Anda di halaman 1dari 10

BAB II

KRITERIA PERENCANAAN

2.1 Tinjauan Umum


Proyek adalah setiap usaha yang direncanakan sebelumnya yang
memerlukan sejumlah pembiayaan serta penggunaan masukan lain yang
ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dan dalam waktu yang tertentu pula
(Sutrisno, 1983;3)
Secara umum proyek dapat didefenisikan sebagai suatu keseluruhan
aktivitas yang menggunakan sumber untuk mendapatkan kemanfaatan
(benefit) : atau suatu aktivitas mengeluarkan uang dengan harapan untuk
mendapatkan hasil (returns) diwaktu yang akan datang, dan yang
direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Sedangkan
pengertian umum dari perencanaan adalah suatu proses dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan proyek, sehingga didapat hasil akhir
yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Perencanaan suatu proyek dibuat berdasarkan datadata dari hasil
studi kelayakan. Data tersebut dapat mengalami perubahan setelah ditinjau
dari segi pembiayaan proyek. Perencanaan secara umum bertujuan agar dapat
memperkirakan bagaimana bentuk proyek tersebut dan pekerjaan yang akan
dilakukan nantinya dan juga untuk memperkirakan berapa biaya yang
mungkin akan dikeluarkan sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan.
Perencanaan yang aman, nyaman, efisien dan ekonomis harus
memenuhi peraturanperaturan konstruksi yang telah ditetapkan sehingga
nantinya dapat terhindar dari kegagalan konstruksi.
1. Sebuah proyek dapat didefinisikan sebagai satu usaha dalam jangka
waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil
yang telah dirumuskan pada waktu awal pembangunan proyek akan
dimulai. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka maksud dan tujuan
manajemen proyek adalah usaha kegiatan untuk meraih sasaran yang
6
telah didefinisikan dan ditentukan dengan jelas seefesien dan seefektif
mungkin. Manajemen proyek meliputi Perencanaan (planning),
Pengaturan dan Penyediaan staf (Organizing and Staffing),
Pengarahan (Directing), Pengkoordinasian (Coordinating), dan
Pengontrolan (Controlling).
2. Perencanaan secara umum bertujuan agar dapat memperkirakan
bagaimana bentuk proyek tersebut dan pekerjaan yang akan dilakukan
nantinya dan juga untuk memperkirakan berapa biaya yang mungkin
akan dikeluarkan sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan.
3. Syarat-syarat perencanaan yang aman, nyaman, efisien dan ekonomis
harus memenuhi peraturanperaturan konstruksi yang telah ditetapkan
sehingga nantinya dapat terhindar dari kegagalan konstruksi.

2.2 Dasar-Dasar Perencanaan


Perencanaan struktur adalah bertujuan untuk menghasilkan suatu
struktur yang stabil, cukup kuat, mampu menahan beban, awet dan memenuhi
tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu
struktur disebut stabil bila tidak mudah terguling, miring atau tergeser selama
umur bangunan yang direncanakan. Suatu struktur disebut cukup kuat dan
mampu layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan
kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah kecil dan
dalam batas yang dapat diterima.
Suatu struktur disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima
kehausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang
direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan. Untuk mencapai tujuan
perencanaan tersebut, perencanaan struktur harus mengikuti peraturan
perencanaan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa Standar Nasional
Indonesia (SNI).
Nugroho (1996) tahap atau proses perencanaan yang umum dilakukan
pada proyek perencanaan pembangunan Menurut Tripiyono meliputi :

7
a. Tahap Pendefinisian Proyek
Tahap ini merupakan langkah awal di dalam kegiatan pembangunan
proyek Hotel The Zuri, perencanaan meliputi kegiatan perumusan,
maksud dan tujuan di bangunanya sekolah Hotel The Zuri, perumusan
fungsi bangunan, perumusan bentuk dan jenis bangunan, serta biaya
yang tersedia.
b. Tahap Studi Kelayakan
Tahap ini merupakan bagian untuk mempelajari kelayakan suatu
proyek untuk dilaksanakan yang terdiri dari kegiatan pengumpulan data
pendahuluan, penyelidikan lapangan, membuat data dan pra-
perancangan.
c. Tahap Perancangan
Setelah studi kelayakan yaitu pra-perancangan disetujui oleh
Pemerintah Kota Pekanbaru, maka tahap berikutnya adalah tahap
perancangan (Design) yang meliputi kegiatan perancangan arsitektur,
perancangan struktur, perancangan mekanikal dan elektrikal,
perancangan instalasi air/plumbing, perancangan biaya, penyusunan
rencana kerja dan syarat-syarat.

2.3 Perencanaan Letak Konstruksi


Pembangunan gedung Hotel The Zuri ini dibangun sesuai perencanaan
dengan lokasi di Jl. Soekarno-Hatta, Kel. Tangkerang Kec. Marpoyan Damai,
Kota Pekanbaru. Gedung Hotel The Zuri dirancang bertingkat 16 (Enambelas)
lantai dan Semi Basement dengan Luas Lantai 8000 m2.
Lokasi pembangunan Hotel The Zuri ini terletak dipersimpangan empat
arah Tuanku Tambusai maupun rumah warga. Untuk menanggulangi
terjadinya masalah yang tidak diingini pemilihan pondasi tiang pancang tidak
diambil sebagai bagian dari perencanaan. Oleh karena itu pondasi bore pile
atau pondasi tiang bor dipilih perencana.

8
Perencanan letak konstruksi ini dapat dilakukan berdasarkan beberapa
hal sebagai berikut :

2.3.1 Survey Lokasi dan Lingkungan


Survey lokasi dan lingkungan ini dilakukan untuk mengetahui
kondisi lingkungan disekitar guna menentukan jenis pekerjaan yang dapat
dilaksanakan, jenis dan metode pekerjaan yang tepat merupakan kajian
utama sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, semua pekerjaan
diharapkan tidak akan memberikan gangguan yang cukup besar terhadap
lingkungan disekitar, Selain itu juga untuk menentukan tata letak
bangunan yang akan dibangun misalnya dimana posisi dan arah tampak
dari bangunan ini.

2.3.2 Survey topografi


Survey Topografi merupakan kegiatan pengukuran ketinggian muka
tanah untuk mendapatkan elevasi pada setiap titik pengukuran. Pekerjaan
ini dilakukan untuk mempersiapkan lahan yang akan dijadikan tanah dasar
untuk pembangunan gedung ini. Ketinggian lantai -0,05 m bangunan
diambil -3,000 m lebih rendah dari badan jalan dan semua ukuran
ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, langit-langit, dan lain-lain harus
mengambil patokan dari lantai -0,05 tersebut.

2.3.3 Penyelidikan Tanah


Penyelidikan tanah pada pembangunan gedung Hotel The Zuri ini
dilakukan dengan uji N-Spt. Penyelidikan geoteknik dan mekanika tanah
merupakan unsur penunjang dalam kegiatan pembangunan suatu
bangunan konstruksi.
Berdasarkan penyelidikan geoteknik yang dilakukan secara
mendetil dan teliti pada saat pelaksanaan dilapangan diharapkan diperoleh
data - data yang akurat dan dapat dipercaya sehingga didapatkan

9
gambaran yang jelas mengenai keadaan, sifat, dan susunan perlapasan
tanah / batuan.
Lingkup pekerjaan penyelidikan tanah ini meliputi :
1. Pengamatan sifat fisik dan muka air tanah
2. Pemboran inti
3. Pengujian Standar Penetration Test
4. Pengambilan sample
5. Penyondiran ( Dutch Cone Penetration Test )
6. Analisa Mekanika Tanah ( uji laboratorium )
Setelah semua pekerjaan dan analisa dilakukan, didapatkan
spesifikasi tanah di lokasi, kedalaman tanah keras beserta daya dukung
tanahnya. Dari data yang tersedia maka diperoleh tipe pondasi yang cocok
dan terbaik yang bisa digunakan pada tanah tersebut, pondasi yang di
gunakan adalah pondasi Bore Pile.
Pekerjaan penyelidikan tanah terbagi atas 2 macam yaitu pekerjaan
lapangan dan pekerjaan laboratorium. Adapun pekerjaannya antara lain :
1. Pemboran Inti
2. Standar Penetration Test
3. Disturbed Samples ( pengambilan sampel terganggu )
4. Undisturbed Samples ( pengambilan sampel terganggu )
5. Water Table Measurement ( Ground Water Level )
6. Visual Clasification
Penyelidikan tanah yang dilakukan di laboratorium untuk contoh
tanah terganggu (disturbed sample) atau contoh tak terganggu
(undisturbed sample ) yang diambil di lapangan. Uji laboratorium ini
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan parameter - parameter fisik
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Tes air ( mositurecontent / kadar air )
b. Berat jenis ( spesific gravity )
c. Analisa butir ( grain size analisis ), berat volume dan porositas

10
d. Atteberg limit test
e. Derajat kejenuhan

2.4 Perencanaan Arsitektur


Perencanaan Arsitektur pembangunan gedung Hotel The Zuri
menggunakan Arsitektur desain modern. Hal - hal pokok yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan arsitektur suatu proyek antara lain :
1. Kegunaan dan Fungsi Ruangan
Kegunaan dan Fungsi Ruangan sebagai tempat kantor, penginapan,
restaurant, aula, dan lain - lain yang berhubungan dengan sarana
penginapan.
2. Keamanan dan Kenyamanan
Kenyaman dari pihak lingkungan, antusiasi dari masyarakat sekitar dan
dari pihak bangunan, adanya alarm anti kebakaran dan asap rokok,
CCTV dan lain lain.
3. Estetika ( keindahan) dan Dampak Lingkungan :
1. Lahan kosong yang kemudian direncanakan sesuai dengan dampak
lingkungan sekitar nya.
2. Pada saat pemasangan pondasi menggunakan press yang tidak
mengganggu lingkungan setempat.
3. Memiliki Drainase terbuka dan tertutup sesuai dengan kondisi
setempat.
4. Akses menuju hotel tidak sulit karena berada di tepi jalan protokol,
padat penduduk dan padat lalulintas.
Apabila hotel sedang digunakan untuk pertemuan, resepsi
pernikahan dan keramaian lainnya akan menimbulkan kemacetan di
lingkungan sekitar. Seperti halnya hotel-hotel yang berdiri di tepi atau
sekitar jalan Soekarno-Hatta.

11
2.5 Perencanaan Struktur
Perencanaan Struktur pada pembangunan gedung Hotel The Zuri ini
meliputi pembangunan Pondasi, Pile Cape, Tie Beam, Kolom, dan Plat
Lantai, dengan struktur beton bertulang. Secara umum keterangan tentang
struktur yang akan dibangun pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

2.5.1 Struktur Bawah


A. Pondasi
Jenis pondasi yang dipakai adalah pondasi bore pile. Spesifikasi
bore pile yang digunakan pada proyek pembangunan Hotel The Zuri
bore pile dengan diameter 50 cm, kedalaman 24 m, dan mutu beton yang
direncanakan K-350.
Pada pekerjaan pondasi bore pile yang digunakan pada proyek
pembangunan gedung Hotel The Zuri ini menggunakan pondasi grupe
pile dalam satu pile cape. Dimana pada setiap pile cape ada 1, 2, 4, 5, 8,
11 dan paling banyak berjumlah 104 buah tiang bore pile. Kedalaman
rencana ditentukan minimal 24 m.

B. Pile Cape
Pile cape yang dipakai dalam pekerjaan di proyek ini terdiri dari 6
tipe, mutu beton yang di gunakan untuk pile cape adalah mutu beton
K-350 untuk semua jenis pile cape. Untuk lebih jelas mengenai jumlah
pile cap sesuai tipe yang direncanakan pada proyek pembangunan
gedung Hotel The Zuri ini pada Lampiran 1.

C. Tie Beam
Tie beam yang dipakai dalam pekerjaan di proyek ini terdiri dari
tiga tipe, mutu beton yang di gunakan untuk tie beam adalah mutu
beton K-350. Adapun untuk ukuran tie beam yang direncanakan pada

12
proyek pembangunan pembangunan gedung Hotel The Zuri ini dapat
dilihat pada Lampiran 1.

2.5.2 Struktur Atas


A. Kolom
Kolom yang dipakai pada bangunan ini adalah kolom dengan
struktur beton bertulang sebanyak lima tipe baik itu lantai basement
sampai lantai 4, adapun mutu beton yang di gunakan untuk kolom
struktur pada proyek ini adalah mutu beton K-450 untuk semua tipe
kolom. Ukuran/dimensi kolom yang direncanakan pada proyek
pembangunan gedung Hotel The Zuriini dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tipe Kolom


NO TIPE KOLOM PANJANG (CM) LEBAR (CM)

1 K1 140 60
2 K2 130 50
3 K3 120 400
4 K4 110 400
5 K5 100 40
6 K6 60 40
7 K7 50 30
8 K8 40 20
9 K9 35 35

Untuk lebih jelas mengenai gambar rencana dan detail rencana


kolom yang dilaksanakan pada proyek pembangunan gedung Hotel The
Zuri ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

13
B. Balok
Balok yang dipakai pada bangunan ini adalah balok dengan
struktur beton bertulang dengan berbagai tipe, baik itu pada lantai 1
sampai dengan lantai 16, yang terdiri dari Balok Induk Dan Balok Anak,
adapun mutu beton yang di gunakan untuk balok struktur pada proyek
ini adalah mutu beton K-350 untuk semua tipe balok. ukuran/dimensi
balok yang direncanakan pada proyek pembangunan gedung Hotel The
Zuri ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

C. Plat Lantai
Plat lantai merupakan bagian dari konstruksi yang secara langsung
menerima pembebanan dari beban hidup dan beban mati yang bekerja
diatasnya serta berat sendiri dari plat lantai tersebut yang kemudian
beban tersebut disalurkan kepada balok lalu ke kolom, kepada pondasi
akhirnya disalurkan pada tanah dasar.
Dalam hal ini proyek pembangunan gedung Hotel The Zuri ini
melaksanakan pekerjaan plat lantai bassement, plat lantai 1 sampai
dengan 16, plat lantai atap, plat lantai Roof Tank & Kolam renang.
Masing-masing memiliki ketebalan lantai adalah :

a. Lantai bassement : 150 mm


b. Lantai 1 s/d 16 : 120 mm
c. Lantai Atap : 120 mm
d. Lantai Roof Tank & Kolam renang : 180 mm

Dengan penggunaan tipe besi setiap lantai yaitu tipe besi diameter
10 mm dengan jarak penulangan 300 mm. Mutu beton yang digunakan
untuk plat lantai yaitu mutu beton K-350 yang di ready mix oleh PT
WIRA BETON .

14
Untuk lebih jelas mengenai gambar rencana dan detail rencana plat
lantai yang di laksanakan pada proyek pembangunan Hotel The Zuri ini
dapat dilihat pada Lampiran 1.

15

Anda mungkin juga menyukai