Posisi Tidur Anak Diatur Supaya Tidak Menekan Kulit / Daerah Yang Iritasi
- Usahakan Memberikan Makanan Tktp Dengan Porsi Yang Cukup

Modul Askeb Neonatus


Page 32
[Type the document title]
2013
- Memperhatikan Kebersihan Kulit Dan Kebersihan Tubuh Secara Keseluruhan
- Memelihara Kebersihan Pakaian Dan Alat-Alatnya
- Pakaian / Celana Yang Basah Oleh Air Kencing Harus Direndam Dalam Air Yang
Dicampur Acidum Boricum
- Kemudian Dibersihkan Dan Tidak Boleh Menggunakan Sabun Cuci. Langsung
Dibilas Sampai Bersih Dan Dikeringkan.
Gumoh / Regurgitasi
Pengertian :
Keluarnya Kembali Susu Yang Telah Ditelan Ketika Atau Beberapa Saat Setelah Minum
Susu Botol / Menyusui Dan Dalam Jumlah Sedikit
Penyebab :
- Anak / Bayi Yang Sudah Kenyang
- Posisi Anak / Bayi Saat Menyusui
- Posisi Botol
- Terburu-Buru / Tergesa-Gesa
- Dll
Penatalaksanaan :
Regurgitasi Yang Tidak Berlebihan Merupakan Keadaan Yang Normal, Terutama
Pada Bayi Muda Dibawah 6 Bulan
Pengobatan :
- Dengan Memperbaiki Teknik Menyusui / Memberikan Susu
- Perbaiki Posisi Botol Saat Menyusui
- Setelah Menyusui Usahakan Anak / Bayi Bersendawa
- Bayi / Anak Yang Menyusui Pada Ibu Harus Dengan Bibir Yang Mencakup Rapat
Putting Susu Ibu

Muntah Pada Bayi

Penyebab :
1. Dalam Masa Neonatus
2. Setelah Masa Neonatus
Sebab Muntah Makin Banyak Dan Makin Sulit Didiagnosanya :
# F. Psikogenik :
# F. Infeksi : Apendicsitis, Peritonitis, Hepatitis, Dll

Modul Askeb Neonatus


Page 33
[Type the document title]
2013
# F. Lain : Kelainan Intrakranial, Intoksikasi, Refleks
Komplikasi
1. Kehilangan Cairan Tubuh Dan Elektrolit, Sehingga Dapat Timbul Dehidrasi Dan
Alkalosis
2. Ketosis ( Karena Tidak Dapat Makan Dan Minum )
3. Ketosis Akan Menyebabkan Asidosis Dan Kemudian Renjatan
4. Bila Muntah Dan Hebat : Ketegangan Otot Dinding Perut, Perdarahan Konjungtiva,
Ruptura Esofagus, Dll
Pengobatan :
Pengobatan Kausal ( Bergantung Penyebabnya
Simtomatis Dapat Diberi Anti Emetik Yang Dibagi Dalam 4 Golongan, Yaitu :
- Sedativum
- Derivat Beladona
- Antihistaminikum
- Fenotiazin ( Largactil, Phenergam )

ASUHAN PADA NEONATUS DENGAN JEJAS PERSALINAN


1. Paralis Pleksus Brakialis
Brachial Palsy ada 2 jenis, yakni :
a. Paralisis Erb-Duchene
Kerusakan cabang-cabang C5 C6 dari pleksus biokialis menyebabkan kelemahan dan
kelumpuhan lengan untuk fleksi, abduksi, dan memutar lengan keluar serta hilangnya
refleks biseps dan moro. Lengan berada dalam posisi abduksi, putaran ke dalam, lengan
bawah dalam pranasi, dan telapak tangan ke dorsal. Pada trauma lahir Erb, perlu
diperhatikan kemungkinan terbukannya pula serabut saraf frenikus yang menginervasi
otot diafragma.
Pada trauma yang ringan yang hanya berupa edema atau perdarahan ringan pada
pangkal saraf, fiksasi hanya dilakukan beberapa hari atau 1 2 minggu untuk memberi
kesempatan penyembuhan yang kemudian diikuti program mobilisasi atau latihan.
Secara klinis di samping gejala kelumpuhan Erb akan terlihat pula adanya sindrom
gangguan nafas.
Penanganan terhadap trauma pleksus brakialis ditujukan untuk mempercepat
penyembuhan serabut saraf yang rusak dan mencegah kemungkinan komplikasi lain

Modul Askeb Neonatus


Page 34
[Type the document title]
2013
seperti kontraksi otot. Upaya ini dilakukan antara lain dengan jalan imobilisasi pada
posisi tertentu selama 1 2 minggu yang kemudian diikuti program latihan. Pada
trauma ini imobilisasi dilakukan dengan cara fiksasi lengan yang sakit dalam posisi
yang berlawanan dengan posisi karakteristik kelumpuhan Erg. Lengan yang sakit
difiksasi dalam posisi abduksi 900 disertai eksorotasi pada sendi bahu, fleksi 900.
b. Paralisis Klumpke
Kerusakan cabang-cabang C8 Ih1 pleksus brakialis menyebabkan kelemahan lengan
otot-otot fleksus pergelangan, maka bayi tidak dapat mengepal.
Penyebabnya adalah tarikan yang kuat daerah leher pada kelahiran bayi menyebabkan
kerusakan pada pleksus brakialis. Sering dijumpai pada letak sungsang atau pada letak
kepala bila terjadi distosia bahu.
Secara klinis terlihat refleks pegang menjadi negatif, telapak tangan terkulai lemah,
sedangkan refleksi biseps dan radialis tetap positif. Jika serabut simpatis ikut terkena,
maka akan terlihat simdrom HORNER yang ditandai antara lain oleh adanya gejala
prosis, miosis, enoftalmus, dan hilangnya keringat di daerah kepala dan muka
homolateral dari trauma lahir tersebut.
Penatalaksanaan trauma lahir klumpke berupa imbolisasi dengan memasang bidang
pada telapak tangan dan sendiri tangan yang sakit pada posisi netrak yang selanjutnya
diusahakan program latihan.
c. Paralisis Nervus Frenikus
Trauma lahir saraf frenikus terjadi akibat kerusakan serabut saraf C3, 4, 5 yang
merupakan salah satu gugusan saraf dalam pleksus brakialis. Serabut saraf frenikus
berfungsi menginervasi otot diafragma, sehingga pada gangguan radiologik, yang
menunjukkan adanya elevasi diafragma yang sakit serta pergeseran mediastinum dan
jantung ke arah yang berlawanan. Pada pemeriksaan fluoroskopi, disamping terlihat
diafragma yang sakit lebih tinggi dari yang sehat, terlihat pula gerakan paradoksimal
atau seesawmovements pada kedua hemidiafragma. Gambaran yang akan tampak
adalah waktu inspirasi diafragma yang sehat bergerak ke bawah, sedang diafragma
yang sakit bergerak ke atas, gambaran sebaliknya tampak pada waktu ekspirasi. Pada
pemeriksaan fluoroskopi terlihat mediastinum bergeser ke posisi normal pada waktu
inspirasi.
Pengobatan ditujukan untuk memperbaiki keadaan umum bayi. Bayi diletakkan miring
ke bagian yang sakit, disamping diberikan terapi O2. Pemberian cairan Intra Vena pada
hari-hari pertama dapat dipertimbangkan bila keadaan bayi kurang baik atau

Modul Askeb Neonatus


Page 35
[Type the document title]
2013
dikhawatirkan terjadinya asidosis. Jika keadaan umum telah membaik, pemberian
minum per oral dapat dipertimbangkan. Pada kasus demikian perlu pengawasan cermat
kemungkinan pneumonia hipostatik akibat gangguan fungsi diafragma pada bagian
yang sakit. Pemberian antibiotik sangat dianjurkan bila gangguan pernafasan terlihat
berat atau kelumpuhan saraf frenikus bersifat bilateral, maka dapat dipertimbangkan
penggunaan ventilator. Penggunaan pacu elektrik diafragma dapat digunakan
dianjurkan bila sarana memungkinkan serta kontraksi otot diafragma cukup baik.
Tindakan bedah dapat dilakukan bila saat nafas sangat berat atau sesak nafas bertambah
berat walaupun telah dilakukan pengobatan konservatif yang memadai. Walupun bayi
tidak menunjukkan gejala sesak berat tetapi pada pemeriksaan radiologi, 3 4 bulan
kemudian fungsi hemidiafragma yang sakit tidak menunjukkan kemajuan yang berarti,
maka perlu dipikirkan terhadap kemungkinan tindakan bedah.
d. Kerusakan Medulla Spinalis
Gejala tergantung bagian mana dari medulla spinalis yang rusak, dijumpai gangguan
pernafasan, kelumpuhan kedua tungkai dan retensiourin. Hal ini dapat terjadi letak
sungsang, presentasi muka dan dahi, atau pada distosia persalinan, disebabkan tarikan,
hiperfleksi, atau hiperekstensi yang berlebihan. Penanganan dengan berkonsutasi pada
bagian Neurologi.
e. Paralisis Pita Suara
Terjadi kerusakan pada cabang lain n. vagus menyebabkan gangguan suara (afonia),
stridor inspirasi, atau sindroma gangguan pernafasan. Hal ini disebabkan tarikan,
hiperfleksi atau hiperekstensi yang berlebihan di daerah leher sewaktu persalinan.
Kelainan ini dapat menghilang sendiri setelah 4 6 minggu tetapi pada yang berat
memerlukan penanganan khusus seperti trakeostomi.
2. Fraktur (Patah Tulang)
a. Fraktur Tulang Klavikula
Fraktur tulang klavikula merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan
dibandingkan dengan trauma tulang lainnya. Trauma ini ditemukan pada kelahiran letak
kepala yang mengalami kesukaran pada waktu melahirkan bahu, atau sering pula ditemukan
pada waktu melahirkan bahu atau sering juga terjadi pada lahir letak sungsang dengan tangan
menjungkit ke atas.
Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur freenstick, walaupun kadang-
kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total, fraktur ini ditemukan 1 2 minggu kemudian
setelah teraba adanya pembentukan kalus.

Modul Askeb Neonatus


Page 36
[Type the document title]
2013
1. Gejala Klinis
Yang perlu diperhatikan terhadap kemungkinan adanya trauma lahir klavikula jenis
greenstick adalah :
1) Gerakan tangan kanan-kiri tidak sama
2) Refleks moro asimetris
3) Bayi menangis pada perabaan tulang klavikula
4) Gerakan pasif tangan yang sakit disertai riwayat persalinan yang sukar.
2. Pengobatan trauma lahir fraktur tulang kavikula
1) Imobilisasi lengan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat pembentukan kalus.
2) Lengan difiksasi pada tubuh anak dalam posisi abduksi 600 dan fleksi pergelangan siku
900.
3) Umumnya dalam waktu 7 10 hari rasa sakit telah berkurang dan pembentukan kalus
telah terjadi.
b. Fraktur Tulang Humerus
Fraktur tulang humerus umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan
menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan penyebab
terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada kelahiran presentasi kepala dapat pula
ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada tekanan keras dan langsung pada tulang humerus
oleh tulang pelvis. Jenis frakturnya berupa greenstick atau fraktur total.
1. Gejala Klinis
1) Berkurangnya gerakan tangan yang sakit
2) Refleks moro asimetris
3) Terabanya deformitas dan krepotasi di daerah fraktur disertai rasa sakit
4) Terjadinya tangisan bayi pada gerakan pasif
Letak fraktur umumnya di daerah diafisi. Diagnosa pasti ditegakkan dengan pemeriksaan
radiologik.
2. Pengobatan trauma lahir fraktur tulang humerus
1) Imobilisasi selama 2 4 minggu dengan fiksasi bidai
2) Daya penyembuhan fraktur tulang bagi yang berupa fraktur tulang tumpang tindih ringan
dengan deformitas, umumnya akan baik.
3) Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan tulang pada bayi, maka tulang yang fraktur
tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang normal
2.1.3 Perlakuan Jaringan Lunak Bayi Baru Lahir
1. Kaput Suksedaneum

Modul Askeb Neonatus


Page 37
[Type the document title]
2013
Kaput suksedaneum merupakan benjolan yang difus dikepala terletak pada prosentasi kepala
pada waktu bayi lahir.
Kelainan ini timbul akibat tekanan yang keras pada kepala ketika memasuki jalan lahir
hingga terjadi pembendungan sirkulasi-kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh ke
jaringan ekstra vasa.
Gambaran klinisnya, benjolan kaput berisi cairan serum dan sering bercampur sedkit darah.
Secara klinis benjolan ditemukan di daerah presentasi lahir, pada perabaan teraba benjolan
lunak, berbatas tidak tegas, tidak berfluktuasi tetapi bersifat edema tekan.
Kaput suksedaneum dapat terlihat segera setelah bayi lahir dan akan hilang sendiri dalam
waktu dua sampai tiga hari umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus.
2. Sefalhematoma
Sefalohematoma merupakan suatu perdarahan subperiostal tulang tengkorak berbatas tegas
pada tulang yang bersangkutan dan tidak melewati sutura.
Sefalohematoma timbul pada persalinan dengan tindakan seperti tarikan vakum atau cunam,
bahkan dapat pula terjadi pada kelahiran sungsang yang mengalami kesukaran melahirkan
kepala bayi. Akibatnya timbul timbunan darah di daerah subperiost yang dari luar terlihat
sebagian benjolan.
Secara klinis benjolan Sefalhematoma benbentuk benjolan difus, berbatas tegas, tidak
melampaui sutura karena periost tulang berakhir di sutura. Pada perabaan teraba adanya
fluktuasi karena merupakan suatu timbunan darah yang letaknya dirongga subperiost yang
terjadi ini sifatnya perlahan-lahan benjolan timbul biasanya baru tampak jelas beberapa jam
setelah bayi lahir (umur 6 8 jam) dan dapat membesar sampai hari kedua atau ketiga.
Sefalohematoma biasanya tampak di daerah tulang perietal, kadang-kadang ditemukan
ditulang frontal. Benjolan hematoma sefal dapat bersifat soliter atau multipel.
Sefalohematoma pada umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus. Biasanya mengalami
resolusi sendiri dalam 2 8 minggu tergantung dari besar kecilnya benjolan. Sefalhematoma
jarang menimbulkan perdarahan masif yang memerlukan transfusi, kecuali pada bayi yang
mempunyai gangguan pembekuan. Pemeriksaan radiologik pada hematoma sefal hanya
dilakukan jika ditemukan adanya gejala susunan saraf pusat atau pada hematoma sefal yang
terlalu besar disertai dengan adanya riwayat kelahiran kepala yang sukar dengan atau tanpa
tarikan cunam yang sulit ataupun kurang sempurna.

Gambar 1

Modul Askeb Neonatus


Page 38
[Type the document title]
2013

Beberapa jenis kaput suksedameum sesuai


presentasi dan posisi kepala

Gambar 2

Sefalhematoma ganda (perdarahan subperiostal).

ASUHAN PADA NEONATUS DENGAN KELAINAN BAWAAN DAN


PENATALAKSANAANNYA

KELAINAN-KELAINAN PADA BAYI BARU LAHIR


Pengertian :
Kel. Kongenital adl : kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan
hasil konsepsi sel telur.
Etiologi :
1. Kel. Genetik
2. Faktor mekanik
3. Faktor infeksi
4. Faktor obat

Modul Askeb Neonatus


Page 39
[Type the document title]
2013
5. Faktor umur ibu
6. Faktor hormonal
7. Faktor radiasi
8. Faktor gizi
Macam-macam kelainan bawaan , antara lain :
1. Labio skisis
Adalah kelainan bawaan berupa bibir belah/bibir sumbing akibat dari kegagalan
proses penutupan maxilla dan premaxilla selama masa embrio.
Labio palato skisis
Adalah kelainan bawaan berupa bibir dan palatum ( langit-langit ) sumbing, akibat
dari kegagalan proses penutupan maxilla dan premaxilla selama masa embrio.
Kelainan ini diduga terjadi akibat infeksi virus yang diderita ibu pada kehamilan
trimester I,tepatnya minggu ke 7 sampai ke 12.
Pada bayi dgn labio skisis bisa mengisap dot dgn baik asal dotnya diletakkan di
bagian bibir yang tidak sumbing.
Bila pada bayi palato skisis bayi akan kesukaran minum, walaupun bayi dapat
mengisap tetapi bahaya tersedak mengancam. Bayi dgn kelainan bawaan ini akan
mengalami gangguan pertumbuhan karena sering menderita infeksi saluran
pernafasan akibat aspirasi.K/u yg kurang baik ini akan menunda tindakan untuk
memperbaiki kelainan tersebut, yaitu pembedahan (bedah plastik ).
Etiologi :
- Belum diketahui secara jelas .
- Bisa terjadi akibat kelainan kromosom ( trisumi 13,18 atau 21 )
- Mutasi genetik ( lip-lip syndrome ).
- Tosikosis selama kehamilan .
Labioskisis umumnya banyak ditemukan pd bayi laki-laki dr pada perempuan ( 6 : 4 )
Palato skisis lebih sering ditemukan pd bayi perempuan karena penyatuan palatum
pada fetus perempuan lebih lambat beberapa minggu.
Penutupan labioskisis biasanya dilakukan pada umur 3-4 bulan, sedangkan palato
skisis biasanya ditutup pada umur 9-12 bulan menjelang anak belajar bicara.

Penatalaksanaan :
Penuhi kebutuhan nutrisi bayi dgn memperhatikan :

Modul Askeb Neonatus


Page 40
[Type the document title]
2013
1. Posisi bayi jangan terlentang, tapi kepala bayi harus ditegakkan
sedikit,menggunakan dot yang panjang.
2. Lubang dot harus dipinggir,tdk boleh pd puncak dot karena akan memancar
langsung,dan pd waktu bayi minum lobang dot tersebut diletakkan di atas lidah.
3. Bisa juga, berikan minuman dengan menggunakan sendok.
4. Jaga jangan sampai makanan tertelan ke paru-paru ( aspirasi ).Bila terjadi aspirasi
rujuk bayi untuk penanganan selanjutnya

ASUHAN PADA BAYI DENGAN RISIKO TINGGI DAN


PENATALAKSANAANNYA

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)


a. Batasan BBLR
(1) DepKes RI
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1
jam setelah lahir. Untuk keperluan bidan di desa berat lahir masih dapat diterima
apabila dilakukan penimbangan dalam 24 jam pertama setelah lahir.
(2) IKA FKUI
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang
dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram).
(3) MASJOER, ARIF M
BBLR adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr tanpa
memperhatikan umur kahamilan.
(4) SAIFUDDIN, ABDUL BARI
BBLR adalah bayi rau lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram
(sampai dengan 2499 gram).
b. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BBLR
Penyebab BBLR umumnya tidak hanya satu, oleh karena itu kadang sulit untuk
dilakukan pencegahan. Kita dapat menurunkan prevalensi BBLR di mansyarakat dengan
upaya mendorong semua perawatan kesehatan remaja putri dan mengusahakan untuk
semua ibu hamil mendapatkan parawatan antenatal yang komprehensif, memperbaiki
status nutrisi ibu hamil dan menghentikan kebiasaan merokok pada ibu hamil.

Modul Askeb Neonatus


Page 41
[Type the document title]
2013
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BBLR TINDAKAN
Ibu hamil pada umur : Menyarankan agar ibu hamil dan
Kurang dari 20 tahun atau lebih dari melahirkan antara umur 20-35
35 tahun tahun
Jarak kehamilan terlalu pendek Konseling pada suami istri untuk
(kurang dari 1 tahun) mengusahakan agar jarak kelahiran
sekitar 2-3 tahun
Mendorong penggunaan metode
kontrasepsi yang modern dan
sesuai untuk menjarangkan
kehamilan
Ibu dengan keadaan : Meningkatkan kepedulian
Mengerjakan pekerjaan fisik masyarakat agar proses kehamilan
beberapa jam tanpa istirahat menjadi lebih aman, ibu harus :
Sangat miskin - Cukup makan dengan jenis-jenis
makanan yang bergizi.
Berat badannya kurang dan kurang - Cukup beristirahat bila bekerja
gizi keras.
- Memperoleh pelayanan
Perokok, pengguna obat terlarang, antenatal yang komprehensif
alkohol. dan baik.
- Memiliki akses ke tempat
pekayanan kesehatan untuk
menemukan dan mendapatkan
penanganan masalah-masalah
umum sebelum kahamilan.
Membantu ibu agar terpenuhi
kebutuhan mereka selama
kehamilan
Berhenti merokok, alkohol, obat-
obatan terlarang.
Ibu hamil dengan penyakit-penyakit Mengajari ibu dan keluarga untuk :

Modul Askeb Neonatus


Page 42
[Type the document title]
2013
seperti : Mengenai tanda-tanda bahaya
Anemia berat selama kehamilan
Pre eklampsia atau hipertensi Mendapatkan pengobatan terhadap
Infeksi selama kehamilan (infeksi masalah-masalah selama kehamilan
kandung kemih dan ginjal), hepatitis, Merujuk dokter kandungan
IMS, HIV/AIDS, malaria, TORCH
Kehamilan ganda
Bayi dengan : Selama kehamilan mengajari ibu dan
Cacat bawaan keluarga untuk :
Infeksi selama dalam kandungan Tidak meminum obat yang tidak
dianjurkan oleh tenaga kesehatan
Mengenali tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan dan bayi baru
lahir
Mendapatkan pengobatan terhadap
masalah-masalah yang ada

c. MASALAH-MASALAH PADA BBLR


BBLR lebih mudah meninggal atau mengalami masalah kesehatan yang serius. Berat bayi
dan masa kehamilan menggambarkan risiko, semakin kecil berat bayi dan semakin muda
masa kehamilan semakin besar risikonya. Adapun masalah yang sering terjadi adalah :
Adaptasi pernafasan waktu
hamil kurang baik ASFIKSIA RESUSITASI
Paru-paru belum matang
dapat tejadi infeksi saluran GANGGUAN NAFAS SEGERA RUJUK
pernafasan
Pusat termoregulasi
belum sempurna HIPOTERMI METODE KANGURU
Lemak subkutan
sedikit
Simpanan energi sedikit HIPOGLIKEMI ASI SEGERA
Ukuran tubuh kecil,
kurang energi, lemah, MASALAH BERIKAN ASI DENGAN

Modul Askeb Neonatus


Page 43
[Type the document title]
2013
lambung kecil, tidak dapat PEMBERIAN ASI BANTUAN
melnghisap dengan baik
Sistem kekebalan tubuh
belum matang INFEKSI SEGERA RUJUK
Fungsi hati belum
matang IKTERUS INJEKSI VITAMIN K
Sistem metabolisme
belum sempurna
Selaput retina belum OPTHALMOLOGIS RUJUK SEGERA
matang

d. GAMBARAN KLINIS DAN KLASIFIKASI BBLR


Bayi baru dengan lahir rendah mempunyai lemak di bawah kulit yang sangat sedikit,
karena beratnya kurang dari 2500 gram.
Tanda-tanda bayi kurang bulan (KB)
Tulang rawan telinga sangat lunak, karena belum terbentuk dengan sempurna.
Kulit tipis dan mengkilap
Lanugo (rambut halus/lembut) masih banyak ditemukan terutama pada punggung.
Jaringan payudara belum terlihat, putingmasih berupa titik.
Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora.
Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis kadang belum turun.
Rajah telapak kaki belum sempurna terbentuk.
Kadang disertai dengan pernafasan tidak teratur.
Aktifitas dan tangisannya lemah
Reflek menghisap dan menelan tidak efektif/lemah
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan
Umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan tetapi beratnya kurang dari 2500
gram.
Gerakannya cukup aktif, tangis cukup kuat
Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
Bila kurang bulan jaringan payudara kecil, puting kecil. Bila cukup bulan payudara
dan puting sesuai masa kehamilan.
Bayi laki-laki testis mungkin sudah turun.

Modul Askeb Neonatus


Page 44
[Type the document title]
2013
Bayi prempuan bila cukup bulan labia mayora menutupi labia minora
Rajah telapak kaki lebih dari 1/3 bagian
Menghisap cukup kuat.
e. Perawatan BBLR setelah lahir
RIWAYAT Tanyakan tanggal perkiraan kelahiran atau umur
kehamilan
PERIKSA Timbang berat badan bayi (dalam keadaan
telanjang) setelah lahir (0-24 jam) dan
bernafas baik. Timbangan dilapisi kain
hangat dan ditera.
Lakukan pemeriksaan fisik
MASALAH / Tentukan bayi :
KEBUTUHAN BBLR yang boleh dirawat oleh bidan adalah
BBLR dengan berat 2000 gram, tanpa
masalah / komplikasi
BBLR < 2000 gram atau 2000 gram tetapi
bermasalah dirujuk
RENCANA Untuk semua bayi dengan berat 2000-2499
PERAWATAN gram :
Jaga bayi agar tetap hangat :
- Jaga bayi selalu kontak kulit dengan
kulit dengan ibunya.
- Tutupi ibu dan bayi keduanya dengan
selimut atau kain yang hangat.
- Tutupi kepala bayi dengan kain atau
topi.
- Mandikan bayi setelah berusia 24 jam
dan suhu tubuh stabil.
Mendorong ibu meneteki (atau memerah
kolostrum dan memberikan dengan cangkir )
sesegara mingkin. Periksa pernafasan, suhu,
warna kulit dan minim ASI (menghisap)
setia 30-60 menit selama 6 jam.

Modul Askeb Neonatus


Page 45
[Type the document title]
2013

Ajari ibu dan keluarga menjaga bayi tetap


hangat dengan selalu melakukan kontak
kulit dengan kulit
Jika suhu ketiak turun di bawah 36,50C
(lakukan perawatan metode kanguru)
Hangatkan bayi dengan menghangatkan
ruangan, pakai sumber panas, dan tutupi
bayi dan ibu dengan selimut atau kain yang
kain yang lebih HANGAT.
Sarankan kepada keluarga selalu mencuci
tangan sebelum memegang BBLR
PEMANTAUAN Kunjungi bayi minimal dua kali dalam
minggu pertama dan selanjutnya sekali
dalam setiap minggu sampai berat badan
bayi 2500 gram dengan mempergunakan
format MTBM.
BBLR dapat turun beratnya hingga 10-15 %
dalam 10 hari pertama kemudian sudah
harus naik, paling kurang 15 gram sehari
atau 100 gram seminggu.

HIPOTERMI
a. Pengertian
Hipotermi merupakan keadaan suhu tubuh rendah dibawah batas normal yaitu 36,5oC.
Hal ini karena hilangnya panas secara cepat dari kulit yang basah. Pada bayi aterm sudah
menyimpan lemak dalam jaringan adiposa coklat dan dapat menggunakannya untuk
menghasilkan panas. Namun pada bayi preterm mempunyai jumlah lemak coklat yang
lebih sedikit sehingga dapat mengalami hipotermi.
b. Klasifikasi suhu tubuh abnormal
Anamnesis Pemeriksaan Klasifikasi

- Bayi terpapar suhu - suhu tubuh 32 derajat celcius- Hipotermia sedang


lingkungan yang 36,4 derajat celsius
rendah - gangguan napas

Modul Askeb Neonatus


Page 46
[Type the document title]
2013

- Waktu timbulnya - Denyut jantung kurang dari


kurang dari 2 hari 100 kali per menit
- Malas minum
- Letargi
- Bayi terpapar suhu - Suhu tubuh < 32 derajat Hipotermia berat
lingkungan yang celsius
rendah - Kulit teraba keras
- Waktu timbulnya - Napas pelan dan dalam
kurang dari 2 hari - Tanda lain hipotermia sedang
Tidak terpapar dengan - suhu tubuh berfluktuasi Suhu tubuh tidak
dingin atau panas yang antara 36 derajat celsius-39 stabil
berlebihan derajat celsius meskipun
berada di suhu lingkungan
yang stabil
- Fluktuasi terjadi sesudah
periode suhu stabil

c. Mekanisme kehilangan panas


Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat melalui beberapa mekanisme
yaitu:
1) Konduksi

Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya yang kontak langsung
dengan tubuh bayi (Pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain melalui
kontak langsung).
Contoh :
- Menimbang bayi tanpa alas timbangan
- Tangan penolong yang dingin memegang BBL
- Menggunakan stetoskop dingin untuk pemeriksaan BBL.

Modul Askeb Neonatus


Page 47
[Type the document title]
2013

2) Konveksi

Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang sedang bergerak ( jumlah
panas yang hilang tergantung kepada kecepatan dan suhu udara).
Contoh :
- Membiarkan atau menempatkan BBL dekat jendela.
- Membiarkan BBL di ruang yang terpasang kipas angin.
3) Radiasi

Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan yang lebih dingin
( Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda).
Contoh :
- BBL dibiarkan dalam ruangan AC tanpa diberikan pemanas (Radiant
Warmer).
- BBL dibiarkan dalam keadaan telanjang
- BBL ditidurkan berdekatan dengan ruang yang dingin, misalnya dekat
tembok.
4) Evaporasi

Modul Askeb Neonatus


Page 48
[Type the document title]
2013
Panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada kecepatan dan
kelembaban udara (Perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadi
uap). Evaporasi dipengaruhi oleh :
- Jumlah panas yang dipakai.
- Tingkat kelembaban udara
- Aliran udara yang melewati
c. Langkah preventif
Rawat bayi kecil di ruang yang hangat (tidak kurang 250Cdan bebas dari aliran
angin).
Jangan meletakkan bayi dekat benda yang dingin (misall dinding dingin atau
jendela) walaupun bayi dalam inkubatoratau di bawah pemancar panas
Jangan meletakkan bayi langsung di permukaan yang dingin (mis. alasi tempat tidur
atau meja periksa dengan kain atau selimut hangat sebelum bayi diletakkan).
Pada waktu dipindahkan ke tempat lain, jaga bayi tetap hangat dan gunakkan
pemancar panas atau kontak kulit dengan perawat.
Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat, agar tetap hangat walau
dalam keadaan dilakukan tindakan. Misal bila dipasang jalur infus intravena atau
selama resusitasi dengan cara :
o Memakai pakaian dengan mengenakan topi.
o Bungkus bayi dengan pakaian yang kering dan lembut dan selimuti.
o Buka bagian tubuh yang diperlukan untuk pemantauan atau tindakan.
Berikan tambahan kehangatan pada waktu dilakukan tindakan (mis. menggunakan
pemancar panas).
Ganti popok setiap kali basah.
Bila ada sesuatu yang basah ditempelkan di kulit (mis. kain kasa yang basah)
usahakan agar bayi tetap hangat.
Jangan memandikan bayi atau menyentuh bayi dengan tangan dingin.
Ukur suhu tubuh sesuai jadwal pada tabel (lihat lampiran)
d. Manajemen hipotermi berat
- Segera hangatkan bayi di bawah pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila
mungkin. Gunakan inkubator atau ruangan hangat.
- Ganti baju yang dingin dan basah. Beri pakaian yang hangat, pakai topi dan selimuti
dengan seliut hangat

Modul Askeb Neonatus


Page 49
[Type the document title]
2013
- Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi sering dirubah
- Pasang infus
- Periksa glukose darah, tangani bila terdapat hipoglikemi
- Nilai tanda kegawatan bayi (misalnya gangguan napas, kejang atau tidak sadar) setiap
jam dan nilai juga kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali dalam
batas normal
- Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap :
Bila bayi tidak dapat menyusu, beri ASI peras dengan menggunakan salah satu
alternatif cara pemberian minum
Bila bayi tidak dapat menyusu sama sekali, pasang pipa lambung dan beri ASI
peras begitu suhu tubuh bayi mencapai 35 derajat celius
- Periksa suhu tubuh bayi setiap jam. Bila suhu naik paling tidak 0,5 derajat celsius/jam
berarti upaya menghangatkan berhasil, kemudian lanjutkan dengan memeriksa suhu
bayi setiap 2 jam
- Periksa juga suhu alat yang dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan setiap jam.
- Setelah suhu tubuh bayi normal :
Lakukan perawatan lanjutan untuk bayi
Pantau bayi selama 12 jam kemudian, dan ukur suhunya setiap 3 jam
- Pantau bayi selama 24 jam setelah penghentian antibiotika. Bila suhu bayi tetap dalam
batas normal dan bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang memerlukan
perawatan di RS, bayi dapat dipulangkan dan nesehati ibu bagaimana cara menjaga bayi
tetap hangat selama di rumah
- Di RS : memakai matras pemanas yang dikontrol dengan termostat pada suhu 37-38
derajat celsius untuk mengurangi kehilangan panas. Cegah agar tidak terjadi
hipertermia.
Manajemen hipotermi sedang
- Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat, memakai topi dan
selimuti dengan selimut hangat
- Bila ada ibu/pengganti ibu, anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan kontak
kulit dengan kulit
- Bila ibu tidak ada :
Hangatkan kembali bayi dengan menggunakan pemancar panas. Gunakan inkubator
dan ruangan hangat

Modul Askeb Neonatus


Page 50
[Type the document title]
2013
Periksa suhu alat penghangat dan suhu ruangan, beri ASI peras dengan
menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum dan sesuaikan pengatur
suhu
Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi lebih sering dirubah
- Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI
peras menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum
- Mintalah ibu untuk mengamati tanda kegawatan (misal gangguan napas, kejang, tidak
sadar) dan segera mencari pertolongan
- Atasi hipoglikemia, bila ada
- Tagani bila ada gangguan napas
- Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik 0,5 derajat celsius/jam berarti usaha
menghangatkan berhasil, lanjutkan memeriksa suhu setiap 2 jam
- Bila suhu tidak naik atau naik terlalu pelan, kurang 0,5 derajat celsius, cari tanda sepsis
- Setelah suhu tubuh normal :
Lanjutkan perawatan lanjutan
Pantau bayi selama 12 ja berikutnya, periksa suhu setiap 3 jam
- Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada
masalah lain yang memerlukan perawatan di RS, bayi dapat dipulangkan. Nasehatkan
ibu cara menghangatkan bayi di rumah

Berat badan Suhu kamar bayi


1 1,5 kg 34 - 35 derajat
celsius
1,5 2 kg 32 34 derajat
celsius
2 2,5 kg 30 32 derajat
celsius
> 2,5 kg 28 30 derajat
celsius

Modul Askeb Neonatus


Page 51
[Type the document title]
2013
II. HIPERTERMI
a. Pengertian
Peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh suhu lingkungan yang berlebihan,
infeksi, dehidrasi atau perubahan mekanisme pengaturan panas sentral yang
berhubungan dengan trauma lahir pada otak atau malformasi.
b. Penyebab
Suhu lingkungan yang terlalu panas dapat disebabkan oleh suhu inkubator yang
terlalu tinggi, radiasi sinar matahari pada waktu bayi berada dalam inkubator, terlalu
banyak dan terlalu panas dalam dalam tempat tidur bayi atau berada dekat radiator
panas dan sebagainya.
c. Tanda dan gejala
- Pada suhu aksiler didapatkan suhu lebih 37,5 derajat celsius
- Terdapat tanda dehidrasi (elastisitas kulit turun, mata dan ubun-ubun besar cekung,
lidah dan membran mukosa kering )
- Malas minum
- Frekwensi nafas >60 kali /menit
- Denyut jantung >160 kali/menit
- Letargi
- Iritabel
d. Perawatan
Bila suhu diduga karena panas yang berlebihan
- Bila bayi belum pernah diletakkan dalam alat penghangat
Letakkan bayi diruangan dengan suhu lingkungan normal (25-28 derajat celcius)
Lepaskan sebagian atau seluruh pakaiannya bila perlu
Periksa suhu aksiler setiap jam sampai tercapai suhu dalam batas normal
Bila suhu sangat tinggi (lebih dari 39 derajat celcius), bayi dikompres atau
dimandikan selama 10-15 menit dalam air yang suhunya 4 derajat lebih rendah
dari suhu tubuh bayi. Jangan menggunakan air dingin atau air yang suhunya lebih
rendah dari 4 derajat celcius.
- Bila bayi pernah diletakkan dibawah pemancar panas atau inkubator
Turunkan suhu alat penghangat, bila bayi dalam inkubator, buka inkubator sampai
suhu dalam batas normal

Modul Askeb Neonatus


Page 52
[Type the document title]
2013
Lepas sebagian atau seluruh pakaian bayi selama 10 menit, kemudian beri pakaian
lagi sesuai dengan alat penghangat yang digunakan
Periksa suhu bayi setiap jam sampai suhu dalam batas normal
Periksa suhu inkubator atau pemancar panas setiap jam dan sesuaikan dengan
pengatur suhu
Bila bukan karena panas yang berlebihan
- Terapi untuk kemungkinan besar sepsis
- Letakkan bayi di ruang dengan suhu lingkungan normal (25-28 derajat celsius)
- Lepaskan pakaian bayi sebagian atau seluruhnya bila perlu
- Periksa suhu bayi setiap jam sampai suhu dalam batas normal
- Bila suhu sangat tinggi (lebih dari 39 derajat celcius) bayi dikompres atau dimandikan
selama 10-15 menit dalam air yang suhunya 4 derajat lebih rendah dari suhu tubuh
bayi. Jangan menggunakan air dingin atau air yang suhunya lebih rendah dari 4
derajat dibawah suhu bayi.
Manajemen lanjutan suhu lebih 37,5 derajat celcius
- Yakinkan bayi mendapat masukan cukup cairan
Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya. Bila bayi tidak dapat menyusu, beri ASI
peras dengan salah satu alternatif cara pemberian minum
Bila terdapat tanda dehidrasi, tangani dehidrasi
- Periksa kadar glukose darah, bila kurang 45 mg/dL (2.6 mmol/L), tangani hipoglikemi
- Cari tanda sepsis dn ulagi lagi bila suhu telah mencapai batas normal
- Setelah suhu bayi normal :
Lakukan perawatan lanjutan
Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhu setiap 3 jam
- Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada
masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat di pulangkan.
Nasehati ibu cara menghangatkan bayi di rumah dan melindungi dari pancaran panas
yang berlebihan.
III. IKTERUS
Ikterus adalah gejala yang sering ditemukan pada bayi baru lahir tetapi tidak semua
ikterus pada neonatus merupakan ikterus fisiologis. Ikterus selama hari-hari pertama
kehidupan mempunyai arti khusus, karena sistem syaraf bayi baru lahir sangat peka
terhadap kerusakan permanen. Pada 60% bayi normal dan 80% bayi prematur

Modul Askeb Neonatus


Page 53
[Type the document title]
2013
menderita ikterus selama minggu pertama kehidupannya. Ikterus pada bayi baru lahir
terdapat pada 25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang
bulan. Ikterus pada bayi baru lahir merupakan suatu gejala fisiologis atau dapat
merupakan gejala patologis, misalnya pada inkompatibilitas rhesus dan ABO, sepsis,
penyumbatan saluran empedu dan sebagainya.
Hiperbilirubin merupakan disklorasi kulit, mukosa membran dan sklera oleh karena
peningkatan kadar bilirubin dalam serum ( > 2 mg/dL). Ikterus secara klinis akan
tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5 7 mg/dL.
a. IKTERUS FISIOLOGIS
- Merupakan ikterus yang biasanya timbul pada hari kedua/ketiga setelah lahir
dan hilang antara hari ke-5 dan ke-10.
- Tidak mempunyai dasar yang patologis,
- Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.
- Kadarnya tidak melampai kadar yang membahayakan
- Tidak mempunyai potensi menjadi kern ikterus
- Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis
Ikterus baru dapat dikatakan fisiologis apabila sesudah pengamatan dan
pemeriksaan selanjutnya tidak menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai
potensi berkembang menjadi kern ikterus. Kern ikterus (ensefalopati biliaris) ialah
suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak.
Penyebab ikterus fisiologis :
Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh
tubuh. Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin darah
dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses eritropoesis yang tidak efektif.
Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan proses oksidasi yang menghasilkan
biliverdin serta beberapa zat lain. Biliverdin inilah yang mengalami reduksi
menjadi bilirubin. Zat ini sulit larut dalam air tapi larut dalam lemak, sulit
dieksresi dan mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah
otak. Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan dibawa
ke hepar. Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan, sehingga bilirubin terikat
reseptor membran sel hati dan masuk kedalam sel hati. Dalam hati terjadi
persenyawaan dengan ligandin (protein-Y), protein Z dan glutation hati lain yang
membawanya ke retikuloendoplasma hati, tepat terjadinya konjugasi. Proses ini
timbul karena adanya enzim glukoronik transferase yang kemudian menghasilkan

Modul Askeb Neonatus


Page 54
[Type the document title]
2013
bentuk bilirubin direk yang dapat larut dalam air dan pada kadar tertentu dapat
dieksresi melalui ginjal. Sebagian besar bilirubin yang terkonjugasi ini dieksresi
melalui duktus duktus hepatikus kedalam saluran pencernaan dan selanjutnya
menjadi urobilinogen dan keluar dengan tinja menjadi sterkobilin. Dalam usus
sebagian diabsorpsi kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi
enterohepatik.
Sebagian besar neonatus mengalami peningkatan kadar bilirubin indirek pada
hari-hari pertama kehidupan. Hal ini terjadi karena terdapatnya proses fisiologik
tertentu pada neonatus. Proses tersebut antara lain karena tingginya kadar eritrosit
neonatus, masa hidup eritrosit yang lebih pendek (80-90 hari), dan belum
matangnya fungsi hepar.
Masalah timbul bila produksi bilirubin terjadi terlalu berlebihan atau konjugasi
hati menurun sehingga terjadi komulasi dalam darah.
b. IKTERUS PATOLOGIS
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar
bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemi.
Hiperbilirubinemi merupakan suatu keadaan kadar bilirubin serum total yang
lebih 10 mg% pada minggu pertama. Keadaan ini mempunyai potensi
menimbulkan kern ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik. Sebagian besar
hiperbilirubinemia ini mempunyai dasar patologis. Dasar patologis ini misalnya
jenis bilirubin, saat timbul dan menghilangnya ikterus serta penyebabnya.
Merupakan Ikterus yang mempunyai dasar patologis yaitu :
- Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama
- Ikterus dengan kadar bilirubin >15 gr% pada neonatus cukup bulan atau 10
mg% pada neonatus kurang bulan
- Ikterus dengan peningkatan kadar bilirubin >5 gr% per hari
Penyebab Ikterus patologis adalah :
- Eritroblastosis fetalis dan sepsis
- Kern Ikterus
PENILAIAN
Pengamatan ikterus kadang agak sulit apalagi dalam cahaya temaram/buatan. Paling baik
pengamatan dilakukan dalam cahaya matahari dengan menekan sedikit kulit yang akan
diamati untuk menghilangkan warna karena pengaruh sirkulasi darah. Penilaian awal yang
dapat digunakan adalah dengan menggunakan KRAMER.

Modul Askeb Neonatus


Page 55
[Type the document title]
2013
Kramer 1 : kepala dan leher : 7,4 mg% (1,2)
Kramer 2 : dada sampai pusat : 10,6 mg% (1,1)
Kramer 3 : pusat bagian bawah sampai lutut : 14,1 mg% (0,7)
Kramer 4 ; lutut sampai pergelangan kaki, bahu sampai pergelangan tangan : 17,2 mg% (0,9)

Kramer 1 : Kepala dan


leher

Kramer 2 : dada
sampai pusat Kramer 3 : Pusat sampai
lutut

Kramer 4 : lutut sd
pergelangan kaki

Kesimpulan
Bercak mongol adalah pigmentasi yang datar dan berwarna gelap didaerah pinggang
bawah dan bokong yang ditemukan saat lahir pada beberapa bayi, yang akan menghilang
secara perlahan-lahan selama tahun pertama dan tahun kedua kehidupan.
Hemangioma adalah tumor jinak yang terdapat pada pembuluh darah yang baru terbentuk
dan berasal dari malformasi jaringan angioblastik.
Tumor jinak yang terdapat pada pembuluh darah yang baru terbentuk dan berasal dari
malformasi jaringan angioblastik.
Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi
secara paksa melalui mulut, disertai dengan kontraksi lambung dan abdomen.
Keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan,
beberapa saat setelah minum susu (Depkes RI)

Modul Askeb Neonatus


Page 56
[Type the document title]
2013
Regurgitasi adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan
tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes RI).
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam
(Wong).

Latihan :
1. Sebutkan fokus Pemeriksaan Fisik BBL umur 2 jam !
2. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan nutrisi bayi ?
3. Buatlah Manajemen Asuhan Kebidanan pada bayi dengan BBLR !
Jawaban :
1. a. Menilai keadaan umum bayi
- Secara keseluruhan (perbandingan bagian tubuh bayi proporsional/tidak)
- Bagian kepala, badan dan exstremitas (pemeriksaan akan kelainan)
- Tonus otot, tingkat aktifitas (gerakan bayi aktif atau tidak)
- Warna kulit dan bibir (kemerahan/kebiruan)
- Tangis bayi (melengking, merintih, normal)
b. Tanda-tanda vital
- Periksa laju nafas dengan melihat tarikan nafas pada dada menggunakan petunjuk
waktu. Laju nafas normal 40-60 permenit, tidak ada wheezing dan ronchi.
- Periksa laju jantung dengan menggunakan stetoskop dan petunjuk waktu. Laju
jantung normal 100-120 permenit, tidak terdengar murmur jantung
- Periksa suhu dengan menggunakan termometer aksila. Suhu normal 36,5-37,2C.
c. Lakukan penimbangan berat badan. Sebelum menimbang bayi, letakkan kain pada
timbangan agar bayi tidak kehilangan panas. Berat badan lahir normal adalah 2500gr
4000gr.
d. Lakukan pengukuran panjang badan. Pengukuran dilakukan dari ujung kepala sampai
ke tumit, panjang badan yang normal adalah 45-50 cm.
e. Periksa bagian kepala bayi
a. Ubun-ubun/frontanel,
Terbagi 2 yaitu :
(1) Fontanela anterior (ubun-ubun besar) merupakan lubang dalam tulang
tengkorak yang berbentuk segi empat dan hanya tertutup oleh selaput
berbentuk seperti panah, sudut depan yang runcing menunjukkan ke bagian

Modul Askeb Neonatus


Page 57
[Type the document title]
2013
muka anak. Terdapat pada pertemuan 4 sutura, yaitu sutura sagitalis, 2 buah
suturae coronaria, sutura frontalis.
(2) Fontanela posterior (ubun-ubun kecil) merupakan lubang pada tengkorak,
terdapat pada pertemuan 3 suturae yaitu : 2 sutura lamboidea dan 1 sutura
sagitalis.
Pada frontanel anterior akan dilihat proses penutupan setelah umur 12-18
bulan dan frontanel posterior menutup pada umur 2 bulan.
b. Sutura, molase,
Molase adalah tulang tengkorak yang saling menumpuk pada saat lahir.
Molase terbagi empat, yaitu :
0 : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat
dipalpasi
1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat
dipisahkan
3 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat
dipisahkan.
c. Penonjolan atau daerah mencekung. Periksa adanya kelainan baik karena
trauma persalinan (caput succedaneum, cephal hematoma) atau adanya
cacat congenital ( hydrocephalus)
d. Ukur lingkar kepala untuk mengukur ukuran frontal occipitalis kepala
bayi.
Ukuran-ukuran kepala bayi :
1) Ukuran muka belakang :
Diameter Suboccipito-bregmatica, dari foramen magnum ke ubun-
ubun besar : 9,5 cm.
Diameter sub-occipito-frontalis, dari foramen magnum ke pangkal
hidung : 11 cm.
Diameter fronto-occipitalis, dari pangkal hidung ke titik yang terjauh
pada belakang kepala : 12 cm.
Diameter mento-occipitalis, dari dagu ke titik yang terjauh pada
belakang kepala : 13,5 cm.
Diameter submento-bregmatica, dari bawah dagu ke ubun-ubun besar :
9,5 cm.

Modul Askeb Neonatus


Page 58
[Type the document title]
2013
2) Ukuran melintang :
Diameter biparietalis, ukuran yang terbesar antara kedua ossa parietal :
9 cm
Diameter bitemporalis, jarak yang terbesar antara sutura coronaria
kanan dan kiri : 8 cm
3) Ukuran lingkaran :
Cirumferentia subocipito bregmatica/lingkar kecil kepala : 32cm
Circumferentia fronto occipitalis/lingkar sedang kepala : 34cm
Circumferensia mento occipitalis/lingkaran besar kepala : 35cm
f. Periksa telinga akan dihubungkan letak dengan mata dan kepala serta ada tidaknya
gangguan pada pendengaran.
g. Periksa mata akan tanda-tanda infeksi dan kelainan. Untuk menilai ada tidaknya
Starbismus (koordinasi gerakan mata yang belum sempurna), kebutaan, seperti
jarang berkedip atau sensifisitas terhadap cahaya berkurang,katarak kongenital,
apabila terlihat pupil yang berwarna putih.
h. Periksa hidung dan mulut, langit-langit, bibir, dan reflek hisap dan rooting.
Perhatikan adanya kelainan congenital seperti labiopalatoskizis.
i. Periksa leher bayi. Perhatikan adakah pembesaran atau benjolan dengan
mengamati pergerakan leher apabila terjadi keterbatasan dalam pergerakannya
maka kemungkinan terjadi kelainan pada tulang leher seperti kelainan tiroid.
j. Periksa dada. Perhatiakan bentuk dada dan putting susu bayi. Jira tidak simetris
kemungkianan bayi mengalami pneumotoraks, hernia diafragma.
k. Periksa bahu, lengan dan tangan. Perhatikan gerakan dan kelengkapan jari tangan
untuk mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan kelainan bentuk jari.
l. Periksa bagian perut . Perhatiakn bagaimana bentuk adakah penonjolan sekitar tali
pusat , perdarahan tali pusat, lembek (pada saat bayi menangis), benjolan.
m. Periksa alat kelamin. Hal yang perlu diperhatiakan :
Laki-laki :
- Testis berada pada skrotum
- Penis berlubang
Perempuan
- Vagina berlubang
- Uretra berlubang

Modul Askeb Neonatus


Page 59
[Type the document title]
2013
- Terdapat labia minora dan labia mayora dan apakah labia mayora menutupi
labia minora.
n. Periksa tungkai dan kaki. Periksa gerakan, dan kelengkapan jari tangan untuk
mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan kelainan bentuk jari.
o. Periksa punggung dan anus. Periksa akan adanya pembengkakan atau cekungan
dan adanya lubang anus (telah mengeluarkan mekonium).
p. Periksa kulit. Perhatikan adanya verniks, pembengkakan atau bercak hitam serta
tanda lahir.
2. a. Posisi bayi jangan terlentang, tapi kepala bayi harus ditegakkan sedikit,
menggunakan dot yang panjang.
b. Lubang dot harus dipinggir,tdk boleh pd puncak dot karena akan memancar
langsung,dan pd waktu bayi minum lobang dot tersebut diletakkan di atas lidah.
c. Bisa juga, berikan minuman dengan menggunakan sendok.
d. Jaga jangan sampai makanan tertelan ke paru-paru ( aspirasi ). Bila terjadi aspirasi
rujuk bayi untuk penanganan selanjutnya

Tes Formatif !
1. Kulit bayi terlihat kuning dari kepala, leher, sampai ke dada. Menurut Kramer berada di
derajat manakah kondisi bayi tersebut ...
a. Derajat I
b. Derajat II
c. Derajat III
d. Derajat IV
e. Derajat V
2. Dari jawaban no.1 menunjukkan bahwa bayi memiliki kadar bilirubin ...
a. 10,6 gr%
b. 11 gr%
c. 0,7 gr%
d. 13 gr%
e. 15 gr%
3. Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi baru lahir karena terpapar udara sekitar yang
lebih dingin, disebut .
a. Evaporasi
b. Konduksi

Modul Askeb Neonatus


Page 60
[Type the document title]
2013
c. Konveksi
d. Radiasi
e. Isolasi
4. Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi baru lahir karena tubuh bayi mengalami kontak
langsung dengan permukaan yang dingin, disebut
a. Evaporasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
e. Isolasi
5. Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi baru lahir karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi, disebut
a. Evaporasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
e. Isolasi
6. Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi baru lahir karena penguapan cairan ketuban
pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena tidak segera dikeringkan,
disebut
a. Evaporasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
e. Isolasi

Daftar Pustaka
1. Varneys, midwifery, 1997
2. FKUI, Ilmu Kesehatan Anak jilid I dan III
3. Penny Stanway, Pregnancy and Baby Care, 1997
4. Mirriamstopard, Complete Baby and Child Care, 1995
5. Modul MTBS
6. Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologis. Jakarta : EGC.

Modul Askeb Neonatus


Page 61
[Type the document title]
2013
7. Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta EGC.
8. Markum, A.H. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

GLOSARIUM
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
MTBS : Manajemen Terpadu Bayi Sakit
BBL : Bayi Baru Lahir
DDST : Denver Development Screening Test

Modul Askeb Neonatus


Page 62
[Type the document title]
2013
TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Tanggal kunjungan : _______________

Nama anak : ______________________ L / P Umur :_____ BB :____ kg PB/TB ____ cm Suhu : ___oC

Tanyakan: Anak sakit apa ? _______________________________ Kunjungan pertama?___ Kunjungan ulang? ___

PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN

Ada tanda
bahaya umum?
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM
Ingatlah
Ya___Tidak___
untuk merujuk
Ingatlah adanya setiap anak
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar.
tanda bahaya
Memuntahkan semuanya.
umum dalam yang mempunyai
Kejang.
menentukan tanda bahaya
klasifikasi umum

APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___

Hitung napas dalam 1 menit.


____kali/menit. Napas cepat ?
Sudah berapa lama?
___ hari Lihat tarikan dinding dada kedalam
Dengar adanya stridor

APAKAH ANAK DIARE? Ya ___ Tidak ___

Lihat keadaan umum anak:


- Letargis atau tidak sadar
Sudah berapa lama?
____ hari - Gelisah atau rewel

Adakah darah dalam tinja ? Lihat apakah mata cekung?


Beri anak minum:
- Tidak bisa minum atau malas minum

- Haus, minum dengan lahap

Cubit kulit perut, apakah kembalinya:


- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)?

- Lambat?

Modul Askeb Neonatus


Page 63
[Type the document title]
2013
APAKAH ANAK DEMAM? Ya ___Tidak ___

( anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu 37,5oC ) Lakukan


pemeriksaan RDT

Hasil :RDT (+) / (-)


Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Risiko.

Jika Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan :

Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir?

Jika Ya, tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi.


Lakukan
pemeriksaan SDM
Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk daerah tanpa risiko) (mikroskopis)

Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir. ATAU

Periksa mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dlm 28 hari terakhir

Sudah berapa lama anak demam? Lihat dan raba adanya kaku kuduk
___hari Lihat adakah pilek
Jika lebih dari 7 hari, apakah Lihat tanda-tanda CAMPAK:
demam terjadi setiap hari? - Ruam kemerahan di kulit yang
Apakah anak pernah mendapat anti
malaria dalam 2 minggu terakhir? menyeluruh DAN
Apakah anak menderita campak
dalam 3 bulan terakhir? - Salah satu dari: batuk, pilek atau
mata merah

Jika anak sakit campak saat ini atau


dalam 3 bulan terakhir: Lihat adanya luka di mulut.
Jika ya, apakah dalam atau luas?

Lihat adakah nanah di mata


Lihat adakah kekeruhan di kornea

Klasifikasikan Demam Berdarah jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari

Apakah demam mendadak tinggi Perhatikan tanda-tanda syok:


dan terus menerus? Ujung ekstremitas teraba dingin dan
Apakah ada perdarahan dari hidung nadi sangat lemah atau tak teraba.
atau gusi yang berat?
Apakah anak muntah? Lihat adanya perdarahaan dari
Jika ya : hidung atau gusi yang berat
Lihat adanya bintik perdarahan di kulit
- Apakah sering? (petekie)
Jika sedikit dan tak ada tanda lain
- Apakah berdarah/ seperti kopi? dari DBD, lakukan uji Torniket jika
mungkin.
Apakah beraknya berwarna hitam?
Apakah nyeri ulu hati atau gelisah?

PENILAIAN (lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI


TINDAKAN

APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ? Ya__ Tidak__

Apakah ada nyeri telinga ? Lihat adanya nanah / cairan


Adakah nanah / cairan keluar dari keluar dari telinga.

Modul Askeb Neonatus


Page 64
[Type the document title]
2013
telinga ? Raba adanya pembengkakan
Jika ya, sudah berapa lama ? yang nyeri di belakang
telinga.
____ hari

MEMERIKSA STATUS GIZI

Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat kurus.


Lihat adanya pembengkakan di kedua punggung kaki
Tentukan berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan :
- BB/TB (PB) < -3 SD ____

- BB/TB (PB) -3 SD < - 2 SD ____

- BB/TB (PB) -2 SD + 2 SD ____

MEMERIKSA ANEMIA

Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:


- Sangat pucat

- Agak pucat

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI

(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini)

____ ____ ____ ____ ____

BCG HB-0 HB-1 HB-2 HB-3

_____ _____ _____ ______ Imunisasi yang


diberikan hari ini:
DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak

_____ ______ _____ _____


______________
Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4

. Apakah diberi
MEMERIKSA PEMBERIAN VIT. A
Dibutuhkan vitamin A : vit. A hari ini?

Ya ___ Tidak ___ ya __ tidak __

MENILAI MASALAH/KELUHAN LAIN

LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN, jika anak KURUS atau


ANEMIA atau UMUR < 2 TAHUN dan tidak akan dirujuk segera

Apakah ibu menyusui anak ini? Ya___ Tidak___


Jika ya, berapa kali dalam 24 jam? ___ kali

Modul Askeb Neonatus


Page 65
[Type the document title]
2013
Apakah menyusu juga di malam hari? Ya___ Tidak___

Apakah anak mendapat makanan/minuman lain? Ya___ Tidak___


Jika ya, makanan atau minuman apa?

____________________________________________________

Berapa kali sehari? ___ kali.


Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
_______________________________________________________

Jika anak KURUS :


Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan pada anak?
________________________________________________________
Apakah anak mendapat makanan tersendiri?Ya___ Tidak___
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?
_____________________________________________________________
Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?
Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?
________________________________________________________

Nasihati kapan kembali segera

Kunjungan ulang : ______ hari

FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN

Tanggal kunjungan : _______________

Nama bayi : _________________ L / P Nama orang tua : _____________ Alamat : _________________

Umur : _________ Berat badan : ________ gram Suhu badan : ________ oC

Tanyakan: Bayi sakit apa?_______________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____

PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN /

PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT


ATAU INFEKSI BAKTERI

Bayi tidak mau minum atau memuntahkan semuanya.


Ada riwayat kejang.
Bayi bergerak hanya jika dirangsang.
Hitung napas dalam 1 menit ____ kali / menit.
- Ulangi jika 60 kali / menit, hitung napas kedua
____ kali/ menit. Napas cepat.

Modul Askeb Neonatus


Page 66
[Type the document title]
2013
- Napas lambat ( < 30 kali / menit ).
Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat.
Bayi merintih.
Suhu tubuh 37,5 C
Suhu tubuh < 35,5 C
Mata bernanah : apakah sedikit atau banyak ?
Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut.
Pusar kemerahan atau bernanah.
Ada pustul di kulit.
APAKAH BAYI DIARE ? Ya ____ Tidak ____

Sudah diare selama ____ hari


Keadaan umum bayi :
- Letargis atau tidak sadar.
- Gelisah / rewel.
Mata cekung.
Cubitan kulit perut kembalinya :
- Sangat lambat ( > 2 detik )
- Lambat.
MEMERIKSA IKTERUS.

Bayi kuning, timbul pada hari pertama setelah lahir ( < 24 jam )
Kuning ditemukan pada umur 24 jam sampai 14 hari.
Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari.
Kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki.
Tinja berwarna pucat

PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN /

PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/


ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI.

Apakah inisiasi menyusu dini dilakukan ? Ya ___ Tidak ___


Berat badan menurut umur :
- BB/U - 2 SD ____

- BB/U > - 2 SD ____

Ibu mengalami kesulitan pemberian ASI ? Ya ___ Tidak ___


Apakah bayi diberi ASI ? Ya ___ Tidak ___
- Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? ____ kali.

Apakah bayi diberi minuman selain ASI ? Ya ___ Tidak ___


- Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? ____ kali

- Alat apa yang digunakan ? _____________________________

Ada luka atau bercak putih (thrush) di mulut.


Ada celah bibir / langit-langit

Modul Askeb Neonatus


Page 67
[Type the document title]
2013
JIKA BAYI: ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8 kali dalam 24
jam, diberi makanan/ minuman lain selain ASI, atau berat badan rendah
menurut umur DAN tidak ada indikasi di rujuk ke Rumah Sakit.

LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI :

Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir ?


- Jika TIDAK, minta ibu menyusui bayinya.
- Jika YA, minta ibu memberitahu jika bayi sudah mau menyusu lagi.

Amati pemberian ASI dengan seksama.

Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menyusu.

Lihat apakah bayi menyusu dengan baik.


Lihat apakah posisi bayi benar.
Seluruh badan bayi tersangga dengan baik kepala dan tubuh
bayi lurus badan bayi menghadap ke dada ibu badan bayi
dekat ke ibu

Posisi salah posisi benar

Lihat apakah perlekatan benar.


Dagu bayi menempel payudara mulut bayi terbuka lebar bibir
bawah membuka keluar areola bagian atas tampak lebih
banyak.

Tidak melekat sama sekali tidak melekat dengan baik

melekat dengan baik

Lihat dan dengar apakah bayi mengisap dalam dan efektif :


Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat hanya
terdengar suara menelan.

Tidak mengisap sama sekali tidak mengisap dengan efektif

mengisap dengan efektif

Vit K1 diberikan
segera setelah
MEMERIKSA STATUS VITAMIN K1 lahir

tandai rumput ( } jika sudah diberikan segera setelah lahir _____ _____

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI Imunisasi yang


diberikan hari ini
(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini)

HB-0 ___ BCG ___ Polio 1 ___ _____________

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN LAIN

Nasihati kapan kembali segera

Modul Askeb Neonatus


Page 68
[Type the document title]
2013
Kunjungan ulang : ______ hari

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU

Modul Askeb Neonatus


Page 69

Anda mungkin juga menyukai