Anda di halaman 1dari 4

HORMON

1. Pengertian

Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama yaitu sistem saraf
dan sistem hormonal ( sistem endoktrin ). Pada umumnya, sistem hormonal
terutama berhubungan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme
tubuh, mengatur kencepatan reaksi kimia di dalam sel atau transpor zat-zat
melalui membran sel atau aspek-aspek metabolisme sel lainnya seperti
pertumbuhan dan sekresi.

Hormon berasal dari kata hormae yang artinya memacu atau


menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan
mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme
tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi
menjadi lebih baik.

Hormon adalah penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-


sel khusus kedalam aliran darah dan selanjutnya dibawa oleh sel-sel tanggap
(responsive cells) tempat terjadinya khasiat tersebut.

Suatu hormon merupakan zat kimia yang disekresi dalam cairan tubuh
oleh suatu sel atau kelompok sel dan menimbulkan efek pengaturan fisiologis
pada sel-sel tubuh lainnya. ( setiadi,2004 )

Hormon di sintesis dalam jaringan dan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk
bereaksi pada sel-sel yang berdekatan dalam jaringan. Molekul yang dihasilkan
oleh jaringan tertentu, setelah dikeluarkan langsung masuk ke dalam darah
untuk dibawa ke tempat tujuan. Secara khusus hormon di kaitkan dengan
kimia organik yang mempunyai aktifitas tinggi meskipun hanya diberikan
dalam jumlah yang sangat sedikit.

Hormon yang dihasilkan langsung disekresikan ke dalam pembuluh


darah lansung ke tempat yang membutuhkan, setidaknya di tempat organ
tujuan, hormon melakukan kegiatan yang spesifik yaitu mengatur proses
metabolisme dari organ tujuan.
Berdasarkan struktur kimianya, hormon dapat diklasifikasi ke dalam tiga
kelompok (Scanlon, Valerie. C 200) :

1. Amina - hormon sederhana ini merupakan variasi susunan asam


amino tirosin. Kelompok ini meliputi tiroksin dari kelenjar tiroid dan
epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenal.

2. Protein hormon ini merupakan rantai asam amino. Insulin dari


pankreas, hormon, pertumbuhan dari kelenjar hipofisis anterior, dan
kalsitonin dari kelenjar tiroid, semuanya, merupakan protein. Rantai
pendek asam amino disebut peptida. Hormon antidiuretik dan
oksitosin, yang disintesis oleh hipotalamus, merupakan hormon
peptida.

3. Steroid- kolesterol merupakan prekursor hormon steroid, yang


meliputi kortison dan aldosteron dari korteks adrenal, estrogen dan
progesteron dari ovarium, dan testosteron dari testis.

2. Mekanisme Kerja Hormon (Syaifuddin, 2009) :

Kelenjar hipofisis adalah interaksi hormon dengan makro molekul spesifik di


sebut reseptor hormon yang terdadap dalam sel jaringan. Reseptor hormon
bisa berada di permukaan sel ( cell surface reseptor ) dan bisa dalam
sitoplasma sel ( interselular reseptor ). Reseptor tersebut membentuk suatu
kelompok hormon reseptor yang akan mempengaruhi sel.

Kelenjar endoktrin terdiri atas kelenjar-kelenjar berikut ini.

1. Kelenjar hipofisis

2. Kelenjar tiroid

3. Kelenjar paratiroid

4. Kelenjar timus

5. Kelenjar supra renal/adrenal

6. Kelenjar pienalis

7. Kelenjar pankreatika

8. Kelenjar kelamin
a. Kelenjar testika

b. Kelenjar ovarika

Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

a. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam


penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Contoh: kelenjar-kelenjar
pencernaan.

b. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus


dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Contoh kelenjar hipofisis,
thyroid, thymus dll.

Berbagai hormon berfungsi mengatur tingkat aktifitas jaringan


sasaran. Untuk memberikan fungsi pengaturan ini, mereka dapat
mengubah reaksi-reaksi kimia dalam sel,mengubah permeabilitas
membran sel terhadap zat-zat khusus, atau mengaktifkan beberapa
mekanisme sel spesifik lain.

a. Spesifisitas Sasaran sistem endoktrin adalah fungsi reseptor


spesifik yang diekspresikan oleh sel di tubuh. Hormon yang
dikeluarkan dari sel di sistem endoktrin berikartan dengan
reseptor ini sehingga menyebabkan fisiologi sel tersebut.
Peruban ini seringkali termasuk pengaktifan gen tertentu dan
induksi sintesis protein.

b. Reseptor hormon dapat berada di salah satu dari ke tiga


tempat ini.

(1). Membran plasma sel target mengandung reseptor yang


diikat oleh hormon yang mengandung asam amino ( yaitu,
amin, peptida,kelas protein).

(2). Reseptor hormon jiuga dapat berada di dalam sel.


Misalnya, hormon steroid menyeberangi Membran plasma
dan berikatan dengan reseptor di sitoplasma sel sasaran.
(3). Reseptor juga dapat langsung di dalam inti. Hormon
tiroid berikatan dengan reseptor yang ada di dalam inti,
mengaktifkan transkripsi gen.

Anda mungkin juga menyukai