4.3.1 HASIL TABEL SAMPEL Bruguiera Parviflora absorbansi A sampel k (ppm) Rerata C I II II 1000 0.7052 1.3632 1.3583 0.1978 750 1.0834 1.0873 1.0764 0.4076 BP 500 0.713 0.7384 0.734 0.7285 250 0.4004 0.4141 0.4084 1.0824 50 0.2017 0.198 0.1936 1.1422 Pada tabel diatas menyatakan bahwa komponen dalam menentukan IC50 tetapi sebelum itu lakukan pencarian dalam perlakuan proses mengidentifikasi absorbansi di alat spektrofotometer dan dilakukan dengan 3 kali pengulangan dan menggunakan konsentrasi 1000, 750, 500, 250 dan 50 Ppm, kemudian pada nilai rerata C didapatkan dengan tujuan untuk mengetahui rata-rata nilai dari absorbansi yang pada jenis mangrove Bruguiera Parviflora dengan meratakan niali pengulangan sesuai konsentrasi pada sampel. (Rika) Kemudian pada nilai rerata C ini didapatkan dengan cara menggunakan rumus rata rata yaitu dengan perhitungan di excel =AVERAGE (nilai p1,p2,p3 pada setiap konsentrasi (Ppm)) denga demikian hasil dari rata-rata ini didapatkan sehingga dengan dapatnya nilai rata-rata ini dapat menindaklanjutkan dalam mencari nilai IC50 dan dapat mencari persentase inhibisi dalam suatu tabel, dan pada acuan tabelnya akan berpedoman dengan artikel tabel probit yang mana akan dapat menilai hasil yang akan didapat dan dapat mengetahui kandungan senyawa antibotik pada sampel yang sesuai jenis mangrove nya yaitu Bruguiera Parviflora (Sahrul) Hal ini dikarenakan pada sampel mangrove Bruguiera Parviflora ini dapat dilakukan penelitian lanjut dengan mengetahui hasil dari setiap konsentrasi nya dan akan dilanjutkan dalam mencari IC50 yang dapat digunakan untuk mengetahui layak atau tidak nya sampel ini dan dapat mengetahui kandungan senyawa antibotik pada sampel apabila nilai nya masih dibawah 100 maka dapat dianggap kandungan antibiotic pada senyawa sampel mangrove Bruguiera Parviflora akan terkandung besar dan berpotensi tinggi dalam senyawa antiobiotik begitu juga dengan nilai yang diatas 100 maka antiobiotik pada sampel itu akan rendah (Nurvidyani) 4.3.2 TABEL MENCARI IC50 Absorbansi % Inh Log K Probit Log IC50 (x) IC50 (ppm) D 0.1679 98 1.70 7.05 0.1407 82 2.40 5.92 0.1457 61 2.70 5.28 2.77783375 599.5615217 0.1399 37 2.88 4.67 0.1045 31 3 4.5 Pada tabel diatas dinyatakan bahwasanya sambungan dari tabel diatas dengan upaya untuk menentukan IC50 dalam mengklarifikasikan nilai kandungan antioksidan apakah baik atau tidak digunakan, lalu pada nilai absorbansi D ini didapatkan dengan memasukan nilai manual dengan sesuai data yang didapat, lalu pada nilai % inhibisi ini didapatkan dengan cara =(nilai rata2 absorbansi A- nilai rata2 absorbansi B)-(nilai rerata C-nilai Absorbansi D))/ =(nilai rata2 absorbansi A- nilai rata2 absorbansi B)*100) sehingga akan didapatkan nilai inhibisi nya, kemudian pada log K nya dipergunakan untuk menindak lanjut dalam menghitung konsentrasi dengan sistem logaritma yaitu pada perhitungan nya dilakukan dengan rumus = Log(nilai konsentrasi yang diamati) sehingga akan dapatkan hasilnya (Sahrul) Kemudian pada nilai probit nya dihitung sesuai dengan tabel probit yang telah dibuat dalam bentuk pdf sehingga dapat memudahkan dalam menganalisis suatu kawasan pada sampel yang kita akan teliti dan juga dengan adanya nilai probit maka perhitungan log IC50 akan menggunakan dan masukan dengan nilai scara manual dan interaktif, sehingga akan dapat menunjang nilai IC50 nya, dan apabila tidak menggunakan tabel probit maka nilai IC nya akan cenderung menjadi 5 dalam perhitungan nya (Nurvidyani) Sehingga dengan demikian nilai IC50 yang berkonsentrasi didapatkan dengan nilai 599,561522 dengan ini dinyatakan bahwa pada sampel mangrove Bruguiera Parviflora ini terdapat zat senyawa antibiotic yang masih dapat dipertahankan dan dapat dipergunakan yang mempunyai rasio 599 dengan ini dinyatakan bahwa nilai kandungan senyawa bioaktif nya termasuk sedang dan berpotensi sebagai senyawa bioaktif yang dapat membantu kelangsungan hidup dan akan dilakukan proses tindak lanjut nya dan akan ditampilkan dengan analisis linier dengan kurva nya (Rika) 4.3.3 KURVA KALIBRASI
Kemudian pada kurva antioksidan ini dipergunakan untuk mengetahui
ikatan antara variabel x dan variabel Y dimana pada variabel x nya digunakan untuk konsentrasi log dan variabel y nya digunakan untuk nilai probit, dimana hasilnya yaitu pada log konsentrasi ini akan menggambarkan suatu analisis regresi yang dinyatakan dengan persamaan Y=Ax +b sehingga akan didapatkan R 2, kemudian pada setiap peningkatan log konsentrasi nya maka nilai probit nya akan semakin turun hal ini didasarkan adanya keterkaitan antara nilai probit dan log konsentrasi