Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas


segala nikmat, karunia, berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Perkembangan Peserta didik ini yang berjudul Critical
Book Report. Penulis berterima kasih kepada dosen yang bersangkutan yang sudah
memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan kata maupun kalimat. Namun demikian penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Demikian tugas ini penulis sampaikan, ucapan terima kasih kepada pembaca
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 01 Oktober 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. 1

DAFTAR ISI. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.. 3


1.2 Tujuan... 4
1.3 Manfaat..... 4

BAB II ISI BUKU

2.1 Identitas Buku.. .. 5

2.2 Ringkasan Isi Buku.. .. 5

BAB 1. Karakteristik dan Perbedaan Individu................ 5


BAB 2. Pertumbuhan dan Perkembangan.................... 6
BAB 3. Remaja dan Perkembangannya......................... 8
BAB 4. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja....... 9
BAB 5. Perkembangan Psikososial Remaja ................. 11
BAB 6. Aspek-aspek Perkembangan, perilaku, dan Pribadi 12
BAB 7. Dinamika Perilaku Individu............................... 13
BAB 8. Kehidupan Remaja dalam Kelompok Sosialnya 14
BAB 9. Tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan
karir, serta kehidupan berkeluarga................................. 15
BAB 10. Penyesuaian Diri Remaja.................................. 16
BAB 11. Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Menengah (Usia
Remaja)........................................................................... 17

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan.. 18

3.2 Kekurangan.. 18

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.. 18

4.2 Saran. 19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk kompleks yang dapat dipandang dari berbagai


sudut. Uraian tentang manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didik haruslah
menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan
kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan
sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan
sebagai makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di Dunia sebagai persiapan
kehidupannya di akhirat. Terlepas dari berbagai keunikan yang dimiliki manusia.
Perbedaan individual yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pengajaran di
kelas adalah faktor-faktor yang menyangkut kesiapan anak untuk menerima
pengajaran karena perbedaan tersebut akan menentukan sistem pendidikan secara
keseluruhan.
Beberapa kecenderungan yang merupakan prinsip perkembangan:
a. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh
aspek.
b. Setiap individu memiliki kecepatan dan kualitas perkembangan yang
berbeda.
c. Secara relatif, perkembangan beraturan dan mengikuti pola-pola
tertentu.
d. Perkembnagan berlangsung secara berangsur-angsur, sedikit demi
sedikit.
e. Perkembangna berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum
menuju ke yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan
integrasi.
Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa
adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Anak
dianggap sudah dewasa apabila sudah bisa bereproduksi. Isitilah adolescence
sesungguhnya memiliki arti mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik (Hurlock,1991). Perubahan fisik yang terjadi sepanjang masa remaja meliputi
tiga hal, yaitu : (1) Percepatan Pertumbuhan, (2) Proses pematangan sosial, dan (3)
Keanekaragaman Perubahan Proporsi Tubuh.

3
1.2 Tujuan

a. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali tentang Pertumbuhan dan


Perkembangan.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan Karakteristik Umum Perkembangan Remaja.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan Perbedaan Pertumbuhan remaja laki-laki dan
perempuan.

1.3 Manfaat

a. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik


b. Untuk Menambah Kemahiran Dalam Mengkritik Buku
c. Untuk Menambah Wawasan tentang Perkembangan peserta Didik.

4
BAB II
ISI BUKU

2.1 Identitas Buku

Judul : Perkembangan Peserta Didik


Pengarang : Dra., Hj., SITTI HARTINAH, DS., M.M.
Penerbit : Refika Aditama
Tahun Terbit : 2008
Kota Terbit : Bandung
Jumlah Halaman : 218
ISBN : 979-1073-10-4

2.2 Ringkasan Isi Buku

BAB 1 . Karakteristik dan Perbedaan Individu

a. Pengertian Individu
Individu berarti tidak dapat dibagi (undivided) dan tidak dapat
dipisahkan, keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggala dan
khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena ciri-cirinya yang khusu
tersebut (Websters : 743). Menurut kamus Echols & Shadaly, Individu
adalah kata benda dari Individual yang berarti orang, perseorangan,
oknum.

b. Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan
(heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan.
Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiloiki
sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial
psikologis. Tanpa mempedulikan umur seorang anak, karakteristik pribadi
dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke sekolah akhirnya terbentuk
oleh pengaruh lingkungan dan hal tersebut tampaknya mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan
hidupnya kemudian.

5
c. Aspek perkembangan Indivdu
Perkembangan-perkembangan dasar atau esensi dari lingkungan
belajar-mengajar yang sehat adalah suasana belajar yang secara nyata
dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang terdapat antara siswa
dan guru di dalam kelas. Perasaan-perasaan yang mendasari transaksi
belajar mengajar tersebut tergantung pada peran guru dalam
menciptakan suasana belajar yang kondusif. sikap guru yang merupakan
cerminan perasaan yang melandasi transaksi belajar mengajar
diantaranya : (1) penerimaan, (2) Rasa Aman, dan (3) Pemahaman akan
adanya Individual.

d. Memahami Perbedaan Individu


Tugas utama guru adalah mengajar dalam proses pembelajaran yang
dihadapi adalah anak manusia yang bersifat unik yang mengandung
berbagai pengertian. Pertama, manusia yang satu pasti berbeda dengan
manusia yang lain. Kedua, kondisi manusia itu sendiri tidak menetap.
Ketiga, setiap tahapan perkembangan manusia mempunyai ciri khusus
yang berbeda dengan perkembangan yang lain sehingga untuk dapat
memberikan stimulasi dan mengarahkan pembentukan perilaku anak
perlu pula diketahui ciri khusus dari setiap tahapan perkembangan
tersebut, agar dapat menghadapi dan melayani anak secara tepat.

e. Perlunya pemahaman Perkembangan Peserta Didik


Dalam situasi pengajaran atau dalam proses belajar mengajaar, guru
adalah figur sentral yang kuat dan berwibawa, tetapi juga harus selalu
dapat menunjukkan sikap bersahabat dengan anak. Guru harus dapat
mengambil keputusan yang bijaksana dalam berbagai situasi dan untuk
kepentingan pendidikan. Apapun hambatan yang dialami di lapangan dan
bagaimanpun sulitnya memahami setiap individu siswanya merupakan
tugas guru sebagai tenaga pengajar untuk terus melakukan usaha, agar
proses pengajaran dapat membuahkan hasil yang maksimal.

BAB 2. Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Pengertian dan Pertumbuhan Perkembangan

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif,


yang mengacu pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkrit yang
biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan
merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
kematangan fungsi- fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam

6
perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan berupa bertambahnya
ukuran kuantitatif dari fisik anak seperti tinggi dan berat badan, kekuatan,
ataupun proporsi sehingga secara ringkas pertumbuhan adalah proses
perubahan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran
atau perbandingan. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan
kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan
bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti
perkembangan terletak pada pemyempurna fungsi psikologis yang
termanifestasi pada kemampuan organ fisiologi.

b. Prinsip-prinsip perkembangan
Menurut Hurlock (1997:29) prinsip- prinsip perkembangan tersebut
meliputi :
1) Perkembangan melibatkan adanya perubahan
2) Perkembangan awal lebih kritis dari perkembangan selanjutnya
3) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
4) Pola perkmbangan dapat diramalkan
5) Pola perkembangan memiliki karakteristik yang dapat diramalkan
6) Dalam perkembangan, ditemukan perbedaan individual
7) Setiap periode perkembangan mengandung harapan sosial
8) Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya sosial
9) Kebahagian bervariasi pada berbagai Fase perkembangan

c. Aspek-aspek perkembangan
1) Pertumbuhan fisik, Pertumbuhan struktur tubuh manusia yang terjadi
sejak masih dalam kandungan hingga ia dewasa.
2) Pertumbuhan otak, yang mendapatkan perhatian khusus karena
berkaitan dengan perkembangan anak terutama perkembangan
kognitifnya.
3) Perkembangan Psikomotorik, Perkembangan mengontrol gerakan-
gerakan tubuh melalui kegiatan-kegiatan terkoordinasi antara
susunan syaraff pusat, syaraf, dan otak.
4) Perkembangan Kognitif, perkembangan kemampuan penalaran logis.
5) Perkembangan Sosial, Pencapaian suatu kemampuan untuk
berperilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada.
6) Perkembangan Emosi, salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh
manusia.

d. Tahap dan tugas perkembangan


Tahapan perkembangan manusia melalui 3 tahapan pokok :
1) Tahapan Perkembangan Pada Masa Konsepsi
2) Tahapan Perkembangan Pranatal
3) Tahapan Perkembangan Post Natal

7
Tugas-Tugas perkembangan :
1) Masa bayi dan Kanak-kanak
Belajar berjalan, berbicara, mengambil makanan, hubungan sosial
Memiliki konsep sosial dan fisik
Menguasai stabilitas jasmaniah
Belajar membedakan
2) Masa Anak
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan
Belajar bekawan dengan teman sebaya
Pengembangan moral, nilai, dan hati nurani
Memiliki kemerdekaan pribadi
3) Masa Remaja
Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan
jenis kelamin lain
Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan wanita
Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup
berkeluarga
Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan
4) Masa Dewasa Muda
Memilih pasangan hidup.
Belajar hidup bersama pasangan hidup.
Memulai hidup berkeluarga.
Memelihara dan mendidik anak
Mengelola rumah tangga
5) Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa dan Usia Lanjut
Memiliki tanggung jawab sosial dan kenegaraan sebagai orang
dewasa
Mengembangkan dan memilihara standar kehidupan ekonomi.
Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan berbahagia.
Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai orang
deasa, hubungan dengan pasangan-pasangan keluarga lain sebagai
pribadi.

BAB 3. Remaja dan Perkembangannya

a. Pengertian Remaja
Masa Remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun bagi wanita dan
13-22 tahun bagi pria. Remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi
julam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa berada di
bawah tingkat orang yang lebih tua. Pengertian dasar tentang istilah
adolescense hanyalah pertumbuhan ke arah pematangan. Masa ini adalah
periode antara permulaan pubertas dengan kedewaaan yang secara kasar

8
antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan antara 12-21 tahun untuk
perempuan.

b. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja


1) Mampu menerima keadaan fisiknya
2) Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
3) Mencapai kemandirian emosional
4) Mencapai kemandirian ekonomi
5) Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa
6) Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan

c. Hakekat Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja


Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan. Berkat adanya
pertumbuhan, pada saatnya anak akan mencapai kematangan. Terdapat
perbedaan antara pertumbuhan dan kematangan, pertumbuhan
menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kuantitatif seperti
bertambah panjang, lebar, berat ukuran tubuh. Sedangkan kematangan
menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kualitatif.

d. Hukum-hukum Perkembangan Bagi Remaja


1) Hukum Tempo Perkembangan
2) Hukum Irama Perkembangan
3) Hukum Rekapitulasi
4) Hukum Masa Peka
5) Hukum Trotzalter (Masa Menentang)
6) Hukum Masa Eksploratif
7) Hukum Pertahanan Diri
8) Hukum Pengembangan Diri

e. Karakteristik Umum Perkembangan Remaja


Masa Remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri. Hal
tersebut terjadi karena masa remaja merupakan peralihan antara masa
kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Sikap yang
sering ditunjukkan oleh remaja yaitu ; (1) Kegelisahan, (2) Pertentangan,
(3) Mengkhayal, (4) Aktivitas Kelompok, dan (5) Keinginan Mencoba
Segala Sesuatu.

BAB 4. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

a. Karakteristik Pertumbuhan Fisik Remaja


1) Pertumbuhan fisik yang sangat pesat dan mulai berfungsinya hormon
sekunder, terutama hormon reproduksi.

9
2) Mempunyai pribadi yang sangat labil, baik dalam pemikiran,
perasaan, maupun emosionalnya.
3) Menginginkan kebebasan emosional dari orangtua.
4) Mudah merasa emosional, tersinggung, mudah melampiaskan
marahnya, malas, murung dan ingin menangis sendiri tanpa sebab
yang pasti.
5) Bersifat kritis dan idealis
6) Rasa ingin tahu yang sangat besar
7) Mulai tertarik pada lawan jenis

b. Perbedaan pertumbuhan Fisik


Secara umum, pertumbuhan fisik pada remaja menunjukkan irama
yang sama cepatnya antara remaja perempuan dengan laki-laki, tetapi
penonjolan dalam pertumbuhan proporsi tubuh berbeda antar keduanya.
Perubahan fisik pada remaja perempuan nampak lebih menonjol pada
pertumbuhan tulang, mulai tumbuh payudara, mulai menstruasi, serta
tumbuh bulu-bulu sekunder, kulita yang berubah menjadi halus dan
pinggung yang membesar. Sedangkan pada emaja laki-laki, ditandai
dengan perubahan suara, pertumbuhan tinggi baa yang pesat,
pembesaran pada alat kelamin, dada bertambah bidang, kulit menjadi
kasar dan berbulu, serta pertumbuhan otot.

c. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja


Faktor Internal : Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orangtuanya,
kematangan.
Faktor eksternal : Kesehatan, Makanan, Stimulasi Lingkungan.
1) Keluarga
2) Gizi
3) Gangguang Emosional
4) Jenis Kelamin
5) Status Sosial Ekonomi
6) Kesehatan
7) Bentuk tubuh

d. Pengaruh Pertumbuhan Fisik dan Perilaku


Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut
mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa
pertumbuhan fisik akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor keturunan,
kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan
perbedaan pertumbuhan fisik individu. Anak yang selalu sehat dengan
makanan yang cukup mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan
fisik yang lebih cepat daripada anak yang sering sakit-sakitan dan
kekurangan gizi.

e. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik


1) Menjaga Kesehatan Badan. Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan
olahraga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan

10
pertumbuhan tubuh. Apabila ternyata masih terkena penyakit,
haruslah segera diupayakan agar lekas sembuh karena kesehatan
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.
2) Memberi makanan yang baik. Makana yang banyak mengandung gizi,
segar, sehat, serta tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik
buruknya makanan yang dimakan oleh anak akan menentukan pula
kecepatan pertumbuhan fisik.
f. Upaya untuk Memberikan Bantuan
Upaya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut : (1) Sarana dan Prasarana, jangan sampai menimbulkan
gangguan kesehatan pada anak. (2) Waktu Istirahat, untuk
menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat
sangat diperlukan. (3) Diadakan jam-jam olahraga bagi para siswa, sangat
penting bagi pertumbuhan fisik anak karena dengan olahraga yang
ijadwalkan pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara
teratur pula.

g. Perkembangan Emosi dan Moral


Kematangan emosi pada remaja diawali dengan pengendalian emosi,
dan biasanya tercapai kematangan emosional pada akhir masa remaja
yang ditandai dengan ; Remaja mampu menahan diri, Remaja mulai
mampu menganalisis situasi dengan kritis, remaja juga mampu
menunjukkan suasana hati yang lebih stabil dan tenang.
Tahap-tahap perkembangan moral pada remaja telah mencapai pada
tahap moral itas hasil interaksi seimbang yaitu secara bertahap anak
mengadakan internalisasi nilai moral dari orangtuanya dan orang-orang
dewasa di sekitarnya, ketika anak mulai mampu berpikir abstrak seperti
pada remaja anak mulai memahami alasan berbuat baik dan buruk
tersebut dan mampu berbuat moralistic secara mandiri.

h. Perkembangan Sosial
Perkembangan Sosial remaja menjadi masalah penting dalam
keseluruhan perkembangan remaja, karena merupakan salah satu ciri
yang menonjol dalam kehidupan remaja, sehingga perkembangan sosial
remaja sekaligus perlu dibahas berbagai hal yang berkaitan yaitu arti
kelompok bagi remaja, sosialisasi remaja, hambatan-hambatan sosial
serta sikap sosial remaja.

BAB 5. Perkembangan Psikososial Remaja

a. Tugas-tugas Perkembangan Remaja


Tugas-tugas perkembangan yakni tugas-tugas/kewajiban yang harus
dilalui oleh setiap individu sesuai dengan tahap perkembangan individu

11
itu sendiri. Dari sejak di kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa
sampai dewasaakhir, setiap individu harus melakukan tugas itu.

b. Perkembangan Psikososial
Ciri individu yang memiliki identitas diri : 1) Konsep diri (self-concept),
2) evaluasi diri (self-evaluation), 3) harga diri (self-esteem), 4) efikasi diri
(self-efficacy), 5) percaya diri (self-confidence), 6) tanggung jawab (respon
sibility), 6) komitmen pribadi (commitment), 7) ketekunan (endurance), 8)
kemandirian (independence).

BAB 6. Aspek-aspek Perkembangan, perilaku, dan Pribadi

a. Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik


Perkembangan Anatomis : Ditunjukkan dengan adanya perubahan
kuantitatif pad struktur tulang belulang. Indeks tinggi dan berat badan,
proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan secara
keseluruhan.
Perkembangan Fisiologi : Ditunjukkan dengan adanya perubahan-
perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem-sistem
kerja hayati seperti kontraksi otot, perderan darah dan pernapasan,
persyaratan, sekresi kelenjar dan pencernaan.

b. Perkembangan Moral dan Kepribadian

Tingkat Kesadaran Tahapan Perkembangan Moral


Moral
I. Preconventional 1. The punishment 2. The
Level obidience interpersonal
orientation concordance
orientation
II. Conventional 3. The 4. Authority and
Level instrumental social order
relativist maintaining
orientation orientation
III. Postcoventional 5. The social 6. The universal
autonomous, or contract ethical principle
principle level legalistic orientation
orientation

12
BAB 7. Dinamika Perilaku Individu

a. Interaksi Individu dengan Lingkungan


Secara garis besar ada dua kecenderungan interaksi individu dengan
lingkungan, yaitu : (1) individu menerima lingkungan, dan (2) individu
menolak lingkungan.
b. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri merupakan salah satu bentuk interaksi yang didasari
oleh adanya penerimaan atau saling mendekatkan diri. Dalam
penyesuaian diri ini, yang diubah atau disesuaikan bisa hal-hal yang ada
pada diri individu (autoplastic), atau dapat juga hal-hal yang ada pada
lingkungan diubah sesuai dengan kebutuhan individu (alloplastic), atau
penyesuaian diri otoplasis dan aloplastis terjadi secara serempak. Dalam
penyesuaian diri dengan lingkungan mungkin juga terjadi secara
serempak pengubahan diri dan pengubahan lingkungan.

c. Penolakan
Bentuk penolakan ini bermacam-macam, tetapi pada garis besarnya
dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu perlawanan (agrssion) dan
pelarian (withdrawl). Apabila individu merasa kuat atau mempunyai
kekuatan untuk menghadapi lingkungan yang mengancam dirinya, maka
ia akan melakukan perlawan atau penentangan terhadap lingkungan,
tetapi apabila ia merasa lemah atau tidak mempunyai kekuatan untuk
melawan lingkungan maka ia akan meghindarkan diri untuk melarikan
diri.

d. Motivasi
Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu : pertama mengarahkan atau
directional function, dan kedua mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan
atau activating and energizing function.
Proses motivasi meliputi tiga langkah yaitu ;
1) Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong
(desakan, motif, kebutuhan dan keinginan) yang menimbulkan suatu
ketegangan atau tension.
2) Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada
pencapaian sesuatu tujuan yang akan mengendurkan atau
menghilangkan ketagangan.
3) Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan.

13
BAB 8. Kehidupan Remaja dalam Kelompok Sosialnya

a. Mengenal dan Memahami Problem-problem Remaja


Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan yang bersifat
persuasif dari orangtua, lebih diperlukan dan lebih efektif dibanding
penekanan
yang seringkali menjadi penyebab konflik berkepanjangan antara
kelompok remaja dengan orang tua.
1) Problema dalam Kehidupan Sosial Remaja
2) Remaja dan Lingkungan Sosialnya
3) Hubungan remaja dengan orang tua

b. Perilaku Menyimpang pada Remaja


Perilaku menyimpang atau kenakalan remaja dibagi menjad empat
kelompok besar :
1) Delinkuensi Individual, perilaku menyimpang yang berupa tingkah
laku kriminan yang merupakan gejala personal dengan ciri khas
jahat yang disebabkan oleh prodisposisi dan kecenderungan
penyimpangan tingkah laku psikopat, neourotis, dan anti sosial.
2) Delinkuensi Situasional, bentuk penyimpangan ini umumnya
dilakukan oleh anak-anak dalam klasifikasi normal yang banyak
dipengarui oleh berbagai kekuatan situasional baik situasi yang
berupa stimuli sosial maupun kekuatan tekanan lingkungan teman
sebaya yang semuanya memberikan pengaruh menekan dan
memaksa pada pembentukan perilaku menyimpang.
3) Delinkuensi Sistematik, kumpulan tingkah laku yang menyimpang
yang disistematisir dalam pengaturan status, norma dan peranan
tertentu akan memunculkan sikap moral yang salah dan justru muncul
rasa kebanggaan terhadap perbedaan-perbedaan dengan norma yang
beraku.
4) Delinkuensi Komulatif, merupakan produk dari konflik budaya yang
merupakan hasil dari banyak konflik cultural yang kontroversial dalam
iklim yang penuh konflik.

14
BAB 9. Tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karir,
serta kehidupan berkeluarga

a. Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu


Kehidupan pribadi seorang individu merupakan kehidupan yang utuh
dan lengkap dan memiliki ciri khusu dan unik. Kehidupan pribadi
seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional,
sosial psikologis, dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang
terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan.
Perkembangan anak yang menyangkut perkembangan psikosifis
dipengaruhi oleh : status sosial ekonomi, filsafat hiudp keluarga, dan pola
hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedlian terhadap kesehatan, dan
ketertiban termasuk ketertiban menjalankan ajaran agama.

b. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karrier


Kehidupan pendidikan yang baik yang dialami remaja sebagai peserta
didik di dalam lingkungan keluarga, sekolah , dan atau kehidupan
masyarakat. Kehidupan karrier merupakan pengalaman seseorang di
dalam dunia kerja. Peristiwa seseorang remaja masuk ke dunia kerja itu
merupakan awal pengalamannya dalam kehidupan berkarya (berkarrier).

c. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan


Berkeluarga
Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan sksual pada masa
remaja sangat kuat, sehingga perlu dipersiapkan secara mantap tentang
hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut
mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan
hidupnya. Untuk ini sekolah perlu memberikan perhatian secara khusu
tentang masalah-masalah perkawinan tersebut, dalam bentuk pendidikan
sksual atau kegiatan yang lain bagi remaja sebagai persiapan baginya
dalam mengahdapi fungsinya sebagai orangtua dikemudian hari.

d. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja


1) Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang
diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada
umumnya diselemggarakan dalam bentuk klasikal.
2) Usaha yang di lakukan di dalam penyelenggraan pendidikan antara
lain ; Bimbingan karier dalam upaya mengarahkan siswa untuk
menentukan pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan sesuai
dengan kemampuannya, Memberikan latihan-latihan praktis terhadap
siswa dengan berorientasi kepada kondisi (tuntutan) lingkungan,
Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan
kurikulum muatan lokal.
3) Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk
keluarga banyak di tentukan oleh pengalaman dan penyelesaian
tugas-tuga perkembangan masa-masa sebelumnya.

15
4) Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma
kehidupan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan.

BAB 10. Penyesuaian Diri Remaja

a. Konsep dan Proses Penyesuaian diri


Seorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan
diri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental, dan
emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan di
mana kemungkinan akan berkembangan proses penyesuaian yang baik
atau yang telah usai.
Penyesuaian adalah sebagai suatu proses kearah hubungan yang
harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan eksternal. Dalam proses
penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan dan frustasi, dan
individu di dorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk
membebaskan diri dari ketegangan.

b. Permasalahan-permasalahan Penyesuaian diri Remaja


Permasalahan-permasalahan penyesuaian diri yang diahadapi remaja
dapat berasal dari suasana psikologis keluarga seperti keretakan keluarga.
Banyak penelitian membuktikan bahwa remaja yang hidup dalam rumah
tangga yang retak mengalami masalah emosi, tampak apadanya ada
kecenderungan yang besar untuk marah, suka menyendiri, disamping
kurang kepekaan terhadap penerimaan sosial dan kurang mampu
menahan diri serta lebih gelisah dibandingkan dengan remaja yang hidup
dalam rumah tangga yang wajar.
c. Implikasi Proses Penyesuaian Remaja
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi
pengajaran juga fungsi pendidikan. Dalam kaitannya dengan pendidikan
ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga,
yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami
masalah. Oleh karena itulah disetiap sekolah lanjutan ditunjuk wali kelas
yaitu guru-guru yang akan membantu anak didik jika mereaka
mengahdapi kesulitan dalam pelajarannya dan guru-guru bimbingan
penyuluhan untuk membantu anak didikyang mempunyai maslah pribadi,
dan masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap tuntutan sekolah.

16
BAB 11. Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Mennengah (Usia
Remaja)

a. Karakteristik Aspek-aspek Perkembangan Remaja


1) Aspek Fisik, ditandai dengan matangnya organ-organ sksual.
2) Aspek Intelektual, ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak,
idealistik dan logis.
3) Aspek Emosi, ditandai dengan sifat yang sensitif dan kritis.
4) Aspek Sosial, kemampuan memahami orang lain.
5) Aspek Kepribadian, kesadaran akan identitas atau jati dirinya.
6) Kesadarn beragama

b. Tugas-tugas Perkembangan Remaja


1) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
2) Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas
3) Mengembangkan keterampilan komunikasi interprsonal
4) Mampu bergaul dengan teman sebaya atau orang lain secara wajar
5) Menemukan manusia model yang dijadikan pusat identifikasinya
6) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercyaan terhadap
kemampuannya sendiri
7) Memperoleh self-control
8) Mampu meninggalkan prilaku yang kekana-kanakan
9) Bertingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
10) Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
11) Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

c. Problematika Remaja
Remaja adalah siswa yang sedang barada dalam prose berkembang
kearah kematangan. Namun, dalam menjanakan proses perkembangan
ini, tidak semua remaja dapat mencapainya secara mulus. Di antara
mereka masih banyak yang mengalami masalah, yaitu yang menampilkan
sikap dan perilaku menyimopang, tidak wajardan bahkan moral, seperti :
membolos dari sekolah, tawuran, tindak krimina, mengkonsumsi
minuman keras, menjadi pencandu napza, dan free sex.

17
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan buku

1. Buku Siti Hartinah ini sangat lengkap dalam pembahasannya mengenai


perkembangan peserta didik.
2. Terdapat contoh-contoh dari setiap masalah dalam perkembangan peserta didik.
3. terdapat cara dan solusi dalam menyelesaikan masalah perkembangan peserta
didik.
4. Dilengkapi rangkuman di akhir bab, sehingga dapat mengingat kembali apa yang
telah dibahas pada bab itu.
5. Di lengkapi dengan soal-soal di tiap bab.

3.2 Kelemahan

1. Terdapat Sub bab yang tidak sesuai dengan tujuan pada suatu materi Bab.
2. Materi yang dikaji sering terulang pada bab selanjutnya.
3. Terdapat kalimat yang susah dipahami.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berkaitan dan


keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak. Akan tetapi, hal terebut
tidak berarti bahwa faktor lingkungan tidak memegang peranan. Pertumbuhan dan
kematangan dapat dipercepat dengan rangsangan-rangsangan dari lingkungan dalam b atas-
batas tertentu. Perkembangan dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses
belajar hanya mungkin berhasil jika ada kematangan. Kematangan disebut juga sebagai

18
masa subur untuk tumbuh dan berkembang. Masa Remaja terletak di antara masa anak dan
masa dewasa. Masa Remaja dianggap telah mulai ketika anak telah matang dalam aspek
seksual dan kemudia berakhir setelah matang secara hukum. Karakteristik umum
perkembangan remaja adalah bahwa remaja merupakan peralihan dari masa anak menuju
masa dewasa.
Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan
keluarga beserta berbagai aspeknya. Keadaan kehiduapan sekarang dipengaruhi oleh
keadaan sebelumnya, dan keadaan yang akan datang banyak ditentukan oleh keadaan
kehidupan saat ini. Perkembangan dan pertumbuhan sering dibedakan. Perkembangan
terkaitdengan aspek-aspek psikis dan yang bersifat kualitatif, sedangkan pertumbuhan
berkenaan dengan perubahan fisik dan bersifat kuantitatif. Penyesuaian Diri adalah proses
bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai
dengan lingkungan. Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung
pada sikap orangtua dan suasan psikologi dan sosial dalam keluarga. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penyesuaian diri adalah : Kondisi pada sikap jasmaniah,
perkembangan dan kematangan, kondisi lingkungan , keduayaan dan agama.
Persoalan-persoalan umum seringkali dihadapi remaja antara lain dalam memilih
sekolah. Orangtua / pendidik seharusnya mengarahkan pilihan sekolah sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan sifat pribadinya. Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Guru hendaknya dapat bersikap yang lebih
efektif, seperti adil, jujur, menyenangkan, penuh pengertian, antusias, mampu mengontrol
diri, humor, dan sebagainya sehingga akan merasa senang dan aman bersamanya.
Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial
kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis melalui
organisasipemuda, pertemuan dengan orangtua secara periodeik, dan pemantapan
pendidikan agama baik didalam maupun di luar sekolah.

4.2 Saran
Buku Perkembangan Peserta Didik yang di tulis oleh Siti Hartinah ini sudah bagus karena
premaparannya cukup lengkap. Tetapi sebaiknya penulis membuat buku ini dengan sesuatu yang
menghibur atau menarik agar pembaca tidak bosan membacanya. Lebih bagus dan menarik jika
penulis memberikan warna-warna lebih pada buku dan di lengkapi dengan gambar atau sesuatu
yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hartinah, Siti. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bandung, PT Refika Aditama.

19

Anda mungkin juga menyukai