Anda di halaman 1dari 2

8,5.

PENGELOLAAN DI BAWAH PENGAWASAN SEORANG PERENCANA ALAM

Dalam pembicaraan sebelumnya semua produksi berasal dari satu tempat, dan tidak ada produsen yang
pertamba beda-beda. Sekarang dimisalkan banyak perusahaan nanti yang akan berada di bawah
pengawasan seorang perencana, ditentukan syarat pengambllan optimal yang harus diputuskan oleh apa
rencana yang mengenai berapa jumlah sumber daya alam yang harus dihasilkan oleh masing-masing
perusahaan pada tanggal periode. Di sini masing-masing perusahaan bersaing satu sama lain dan bekerja
dengan tujuan untuk mencari keuntungan yang maksimal.

Jadi sekarang masalahnya ialah bagaimana mengambil keputusan tentang berapa sumber daya alam
yang harus diambil dan dalam periode mana, karena pengambilan sumber daya alam dalam satu periode
akan mempunyai dampak pada biaya dan manfaat pada periode yang lain. Dengan demikian berarti
perencana itu harus memaksimum- kan nilai sekarang dari jumlah manfaat bersih selama seluruh
periode yang bersangkutan.

Harus disadari pula bahwa ada kendala yang berhubungan dengan tersedianya sumber daya alam bagi
masing-masing perusahaan. Jumlah sumber daya alam yang diambil dari persediaan pada setiap periode
adalah sama dengan perbedaan jumlah cadangan pada awal periode dan akhir periode

Terdapat kasus di mana (a) biaya pengambilan tidak dipengaruhi oleh volume cadangan sumber daya
alam sampai suatu periode ter- tentu; (b) dengan kualitas sumber daya alam yang tetap, namun biaya
pengambilan meningkat ketika jumlah deposit sumber daya alam sudah menipis, dan produksi bergeser
ke deposit yang kualitasnya lebih rendah. Dalam hal ini royalty akan meningkat sebesar tingkat bunga
sepanjang "extensive margin" yaitu selama deposit yang baik masih ada, dan bergeser ke "intensive
margin" ketika kita pindah ke deposit yang lebih rendah kualitasnya. Ini sesuai dengan apa yang sudah
dikemukakan di depan bahwa royalty akan meningkat sebesar tingkat bunga pada saat kita mengambil
sumber daya alam dengan biaya yang tetap, kemudian royalty turun menjadi nol ketika kita pindah ke
barang substitusi.

PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM OLEH SEORANG MONOPOLIS ALAM

Kita mulai dengan seorang pengusaha tunggal (monopolist) dalam satu industri yang bekerja mengambil
sumber daya alam. Tujuan se- orang monopolis juga untuk memaksimumkan keuntungan. Adapun syarat
pertama yang harus dipenuhi agar diperoleh keuntungan yang maksimal dalam mengambil sumber daya
alam, sedikit berbeda dengan perusahaan yang bekerja di bawah persaingan sempurna, yaitu bahwa
penerimaan marginal harus sama dengan biaya marginal ditambah dengan royalty atau penerimaan
marginal dikurangi biaya marginal sama dengan royalty.

p+ yr (dp/dyt) dc/dy t rt

yaitu royalty (r) merupakan perbedaan antara marginal revenue (p (dp/dyo dan marginal cost (dcldyo.
Dalam hal ini harga produk akan berubah dengan berubahnya jumlah produksi berbeda dengan dalam
keadaan persaingan sempurna. Apakah sumber daya alam akan diambil lebih cepat atau lebih lamban
oleh seorang monopolis akan tergantung pada sifat permintaannya. Sebagai misal diambil contoh yang
sama yaitu dengan cadangan 10 barel minyak yang harus diambil dalam dua periode, dengan per- aha
mintaan, biaya dan tingkat diskonto tertentu. api Dalam hal ini yang menjadi kunci adalah penerimaan
marginal lo dikurangi biaya marginal harus meningkat dengan laju sebesar tingkat bunga, dan dc/dx 0.
Oleh karena itu:

atau 10 1 2 (10 2yo 2) (1 0,1) 2y

Dari persamaan itu diperoleh yo 4,95 dan yi 5,05; sedangkan di bawah persaingan sempurna kita
mempunyai yo 5,14 dan yi 4,86. Ini berarti bahwa di bawah seorang monopolis pengambilan barang
sumber daya alam lebih lamban daripada dalam persaingan sempurna atau lebih bersifat konservasi.
Namun sesungguhnya elastisitas permin taan terhadap barang sumber daya alam juga mempengaruhi
tingkat pengambilan barang sumber daya alam itu. Semakin elastis permintaan akan semakin konservatif
dalam pengambilan sumber daya alam oleh seorang monopolis.

Kecenderungan apakah sumber daya alam itu akan segera dikuras atau tidak tergantung pada sifat dari
permintaan terhadap barang sumber daya alam itu. Apabila royalty harus meningkat dengan laju setinggi
tingkat bunga, maka akan diketemukan bahwa sumber daya alam itu akan diambil lebih cepat di bawah
pasar monopoli daripada dalam pasar persaingan sempurna. Hal ini bukan merupakan kesimpulan yang
umum, tetapi hanya benar selama elastisitas permintaan rendah. Sebaliknya pada saat elastisitas
permintaan tinggi, maka produsen monopolis cenderung untuk mengadakan konservasi, yaitu ia
membatasi produksi pada tahun pertama untuk kemudian memanfaatkan permin taan yang tidak elastis
di kemudian hari.

Secara umum dapat dikatakan bahwa jika pengambilan sumber daya alam itu dipercepat, maka harga
akan meningkat pada laju yang lebih tinggi daripada tingkat bunga. Fisher menyimpulkan bahwa akan
ada tendensi bagi seorang monopolis untuk menunda pengambilan sumber daya alam apabila
persediaan sumber daya alam itu sarha kualitasnya dan dapat habis dalam waktu tertentu. Hal Ini akan
semakin diperkuat bila terdapat hubungan positif antara biaya dan pengambilan sumber daya alam
secara terus-menerus

Anda mungkin juga menyukai