Anda di halaman 1dari 3

Konsep Rumah Sehat

Rumah yang baik dibuat dengan memperhatikan berbagai komponen penting yang
mempengaruhi sebuah rumah. Beberapa unsur penting seperti pencahayaan, tata ruang, konsep
pintu, jendela, dan ventilasi, sumber air, konsep sanitasi (sampah, limbah rumah tangga, kamar
mandi, WC) dll. harus diperhatikan untuk menciptakan rumah dengan kriteria sehat.

Jendela dan ventilasi adalah bagian yang sangat penting untuk menciptakan rumah yang sehat.
Jendela dan ventilasi mengatur tata pencahayaan dan mengatur keluar masuknya udara. Arah
datangnya cahaya matahari harus diperhatikan untuk mengatur panas dan cahaya yang masuk
kedalam rumah. Ventilasi disesuaikan dengan ukuran ruangan yang ada. Semakin besar ukuran
jendela dan ventilasi akan memperbesar penghilangan panas dan masuknya udara.

Pengaturan ruang juga menjadi hal pokok dalam pembuatan rumah sehat. Letak ruang tamu,
kamar tidur, dapur, dan kamar mandi harus diperhatikan. Peletakan kamar mandi yang
berdekatan dengan ruang makan harus dihindari. Jika tidak memungkinkan untuk meletakkan
kamar mandi bersebrangan dengan ruang makan (karena areal lahan pembuatan rumah yang
minim), maka pengaturan ventilasi kamar mandi harus dibuat sebaik mungkin. Sirkulasi udara
harus langsung dari luar rumah artinya, ventilasi berbatasan dengan lingkungan luar rumah.

Pembuatan rumah yang sehat harus memperhatikan kondisi geografis areal yang akan dibuat
rumah. ketersediaan air bersih harus diperhatikan. Selain itu rumah sehat juga harus
memperhatikan sanitasi. Letak pembuangan sampah harus diperhatikan, sebaiknya sejauh
mungkin dari rumah dan tidak mengganggu kenyamanan kita. WC dan pembuangan limbah
rumah tangga harus dibuat dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu hal penting
yang perlu diingat adalah jarak dengan sumur atau sumber air minimal 10 m. mengapa
demikian? hal ini dikarenakan zat-zat kimia dan organisme mikroskopik biasanya masih banyak
terdapat disekitar penampungan WC dan pembuangan limbah rumah tangga.

Rumah sehat juga harus memperhatikan faktor biologi lingkungan sekitar rumah. Sebaiknya
tanam beberapa pohon yang perakarannya tidak merusak bangunan sebagai penyedia kebutuhan
oksigen dirumah kita. Selain itu dengan menanam pohon lingkungan rumah juga menjadi asri,
teduh.

Rumah Ramah Lingkungan


Rumah ramah lingkungan yang dimaksud disini adalah dari proses pembangunan rumah hingga
bangunan berdiri dan kita huni sekecil mungkin berdampak negatif terhadap lingkungan. Dengan
menerapkan konsep rumah ramah lingkungan banyak hal positif yang akan kita dapatkan.
Beberapa hal yang yang perlu diperhatikan untuk menerapkan konsep rumah ramah lingkungan,
yaitu:

1. Memilih bahan ramah lingkungan: Kita haruslah cerdas dalam memilih bahan
bangunan yang kita gunakan dalam membangun rumah dan interior. Semakin sedikit kita
menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, semakin baik. Artinya kita mendukung
pengurangan penebangan kayu. Berapa ribu hektar hutan yang rusak untuk ditebang
kayunya? pada saat ini kayu dapat diganti dengan bahan lain seperti baja.
2. Mengurangi penggunaan energi listrik dan Air: Konsep rumah hemat energi
merupakan konsep penting dalam mendukung pengurangan penggunaan bahan bakar
fosil. Di Indonesia sebagian besar pembangkit energi listrik masih menggunakan bahan
bakar batubara. Dengan mengurangi penggunaan cahaya lampu dan alat-alat elektronik
akan memperkecil penggunaan energi listrik. Dengan memaksimalkan jendela dan
ventilasi pencahayaan akan lebih maksimal. Selain itu ventilasi membuat sirkulasi udara
menjadi baik dan menghindari penggunaan AC. Apakah kita tahu bahwa emisi dari AC
akan merusak lapisan ozon dan menigkatkan global warming?
Selain energi listrik penghematan air juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang
efesiesn. Penggunaan aerator mampu membatasi aliran air dari keran, bahkan mampu
menghemat penggunaan air hingga 30 persen. Penggunaan shower dapat menghemat air
lebih dari 60%. Penggunaan gayung mandi dapat menghabiskan 15 liter air, sementara
dengan bak mandi (bathtub), dapat menghabiskan sedikitnya 100-300 liter.

3. Memaksimalkan teknologi dan energi: Penggunaan solar cell dapat memenuhi


kebutuhan listrik rumah kita. Banyak sekali konsep rumah modern di eropa dan amerika
yang menggunakan solar cell untuk memenuhi energi listriknya. Selain itu solar
cell pada saat ini masih menjadi energi yang paling ramah lingkungan. Namun sayangnya
di Indonesia solar cell belum terlalu berkembang. Energi lainnya yang dapat dihasilkan
setingkat rumah adalah penggunaan energi biogas. Konsep ini memang membutuhkan
perencanaan yang matang. Di Cina ribuan rumah tangga menggunakan energi biogas dari
limbah rumah tangga yang menggantikan gas LPG sepenuhnya.

4. Konsep rumah sehat dan rumah hijau: Seperti dijelaskan dalam bahasan
"Rumah Sehat" diatas, pembuatan rumah sehat yang memperhatikan sanitasi akan
memperkecil dampak negatif dari limbah rumah tangga dan sampah yang dihasilkan.
Pembuangan sampah harus benar-benar diperhatikan. Selain itu dengan menerapkan
konsep rumah hijau dengan menanam berbagai tanaman dan pohon akan merawat
lingkungan sekitar rumah. Siklus hidrologi (air tanah) menjadi lebih baik karena sistem
perakaran pohon. Udara juga menjadi lebih bersih karena adanya pohon. Tanaman hias
seperti lidah mertua (Senseveria sp.) yang ditempatkan di ruangan mampu menyerap
polusi yang dihasilkan dari berbagai sumber polusi seperti asap rokok.
Demikian bahasan mengenai konsep rumah sehat dan rumah ramah lingkungan. Semoga dapat
bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca untuk menciptakan naungan yang sehat, asri, dan
ramah lingkungan bagi keluarga tercinta. @Gomumu Salam Lestari .

Anda mungkin juga menyukai