Anda di halaman 1dari 35

Universitas Gadjah Mada

Fakultas Teknik
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

ANALISIS FREKUENSI
Statistika dan Probabilitas
Regresi Linear
2

Tabel data Grafik/kurva data


xi yi = f(xi) 8
Hubungan
1 0.5 antara
variabel 6
2 2.5

y = f(x)
pertama, x,
3 2 dengan 4
variabel
4 4 kedua, y, yang 2
merupakan
5 3.5 fungsi variabel
pertama, y = 0
6 6
f(x). 0 1 2 3 4 5 6 7
7 5.5 X
http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16
Regresi Linear
3

7
6
5
4
Y

3 data
Kurva regresi merepresentasikan
2 pola hubungan (tren, perilaku) regresi
1 variabel y terhadap x.

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
X

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Sebaran Data
4

q Situasi
q Bagaimana kalau kita ingin mengetahui perilaku salah satu variabel itu sendiri?
q Misalnya: ingin mempelajari pola sebaran data X (X tentu saja adalah variabel
random)

Berilah contoh data X di bidang


teknik sipil dan lingkungan.

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Temperatur Udara Harian Maksimum
5

Tahun Temperatur [C] Tahun Temperatur [C] Tahun Temperatur [C] Tahun Temperatur [C]

1971 31.8 1981 30.7 1991 30.1 2001 32.1


1972 32.9 1982 32.3 1992 31.1 2002 29.1
1973 32.7 1983 31.8 1993 31.9 2003 31.5
1974 30.7 1984 32.8 1994 33.9 2004 32.4
1975 30.4 1985 31.9 1995 31.9 2005 30.7
1976 29.0 1986 31.4 1996 30.3 2006 29.9
1977 31.5 1987 31.1 1997 29.7 2007 33.8
1978 32.6 1988 30.7 1998 33.8 2008 30.0
1979 32.0 1989 32.7 1999 34.1 2009 33.9
1980 30.2 1990 31.4 2000 30.4 2010 29.6

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Temperatur Udara Harian Maksimum
6

35
34
Temperatur [oC]

33
32
31
30
29
28
1971 1974 1977 1980 1983 1986 1989 1992 1995 1998 2001 2004 2007 2010
Tahun

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Temperatur Udara Harian Maksimum
7

q Pertanyaan
q Apa nama instrumen untuk mengukur temperatur udara?
q Dapatkah kalian menceritakan cara data tersebut diperoleh?
q Dapatkah kalian mendeskripsikan data tersebut secara statistis?
q Bandingkan presentasi data dalam bentuk tabel dan grafik; yang manakah
yang lebih baik?

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Distribusi Normal
8
pX(x)
N(,2) pdf (probability density function)

12 12 ( x ) 2
(
pX ( x) = 2 2
) e
+
luas = p ( x) dx = 1
X

X
3 2 + +2 +3 +

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Distribusi Normal
9

q Jika X berdistribusi normal, N(,2), maka prob(X x) dapat dicari dengan:


x x
1

(2 )
2 2 1 2 (t ) 2
prob (X x ) = PX (x ) = p X (t ) d t = e dt

luas di bawah kurva pdf


(dari s.d. x) cdf

cdf (cumulative distribution function) x +

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


pdf - cdf
10
PX(x)
cdf
pX(x) 1

pdf

0
+
http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16
Distribusi Normal Standar
11

pX(x) cdf PX(x)


1

X
ZX =
pdf

0
3 2 + +2 +3 + X
3 2 1 0 1 2 3 + Z

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Tabel Frekuensi
12

Rentang temperatur [C] Temperatur [C] frek frek rel


Temperatur udara harian
28 29 28.5 1 0.025
maksimum tahunan
29 30 29.5 5 0.125
minimum 29.0C
30 31 30.5 9 0.225
maksimum 34.1C
31 32 31.5 12 0.300 rerata 31.5C
32 33 32.5 8 0.200 simp. baku 1.4C
33 34 33.5 4 0.100
34 35 34.5 1 0.025
Jumlah 40 1

jika memakai MSExcel, gunakan fungsi


=FREQUENCY(,) control+shift+enter
nilai median rentang
temperatur
http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16
Histogram Frekuensi
13

0.35
0.3
Frekuensi relatif

0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
28 - 29 29 - 30 30 - 31 31 - 32 32 - 33 33 - 34 34 - 35
Temperatur [C]

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Histogram Frekuensi
14

0.35
0.3
Frekuensi relatif

0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
28 - 29 29 - 30 30 - 31 31 - 32 32 - 33 33 - 34 34 - 35
Temperatur [C]

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Pengamatan vs Teoretik
15

q Ekspektasi frek. relatif (frek. relatif teoretis menurut distribusi normal)


q klas ke-2: temperatur 29 30C
30 1 2 30 1 2
2 2
1 2(tT ) sT 2 1 2(t32.1) 1.42
fT (t = 29.5) = ( 2sT 2 ) e dt = ( 2 1.42 ) e dt
29 29

% 30 31.5 ( % 29 31.5 (
= FT (30) FT (29) = FZ ' * FZ ' *
frek. relatif & 1.4 ) & 1.4 )
(dist. normal) = FZ (1.0714) FZ (1.7857)
= 0.1420 0.0371 baca di tabel distribusi normal standar
= 0.1049

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Frekuensi Teoretik (Distribusi Normal)
16

Temperatur [C] z FZ(z) frek rel

28 29 28.5 -2.5000 -1.7857 0.0062 0.0371 0.0309

29 30 29.5 -1.7857 -1.0714 0.0371 0.1420 0.1049

30 31 30.5 -1.0714 -0.3571 0.1420 0.3605 0.2185

31 32 31.5 -0.3571 0.3571 0.3605 0.6395 0.2790

32 33 32.5 0.3571 1.0714 0.6395 0.8580 0.2185

33 34 33.5 1.0714 1.7857 0.8580 0.9629 0.1049

34 35 34.5 1.7857 2.5000 0.9629 0.9938 0.0309

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Pengamatan vs Teoretik
17

q Cara lain untuk memperkirakan frekuensi relatif dalam suatu interval klas

fT (ti ) = ti pT (ti )
dz p Z ( zi )
pT (ti ) = p Z ( zi ) =
dt sT

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Pengamatan vs Teoretik
18

q Cara lain (lanjutan)


i =2:
ti = 1C
29.5 31.5
ti = 29.5 zi = = 1.4286
1.4
p Z ( zi ) = p Z (1.4286) = 0.1480 baca di tabel distribusi normal standar
p Z ( zi ) $ 0.1480 '
pT (ti ) = =& ) = 0.1027
sT % 1.4 (
fT (ti ) = sT pT (ti ) = 1 0.1027 = 0.1027 frek. relatif teoretis (distribusi normal)

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Frekuensi Teoretik (Distribusi Normal)
19

Temperatur [C] z pz(z) pT(t) frek rel

28 29 28.5 -2.1429 0.0402 0.0287 0.0287

29 30 29.5 -1.4286 0.1438 0.1027 0.1027

30 31 30.5 -0.7143 0.3091 0.2208 0.2208

31 32 31.5 0.0000 0.3989 0.2850 0.2850

32 33 32.5 0.7143 0.3091 0.2208 0.2208

33 34 33.5 1.4286 0.1438 0.1027 0.1027

34 35 34.5 2.1429 0.0402 0.0287 0.0287

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Kurva Pengamatan vs Kurva PDF Teoretis
20

0.35
0.3 PDF Distribusi Normal
Frekuensi relatif

0.25
0.2 Kurva data
0.15
0.1
0.05
0
28 - 29 29 - 30 30 - 31 31 - 32 32 - 33 33 - 34 34 - 35
Temperatur [C]

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Frekuensi Kumulatif Pengamatan vs Teoretis
21

Pengamatan Distribusi Normal


Temperatur [C]
frek rel frek rel kum frek rel frek rel kum
28 29 28.5 0.025 0.025 0.0287 0.0287

29 30 29.5 0.125 0.15 0.1027 0.1314

30 31 30.5 0.225 0.375 0.2208 0.3522

31 32 31.5 0.3 0.675 0.2850 0.6372

32 33 32.5 0.2 0.875 0.2208 0.8580

33 34 33.5 0.1 0.975 0.1027 0.9607

34 35 34.5 0.025 1 0.0287 0.9894

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Kurva Pengamatan vs Kurva CDF Teoretis
22

1.2

1 CDF Distribusi Normal


Frekuensi relatif

0.8

0.6

0.4

0.2

0
28 - 29 29 - 30 30 - 31 31 - 32 32 - 33 33 - 34 34 - 35
Temperatur [C]

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Kurva CDF pada Kertas Khusus
23

q Kurva CDF
q Berupa garis lengkung.
q Ada satu cara tertentu yang memungkinkan kurva CDF berupa garis lurus, yaitu dengan
melakukan transformasi koordinat.
n Ordinat: magnitud data.
n Skala biasa.
n Absis: probabilitas, PX(x) atau kadang dituliskan pula dengan notasi prob(X < x).
n Skala dibuat sedemikian hingga kurva CDF distribusi normal berupa garis lurus.
q Pada tempo doeloe, kertas grafik seperti di atas dibuat dulu priori sebelum pemplotan data.
n Kertas grafik seperti itu dikenal dengan nama kertas probabilitas.
n Pemplotan (penggambaran) data dilakukan pada kertas probabilitas tersebut.
q Pada saat ini, langkah automatisasi dengan program aplikasi komputer dapat dilakukan
sehingga kertas probabilitas dibuat bersama-sama dengan pemplotan data.

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Untuk memplotkan data pengamatan dan kurva CDF teoretis
Kertas probabilitas distribusi normal prob(X > x) atau 1 PX(x)

Dapat diunduh dari http://istiarto.staff.ugm.ac.id/


ordinat adalah magnitud data (skalar)

absis adalah probabilitas, prob(X < x) atau PX(x) frekuensi relatif kumulatif
skala dibuat sedemikian hingga CDF berupa garis lurus

24 http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Plot Data pada Kertas Probabilitas
25

q Data temperatur udara harian maksimum diplotkan pada kertas


probabilitas.
q Urutkan data dari kecil ke besar, m = 1, 2, , n
m adalah nomor urut data, n adalah jumlah data.
q Posisi titik data pada kertas probabilitas adalah:
n absis: m/(n+1),
n ordinat: magnitud data.
q Cara penempatan titik data tersebut adalah cara Weibul. Ada beberapa cara
yang lain, yang akan dikenalkan pada kuliah Hidrologi.

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Temperatur Udara Harian Maksimum (Data Urut)
26

m/(n+1) Temperatur m/(n+1) Temperatur m/(n+1) Temperatur m/(n+1) Temperatur


m m m m
[%] [C] [%] [C] [%] [C] [%] [C]

1 2.44 29.0 11 26.83 30.4 21 51.22 31.5 31 75.61 32.6


2 4.88 29.1 12 29.27 30.7 22 53.66 31.8 32 78.05 32.7
3 7.32 29.6 13 31.71 30.7 23 56.10 31.8 33 80.49 32.7
4 9.76 29.7 14 34.15 30.7 24 58.54 31.9 34 82.93 32.8
5 12.20 29.9 15 36.59 30.7 25 60.98 31.9 35 85.37 32.9
6 14.63 30.0 16 39.02 31.1 26 63.41 31.9 36 87.80 33.8
7 17.07 30.1 17 41.46 31.1 27 65.85 32.0 37 90.24 33.8
8 19.51 30.2 18 43.90 31.4 28 68.29 32.1 38 92.68 33.9
9 21.95 30.3 19 46.34 31.4 29 70.73 32.3 39 95.12 33.9
10 24.39 30.4 20 48.78 31.5 30 73.17 32.4 40 97.56 34.1

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Plot Data pada Kertas Probabilitas
27

q Data temperatur udara harian maksimum adalah time series data, data runtut
waktu.
q Memperhatikan prosedur pemplotan data temperatur udara harian maksimum,
yaitu data diurutkan, maka:
q diartikan bahwa data adalah seri data independent sehingga urut data terhadap
waktu boleh tidak diperhatikan,
q data diurutkan dari kecil ke besar dan percentile rank setiap titik data dianggap
merupakan nilai pendekatan probabilitas, prob(T < t).
q Arti notasi prob(T < t) = a
q probabilitas temperatur udara kurang daripada tC adalah a
q contoh: prob(T < 32C) = 0.64

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


28 http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16
Plot Data pada Kertas Probabilitas
29

q Kurva CDF distribusi normal (kurva cdf teoretis)


q Dapat dengan mudah digambarkan pada kertas probabilitas
q Langkah
n Tetapkan dua titik data, misal pada temperatur 29C dan 34C
n Hitung prob(T < 29C) dan prob(T < 34C) dengan menggunakan tabel distribusi normal standar
" 29 31.5 %
PT (29) = PZ $ ' = PZ (1.7857) = 0.0371= 3.71%
# 1.4 &
" 34 31.5 %
PT (34) = PZ $ ' = PZ (1.7857) = 0.9629 = 96.29%
# 1.4 &
n Tarik garis lurus yang melewati titik (3.71%,29C) dan (96.29%,34C)

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


30 http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16
Uji Kesesuaian Sebaran Data terhadap Distribusi Normal
31

q Dengan mencermati plot data temperatur dan garis CDF distribusi normal,
tampak bahwa sebaran data temperatur tersebut mendekati CDF distribusi
normal.
q Artinya, data temperatur udara harian maksimum tahunan tersebut berdistribusi
normal.
q Kesesuaian antara sebaran data dengan CDF distribusi normal perlu diuji
q Dikenal dengan istilah best fit test.
q Jenis uji, yang lazim dilakukan di bidang hidrologi, adalah uji Smirnov-Kolmogorov
dan uji chi-kuadrat.
q Kedua jenis cara menguji kesesuaian tersebut akan dibahas pada kuliah Hidrologi.
q Pada kuliah Hidrologi, akan dikenalkan pula beberapa jenis distribusi teoretis selain
distribusi normal.

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Tugas/PR
32

q Rapikan hitungan dan plot data temperatur udara harian maksimum tahunan
tersebut.
q Unduh data debit aliran dari weblog saya dan lakukan analisis frekuensi
dengan langkah kerja seperti yang telah dibahas pada kuliah ini.
q http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.php/kuliah/kuliah-sarjana-s1/statistika-dan-
probabilitas/
q Nama fail: Data debit puncak Sungai XYZ.xlsx
q Tugas/PR dikumpulkan di ruang saya atau di Sekretariat MTPBA.
q Saran
q Selain menghitung dan menyajikan data, berilah deskripsi tentang data dan
interpretasi Saudara tentang data tersebut.

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Debit Puncak Tahunan Sungai XYZ
33

Tahun ke- Debit (m3/s) Tahun ke- Debit (m3/s) Tahun ke- Debit (m3/s) Tahun ke- Debit (m3/s) Tahun ke- Debit (m3/s) Tahun ke- Debit (m3/s)
1 473 12 470 23 1110 34 687 45 843 56 871
2 544 13 663 24 717 35 801 46 450 57 705
3 872 14 809 25 961 36 323 47 284 58 777
4 657 15 800 26 925 37 431 48 460 59 442
5 915 16 523 27 341 38 770 49 804 60 206
6 535 17 580 28 690 39 536 50 550 61 850
7 678 18 672 29 734 40 708 51 729 62 829
8 700 19 115 30 991 41 894 52 712 63 887
9 669 20 461 31 792 42 626 53 468 64 602
10 347 21 524 32 626 43 1120 54 841 65 403
11 580 22 943 33 937 44 440 55 613 66 505

Data debit di atas berasal dari data debit rerata harian selama 66 tahun, yang kemudian dicuplik nilai maksimum pada
setiap tahun.

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


Debit Puncak Tahunan Sungai XYZ
34

1200

1000
Debit [m3/s]

800

600

400

200

0
0 10 20 30 40 50 60 70
Tahun ke-

http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16


35 http://istiarto.staff.ugm.ac.id Analisis Frekuensi 18-Oct-16

Anda mungkin juga menyukai