BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata
sekresi kelenjar yang membentuk fil air mata di depan kornea. Kelopak
merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata
mata dan memompa air mata melalui punctum lakrimalis. Kelainan yang
didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari tumor jinak sampai
Hordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada
kelopak mata. Secara klinis kelainan ini sering sulit dibedakan dengan
hordeolum internum, sedangkan bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena
bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah, serta nyeri bila ditekan.1
juga terjadi pada semua umur, terutama orang-orang dengan taraf kesehatan
Referat : Hordeolum 2016
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Palpebra
dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan
pelpebrae). 6
1. Kulit
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis,
subkutan.
3. Jaringan areolar
4. Tarsus
padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas
5. Konjungtiva palpebrae
menjadi tepian anterior dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata,
glandula Zeiss dan Moll. Glandula Zeiss adalah modifikasi kelenjar sebasea
kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata. Glandula
Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris
dekat bulu mata. Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang
tepian ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasesa yang telah
dibuka. Fisura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis
kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam.
terletak di antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara
palpebra orbita. 6
superior dan tarsus superior; septum orbitale inferius menyatu dengan tarsus
inferior. 6
superior, bagian otot rangka adalah levator palpebra superioris, yang berasal
dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah
aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat otot
Referat : Hordeolum 2016
batas bawah tarsus inferior dan orbikularis okuli. Otot polos dari retraktor
palpebrae disarafi oleh nervus simpatis. Levator dan muskulus rektus inferior
Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal nervus V
(Trigeminus). 6
B. Hordeolum
1. Definisi
2. Klasifikasi
Dikenal 2 bentuk hordeolum, yaitu hordeolum internum dan eksternum.
b. Hordeolum internum
Hordeolum internum merupakan infeksi kelenjar Meibom yang
3. Epidemiologi
Referat : Hordeolum 2016
hordeolum.4
5. Faktor risiko
Faktor risiko hordeolum adalah sebagai berikut : 5
a. Penyakit kronik.
b. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk.
c. Peradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis.
d. Diabetes.
e. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.
f. Riwayat hordeolum sebelumnya.
g. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih.
h. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.
6. Patogenesis
pengecilan lumen dan statis hasil sekresi kelenjar. Statis ini akan
di lempeng tarsal.14,15
7. Manifestasi klinis
a. Gejala 3,4
Referat : Hordeolum 2016
1) Pembengkakan.
mata.
b. Tanda 1,8
1) Eritema.
2) Edema.
9. Diagnosa
pemeriksaan oftalmologis.13
1) Kalazion.
2) Dakriosistitis.
3) Selulitis preseptal.
4) Konjungtivitis adenovirus.
11. Penatalaksanaan
a. Non farmakologi 9
Referat : Hordeolum 2016
infeksi ke kornea.
b. Farmakologi
daerah hordeolum.4
1) Antibiotik topikal
ringan.10
2) Antibiotik sistemik
Referat : Hordeolum 2016
selama 7 hari. 10
c. Pembedahan
hordeolum.9
bila : 7
palpebra.
salep antibiotik.7
Referat : Hordeolum 2016
12. Komplikasi
13. Pencegahan
berdebu.
14. Prognosis
daerah mata tetap dijaga dan dilakukan kompres hangat pada mata yang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Referat : Hordeolum 2016
A. Kesimpulan
internum, sedangkan bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut
hordeolum eksternum.
hordeolum.
kelopak mata yang awalnya hanya berupa benjolan kecil berwarna kemerahan
namun makin lama makin membesar dan disertai nyeri bila ditekan. Benjolan
ini menjadi besar dan mengalami reaksi radang akibat infeksi kuman
pada palpebra yang disertai nyeri. Benjolan menonjol kearah kulit dan ikut
DAFTAR PUSTAKA
Referat : Hordeolum 2016
2. http://www.aafp.org.afp/980600ap/articles.html
3. http://www.emedicine.com/oph/LID.html
4. http://www.emedicine.com/emerg/OPHTHALMOLOGY.htm
5. http://www.3-rx.com/stye/default.php
7. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan I, Balai Penerbit FK UI,
8. Sidarta, I, dkk. Sari Ilmu Penyakit Mata, Cetakan III, Balai Penerbit FK
9. http://www.emedicinehealth.com/script.main/art.asp?
articlekey=58821&page1
10. http://dermatlas.med.jhml.edu/derm
11. http://dokterie.wordpress.com/2010/03/09/hordeolum/
12. http://indonesiaindonesia.com/f/13173-hordeolum/
co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://emedicine.medscape. com /
article/1213080-overview
.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://emedicine.medscape.com/article/798940-overview
Referat : Hordeolum 2016