PENULISAN SKRIPSI
A. Pendahuluan
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi yang ditempuh. Skripsi merupakan syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana (S1). Skripsi menggambarkan kemampuan mahasiswa dalam merancang,
melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian. Penulisan skripsi merupakan tugas
akademik yang harus dipenuhi mahasiswa dalam masa studinya. Skripsi dibuat mahasiswa
berkolaborasi dengan pembimbing. Ketika mahasiswa menulis skripsi, dia menyajikan
pemahaman hasil bacaan terkait topik yang diteliti dan melaporkan hasil penelitiannya
berdasarkan arahan dari pembimbing sebagai ahli yang sesuai dengan bidang yang ditulis
dan ditelitinya
Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia, bahasa asing, atau bahasa daerah sesuai dengan
program studi yang diikuti oleh mahasiswa. Skripsi yang ditulis dalam bahasa asing atau
bahasa daerah disertai dengan sinopsis dalam bahasa Indonesia. Jumlah kata pada skripsi
berkisar antara 15-20 ribu kata, tidak termasuk kata pada daftar pustaka, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran (Universitas Pendidikan Indonesia, 2013: 10-11).
Sistematika skripsi bisa berbeda, bergantung pada topik yang diteliti, data yang dibahas,
kedalaman pembahasan, dan proporsi dari setiap bab. Pada dasarnya, sistematika skripsi
yang lazim digunakan terdiri atas beberapa unsur, yaitu:
1. Judul
Judul maksimum terdiri atas 14 kata termasuk subjudul. Judul dirumuskan secara ringkas,
komunikatif, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar (ilmiah). Pada halaman judul
juga dituliskan maksud penyusunan skripsi.
atau;
SKRIPSI
Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
2. Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi
Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Pernyataan tentang keaslian skripsi berisi penegasan bahwa skripsi yang dibuat benar-
benar asli karya mahasiswa yang bersangkutan. Pernyataan ini juga menyebutkan bahwa
skripsi bebas plagiarisme. Pernyataan tersebut harus ditandatangani oleh mahasiswa yang
bersangkutan.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Matematis
Siswa SMP/SMA* dengan Model Pembelajaran ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko atau sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika
keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Tanda Tangan
Nama Mahasiswa
NIM
* : pilih salah satu
4. Kata Pengantar
Kata pengantar dapat diisi dengan tujuan penulisan skripsi, pengalaman pelaksanaan
penelitian, kesan, kesulitan, dan dampaknya bagi penulis. Kata pengantar disampaikan
secara singkat, tidak lebih dari satu halaman.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Meningkatkan Kemampuan
Matematis Siswa SMP/SMA dengan Model Pembelajaran. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi
sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari
segi penyusunan maupun dari segi disiplin ilmu. Hal ini disebabkan karena pengetahuan dan
pengalaman yang sangat terbatas. Oleh karena, itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca. Semoga rahmat dan hidayah-Nya senantiasa terlimpah kepada kita
semua. Amin.
Cimahi, 17 November 2014
Tanda Tangan
Penulis
5. Ucapan Terimakasih
Bagian ini ditulis untuk menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang
paling berperan dalam membantu penyelesaian skripsi. Ucapan terimakasih disampaikan
secara singkat, tidak lebih dari satu halaman.
Penulis menyadari dan merasakan sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak/Ibu* (nama dan gelar) selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan
masukan dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak/Ibu* (nama dan gelar) selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
masukan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak/Ibu* (nama dan gelar) selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan
Bapak/Ibu* (nama dan gelar) selaku Ketua STKIP Siliwangi Bandung yang telah memberikan
izin untuk keperluan penelitian ini.
4. Bapak/Ibu* (nama dan gelar) selaku Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu* (nama dan gelar) selaku
Guru Bidang Studi Matematika SMP/SMA* Kabupaten yang telah memberikan izin
melakukan penelitian untuk keperluan penulisan skripsi ini.
5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas amal dan budi baik mereka semua, Amin.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
6. Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap yang memuat beberapa hal (Evans dan
Gruba, 2002; Hyland, 2000), sebagai berikut:
a. Judul
b. Hakikat penelitian menyangkut tentang apa, di mana, dan dengan siapa.
c. Tujuan dilakukannya penelitian.
d. Metode penelitian yang dipakai dan teknik pengumpulan data.
e. Hasil temuan dan rekomendasi.
Abstrak ditulis dalam satu halaman, satu paragraf, diketik satu spasi, dan disertai dengan
kata-kata kunci.
ABSTRAK
7. Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian sistematika isi secara rinci dari skripsi. Daftar isi berfungsi
untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau subjudul bagian yang ingin dibaca.
Judul dan subjudul yang ditulis dalam daftar isi disertai nomor halaman. Nomor halaman
untuk bagian pernyataan, kata pengantar, ucapan terimakasih, abstrak, dan daftar isi
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, dst). Nomor halaman untuk bagian Bab
I, Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, dst).
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ....................................................................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 8
E. Defenisi Operasional ......................................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................ 10
A. Kemampuan Matematis ..................................................................................................... 10
B. Model Pembelajaran .......................................................................................................... 15
C. Sikap Siswa terhadap Matematika ..................................................................................... 20
D. Teori Belajar Pendukung ................................................................................................... 25
E. Penelitian yang Relevan .................................................................................................... 30
F. Hipotesis Penelitian ............................................................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 32
A. Metode dan Desain Penelitian ........................................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ........................................................................................................... 33
C. Instrumen Penelitian ........................................................................................................... 34
D. Hasil Ujicoba Instrumen .................................................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ............................................................................. 38
F. Prosedur Penelitian ............................................................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 41
A. Hasil Penelitian .................................................................................................................. 41
B. Pembahasan ........................................................................................................................ 75
BAB V PENUTUP ................................................................................................................................. 88
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 88
B. Saran .................................................................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 91
LAMPIRAN .............................................................................................................................................. 95
8. Daftar Tabel
Daftar tabel menyajikan tabel secara berurutan, mulai dari tabel pertama hingga tabel
terakhir yang tercantum dalam skripsi. Nomor tabel ditulis dengan dua angka Arab,
disusun secara berurutan yang masing-masing menyatakan nomor urut bab dan nomor urut
tabel. Tabel 1.1 artinya, tabel berada pada Bab I nomor urut 1, dst.
Penulisan Tabel
Penulisan nama dan judul tabel dalam bab skripsi menggunakan huruf tebal dengan posisi
di atas tabel. Judul tabel berada di bawah nama tabel dengan jarak 1 spasi.
9. Daftar Gambar
Daftar gambar menyajikan gambar secara berurutan, mulai dari gambar pertama hingga
gambar terakhir yang tercantum dalam skripsi. Nomor gambar ditulis dengan dua angka
Arab, disusun secara berurutan yang masing-masing
masing masing menyatakan nomor urut bab dan
nomor urut gambar. Gambarar 1.1 artinya, gambar berada pada Bab I nomor urut 1, dst.
Penulisan Gambar
Penulisan nama
ama dan judul gambar dalam bab skripsi digabungkan, ditulis menggunakan
huruf tebal, dan posisinya di bawah gambar.
Daftar lampiran menyajikan lampiran secara berurutan, mulai dari lampiran pertama
hingga lampiran terakhir. Nomor lampiran disusun berdasarkan kemunculannya dalam
dal
skripsi.
Bab I pada skripsi berisi uraian tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal dari
skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan defenisi operasional dari variabel penelitian.
Bagian ini untuk menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, pentingnya
masalah itu diteliti, dan pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut, baik dari sisi
teoretis maupun praktis. Latar belakang masalah berisi:
1) Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berdasarkan fakta-fakta, data-data, referensi, dan temuan penelitian
sebelumnya.
2) Uraian tentang gejala-gejala kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terdapat
di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk menetapkan permasalahan dan bagaimana
penelitian tersebut dapat mengisi kekosongan penelitian yang berkaitan dengan topik
yang diteliti.
3) Penjelasan atas kemungkinan terjadinya kompleksitas masalah yang apabila dibiarkan
akan menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat, mengganggu, bahkan
mengancam.
4) Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang
lingkup bidang studi yang ditekuni oleh peneliti.
5) Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoretis.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah ini dapat
dibuat setelah diidentifikasinya masalah penelitian, variabel-variabel yang diteliti, dan
kaitan antarvariabel sebagaimana yang telah diutarakan dalam latar belakang masalah.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan.
Rumusan tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah dan harus
mencerminkan proses penelitiannya. Tujuan penelitian dirumuskan dengan kata-kata kerja
operasional, yaitu mengidentifikasi, menemukan model, memperoleh gambaran
tentang, mengeksplorasi, menganalisis, mengevaluasi, mengkaji,
memverifikasi, dsb.
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak yang diperoleh ketika tujuan penelitian tercapai.
Manfaat penelitian dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
1) Manfaat dari segi teori (apa yang belum atau kurang diteliti dalam kajian pustaka yang
merupakan kontribusi penelitian).
2) Manfaat dari segi kebijakan (membahas perkembangan kebijakan formal dalam bidang
yang dikaji dan memaparkan data yang menunjukkan betapa seringnya masalah yang
dikaji muncul dan betapa kritisnya masalah atau dampak yang ditimbulkannya).
3) Manfaat dari segi praktik (mengemukakan pentingnya penelitian terhadap kebijakan
yang didasarkan pada pembahasan atau masalah yang dikemukakan dalam kajian
pustaka, melibatkan kutipan dari para ahli, referensi penelitian sebelumnya, dan data
yang ada).
4) Manfaat dari segi isu (penelitian sebagai alat untuk memberikan pencerahan
pengalaman hidup).
e. Defenisi Operasional
Defenisi operasional merumuskan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti dan
dijabarkan dalam instrumen penelitian.
Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting. Kajian pustaka berfungsi sebagai
landasan teoretis dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan, serta hipotesis. Kajian
pustaka berisi:
1) Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, rumus-rumus
utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji.
2) Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur,
subjek, dan temuannya.
3) Posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Pada bab ini, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, yaitu:
a. Metode penelitian dan alasan penggunaan metode penelitian tersebut.
Desain penelitian dan alasan dari pemilihan desain penelitian tersebut.
b. Populasi dan sampel, termasuk lokasi dan subjek populasi dan sampel, cara pemilihan
sampel, serta alasan dari pemilihan lokasi dan pengambilan sampel tersebut.
c. Instrumen penelitian, berupa tes, lembar observasi, angket, atau skala sikap. Pada
instrumen penelitian kemukakan tujuan, cara, dan alasan melakukan atau menggunakan
instrumen tersebut.
d. Proses pengembangan instrumen, di antaranya pengujian validitas, reliabilitas, daya
beda, tingkat kesukaran, dan karakteristik lainnya.
e. Teknik pengumpulan data, yaitu teknik yang dipilih, misalnya melalui tes tertulis atau
lisan, tes tindakan, angket, wawancara, dan observasi beserta alasan memilih teknik
pengumpulan data tersebut.
Teknik analisis data merupakan laporan secara rinci tahap-tahap dan teknik yang
digunakan dalam analisis data tersebut. Data kuantitatif dianalisis menggunakan
statistik dan prosedur statistik yang digunakan dijelaskan dalam teknik analisis data.
f. Prosedur penelitian dirancang untuk memudahkan dalam melakukan penelitian yang
terdiri dari tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahapan tersebut disajikan dalam bentuk
uraian dan diagram.
3) Apakah ada temuan khusus yang harus diperhatikan secara khusus pula dan
mengapa?
4) Apakah ada sesuatu yang aneh atau yang tidak biasa dalam temuan penelitian yang
perlu disebutkan dan mengapa?
5) Apakah metodologi yang dipakai atau faktor lain telah mempengaruhi interpretasi
peneliti tentang temuan penelitian dan apakah ini sesuatu yang perlu dibahas,
misalnya bias yang bisa muncul dalam desain penelitian?
Perlu diperhatikan bahwa penulis sering memaparkan data yang terlalu banyak, tetapi
tidak dibahas dan dianalisis dengan baik.
b. Pembahasan atau analisis temuan. Bagian ini mendiskusikan temuan dikaitkan dengan
kajian pustaka dan temuan peneliti sebelumnya. Dalam penelitian kuantitatif, hasil
pengujian hipotesis akan memperlihatkan konsekuensi temuan terhadap landasan
teoretis yang dirujuk. Dalam penelitian kualitatif, hasil pembahasan temuan merupakan
bahasan yang terkait dengan teori yang dikemukakan dalam kajian pustaka.
Pembahasan merupakan refleksi terhadap teori yang dikembangkan peneliti atau
peneliti sebelumnya. Dalam pembahasan tidak dikemukakan lagi data-data statistik.
Dalam membahas data, ada beberapa tahap yang harus dilakukan (Sternberg, 1988:
53), yaitu:
1) Jelaskan bagaimana data cocok dengan hipotesis awal (penelitian kuantitatif) atau
bagaimana data bisa menjawab pertanyaan penelitian (penelitian kualitatif).
2) Membuat pernyataan simpulan.
3) Membahas atau mendiskusikan data dengan menghubungkannya pada teori dan
implikasi hasil penelitian yang relevan.
Struktur yang biasanya ada dalam pembahasan data (Paltridge dan Stairfield, 2007:
147) berupa:
a) Informasi mengenai latar belakang penelitian.
b) Pernyataan hasil penelitian.
c) Hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan.
d) Referensi terhadap penelitian sebelumnya.
e) Penjelasan mengenai hasil penelitian yang tidak diharapkan untuk mengemukakan
alasan atas munculnya hasil tidak diduga (jika ini memang benar) atau data yang
berbeda dengan temuan penelitian sebelumnya.
f) Pemberian contoh untuk mendukung penjelasan pada nomor 5.
g) Membuat pernyataan yang lebih umum dari hasil penelitian, misalnya menyatakan
hipotesis, menarik simpulan, dsb.
h) Mengutip penelitian sebelumnya untuk mendukung pernyataan yang dibuat.
i) Membuat rekomendasi untuk penelitian yang akan datang.
j) Memberikan argumentasi mengapa penelitian yang akan datang direkomendasikan.
Kesalahan umum yang ditemukan pada pembahasan adalah penulis gagal kembali pada
kajian pustaka yang telah ditulis dalam mengintegrasikan hasil penelitian dengan
penelitian relevan lainnya (Rudestam dan Newton, 1992; Emilia, 2008). Pembahasan
yang baik melekatkan masing-masing temuan penelitian dengan teori yang dipaparkan
dalam kajian pustaka. Dalam bagian pembahasan penulis perlu kembali pada kajian
pustaka untuk memahami lebih baik temuan penelitian dan mencari bukti yang
mengonfirmasi atau bertentangan dengan data atau hasil penelitian yang ada.
Pernyataan seperti di bawah ini seharusnya sering muncul dalam pembahasan:
... Tidak seperti penelitian yang dilakukan oleh... menggunakan..., penelitian ini
menemukan bahwa...
Dalam membahas data, penulis sebaiknya bertanya sejauh mana temuan penelitiannya
itu sesuai, mendukung, atau menentang temuan penelitian lain. Apabila sesuai,
persisnya dalam hal apa. Apabila tidak sesuai, mengapa dan aspek apa yang mungkin
diteliti lebih lanjut untuk memperbaiki pengetahuan yang ada saat ini.
Pada bab ini, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan
penelitian. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah.
Kesimpulan tidak mencantumkan lagi angka-angka hasil uji statistik.
Saran dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan, pengguna hasil penelitian yang
bersangkutan, peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian selanjutnya, dan
pemecahan masalah di lapangan dari hasil penelitian.
Dalam menawarkan saran untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dipusatkan pada hal-hal
yang paling utama ditemukan oleh peneliti. Alangkah baiknya jika penulis menyarankan
penelitian yang selangkah lebih baik dari penelitian yang telah dilakukan. Dalam beberapa
kasus dalam saran juga dikemukakan keterbatasan penelitian, khususnya kelemahan yang
berkaitan dengan metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan sampel yang terlibat.
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis, seperti: buku, artikel jurnal, dokumen
resmi, sumber-sumber lain dari internet, atau sumber dari media lainnya, seperti: CD,
video, film, kaset yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Semua sumber tertulis yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca tetapi tidak pernah digunakan
dalam penulisan karya tulis ilmiah atau tidak dikutip, tidak boleh dicantumkan dalam
daftar pustaka. Dalam referensi skripsi harus dimasukkan artikel jurnal yang memuat hasil
penelitian berkaitan dengan topik yang diteliti.
17. Lampiran
Lampiran yang disertakan dalam skripsi adalah semua dokumen yang digunakan dalam
penelitian. Setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan penggunaanya untuk
memudahkan pembaca.
1. Teknik Pengetikan
Skripsi ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4 atau kuarto.
Pengetikan skripsi harus mengikuti aturan-aturan, sebagai berikut:
a. Skripsi diketik dengan komputer menggunakan huruf berjenis Times New Roman,
berukuran 12, dicetak dengan jarak 1,5 spasi (biasanya 2 spasi).
b. Batas tepi kiri 4 cm, tepi atas 4 cm, tepi kanan 3 cm, dan tepi bawah 3 cm.
c. Pengetikan paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok dengan lima
pukulan tik dari tepi kiri bila dengan mesin ketik atau satu tab bila dengan komputer.
d. Daftar isi dapat diformat menggunakan fasilitas yang ada dalam komputer.
e. Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital semua, tanpa garis bawah dan tanpa
titik. Nomor bab menggunakan angka Romawi. Setiap awal dari judul bab harus ditulis
dengan huruf kapital. Nomor urut judul paragraf menggunakan angka Arab atau abjad.
f. Penomoran biasanya menggunakan cara, sebagai berikut:
I., A., 1., a., 1), a), (1), (a)
Cara penomoran lainnya:
1., 1.1., 1.1.1., 1.1.1.1., dst.
Cara penomoran harus digunakan secara konsisten, tidak boleh dicampuradukkan.
g. Perpindahan dari satu butir ke butir berikutnya tidak harus menjorok, tetapi dapat
diketik lurus (simetris) agar tidak mengambil terlalu banyak tempat dan demi
keindahan font.
h. Penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan di atas, sebaiknya dibatasi dan jangan
berlebihan karena pada prinsipnya karya tulis ilmiah lebih banyak menggunakan
uraian.
2. Teknik Penulisan
Teknik penulisan karya ilmiah dapat mengacu pada beberapa sistem, sebagai berikut:
a. APA (American Psychological Association) untuk bidang psikologi, pendidikan, dan
ilmu sosial lainnya.
b. MLA (Modern Language Association) untuk bidang sastra.
c. AMA (American Medical Association) untuk bidang kedokteran, kesehatan, dan ilmu
biologi.
d. Turabian untuk mahasiswa semua bidang ilmu.
e. Chicago untuk semua bidang ilmu. Penulisan berdasarkan model Chicago dibagi
menjadi dua, yaitu penulisan untuk karya ilmiah dan penulisan untuk karya sastra.
f. Sistem Harvard yang dirilis oleh De Montford University (2009) dan University of
Exeter (http://education.exeter.ac.uk/dll/studyskills/harvard_referencing).
Pada bagian ini, teknik penulisan karya ilmiah berdasarkan pada sistem American
Psychological Association (2010) dan disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
1) Penulisan Kutipan
a) Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis dengan tulisan aslinya. Kutipan
langsung ditulis menggunakan dua tanda petik. Kutipan dicetak miring apabila kutipan
itu dalam bahasa asing. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis
dengan menggunakan satu tanda petik. Kutipan sebaiknya berasal dari sumber aslinya
bukan dari kutipan lagi.
Contoh:
Pengaruh pemikiran global dapat dilihat dari pertumbuhan studi pendidikan global,
sebagaimana ungkapan yang menyatakan bahwa the influence of globalist thinking in
education can readily be seen in the proliferation of globalized education studies (Gough,
2002, hlm. 16).
Menurut EYD, simbol hlm dapat diganti dengan tanda titik dua (:), sehingga menjadi:
(Gough, 2002: 16).
Jika kalimat yang dikutip langsung terdiri atas empat baris atau lebih makna kutipan ditulis
tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik menjorok sama
dengan kalimat pertama pada awal paragraf. Baris kedua dari kutipan juga ditulis menjorok
sama dengan baris pertama. Kutipan langsung maksimal seperempat halaman.
Contoh:
Studi yang dilakukan Ontario Ministry of Education sebagaimana yang dikutip oleh
Colaruso (2010: 30) mengemukakan konsep pendidikan global, sebagai berikut:
Global education focused schools, courses, and school resources; global school
partnerships; and new and heightened emphasis on global perspectives in curriculum
guidelines, such as Ontarios revised secondary English curriculums reference to
citizenship in a global society and guidelines for incorporating environmental issues
in all areas of the curriculum.
Jika bagian dari yang dikutip ada yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti
dengan tiga buah titik.
Contoh:
Diperlukan pemahaman konseling multibudaya yang memperhatikan keragaman
karakteristik budaya konseling sebagai ...a sensitivity of the possible ways in which
different cultures function and interact... (McLeod, 2004: 245).
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan tulisan aslinya. Jika
yang diutarakan merupakan pokok-pokok pikiran dari sumber kutipan untuk dinyatakan
kembali dengan kalimat sendiri, maka tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan
menyebutkan sumbernya.
Contoh:
Bazemer & Kress (2008: 30) menyatakan bahwa pentingnya mode sebagai bentuk dari
sumber sosial dan kultural untuk melakukan pemaknaan.
Jika sumber kutipan mendahului kutipan langsung, cara penulisannya adalah nama penulis
diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Tahun dan halaman
diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
Sebagaimana dikemukakan oleh Kartadinata (2012: 51) bahwa ekspektasi standar dan
target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa mendorong terjadinya simplifikasi proses
pendidikan dan pengembangan perilaku instan.
Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan
nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
Ekspektasi standar dan target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa mendorong
terjadinya simplifikasi proses pendidikan dan pengembangan perilaku instan (Kartadinata,
2012: 51).
Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan
yang ditulis adalah sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan menyebut
siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
Kutipan atas pendapat Hawes dari buku yang ditulis Muchlas Samani dan Hariyanto.
Hawes (dalam Samani & Hariyanto, 2011: 6) mengemukakan bahwa ...when character is
gone, all gone, and one of the richest jewel of life is lost forever.
Jika penulis terdiri dari dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus
disebutkan.
Contoh:
Kutipan ditulis oleh Burden, P. R. dan Byrd, D. M. pada tahun 2010 halaman 15. Penulisan
sumber kutipan dalam kalimat menjadi:
Jika penulisnya lebih dari tiga orang, maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis
pertama dan diikuti oleh dkk. Setelah dkk diikuti tanda titik.
Contoh:
Kutipan ditulis oleh tiga orang, yaitu Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E. pada tahun
2011 halaman 17. Penulisan sumber kutipan dalam kalimat menjadi:
Joyce, dkk. (2011: 17) menyatakan bahwa...
Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka cara
penulisan sumber kutipan, sebagai berikut:
Contoh:
Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca dan menulis
merupakan cara yang paling ampuh dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis
(Moore & Parker, 1995; Chaffee, dkk. 2002; Emilia, 2005).
Jika sumber kutipan adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang
sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambahkan huruf a, b, dan seterusnya
pada tahun penerbitan.
Contoh:
Ada dua konteks yang berpengaruh terhadap penggunaan bahasa, yaitu (1) konteks situasi;
dan (2) konteks budaya (Halliday, 1985a, 1985b, 1985c).
Jika kutipan berasal dari penulis yang sama, pernyataan yang sama, tetapi terdapat dalam
sumber yang berbeda, maka cara penulisannya, sebagai berikut:
Contoh:
Menurut Halliday, ada dua konteks yang berpengaruh terhadap penggunaan bahasa, yaitu
(1) konteks situasi; dan (2) konteks budaya (1985a, b, c).
h) Tanpa Nama
Jika pada sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah (Tanpa nama, 2013:
18).
3) Penulisan Angka
Contoh:
Dalam dua minggu ini dia bekerja keras untuk menyelesaikan tugas akhirnya.
b) Angka ditulis dengan angka Arab apabila angka tersebut 10 atau lebih.
Contoh:
Dari 20 kandidat untuk jabatan ketua organisasi tersebut, lima dinyatakan berhak
mengikuti pemilihan tingkat akhir.
c) Angka tidak dapat berada di awal kalimat, sehingga angka tersebut harus ditulis dengan
kata-kata.
Contoh:
Dua puluh orang mahasiswa STKIP Siliwangi mengikuti lomba Penulisan Karya
Ilmiah Nasional.
4) Penulisan Singkatan
Contoh:
Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan bahwa...
b) Pada penulisan berikutnya, singkatan resmi yang ada dalam kurang digunakan tanpa
perlu menuliskannya secara lengkap.
Contoh:
Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan pula bahwa...
Daftar pustaka ditulis dengan nama penulis disusun secara alfabetis tanpa nomor urut.
Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua, dst diketik agak menjorok
beberapa pukulan dari baris pertama. Sumber yang lebih dari dua baris ditulis dengan jarak
antar baris satu spasi. Jarak antar sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah dua
spasi.
Contoh:
John Burns ditulis Burn, J.
Tuti Herawati-Setyo ditulis Herawati-Setyo, T.
Harry Dwi Putra ditulis Putra, H. D.
Suharyanto ditulis Suharyanto.
Contoh:
(2014).
c) Judul sumber dicetak miring dan diakhiri dengan titik. Huruf pertama dari kata
pertama, nama tempat, dan nama orang dalam judul ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
Pokoknya menulis: Cara baru menulis dengan metode kolaborasi.
Menurut EYD, setiap kata pada judul diawali dengan huruf kapital, kecuali kata tugas
seperti di, ke, dan, dari, pada, yang, oleh, untuk, dalam, dengan, secara, seperti,
tentang, terhadap, dsb jika tidak berada pada awal judul, sehingga menjadi:
d) Kota tempat penerbitan (bukan negara tempat penerbitan) diikuti dengan titik dua,
kemudian nama penerbit.
Contoh:
Bandung: Kiblat Buku Utama.
a) Buku
Contoh:
Poole, M. E. (1976). Social Class and Language Utilization at the Tertiary Level.
Brisbane: University of Queensland.
Contoh:
Burden, P. R. & Byrd, D. M. (2010). Methods for Effective Teaching. Boston: Pearson
Education, Inc.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2011). Models of Teaching. Boston: Pearson
Education, Inc.
Contoh:
Emerson, L., dkk. (2007). Writing Guidelines for Education Students. Edisi Kedua.
Melbourne: Thomson.
(d) Sumber yang ditulis oleh satu orang dalam tahun yang sama dan buku yang
berbeda
Contoh:
Halliday, M. A. K. (1985a). Spoken and Written Language. Geelong Victoria: Deakin
University Press.
Halliday, M. A. K. (1985b). An Introduction to Functional Grammar. London: Edward
Arnold.
Halliday, M. A. K. (1985c). Part A. Language, Context, and Text: Aspect of Language
in a Social Semiotic Perspective. Melbourne: Deakin University Press.
Contoh:
Philip, H. W. S & Simpson, G. L. (Penyunting), (1976), Australia in the World of
Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National Commission.
Contoh:
Coffin, C. (1997). Constructing and Giving Value to the Past: an Investigation into
Secondary School History. Dalam F. Christie & J. R. Martin (Penyunting), Genre
and Institutions: Social Processes in the workplace and School (196-231). New
York: Continuum.
b) Artikel Jurnal
Penulisan artikel jurnal dalam daftar pustaka mengikuti urutan, sebagai berikut:
(1) Nama belakang penulis.
(2) Nama depan penulis (inisialnya saja).
(3) Tahun penerbitan (dalam tanda kurung, diikuti oleh titik).
(4) Judul artikel (ditulis tidak dicetak miring).
(5) Judul jurnal (dicetak miring dan diikuti oleh koma).
(6) Nomor volume dengan angka Arab.
(7) Nomor penerbitan ditulis dengan angka Arab di antara tanda kurung.
(8) Nomor halaman mulai dari yang pertama sampai yang terakhir.
Contoh:
Supardi, U. S. (2013). Peran Berpikir Kreatif dalam Proses Pembelajaran Matematika.
Jurnal Formatif, 2(3): 248-262.
Contoh:
Maemunah, A S. (2013). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
SMP Negeri Di Cimahi Selatan Melalui Pendekatan Problem Base Learning.
(Skripsi). Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi, Bandung.
Contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan
Dana Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
Contoh:
Panitia Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek
Pegembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
Contoh:
Sudaryat, Y. (2013). Menguak Nilai Filsafat Pendidikan Sunda dalam Ungkapan
Tradisional Sebagai Upaya Pemertahanan Bahasa Daerah. Dalam: M. Fasya & M.
Zifana (Penyunting), Prosiding Seminar Tahunan Linguistik Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung, UPI Press: 432-435.
Contoh:
Sujatmiko, I. G. (2013). Reformasi, Kekuasaan, dan Korupsi. Kompas, 23 Agustus: 6.
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia di:
http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thompson.htm. Diakses 30
Maret 2001.
(2) Pesan Ponsel dari Domain Publik, seperti Dewan Diskusi atau Panitia Konferensi
Pengirim Ponsel. (Tahun). Judul Pesan. [Online]. Nama Kegiatan Pertemuan atau
Diskusi atau Konferensi. Tanggal Posting: Hari, Bulan. Tersedia di: Alamat Website
atau Ponsel.
Contoh:
Bowcher, W. (2013). Pre-congress Institute List. [Online]. 40th International Systemic
Functional Congress. 30 Juni. Tersedia di: //H:/ICSF2013/Pre-congress Institute-
Sun Yat-Sen International Studies School.htm.
Ada beberapa sumber komunikasi Pribadi yang bisa dimasukkan dalam teks akademik, di
antaranya: surat, fax, email, memo, wawancara, percakapan informal, percakapan telepon,
atau catatan perkuliahan. Hasil komunikasi pribadi ini harus dimasukkan dalam teks, tetapi
tidak dimasukkan dalam daftar pustaka, karena tidak bisa dilacak. Sebelum memasukkan
komunikasi pribadi dalam tulisan, ada beberapa hal yang harus dilakukan (De Montford
University, 2009: 10-11), yaitu:
1) Meminta izin kepada yang bersangkutan sebelum mengutip apa yang dikatakannya.
2) Mencantumkan jenis komunikasi yang dilakukan.
3) Mencantumkan tanggal dari komunikasi yang dilakukan.
4) Mencantumkan inisial dari nama depan (jika nama terdiri dari dua kata) beserta inisial
nama belakang (jika nama terdiri dari tiga kata).
Contoh:
Dalam ponsel tanggal 15 Januari 2013, I. Lukmana mengatakan bahwa...
Contoh:
Dalam perkuliahan tanggal 8 Juli 2013, Vismaia memberikan gambaran mengenai...
Dalam percakapan tanggal 25 Juli 2013, I. Lukmana menegaskan bahwa...
Dalam diskusi tanggal 2 November 2014, H. Dwi P. menjelaskan tentang...
DAFTAR PUSTAKA
Evans, D. dan Gruba, P. (2002). How to Write a Better Thesis. Melbourne: Melbourne
University Press.
***