Anda di halaman 1dari 9

BAGIAN 1

PENGENALAN SPSS

BAGIAN 2
PENGOLAHAN DAN MODIFIKASI DATA
BAGIAN 3
PENGANTAR ANALISIS DATA
BAGIAN 4
ANALISIS UNIVARIAT
BAGIAN 5
ANALISIS BIVARIAT
BAGIAN 6
ANALISIS MULTIVARIAT
LATIHAN KASUS:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP


KAPASITAS FUNGSIONAL LANSIA

A. Kerangka Konsep
Skema 1.
Hubungan antar variabel penelitian
VARIABEL BEBAS

Faktor internal :
Umur VARIABEL
Jenis Kelamin TERIKAT
Penyakit kronis
Depresi
Kapasitas
Demensia
Fungsional
Faktor eksternal :
Dukungan sosial

B. Hipotesis Penelitian (contoh)


1. Terdapat perbedaan kapasitas fungsional lansia sebelum dan sesudah
pemberian metode perawatan restoratif
2. Terdapat perbedaan kapasitas fungsional lansia laki-laki dan perempuan
3. Terdapat hubungan depresi dengan kapasitas fungsional lansia
4. Terdapat pengaruh depresi dengan kapasitas fungsional lansia
5. Terdapat pengaruh beberapa faktor internal dan eksternal lansia dengan
kapasitas fungsionalnya
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1.
Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Hasil Ukur, dan Skala

No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala


A. Variabel Terikat :
1. Kapasitas Kemampuan lansia untuk Pemenuhan Parameter Rasio
fungsional memenuhi kebutuhan AKS kebutuhan sampel: mean, dan
lansia /AIKS (ADL/IADL). Kebutuhan AKS dan standard deviasi, ordinal
(kode : KF) AKS meliputi : pemenuhan AIKS diukur dan median.
kebutuhan mobilisasi, dengan Guna
pemenuhan kebutuhan nutrisi, menghitung analisis deskriptif
pemenuhan kebutuhan eliminasi, skor yang selanjutnya
pemenuhan kebutuhan diperoleh dikategorikan
kebersihan diri, serta pemenuhan dengan menjadi:
kebutuhan penampilan diri. menggunakan (1) Tergantung
Kebutuhan AIKS meliputi : The Groningen (skor 52-68);
kemampuan menyiapkan Activity (2) Dibantu
makanan, pekerjaan rumah Restriction sebagian (skor
tangga yang ringan dan berat, Scale (GARS) 18-51);
mensetrika, merapikan tempat (3) Mandiri (skor
tidur, dan belanja. 17)
(Suurmeijer et al., 1994)
No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala
B. Variabel Bebas:
1. Umur Umur lansia dihitung Umur lansia terakhir Parameter Rasio
(kode : UM) sesuai dengan pada saat wawancara sampel: mean, dan
tanggal lahir bila dalam tahun yang standard deviasi, dikotom
memungkinkan. dihitung berdasarkan median, nilai ous
pembulatan. Bila minimum/
hitungan umur kurang maksimum.
dari setengah tahun Guna analisis
dibulatkan ke bawah deskriptif selanjutnya
dan bila sama dengan dikategorikan
atau lebih dari setengah menjadi:
tahun dibulatkan ke (1) 70 th;
atas. (2) 60-69 th

2. Jenis Jenis kelamin lansia -- Dikategorikan Dikotom


kelamin menjadi : ous
(kode : JK) (1) Laki-laki
(2) Perempuan
3. Penyakit Adanya satu atau Riwayat penyakit Dikategorikan Dikotom
kronis lebih penyakit kronis kronis yang diderita menjadi : ous
(kode : PK) yang sedang diderita dalam satu tahun (1) Memiliki penyakit
oleh lansia pada saat terakhir kronis
penelitian, misalnya: (2) Tidak memiliki
gangguan vaskuler penyakit kronis
(strok, jantung
koroner), kanker,
osteoporosis, fraktur
panggul
4. Depresi Gangguan afektif Penilaian ekspresi Parameter sampel: Rasio,
(kode : DP) yang ditandai dengan kesedihan baik verbal mean, standard deviasi, ordinal
adanya gangguan dan non-verbal oleh median. dan
emosi atau suasana perawat dengan Guna analisis deskriptif dikotom
perasaan tertekan menggunakan dikategorikan menjadi: ous
(depressed mood) Minimum Data Set- (1) Depresi berat (skor
yang dapat based depression rating 16-32)
merupakan suatu scale (versi 2). (2) Depresi ringan
diagnosis penyakit (skor 3-15)
atau sebagai sebuah (3) Tidak depresi (skor
gejala atau respons 0-2)
dari kondisi penyakit
lain dan stres Atau :
terhadap lingkungan. (1) Depresi positif (skor
3)
(2) Depresi negatif
(skor 0-2)

(Burrows et al., 2000)


No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala
5. Demensia Gangguan intelektual Penilaian fungsi Parameter Rasio,
(kode : DM) secara persisten yang kognitif meliputi sampel: mean, ordinal
diperoleh terdiri dari orientasi, registrasi standard deviasi, dan
paling sedikit tiga memori, atensi dan median. dikotom
dari aktivitas mental kalkulasi, pengenalan Untuk analisis ous
berikut : bahasa, kembali (memory deskriptif
memori, kemampuan recall), dan bahasa. dikategorikan
visuospasial, emosi Penilaian dilakukan menjadi:
atau kepribadian, oleh perawat dengan (1) Terdapat
kognisi dan fungsi menggunakan Mini- gangguan kognitif
eksekutif Mental State (skor 16).
Examination (MMSE). (2) Kemungkinan
terdapat gangguan
kognitif (skor 17-
23).
(3) Tak ada gangguan
kognitif (skor 24
-30).
Atau :
(1) Gangguan
kognitif positif (
23)
(2) Gangguan
kognitif negatif
(skor 24-30)
(Yellowlees, 2002)

6. Dukungan Penilaian terhadap Merupakan total skor Parameter Rasio


sosial tiga aspek dukungan dari pencapaian sampel: mean, dan
(kode : DS) sosial, yaitu : masing-masing aspek standard deviasi, dan dikotom
1. Persepsi dukungan sosial median. ous
terhadap Untuk analisis
dukungan sosial deskriptif
2. Sumber dikategorikan
dukungan sosial menjadi:
3. Tipe (0) Tak
dukungan sosial suportif (skor <
median)
(1) Supor
tif (skor median)

Referensi :
1. Burrows, A.B., Morris, J.N., Simon, S.E., Hirdes, J.P. & Phillips, C. (2000).
Development of a Minimum Data Set-based depression rating scale for use in
nursing homes. Age and Ageing, 29: 165-172.
2. Suurmeijer, T.B.P.M, Doeglas, D.M., et al. (1994). The Groningen Activity
Restriction Scale for measuring disability: Its utility in international comparisons.
Am J Public Health, 84: 1270-1273.
3. Yellowlees, P. (2002). MJA Practice Essentials Mental Health : 1. Psychiatric
assessment in community practice, Med. Jou. of Australia.
http://www.mja.com.au. Diunduh pada tanggal 14 November 2003.

Anda mungkin juga menyukai