Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau didefinisikan dari
besaran pokok. Satuan besaran turunan disesuaikan dengan satuan besaran pokoknya.
Tabel Beberapa Contoh Besaran Turunan
Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas merupakan hasil
kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan
turunan dari besaran panjang.
Selain besaran pokok dan besaran turunan, besaran juga dapat dibedakan menjadi 2
menurut arahnya.
1. Besaran Vektor
Yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya, berat, kuat arus, kecepatan,
percepatan dan perpindahan.
2. Besaran Skalar
Yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah. Contoh: massa, panjang,
waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.
B. DIMENSI
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan symbol
(lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara
besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apapun jenis satuan besaran yang
digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut, mislnya satuan panjang dapat
dinyatakan dalam meter, centimeter, kilometer, atau millimeter, keempat satuan itu
memiliki dimensi yang sama yaitu [L].
Tabel Dimensi Besaran Pokok
Manfaat Dimensi dalam Fisika
Dimensi memiliki beberapa fungsi dlam pembahasan fisika, antara lain:
1. Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua besaran
sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama.
2. Dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau benar.
3. Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika
perbandingan besaran fisis tersebut dengan besaran lain diketahui.
Menentukan Dimensi Suatu Besaran
Untuk menentukan dimensi suatu besaran, kita dapat menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menuliskan rumus besaran
2. Menuliskan satuan besaran
3. Menentukan satuan besaran
4. Satuan besaran diubah menjadi dimensi
Contoh untuk menentukan dimensi besaran:
Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini!
A. Percepatan (a)
B. Gaya (F)
C. Usaha
Jawab:
C. ANGKA PENTING
Dalam kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong
misalnya, anda tentu akan memperoleh hasil pengukuran berupa angka-angka. Sebagai
contoh, saat anda mengukur diameter tabung, anda mempeoleh angka 3,24 cm. Maka
angka 3 dan 2 merupakan angka pasti dan angka 4 merupakan angka taksiran sesuai
ketelitian alat ukur. Angka pasti atau eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak
diragukan nilainya. Angka taksiran merupakan angka hasil pengukuran yang masih
diragukan nilainya.Semua angka hasil pengukuran merupakan Angka Penting. Jadi
Angka penting terdiri dari angka pasti yang terbaca pada skala alat ukur dan angka
taksiran ( perkiraan) yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Oleh
karena itu, jumlah angka penting hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan
Mistar, jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup tentunya akan berbeda, sesuai dengan
tingkat ketelitian masing-masing alat ukur tersebut.
Aturan menentukan jumlah Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : hasil pengukuran panjang pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah angka
pentingnya memiliki 3 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan angka nol, adalah angka penting.
Contoh : Hasil menimbang sebuah mangga, adalah 507,09 gram. Jumlah angka
pentingnya adalah 5 angka penting.
3. Semua angka nol di sebelah kanan tanda decimal (,) dan mengikuti angka bukan
nol adalah angka penting.
Contoh : 0,00260 adalah 3 angka penting 8,00 adalah 3 angka penting
Jika dua atau lebih angka penting dihitung dengan operasi hitung maka ada beberapa
aturan. Diantranya:
1. Penjumlahan dan Pengurangan
Jika angka-angka penting dijumlahkan atau dikurangi, maka hasil penjumlahan atau
pengurangan tersebut hanya boleh mengandung angka taksiran yang lebih kecil.
Contoh:
Grafik perpindahan terhadap waktu pada GLB ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tampak pada gambar bahwa grafik jarak/perpindahan (s) terhadap waktu (t) berbentuk
garis lurus miring ke atas melalui titik asal koordinat O (0,0). Apabila ditinjau dari
kemiringan grafik, maka tan = v
Dengan demikian jika grafik jarak terhadap waktu (s-t) dari dua benda yang bergerak
beraturan berbeda kemiringannya, maka grafik dengan sudut kemiringan besar
menunjukkan kecepatan lebih besar.
1.3. Grafik Kecepatan Terhadap Waktu (v-t) pada GLB
Grafik kecepatan terhadap waktu pada GLB ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tampak pada gambar bahwa grafik v-t berbentuk garis lurus mendatar. Bentuk ini
menunjukkan bahwa pada GLB, kecepatan suatu benda selalu tetap untuk selang waktu
kapanpun.
Secara matematis :
s = jarak (m)
v = kecepatan ( m/s)
t = waktu (s)
Contoh soal untuk memahami konsep gerak lurus beraturan :
Dua sepeda motor bergerak saling mendekati pada lintasan lurus dengan arahnya
berlawanan. Sepada motor A bergerak ke barat dengan kecepatan tetap 30 km/jan,
sedangkan sepeda motorr B bergerak ke timur dengan kecepatan 45 km/jam. Sebelum
bergerak, kedua sepeda motor terpisah sejauh 150 km. Kapan dan dimana kedua sepeda
motor berpapasan?
Diketahui :
A = 30 km/jam
B = 45 km/jam
Kedua terpisah sejauh = 150 km
Jadi, 150 km = 30 km/jam.t + 45 km/jam.t
Sehingga, t = 150 km/75 km/jam = 2 jam
Jadi A = 30 km/jam.2 jam = 60 km
B = 45 km/jam.2 jam = 90 km
Kesimpulan, kedua motor berpapasan setelah bergerak selama 2 jam. Tempat
berpapasan adalah setelah motor A bergerak kearah barat sejauh 60 km atau setelah
motor B bergerak kearah timur sejauh 90 km.
2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
2.1. Pengertian GLBB
Gerak Lurus Berubah Beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan
garis lurus dengan percepatan tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu percepatan yang
besar dan arahnya tetap. Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda
jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak
semakin cepat. Perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara
kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan
dipercepat.
Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt
sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :
Ditanya : s ?
Penyelesaian :
Sedangkan untuk menghitung besar perpindahan yang dialami benda yang bergerak
lurus berubah beraturan, yaitu :
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB
diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi
maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal
nol.
Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :
2.7. Gerak Vertikal ke Bawah
Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah gerak
benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi
seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-
persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali
tanda negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda
positif.
Dengan :
DINAMIKA I
1. Hukum Newton
Sebagian besar ahli filsafat berpendapat bahwa agar benda tetap bergerak perlu ada
pengaruh luar atau gaya menurut mereka keadaan alami benda adalah keadaan
diam. Agar sebuah benda bergerak,misalnya sepanjang garis lurus dengan laju
konstan,diperlukan suatu pengaruh luar yang mendorong terus menerus ; bila
penggerak luar ini tidak ada,benda akan berhenti dengan sendirinya.
Hukum 1 Newton berbunyi: Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol,
maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan,benda yang mula-mula
bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap.
Penjelasan hukum 1 Newton adalah sebagai berikut:
Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam bergerak
dengan kelajuan tetap pada suatu garis lurus sampai diubah keaadaaanya oleh resultan
gaya yang bekerja pada benda yang tidak sama dengan nol. Jadi, apabila resultan gaya
yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda akan tetap diam atau brgerak dengan
kecepatan yang konstan. Kecenderungan pada benda mempertahankan keadaan ini
disebut inersia atau kelembaman.Kata inersia diartikan sebagai kata malas.
Kemampuan benda mempertahankan keadaannya ditemukan oleh massa
benda. Semakin besar masa benda, semakin mudah untuk
mempertahankan keadaannya.Massa merupakan kelembaman benda.
Hukum 1 Newton dapat dinyatakan dalam benuk persamaan :
Satuan massa adalah kilogram (kg). dalam kehidupan sehari-hari istilah massa dan
berat sering dicampur adukkan. Dalam fisika dua hal tersebut sangat berbeda, dan
mempunyai nilai yang berubah tergantung letaknya, sedangkan massa benda bersifat
tetap.
Penerapanya :
Penerapan penumpang akan terasa terdorong kedepan saat mobil bergerak dengan
cepat,kemudian mobil direm mendadak.
Koin yang berda diatas kertas dimeja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara
cepat.
Ayunan bandul sederhana.
Pemakaian pada roda gila pada mesin mobil.
2. HUKUM II NEWTON
Hukum 2 Newton berbunyi percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah
sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan masssa benda. Arah
percepatan pada benda searah dengan resultan gaya yang bekerja pada benda.
Penjelasan hukum 2 Newton adalah sebagai berikut :
Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sebagai berikut :
Dimana,
F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda
Dalam persamaan ini F adalah jumlah (vector) semua gaya yang bekerja pada
benda, m adalah massa benda, dan a adalah vector kecepatannya. Jika persamaan
tersebut dituliskan dalam bentuk a=f/m, tampak jelas baahwa percepatan benda
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan arah sejajar dengan
arah gaya tersebut. Juga tampak bahwa untuk suatu gaya tertentu, percepatan benda
berbanding terbalik dengan massa benda.
Perhatikan bahwa hukum gerak pertama tercakup dalam hukum kedua sebagai hal
kusus,yaitu F=0, maka a=0. Dengan perkataan lain jika resultann gaya yang bekerja pada
suatu benda samadengan nol, maka percepatan nya juga sama dengaan nol. Jadi bila
tidak ada gaya yang bekerja pada benda, benda akan bergerak dengan kecepatan
konstan atau diam (kecepatan nol). Ini tidak lain dari pada pernyataan hukum gerak
pertama.
Dalam cgs, satuan massa dinyatakan dalam gram, percepatan dalam , dan
gaya dinyatakan dalam g . Nilai 1 g ini sering disebut dyne. Nilai 1 dyne =
. Satuan massa dan gaya beberapa system :
Coba anda perhatikan gambar dibawah ini, sebuah benda ditarik dengan gaya F
dengan adanya gaya F, maka benda bergerak dengan percepatan a. pada kasus yng
kedua, benda dengan massa ditarik oleh dua orang dengan gaya 2F. Pada kasus yang
kedua ini , benda bergerak dengan percepatan 2a. pada gambar tersebut,massa benda
ditambah dan ditarik dengan gaya F. pada kasus yang kega benda bergerak dengan
percepatan a/2.
Dengan menggunakan pemikiran yang hampir sama dengan contoh kasus
diatas,Newton menyimpulkan sebagai berikut.
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya sultan gaya pada benda dengan
massa m berbanding lngsung (sebanding) dengan besar resultan gaya. Makin besar gaya
makin besar percepatan.
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding
terbalik dengan massa benda m. makin besar massa,makin kecil percepatan.
Contoh soal:
1. Sebuah mobil yang bergerak dengn keceptn 20 m/s direm dengn berhenti pada jarak
40 m. jika masa mobil dan muatannya 1.000 kg, hitunglh gayaa yng diberikan oleh rem
untuk menghentikan mobil tersebut ! (nggp gaya yang bekerja hanya disebabkan oleh
pengereman saja)
Jawab :
Massa mobil, m= 1000 kg, kecepatan mobil mula-mula
Mobil direm sampai berhenti sehingga
Jarak yang ditempuh mobil adalah
Pada kegiatan sederhana tadi secara ilmu dapat kita jelaskan bahwa setiap benda yang
bergerak membentuk lintasan lingkaran harus tetap kita berikan gaya ,agar benda
tersebut tetap dalam posisi berputar.semakin besar gaya yang kita berikan maka semakin
kencang benda berputar,sebaliknya semakin berkurang gaya yang kita berikan maka
benda / bola berputar semakin pelan dan apabila gaya = 0 maka bola akan berhenti
berputar.. Pada saat bola sedang berputar membentuk lintasan lingkaran,maka bola
mengalami percepatan sentripetal yang disebabkan oleh suatu gaya yang Selalu
mengarah pada pusat.
Menurut hukum newton II Sebuah benda dengan massa (m) mengalami gaya
resultan sebesar ( f ),akan mengalami percepatan ( a ),yang arahnya sama dengan arah
gaya,dan besarnya berbanding lurus terhadap ( f ) serta berbanding terbalik terhadap ( m
), sehingga muncul persamaan hukum Newton II : F = m.a
F = gaya
m = massa benda
a = percepatan
Besarnya Percepatan sentripetal dipengarungi oleh besarnya kecepatan ( v ) dan jarak
antara bola dengan pusat lingkaran ( r )
Sehingga :
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila kita mendorong benda X,berarti kita
memberikan gaya sebesar ( F ) ,yang berakibat benda berpindah ke posisi Ydengan jarak
perpindahan sebesar ( s ).Peristiwa seperti ini dikatakan kita melakukan usaha.
Secara fisika kejadian tersebut menurunkan sebuah persamaan :
W = F .s
Dimana :
W adalah usaha (joule)
F adalah gaya yang diberikan ( Newton )
s adalah jarak perpindahan benda ( Meter )
Satuan usaha dapat diturunkan sebagai Newton . Meter ( N.m ) atau Joule.
Jadi 1 Joule adalah usaha yang dilakukan oleh gaya 1 Newton ( N ) untuk memindahkan
kedudukan suatu benda sejauh 1 meter ( m ).sebagai contoh:
Seekor kuda dengan gaya 100 N,menarik gerobak sejauh 500 m,berapakah usaha yang
dilakukan oleh kuda tersebut ?
Pembahasan:
Usaha yang dilakukan kuda adalah : W = F . s jika F = 100 N dan s = 500 m maka W =
100 x 500 = 50.000 Nm atau 50.000 Joule.
a. Sebuah gaya dikatakan melakukan usaha jika benda berpindah selama gaya itu
dikerjakan pada benda.Sebaliknya sebuah gaya dikatakan tidak melakukan usaha jika
benda tidak berpindah selama gaya itu diberikan,sebagai contoh kita mendorong sebuah
tembok kita dikatakan tidak melakukan usaha karena tembok tidak berpindah.
b. Usaha yang dilakukan oleh gaya yang melawan perpindahan benda disebut sebagai
usaha negative.Usaha negative mengakibatkan gerak benda menjadi diperlambat dan
akhirnya akan berhenti sebagai contoh :
Usaha yang dilakukan oleh gaya pengeriman
Usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan permukaan benda
Usaha yang dilakukan oleh gaya berat terhadap benda yang bergerak ke atas.
c. Usaha yang dilakukan oleh berbagai gaya pada suatu benda sama dengan
penjumlahan usaha masing masing gaya.
B. Energy
Secara umum dapat dikatakan bahwa yang dimaksud Energy adalah kamampuan untuk
melakukan usaha. Dengan kata lain suatu benda dapat melakukan usaha apabila benda
tersebut memiliki energi.
a. Sumber sumber energy
1) Sumber energy yang terbatas yaitu sumber energy yang berasal dari bahan bakar fosil
contohnya ,batu bara ,minyak dan gas alam.sumber energy terbatas disebut juga sumber
energy yang tidak dapat diperbaruhi,karena jumlahnya yang terbatas dan suatu saat akan
habis.
2) Sumber energy yang tidak terbatas yaitu sumber energy yang bersal dari
matahari,angin dan air.sumber energy ini disebut juga dengan sumber energy yang dapat
diperbaruhi dan tidak akan habis.
Energi dan usaha memiliki besaran satuan sama yaitu Newton meter (Nm) atau Joule.
b. Macam macam energi
Energi dapat digolongkan menjadi berbagai macam antara lain :
Energi mekanik ( energy kenetik dan energy potensial )
Energi panas
Energi listrik
Energi kimia
Energi nuklir
Energi cahaya
Energi suara
1. ENERGI POTENSIAL
Energi potensial adalah energy yang dimiliki oleh sebuah benda karena
kedudukannya.Energi potensial dibagi menjadi :
Energy potensial grafitasi yaitu energy yang dimiliki oleh suatu benda yang berada
pada suatu ketinggihan contoh,air terjun.energi potensial ini juga disebut energy
diam,karena benda yang diampun memiliki tenaga
Satuan :
3. ENERGY MEKANIK
Energi mekanik adalah jumlah antara energy kinetic dan energy potensial suatu benda.
Em = Ek + Ep
Hukum kekekalan energi
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat di musnahkan,namun energi dapat diubah
dari bentuk satu ke bentuk lainnya
http://www.edutafsi.
com/2016/12/hukum-gravitasi-universal-newton-dan-rumus-gaya-gravitasi.html
https://hidayatakhmadtitinstkippgrisda.wordpress.com/besaran-dan-vektor/