Oleh :
Kelompok : 4
Nama : Lia Amalia Mahmudah (151411013)
Lira Aprilia Pujianti (151411014)
Listya Rahmayanti (151411015)
Marvin Indy Hartono (151411016)
Kelas : 3A D3 Teknik Kimia
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Memahami proses pemisahan kation dalam air baku dengan sistem reverse osmosis
2. Membuat kurva hubungan antara kadar zat terlarut (solut) di aliran permeat dan
konsentrat terhadap waktu
3. Menghitung persen zat terlarut yang ditolak (% reject)
BAB II
DASAR TEORI
Osmosis merupakan fenomena pencapaian kesetimbangan antara dua larutan yang
memiliki perbedaan konsentrasi zat terlarut, dimana kedua larutan ini berada pada satu bejana
dan dipisahkan oleh lapisan semipermeabel. Kesetimbangan terjadi akibat perpindahan pelarut
dari larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi
zat terlarut tinggi. Reverse osmosis adalah kebalikan dari fenomena osmosis ( William, 2003).
Prinsip dasar reverse osmosis adalah memberi tekanan hidrostatik yang melebihi
tekanan osmosis larutan sehingga pelarut dalam hal ini air dapat berpindah dari larutan yang
memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi ke larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut
rendah. Prinsip reverse osmosis ini dapat memisahkan air dari komponen-komponen yang tidak
diinginkan dan dengan demikian akan didapatkan air dengan tingkat kemurnian yang tinggi
(William, 2003).
% = 100% (2)
Semakin besar nilai R, maka proses pemisahan semakin baik, artinya permeat semakin
murni.
4. Recovery Rate
Recovery rate didefinisikan sebagai fraksi laju umpan yang melewati membran.
5. Perbedaan tekanan (Pressure Drop)
Perbedaan tekanan ini adalah perbedaan antara tekanan umpan tekanan konsentrat
selama aliran air melewati membran RO.
6. Transmembran Pressure
Transmembran Pressure didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara sisi umpan
dan sisi permeat dari membran.
Beberapa aplikasi penggunaan reverse osmosis dalam industri antara lain (Ghozali,2008) :
- Desalinasi air payau atau air laut
- Demineralisasi untuk air umpan boiler
- Pemisahan protein dari whey
- Treatment khusus untuk industri kimia, makanan, tekstil, kertas, dan lainnya
- Pervaporasi, seperti pada pemisahan alkohol-air.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Mulai
Menyalakan mesin RO
Mengukur
DHL&TDS
umpan
Mengukur
DHL&TDS
Permeat &
(setiap 5 menit)
Konsentra
Hasil pengukuran di aliran permeat Hasil pengukuran di aliran konsentrat
dibuang dibuang ke saluran pembuangan
Selesai
BAB IV
permeat konsentrat
70
60
50
DHL (S/cm)
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara DHL terhadap Waktu pada Konsentrat dan Permeat
permeat konsentrat
350
300
250
TDS (mg/L)
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara TDS terhadap Waktu pada Konsentrat dan Permeat
Tabel 4.1 Efisiensi Pemisahan Membran (%R)
Waktu %Reject
0 91,90
5 90,34
10 92,97
15 92,07
20 93,46
30 91,11
35 91,53
40 94,13
55 94,18
60 92,05
BAB V
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Data Pengamatan
Laju Alir Umpan :
Permeat : 0,281 L/menit
Konsentrat : 0,52 L/menit
DHL umpan : 40,4 S/cm
TDS umpan : 207 mg/L
Permeat Tekanan
Waktu Konsentrat
Operasi
(psi)
TDS DHL Volume TDS DHL Volume
(mg/L) (S/cm) (L) (mg/L) (S/cm) (L)
0 0 3,27 1.55 296 64,4 2,6 0,7