Abstrak Serbuk marmer merupakan limbah pengolahan marmer yang berupa butiran
halus dan mempunyai berat jenis 2,79, dapat dijadikan salah satu alternatif bahan tambahan
beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan serbuk marmer dan
silica fume terhadap sifat mekanik beton. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen
dengan 16 kelompok benda uji dengan variasi serbuk marmer dan silica fume 0%, 5%, 10% dan
15%. Faktor air semen digunakan 0,5 dan superplasticizer dengan dosis rendah 0,5%. Perilaku
beton segar diperhitungkan dan sifat mekanik beton diuji pada umur beton 28 hari. Analisis
kimia menunjukkan komposisi utama serbuk marmer adalah Silikon Dioksida (SiO2) 17,63%
dan Kalsium Karbonat (CaCO3) 2,73%. Berdasarkan analisis fisika dan kimia menunjukkan
serbuk marmer lebih tepat digunakan sebagai bahan pengisi atau filler dari pada sebagai
pengganti semen. Hasil penelitian menunjukkan sifat mekanik beton optimum dihasilkan pada
campuran serbuk marmer 5% dan silica fume 6,22% dengan kuat tekan beton yang dihasilkan
mencapai 29,04 MPa.
Warna - Abu-abu
Silikon Dioksida
30 85 95
(SiO2), (%)
Bulk density (kg/m3) - 2100 - 2300
20 (Sumber: BASF, 2012)
10 Superplasticizer (SP)
Menurut ASTM C 494 (2007)
0
0 24 48 72 86 termasuk dalam bahan tambahan Type F
Waktu (Jam) Superplasticizer dalam penelitian ini
Gambar 2. Kehilangan berat serbuk digunakan SikamentLN dengan dosis
marmer 0,5%. Cara aplikasi dan spesifikasi
superplasticizer ditunjukkan pada
Pengujian komposisi kimia Gambar 3 dan Tabel 5.
serbuk marmer dilaksanakan dengan
beberapa metode. Metode Atomic
Absorption Spectrophotometry (ASS)
digunakan untuk menentukan komposisi
Kalsium (Ca), Ferrum (Fe) dan
Magnesium (Mg). Metode Gravimetri
digunakan untuk menentukan komposisi
Silikon (Si) dan untuk menentukan
komposisi Aluminium (Al) digunakan
metode Spektrofotometri
Hasil analisis kimia menunjukkan Gambar 3. Superplasticizer
komposisi serbuk marmer adalah Silikon
3
Tabel 5. Spesifikasi superplasticizer ASTM C 403 (2007) dan metode
Sifat-sifat Spesifikasi pengujian slump berdasarkan SNI 1972-
Warna Colkat tua 2008.
Specific Gravity 1,18 1.20
(Sumber: Sika, 2010)
Pengujian kuat tekan beton
dilakukan dengan cara memberikan
Benda Uji beban sampai benda uji hancur. Metode
Benda uji berbentuk silinder pengujian kuat tekan berdasarkan pada
berdiameter 150 mm dan tinggi 300 ASTM C39-04a (2007).
mm. Campuran dibuat dalam 16 (enam Pengujian modulus elastisitas dan
belas) kelompok benda uji dengan angka Poisson dilaksanakan dengan
variasi serbuk marmer dan silica fume mengukur regangan longitudinal dan
0%, 5%, 10% dan 15% dengan faktor regangan transversal benda uji pada
air semen 0,5 serta superplasticizer beban 40% dari beban maksimum.
0,5% dari berat semen. Variasi Metode pengujian modulus elastisitas
campuran dan jumlah benda uji Chord dan angka Poisson berdasarkan
ditunjukkan pada Tabel 6. rekomendasi ASTM C 469 (2007).
Setting up pegujian ditunjukkan pada
Tabel 6. Variasi dan jumlah benda uji Gambar 4.
Kode Jumlah Serbuk Jumlah Jumlah
Benda Marmer Silica Fume Benda
Uji (%) (%) Uji
IA 0 0 3
IB 0 5 3
IC 0 10 3
ID 0 15 3
II A 5 0 3
II B 5 5 3
II C 5 10 3
II D 5 15 3
III A 10 0 3 Gambar 4. Setting up
III B 10 5 3
III C 10 10 3 Hasil eksperimen kemudian
III D 10 15 3 dibandingkan dengan pendekatan
IV A 15 0 3 teoritis. Kuat tekan karakteristik beton
IV B 15 5 3
IV C 15 10 3
diperoleh dengan menggunakan rumusan
IV D 15 15 3 berdasarkan SNI 03 2834 2000.
Untuk campuran beton normal hubungan
Perencanaan dan Perawatan Beton antara modulus elastisitas dan kuat tekan
Perencanaan campuran beton beton dapat ditentukan bedasarkan SNI
normal dilaksanakan berdasarkan pada 03 2847 2002.
SNI 0328342000 dengan kuat tekan
beton yang direncanakan 20 MPa. Untuk Pengujian Hipotesis
memperoleh nilai kuat tekan yang Analisis varian dua faktor
direncanakan dilakukan perawatan beton dilakukan untuk mengetahui pengaruh
dengan cara perendaman sampai waktu variabel independent (serbuk marmer
pengujian beton 28 hari. dan silica fume) terhadap variabel
dependent sifat mekanik beton (kuat
Metode Pengujian tekan, modulus elastisitas dan angka
Untuk mengetahui kinerja beton Poisson). Variabel independent
segar dilakukan pengujian waktu dinyatakan berpengaruh terhadap
pengikatan (setting time) dan pengujian variabel dependent jika nilai Fhitung lebih
slump. Metode pengujian waktu besar dari pada Ftabel = 3,20 pada
pengikatan pasta semen sesuai dengan signifikan = 0,05.
4
200
HASIL PENELITIAN
Slump (mm)
MP 15% 200
0
0 5 10 15 150
Variasi SF (%)
Gambar 6. Hasil pengujian final setting 100
time MP 0%
MP 5%
50 MP 10%
Pengujian Slump MP 15%
Tingkat kemudahan beton untuk 0
dikerjakan ditunjukkan dengan nilai 0 5 10 15
Variasi SF (%)
slump. Nilai slump untuk campuran
beton normal tanpa penggunaan serbuk Gambar 7. Hasil pengujian slump
marmer dan silica fume adalah 120 mm.
Kuat Tekan
Slump terendah ditunjukkan oleh
Pengujian kuat tekan beton
campuran dengan serbuk marmer 0%
dilaksanakan dengan menerapkan beban
dan silica fume 15% yaitu 80 mm.
secara bertahap pada benda uji silinder
Campuran serbuk marmer 5% dan silica
beton. Hasil pengujian kuat tekan
fume 0% memberikan nilai slump
berbagai variasi serbuk marmer dan
tertinggi 150 mm. Hasil pengujian slump
silica fume seperti yang ditunjukkan
pada campuran beton ditunjukkan pada
pada Tabel 10.
Tabel 9.
Tabel 10. Hasil pengujian kuat tekan (fc)
Tabel 9. Hasil pengujian slump fc
Kode
Kode SP MP SF
FA SP MP SF Slump Benda FAS rerata
Benda Uji (%) (%) (%)
S (%) (%) (%) (mm) (MPa)
Uji IA 0,5 - - - 22,36
IA 0,5 - - - 120 IB 0,5 0,5 - 5 26,21
IB 0,5 0,5 - 5 145 IC 0,5 0,5 - 10 28,40
IC 0,5 0,5 - 10 110 ID 0,5 0,5 - 15 25,63
ID 0,5 0,5 - 15 80 II A 0,5 0,5 5 - 25,31
II A 0,5 0,5 5 - 150 II B 0,5 0,5 5 5 26,38
II B 0,5 0,5 5 5 140 II C 0,5 0,5 5 10 29,84
II C 0,5 0,5 5 10 105 II D 0,5 0,5 5 15 19,12
II D 0,5 0,5 5 15 95 III A 0,5 0,5 10 - 23,25
III A 0,5 0,5 10 - 145 III B 0,5 0,5 10 5 27,27
III B 0,5 0,5 10 5 130 III C 0,5 0,5 10 10 25,84
III C 0,5 0,5 10 10 100 III D 0,5 0,5 10 15 22,72
III D 0,5 0,5 10 15 95 IV A 0,5 0,5 15 - 21,76
IV A 0,5 0,5 15 - 140 IV B 0,5 0,5 15 5 26,95
IV B 0,5 0,5 15 5 130 IV C 0,5 0,5 15 10 19,82
IV C 0,5 0,5 15 10 95 IV D 0,5 0,5 15 15 17,55
IV D 0,5 0,5 15 15 90
30
Kuat Tekan (MPa)
20
24,59
y = -0,0719x2 + 1,018x + 23,441
R = 0,9602
10 20 y = -0,0443x2 + 0,5876x + 22,642
MP 10% R = 0,8243
Poly. (MP 10%)
0 10
SF 0%
0 5 7,08 10 15
Variasi SF (%) Poly. (SF 0%)
7
silica fume 10% dengan kuat tekan 29,49
40
y = -0,0746x2 + 0,523x + 28,574 dilihat dari nilai Fhitung = 4,856 lebih
29,49 R = 0,9915 besar dari Ftabel = 3,20 dan nilai Sig. =
30
0,000 lebih kecil dari 0,05.
20
Perbandingan kuat tekan hasil
eksperimen dengan kuat tekan
10 karakteristik beton ( ) ditunjukkan
SF 10% pada Tabel 11.
Poly. (SF 10%)
0
0 3,51 5 10 15 Tabel 11. Perbandingan hasil eksperimen
Variasi MP (%) dan kuat tekan karakteristik beton
(c) Hubungan kuat tekan dan variasi MP Kode MP SF fc rerata
dengan SF 10% Benda Uji (%) (%) (MPa) (MPa)
IA - - 22,36 17,87
30 IB - 5 26,21 24,81
Kuat Tekan (MPa)
IC - 10 28,40 24,73
ID - 15 25,63 21,00
20 II A 5 - 25,31 22,29
y = 0,0134x2 - 0,6135x + 24,684 II B 5 5 26,38 23,64
R = 0,549 II C 5 10 29,84 25,64
10
II D 5 15 19,12 17,57
SF 15%
III A 10 - 23,25 20,06
Poly. (SF 15%)
0 III B 10 5 27,27 24,46
0 5 10 15 III C 10 10 25,84 23,83
Variasi MP(%) III D 10 15 22,72 20,48
(d)Hubungan kuat tekan dan variasi MP IV A 15 - 21,76 20,79
dengan SF 15% IV B 15 5 26,95 21,92
IV C 15 10 19,82 15,95
IV D 15 15 17,55 15,29
Gambar 9. Hubungan variasi serbuk
marmer dan kuat tekan dengan SF 0%, 5%,
10% dan 15% Tabel 11 menunjukkan adanya
perbedaan antara hasil eksperimen dan
Penggunaan serbuk marmer tanpa kuat tekan karakteristik beton yang
silica fume kuat tekan optimum 24,59 dihitung secara teoritis dengan
MPa dihasilkan pada prosentase serbuk menggunakan statistik. Perhitungan
marmer 6,62% terlihat pada Gambar 9a. teoritis kuat tekan karakteristik diperoleh
Penggunaan serbuk marme 13,85% dan kuat tekan beton normal tanpa bahan
silica fume 5% menunjukkan kuat tekan tambahan serbuk marmer dan silica fume
27,05 MPa. Penggunaan serbuk marmer 17,87 MPa lebih rendah dari pada hasil
dan silica fume bersama-sama eksperimen 22,36 MPa. Kuat tekan
menunjukkan hasil optimum pada karakteristik optimum diperoleh dengan
prosentase serbuk marmer 3,51 dan penggunaan serbuk marmer 5% dan
8
silica fume 10% 25,64 MPa, dan kuat elastisitas beton dapat dilihat pada
tekan terendah 15,29 MPa pada beton Gambar 10.
dengan campuran serbuk marmer 15%
40000
Angka Poisson
0,25
eksperimen menunjukkan modulus
elastisitas yang lebih tinggi dari pada hasil 0,20
perhitungan dengan pendekatan teoritis. 0,15
Perbedaan hasil pengujian dan
0,10
pendekatan teoritis disebabkan karena MP 0%
MP 5%
rumus secara teoritis berlaku untuk 0,05 MP 10%
modulus elastisitas beton dengan MP 15%
0,00
campuran normal tanpa penggunaan 0 5 10 15
bahan tambahan. Penggunaan serbuk Variasi SF (%)
marmer dan silica fume yang memiliki Gambar 11. Hasil pengujian angka
butiran halus membuat beton padat Poisson
sehingga modulus elastisitas bahan
Hasil analisis varian dua faktor
meningkat.
menunjukkan serbuk marmer dan silica
fume berpengaruh secara langsung
Angka Poisson
terhadap angka Poisson. Dapat dilihat
Angka Poisson untuk campuran
dari nilai Fhitung = 5,800 lebih besar dari
beton normal tanpa penggunaan serbuk
Ftabel = 3,20 dan nilai Sig. = 0,000 lebih
marmer dan silica fume 0,20. Variasi
kecil dari 0,05.
serbuk marmer 5% dan silica fume 10%
memberi hasil angka Poisson 0,15.
PEMBAHASAN
campuran dengan serbuk marmer 15%
Berdasarkan analisis terhadap
dan silica fume 15% memberikan hasil
komposisi kimia serbuk marmer, jika
angka Poisson paling besar yaitu 0,24.
dibandingkan dengan komposisi kimia
Hasil pengujian angka Poisson () beton
semen portland pozzolan (PPC) terdapat
ditunjukkan pada Tabel 14.
perbedaan yang signifikan. Di mana
Kalsium Oksida (CaO) dan Silikon
Tabel 14. Hasil pengujian angka Poisson
Kode SP MP SF Dioksida (SiO2) pada semen PPC
Benda Uji
FAS masingmasing sebesar 58,66% dan
(%) (%) (%)
IA 0,5 - - - 0,20 23,13% sedangkan pada serbuk marmer
IB 0,5 0,5 - 5 0,17 kandungan CaO sebesar 1,53% dan SiO2
IC 0,5 0,5 - 10 0,16 sebesar 17,63%. Selain itu serbuk
ID 0,5 0,5 - 15 0,18
II A 0,5 0,5 5 - 0,18
marmer yang berasal dari batu marmer
II B 0,5 0,5 5 5 0,16 tergolong batuan alam yang mempunyai
II C 0,5 0,5 5 10 0,15 kandungan Oksigen (O2) cukup besar
II D 0,5 0,5 5 15 0,19 49,0% sehingga kehilangan pijar pada
III A 0,5 0,5 10 - 0,19 serbuk marmer cukup besar.
III B 0,5 0,5 10 5 0,16
III C 0,5 0,5 10 10 0,18
Menurut Mohamadien (2012),
III D 0,5 0,5 10 15 0,19 hasil penelitian yang telah dilakukan
IV A 0,5 0,5 15 - 0,21 menunjukkan kehilangan pijar (LOI)
IV B 0,5 0,5 15 5 0,16 pada serbuk marmer sebesar 34,5%, jauh
IV C 0,5 0,5 15 10 0,20 melampaui persyaratan kehilangan pijar
IV D 0,5 0,5 15 15 0,24
pada PPC berdasarkan ASTM 595
Penggunaan serbuk marmer tanpa (2007) sebesar 3%.
silica fume juga menunjukkan pengaruh Berdasarkan analisis fisika dan
terhadap angka Poisson. Hasil pengujian kimia maka serbuk marmer lebih tepat
angka Poisson dapat dilihat pada digunakan sebagai bahan pengisi atau
Gambar 11 . filler dari pada sebagai pengganti semen.
Penggunaan serbuk marmer pada beton
memberikan keuntungan karena
butirannya yang halus dapat mengisi
10
ruang antar agregat dan menjadikan agregat halus beton perlu diteliti untuk
beton semakin kohesif dan meningkatkan mengoptimalkan pemanfaatan limbah
kerapatan beton. Penggunaan serbuk serbuk marmer.
marmer pada beton memberikan
keuntungan ganda selain mengurangi DAFTAR RUJUKAN
dampak limbah terhadap lingkungan juga ASTM. 2007. Annual Book of ASTM
Standards Vol 04.02 Concrete and
menghasilkan beton dengan sifat
agregates.
mekanik yang lebih baik. BASF. 2012. Safety data sheet MasterLife
Sifat mekanik beton yang SF 100 also Rheomac SF 100.
menguntungkan ditandai dengan kuat Jakarta: PT. BASF.
tekan tinggi, modulus elastisitas besar Corinaldesi, V., Moriconi, G., & Naik, R.T.
dan angka Poisson kecil. Hasil pengujian 2005. Characterization of marble
menunjukkan hasil optimum diperoleh powder for its use in mortar and
pada campuran dengan penggunaan concrete. Symposium on
serbuk marmer 5% dan silica fume Sustainable Development of Cement
6,22%. Penggunaan serbuk marmer tanpa and Concrete, Toronto, October 57.
silica fume juga menunjukkan pengaruh Herman, DZ. 2005. Kegiatan pemantauan
dan evaluasi konservasi sumber
terhadap sifat mekanik beton. Campuran
daya mineral di daerah Kabupaten
serbuk marmer 6,62% dan silica fume Tulungagung provinsi Jawa Timur.
0% menunjukkan hasil yang optimum, (Online),(http://psdg.bgl.esdm.go.id/
penggunaan serbuk marmer 10% dan koloki/Konservasi/60.%20konservas
silica fume 0% terjadi peningkatan i%20%20Tulung%20Agung,%20Jat
terhadap sifat mekanik beton namun im.pdf, diakses 2 Desember 2013).
peningkatan yang terjadi tidak signifikan. Mohamadien, H.A. 2012. The effect of
Penggunaan serbuk marmer 15% dan marble powder and silica fume as
silica fume 0% menunjukkan penurunan partial replacement for cement on
yang kuat tekan yang relatif kecil. Hasil mortar. J. Civil and Structural
ini sama halnya dengan penelitian yang Engineering. ISSN: 0976 4399,
pp: 418-428.
dilakukan oleh Corinaldesi, dkk. (2005)
Semen Gresik. 2013. Komposisi kimia dan
dan Shirule, dkk. (2012). pengujian fisika PPC Tipe IP-U,
(Online),(http://semen.layananpelan
SIMPULAN DAN SARAN ggan/komposisipengujian.php,
Berdasarkan hasil analisis fisika diakses pada 7 Desember 2013).
dan kimia dapat disimpulkan bahwa Shirule, P. A., Rahman, A & Gupta, D. R.
serbuk marmer lebih tepat digunakan 2012. Partial replacement of cement
sebagai bahan pengisi atau filler dari with marble dust powder. J.
pada sebagai pengganti semen. Advance Engineering Research and
Penggunaan serbuk marmer tanpa silica Studies. E ISSN 2249 8974, pp:
fume menunjukkan hasil optimum pada 175177.
Sika. 2010. Technical data sheet for
prosentase 6,62%. Serbuk marmer dan
SikamentLN. Jakarta: PT. Sika
silica fume mempunyai pengaruh yang Indonesia.
baik terhadap sifat mekanik beton. SNI 03 2834 2000. 2000. Tata cara
Penggunaan serbuk marmer 5% dan pembuatan rencana campuran beton
silica fume 6,22% menghasilkan beton normal. Jakarta: Badan Standarisasi
dengan sifat mekanik optimum. Nasional.
Selanjutnya disarankan penelitian SNI 03 2847 2002. 2002. Tata cara
lebih lanjut untuk mengetahui komposisi perhitungan struktur beton. Untuk
kimia serbuk marmer dengan metode Bangunan Gedung. Jakarta: Badan
yang berbeda untuk mengetahui Standarisasi Nasional.
komposisi kimia secara keseluruhan. SNI 1972 2008. 2008. Cara uji slump beton.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Penggunaan serbuk marmer sebagai
11