Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SKENARIO
Tn. Ambu 42 tahun pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk
balik ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati adalah puskesmas kecamatan
dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan sudah terakreditasi. Dr. Amri
adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang menerima rujukan balik Tn. Ambu
dan menanganinya secara baik sesuai dengan SOP yang ada di Puskesmas tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap Puskesmas Merpati dr. Amri melaporkan kasus
Tn. Ambu pada Mirna (Pimpinan Puskesmas Merpati). Dr. Mirna meminta dr. Amri
untuk melakukan tatalaksana terhadap kasus Tn. Ambu dengan menggunakan prinsip-
prinsip pelayanan Dokter Keluarga.

Dr. Mirna yakin bahwa di keluarga Tn. Ambu masih ada yang menderita kencing manis,
bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr. Mirna mengingatkan dr.
Amri untuk melakukan spesific problem solving yang berpusat pada Tn. Ambu dengan
penanganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui pendekatan keluarga. Dr.
Mirna juga mengingatkan dr. Amri untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain di
Puskesmas Merpati.

Di rumah Tn. Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya mengidap
gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada malam hari
di daerah sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal sudah pernah
diobati di Puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotik dan puyer namun keluhan
tidak pernah hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga memiliki keluhan
yang serupa, begitu juga para tetangga. Anak-anaknya sering menggaruk bagian tubuh
yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas luka. Mereka juga sering menggunakan
pakaian yang sama berulang kali sebelum dicuci dan menggunakan handuk bergantian
dengan ibunya yang juga memiliki keluhan gatal serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik
pada ibu dan ketiga anak Tn. Ambu didapatkan papul multiple berukuran milier di seluruh
tubuh terutama di daerah lipatan paha dan bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian
eritematosa. Juga terdapat pustule, erosi dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah
kehitaman serta tampak bekas garukan (stratch mark). Dari pemeriksaan parasitologi
yang telah dilakukan pada pasien, nenek pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal
serupa, ditemukan tungau dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.

Tn. Ambu tinggal di rumah kontrakan dengan satu kamar berukuran 2m x 1.5m. sinar
matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada satu lampu
pijar 25 watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada satu jendela kecil 30cm
x 50 cm. Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota keluarga menggunakan
kamar mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan bersama-sama dengan
penghuni kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak didapat dengan membeli air
mineral dalam galon, dan air untuk mandi-cuci-kakus dari pompa tangan. Saluran air
dialirkan ke got di depan rumah yang megnalir. Tidak ada tempat sampah baik di dalam
maupun di luar rumah, sehingga sampah berserakan baik di dalam maupun di luar rumah.
Gaji Tn. Ambu sebagai kepala keluarga (KK) Rp700.000/bulan dengan biaya
mengontrak rumah Rp150.000/bulan dan tidak mempunyai sumber pendapatan lainnya.

Sebagai salah satu dokter yang bertugas dan ikut bersama tim kesehatan dr. Mirna dan dr.
Amri di Puskesmas Merpati, apa yang harus dilakukan dalam Penatalaksanaan
Permasalahan Kesehatan pada keluarga Tn. Ambu berdasarkan Konsep dan Prinsip
Kedokteran Keluarga dan konsep Mandala of Health.

2.2. KLARIFIKASI ISTILAH


No. Istilah Klarifikasi
1. Kencing manis Diabetes melitus; adalah penyakit yang ditandai
dengan kadar gula darah yang tinggi yang
disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau
gangguan kerja insulin ataupun keduanya.
2. Dokter keluarga Dokter yang berprofesi khusus sebagai dokter
praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan strata pertama atau pelayanan kesehatan
primer dengan menerapkan prinsip-prinsip
kedokteran keluarga, dan berfungsi sebagai
koordinator, advokator dari tindakan-tindakan
medis yang mungkin tidak optimal.
3. Puskesmas kecamatan Suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama pada suatu kecamatan.
4. Dokter fungsional Dokter yang diakui oleh pemerintah atas
kemampuan orang yang bersangkutan secara
intelektual dan emosional. Jabatan fungsional
merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggungjawab, wewenang atau hak seorang PNS
dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaannya didasarkan pada keahlian ataupun
ketrampilan.
5. SOP Standar Operasional Prosedur; dokumen yang
berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara
kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang
paling efektif dari pada pekerja dengan biaya yang
serendah-rendahnya.
6. Spesific problem solving Cara penyelesaian masalah yang berfokus pada
satu masalah. Sistem pemecahan masalah yang
dilakukan pada satu disiplin ilmu tertentu.
7. Komprehensif Bersifat mampu menangkap atau menerima dengan
baik; luas dan lengkap.
8. Puyer Sediaan obat dalam bentuk bubuk (pulvis).
7. Koreng Scar; reaksi alami tubuh untuk melindungi area
kulit yang terluka dari kemungkinan terjadinya
infeksi.
8. Papul multiple Lesi padat yang menonjol pada permukaan kulit
dengan ukuran kurang dari 1 cm dan berjumlah 10-
100.
9. Milier Lesi berukuran 1-5mm
10. Eritematosa Kemerahan abnormal pada kulit atau membran
mukosa akibat kongesti kapiler (seperti pada
inflamasi).
11. Pustule Penonjolan pada kulit (vesikel) yang berisi
nanah/pus.
12. Erosi Kerusakan kulit sampai stratum spinosum dimana
kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan
serosa.
13. Ekskoriasi Kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris
sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik
perdarahan yang biasanya terjadi karena goresan
atau garukan di kulit.
14. Krusta Bagian terluar dari lapisan berupa material padat
yang terbentuk dari mengeringnya eksudat atau
sekresi.
15. Stratch mark Bekas garukan.
16. Sarcoptes scabiei Tungau dengan ciri-ciri berbentuk hampir bulat
dengan telapak kaki pendek pipih berukuran lebih
besar pada betina dan biasanya hidup di lapisan
epidermis.
Terakreditasi Suatu pengakuan terhadap hasil dari proses
penilaian eksternal oleh komisioner akreditasi
terhadap puskesmas apakah sesuai dengan standar
akreditasi yang ditetapkan.
Ventilasi Bagian dari rumah yang berfungsi sebagai saluran
udara dimana udara dapat mengalir dengan baik
dari dan ke dalam rumah.
18. Mandala of Health Komponen-komponen yang mempengaruhi status
kesehatan seseorang yang menyusun manusia
secara utuh yaitu body, mind dan spirit.

2.3. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Tn. Ambu 42 tahun pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk
balik ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati merupakan puskesmas
kecamatan dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan sudah
terakreditasi serta menerima rujukan dan menanganinya sesuai SOP yang ada di
puskesmas tersebut.
2. Dr. Amri adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang menerima rujukan balik
Tn. Ambu dan menanganinya secara baik sesuai dengan SOP yang ada di Puskesmas
tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap Puskesmas Merpati dr. Amri
melaporkan kasus Tn. Ambu pada Mirna (Pimpinan Puskesmas Merpati). Dr. Mirna
meminta dr. Amri untuk melakukan tatalaksana terhadap kasus Tn. Ambu dengan
menggunakan prinsip-prinsip pelayanan Dokter Keluarga dan Mandala of Health.
3. Dr. Mirna yakin bahwa di keluarga Tn. Ambu masih ada yang menderita kencing
manis, bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr. Mirna
mengingatkan dr. Amri untuk melakukan spesific problem solving yang berpusat pada
Tn. Ambu dengan penanganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui
pendekatan keluarga. Dr. Mirna juga mengingatkan dr. Amri untuk berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas Merpati.
4. Di rumah Tn. Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya
mengidap gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada
malam hari di daerah sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal
sudah pernah diobati di Puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotik dan puyer
namun keluhan tidak pernah hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga
memiliki keluhan yang serupa, begitu juga para tetangga. Anak-anaknya sering
menggaruk bagian tubuh yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas luka. Mereka
juga sering menggunakan pakaian yang sama berulang kali sebelum dicuci dan
menggunakan handuk bergantian dengan ibunya yang juga memiliki keluhan gatal
serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan ketiga anak Tn. Ambu didapatkan
papul multiple berukuran milier di seluruh tubuh terutama di daerah lipatan paha dan
bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian eritematosa. Juga terdapat pustule, erosi
dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman serta tampak bekas garukan
(stratch mark). Dari pemeriksaan parasitologi yang telah dilakukan pada pasien, nenek
pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan tungau dan telur
Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.
5. Tn. Ambu tinggal di rumah kontrakan dengan satu kamar berukuran 2m x 1.5m. sinar
matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada satu lampu
pijar 25 watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada satu jendela kecil
30cm x 50 cm. Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota keluarga
menggunakan kamar mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan bersama-
sama dengan penghuni kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak didapat dengan
membeli air mineral dalam galon, dan air untuk mandi-cuci-kakus dari pompa tangan.
Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang megnalir. Tidak ada tempat sampah
baik di dalam maupun di luar rumah, sehingga sampah berserakan baik di dalam
maupun di luar rumah. Gaji Tn. Ambu sebagai kepala keluarga (KK)
Rp700.000/bulan dengan biaya mengontrak rumah Rp150.000/bulan dan tidak
mempunyai sumber pendapatan lainnya.

2.4. ANALISIS MASALAH


1. Tn. Ambu 42 tahun pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk
balik ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati merupakan puskesmas
kecamatan dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan sudah
terakreditasi serta menerima rujukan dan menanganinya sesuai SOP yang ada di
puskesmas tersebut.
a. Bagaimana suatu Puskesmas dikatakan memiliki tenaga kesehatan dan peralatan
yang lengkap? 1.8.4
b. Apa saja syarat-syarat akreditasi Puskesmas? 2.9.5
c. Bagaimana sistem rujukan pada sistem kesehatan nasional? 3.10.6

2. Dr. Amri adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang menerima rujukan balik
Tn. Ambu dan menanganinya secara baik sesuai dengan SOP yang ada di Puskesmas
tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap Puskesmas Merpati dr. Amri
melaporkan kasus Tn. Ambu pada Mirna (Pimpinan Puskesmas Merpati). Dr. Mirna
meminta dr. Amri untuk melakukan tatalaksana terhadap kasus Tn. Ambu dengan
menggunakan prinsip-prinsip pelayanan Dokter Keluarga dan Mandala of Health.
a. Bagaimana tatalaksana Tn. Ambu setelah rujukan balik sesuai dengan prinsip
pelayanan dokter keluarga dan Mandala of Health? 4.11.7
b. Apa saja SOP dokter yang berpraktek di Puskesmas? 5.1.8

3. Dr. Mirna yakin bahwa di keluarga Tn. Ambu masih ada yang menderita kencing
manis, bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr. Mirna
mengingatkan dr. Amri untuk melakukan spesific problem solving yang berpusat pada
Tn. Ambu dengan penanganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui
pendekatan keluarga. Dr. Mirna juga mengingatkan dr. Amri untuk berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas Merpati.
a. Siapa saja tenaga kesehatan lain yang diperlukan untuk menangani kasus kencing
manis secara komprehensif dan menyeluruh? 6.2.9
b. Bagaimana cara menangani kasus Tn. Ambu dengan melakukan pendekatan
spesific problem solving? 7.3.10

3. Di rumah Tn. Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya
mengidap gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada
malam hari di daerah sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal
sudah pernah diobati di Puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotik dan puyer
namun keluhan tidak pernah hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga
memiliki keluhan yang serupa, begitu juga para tetangga. Anak-anaknya sering
menggaruk bagian tubuh yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas luka. Mereka
juga sering menggunakan pakaian yang sama berulang kali sebelum dicuci dan
menggunakan handuk bergantian dengan ibunya yang juga memiliki keluhan gatal
serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan ketiga anak Tn. Ambu didapatkan
papul multiple berukuran milier di seluruh tubuh terutama di daerah lipatan paha dan
bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian eritematosa. Juga terdapat pustule, erosi
dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman serta tampak bekas garukan
(stratch mark). Dari pemeriksaan parasitologi yang telah dilakukan pada pasien, nenek
pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan tungau dan telur
Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.
a. Bagaimana tindakan promotif dan preventif pada kasus keluarga Tn. Ambu?
8.4.11
b. Bagaimana tatalaksana sebagai dokter keluarga untuk menangani kasus keluarga
Tn. Ambu dan lingkungan sekitarnya yang mengalami gejala gatal-gatal seperti
pada kasus dengan prinsip pelayanan dokter keluarga? 9.5.1.11
c. Mengapa keluhan gatal-gatal tidak pernah hilang setelah dilakukan pengobatan
beberapa kali? (kaitkan dengan siklus penularan scabies) 10.6.2

4. Tn. Ambu tinggal di rumah kontrakan dengan satu kamar berukuran 2m x 1.5m. sinar
matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada satu lampu
pijar 25 watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada satu jendela kecil
30cm x 50 cm. Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota keluarga
menggunakan kamar mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan bersama-
sama dengan penghuni kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak didapat dengan
membeli air mineral dalam galon, dan air untuk mandi-cuci-kakus dari pompa tangan.
Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir. Tidak ada tempat sampah
baik di dalam maupun di luar rumah, sehingga sampah berserakan baik di dalam
maupun di luar rumah. Gaji Tn. Ambu sebagai kepala keluarga (KK)
Rp700.000/bulan dengan biaya mengontrak rumah Rp150.000/bulan dan tidak
mempunyai sumber pendapatan lainnya.
a. Apa saja kriteria rumah sehat dilihat dari aspek-aspek berikut dan bagaimana
keadaan rumah Tn. Ambu serta tatalaksana terhadap faktor lingkungan tersebut
sesuai dengan gaji yang dimilikinya?
- Ukuran rumah 11.7.3
- Penyinaran 1.8.4
- Ventilasi 2.9.5
- Jamban dan MCK 3.10.6
- Air 4.11.7
- Pengelolaan sampah 5.1.8
b. Siapa saja profesi yang terlibat dalam penanganan masalah Tn. Ambu? 6.2.9
c. Bagaimana upaya sebagai dokter keluarga dalam melakukan advokasi kepada
pemerintah? 7.3.10

5. Sebagai salah satu dokter yang bertugas dan ikut bersama tim kesehatan dr. Mirna dan
dr. Amri di Puskesmas Merpati, apa yang harus dilakukan dalam Penatalaksanaan
Permasalahan Kesehatan pada keluarga Tn. Ambu berdasarkan Konsep dan Prinsip
Kedokteran Keluarga dan konsep Mandala of Health.
a. Bagaimana tindakan yang dilakukan oleh dr. Amri beserta tim kesehatan lain di
Puskesmas Merpati dalam menangani masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan konsep dan prinsip kedokteran keluarga serta konsep Mandala of
Health? SEMUA

2.5. HIPOTESIS
Dr. Amri melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan keluarga Tn. Ambu dan
keluarga lain di wilayah kerja Puskesmasnya dengan prinsip pelayanan dokter keluarga.

2.6. LEARNING ISSUE


1. Prinsip Kedokteran Keluarga 1.2.3.4
2. Konsep Mandala of Health 5.6.7.8
3. Penatalaksanaan Terhadap Penyakit Menular dan Tidak Menular 9.10.11

NOMOR SESUAI ABSEN KEMARIN


1. BIMA
2. DYAHATI
3. AMANDA
4. ADI
5. STELLA
6. AFIF
7. FANNY
8. FITRIA
9. DISA
10. CALVIN
11. BENI

Anda mungkin juga menyukai