Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu
lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung
dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung
(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat
pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan
jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang
peminatan hipertensi,pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat
dikendalikan. Tekanan darah tinggi adalah penyakit multifaktorial yakni penyakit yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu ciri-ciri individu seperti umur, jenis kelamin dan suku, faktor genetik serta faktor
lingkungan yang meliputi obesitas, stres, konsumsi garam, merokok, konsumsi alkohol, dan sebagainya.
Beberapa faktor yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi biasanya tidak berdiri sendiri,
tetapi secara bersama-sama sesuai dengan teori mozaik pada hipertensi esensial. Teori tersebut
menjelaskan bahwa terjadinya hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi,
dimana faktor utama yang berperan dalam patofisiologi adalah faktor genetik dan paling sedikit tiga
faktor lingkungan yaitu asupan garam, stres, dan obesitas. Hipertensi merupakan salah satu kasus
kardiovaskular yang banyak dijumpai. Lima puluh juta penduduk AS memiliki hipertensi. Dari jumlah
tersebut 68% menyadari diagnosis penyakit mereka, 53% menerima pengobatan, dan 27% dipanatau
pada nilai ambang batas 140/90 mmHg. Jumlah individu yang mengalami hipertensi meningkat sejalan
denganmeningkatnya usia dan hal ini lebih banyak dijumpai pada orang kulit hitam dibandingkan orang
kulit putih. Laju mortalitas untuk stroke dan penyakit jantung koroner yang merupakan komplikasi
utama hipertensi, telah menurun sampai 60 % dalam 3 dekade terakhir, akan tetapi sekarang laju tersebut
menetap (Dika,2016).
2.1 Pengertian Semangka

Buah semangka (Citrullus vulgarisSchard.) adalah buah tropis yang banyak dikenal orang,karena
kandungan airnya dapat mengurangi rasa haus. Pada umumnya buah semangka sering dikonsumsi dalam
bentuk buah langsung tanpa kulit ataupun dijus terlebih dahulu. Hampir tidak ada yang tidak suka buah
semangka,karena selain memiliki rasa yang manis, buah semangka juga terasa menyegarkan. Selain itu
buah semangka juga mengandung berbagai macam vitamin, mineral dan zat-zat berkhasiat lainnya
sehingga banyak orang memanfaatkannya menjadi alternatif pengo-batan seperti demam, susah buang
air besar, sakit tenggorokan, sariawan, hepatitis, tekanan darah tinggi, impotensi, asam urat tinggi,
sebagai antikanker dan untuk menghilangkan kerutan di wajah. Buah semangka mengandung Asam
Amino Sitrulin yang berperan dalam menurunkan tekanan darah, selain itu kandungan karetenoid pada
buah semangka dapat mencegah pengerasan dinding arteri maupun pembuluh vena, sehingga dapat
mengurangi tekanan darah (Solihah,2015).
Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat. Tanaman semangka
berasal dari Afrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara baik di daerah tropis
maupun subtropis, seperti: Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia. Tanaman semangka bersifat
semusim, tergolong cepat berproduksi karena umurnya hanya sampai 6 bulan. Semangka merupakan
tanaman yang sifatnya menjalar, batangnya kecil, dan panjangnya dapat mencapai 5 m. Batang tanaman
ditumbuhi bulu-bulu halus yang panjang, tajam dan berwarna putih, mempunyai sulur yang bercabang
2-3 buah. Tanaman semangka mempunyai bunga jantan, bunga betina,dan hermaprodit yang letaknya
terpisah, namun masih dalam satu pohon. Buahnya berbentuk bulat sampai bulat telur (oval). Kulit
buahnya berwarna hijau atau kuning, blurik putih atau hijau. Daging buahnya lunak, berair,dan rasanya
manis, dengan warna daging buah merah atau kuning. Menurut Rukmana (1994), kedudukan semangka
dalam taksonomi tumbuhan secara lengkap adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Cucurbitales
Suku : Cucurbitaceae
Marga : Citrullus
Spesies : Citrullus vulgaris
Buah semangka memiliki daya tarik khusus, daging buah semangka rendah kalori dan
mengandung air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%, abu
0,5%,dan vitamin (A, B,dan C) dengan kandungan vitamin C sebesar 6 mg per 100 g bahan. Selain itu
juga mengandung asam amino sitrulin (C6H13N3O3), asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat,
arginin, betain, likopen (C4OH56), karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa,
dekstrosa,dan sukrosa. Sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea di hati dari amonia dan
CO2sehingga keluarnya urin meningkat dan kandungan kalium dapat membantu kerja jantung serta
menormalkan tekanan darah (Faizal, 2010). Albedo dapat disebut sebagai lapisan tengah (mesokarp)
buah semangka yang terletak di antara epidermis luar (eksokarp) dan epidermis dalam (endokarp).
Albedo merupakan bagian kulit buah yang paling tebal dan berwarna putih.Sebagaimana jaringan
tanaman lunak yang lain, albedo semangka juga tersusun atas pektin.
Semangka memiliki efek positif bagi penderita hipertensi menurut para ilmuwan mengkonsumsi
semangka dapat menurunkan tekanan darah dan melindungi diri dari serangan hipertensi yang dapat
menyebabkan penyakit jantung. Asam amino di dalam buahsemangka dapat memperbaiki kerja arteri
dan menurunkan tekanan darah. Orang yang memiliki kelebihan berat badan,kegemukan atau obesitas
sangat berpotensi terkena hipertensi apabila tidak segera dilakukan upaya penurunan berat badan
(Widodo,2015)
2.3 Asam Amino Sitrulin

Kulit semangka mengandung zat sitrulin dengan jumlah sebesar 60% Dibandingkan dagingnya.Zat ini
ditemukan pada semua jenis buah semangka namun yang paling tinggi kandungannya adalah jenis
semangka kuning. Zat sitrulin akan bereaksi dengan enzim tubuh ketika dikonsumsi, lalu diubah menjadi
arginin yang merupakan asam amino non esensial yang berkhasiat bagi jantung, sistem peredaran darah
dan kekebalantubuh. Kandungan kulit semangka lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu vitamin,
mineral, enzim, dan klorofil Zat sitrulin mencapai 60% atau 24,4 mg/g berat kering dari kulit semangka,
merupakan asam amino nonesensial dengan ikatan karbonasimetris yang berperan penting dalam
metabolisme regulasi NO danmolekul bioaktif yang penting dalam berbagai kondisi baik
fisiologismaupun patologis. Sitrulin merupakan asam amino larut air dalam pelarut, hasildari
metabolisme glutamin yang berperan dalam sintesis de novo arginin pada mamalia Komposisi Kimia
Kulit SemangkaLimbah kulit semangka merupakan limbah yang saat ini pemanfaatannya masih belum
begitu banyak, padahal kulit semangka mempunyai kandungan kalsium yang cukup tinggi dan ion sangat
dibutuhkan oleh tubuh. Pengolahan kulit semangka mempunyai aspek pengawetan, memperpanjang
umur simpan dan dapat meningkatkan nilai ekonomis.

2.4. Penelitian Terkait Semangka


Penelitian mengenai pemanfaatan seamangka sebelunya pernah dilakukan. Namun bagian semangka
yang diambil adalah buahnya yaitu dengan cara di blender. Pada kesepatan ini kami menggunakan asam
amino sitrulin dari kulit semangka sebagai bahan utama pembuatan obat penurun darah tinggi. Kulit
semangka di pisahkan dari kulit luarnya lalu dikeringkan dan di blender untuk diambil ekstraknya.
2.5 Kerangka Berfikir
Aktivitas Manusia

Industri Rumah
Tangga

Kulit Semangka

Obat penurun
darah tingii

Anda mungkin juga menyukai