Anda di halaman 1dari 22

PLANNING OF ACTION

(POA)
UPAYA MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN
ISPA MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN DI
WILAYAH PUSKESMAS KWANYAR

PROGRAM ISPA

PUSKESMAS KWANYAR

ACH HAIRUL AMIN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN


UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KWANYAR KECAMATAN
KWANYAR
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan bagi
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup
sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal .
Upaya yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan
Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan
upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya
ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta
merupakan kesepakan global dan nasional.Yang termasuk di dalam Upaya
Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Upaya Kesehatan
Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan
ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten dengan mempertimbangkan
masukan dari masyarakat, apabila puskesmas belum mampu
menyelenggarakannya tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten wajib menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan
Pengembangan antara lain : Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah
Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya
Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan Usia Lanjut,
Pembinaan Pengobatan Tradisional , Perawatan Kesehatan Masyarakat dan lain
sebagainya. Upaya pelayanan Laboratorium dan upaya pencatatan dan pelaporan
tidak termasuk kedalam pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari
setiap upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan Puskesmas.
ISPA merupakan salah satu program dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan yang merupakan upaya
kesehatan wajib Puskesmas Kwanyar.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA) dikenal sebagai salah satu
penyebab kematian utama pada bayi dan anak balita di negara berkembang.ISPA
menyebabkan empat dari 15juta kematian pada anak berusia dibawah lima tahun

1
pada setiap tahunnya. Sebanyak dua per tiga kematian tersebut adalah bayi
( WHO, 2003 ). ISPA merupakan penyebab utama Morbiditas dan Mortalitas
penyakit menular didunia. Hampir emapt juta orang meninggal karena ISPA
setiap tahun, 98% - nya disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan bawah.
Tingkat Moertalitas akibat ISPA pada bayi, anak, dan orang lanjut usia tergolong
tinggi terutama dinegara-negara dengan pendapatan Per Kapita rendah dan
menengah. ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama Konsultasi atau
Rawat Inap di sarana Pelayanan Kesehatan terutama pada bagian Perawatan Anak
( WHO, 2007 )
ISPA saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada anak
di Negara Berkembang. Episode penyakit Batuk Pilek pada Balita di Indonesia
diperkirakan terjadi tiga sampai enam kali per tahun.
Penyakit ISPA mencakup penyakit saluran nafas bagian atas ( ISPaA )
dan saluran nafas bagian bawah ( ISPbA ) beserta bagian-bagiannya. ISPaA
mengakibatkan kematian pada anak dalam jumlah kecil, tetapi dapat
menyebabkan kecacatan misalnya otitis media yang merupakan penyebab
ketulian. Sedangkan hampir seluruh kematian karena ISPA pada anak kecil
disebabkan oleh Infeksi Saluran Pernafasan bawah Akut (ISPbA ), paling sering
adalah pneumonia ( WHO, 2003 )
Melihat tingginya angka kejadian ISPA, maka diperlukan upaya-upaya
Promotif dan Preventiv seperti penyuluhan kesehatan tentang ISPA, GIZI,
Lingkungan, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).juga pemberian
makan tambahan berupa susu, dan pemberian imunisasi DPT maupun
CAMPAK, selain itu dilakukan upaya pengobatan untuk Balita yang sudah
mengalami ISPA. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa salah satu kendala
dalam pembangunan Kesehatan adalah Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan
Kebiasaan masyarakat untuk hidup sehat.
Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian Pneumonia terbagi
atas dua kelompok besar yaitu faktor Intrinsik dan faktor Ekstrinsik. Faktor
Intrinsik meliputi Umur, Jenis Kelamin, Status Gizi, Berat Badan Lahir Rendah,
Status Imunisasi, Pemberian Asi dan Pemberian Vitamin A. Faktor Ekstrinsik
meliputi kepadatan Hunian, Polusi Udara, Tipe Rumah, Ventilasi, Kelembaban,
Letak Dapur, Jenis Bahan Bakar, Penggunaan Obat Nyamuk, Asap Rokok,
Penghasilan Keluarga serta faktor Ibu baik Pendidikan, Umur Ibu, maupun
Pengetahuan Ibu ( Nurjazuli dan widyaningtyas, 2008 )

1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA
pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kwanyar Kecamatan Kwanyar

2
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
1. Mengidentifikasi Masalah Prioritas
2. Mengidentifikasi Alternatif Pemecahan Masalah
3. Membuat Rincian Kegiatan Operasional

1.3 VISI DAN MISI UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ( UKM )

1.3.1 VISI UKM

Mewujudkan Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

1.3.2 MISI UKM

1. Menggerakkan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam


pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Memfasilitasi ketersediaan upaya kesehatan bagi Usila.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

4. Mengupayakan pengendalian p[enyakit dan penanggulangan masalah


kesehatan masyarakat serta penyehatan lingkungan yang bermutu.

1.4 TATA NILAI UKM


2. Berpihak Kepada Masyarakat
Masyarakat berhak menentukan jenis pelayan kesehatan yang baik sesuai
masalah yang dihadapinya, masyarakat wajib diberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu agar mencapai derajat kesehatan yang optimal.
3. Cepat dan Tepat
Bertindak cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan.
- Cepat memberikan pelayanan terhadap kasus/ masalah yang
mendadak maupun mendesak
- Tepat dalam melaksanakan proses pelayanan kesehatan SOP
(standard operasional prosedur)
4. Disiplin
Menegakkan semangat kerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat serta melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan pelayanan secara tertib, teratur, terarah, terbuka, dan terukur.
5. Profesional
Memberikan pelayanan profesional berdasarkan disiplin ilmu yang
dimiliki.
1.4 KOMITMEN UKM
1. Meningkatan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk
melakukan pencegahan dan penanggulangan faktor resiko.

3
2. Meningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan prilaku serta
kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan agar dapat hidup sehat dan mandiri.
3. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dan masyarakat
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.

4
BAB 2

PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

2.1 DATA UMUM

2.1.1 LETAK GEOGRAFIS PUSKESMAS KWANYAR

PetawilayahkecamatanKwanyar

1. Luas wilayah : 47,81 Km


2. Jumlah desa : 16 desa
3. Batas wilayah
a. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tanah Merah
Kabupaten Bangkalan

b. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Labang


Kabupaten Bangkalan

5
c. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Selat Madura Kabupaten
Bangkalan

d. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Modung


Kabupaten Bangkalan.

2.1.1 Data Kependudukan

Berikut ini merupakan data masyarakat kecamatan kwanyar berdasarkan


jumlah penduduk perdesa dan jenis kelamin yang dijelaskan dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Perdesa Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2017

NO NAMA DESA PENDUDUK 2017


Lk Pr TOTAL
1 Pesanggrahan 2038 2416 4454
2 Kwanyar barat 2036 2142 4178
3 Morombuh 1945 2152 4097
4 Gunung sereng 1853 2125 3978
5 Sumur kuning 1794 2038 3832
6 Ketetang 1784 1971 3755
7 Batah timur 1434 1650 3084
8 Batah barat 1240 1440 2680
9 Duwek buter 1045 1127 2172
10 Janteh 927 972 1899
11 Dlemer 915 930 1845
12 Karang anyar 940 919 1859
13 Tebul 839 882 1721
14 Paoran 706 763 1469
15 Karang entang 675 788 1463
16 Pandanan 568 678 1246
JUMLAH 20739 22999 43738

1. Jumlah penduduk seluruhnya : 43.738


jiwa
2. Jumlah bayi (< 1 tahun) : 336
bayi
3. Jumlah anak balita (1-4 tahun) : 4908
anak
4. Jumlah ibu hamil :
777bumil
5. Jumlah ibu nifas : 777
bufas
6.
C. Data Ketenagaan Di Puskesmas Kwanyar

Tabel 2.2 Jumlah Ketenagaan Di Puskesmas Kwanyar Tahun 2017

6
No. Ketenagaan Jumlah
1. Dokter umum 2
2 Dokter gigi 1
3 Perawat 31
4 Bidan 38
5 Gizi 1
6 Laboratorium 2
7 Asisten Apoteker 1
8 Perawat gigi 1
9 Non medis 19
10 Satpam 1

Dari tabel 2.2 diketahui jumlah ketenagan di puskesmas kwanyar dokter


umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, perawat 26orang, bidan 37 orang, petugas
gizi 1 orang, petugas laboratorium 3 orang, apoteker 1 orang, perawat gigi 1
orang, non medis 19 orang, satpam 1 orang. Hal ini menunjukkan banyaknya
petugas kesehatan di puskesmas kwanyar diharapkan bisa memberikan
pelayanan secara maksimal.

D. Derajat Kesehatan

1. Jumlah kematian ibu :0 orang

2. Jumlah kematian perinatal :2 bayi

3. Jumlah kematian neonatal :0 bayi

4. Jumlah lahir mati :1 bayi

5. Jumlah lahir hidup : 822 bayi

6. Jumlah kematian bayi :0 bayi

7. Jumlah kematian balita :0 balita

E. Sarana Kesehatan

a. Puskesmas Pembantu :4 buah

b. Polindes : 16 buah

c. Praktek dokter Swasta :0 Buah

d. Praktek Bidan Swasta :1 Buah

e.Praktek Perawat :8 Buah

f. Pondok Kesehatan Masyarakat / Ponkesdes :1 Buah

7
g.Jumlah Posyandu : 66 posyandu

F. Data Pendidikan

e.Jumlah Sekolah

1. Taman Kanak-kanak yang ada : 24


Buah

2. SD / MI yang ada : 35 / 4
Buah

3. SLTP / MTs yang ada : 2 / 1


Buah

4. SMU / SMK / MA yang ada : 1 / 2 /


1Buah

5. Akademi yang ada : 0 / 0


Buah

6. Perguruan Tinggi yang ada : 0 / 0


Buah

7. Jumlah Pompes yang ada :7

2.1 Data Khusus


2.1.1 Jumlah Balita Di Wilayah Puskesmas Kwanyar
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Usia Balita

Target Penemuan
Jumlah
Penderita
No Desa penduduk Usia
Pneumonia Balita
Balita
(10% Balita)
1 PESANGGRAHAN 235 23,5
2 KARANG ANYAR 186 18,6
3 BATAH BARAT 256 25,6
4 BATAH TIMUR 248 24,8
5 DUWEK BUTER 183 18,3
6 KARANG ENTANG 131 13,1
7 PANDANAN 110 11
8 PAORAN 220 22
9 JANTEH 180 18
10 SUMUR KUNING 305 30,5
11 GUNUNG SERENG 326 32,6
12 |MOROMBUH 263 26,3
13 DLEMER 121 12,1

8
14 KETETANG 239 23,9
15 TEBUL 127 12,7
16 KWANYAR BARAT 297 29,7
TOTAL 3.421 342,1%

2.1.2 Hasil pencapaian Di Wilayah Puskesmas Kwanyar


Tabel 2.3 Tabel pencapaian kasus PNEUMONIA di Puskesmas Kwanyar tahun 2015
N Ma Me Se No De
o Desa Jan Feb r Apr i Jun Jul Ags p Okt v s Jumlah
1 Tebul 1 1 0 1 1 3 3 0 1 3 2 5 21
2 Kwr. Barat 0 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 8 24
3 Pesanggrahan 1 0 0 1 2 3 2 2 1 4 3 8 27
4 Kr. Anyar 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 10
5 Bth. Barat 0 0 0 1 1 0 1 0 0 2 1 7 15
6 Bth. Timur 0 0 0 2 0 2 2 0 0 3 2 7 18
7 Dw. Buter 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5 11
8 Pandanan 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 4 4 11
9 Kr. Entang 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 4 7
10 Jenteh 0 0 0 2 1 0 0 0 0 2 1 5 11
11 Dlemer/Induk 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 7 11
12 Ketetang 0 1 1 0 1 1 0 1 0 2 1 5 13
13 Morombuh 0 0 2 1 1 0 0 1 0 2 1 7 15
14 Smr Kuning 0 1 0 2 0 1 1 0 0 3 1 8 17
15 Paoran 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3 7
16 Gng Sereng 0 4 1 0 1 2 2 1 0 1 1 7 20
Luar
17 Kecamatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 2 7 6 14 15 13 13 8 3 34 25 95 310

9
10
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
DAN
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi
masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan
menurut jenis program atau kegiatan, cakupan, mutu dan ketersediaan sumber
daya. Target diisi berdasarkan hasil penentuan target puskesmas. Pencapaian
diisi dari kolom jumlah pencapaian, yang merupakan rekapitulasi pencapaian
diseluruh desa. Kesenjangan antara pencapaian dan target merupakan masalah.

Tabel 3.1 Identifikasi Masalah Program ISPA Puskesmas Kwanyar


Target Pencapaian Cakupan

No. Jenis kegiatan SATUAN (T) Puskesmas Sub Variable


& jaringan variable (V)
(SV)

1. ISPA 4%

1. Cakupan Kasus (463) 310 66,95 % 83,47 %


penemuan
penderita
pneumonia
balita.
2. ISPA 100%

2. Cakupan Kasus (310) 310 66,95 % 83,47 %


pelayanan
penderita
pneumonia
balita.

3.2 PRIORITAS MASALAH


Metode untuk memprioritaskan masalah ISPA di wilayah kerja puskesmas
kwanyar menggunakan matriks USG, yaitu mengukur tingkat urgensi/urgency
(U), tingkat keseriusan/seriousnes (S), dan tingkat perkembangan / growth.
Penentuan nilai untuk setiap kriteria 1-2. Tingkat urgensi (U) merupakan
masalah yang sangat mendesak untuk segera di tanggulangi, mendapatkan nilai
yang lebih tinggi. Tingkat keseriusan (S) merupakan masalah yang perlu
penanganan masalah dan apabila tidak diatasi akan semakin memperhatikan atau
akibat semakin buruk, mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Tingkat
perkembangan (G) merupakan masalah yang apabila tidak ditanggulangi akan
semakin meluas, mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Hasil penilaian total nilai
UxSxG, urutan prioritas maslah berdasarkan nilai yang terbesar sampai terkecil.
10

1
Tabel 3.2 Prioritas Masalah Program ISPA Puskesmas Kwanyar
USG
NO MASALAH SCORE
U S G

1 Pengetahuan masyarakat masih rendah 4 4 4 64


mengenai perbedaan batuk pneumoni
dan batuk rejan
2 Petugas kurang aktif sosialisasi 4 4 3 48
3 Masyarakat kurang antusias untuk hadir 3 3 4 36
dalam penyuluhan
4 Rendahnya tingkat kesadaran 3 4 2 24
masyarakat tentang lingkungan &
kesehatan
5 Aparat desa kurang peduli terhadap 3 2 3 18
kegiatan kesehatan

Dari hasil skoring melalui metode matriks USG pada tabel 3.2 menunjukkan
bahwa Pengetahuan masyarakat masih rendah mengenai perbedaan batuk pneumoni
dan batuk rejan angka 64, Petugas kurang aktif sosialisasi mendapat nilai 48,
Masyarakat kurang antusias untuk hadir dalam penyuluhan mendapat nilai 36,
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang lingkungan & kesehatan mendapat
nilai 24, Aparat desa kurang peduli terhadap kegiatan kesehatan mendapat nilai 18.
Maka hal ini dapat disusun prioritas masalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan masyarakat masih rendah mengenai perbedaan batuk


pneumoni dan batuk rejan
2. Petugas kurang aktif sosialisasi
3. Masyarakat kurang antusias untuk hadir dalam penyuluhan
4. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang lingkungan &
kesehatan
5. Aparat desa kurang peduli terhadap kegiatan kesehatan

3.3 RUMUSAN MASALAH


Rendahnya cakupan pneumonia tahun 2017 dipengaruhi oleh :
1. Pengetahuan masyarakat masih rendah mengenai perbedaan batuk
pneumoni dan batuk rejan
2. Petugas kurang aktif sosialisasi
3. Masyarakat kurang antusias untuk hadir dalam penyuluhan
4. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang lingkungan &
kesehatan

2
3.4 Aparat desa kurang peduli terhadap kegiatan kesehatanIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH (DIAGRAM FISH BONE)
Gambar 3.1 Diagram FISH BONE Program ISPA Puskesmas Kwanyar

SARANA DANA MANUSIA


11
Masyarakat kurang antusias untuk hadir dalam penyuluhan
Petugas kurang aktif sosialisasi
KID PHBS Tidak ada dana
Tidak ada
Aparat desa kurang peduli dengan kegiantan kesehatan

Kurangnya pengetatahuan masy. Tentang pneumonia.

Pengetahuan masyarakat rendah


LCD

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang lingkungan & kesehatan Penyuluhan saat posyandu
leaflet

LINGKUNGAN ALAT METODE

3
12
3.5 MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH
Tabel 3.3 Metrik Pemecahan masalah Program ISPA Puskesmas Kwanyar

No Penyebab Masalah Prioritas Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah Terpilih Uraian kegiatan
Masalah Masalah
1. 1. Pengetahuan masyarakat Pengetahuan 1. Survey PHBS 1. Survey PHBS 1. Survey PHBS
masih rendah mengenai perbedaan masyarakat 2. Pemberian 2. Rapat pemegang program ISPA 10 desa
batuk pneumonia dan batuk rejan. masih rendah leaflet dengan Tim Promkes PKM
2. Rendahnya tingkat kesadaran mengenai 3. Memberikan Kwanyar serta aparat desa 2. Melakukan
masyarakat tentang lingkungan & perbedaan motivasi pada 3. Melaksanakan kegiatan identifikasi
kesehatan Petugas kurang aktif batuk masyarakat penyuluhan di semua desa karakteristik dan
sosialisasi Melakukan inovasi untuk perilaku
pneumoni dan
3. Masyarakat kurang antusias memotivasi masyarakat agar mau masyarakat 10
batuk rejan
untuk hadir dalam penyuluhan hadir dalam penyuluhan desa
4. Aparat desa kurang peduli 4. Mengidentifikasi karakteristik &
terhadap kegiatan kesehatan perilaku masyarakat
Aparat desa kurang peduli
terhadap kegiatan kesehatan

4
3.6 RENCANA USULAN KEGIATAN PUSKESMAS KWANYAR
Tabel 3.4 Matrik Rincian Kegiatan untuk Menurunkan Angka Kejadian ISPA di PKM Kwanyar
Upaya Kebutuhan sumber daya Indikator Sumber
Kegiatan Tujuan Sasaran Target Dana Alat Tenaga
kesehatan keberhasilan pembiayaan
1. ISPA Mengidentifika Untuk Bidan 100% dari Bok 1. Leaflet 1. Bidan Desa Mendapat data yang
si rencana mengetahui penangg 2. LCD 2. Perawat Desa paling akurat tiap
kegiatan wilayah yang ung 3. Laptop 3. Petugas ISPA wilayah
4. Promkes
potensial yang paling tinggi jawab
akan dilakukan terjadi kasus ISPA desa
2. Mengidentifika Untuk Bidan Penyesuaian metode
13
si karakteristik mengetahui penangg dan media
dan perilaku perilaku atau ung penyuluhan
yang dapat kebiasaan jawab
menunjang masyarakat.apa desa
keberhasilan penyebab mereka
dalam banyak yang tidak
pemberian hadir dalam
penyuluhan penyuluhan.
3. Rapat Tim Untuk Semua Ada kesinergian dari
Promkes menyesuaikan koordina semua program
Puskesmas sumber daya dan tor terkait
dengan prasarana yang program
koordinator ada terkait
Program ISPA
No
4. Melakukan Untuk Camat, Dikeluarkannya

141
advokasi mendapatkan kades & surat edaran tentang
dengan lintas kebijakan yang aparat pelaksanaan
program mendukung desa penyuluhan
dengan pelaksanaan
menghubungi kegiatan
camat, kades & penyuluhan
aparat desa
(Non Formal)
5. Menyusun Kegiatan Kapus Tersusun jadwal
rencana acara penyuluhan dapat Bikor pelaksanaan kegiatan
pertemuan terlaksana dengan penyuluhan beserta
dengan mitra baik dan kepanitiaan
kepanitiaan, terkoordinir
rencana
pertemuan,
rencana
anggaran,
jadwal
pelaksanaan
penyuluhan
serta evaluasi
kegiantan

2
TOGA Dukungan
dari semua
pihak terkait
dalam
kegiatan
15 penyuluhan
Melaksanakan Masyarakat sadar Semua Kegiatan penyuluhan
penyuluhan di akan pentingnya masyara terlaksana dengan
semua desa PHBS untuk kat yang baik di seluruh
PKM Kwanyar mencegah ada di wilayah kerja
terjadinya ISPA wilayah Puskesmas Kwanyar
kerja
PKM
Kwanyar
Memantau Mengetahui - Kegiatan berjalan
pelaksanaan hambatan dan lancar
penyuluhan di masalah yang ada
semua desa saat pelaksanaan
kegiatan

3
Mengevaluasi Mengetahui Masyara Angka kejadian
hasil kegiatan apakah tujuan kat di kasus ISPA menurun
dengan melihat sudah tercapai semua
perubahan desa
perilaku wilayah
masyarakat Puskesm
as
Kwanyar

4
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
PUSKESMAS KWANYAR TH 2017

16

5
17
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Masalah yang diambil dari Program ISPA adalah masih rendahnya pengetahuan
masyarakat dan masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang Pola Hidup Sehat yang
mengakibatkan kejadian kasus ISPA meningkat. Untuk alternatif pemecahan masalahnya
yaitu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pola Hidup
Sehat yang merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit ISPA melalui kegiatan
penyuluhan kepada semua masyarakat desa di wilayah kerja Puskesmas Kwanyar

4.2. SARAN

6
Mohon saran dan perbaikan

18

Anda mungkin juga menyukai