Anda di halaman 1dari 7

1.

Diameter ban dan Lebar Ban


semakin besar diameter ban, diperlukan gaya rem yang lebih besar dan semakin
lebar ban, juga diperlukan kekuatan pengereman lebih besar untuk
menghentikan kendaraan
2. Beban Kendaraan
Berat kendaraan berlebihan dapat mendistorsi telapak ban dan dengan
demikian mengurangi pegangan ban di jalan. Ban yang tidak bisa menahan jalan
dapat mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Kecepatan kendaraan
yang tinggi, juga dapat menyebab kendaraan terangkat karena faktor
aerodinamis

K3

Bagi Praktikan
1. Mengenakan pakaian kerja, sarung tangan, masker dan topi
2. Serius dalam bekerja dan tidak bercanda
Bagi Alat dan Bahan
1. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya
2.
3. Membuang minyak rem di air, supaya tidak menetes pada body
4. Jangan mengoperasikan pedal rem saat komponen dibongkar
5. Saat mengangkat kendaraan, selalu menggunakan alat angkat yang tepat dan
mengamat semua keselamatan. Pastikan tromol benar-benar bersi
Bagi Lingkungan Sekitar
1. Menggunakan alas / baskom untuk melindungi kotoran yang jatuh ke lantai
2. Menjaga kebersihan lingkungan kerja dari sisa vaselin, kotoran dan tetesan
minyak rem

Saat mengangkat kendaraan, selalu menggunakan alat angkat yang tepat dan mengamat
semua keselamatan. Pastikan tromol benar-benar bersih.

2. Asbes adalah zat penyebab kanker. Jangan menghirup debu asbes atau
membiarkannya bertebaran di udara. Sediakan peralatan khusus untuk membersihkan
debu dan mempersiapkannya pembuangan dengan aman. Jika peralatan ini tidak jangan
melakukan pekerjaan rem

.
PERBAIKAN SISTEM REM
1. Gejala Kerusakan
Konsumen mengeluh bahwa saat pedal rem diinjak, kendaraan tidak mau berhenti.
Singkatnya rem kurang pakem.
2. Analisa Kerusakan
Melihat gejala keruskan di atas bisa diperkirakan penyebab tersebut antara lain :
a. Mungkin minyak remnya kurang/habis
b. Mungkin saluran minyak berisi udara
c. Mungkin terjadi kebocoran pada sistem rem
d. Mungkin kampas rem sudah tipis
4. Alat dan Bahan
Alat :
a. Kunci roda
b. Kunci ring 12mm
c. Amplas
d. Dongkrak
e. Jack Stand
Bahan :
a. Vaselin
b. Minyak rem
5. Keselamatan Kerja
1. Mengenakan pakaian kerja, sarung tangan, masker dan topi
2. Serius dalam bekerja dan tidak bercanda
3. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya
4. Membuang minyak rem di air, supaya tidak menetes pada body
6. Langkah Kerja
A. Langkah Pembongkaran
1. Mempersiapkan alat yang akan dipergunakan
2. Mengendorkan 4 mur pengikat roda depan dengan menggunakan kunci roda
21mm
3. Mengangkat mobil dengan menggunakan dongkrak
4. Memasang jack stand pada bagian yang kuat
5. Melepas roda depan dengan cara melepas mur pengikat dengan
menggunakan kunci roda 21mm
6. Melepas kampas rem, dengan cara melepas baut pengikat rumah kampas
rem bagian bawah dengan menggunakan kunci ring ukuran 12 dengan cara
diputar ke kiri
7. Menarik keatas rumah kampas rem lalu melepas kampas rem
B. Langkah Pemeriksaan
1. Memeriksa kampas rem
2. Saya memeriksa apakah kampas rem masih tebal atau tidak. Ternyata
kampas rem sudah sangat tipis sehingga perlu diganti.
3. Memeriksa piringan cakram
4. Saya memeriksa dengan cara meraba apakah permukaan piringan cakram
beralur atau tidak. Hasilnya cakram masih baik dan hanya perlu diamplas
saja.
5. Memeriksa piringan piston rem
6. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa piston rem atau silinder rem
tidak bocor
7. Memeriksa minyak rem
8. Saya memeriksa minyak rem pada tabung recervoir, ternyata minyak rem
masih baik dan masih cukup (tidak kurang)
C. Langkah Pemasangan
1. Langkah pertama saya mengoleskan vaselin pada sisi luar kampas
2. Memasang kampas pada rumah kampas rem
3. Memasang dudukan/rumah kampas rem dengan cara didorong ke bawah
4. Memasang baut pengikat rumah kampas rem dengan menggunakan kunci
ring ukuran 12mm dengan cara diputar ke kanan.
5. Memasang roda depan kanan dan kiri lalu saya memasang mur roda dan
memutar mur roda menggunakan tangan 3 putaran lalu saya menggunakan
kunci roda untuk memepetkan mur pengikat
6. Setelah kedua roda terpasang, lalu saya memeriksa kembali minyak rem
pada tabung recervoir. Lalu menutup tabung recervoir
7. Menurunkan mobil
8. Mengeraskan mur pada roda menggunakan kunci roda

Rangkuman
Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat dan menghentikan
kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak ) menjadi energi
panas .
Kampas rem menekan tromol / cakram sehingga menimbulkan gesekan
yang menghasilkan energi panas . Intensitas panas sebanding dengan bobot
dan kecepatan kendaraan.
Secara umum komponen-komponen rem tromol antara lain terdiri dari
sebagai berikut :
1. Brake tromol. (tromol)
2. Brake shoe with friction linings. (sepatu rem)
3. Wheel cylinder. (silinder roda)
4. Anchors.
5. Backing plate.
6. Springs (Pegas sepatu rem).
7. Return springs (Pegas pengembali).
9. Adjuster (Unit penyetel).

Jenis-jenis rem tromol.


1. Rem tromol Non servo.
Leading-Trailing/Simplek
Two Leading/Duplek.
Dual two leading/Duo Duplek

2. Rem tromol Servo.


Rem tromol servo (silinder roda satu piston.)
Rem tromol duo servo (silinder roda dua piston)

Keuntungan dari rem cakram dibanding dengan rem tromol adalah:


1. Pendinginan yang baik.
2. Mengurangi rem monting.
3. Penyetelan secara otomatis.

Sebuah prinsip penting dari hidrolik adalah hukum Pascal. Blaise Pascal
adalah seorang filsuf Perancis, matematikawan, dan ilmuwan. Hukum
Pascal menyatakan bahwa ketika tekanan diterapkan untuk cairan dalam
ruang tertutup, cairan akan meneruskannya ke segala arah dengan tekanan
yang sama. Jika dua silinder yang diisi dengan cairan dan dihubungkan
dengan tabung, tekanan dari satu silinder transfer ke silinder yang lain
Sistem sirkuit hidrolis yang digunakan adalah :
1. Sistim diagonal digunakan pada kendaraan penggerak roda depan.
2. Sistem aksial digunakan pada kendaraan penggerak roda
belakang.

Fungsi dari master silinder adalah untuk mengkonversi kekuatan mekanik


dari pedal rem ke tekanan hidrolik pada minyak rem .

Banyak kendaraan model akhir dilengkapi dengan rem cakram depan dan
belakang rem tromol dan umumnya beban lebih berat di depan dari pada di
belakang. Akibatnya, tekanan yang berbeda kadang-kadang diperlukan anta-
ra depan dan belakang untuk memastikan gaya pengereman. Kebanyakan
kendaraan dilengkapi dengan katup perbedaan tekanan yang akan mengak-
tifkan lampu peringatan dash board jika terjadi kebocoran dalam salah satu
saluran hidrolik . Switch ini biasanya terletak di katup kombinasi atau pada
master silinder .
1. Katup proporsional.
2. Katup proporsional sensor beban.
3. Katup proporsional sensor perlambatan.

Spesifikasi untuk semua cairan rem otomotif berdasarkan standar


Department of Transportation (DOT) harus memiliki spesifikasi kualitas
minyak rem seperti:
1. Bebas mengalir pada temperatur rendah dan tinggi.
2. Titik didih lebih dari 400 derajat F (204 derajat C).
3. Titik beku yang rendah.
4. Non-korosif terhadap bagian logam atau karet rem.
5. Kemampuan untuk melumasi bagian logam dan karet.
6. Higroskopis (Kemampuan untuk menyerap kelembaban yang masuk
sistem hidrolik).

Dua metode yang paling umum digunakan untuk bleeding rem:


1. Bleeding dengan tekanan.
2. Bleeding secara manual .

Kendaraan moderen dilengkapi dengan boster untuk membantu pengemudi


ketika menginjak pedal rem. Sebagian besar jenis yang umum dari boster
merupakan jenis kevakuman. Vakum adalah suatu kondisi di mana tekanan area
spesifik lebih rendah dari tekanan atmosfer di sekitarnya. Perbedaan tekanan dapat
dimanipulasi menggunakan diafragma, yang merupakan membran fleksibel yang
bereaksi terhadap tekanan yang berbeda.
Jenis-jenis boster.
1. Boster hidrolis (tekanan).
2. Boster vakum.

Anda mungkin juga menyukai