Anda di halaman 1dari 10

A.

Latar Belakang

Sebelum Islam menguasai Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara.
Dalam penaklukan spanyol terdapat 3 pahlawan yang telah berjasa besar dalam sejarah Islam di
Spanyol yaitu Thorik bin Malik, Thorik bin ziyad dan Musa bin Nushair. Setelah berakhirnya
periode klasik ketika umat Islam memasuki masa kemunduran, Eropa telah bangkit dari
keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan hanya terlihat dalam bidang politik dengan
mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya tetapi terutama dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah
yang mendukung keberhasilan dalam politiknya. Kemajuan-kemajuan ini tidak dapat dipisahkan
dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Islam inilah Eropa banyak menimba ilmu. Pada
periode klasik ketika umat islam mencapai keemasannya spanyol merupakan pusat peradaban
Islam yang sangat penting menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu orang kristen Eropa banyak
belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam menjadi guru bagi orang Eropa karena
itu kehadiran Islam Spanyol banyak menarik perhatian bagi sejarawan.

TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 689 Masehi, Raja Recaredo menjadikan agama katolik sebagai agama resmi
di Spanyol. Namun seiring berjalannya waktu yang panjang, pada sekitar abad ke 8 Masehi
maka Islam mulai mendatangi dataran Eropa sebagai sarana dakwah Islam yang merupakan
bagian dari ekspansi dari perjuangan Bani Umayyah yang mulai saat itu juga (711) M, Spanyol
mulai menjadi wilayah kekuasaan Islam. Setelah menjadi wilayah kekuasaan Islam Spanyol
maka disana mulai diangkat para Wali dan Gubernur yang diangkat langsung oleh para
penguasa Khilafah Bani Umayah I yang berpusat di Damaskus saat itu. Dengan berkembangnya
Islam di wilayah Spanyol maka spanyol mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam
berbagai bidang, baik politik, ekonomi, teknologi dan lain sebagainya. Dari keberhasilan yang
pesat ini sehingga sampai-sampai orang-orang Eropa mengakui kehebatan Islam dan banyak
mempelajari ilmu pengetahuan yang berasal dari Islam.

Eropa semenjak kejayaannya melalui Islam maka Spanyol menjadi peradaban yang
sangat penting bahkan di periode klasik, Spanyol menjadi salah satu pusat peradaban Islam
yang sangat penting sehingga posisi Eropa yang sangat gersang dengan Ilmu menjadi sebuah
peradaban yang berkembang dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tentu hal ini di bawah
pengawasan kekuasaan Islam pada saat itu.

Sebelum Islam menguasai Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara.
Dalam penaklukan spanyol terdapat 3 pahlawan yang telah berjasa besar dalam sejarah Islam di
Spanyol yaitu Thorik bin Malik, Thorik bin ziyad dan Musa bin Nushair. Setelah berakhirnya
periode klasik ketika umat Islam memasuki masa kemunduran, Eropa telah bangkit dari
keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan hanya terlihat dalam bidang politik dengan
mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya tetapi terutama dalam badang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah
yang mendukung keberhasilan dalam politiknya. Kemajuan-kemajuan ini tidak dapat dipisahkan
dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Islam inilah Eropa banyak menimba ilmu. Pada
periode klasik ketika umat islam mencapai keemasannya spanyol merupakan pusat peradaban
Islam yang sangat penting menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu orang Kristen Eropa banyak
belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam menjadi guru bagi orang Eropa karena
itu kehadiran Islam Spanyol banyak menarik perhatian bagi sejarawan. Selain itu juga penulis
tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Islam di Spanyol.

PEMBAHASAN
A. Pengaruh Peradaban Islam Di Spanyol

Sebuah peradaban yang masih nampak dan dapat dinikmati hasil peradabannya karena
adanya sumbangan-sumbangan yang diberikan kepada sejarah kehidupan manusia, baik dari
sisi pemikiran, ilmu, ahlak dan lain-lain. Eropa sebenarnya kelangsungan peradabannya sampai
saat ini adalah merupakan sisa atau hasil dari kegemilangan peradaban Islam di sana.

Peradaban barat di Eropa mendapat pengaruh yang sangat besar dari peradaban Islam
yang ada di Spanyol. Pengaruh-pengaruh itu sangat banyak jumlahnya dan tak dapat dihitung
jumlahnya. Berikut adalah beberapa pengaruh Islam di Spanyol terhadapa peradaban yang ada
di Eropa.
Bidang Akidah Dan Undang-Undang

Kedatangan Islam ke Spanyol membawa angin segar yang membebaskan manusia dari
penghambaan sesama mahluk atau dalam hal ini kemusrikan dan paganisme. Islam
memberikan ajaran ketauhidan yang memurnikan Allah tanpa ada sekutu yang pantas untuk
disembah. Ahmad Amin mengatakan di kalangan Nasrani muncul kecenderungan-
kecenderungan yang terpengaruh dengan Islam. Diantaranya pada abad delapan masehi atau
abad dua dan tiga hijriyah di Septimania. Muncul gerakan yang mengkapanyekan penolakan
tradisi pengakuan dosa-dosa di depan Pastur atau bahwa pastur tidak berhak samasekali untuk
menerima itu.

Adapula yang mebuat sebuah gerakan yang mencoba menghancurkan patung-patung


agama. Pada saat itu ada sebagian madzhab nasrani yang menolak adanya pensakralan
terhadap patung-patung dan gambar. Imperatur Romawi Louis III pada tahun 108 H/726
mengeluarkan keputusan tentang larangan pensaklaran gambar-gambar dan patung-patung.

Orang-orang yang mempelajari sejarah agama Eropa dan gereja Nasrani dapat
mengetahui pengaruh rasionalitas Islam dalam kecendrungan para pembaharu dan
pemberontak sistem keuskupan yang berlaku.adapun pembaruan besar yang dilakukan oleh
Marthin Luther dengan rintangan-rintangan yang paling jelas dari pengaruh Islam terhadapnya
dan terhadap akidah-akidahnya, sebagaimana diakui oleh para sejarawan.

Bidang Ilmu Pengetahuan

Berbagai disiplin ilmu mulai bermunculan saat itu hal ini karena munculnya beberapa
figur ilmuwan yang cemerlang dibidangnya masing-masing, bahkan hal itu masih berlaku hingga
saat ini yang dibuktikan dengan bahan-bahan akademis yang sampai saat ini masih banyak
dibutuhkan oleh kalangan masyarakat baik barat maupun timur.

Keberadaan islam di Spanyol berimbas kepada Renaisans dunia barat pada abad
pertengahan sehingga wajarlah jika keberadaan Islam dianggap sebagai guru bagi masyarakat
Eropa.
Ilmu-ilmu kedokteran, matematika, astronomi kimia dan lain-lain, juga berkembang
sangat baik Abbas Ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan stronomi, ia dapat menentukan
waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya, bahkan Ia berhasil
membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-
bintang.

Pengaruh Islam terhadap Barat di bidang ilmu pengetahuan seperti ilmu pengetahuan,
farmasi, matematika, kimia, optik, geografi, astronomi, dan lain sebagainya adalah merupakan
bukti yang sangat kuat atas pengaruh Islam terhadap Barat. Ilmu-ilmu kedokteran dan
pengobatan melalui penerjemahan buku-buku Ibnu Sina, Ar-Razi, dan lain-lain, maka mulai saat
itu diterjemahlah oleh orang-orang Eropa, semisal kitab Al-Qonun Fi Ath-Thib karya Ibnu Sina
pada abad dua belas. Terjemah tersebut di cetak berulang kali untuk dijadikan referensi utama
universitas-universitas di Prancis dan Italia. Sedangkan Al-Khazimi menjadi kunci ilmu bagi
Torchilli dalam penelitian di bidang udara dan air yang senantiasa digunakan di Eropa hingga
abad pertengahan.

Bidang Ilmu Sastra dan Musik

Bukti sejauh mana terpengaruhnya para sastrawan barat dengan bahasa dan sastra arab
pada abad pertengahan adalah apa yang di nukil oleh Dozy dalam bukunya tentang Islam. Ia
mengutip perkataan penulis Spanyol Argheri yang sangat menyesalkan fenomena diabaikannya
bahasa Latin dan Yunani, namun disisi lain bahasa kaum muslimin diperhatikan lebih. Ia
mengatakan Sesungguhnya orang-orang pintar tersihir oleh dengungan sastra Arab sehingga
mereka meremehkan bahasa Latin dan menulis dengan bahasa penakluk merekatanpa lainnya.
Hal itu diperparah dengan kebanggaan mereka yang melebihi kebanggaan dengantanahairnya
sendiri, sunggu saya dangat menyesalkan hal ini

Dalam bidang musik dan suara, spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan
tokohnya Al-Hasan Ibn Nafi yang yang dijuluki Zaryad , setiap kali diselengggarakan pertemuan
dan jamuan Zaryad selalu menampilkan kebolehannya, ia juga terkenal sebagai pengunah lagu.

Bidang Keilmuwan Agama


Umat Islam terkenal dengan ilmuwan tafsirnya yang sangat terkenal yang berasal dari
andalusia yakni Al-Qurtubi dengan kitabnya yakni Al-Jamiu Li Ahkam Al-Quran yang terdiri dari
20 jilid yang dikenal dengan Tafsir Al-Qurtubi.

Tidak hanya bidang Tafsir namun juga Fiqhi, umat Islam di Spanyol dikenal sebagai
penganut madzhab Maliki, madzhab ini kemudian dikembangkan oleh Ziyad Ibn Abd Rahman
yang selanjutnya dikembangkan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qodhi pada masa Hisyam Ibn Abd
Rahman. Adapun kitab Fiqhi yang sangat monumental yang masih menjadi salah satu rujukan
dalam lapangan hukum Islam sampai saat ini bahkan wilayah Indonesia yakni kitab Bidayatul
Mujtahid kitab tersebut adalah karya Ibnu Rusyd.

Kemajuan Peradaban dan Intelektual

Spanyol adalah negara yang subur. Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat
majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan) al-Muwalladun
(orang-orang Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-
shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan
Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen
Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam. Semua
komunitas itu, kecuali yang terakhir memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya
lingkungan budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan
fisik di Spanyol.

a) Filsafat

Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam
bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu
pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. minat terhadap filsafat dan ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani
Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M).Tokoh utama pertama dalam
sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal
dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yang kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi
Asa, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M.

Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang
terbesar di gelanggang filsafatdalam Islam, yaitu Rusyd dari Cordova. Pada abad ke 12
diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai kedokteran. Diahir abad ke-
13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.

b) Sains

Abbas Ibn Fama termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia orang yang pertama kali
menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim Ibn Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu
astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa
lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata
surya dan bintang-bintang. Ahad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan.
Umi al-Hasan bint Abi Jafar dan saudara perempuan al-Hafidzh adalah dua orang ahli
kedokteran dari kalangan wanita.

Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak
pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim
Mediterania dan Sicilia dan Ibn Bathuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudra Pasai
dan Cina. Ibn Khaldun (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dart
Tum adalah perumus filsafat sejarah.

c) Fikih Dalam bidang fikih

Spanyol dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini
disana adalah Ziyad ibn Abd al-Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya
yang menjadi qadhi pad masa Hisyam ibn Abd al- Rahman. Ahli-ahli fikih lainnya yaitu Abu Bakr
ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Said al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.
Sedillot berkata, Mazhab Maliki itulah yang secara khusus memikat pandangan kita
karena hubungan kita dengan bangsa Arab Afrika. Pada waktu itu pemerintah Prancis
menugaskan Dr. Peron untuk menerjemahkan buku Fiqh Al Mukhtashar karya Al Khalik bin
Ishaq bin Yaqub (w. 1422 M).

d) Musik dan Kesenian

Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan
tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diadakan pertemuan dan jamuan,
Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai pengubah lagu.
Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga
kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

e) Bahasa dan Sastra

Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol.
Diantara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata
bahasa yaitu Ibn Sayyidih, Ibn malik pengarang Alfiyah, Ibn Huruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili,
Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnathi.

f) Kemegahan Pembangunan Fisik

Orang-orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam


digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat untuk konservasi. Pengaturan hydrolik itu
dibangun dengan memperkenalkan roda air asal Persia yang dinamakan naurah (Spanyol
Noria). Namun pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung,
seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, taman-taman. Di antara pembangunan
yang megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Jafariyah di Saragosa, tembok Toledo,
istana al-Makmun, masjid Seville dan istana al-Hamra di Granada.

B. Faktor-faktor Pendukung Kemajuan


Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat Islam nampak begitu mudah. Hal itu tidak
dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal.
a. Faktor eksternalnya antara lain pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang
Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan yang
menyedihkan. Begitu juga dengan adanya perebutan kekuasaan di antara elite
pemerintahan, adanya konflik umat beragama yang menghancurkan kerukunan dan
toleransi di antara mereka. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja
Roderick, raja terakhir yang dikalahkan Islam. Awal kehancuran Ghot adalah ketika Raja
Roderick memindahkan ibu kota negaranya dari Seville ke Toledo, sementara Witiza
yang saat itu menjadi penguasa atas wilayah Toledo diberhentikan begitu saja. Hal yang
menguntungkan tentara Islam lainnya adalah bahwa tentara Roderick yang terdiri dari
para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu orang
Yahudi yang selama ini tertekan juga telah mengadakan persekutuan dan memberikan
bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin.

b. Faktor internalnya yaitu suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-
tokoh perjuangan dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah
Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya
kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang
terdapat dalam pribadi kaum muslimin itu menyebabkan penduduk Spanyol
menyambut kehadiran Islam di sana.

B. Penyebab Kemunduran Dan Kehancuran

Islam di Spanyol, menjadi pemerintahan yang berdiri sendiri di masa


khalifahAbdurrahman III dan merupakan salah satu negara terbesar di masa itu,
disampingdaulat Abbasiyah di Timur, Bizantium dan kerajaan Charlemangne [Frank] di
Barat.Tetapi pada masa pemerintahan berikutnya Spanyol mengalami
kemundurankarena terjadi disintegrasi yang telah memporak-porandakan kesatuan
danpersatuan Andalusia yang membawa kepada kehancuran Islam di Spanyol.
Adapunfaktor yang menyebabkan kemunduran Islam di Spanyol antara lain :
1. Konflik Islam dengan Kristen
Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna.
Merekasudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan
Kristentaklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat
mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata.46
Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-
orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak
pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 umat
Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang mengalami
kemunduran.
2. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
Kalau di tempat-tempat lain para muallaf diperlakukan sebagai orang Islam yang
sederajat, di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus,
orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Setidak-tidaknya sampai
abad ke-10 M, mereka masih memberi istilah ibad dan muwalladun kepada para
muallaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan. Akibatnya, kelompok-kelompok
etnis non Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal itu
mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosio ekonomi negeri tersebut. Hal ini
menunjukkan tidak adanya ideologi yang dapat memberi makna persatuan, disamping
kurangnya figur yang dapat menjadi personifikasi ideologi itu.
3. Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai membina
perekonomian47. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan
mempengaruhi kondisi politik dan militer.
4. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli waris. Bahkan,karena
inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk al-Thawaif muncul.Granada yang
merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan
Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.
5. Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Pemerintahan
Spanyol jauh dari daerah Islam lain mengakibatkan jauhnya dukungan dari daerah lain
kecuali dari Afrika Utara yang dibatasi oleh laut, sementara daerah sekitarnya adalah
daerah yang dikuasai kaum Nasrani yang salalu iri dan merasa direndahkan oleh etnis
Arab. Maka Islam Spanyol selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali
dari Afrika Utara. Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu
membendung kebangkitan Kristen di sana.
KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Spanyol merupakan tempat yang
paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik,
sosial, maupun perekonomian dan peradaban antarnegara. Orang-orang Eropa menyaksikan
kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara
tetangga Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M
dan rasionalisme pada abad ke-17 M. Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol
dengan cara yang sangat kejam,tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa.
Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada
abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada
abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18 M.

Anda mungkin juga menyukai