Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Fisiologi

Pemeriksaan Visus dan Buta Warna

Disusun oleh:
Nama : Calvein Nakka Gasong
NIM : 41160092
Kelompok : 3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2017
Tujuan
- Mahasiswa dapat memahami fungsi dan mekanisme kerja indera penglihatan
- Mahasiswa dapat mengukur ketajaman penglihatan
- Mahasiswa dapat memahami mekanisme persepsi warna
Bab 1
Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Pemeriksaan Visus dan Refraksi Anomali
Pengakuan naracoba sebelum dilakukan pemeriksaan :
Naracoba 1 :
Occulus Dexter : (-0,75) miopi
Occulus Sinister : (-0,75) miopi
Naracoba 2 :
Occulus Dexter : (-0,25) miopi
Occulus Sinister : (-0,25) miopi
Hasil pemeriksaan
Hasil Visus Sebelum
NO Nama Naracoba Dikoreksi Kesimpulan
OD OS
1 Adven Nara 20/20 ft 20/25 ft Miopi
2 Widyarti Oktaviani 20/25 ft 20/25 ft Emmetrop

Pemeriksaan Buta Warna


Hasil pemeriksaan
No. Gambar Terlihat oleh naracoba Terlihat oleh pembanding
1 12 12
2 8 8
3 5 5
4 29 29
5 74 74
6 7 7
7 45 45
8 2 2
9 - -
10 16 16
11 X X
12 35 35
13 96 96
14 X X
b. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan visus dan buta warna. Pada pemeriksaan
visus, pengakuan naracoba refraksi mata sebelum pemeriksaan yaitu: naracoba 1; miopi (-0,75)
dan naracoba 2; miopi(-0,25). Setelah dilakukan pemeriksaan, visus naracoba 1 didapatkan OD
20/20 ft dan OS 20/25 ft dan untuk visus naracoba 2 didapatkan OD 20/25 ft dan OS 20/25 ft.
Untuk mata normal mempunyai visus 6/6 m atau 20/20 ft .

Miopi (penglihatan dekat) adalah suatu ganguan mata dimana seseorang tidak dapat
melihat jauh dengan jelas (kabur/buram). Pada gangguan mata ini cahaya difokuskan didepan
sebelum jatuh di retina. Keadaan ini bisasanya akibat bola mata terlalu panjang atau lensa
terlalu kuat. Koreksi mata miopi dapat dilakukan dengan meletakkan lensa sferis konkaf di
depan mata. Gangguan mata lain yang umum didapatkan adalah Hiperopia. Bebeda dengan
miopi, Hiperopi (penglihatan jauh) adalah suatu gangguan mata di mana seseorang tidak dapat
melihat benda dekat dengan jelas. Pada gangguan mata ini cahaya difokuskan jauh di belakang
retina. Keadaan ini biasanya akibat bola mata terlalu pendek atau sistem lensa terlalu lemah.
Koreksi mata hiperopi dapat dilakukan dengan meletakkan lensa konveks di depan mata. Untuk
mata emmetrop (penglihatan normal), cahaya dari benda jauh yang masuk ke mata akan tepat
difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi dan cahaya dari benda dekat akan fokus
tepat diretina ketika otot siliaris kontraksi.

Pada pemeriksaan buta, naracoba diminta menyebutkan objek yang terlihat pada alat
Ishiharas test for color Blindness setelah itu pembanding (orang dengan persepsi warna
normal) menyebutkan objek yang dilihatnya. Dari hasil pemeriksaan, semua objek yang
disebutkan naracoba sama dengan orang pembanding.

Penglihatan warna bergantung pada sel kerucut di retina. Terdapat 3 jenis sel kerucut
yang memiliki tingkat sensivitas terhadap warna tertentu. Namun kadang-kadang seseorang
tidak memiliki sel kerucut jenis tertentu sehingga mereka mengalami kelainan atau tidak bisa
mempersepsikan dan membedakan ragam warna sebanyak orang normal. Kelainan ini disebut
buta warna. Buta warna merupakan kelainan terpaut gen pada kromosom X. Kelainan ini lebih
banyak ditemukan pada pria daripada wanita (mempengarui 8% pria dan wanita kurang dari
1%). Wanita yang memiliki salinan gen yang cacat pada salah satu kromosom X biasanya
mempunyai salinan yang bagus pada gen kromosom X yang lain sehingga ia tetap memiliki
penglihatan warna normal. Sedangkan pada pria jika terjadi cacat pada kromosom X maka akan
terjadi buta warna karena hanya memiliki satu kromosom X ( pria memiliki kromosom XY dan
wanita XX).

Bab 2

Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan visus didapatkan hasil naracoba 1 dan naracoba 2 mengalami
gangguan mata miopi (penglihatan dekat). Kemudian untuk pemeriksaan buta warna
didapatkan hasil normal pada naracoba.

Daftar Pustaka

Guyton AC and hall JE.2016.Buku ajar fisiologi kedokteran ed.12. Jakarta :


EGC.
Sherwood, L.2007.Fisiologi Manusia ; Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
Tortora GJ, grabowski SR.2016.Principles of anatomy and physiology.Ed.john
wiley & son inc.

Anda mungkin juga menyukai