Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN

PELAYANAN LINEN
RSU PURWOGONDO

1. Pengertian
Pelayanan linen : merupakan salah satu aspek penunjang medik yang berperan penting
dalam upaya meningkatkan mutu layanan di RS, maka linen perlu di kelola dengan
manajemen yang baik dan profesional, dimulai dari perencanaan, pengadaan,
pemeliharaan hingga pemusnahan.
Secara khusus penanganan linen kotor dan linen bersih sangat penting guna
menghindari resiko ineksi nosokomial.
Yang perlu diperhatikan dalam pelayanan linen adalah kenyamanan, kepantasan,
kecukupan dan kebersihan.
Pelayanan yang diberikanterhadap semua pengguna linen di RS terdiri atas :
a. Pelayanan penyediaan linen
b. Pelayanan pencucian linen
c. Perbaikan linen
Pentingnya pengelolaan linen secara profesional
a. Dapat memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pasien.
b. Dapat memberikankeindahan dan kerapihan ruangan.
c. Dapat membantu meningkatkan citra RS yang bersih dan rapi.
d. Dapat membantu penghematan biaya jangka panjang.
2. Proses pengadaan linen

Perencanaan

Proses Pengadaan Pemberiaan Identitas

Pemanfaatan linen Distribusi ke unit-unit


oleh unit-unit terkait yang membutuhkan
Perbaikan Pemusnahan

Rusak Pencatatan/Pelapora Hilang


n

a. Perencanaan
Perencanaan adalah sebagai awal kegiatan pengelolaan linen yang didasari oleh
kebutuhan linen diunit / ruangan.
Standarisasi ukuran dan bahan
Produksi sesuai kebutuhan
b. Proses Pengadaan
Pengadan berdasarkan bon tugas kerja dan bon permintaan barang dari unit dan
dari petugas gudang yang di konversikan dengan anggaran.
Linen produk intern diproduksi
Linen produk extern pesan / beli diluar
c. Pemberian Identitas
Setiap jenis linen diberi identitas sesuai jenis linen dan nama ruangan.
d. Distribusi ke unit-unit yang membutuhkan
Pendistribusian linen berdasarkan :
Bon tugas kerja dan bon permintaan barang dari unit / ruangan (untuk
linen baru), linen belum siap pakai ( belum di cuci ).
Bon serah terima linen (untuk linen setelah pencucian).
e. Pemanfaatan linen oleh unit-unit terkait
Dalam pemanfaatan akan terjadi kerusakan dan kehilangan.
Rusak : diperbaiki
dimusnahkan
Hilang : diketahui setelah diadakan stok opname

3. Prosedur Pengelolaan Linen


i. Penanganan linen di ruangan keperawatan
a. Penanganan linen kotor
Untuk linen non klinik petugas memasukkan kedalam plastik warna
hitam.
Untuk linen klinik tidak tercemar, petugas memasukkannya
kedalam kantung plastik warna biru.
Untuk linen klinik tercemar, petugas membersihkan / membilas
linen yang terkena darah, faeces, muntahan, dll kemudian
disemprot dengan desinfektan dan memasukkannya kedalam
plastik warna kuning.
Kantong-kantong tersebut dimasukkan kedalam kereta linen dan
dibawa kebagian pencucian.
b. Penanganan linen bersih
Membersihkan almari dari debu / kotoran yang ada, pastikan almari
bersih dan tidak lembab.
Mengambil linen-linen yang sudah dilipat dan sudah dipisahkan
sesuai jenisnya dari meja / kereta linen.
Memasukkan linen-linen dalam almari penyimpanan diletakkan
dibawah linen yang lama sesuai jenisnya.
Mengeluarkan linen yang akan digunakan, ambil linen yang paling
atas.
Mencatat keluar masuknya linen dari almari.
Menutup dan mengunci almari penyimpanan linen.
Mengecek stok linen setiap bilan.
Penyimpanan linen tidak lebih dari 7 hari, terutama linen yang
berhubungan langsung dengan pasien.

ii. Penanganan linen kotor di laundry


a. Linen non klinik
Dengan menggunakan alat pelindung diri ( masker, topi, sarung tangan,
schort, sepatu boot ) petugas melakukan pemilahan linen sesuai warna
(putih / berwrna), penimbangan lalu proses pencucian.
b. Linen klinik tidak tercemar
Dengan menggunakan alat pelindung diri ( masker, topi, sarung tangan,
schort, sepatu boot ) petugas melakukan pemilahan linen sesuai warna
(putih / berwarna), penimbangan lalu proses pencucian.
c. Linen klinik tercemar
Dengan menggunakan alat pelindung diri ( masker, topi, sarung tangan,
schort, sepatu boot ) petugas melakukan penimbangan linen yang masih
terbungkus dalam plastik lalu memasukkan ke dalam mesin cuci dan
proses pencucian.

4. Tahapan Pencucian Linen


a. Serah terima linen kotor
Serah terima linen dilakukan di ruang loundry di hitung sesuai jenisnya
dicatat dalam formulir serah terima, ditandatangani para petugas dari
loundry dan unit terkait.
b. Pemilahan dan penimbangan linen kotor
i. Dilakukan pemilahan berdasarkan beberapa kriteria :
Linen infeksius berwarna
Linen infeksius putih
Linen tidak terinfeksi berwarna
Linen tidak terinfeksi
ii. Penimbangan
iii. Upayakan tidak melakukan pensortiran. Pensortiran untuk linen
infeksius sangat tidak dianjurkan, penggunaan kantung sejak dari
ruangan adalah salah satu upaya menghindari sortir Perendaman.
iv. Penimbangan sesuai dengan kapasitas dan kriteria dari point 2
dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan bahan-bahan kimia dalam
tahapan proses pencucian.
c. Pencucian
Faktor-faktor yang m,empengaruhi hasil cucian :
Suhu (antara 600C 800C )
Waktu pencucian 1 jam
Dosis dan mutu bahan kimia yang digunakan
Mesin cuci yang terawat
d. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan mesin pengering / drying yang mempunyai
suhu sampai dengan 700C selama sesuai kebutuhan. Pada proses ini, jika
ada mikroorganisme yang belum mati atau terjadi kontaminasi ulang
diharapkan dapat mati.
e. Penghalusan
Penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar, dapat distel
dengan suhu 1200C, namun harus diingat bahwa linen mempunyai
keterbatasan suhu, sehingga suhu distel antara 700C 800C
f. Pelipatan & Penyortiran
Melipat linen mempunyai tujuan selain kerapihan juga mudah digunakan
pada saat penggantian linen dimana tempat tidur kosong atau saat pasien di
atas tempat tidur. Pada saat melipat juga melakukan penyortiran linen
layak digunakan atau tidak.
g. Pendistribusian
Pendistribusian linen disesuaikan dengan tanda terima linen kotor yang
diterima sehari sebelumnya. Bila ada kekurangan karena rusak atau belum
selesai pencucian harus diusahakan untuk dipenuhi.

Anda mungkin juga menyukai