Berterima Kasih Dan Bersyukur Versi 3 PDF
Berterima Kasih Dan Bersyukur Versi 3 PDF
pengetahuan dan pelatihan mendalam tentang berterima kasih dan bersyukur itu
sendiri. Berikut ini cara-cara salah dalam berterima kasih dan bersyukur.
1. Orang berterima kasih dan bersyukur hanya jika ia menerima sesuatu yang
menyenangkan dirinya atau yang membuat dirinya nyaman.
2. Orang berterima kasih dan bersyukur hanya jika ia menerima sesuatu yang
luar biasa; orang ini enggan berterima kasih dan bersyukur untuk hal-hal yang
kecil, remeh, dan sesuatu yang sudah semestinya (taken for granted).
3. Orang berterima kasih dan bersyukur karena dirinya bahagia, bukan
berterima kasih dan bersyukur untuk membuat dirinya bahagia.
2
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Tuhan udara1 rata-rata 18 kg dalam jangka waktu 24 jam setiap hari) ia merasa
tidak perlu mengucapkan syukur kepada Tuhan. Hanya jika ia menerima sesuatu
yang menurutnya suatu keajaiban (misalnya menang undian sebuah mobil atau
terlepas dari orang yang sangat menjengkelkan) ia baru merasa perlu
mengucapkan syukur kepada Tuhan. Orang ini tidak menyadari bahwa yang
dijumpainya setiap hari selalu hal-hal kecilhal-hal yang seringkali dipandang
remeh, tidak bermakna. Everyone is trying to accomplish something big, not
realizing that life is made up of little things (Frank A. Clark). Karena hal-hal besar
itu memang jarang datang, bagaimana dia mampu mengatasi atau menikmati hal
yang besar, jika dia tidak biasa mengatasi atau menikmati hal-hal kecil yang
datang setiap hari dalam kehidupannya? Oleh karena itu, biasakan untuk
menghargai hal-hal kecil yang kelihatannya remeh. Nothing is too small to matter.
Apakah orang seperti ini akan berterima kasih jika ia tidak menerima sesuatu
dari orang dan makhluk lain atau benda. Sama sekali tidak, karena dengan
menerima yang kecil nilainya saja dia enggan berterima kasih, apalagi kalau ia
tidak menerima apa pun. Demikian pula orang ini tidak akan bersyukur jika
Tuhan tidak memberikan sesuatu kepadanya, karena pada waktu Tuhan
menganugerahkan sesuatu yang ia pandang kecil nilainya saja di enggan
bersyukur.
Apa yang salah dengan cara berterima kasih dan bersyukur seperti ini? Hal
yang luar biasa itu jarang datang, namun justru hal-hal kecil lah yang frekuensi
kedatangannya tinggi. Jika Anda memiliki kemampuan untuk berterima kasih dan
bersyukur untuk hal-hal kecil, frekuensi kedatangan kebahagiaan dalam
kehidupan Anda juga semakin tinggi dan kebahagiaan hidup Anda akan
terpelihara secara berkelanjutan.
1
Di antara bahan yang kita konsumsi setiap hari selama 24 jam, jika dikonversi dalam ukuran berat, udara
menempati urutan pertama (18 kg), sedangkan makanan (di bawah 5 kg), dan air kurang dari 3 kg. Meskipun
udara merupakan bahan yang terbanyak dikonsumsi dalam waktu 24 jam, umumnya orang jarang sekali
(bahkan tidak pernah) secara khusus mengungkapkan syukur atas karunia Tuhan ini. Pada umumnya orang
hanya bersyukur jika makan enak atau minum air segar setelah merasakan kehausan.
3
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Tuhan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Orang ini tidak tahu bahwa
berterima kasih dan bersyukur merupakan suatu cara untuk membangun
kebahagiaan hidup. Kemampuan untuk berterima kasih kepada siapa pun dan apa
pun, walaupun dan bagaimana pun merupakan alat yang efektif untuk
membangun kebahagiaan hidup. Begitu juga kemampuan untuk bersyukur atas
siapa pun dan apa pun yang diterima dari Tuhan, walaupun dan bagaimana pun
merupakan suatu alat yang efektif untuk membangun kebahagiaan hidup, karena
dengan bersyukur tersebut orang berkomunikasi kepada dan berusaha untuk
mendekatkan diri dengan Tuhan, sumber segala kekuatan dan kebahagiaan hidup.
Happiness is not a destination. It is a method of life (Burton Hills).
4
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
yang hidup dalam ketidakseimbangan, terlalu terpaku pada apa yang belum ia
miliki.
Iri, benci, cemburu, marah. Mengapa iri, benci dan cemburu juga
mencerminkan ketidakmampuan orang dalam berterima kasih dan bersyukur?
Perasaan iri adalah ketidakmampuan orang dalam melihat dan menerima
kelebihan orang lain. Mengapa ia tidak memiliki kemampuan untuk melihat
kelebihan orang lain? Karena ia tidak jujurkelebihan yang dimiliki oleh orang
lain tersebut ditolak dan tidak diakui sehingga ia tidak mau menerima kelebihan
tersebut. Sebagai akibatnya, orang tersebut masuk ke dalam paralyzing stateiri
melihat kelebihan orang lain, sehingga ia tidak mampu bersyukur kepada Tuhan.
Ia tidak mampu mensyukuri apa yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepadanya.
Ia menginginkan kelebihan yang dimiliki oleh orang lain dan energinya
difokuskan kepada apa yang tidak dimilikinya. Oleh karena itu ia iri terhadap
kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.
Orang yang benci terhadap seseorang atau sesuatu pada hakikatnya orang
yang tidak jujur dan tidak mau menerima seseorang atau sesuatu sebagaimana
adanya. Orang ini menginginkan seseorang atau sesuatu itu sesuai dengan
gambaran dan keadaan yang ia inginkan, namun seseorang atau sesuatu itu
berbeda dengan gambaran dan keadaan yang ia inginkan, dan ia memilih tidak
menerima perbedaan tersebut, sehingga muncul rasa benci terhadap orang atau
sesuatu yang dihadapinya tersebut. Dengan kebencian, orang tidak mungkin
mampu berterima kasihberbagi kebahagiaan dengan orang yang dibenci, karena
secara sederhana pembenci tidak memiliki kebahagiaan yang dapat dibagi.
Orang cemburu kepada orang lain karena ia berpikir orang lain itu mencintai
seseorang atau sesuatu yang ia pandang sebagai miliknya. Pencemburu tidak mau
menerima keadaan seperti itu dan tidak rela jika seseorang atau sesuatu yang
dipandang sebagai miliknya dicintai oleh orang lain. Dengan kecemburuan, orang
tidak mungkin mampu berterima kasihberbagi kebahagiaan dengan orang yang
dipandang sebagai pesaingnya dalam mencintai seseorang atau sesuatu.
Orang yang marah mencurahkan energinya sekaligus dalam tempo singkat
kepada orang lain atau sesuatu. Energi yang ia miliki tidak dapat dikendalikan
dengan baik pemanfaatannya oleh pemarah. Dengan demikian dengan cepat
pemarah akan kehabisan energi karena ketidakmampuannya dalam
mengendalikan pemanfaatan energinya secara teratur dan terus menerus. Mengapa
orang menjadi pemarah? Karena ia tidak sabar dalam memanfaatkan energinya
secara teratur dan terus-menerus dalam jangka panjang. Mengapa dia tidak sabar?
Karena ia tidak mampu menerima sesuatu atau seseorang sebagaimana adanya
dalam jangka panjang. Dengan demikian kebiasaan marah bermula dari
ketidakjujuran orangyaitu ketidakmampuannya menerima seseorang atau
sesuatu sebagaimana adanya dalam jangka panjang Pemarah tidak mampu
berterima kasih karena ketidakjujuran dan ketidaksabarannya menyebabkan ia
tidak memiliki kebahagiaan yang dapat dibagi dengan orang dan makhluk lain
atau benda. Pemarah juga tidak mampu bersyukur karena ketidakjujuran dan
ketidaksabarannya menyebabkan ia tidak bisa mempersembahkan kebahagiaannya
kepada Tuhan.
Berbagai kondisi perasaan negatif yang telah diuraikan di atas (iri, benci, dan
cemburu) bersumber pada ketiadaan kejujuran orang dalam melihat sesuatu
5
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
sebagaimana adanya. Watak jujur adalah fondasi yang Anda perlukan untuk
membangun kemampuan Anda dalam berterima kasih dan bersyukur. Jujur adalah
kemampuan Anda dalam melihat sesuatu sebagaimana adanya. Jika sesuatu itu
sesungguhnya buruk, maka Anda melihatnya sesuatu itu memang buruk. Jika
perbuatan orang itu sesungguhnya salah, maka watak jujur menyebabkan Anda
juga memandang bahwa orang itu salah, walaupun (walaupun orang tersebut
atasan Anda) dan bagaimana pun (meskipun jika Anda mengatakan bahwa orang
itu salah bisa menyebabkan Anda dipecat dari pekerjaan). Watak jujur
menyebabkan Anda memilih berpihak kepada kebenaran yang dipacu oleh
keberanian Anda dalam mengambil posisi.
Watak jujur merupakan fondasi untuk membangun watak-watak baik yang
lain, seperti rela, tabah, dan sabar. Rela adalah kelonggaran hati untuk
menyerahkan semua hak milik Anda di bawah kekuasaan Tuhan. Kelonggaran
hati tersebut menjadi landasan kesadaran Anda bahwa hati Anda tidak lekat
dengan siapa pun dan apa pun yang Anda miliki. Semua yang Anda miliki
sesungguhnya berada di bawah kekuasaan Tuhan. Tabah adalah kemampuan
Anda untuk menerima apa pun dan siapa pun dalam kondisi walaupun dan
bagaimana pun. Watak tabah juga berarti Anda kuat menerima kelainan yang
terjadi dalam hidup Anda secara lapang dada. Sabar adalah kemampuan Anda
untuk menyalurkan energi secara teratur dan terus menerus sampai tercapainya
apa yang Anda tuju. Sabar juga berarti Anda kuat dalam menerima kelainan yang
terjadi dalam kehidupan Anda dalam jangka panjang.
Berbagi kebahagiaan melalui ungkapan terima kasih hanya mampu Anda
lakukan jika Anda memiliki watak jujur, tabah, rela, dan sabar. Akan mudah bagi
Anda untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah dengan nyata
berbuat baik kepada Anda. Namun yang menjadi problem adalah Anda akan
menemui kesulitan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang dengan
nyata berbuat jahat kepada Anda. Dengan watak jujur Anda akan mampu
mengakui bahwa orang yang memasuki kehidupan Anda dengan membawa
kejahatan tersebut memang memasuki kehidupan Anda bukan secara kebetulan,
namun telah dirancang oleh Tuhan untuk menguji kerelaan, ketabahan, dan
kesabaran Anda. Tanpa peristiwa penguji tersebut Anda tidak memiliki peluang
untuk meningkatkan kerelaan Anda dalam menerima kelainan dalam hidup Anda;
untuk meningkatkan ketabahan Anda dalam menerima apa pun dan siapa pun
yang memasuki kehidupan Anda, yang tidak sesuai dengan apa yang Anda
inginkan; untuk meningkatkan kesabaran Anda dalam menerima kelainan dalam
jangka panjang di kehidupan Anda. Itulah sebabnya, semestinya Anda berterima
kasih kepada orang jahat tersebut dan mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas
kesempatan yang telah diberikan oleh Tuhan kepada Anda untuk meningkatkan
kualitas hidup Anda. Kemampuan Anda dalam berterima kasih kepada orang yang
tidak Anda inginkan dan kemampuan Anda dalam bersyukur kepada Tuhan atas
peluang untuk meningkatkan pertumbuhan spiritual Anda inilah yang
menempatkan Anda dalam empowering state, sehingga Anda senantiasa dalam
kondisi bahagia, walaupun, bagaimana pun.
6
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Kebahagiaan tataran kedua. Pada tataran ini, ego orang sudah mampu
menguasai nafsunya yang menuju ke keburukan, sehingga nafsu tersebut sudah
menjadi dasar kesentausaan jiwanya. Orang ini sudah mampu mensyukuri siapa
pun dan apa pun yang memasuki kehidupannya, walaupun, bagaimana pun. Ia
senantiasa dalam empowering state sehingga perasaannya sudah menjadi tenang,
tidak lagi terombang-ambing oleh keadaan lingkungan luar. Nothing can hurt us
without our consent (Eleanor Roosevelt).
Pada tataran kebahagiaan ini, orang sudah mampu berterima kasih atas apa
pun yang diterima dari orang lain, terlepas apakah yang diterima tersebut sesuatu
yang baik atau yang buruk. Begitu juga orang pada tataran kebahagiaan ini sudah
mampu bersyukur kepada Tuhan untuk apa pun yang diterima dari Tuhan, terlepas
apakah yang diterimanya berupa hal yang baik maupun yang buruk.
7
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
8
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
9
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
10
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
11
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
3. Buat strategi tetap segar untuk menjaga semangat tinggi Anda dalam
berterima kasih dan bersyukur.
12
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
benda yang Anda tuju, begitu juga kepada diri Anda sendiri. Jika Anda
mengungkapkan terima kasih atas senyum yang Anda peroleh dari sahabat Anda
tiga hari setelah kejadian, sahabat Anda perlu energi untuk mengingat peristiwa
itu (yang belum tentu berhasil mengingatnya), dan Anda sendiri membutuhkan
energi untuk menerangkan kejadian tersebut. Berbeda sekali jika Anda
mengungkapkan secara langsung pada saat sahabat Anda memberikan senyum
yang sangat menyejukkan hati Anda. Pernyataan langsung berterima kasih akan
mempunyai dampak luar biasa terhadap kebahagiaan orang yang Anda ajak
berbagi kebahagiaan dengan Anda. Orang lain akan seketika merasakan
kebahagiaan yang Anda bagi melalui ungkapan terima kasih yang Anda lakukan.
Cobalah mengungkapkan terima kasih kepada anjing Anda secara langsung pada
saat anjing tersebut mampu mengerjakan apa yang Anda perintahkan, lalu lihatlah
bagaimana dampaknya terhadap respons anjing Anda. Coba juga ucapkan terima
kasih kepada pohon rambutan pada saat pohon tersebut menghasilkan bunga dan
lihatlah bagaimana pohon tersebut merespons ungkapan terima kasih Anda
dengan menghasilkan buah yang lebat sekali.
Begitu pula jangan menunda ungkapan syukur kepada Tuhan, karena
penundaan berarti menyia-nyiakan kenikmatan kebahagiaan yang dapat Anda
peroleh dari komunikasi yang Anda lakukan tepat waktu dengan Tuhan.
Pernyataan bersyukur yang Anda lakukan secara langsung pada saat Anda
menerima cobaan akan dengan seketika mengalirkan kekuatan luar biasa ke dalam
diri Anda untuk menghadapi cobaan tersebut. Pernyataan bersyukur yang Anda
ungkapkan kepada Tuhan menjadi kateksis2 yang menyalurkan kasih, bimbingan,
sinar terang, dan kekuatan dari Tuhan kepada diri Anda yang berdampak luar
biasa terhadap kebahagiaan3 Anda.
2
Cathexis adalah pemusatan energi mental dalam diri atau pikiran seseorang.
3
Bukankah kebahagiaan (empowering state) merupakan kunci utama dalam meraih keberhasilan?
13
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
SIMPULAN
Untuk berterima kasih dan bersyukur secara efektif Anda perlu memahami secara
mendalam tentang konsep terima kasih dan syukur. Di samping itu agar berterima
kasih dan bersyukur bermanfaat bagi Anda untuk membangun kebahagiaan hidup
Anda, Anda perlu berlatih, karena pada hakikatnya pengungkapan terima kasih
dan syukur bukan lah kegiatan yang mudah dilaksanakan.
Anda akan menemui kesulitan, bahkan kesulitan besar, jika Anda perlu
mengungkapkan terima kasih kepada orang atau makhluk lain dan benda yang
tidak sesuai dengan keinginan dan harapan Anda. Anda juga kesulitan untuk
mensyukuri suatu peristiwa yang umumnya disebut: naas, menyedihkan,
mengecewakan, menjengkelkan, tidak adil, dan musibah. Padahal sesungguhnya
terima kasih dan syukur justru dapat Anda manfaatkan untuk mengubah keadaan
negatif tersebut menjadi keadaan yang positif, sehingga ungkapan terima kasih
dan syukur justru Anda perlukan untuk menghadapi keadaan atau peristiwa apa
pun yang datang ke dalam kehidupan Anda.
Berterima kasih dan bersyukur merupakan kemampuan yang hanya dapat
Anda miliki melalui usaha Anda dalam memahami konsep yang benar tentang
hakikat terima kasih dan syukur serta pelatihan yang berat dalam mengungkapkan
terima kasih dan syukur. Berterima kasih dan bersyukur hanya dapat Anda
ungkapkan secara efektif jika Anda mampu membangun empat watak utama:
jujur, tabah, ikhlas, dan sabar. Berterima kasih dan bersyukur yang dilandasi oleh
keempat watak tersebut menjanjikan Anda senantiasa dalam empowering state
dalam menghadapi rangsangan apa pun yang memasuki kehidupan Anda. Dengan
berterima kasih dan bersyukur seperti ini, Anda akan senantiasa dalam
kebahagiaan, baik pada waktu Anda menerima rangsangan positif maupun
negatif, begitu juga pada waktu Anda dapat menyelesaikan rangsangan tersebut
dengan baik. Berterima kasih dan bersyukur menjanjikan kepada Anda
kemampuan dalam mempertahankan, bahkan meningkatkan kebahagiaan hidup
Anda secara berkelanjutan.
14