Anda di halaman 1dari 8

SOLUSI

NAFKAH DENGAN KERINGAT ADALAH JALAN UTAMA BERKAT


TUHAN

Cara ini adalah jalan yang utama yang dipakai Tuhan untuk memberi nafkah sehari-hari
bagi umat Tuhan. Jalan utama untuk nafkah kita adalah bekerja (=keringat), kecuali cacat atau
sakit.

2Tes 3:10-11 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan
inikepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena
kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya (TL: tidak senonoh) dan tidak bekerja,
melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna (TL: pengganggu orang, KJ: busy bodies)
(TB)

Kadang-kadang beberapa orang berdoa minta nafkah dari Tuhan, tetapi tidak mau
bekerja,melainkan berharap ada seorang memberi uang, misalnya seorang dermawan, atau
seorang yang murah hati, yang penuh kasih Kristus. Ini bukan cara yang dikehendakiTuhan.
(Orang cacatpun banyak yang berusaha dengan salah satu cara untuk mencukupi kebutuhannya
sendiri). Dengan tegas Tuhan berkata (memperingati), bahwa mereka yang tidak bekerja jangan
makan.

Orang yang tidak bekerja jangan menjadi beban dari orang lain, jangan hidup berdasar
kemurahan orang lain, dengan cara seperti ini orang itu menjadi pengganggu orang lain.

Ini cara hidup yang tidak betul, cara yang membuat keributan, apalagi kalau tabiatnya
kasar, misalnya kalau tidak diberi, ia marah, sebab menuntut apa yang bukan haknya. Ini
cara hidup yang penuh keributan, minta (bahkan menuntut di sini sana), kalau tidak diberi
dianggap kikir, jahat atau menuduh tidak ada kasih, dsb, padahal dia sendiri yang membuat rebut
sebabtidak hidup dengan senyap.
1Tes 4:11-12 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang (TL: hidup
yang senyap), untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti
yang telah kami pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan
(TL: dengan senonoh) di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka (TB).

Tuhan ingin kita bekerja sehingga dengan senyap bisa mendapatkan nafkahnya sendiri
(atau keluarganya) tanpa bergantung pada orang lain. Tentu orang tua harus mendidik anak-
anaknya dari kecil untuk tumbuh dalam kemampuan jasmani dan rohaninya, supaya sesudah
dewasa bisa mencari nafkah sendiri dengan senyap sehingga hidupnya memuliakan Tuhan.

Jadi jalan utama pemeliharaan Tuhan bagi hidup kita adalah lewat bekerja, bukan dengan
minta-minta, mengharap atau menuntut belas kasihan orang atau bergantung pada orang lain.
Kalau kita mau bekerja dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan sanggup menolong kita, sesuai
dengan kemampuan jasmani dan rohani kita, Dia bisa menambahi lagi dengan berkat-Nya
bahkan bisa sampai limpah.

KOMPOSISI HASIL KERINGAT DAN BERKAT TUHAN

Hasil keringat dan berkat Tuhan, masing-masing menghasilkan berapa persen dari nafkah?

Perbandingan ini tidak sama untuk setiap orang beriman.

Orang dunia nafkahnya 100% dari hasil keringatnya. Tetapi kita tergantung dari dari
keduanya. Lebih banyak kita mengerti Firman Tuhan dan lebih taat, maka kita bisa
meningkatkan berkat Tuhan yang kita terima. Jumlah ini bisa meningkat terus. Mula-mula
mungkin hanya 10-20% dari hasil keringat, lama-lama bisa sampai 100%, bahkan bisa melebihi
hasil keringat, bisa berlipat kali ganda, sebab berkat Tuhan itu tidak ada batasnya. Biasanya
orang-orang ingin terus menambah nafkahnya. Untuk menambah nafkah dari hasil
keringat, biasanya lebih sulit, sebab itu tergantung dari kemampuannya; kalau kemampuan tidak
ditambah, sulit menambah nafkahnya. Tetapi nafkah dari berkat Tuhan tidak tergantung dari
kemampuan, asalkan orang itu tetap di dalam Tuhan dan kemampuan menanggung beban uang
meningkat, maka Tuhan bisa menambahi jumlah nafkahnya, bahkan bisa terus ditambah sampai
tidak terbatas, tergantung kemampuannya untuk menerima berkat dari Tuhan.
Nafkah dari keringat ini tidak banyak berubah, sebanding dengan kemampuan, termasuk
modalnya. Kalau modalnya satu juta, lalu mau beli kapal terbang, tidak mungkin. Kalau seorang
mempunyai modal satu trilyun, masih mungkin jual beli kapal terbang, dan ia mengharapkan
untung lebih besar. Jadi nafkah dari keringat itu sebanding dengan kemampuan, tidak bisa naik
terlalu banyak tetapi kadang-kadang bisa turun sampai habis. Tetapi berkat dari Tuhan itu dari
nol sampai tidak terbatas. Jadi bagaimana kita bisa meningkatkan nafkah kita? Supaya nafkah
bisa lebih tinggi maka orang mengambil les atau kursus supaya kemampuan naik. Kemampuan
jasmani ini perlu dinaikkan sebisa-bisanya, tetapi selain itu kemampuan rohani juga dinaikkan.
Kemampuan rohani ini bisa ditingkatkan lebih banyak, tergantung dari masing-masing.
Kemampuan rohani kita itu efeknya terhadap nafkah itu jauh lebih dari yang dikira orang
banyak. Kalau Tuhan memberi, pasti datang, Tuhan sanggup. Perhitungan Tuhan tidak pernah
keliru, jangan kuatir dan takut. Tuhan bisa mencukupi segala kebutuhan kita tanpa batas.

Berkat Tuhan itu bisa luar biasa tetapi ingat jangan ini yang diincar. Orang yang cinta
uang itu, sangat tertarik dengan janji-janji Firman Tuhan sebab harap bisa mendapat banyak.
Tapi berkat yang tanpa batas ini tidak disediakan buat orang yang cinta uang. Kalau orang yang
cinta uang diberi contoh kesaksian yang hebat, lebih-lebih yang spektakuler, maka mereka akan
kagum sebab ingin, tetapi ingat berkat tanpa batas ini tidak disediakan buat orang yang cinta
uang. Orang yang cinta uang, tujuan hidupnya untuk menjadi kaya; orang itu akan kecewa
dengan janji-janji Tuhan sebab Tuhan tidak berjanji bagi orang yang cinta Tuhan. Kanak-kanak
rohani yang terikat cinta uang ini tidak akan diberi silet (= uang lebih yang tidak bisa
ditanggung) pada kanak-kanak rohani!

Berapa banyak orang tertarik akan janji-janji Alkitab yang luar biasa, sebab orang
beriman dijadikan anak Raja. Mereka mengambil arti hurufiahnya. Anak Raja tidak naik becak
tetapi naik mercy, tidak makan pecel, tetapi makan steak, dll yang harganya mahal-mahal.
Memang Tuhan memberi kelimpahan seratus kali ganda, ini janji Tuhan dan ini betul ada di
Alkitab, tetapi bukan untuk orang-orang yang tidak tahan uang, bukan untuk orang yang tidak
bisa berpada bukan untuk kanak-kanak rohani. Di dalam Kristus janji Allah menjadi ya 2Kor
1:20.Tetapi orang yang tinggal di luar Kristus, ia akan kecewa sebab janji Allah tidak berlaku
baginya.
Jangan mengharapkan janji-janji Allah untuk memuaskan percintaan akan uang, untuk
menyembah mammon. Orang miskin, lebih-lebih yang kaya, akan nyata tergolong salah satu,
atau cinta mammon (uang) atau cinta Tuhan, tidak mungkin netral, pasti lebih berat pada salah
satu. Tuhan melarang cinta uang, itu menyembah berhala mammon Ibr 13:4,Kol 3:5. Kalau
seorang ingin menjadi kaya karena cinta uang, menggebu-gebu mencari uang (biasanya dengan
segala cara, menghalalkan segala cara), maka pasti orang ini mencintai dan menyembah
mammon. Sebab itu Tuhan pasti tidak mau dan tidak bisa membuat orang cinta uang menjadi
kaya; kalau toh mereka menjadi kaya itu bukan dari Tuhan tetapi dari usahanya sendiri atau dari
iblis, ini tetap masih mungkin. Tetapi orang Kristen bisa dan banyak yang menjadi kaya, namun
bukan karena cinta uang.

Pernyataan ini memang sulit dimengerti oleh orang yang tidak mengerti kehendak Tuhan
dan kebenarannya. Orang yang cinta uang akan bingung. Tetapi orang yang cinta Tuhan bisa
menangkap pengertian ini dengan jelas.

Jangan cinta uang, belajar berpada, makin lama makin cinta Tuhan supaya nafkah kita,
dari keringat dan dari berkat Tuhan itu bisa meningkat. Ini bisa tanpa batas tetapi bukannya tanpa
maksud. Orang yang kaya tanpa maksud rohani akan merosot rohaninya, akan cinta perkara-
perkara yang fana dan sia-sia dan menjadi makin susah masuk Surga. Cinta uang, itu keadaan di
luar Kristus Mat 6:24 dan itu jahat di hadapan Tuhan, itu sama dengan menyembah berhala
mammon.

BAGAIMANA MENCARI NAFKAH?

1. Bekerja sebaik mungkin, sebisa-bisanya. Jangan malas.

Ada pendapat yang salah: rohani itu artinya tidak cinta uang sebab itu cari uang (nafkah) asal-
asalan saja, toh harus berpada, tidak cinta dan tidak terikat uang. Ini pendapat yang salah. Ini
bukan orang yang rohani, tetapi orang yang salah mengerti atau malas. Orang seperti ini akan
gagal. Ini bukan orang yang bertanggung jawab. Orang malas, Tuhan tidak suka.

Paling sedikit seorang bujang harus bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Kalau sudah
berumah tangga, harus bisa mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya.
Kadang-kadang ada juga orang yang berpikir bahwa orang Kristen itu kan baik, jadi
meskipun dia malas, kekurangan toh nanti ditolong. Itu salah! Jangan bergantung pada orang
lain 1Tes 4:12.

Orang Kristen kalau cari uang harus sungguh-sungguh, tetapi bukan karena cinta
uang, melainkan karena rasa tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan, baik makan minum,
sekolah, perumahan, dll. Ini kebutuhan minimum, jadi harus dipenuhi.

Sebab itulah orang tua mendidik anaknya baik-baik, supaya jika besar tidak menjadi
pengemis. Tetapi jangan lupa sekalipun bekerja keras dan sungguh-sungguh, jangan menjadi
hamba mammon, jangan ingin jadi kaya.

Ams 23:4 Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini (TB).

Orang rohani kalau bekerja harus ngotot, harus bergairah seperti kepada Tuhan Kol 3:23.
Tuhan tidak mau pekerja yang malas. Efisiensi kerja harus ditingkatkan. Kerja harus dengan
gairah, pakai pikiran, bukan kerja ngawur, tetapi jangan karena cinta uang.

Seringkali dari luar sulit membedakan orang yang bekerja dengan tujuan menjadi
kaya (target: kaya), dan yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan (kaya = fasilitas) *). Bagi kita
sulit tetapi Allah tahu dengan jelas. Biasanya pemimpin-pemimpin rohani bisa tahu dari buah-
buahnya, dari hasil pertumbuhan rohaninya. Kita tetap perlu nafkah supaya kita hidup dan hidup
untuk Kristus, bukan untuk menjadi cepat kaya. Ngototnya sama tetapi motivasi dan tujuannya
lain.

2. Harap pada Tuhan.

Cara orang beriman mencari nafkah ialah kerja ngotot dan harap Tuhan. (Orang yang
harap pada Tuhan itu menyucikan dirinya 1Yoh 3:3). Orang yang cinta Tuhan merindukan waktu
lebih banyak untuk mencari dan mengejar yang kekal. Ingin pengertian yang lebih banyak, ingin
menangkan jiwa lebih banyak, ingin menjadi seperti Kristus, ingin melakukan seluruh Firman
Tuhan, ingin berkenan pada Tuhan, ingin berkenan pada Tuhan. Ia bekerja dan ia berharap
mendapat lebih dari Tuhan, sebab kelebihan uang itu berarti kesempatan. Dengan ini ia
bisa menebus waktu (Ef 5:16 KJ) lebih banyak sehingga bisa melakukan lebih banyak bagi
Tuhan.
Orang yang sungguh-sungguh mencari kerajaan Surga dan kebenarannya, segala yang
dibutuhkannaya akan ditambahkan Mat 6:33. Bukan berarti bahwa kalau berharap Tuhan tidak
perlu bekerja dan berkat itu datang dengan sendirinya, tidak!

Seorang artis bertobat, kesaksiannya begitu bagus, ia meninggalkan semua dosa-dosanya


seperti perempuan Samaria itu. Ia bersaksi disini sana dan setiap kali bersaksi, ia mendapat uang.
Lama-lama semua orang Kristen sudah tahu kesaksiannya dan menjadi bosan. Mereka sudah
mendengar kesaksian yang sama berulang-ulang. Tidak ada orang mengundangnya lagi untuk
bersaksi. Lalu orang ini kekurangan uang. Ia berdoa tetapi uang tidak datang, akhirnya dalam
kesukaran uang itu ia berubah. Ia merasa pada saat ia di dalam kesukaran uang, tidak ada orang
Kristen yang mau membantunya. Ia merasa orang Kristen hanya mulutnya penuh kasih, tetapi
dalam perbuatannya mereka tidak ingat kepadanya, apalagi yang kaya-kaya itu! Sebab itu ia
undur.

Apa salahnya?

Tidak digembalakan dengan tetap dalam satu Gereja.

Pengertiannya salah, ia berharap Tuhan tetapi menunggu envelop datang, padahal


seharusnya ia bekerja 2Tes 3:10. Kalau orang Kristen tidak bekerja ya tidak makan. Ini peraturan
Tuhan! Orang ini sebetulnya sudah menerima penggenapan janji Allah. Ia tidak bekerja, sebab
itu ia tidak makan, sudah cocok! Sebab tidak mempunyai pengertian yang betul (tidak
digembalakan dengan baik dalam satu Gereja tetap) maka sikap dan perbuatannya menjadi keliru
dan akhirnya ia binasa karena kebodohannya Ams 10:21! Orang baru harus digembalakan.

Kasus yang sama terjadi pada seorang pemudi yang baru dilepaskan dari Gereja setan. Ia
bersaksi dimana-mana dan banyak orang kagum mendengar kesaksiannya. Ia juga terus menerus
menerima envelop. Ada satu ornag menasehatinya untuk tinggal dan digembalakan di dalam
satu gereja (tidak boleh terus keliling-keliling untuk bersaksi terus menerus, sekali-sekali boleh),
tetapi ia lebih suka keliling kemana-mana dan bersaksi (dan mendapat envelop uang), akhirnya
imannya rusak!

Bayi yang baru lahir itu harus diberi susu yaitu nasehat-nasehat Firman Tuhan supaya
mengerti dan mempunyai pengertian rohani yang sehat. Setiap Minggu harus setia berbakti dan
terus belajar Firman Tuhan dan harus digembalakan (dibimbing, dinasehati, dan dipelihara
hidup rohaninya). Sesudah bertobat harus ditumbuhkan. Jangan kira setelah bertobat dan mencari
kerajaan Surga tidak perlu bekerja dan nanti uang datang dengan sendiri.

Ada seorang pencopet percaya Tuhan Yesus dan bertobat, lalu mencari pekerjaan. Sebab
tidak mempunyai kepintaran, maka ia berjualan rujak. Rujak itu sedikit untungnya, tetapi ia
mengerjakannya dengan tekun. Nafkah karena keringat itu sesuai dengan kemampuannya. Tetapi
ini permulaan hidup pertobatan yang baik! Jangan sesudah mencari kerajaan Surga lalu berharap
uang datang dengan sendiri, Kita tetap harus bekerja, tetapi juga berharap Tuhan, maka pada
waktunya Tuhan akan menambahi nafkahnya.

Harus ada dua bagian, kerja dan harap Tuhan. Orang yang betul-betul mencintai Tuhan,
Tuhan akan memberkatinya sehingga pada saatnya, nafkahnya bertambah-tambah. Berkat dari
Tuhan itu bisa datang dengan bermacam-macam cara dan bermacam-macam kecepatan dan
Tuhan memberikan cara yang terbaik untuk keadaan masing-masing. Rata-rata nafkah orang
beriman bertumbuh sedikit demi sedikit. Jarang sekali yang mendadak seperti Yusuf. Sesudah
Yusuf menunggu kurang lebih 13 tahun, tiba-tiba diangkat menjadi wakil Firaun dan nafkahnya
menjadi sangat limpah.

Ada seorang sarjana Ekonomi, seorang beriman bekerja dalam satu bank. Ia bekerja
sangat rajin sehingga hampir semua pekerjaan di bank itu diserahkan kepadanya. Pada satu saat,
direkturnya mati karena serangan jantung dan tidak ada yang bisa mengurus banknya dengan
baik, menjadi kacau. Pengurus Pusat dari ibukota dating. Hanya orang ini yang bisa mengerti
semua bagian pekerjaan yang macet itu, sebab ia yang selalu disuruh mengerjakan semuanya.
Akhirnya diputuskan bahwa ia diangkat menjadi direktur dengan gaji dan semua fasilitasnya.
Orang ini mula-mula hanya tinggal bersama keluarganya, 4 orang dalam satu kamar. Tiba-tiba ia
mendapat rumah, mobil dan gaji besar. Pada waktu dahulu sekalipun miskin, ia setia dengan
perpuluhannya (ia tidak mencuri uang Tuhan, tetapi benar sekalipun pas-pasan Mal 3:8-10) dan
selalu berharap Tuhan. Sesudah diberkati Tuhan, ia tetap bekerja dengan rajin dan baik, makin
mencintai Tuhan dan makin diberkati.

Kasus-kasus seperti ini tidak banyak, tetapi kalau perlu Tuhan bisa melakukannya,
namun bukan untuk orang yang ingin lekas kaya. Biasanya pertumbuhan ekonomi orang-orang
beriman meningkat sedikit demi sedikit. (Kecuali ada kebutuhan mendadak, itu bukan
kebetulan sebab Tuhan mengizinkan dan Tuhan juga pasti akan menolong mengatasinya kalau
kita harap dan bersandar kepadaNya).

Jadi bukan berarti kalau terima Tuhan Yesus lalu bisa mendadak menjadi milyuner,
meskipun sekolah tidak lulus dan malas tetap bisa menjadi OKB. Ini lamunan orang cinta uang,
yang ingin cepat menjadi kaya.

Ada seorang dibaptis; sebelumnya ia bekerja membuat advertensi


bioskop dan pada waktu dibaptis ia meninggalkannya (sebab pekerjaan ini
terus mempromosikan perbuatan-perbuatan dosa yang keji) dan mencari
Kita tetap harus bekerja
pekerjaan yang lain, yaitu membuat toko fotocopy. Hasilnya sedikit sekali
dengan sebaik-baiknya
dibandingkan advertensi bioskop yang begitu limpah. Baginya ikut Tuhan
dan harap Tuhan, Tuhan
berarti menderita, bahkan bisa menjadi miskin, tetapi ia mau
tidak akan mengecewakan
menerimanya. Meskipun demikian, ia tidak kekurangan sekalipun
orang yang berkenan
penghasilannya sangat sedikit, tetap bisa hidup dengan layak, sebab
kepadaNya. Tetapi kita
Tuhan memberkatinya. Tetapi sekarang hidupnya menjadi baru dan
harus mengerti, Tuhan
rohaninya tumbuh, ia mengerti maksud hidupnya dari Firman Tuhan dan
bukan memperlengkapi
terus bertambah-tambah dalam rencana Allah, termasuk dalam segala
kita untuk tujuan hidup di
kebutuhannya.
dunia, tetapi semua ini
hanya fasilitas untuk Yang penting untuk nafkah ialah harus bekerja dan haraplah pada
diolah dan ditumbuhkan Tuhan, meskipun menjadi pelayan di toko atau pekerjaan apa saja, asal
dalam rencana Allah halal, bekerjalah!
untuk hidup kekal yang
akan datang.

Nafkah itu hanya fasilitas


bukan tujuan, tujuan kita
adalah satu kali kelak kita
tinggal dengan Tuhan
Yesus dalam Surga untuk
selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai