Anda di halaman 1dari 23

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

MEMBENTUK KAMPUS SIAP HUNI NTUK MENDUKUNG


PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN PEMBENTUKAN
KARAKTER MAHASISWA

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Oktavia Tri Jayanti (3113030132) Angkatan 2013
Diana Mulya Santi (3113030128) Angkatan 2013
Yulista Eris Mahkuda (3113030146) Angkatan 2013
Ajeng Dinda Palupi (3113030015) Angkatan 2013
Fathirul Rachman (3112030030) Angkatan 2012

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

i
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

RUMAH JAMUR DI ATAS KOTA SEBAGAI SOLUSI LAHAN


PERMUKIMAN PENDUDUK YANG MINIM DENGAN
MONOREL UNTUK MENGATASI KEPADATAN LALU
LINTAS DAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA DENGAN
KONSEP GO-GREEN DI KOTA SURABAYA
BIDANG KEGIATAN :

PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Ismi Baroroh (3113030132) Angkatan 2013
Lia Anggraini (3113030128) Angkatan 2013
Erma Damayanti (3113030146) Angkatan 2013
EkaNur Diana Saputry(3113030015) Angkatan 2013
Fathirul Rachman (3112030030) Angkatan 2012

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA
2014

2
PENGESAHAN USULAN
PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Kegiatan : PKM GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama : Oktavia Tri Jayanti
b. NIM : 15020094020
c. Program Studi : Pendidikan Bahasa Jerman
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
e. Alamat : Jl. Simowau Baru Gg Delima , Seapanjang
f. Email : oktaviatrijayanti03@gmail.com
g. No hp : 085645627329
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Yunanfathur Rahman, S.S., M.A
b. NIDN : 0007108501
c. No.Hp : 085335985252
6. Baiaya Kegiatan Total : Rp 3.000.000
7. Jangka Waktu pelaksanaan :-

Surabaya, 27 01 2017

Menyetujui,
Wakil Dekan III, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dr.Syamsul Sodiq M.Pd.) (Oktavia Tri Jayanti)


NIP : 196602102002121002 NIM : 15020094020

Wakil Rektor III, Dosen Pendamping,

(Dr. Ketut Prasetyo M.S) (Yunanfathur Rahman, S.S., M.A)


NIP : 196005121986011003 NIP : 198510072008121003

3
DAFTAR ISI

PENGESAHANPKM-GAGASAN TERTULIS...................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................iv
RINGKASAN ..................................................................................................................... v
PENDAHULUAN .............................................................................................................vii
Latar Belakang ...............................................................................................................vii
Tujuan Penulisan........................................................................................................... viii
Manfaat Penelitian ........................................................................................................ viii
GAGASAN .........................................................................................................................ix
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ..............................................................................ix
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya .............................................................ix
Kepadatan Lalu Lintas Kota Surabaya........................................................................ x
Masalah Lahan Pemukiman Penduduk ....................................................................... x
Solusi yang Pernah di tawarkan dan Kekurangan .......................................................xi
Gagasan baru yang di tawarkan ................................................................................. xii
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep Rumah jamur .............................. xv
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan .................................................... xvii
KESIMPULAN ............................................................................................................... xviii
Konsep Rumah Jamur ................................................................................................. xviii
Prediksi keberhasilan Gagasan Rumah Jamur ............................................................ xviii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Rumah Jamur
Table 1 Jumlah Kendaraan Bermotor Pribadi di Surabaya ................................................. x
Table 2 Jumlah Kendaraan Bermotor Umum di Surabaya ................................................. x
Table 3 Rumah Jamur Tampak Depan .............................................................................. xiii
Table 4 Potongan Rumah Jamur ....................................................................................... xiii
Table 5 Gambar Jalur Monorel yang menghubungkan Rumah Jamur ............................. xiv

4
RINGKASAN

Laju pertumbuhan penduduk kota Surabaya semakin meningkat disertai


penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk dan fasilitas umum serta industri
yang terus meningkat di wilayah Kota Surabaya. Hal itu menimbulkan masalah,
baik di saat sekarang dan di masa yang akan datang. Tingginya tingkat kelahiran
dan migrasi penduduk yang terbentur pada kenyataan bahwa lahan di perkotaan
semakin terbatas sehingga tidak seimbang antara jumlah penduduk dan kebutuhan
tempat tinggal sehingga muncul adanya permukiman-permukiman padat, selain
itu berbanding lurus dengan semakin padatnya jalur lalu lintas hampir di seluruh
fasilitas transportasi yang ada. Alternatif pembangunan yang dianggap paling
sesuai dengan kondisi di atas yaitu pembangunan kearah vertikal, dalam hal ini
adalah Rumah Susun. Di Surabaya sendiri terlihat bahwa keterbatasan lahan bagi
permukiman semakin terbatas.

Disinilah peranan rumah susun menjadi vital, dengan efisiensi lahan yang
ada dan semakin bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya, maka pengalihan
lahan kota menjadi pemukiman memang benar benar harus dicermati dan di cari
solusinya. Juga menanggapi masalah kepadatan lalu lintas yang menimbulkan
kemacetan . Sehingga perlu adanya solusi yang tepat, dimana tidak merugikan
pihak manapun dan mampu menyelesaikan masalah yang ada.

Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan Permukiman


Penduduk yang Minim Dengan Monorel Untuk Mengatasi Kepadatan Lalu Lintas
Dan Pemanfaatan Energi Surya Dengan Konsep Go-Green ini merupakan inovasi
baru pembentukan rumah susun yang di peruntukkan bagi masyarakat khususnya
masyarakat kota Surabaya, rumah jamur ini di bangun di lima titik strategis di
lima wilayah bagian Surabaya yang merupakan perumahan padat, tapi bangunan
ini tidak perlu menggusur perumahan atau mengganggu wilayah yang ada,
karenabangunan ini berada di atas pemukiman penduduk yang kira-kira setinggi
40 meter dari muka tanah. Sehingga perumahan di bawah bangunan rumah jamur

5
masih bisa terkena sinar matahari sehingga tidak lembab dan tanaman pun masih
bisa tumbuh. Kelima titik ini akan di hubungkan dengan beberapa pusat
pembelanjaan atau fasilitas umum dengan menggunakan lorong kereta api dua
arah, sehingga menggunakan transportasi kereta api, jadi di setiap rumah jamur
tersebut terdapat adanya stasiun kereta api. Rumah Jamur ini di konsepkan dengan
bentuk silinder untuk lebih banyak menghasilkan ruangan sebagai hunian dan atap
yang di desain seperti payung jamur, karena akan di pasang panel surya hanya di
beberapa bagiandan bagian yang lain di menggunakan kaca sehingga daerah di
bawah bangunan tetap terkena sinar matahari. Daerah di bawah atap payungnya di
manfaatkan untuk pembentukan taman, sehingga meskipun bangunan rumah
jamur ini menggunakan teknologi monorel diatas bangunan tapi tetap masih
peduli pada pemanasan global.

Dengan adanya pembangunan rumah jamur ini dapat menjawab kebutuhan


pemukiman bagi penduduk di kota Surabaya yang lahannya sudah minim dan
sebagai alternatif sistem transportasi untuk memecahkan masalah kepadatan lalu
lintas.

6
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kota
Surabaya memiliki penduduk hingga akhir tahun 2010 sebanyak 2.929.528 orang
dengan luas wilayah yang seluas 33.048 Ha maka tingkat kepadatan Kota
Surabaya sebesar 8.864 jiwa / km2. Jumlah bangunan rumah (vertikal dan
horisontal) yang ada di Kota Surabaya saat ini adalah 678.058 unit rumah.
Jumlah penduduk sebesar 2.947.003 jiwa. Dengan asumsi rata-rata anggota KK
adalah 4 jiwa, maka seharusnya jumlah rumah yang ada di kota Surabaya adalah
736.751 unit. Berdasarkan kondisi tersebut, maka selisih antara kebutuhan akan
rumah dengan jumlah rumah yang ada/ tersedia, menjadi nilai kekurangan
kuantitas rumah di Kota Surabaya saatini, yaitu sebesar 58.693 unit. Hal ini
membawa permasalahan yang cukup kompleks di bidang perencanaan di bidang
pengelolaan sumber daya lahan.
Pada bulan Desember 2011 jumlah kendaraan di Surabaya, dengan rincian
kendaraan bermotor roda empat ada 439.330 unit dan kendaraan roda dua
1.740.649 unit, sedangkan pada bulan September 2012 jumlah kendaraan roda dua
mencapai 2.041.705 unit dan kendaraan roda empat mencapai 517.329 unit
(sumber Direktorat Lalulintas POLDA JATIM). Hal itu seiring dengan
pertumbuhan laju penduduk yang mengakibatkan permasalahan kepadatan lalu
lintas yang terus menuntut adanya fasilitas dan sistem transportasi yang mampu
memecahkan masalah yang menimbulkan kepadatan lalu lintas yang mengganggu
berbagai jalannya aktivitas, perdagangan dan lain sebagainya.
Dari permasalahan yang ada tersebut maka kami menggagas ide yang
berusaha mampu untuk memecahkan masalah tersebut dan masih peduli terhadap
lingkungan, kami mengusulkanRumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan
Permukiman Penduduk yang Minim dengan Monorel untuk Mengatasi Kepadatan
Lalu Lintas dan Pemanfaatan Energi Surya Dengan Konsep Go-Green.

7
Tujuan Penulisan
Karya tulis ini bertujuan sebagai berikut :
1. Menciptakan bangunan baru yang efektif untuk dapat memecahkan
masalah penggunaan lahan di kota Surabaya yang minim.
2. Menciptakan alternative sistem monorel di atas gedung untuk mengatasi
kepadatan lalu lintas.
3. Untuk mengetahui rekayasa-rekayasa sipil yang dapat diterapkan dalam
upaya menyokong lahirnya Rumah Jamur dengan di bangunnya sistem
monorel di atas gedung juga berdasarkan konsep go green.
4. Menciptakan konsep pembangunan rumah susun yang terintegrasi secara
modern, mandiri dan bersinergi dengan pembangunan taman dan sistem
monorel di atas gedung.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai alernatif solusi atas minimnya lahan untuk pemukiman penduduk.


2. Menciptakan inovasi bangunan mandiri dan efisien serta mendukung
adanya taman kota untuk mengurangi pemanasan global.
3. Menciptakan alternative sIstem monorel di atas gedung untuk mengatasi
kepadatan lalu lintas.
4. Menciptakan ikon baru dalam dunia arsitektur dan rekayasa sipil.

8
GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya


Laju pertumbuhan penduduk kota Surabaya semakin meningkat. Data
menunjukan dalam enam bulan pertama pada tahun 2011, penduduk Surabaya
bertambah 36.577 jiwa. Artinya, per bulan pertambahan Kota Pahlawan mencapai
6.096 jiwa. Jika di rata-rata, per hari jumlahnya mencapai 203 jiwa. Jumlah itu
meningkat cukup drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama pada enam
bulan pertama tahun 2010. saat itu pertambahan penduduk selama enambulan
mencapai 26.832 jiwa. Tingginya pertambahan penduduk selama semester
pertama 2011 tidak lepas dari banyaknya penduduk luar Surabaya yang masuk ke
kota Pahlawan. Angka pindah masuk di Surabaya hingga enam bulan ini
mencapai 9.438 jiwa. Sebaliknya, jumlah kematian berada di angka 3.032 jiwa.
Berikut ini tabel laju pertambahan penduduk Surabaya berdasarkan data yang
telah dihimpun oleh pemerintah kota Surabaya. (http://lh.surabaya.go.id/profile)

9
Kepadatan Lalu Lintas Kota Surabaya
Peningkatan jumlah penduduk juga mempengaruhi aktivitas kota yang meningkat
hingga akhirnya meningkatkan permintaan transportasi di Kota Surabaya. Permintaan
transportasi yang meningkat ini dipenuhi oleh sebagian besar penduduk Surabaya dengan
membeli kendaraan bermotor pribadi seperti motor atau mobil. Pertambahan angkutan
pribadi ini tidak hanya dipicu oleh kebutuhan bergerak tetapi sudah menjadi bagian gaya
hidup masyarakat perkotaan pada umumnya. Sedangkan pemenuhan kebutuhan akan
pergerakan dari pemerintah kota berupa angkutan umum semakin menurun menurut data
statistik dinas perhubungan. Jumlah angkutan umum yang jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan angkutan pribadi memaksa penduduk Surabaya menggunakan angkutan pribadi
untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat yang lain. Jumlah angkutan
pribadi yang mencapai 1.205.533 buah menjadikan Kota Surabaya menjadi lautan
kendaraan pada jam-jam sibuk di ruas-ruas jalan protokol.

Table 1 Jumlah Kendaraan Bermotor Pribadi di Surabaya

No Jenis Tahun
Kendaraan 2004 2005 2006 2007
1 Motor 800.008 833.838 928.686 972.645
2 Mobil 204.313 135.592 228.195 232.888
Jumlah 1.004.321 969.330 1.156.881 1.205.533

Sumber: Dishub Pemkot Surabaya

Table 2 Jumlah Kendaraan Bermotor Umum di Surabaya

No Jenis Tahun
Kendaraan 2004 2005 2006 2007
1 Mobil Bus 1.060 1.353 1.074 804
2 MPU 11.931 59.684 12.010 9.822
Jumlah 12.991 61.073 13.084 10.626

Masalah Lahan Pemukiman Penduduk


Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia yang
sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian bangsa. Perumahan dan
pemukiman tidak dapat hanya dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup, tetapi lebih

10
dari itu merupakan proses bermukim manusia dalam menciptakan tatanan hidup
untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri. Pentingnya
kebutuhan akan perumahan dan pemukiman semakin terasa mengingat Indonesia
adalah salah satu negara di dunia dengan jumlah penduduk yang besar dan dengan
kepadatan penduduk yang kini semakin tidak terkendali. Dengan tanah yang
terbatas dan jumlah penduduk yang terus bertambah, pemerintah dihadapkan pada
suatu tantangan untuk dapat memenuhi tanggung jawabnya dalam hal pemenuhan
kebutuhan vital rakyat yakni papan atau tempat tinggal. Ditambah lagi dengan
adanya permasalahan tidak meratanya pembangunan membuat adanya suatu
bentuk konsentrasi jumlah penduduk di beberapa daerah yang menyebabkan
adanya beberapa daerah yang sangat padat penduduknya dan beberapa daerah
yang jarang penduduknya. Pemusatan pembangunan di kota-kota besar yang
justru tidak mempunyai tanah yang luas, ditambah lagi dengan adanya
perpindahan penduduk dari daerah-daerah sehingga kota tersebut menjadi sangat
padat juga turut memicu timbulnya masalah kependudukan dalam hal pemenuhan
sarana tempat tinggal.
Jumlah penduduk harus berbanding lurus dengan luas pemukiman.
Masalah terjadi ketika lahan untuk pemukiman tidak cukup lagi untuk
menampung banyaknya penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, penduduk pun
mengubah lahan kota hampir penuh dengan pemukiman penduduk yang
mengakibatkan banyaknya perumahan kumuh dan minimnya lahan untuk
pembuatan taman kota. Jika masalah ini dibiarkan berlanjut maka bukan tidak
mungkin kota menjadi kumuh dan pemanasan global terus meningkat.

Solusi yang Pernah di tawarkan dan Kekurangan

Rumah susun memang merupakan solusi yang tepat apabila diterapkan di


kota kota besar yang menjadi pusat ekonomi seperti Surabaya.

Di Surabaya,Pemerintah kota telah mengupayakan penyediaan lahan bagi


terbangunnya rumah sederhana layak huni yang memiliki konsep pembangunan
vertikal dengan dukungan dana dari pemerintah pusat maupun pemerintah

11
provinsi. Di Kota Surabaya terdapat beberapa rusun yang dikelola oleh
pemerintah kota Surabaya. Namun rumah susun menimbulkan kenaikan harga
tanah didaerah kota Surabaya yang notabene harganya selangit. Pembangunan
rumah susun membutuhkan lahan. Maka dari itu biasanya pemerintah melakukan
penggusuran terhadap lahan penduduk untuk dijadikan sebagai Rumah Susun.

Gagasan baru yang di tawarkan

Konsep rumah jamur ini merupakan suatu konsep yang menarik dan
pertama di Indonesia. Konsep ini sebenarnya perkembangan terbaru dari rumah
susun, tapi konsep ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:

Bangunan berada di atas permukiman penduduk, dengan tinggi 40 m dari


muka tanah, diameter 60 meter, dengan tinggi tiap lantai 4 m, total terdiri
dari 10 lantai yang mampu menyerap 270 ruang hunian sehingga tiap
lantai terdapat 30 ruang hunian, dengan satu lantai terbawah di gunakan
sebagai tempat parkir, bangunan tersebut di desain dalam pembangunan
maupun keberadaanya tidak sampai menggusur pemukiman penduduk di
wilayah tersebut, bahkan kita menyediakan banyak ruangan untuk hunian,
sehingga lebih banyak menyerap kepala keluarga.
Bangunan di sertai dengan sistem monorel yang menghubungkan antar
rumah jamur, pusat pembelanjaan dan pusat fasilitas umum sebagai
alternative solusi kepadatan lalu lintas di kota Surabaya.
Dengan konsep bangunan berbentuk jamur, maka bangunan atas berbentuk
payung jamur di gunakan selain sebagai atap dari kaca dan juga di pasang
sel surya meski tidak semua bagiannya, agar sinar matahari masih dapat
menembus daerah di bawah payung jamur yang di manfaatkan untuk
taman. Pemasangan sel surya dapat menyerap energi matahari pada siang
hari dan di simpan untuk penggunaan malam hari, dengan itu bangunan
tersebut dapat mandiri dalam menghasilkan energi listrik dan membantu
penghematan energi listrik dari PLN.

Berikut detail rumah jamur masa depan:

Penangkal Petir

12
Badan Rumah
Jamur

Pondasi

Panel Surya
Table 3 Rumah Jamur Tampak Depan

Taman

Lantai Rumah Jamur

Lift

Table 4 Potongan Rumah Jamur

13
Jalur Monorel

Table 5 Gambar Jalur Monorel yang menghubungkan Rumah Jamur

14
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep Rumah jamur
Agar konsep Rumah Jamur dapat terealisasikan, maka pihak-pihak yang dapat
membantu agar dapat terimplementasikan antara lain:
Arsitek
Peran dari seorang arsitek dalam mewujudkan Rumah jamur sangat
penting. Peran pertama dari seorang arsitek adalah mentransformasikan material
bangunan yang berupa kaca dan sel surya sebagai struktur atap bangunan dengan
konsep go green yang dapat membantu terbentunya taman di atas bangunan,
sehingga menambah nilai dari aspek Green Building serta tower yang berfungsi
untuk elemen keseimbangan semakin menarik perhatian dan memiliki peranan
penting dalam pengembangan konsep kota masa depan.
Peran kedua dari seorang arsitek harus mampu membuat desain hunian
yang safety dan comfortable, bagaimana membangun bangunan di atas bangunan
tanpa mengganggu bangunan yang telah ada di bawah. Juga bagaimana mendesain
adanya stasiun monorel serta lorong monorel yang melintasi bangunan rumah
jamur ini. Lokasi yang digunakan untuk pembangunan hunian ini diterapkan di
kota surabaya dan lebih umum di kota-kota besar di Indonesia.
Peran ketiga dari seorang arsitek adalah menganalisa aspek distribusi
keruangan dalam konsep Rumah jamur, sehingga tercipta bentuk hunian yang
sustainable dan futuristik.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana memiliki peranan dalam menganalisa kelayakan
hunian ditinjau dari kekuatan struktur. Analisa yang dilakukan meliputi (1)
Analisa daya dukung tanah dan pondasi, (2) Analisa kekuatan konstruksi , (3)
Analisa gempa dan angin (4) Analisa mekanika teknik dan teknologi bahan
konstruksi hunian dan (5) Proses pemilihan material yang sesuai, kuat dan murah
sebagai elemen dalam pembuatan Rumah Jamur.Selain itu, konsultan perencana
juga yang pada nantinya merancang sistem sanitasi dari hunian ini dan
kelayakannya. Mereka juga berperan dalam menentukan aspek keruangan atau
desain, sehingga dapat menentukan desain yang kompleks dan kuat yang mampu
menahan beban kombinasi berfaktor.

15
Kontraktor
Kontraktor merupakan pihak yang berperan dalam mewujudkan bangunan
ini secara nyata. Beberapa perusahaan rekayasa sipil seperti kontraktor perumahan
dapat ambil bagian dalam proyek ini. Penyesuaian metode dan model konstruksi
terhadap kondisi lokasi pembangunan boleh jadi diperlukan untuk mencapai
spesifikasi yang diinginkan.
Pemerintah
Secara fundamental, Pemerintah selain harus memenuhi kebutuhan warga
negaranya., pemerintah juga harus memperhitungkan keseimbangan antara
kondisi social dan lingkungan, serta stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dan
penduduk. Penelitian, lokakarya, uji penerapan dan simulaisi dapat dilaksanakan
bersama pihak universitas dalam negeri dan mungkin melibatkan beberapa pakar
luar negeri dengan difasulitasi oleh departemen-departemen terkait. Secara
spesifik tugas beberapa departemen-departemen dapat dirinci sebagai berikut:
1. Kementrian Perumahan Rakyat berwenang meningkatkan pemanfaatan
sumber daya pembangunan perumahan dan permukiman serta
mengembangkan dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan teknologi maupun sumber daya dan kearifan lokal.
2. Kementrian Pekerjaan Umum (Departemen PU) berwenang
mengeluarkan kebijakan dalam pengadaan ruang publik di indonesia.
3. Departemen keuangan bertanggung jawab dalam pengawasan keuangan,
proses dan pasca pengerjaan proyek.
Perusahaan Energy, Air, dan Transportasi Publik
Pihak-pihak ini bertanggung jawab dalam penyediaan kebutuhan vital
masyarakat seperti listrik, air bersih, bahan bakar, transportasi dalam kota maupun
akses keluar masuk kota menuju daerah luar.
Property Developer
Untuk masa-masa mendatang, rumah jamur ini dapat mulai
dikomersialkan melalui pengelolaan perusahaan swasta seperti property
developer. Ketika konsep ini masuk ke dunia bisnis, keragaman bentuk dan
pengembangan lebih lanjut boleh jadi akan terjadi lebih cepat karena mereka
dituntut untuk terus melakukan inovasi demi mencapai kepuasan konsumen.

16
Investor
Untuk menunjang keberhasilan proyek ini dalam segi financial, peran
investor sangat dibutuhkan. Dengan bidikan, investor investor yang mengelola
pusat perbelanjaan di Surabaya dan pusat perkantoran maupun pengusaha lain
serta fasilitas umum yang dapat mendukung terselenggaranya proyek ini.
Masyarakat
Masyarakat merupakan muara akhir dari pengadaan rumah jamur ini.
Masyarakat secara mandiri diperbolehkan untuk membangun dan
mengembangkan perumahan sesuai keinginan mereka dengan tetap mengacu pada
batasan-batasan pengembangan kota yang dibuat oleh pemerintah.

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan


Langkah strategis perlu direncanakan dengan matang agar rumah jamur ini
dapat terealisasi dengan baik, acceptable, dan berkelanjutan. Menurut Kemp dan
Loorbach (2005) dalam Rutger (2008), ada 4 manejemen transisi yang diperlukan
dalam fase ini, antara lain :
(1) Tahap 1 : Membangun ruang transisi dan pembangunan visi pada tahap awal
diperlukan sebuah pertemuan besar yang melibatkan orang-orang yang terdiri dari
perwakilan pemerintahan, perusahan, dan pihak institut/universitas untuk
berkumpul, membahas konsep dan menyatukan pandangan serta melakukan
penelitian terhadap perealisasianproyek rumah jamur ini
(2) Tahap 2 : Menentukan lokasi yang strategis ditiap bagian wilayah Surabaya
serta mengembangkan kerja sama dan agenda transisi, Karena kompleksnya
masalah yang akan dihadapi dalam meciptakan sebuah rumah jamur, maka
diperlukan kerja sama yang baik antara pihakpihak yang berkemampuan
menyelesaikannya.
Kerja sama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerja sama pengerjaan poyek
maupaun penyampaian informasi.
(3) Tahap 3 : Menggerakkan pihak-phak yang terlibat dan melaksanakan proyek
transisi
(4) Tahap 4 : Evaluasi, monitoring dan pembelajaran. Kesulitan dan pengalaman
yang ada dalam menciptakan Rumah Jamur ini.

17
KESIMPULAN

Konsep Rumah Jamur


Ruang lingkup proyek untuk takaran Indonesia termasuk besar, bahkan
mungkin untuk cakupan yang lebih luas lagi. Peruntukannya sebagai solusi jangka
menengah ataupun sedang mugkin akan lebih cocok melihat beberapa proyek
pengembangan kota jangka pendek sudah mulai berjalan. Melihat bahwa konsep
kota ini tergolong dasar, maka masih terbuka beberapa kemungkinan untuk
memperluas konsep dan peningkatan elemen di dalamnya.

Prediksi keberhasilan Gagasan Rumah Jamur


Rencana proyek pembangunan Rumah Jamur di Surabaya ini tidak
berdampak pada penggusuran rumah penduduk sebelumnya, sehingga tanpa
mengganggu masyarakat yang bertempat tinggal dibawah bangunan Rumah
Jamur. Dan juga dibangunnya monorel sebagai alternatif pemecahan masalah
kepadatan lalu lintas di Surabaya. Selain itu pemanfaatan pada bagian payung
rumah jamur sebagai taman, yang mempunyai peran mengurangi global warming.
Dengan menerapakan rumah jamur dengan konsep go green usaha pengurangan
pemanasan globalakan dapat diwujudkan secara nyata dan maksimal.
Digunakannya Surabaya sebagai kawasan penerapan sesuai dengan kota
Surabaya, di mana Surabaya memang kota besar yang padat dengan tingkat polusi
yang tinggi. Konsep ini sangat cocok dengan tujuan tersebut karena kesatuan
dengan kondisi komponen kota dan lahan di sana, dan kerja sama yangbaik antara
para pemangku kepentingan dan subyek lapangan sangatlah dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan proyek.

18
DAFTAR PUSTAKA

Keadaan Umum. (2011). Diambil kembali dari http://lh.surabaya.go.id/

Kontraktor. (t.thn.). Dipetik Februari 09, 2014, dari http://mediakontraktor.com

Kota Terpadat di Indonesia. (2012, Januari 10). Diambil kembali dari


http://pengetahuanpintars.blogspot.com

Surabaya. (t.thn.). Diambil kembali dari http://prospektus.its.ac.id

19
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua kelompok
Nama : Ismi Baroroh
NRP : 3113030132
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 11 Februari 1995
Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
No. HP : 089677383386
Alamat : Jl. Menur Pumpungan gang 1, Manyar, Surabaya
Email : ismibaroroh13@yahoo.com
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No. Judul Kategori Tahun
1. Tempe dari Biji Labu LKTI ( Lomba Karya Tulis 2012
Ilmiah )
2. Daur Ulang Air Wudhlu KIR ( Karya Ilmiah Remaja 2012
)
3. PAPERICA ( Paper In Craft Art PKM ( Pekan Kreativitas 2013
) Mahasiswa )

Ketua

( Ismi Baroroh )

Anggota
Nama : Lia Anggraini
NRP : 3113030128
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan

20
Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 13 Januari 1995
Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
No. HP : 085791069737
Alamat : Ds. Wajak Lor
Email : liany.ndut@gmail.com
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No. Judul Kategori Tahun

Anggota

( Lia Anggraini )

Anggota
Nama : Erma Damayanti
NRP : 3113030146
Jurusan / Fakultas: D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 10 Desember 1994
Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
No. HP : 085707153239
Alamat: Jl. Taman Tambak Segaran No. 16, Simokerto,Surabaya
Email : edamayanti15@yahoo.co.id
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No. Judul Kategori Tahun
1. Selai Dari Pelepah Pisang KIR ( Karya Tulis Remaja ) 2011
2. PAPERICA ( Paper In Craft Art PKM ( Pekan Kreativitas 2013
) Mahasiswa )

21
Anggota

( Erma Damayanti )

Anggota
Nama : Eka Nur Diana Saputry
NRP : 3113030015
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 26 Mei 1995
Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
No. HP : 085648086470
Alamat : Jl. Menur Pumpungan gang 3, Manyar, Surabaya
Email : ekanurdianasaputry@yahoo.co.id
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No. Judul Kategori Tahun
1. Tempe dari Biji Labu LKTI ( Lomba Karya Tulis 2012
Ilmiah )
2. Daur Ulang Air Wudhlu KIR ( Karya Ilmiah Remaja 2012
)
3. PAPERICA ( Paper In Craft Art PKM ( Pekan Kreativitas 2013
) Mahasiswa )

Anggota

( Eka Nur Diana S )

22
Anggota
Nama : Fathirul Rachman
NRP : 3112030030
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Jombang, 5 Maret 1994
Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
No. HP : 085784547744
Alamat : Jl. Juingan76, Pucang Adi, Surabaya
Email : fathirulrachman@gmail.com
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No. Judul Kategori Tahun
1.
2.
3.

Anggota

( Fathirul Rachman )

23

Anda mungkin juga menyukai