Anda di halaman 1dari 11

PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK MARMER PADA BETON

SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN


DENGAN VARIASI PENGGUNAAN SILICA FUME

Agil Fitri Handayani1), Agoes Soehardjono M D2), Achfas Zacoeb2)


1)
Mahasiswa Program Magister Jurusan Teknik Sipil
agil_handayani@yahoo.com
2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Jl. MT. Haryono No.167 Malang 65145

Abstrak Serbuk marmer merupakan limbah pengolahan marmer yang berupa butiran
halus dan mempunyai berat jenis 2,79, dapat dijadikan salah satu alternatif bahan tambahan
beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan serbuk marmer dan
silica fume terhadap sifat mekanik beton. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen
dengan 16 kelompok benda uji dengan variasi serbuk marmer dan silica fume 0%, 5%, 10% dan
15%. Faktor air semen digunakan 0,5 dan superplasticizer dengan dosis rendah 0,5%. Perilaku
beton segar diperhitungkan dan sifat mekanik beton diuji pada umur beton 28 hari. Analisis
kimia menunjukkan komposisi utama serbuk marmer adalah Silikon Dioksida (SiO2) 17,63%
dan Kalsium Karbonat (CaCO3) 2,73%. Berdasarkan analisis fisika dan kimia menunjukkan
serbuk marmer lebih tepat digunakan sebagai bahan pengisi atau filler dari pada sebagai
pengganti semen. Hasil penelitian menunjukkan sifat mekanik beton optimum dihasilkan pada
campuran serbuk marmer 5% dan silica fume 6,22% dengan kuat tekan beton yang dihasilkan
mencapai 29,04 MPa.

Kata-kata kunci : serbuk marmer, sifat mekanik beton, silica fume

Abstract A marble powder as waste of marble processing is fine granules with


specific gravity of 2.79 can be an alternative additive in concrete. The purpose of this study was
to determine the effect of marble powder and silica fume on mechanical properties of concrete.
This study uses experimental design by 16 types of mixtures with a variety of marble powder
and silica fume 0%, 5%, 10% and 15% in the water-cement ratio of 0.5 and a low dosage of
superplasticizer 0.5%. The behavior of fresh concrete calculated and the mechanical properties
of concrete were tested on concrete age of 28 days. Chemical analysis showed the marble
powder main composition is Silicon Dioxide (SiO2) 17.63% and Calcium Carbonate (CaCO3)
2.73%. Based on the physical and chemical analysis showed marble powder used as fillers
more precise than used as partial replacement of cement. The experimental results showed the
optimum mechanical properties of concrete produced in mixtures with marble powder 5% and
6,22% silica fume provided compressive strength 29.04 MPa.

Keywords: marble powder, mechanical properties of concrete, silica fume

Penambangan dan pengolahan kecil dan menengah yang bergerak


batu marmer di Indonesia tersebar di dibidang pengolahan batu marmer
beberapa pulau. Tulungagung adalah dengan produksinya yang mencapai
salah satu daerah penghasil marmer 2.250 ton/hari (Herman, 2005).
terlama dan terbesar di Indonesia. Pengolahan batu marmer dalam
Kegiatan penambangan batu marmer jumlah besar dan terus-menerus
yang terbesar dilakukan oleh PT. menimbulkan permasalahan pada
Industri Marmer Indonesia Tulungagung besarnya limbah yang dihasilkan. Sistem
dengan wilayah penambangan seluas penampungan limbah pada lahan terbuka
5,93 Ha dan produksi 9,9 juta ton/tahun. disekitar tempat pengolahan kurang
Selain itu terdapat sekitar 150 unit usaha efektif dan kurang memperhatikan
1
konservasi lahan. Karenanya perlu METODE
dilakukan penanganan masalah limbah Semen
ini. Kegiatan pengolahan batu marmer Penelitian menggunakan semen
menghasilkan limbah berupa pecahan portland pozzolan tipe IPU memenuhi
batu marmer dan serbuk marmer sekitar persyaratan ASTM C 59503 (2007).
40% dari produk akhir industri marmer Spesifikasi semen portland pozzolan
(Shirule, dkk. 2012). ditunjukkan pada Tabel 1.
Penelitian telah dilakukan untuk
menyelidiki kemungkinan penggunaan Tabel 1. Spesifikasi PPC tipe IP-U
serbuk marmer pada beton. Penelitian Jenis Pengujian
ASTM Hasil
menunjukkan nilai kuat tekan beton C 595 - 03 Pengujian
dengan substansi serbuk marmer 10% Kalsium Oksida (CaO), % - 58,66
Silikon Dioksida (SiO2),
sebagai pengganti sebagian semen atau - 23,13
%
pasir, menunjukkan tidak ada penurunan Aluminium Oksida
kekuatan tekan beton pada umur 28 hari - 8,76
(Al2O3), %
(Corinaldesi, dkk. 2005). Ferri Oksida (Fe2O3), % - 4,62
Penggunaan serbuk marmer Sulfur Trioksida (SO3), % 3,50 2,18
Magnesium Oksida
sebagai bahan pengganti sebagian semen 6,00 0,90
(MgO), %
pada beton menunjukkan kuat tekan Hilang Pijar (LOI), % 3,00 1,69
meningkat 17,7% pada umur beton 28 Waktu pengikatan Awal,
45 153
hari dicapai dengan mengganti 10% menit
berat semen dengan serbuk marmer Waktu pengikatan Akhir,
375 249
menit
(Shirule, dkk. 2012).
(Sumber: Semen Gresik, 2013)
Penambahan bahan mineral pada
beton secara umum akan mempengaruhi
Agregat
kinerja beton segar dan sifat mekanik
Pada penelitian ini agregat halus
beton. Karena itu dilakukan pengamatan
berupa pasir sungai dan agregat kasar
terhadap campuran beton dengan variasi
digunakan batu pecah dengan ukuran
penggunaan serbuk marmer dan silica
butir maksimum 20 mm. Agregat yang
fume pada faktor air semen 0,5.
digunakan merupakan agregat alam
Superplasticizer dengan dosis 0,5%
berasal dari Kabupaten Lumajang.
ditambahkan untuk meningkatkan
Spesifikasi agregat yang digunakan
workabilitas.
dalam penelitian ditunjukkan pada Tabel
Pengamatan terhadap sifat fisika
2.
dan sifat kimia serbuk marmer dilakukan
Tabel 2. Spesifikasi Agregat
untuk mengetahui kemungkinan Agregat Agregat
penggunaan serbuk marmer pada beton. Sifat Agregat
Halus Kasar
Pengaruh penggunaan serbuk marmer Berat jenis kering 2,70 2,56
dan silica fume terhadap sifat beton Berat jenis SSD 2,73 2,67
segar diamati dan sifat mekanik beton Penyerapan air (%) 1,08 3,47
Kadar air (%) 3,79 1,08
diuji pada umur 28 hari. Kadar lumpur (%) 0,57 2,38
Penelitian diharapkan dapat Modulus kehalusan 3,91 6,45
memberikan manfaat berupa salah satu
solusi penanganan masalah limbah. Serbuk Marmer (MP)
Adapun tujuan penelitian ini adalah Serbuk marmer yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan berasal dari Kabupaten Tulungagung.
serbuk marmer dan silica fume terhadap Secara fisika serbuk marmer berwarna
sifat mekanik beton. putih terang dan mempunyai berat jenis
2,79. Serbuk marmer mempunyai
ukuran butir yang halus dengan 100%
butirannya lolos ayakan No.200
2
berdiameter 0,075 mm. Secara fisika Dioksida (SiO2) sebesar 17,63%,
serbuk marmer dapat dilihat pada Kalsium Karbonat (CaO3) sebesar 2,73%
Gambar 1. dan beberapa unsur lainnya. Komposisi
kimia serbuk marmer ditunjukkan pada
Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi kimia serbuk marmer


Kandungan
Unsur Kimia
(%)
Silikon Dioksida (SiO2) 17,63
Kalsium Karbonat (CaCO3) 2,73
Kalsium Oksida (CaO) 1,53
Magnesium Karbonat (MgO3) 0,20
Magnesium Oksida (MgO) 0,09
Ferii Oksida (Fe2O3) 0,01
Alumunium Dioksida (AlO3) 0,002
Gambar 1. Serbuk marmer
Silica Fume (SF)
Sebelum digunakan pada beton Penelitian ini menggunakan silica
serbuk marmer dikeringkan dengan cara fume Masterlife SF 100 yang memenuhi
dioven pada suhu 1105C. Berat persyaratan pada ASTM C 1240-04
konstan serbuk marmer diperoleh setelah (2007). Spesifikasi silica fume
dioven selama 72 jam dengan kehilangan ditunjukkan pada Tabel 4.
berat sebesar 34,67%. Kehilangan berat
pada serbuk marmer ditunjukkan pada Tabel 4. Spesifikasi silica fume
Gambar 2. ASTM
Sifat-sifat Spesifikasi
1240 - 05
40
Kehilangan Berat (%)

Warna - Abu-abu
Silikon Dioksida
30 85 95
(SiO2), (%)
Bulk density (kg/m3) - 2100 - 2300
20 (Sumber: BASF, 2012)

10 Superplasticizer (SP)
Menurut ASTM C 494 (2007)
0
0 24 48 72 86 termasuk dalam bahan tambahan Type F
Waktu (Jam) Superplasticizer dalam penelitian ini
Gambar 2. Kehilangan berat serbuk digunakan SikamentLN dengan dosis
marmer 0,5%. Cara aplikasi dan spesifikasi
superplasticizer ditunjukkan pada
Pengujian komposisi kimia Gambar 3 dan Tabel 5.
serbuk marmer dilaksanakan dengan
beberapa metode. Metode Atomic
Absorption Spectrophotometry (ASS)
digunakan untuk menentukan komposisi
Kalsium (Ca), Ferrum (Fe) dan
Magnesium (Mg). Metode Gravimetri
digunakan untuk menentukan komposisi
Silikon (Si) dan untuk menentukan
komposisi Aluminium (Al) digunakan
metode Spektrofotometri
Hasil analisis kimia menunjukkan Gambar 3. Superplasticizer
komposisi serbuk marmer adalah Silikon

3
Tabel 5. Spesifikasi superplasticizer ASTM C 403 (2007) dan metode
Sifat-sifat Spesifikasi pengujian slump berdasarkan SNI 1972-
Warna Colkat tua 2008.
Specific Gravity 1,18 1.20
(Sumber: Sika, 2010)
Pengujian kuat tekan beton
dilakukan dengan cara memberikan
Benda Uji beban sampai benda uji hancur. Metode
Benda uji berbentuk silinder pengujian kuat tekan berdasarkan pada
berdiameter 150 mm dan tinggi 300 ASTM C39-04a (2007).
mm. Campuran dibuat dalam 16 (enam Pengujian modulus elastisitas dan
belas) kelompok benda uji dengan angka Poisson dilaksanakan dengan
variasi serbuk marmer dan silica fume mengukur regangan longitudinal dan
0%, 5%, 10% dan 15% dengan faktor regangan transversal benda uji pada
air semen 0,5 serta superplasticizer beban 40% dari beban maksimum.
0,5% dari berat semen. Variasi Metode pengujian modulus elastisitas
campuran dan jumlah benda uji Chord dan angka Poisson berdasarkan
ditunjukkan pada Tabel 6. rekomendasi ASTM C 469 (2007).
Setting up pegujian ditunjukkan pada
Tabel 6. Variasi dan jumlah benda uji Gambar 4.
Kode Jumlah Serbuk Jumlah Jumlah
Benda Marmer Silica Fume Benda
Uji (%) (%) Uji
IA 0 0 3
IB 0 5 3
IC 0 10 3
ID 0 15 3
II A 5 0 3
II B 5 5 3
II C 5 10 3
II D 5 15 3
III A 10 0 3 Gambar 4. Setting up
III B 10 5 3
III C 10 10 3 Hasil eksperimen kemudian
III D 10 15 3 dibandingkan dengan pendekatan
IV A 15 0 3 teoritis. Kuat tekan karakteristik beton
IV B 15 5 3
IV C 15 10 3
diperoleh dengan menggunakan rumusan
IV D 15 15 3 berdasarkan SNI 03 2834 2000.
Untuk campuran beton normal hubungan
Perencanaan dan Perawatan Beton antara modulus elastisitas dan kuat tekan
Perencanaan campuran beton beton dapat ditentukan bedasarkan SNI
normal dilaksanakan berdasarkan pada 03 2847 2002.
SNI 0328342000 dengan kuat tekan
beton yang direncanakan 20 MPa. Untuk Pengujian Hipotesis
memperoleh nilai kuat tekan yang Analisis varian dua faktor
direncanakan dilakukan perawatan beton dilakukan untuk mengetahui pengaruh
dengan cara perendaman sampai waktu variabel independent (serbuk marmer
pengujian beton 28 hari. dan silica fume) terhadap variabel
dependent sifat mekanik beton (kuat
Metode Pengujian tekan, modulus elastisitas dan angka
Untuk mengetahui kinerja beton Poisson). Variabel independent
segar dilakukan pengujian waktu dinyatakan berpengaruh terhadap
pengikatan (setting time) dan pengujian variabel dependent jika nilai Fhitung lebih
slump. Metode pengujian waktu besar dari pada Ftabel = 3,20 pada
pengikatan pasta semen sesuai dengan signifikan = 0,05.

4
200
HASIL PENELITIAN

Initial Setting Time (Menit)


Initial setting time
150
Hasil pengujian initial setting
time campuran beton normal adalah 120 100
menit. Penggunaan serbuk marmer dan MP 0%
silica fume pada umumnya 50 MP 5%
MP 10%
menyebabkan initial setting time pasta MP 15%
semen menjadi lebih lama. Hasil 0
0 5 10 15
pengujian initial setting time ditunjukkan Variasi SF (%)
pada Tabel 7. Gambar 5. Hasil pengujian initial setting
time
Tabel 7. Hasil pengujian initial setting time
Kode SP MP SF Waktu Final setting time
Benda Uji FAS
(%) (%) (%) (menit)
IA 0,5 - - - 120
Waktu pengikatan menjadi lebih
IB 0,5 0,5 - 5 142,5 lama dengan penggunaan serbuk marmer
IC 0,5 0,5 - 10 147,5 dan silica fume. Final setting time
ID 0,5 0,5 - 15 157,5 campuran beton normal tanpa bahan
II A 0,5 0,5 5 - 135,0 tambahan adalah 240 menit. Campuran
II B 0,5 0,5 5 5 150,0
II C 0,5 0,5 5 10 157,5
dengan penggunaan serbuk marmer 15%
II D 0,5 0,5 5 15 142,5 dan silica fume 0% menunjukkan final
III A 0,5 0,5 10 - 150,0 setting time paling lama yaitu 337,5
III B 0,5 0,5 10 5 142,5 menit. Final setting time tercepat
III C 0,5 0,5 10 10 150,0 diperoleh pada campuran dengan serbuk
III D 0,5 0,5 10 15 135,0
IV A 0,5 0,5 15 - 157,0
marmer 15% dan silica fume 15% yaitu
IV B 0,5 0,5 15 5 142,5 217,5 menit. Hasil pengujian final
IV C 0,5 0,5 15 10 147,5 setting time ditunjukkan pada Tabel 8.
IV D 0,5 0,5 15 15 97,5
Tabel 8. Hasil pengujian final setting time
Intial setting time terlama Kode SP MP SF Waktu
Benda Uji FAS
ditunjukkan oleh campuran dengan (%) (%) (%) (menit)
IA 0,5 - - - 240
penggunaan serbuk marmer 0% dan IB 0,5 0,5 - 5 322,5
silica fume 15% yaitu 157,5 menit. IC 0,5 0,5 - 10 315,0
Campuran dengan serbuk marmer 15% ID 0,5 0,5 - 15 300,0
dan silica fume 15% menunjukkan initial II A 0,5 0,5 5 - 285,0
setting time 97,5 menit. Pada campuran II B 0,5 0,5 5 5 307,5
II C 0,5 0,5 5 10 300,0
dengan serbuk marmer 15% dan silica II D 0,5 0,5 5 15 285,0
fume 15% intial setting time menjadi III A 0,5 0,5 10 - 315,0
lebih cepat hal ini karena butiran serbuk III B 0,5 0,5 10 5 315,0
marmer dan silica fume yang halus III C 0,5 0,5 10 10 307,5
sehingga memiliki luas permukaan III D 0,5 0,5 10 15 262,5
IV A 0,5 0,5 15 - 337,5
spesifik besar dan kemungkinan terjadi IV B 0,5 0,5 15 5 322,5
reaksi semakin besar yang pada akhirnya IV C 0,5 0,5 15 10 315,0
mempercepat waktu pengikatan. Semua IV D 0,5 0,5 15 15 217,5
variasi campuran memenuhi persyaratan
pada ASTM C 595 (2007), initial setting Hasil pengujian menunjukkan
time pada PPC harus lebih dari 45 menit. semua variasi campuran memenuhi
Hasil pengujian initial setting time dapat persyaratan pada ASTM C 595 (2007),
dilihat pada Gambar 5. final setting time untuk pasta semen PPC
tidak boleh lebih dari 375 menit. Hasil
pengujian final setting time pasta semen
dapat dilihat pada Gambar 6.
5
mengalami penurunan sebanding dengan
400

Final Setting Time (Menit)


jumlah serbuk marmer dan silica fume.
300 Penggunaan superplasticizer sebesar
0,5% mempunyai pengaruh yang baik
200 terhadap slump. Hasil pengujian slump
MP 0% ditunjukkan pada Gambar 7.
MP 5%
100
MP 10%

Slump (mm)
MP 15% 200
0
0 5 10 15 150
Variasi SF (%)
Gambar 6. Hasil pengujian final setting 100
time MP 0%
MP 5%
50 MP 10%
Pengujian Slump MP 15%
Tingkat kemudahan beton untuk 0
dikerjakan ditunjukkan dengan nilai 0 5 10 15
Variasi SF (%)
slump. Nilai slump untuk campuran
beton normal tanpa penggunaan serbuk Gambar 7. Hasil pengujian slump
marmer dan silica fume adalah 120 mm.
Kuat Tekan
Slump terendah ditunjukkan oleh
Pengujian kuat tekan beton
campuran dengan serbuk marmer 0%
dilaksanakan dengan menerapkan beban
dan silica fume 15% yaitu 80 mm.
secara bertahap pada benda uji silinder
Campuran serbuk marmer 5% dan silica
beton. Hasil pengujian kuat tekan
fume 0% memberikan nilai slump
berbagai variasi serbuk marmer dan
tertinggi 150 mm. Hasil pengujian slump
silica fume seperti yang ditunjukkan
pada campuran beton ditunjukkan pada
pada Tabel 10.
Tabel 9.
Tabel 10. Hasil pengujian kuat tekan (fc)
Tabel 9. Hasil pengujian slump fc
Kode
Kode SP MP SF
FA SP MP SF Slump Benda FAS rerata
Benda Uji (%) (%) (%)
S (%) (%) (%) (mm) (MPa)
Uji IA 0,5 - - - 22,36
IA 0,5 - - - 120 IB 0,5 0,5 - 5 26,21
IB 0,5 0,5 - 5 145 IC 0,5 0,5 - 10 28,40
IC 0,5 0,5 - 10 110 ID 0,5 0,5 - 15 25,63
ID 0,5 0,5 - 15 80 II A 0,5 0,5 5 - 25,31
II A 0,5 0,5 5 - 150 II B 0,5 0,5 5 5 26,38
II B 0,5 0,5 5 5 140 II C 0,5 0,5 5 10 29,84
II C 0,5 0,5 5 10 105 II D 0,5 0,5 5 15 19,12
II D 0,5 0,5 5 15 95 III A 0,5 0,5 10 - 23,25
III A 0,5 0,5 10 - 145 III B 0,5 0,5 10 5 27,27
III B 0,5 0,5 10 5 130 III C 0,5 0,5 10 10 25,84
III C 0,5 0,5 10 10 100 III D 0,5 0,5 10 15 22,72
III D 0,5 0,5 10 15 95 IV A 0,5 0,5 15 - 21,76
IV A 0,5 0,5 15 - 140 IV B 0,5 0,5 15 5 26,95
IV B 0,5 0,5 15 5 130 IV C 0,5 0,5 15 10 19,82
IV C 0,5 0,5 15 10 95 IV D 0,5 0,5 15 15 17,55
IV D 0,5 0,5 15 15 90

Penggunaan serbuk marmer


Hasil pengujian menunjukkan
sebagai pengganti sebagian semen tanpa
nilai slump untuk seluruh campuran
silica fume menunjukkan adanya
memenuhi persyaratan slump untuk
pengaruh pada kuat tekan beton.
pekerjaan beton struktural antara 75 mm
Penggunaan silica fume tanpa serbuk
sampai dengan 150 mm. Nilai slump
6
marmer juga menunjukkan peningkatan 30

Kuat Tekan (MPa)


pada kuat tekan. Penggunaan serbuk 24,37
marmer dan silica fume secara bersama-
20
sama menunjukkan hasil kuat tekan yang
lebih baik dari pada digunakan secara y = -0,0745x2 + 0,7228x + 22,619
R = 0,7298
terpisah. Hubungan antara variasi silica 10
fume dan kuat tekan ditunjukkan pada
MP 15%
Gambar 8.
0
0 4,85 5 10 15
Kuat Tekan (MPa)

30 27,94 Variasi SF (%)


(d)Hubungan kuat tekan dan variasi SF
20
y= -0,0662x2 + 1,2334x + 22,199 dengan MP 15%
R = 0,9762

Gambar 8. Hubungan variasi silica fume


10 dan kuat tekan dengan MP 0%, 5%, 10%
MP 0% dan 15%
Poly. (MP 0%)
0 Gambar 4.8 menunjukkan bahwa
0 5 9,32 10 15
Variasi SF (%) penggunaan silica fume tanpa serbuk
(a) Hubungan kuat tekan dan variasi SF marmer mencapai kuat tekan optimum
dengan MP 0% pada 9,31% dari berat semen dengan
kuat tekan yang dihasilkan 27,94 MPa.
40 Penggunaan serbuk marmer 5% dan
Kuat Tekan (MPa)

y = -0,1179x2 + 1,4667x + 24,48


R = 0,8096 silica fume 6,22% menunjukkan kuat
29,04
30 tekan optimum 29,04 MPa ditunjukkan
pada Gambar 8b. Pada serbuk marmer
20 10% akan mencapai kuat tekan optimum
MP 5% jika digunakan bersama dengan silica
10
Poly. (MP 5%) fume sebanyak 7,08% terlihat pada
Gambar 8c. Penggunaan serbuk marmer
0
0 5 6,22 10 15 15% dengan silica fume 4,85%
Variasi SF (%) menunjukkan kuat tekan maksimum
(b)Hubungan kuat tekan dan variasi SF 24,37 MPa. Untuk mengetahui hubungan
dengan MP 5% antara variasi serbuk marmer dan kuat
tekan pada berbagai variasi silica fume
30
Kuat Tekan (MPa)

27,01 pada Gambar 9.

30
Kuat Tekan (MPa)

20
24,59
y = -0,0719x2 + 1,018x + 23,441
R = 0,9602
10 20 y = -0,0443x2 + 0,5876x + 22,642
MP 10% R = 0,8243
Poly. (MP 10%)
0 10
SF 0%
0 5 7,08 10 15
Variasi SF (%) Poly. (SF 0%)

(c) Hubungan kuat tekan dan variasi SF 0


dengan MP 10% 0 5 6,62 10 15
Variasi MP (%)
(a) Hubungan kuat tekan dan variasi MP
dengan SF 0%

7
silica fume 10% dengan kuat tekan 29,49

Kuat Tekan (MPa)


30
27,05
MPa ditunjukkan pada Gambar 9c.
Karena pertimbangan mengoptimalkan
20
pemanfaatan limbah dan meminimalkan
y = -0,0049x2 + 0,1355x + 26,117
R = 0,7747
biaya pekerjaan beton maka penggunaan
10 serbuk marmer 5% dan silica fume
SF 5% 6,22% menunjukkan sifat mekanik beton
Poly. (SF 5%)
paling optimum dengan kuat tekan 29,04
0
0 5 10 13,83 15 MPa.
Variasi MP (%) Hasil analisis varian dua faktor
(b)Hubungan kuat tekan dan variasi MP menunjukkan serbuk marmer dan silica
dengan SF 5% fume berpengaruh secara langsung
terhadap kuat tekan beton. Hal ini dapat
Kuat Tekan (MPa)

40
y = -0,0746x2 + 0,523x + 28,574 dilihat dari nilai Fhitung = 4,856 lebih
29,49 R = 0,9915 besar dari Ftabel = 3,20 dan nilai Sig. =
30
0,000 lebih kecil dari 0,05.
20
Perbandingan kuat tekan hasil
eksperimen dengan kuat tekan
10 karakteristik beton ( ) ditunjukkan
SF 10% pada Tabel 11.
Poly. (SF 10%)
0
0 3,51 5 10 15 Tabel 11. Perbandingan hasil eksperimen
Variasi MP (%) dan kuat tekan karakteristik beton
(c) Hubungan kuat tekan dan variasi MP Kode MP SF fc rerata
dengan SF 10% Benda Uji (%) (%) (MPa) (MPa)
IA - - 22,36 17,87
30 IB - 5 26,21 24,81
Kuat Tekan (MPa)

IC - 10 28,40 24,73
ID - 15 25,63 21,00
20 II A 5 - 25,31 22,29
y = 0,0134x2 - 0,6135x + 24,684 II B 5 5 26,38 23,64
R = 0,549 II C 5 10 29,84 25,64
10
II D 5 15 19,12 17,57
SF 15%
III A 10 - 23,25 20,06
Poly. (SF 15%)
0 III B 10 5 27,27 24,46
0 5 10 15 III C 10 10 25,84 23,83
Variasi MP(%) III D 10 15 22,72 20,48
(d)Hubungan kuat tekan dan variasi MP IV A 15 - 21,76 20,79
dengan SF 15% IV B 15 5 26,95 21,92
IV C 15 10 19,82 15,95
IV D 15 15 17,55 15,29
Gambar 9. Hubungan variasi serbuk
marmer dan kuat tekan dengan SF 0%, 5%,
10% dan 15% Tabel 11 menunjukkan adanya
perbedaan antara hasil eksperimen dan
Penggunaan serbuk marmer tanpa kuat tekan karakteristik beton yang
silica fume kuat tekan optimum 24,59 dihitung secara teoritis dengan
MPa dihasilkan pada prosentase serbuk menggunakan statistik. Perhitungan
marmer 6,62% terlihat pada Gambar 9a. teoritis kuat tekan karakteristik diperoleh
Penggunaan serbuk marme 13,85% dan kuat tekan beton normal tanpa bahan
silica fume 5% menunjukkan kuat tekan tambahan serbuk marmer dan silica fume
27,05 MPa. Penggunaan serbuk marmer 17,87 MPa lebih rendah dari pada hasil
dan silica fume bersama-sama eksperimen 22,36 MPa. Kuat tekan
menunjukkan hasil optimum pada karakteristik optimum diperoleh dengan
prosentase serbuk marmer 3,51 dan penggunaan serbuk marmer 5% dan
8
silica fume 10% 25,64 MPa, dan kuat elastisitas beton dapat dilihat pada
tekan terendah 15,29 MPa pada beton Gambar 10.
dengan campuran serbuk marmer 15%
40000

Modulus Elastisitas (MPa)


dan silica fume 15%. Pada perhitungan
kuat tekan karakteristik terdapat empat
30000
kelompok campuran yang tidak
memenuhi persyaratan karena kuat 20000 MP 0%
tekannya lebih rendah dari 20 MPa. MP 5%
10000 MP 10%
Modulus Elastisitas MP 15%
Modulus elastisitas paling besar 0
0 5 10 15
ditunjukkan oleh beton dengan variasi Variasi SF (%)
serbuk marmer 5% dan silica fume 10% Gambar 10. Hasil pengujian modulus
sebesar 31695 MPa. Campuran serbuk elastisitas (E)
marmer 15% dan silica fume 15%
memberikan nilai modulus elastisitas Hasil analisis varian dua faktor
terkecil sebesar 18978 MPa. Penggunaan menunjukkan serbuk marmer dan silica
serbuk marmer 5%, 10% dan 15% tanpa fume berpengaruh secara langsung
silica fume menunjukkan peningkatan terhadap modulus elastisitas beton. Dapat
terhadap modulus elastisitas beton. dilihat dari nilai Fhitung = 4,868 lebih
Penggunaan silica fume 5%, 10% dan besar dari Ftabel = 3,20 dan nilai Sig. =
15% tanpa serbuk marmer juga 0,000 lebih kecil dari 0,05.
menunjukkan peningkatan terhadap Hasil perbandingan modulus
modulus elastisitas beton. Hasil elastisitas beton hasil eksperimen dan
pengujian modulus elastisitas beton perhitungan modulus elastisitas dengan
selengkapnya ditunjukkan pada Tabel 12. pendekatan ditunjukkan
pada Tabel 13.
Tabel 12. Hasil pengujian modulus
elastisitas (E) Tabel 13. Perbandingan modulus elastisitas
Kode SP MP SF E rerata hasil eksperimen dan pendekatan teoritis
Benda Uji FAS
(%) (%) (%) (MPa)
Kode MP SF E rerata E
IA 0,5 - - - 21331 Benda Uji (%) (%) (MPa) (MPa)
IB 0,5 0,5 - 5 28090
IA - - 21331 22198
IC 0,5 0,5 - 10 30084
IB - 5 28090 24062
ID 0,5 0,5 - 15 30359 IC - 10 30084 25035
II A 0,5 0,5 5 - 25821 ID - 15 30359 23769
II B 0,5 0,5 5 5 25815 II A 5 - 25821 23634
II C 0,5 0,5 5 10 31695
II B 5 5 25815 24134
II D 0,5 0,5 5 15 24518
II C 5 10 31695 25658
III A 0,5 0,5 10 - 24036
II D 5 15 24518 20546
III B 0,5 0,5 10 5 27112 III A 10 - 24036 22649
III C 0,5 0,5 10 10 26335 III B 10 5 27112 24536
III D 0,5 0,5 10 15 23989
III C 10 10 26335 23885
IV A 0,5 0,5 15 - 22266
III D 10 15 23989 22397
IV B 0,5 0,5 15 5 26975
IV A 15 - 22266 21923
IV C 0,5 0,5 15 10 21477
IV B 15 5 26975 24732
IV D 0,5 0,5 15 15 18978 IV C 15 10 21477 20898
IV D 15 15 18978 19680
Peningkatan modulus elastisitas
dikarenakan serbuk marmer dan silica Pada beton normal modulus
fume mempunyai butiran yang halus elastisitas hasil eksperimen 21331 MPa lebih
sehingga dapat mengisi ruang antara rendah dibandingkan dengan modulus
agregat dan menjadikan beton lebih elastisitas dengan pendekatan teoritis 22198
kohesif. Hasil pengujian modulus MPa. Untuk beton dengan penggunaan
9
serbuk marmer dan silica fume hasil

Angka Poisson
0,25
eksperimen menunjukkan modulus
elastisitas yang lebih tinggi dari pada hasil 0,20
perhitungan dengan pendekatan teoritis. 0,15
Perbedaan hasil pengujian dan
0,10
pendekatan teoritis disebabkan karena MP 0%
MP 5%
rumus secara teoritis berlaku untuk 0,05 MP 10%
modulus elastisitas beton dengan MP 15%
0,00
campuran normal tanpa penggunaan 0 5 10 15
bahan tambahan. Penggunaan serbuk Variasi SF (%)

marmer dan silica fume yang memiliki Gambar 11. Hasil pengujian angka
butiran halus membuat beton padat Poisson
sehingga modulus elastisitas bahan
Hasil analisis varian dua faktor
meningkat.
menunjukkan serbuk marmer dan silica
fume berpengaruh secara langsung
Angka Poisson
terhadap angka Poisson. Dapat dilihat
Angka Poisson untuk campuran
dari nilai Fhitung = 5,800 lebih besar dari
beton normal tanpa penggunaan serbuk
Ftabel = 3,20 dan nilai Sig. = 0,000 lebih
marmer dan silica fume 0,20. Variasi
kecil dari 0,05.
serbuk marmer 5% dan silica fume 10%
memberi hasil angka Poisson 0,15.
PEMBAHASAN
campuran dengan serbuk marmer 15%
Berdasarkan analisis terhadap
dan silica fume 15% memberikan hasil
komposisi kimia serbuk marmer, jika
angka Poisson paling besar yaitu 0,24.
dibandingkan dengan komposisi kimia
Hasil pengujian angka Poisson () beton
semen portland pozzolan (PPC) terdapat
ditunjukkan pada Tabel 14.
perbedaan yang signifikan. Di mana
Kalsium Oksida (CaO) dan Silikon
Tabel 14. Hasil pengujian angka Poisson
Kode SP MP SF Dioksida (SiO2) pada semen PPC
Benda Uji
FAS masingmasing sebesar 58,66% dan
(%) (%) (%)
IA 0,5 - - - 0,20 23,13% sedangkan pada serbuk marmer
IB 0,5 0,5 - 5 0,17 kandungan CaO sebesar 1,53% dan SiO2
IC 0,5 0,5 - 10 0,16 sebesar 17,63%. Selain itu serbuk
ID 0,5 0,5 - 15 0,18
II A 0,5 0,5 5 - 0,18
marmer yang berasal dari batu marmer
II B 0,5 0,5 5 5 0,16 tergolong batuan alam yang mempunyai
II C 0,5 0,5 5 10 0,15 kandungan Oksigen (O2) cukup besar
II D 0,5 0,5 5 15 0,19 49,0% sehingga kehilangan pijar pada
III A 0,5 0,5 10 - 0,19 serbuk marmer cukup besar.
III B 0,5 0,5 10 5 0,16
III C 0,5 0,5 10 10 0,18
Menurut Mohamadien (2012),
III D 0,5 0,5 10 15 0,19 hasil penelitian yang telah dilakukan
IV A 0,5 0,5 15 - 0,21 menunjukkan kehilangan pijar (LOI)
IV B 0,5 0,5 15 5 0,16 pada serbuk marmer sebesar 34,5%, jauh
IV C 0,5 0,5 15 10 0,20 melampaui persyaratan kehilangan pijar
IV D 0,5 0,5 15 15 0,24
pada PPC berdasarkan ASTM 595
Penggunaan serbuk marmer tanpa (2007) sebesar 3%.
silica fume juga menunjukkan pengaruh Berdasarkan analisis fisika dan
terhadap angka Poisson. Hasil pengujian kimia maka serbuk marmer lebih tepat
angka Poisson dapat dilihat pada digunakan sebagai bahan pengisi atau
Gambar 11 . filler dari pada sebagai pengganti semen.
Penggunaan serbuk marmer pada beton
memberikan keuntungan karena
butirannya yang halus dapat mengisi
10
ruang antar agregat dan menjadikan agregat halus beton perlu diteliti untuk
beton semakin kohesif dan meningkatkan mengoptimalkan pemanfaatan limbah
kerapatan beton. Penggunaan serbuk serbuk marmer.
marmer pada beton memberikan
keuntungan ganda selain mengurangi DAFTAR RUJUKAN
dampak limbah terhadap lingkungan juga ASTM. 2007. Annual Book of ASTM
Standards Vol 04.02 Concrete and
menghasilkan beton dengan sifat
agregates.
mekanik yang lebih baik. BASF. 2012. Safety data sheet MasterLife
Sifat mekanik beton yang SF 100 also Rheomac SF 100.
menguntungkan ditandai dengan kuat Jakarta: PT. BASF.
tekan tinggi, modulus elastisitas besar Corinaldesi, V., Moriconi, G., & Naik, R.T.
dan angka Poisson kecil. Hasil pengujian 2005. Characterization of marble
menunjukkan hasil optimum diperoleh powder for its use in mortar and
pada campuran dengan penggunaan concrete. Symposium on
serbuk marmer 5% dan silica fume Sustainable Development of Cement
6,22%. Penggunaan serbuk marmer tanpa and Concrete, Toronto, October 57.
silica fume juga menunjukkan pengaruh Herman, DZ. 2005. Kegiatan pemantauan
dan evaluasi konservasi sumber
terhadap sifat mekanik beton. Campuran
daya mineral di daerah Kabupaten
serbuk marmer 6,62% dan silica fume Tulungagung provinsi Jawa Timur.
0% menunjukkan hasil yang optimum, (Online),(http://psdg.bgl.esdm.go.id/
penggunaan serbuk marmer 10% dan koloki/Konservasi/60.%20konservas
silica fume 0% terjadi peningkatan i%20%20Tulung%20Agung,%20Jat
terhadap sifat mekanik beton namun im.pdf, diakses 2 Desember 2013).
peningkatan yang terjadi tidak signifikan. Mohamadien, H.A. 2012. The effect of
Penggunaan serbuk marmer 15% dan marble powder and silica fume as
silica fume 0% menunjukkan penurunan partial replacement for cement on
yang kuat tekan yang relatif kecil. Hasil mortar. J. Civil and Structural
ini sama halnya dengan penelitian yang Engineering. ISSN: 0976 4399,
pp: 418-428.
dilakukan oleh Corinaldesi, dkk. (2005)
Semen Gresik. 2013. Komposisi kimia dan
dan Shirule, dkk. (2012). pengujian fisika PPC Tipe IP-U,
(Online),(http://semen.layananpelan
SIMPULAN DAN SARAN ggan/komposisipengujian.php,
Berdasarkan hasil analisis fisika diakses pada 7 Desember 2013).
dan kimia dapat disimpulkan bahwa Shirule, P. A., Rahman, A & Gupta, D. R.
serbuk marmer lebih tepat digunakan 2012. Partial replacement of cement
sebagai bahan pengisi atau filler dari with marble dust powder. J.
pada sebagai pengganti semen. Advance Engineering Research and
Penggunaan serbuk marmer tanpa silica Studies. E ISSN 2249 8974, pp:
fume menunjukkan hasil optimum pada 175177.
Sika. 2010. Technical data sheet for
prosentase 6,62%. Serbuk marmer dan
SikamentLN. Jakarta: PT. Sika
silica fume mempunyai pengaruh yang Indonesia.
baik terhadap sifat mekanik beton. SNI 03 2834 2000. 2000. Tata cara
Penggunaan serbuk marmer 5% dan pembuatan rencana campuran beton
silica fume 6,22% menghasilkan beton normal. Jakarta: Badan Standarisasi
dengan sifat mekanik optimum. Nasional.
Selanjutnya disarankan penelitian SNI 03 2847 2002. 2002. Tata cara
lebih lanjut untuk mengetahui komposisi perhitungan struktur beton. Untuk
kimia serbuk marmer dengan metode Bangunan Gedung. Jakarta: Badan
yang berbeda untuk mengetahui Standarisasi Nasional.
komposisi kimia secara keseluruhan. SNI 1972 2008. 2008. Cara uji slump beton.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Penggunaan serbuk marmer sebagai
11

Anda mungkin juga menyukai