Anda di halaman 1dari 7

RESUME PENGANTAR OPTIK MODERN

POLARISASI

Oleh :

Kelompok 5

Linda Rahmadhani Harahap

Aulia Eka Putri

Risna Wati Hasibuan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
Polarisasi
Cahaya dapat diperlakukan sebagai gelombang elektromagnetik transversal.Sejauh ini kita sudah
mempertimbangkannya hanya terpolarisasi linier atau terpolarisasi datar , yaitu cahaya untuk
mana orientasi medan listrik konstan Dalam hal ini, medan listrik atau gangguan optik yang
disebut plane of vibration berisi E dan k. vektor medan listrik dan vektor propagasi ke arah
gerak.
8.1. Polarisasi Linear
Dua dislokasi optik ortogonal yang dianggap diatas dapat direpresentasikan sebagai

Dimana adlah perbedaan fasa relative diantara kedua gelombang.Dimulai mengetahui bahwa
bentuk dari fasa adalah (kz- wt).Penambahan dari posiiv berarti bahwa fungsi kosinus dari
persamaan 8.2 tidak akan mencapai nilai yang sama seprti kosinus di persamaa 8.1sampai (/).
Demikian Disolokasi optik yang dihasilkan adalah jumlah vektor dari jumlah ini
dua gelombang tegak lurus:

Jika bernilai 0 atau sebuah integral multiple 2 gelombang di katakan berada dalam phase
maka persamaan 8.3 menjadi

Misalkan sekarang E dua gelombang adalah 180 berada di luar fasa, dan adalah kelipatan
bilangan bulat ganjil maka :

8.1.2 Polarisasi Circular


Kasus lain yang menarik muncul ketika kedua gelombang penyusun memiliki amplitudo yang
sama (yaitu, Eo, = Eo, = Eo),perbedaan fasa relative 0 , 1 2 ,. .Dalam kata lain = - /2
atau beberapa nilai menaik atau menurun dari -/2 dan kelipatan dari bilangan - 2
Demikian

Akibat Gelombang

Gelombang polarisasi sirkular yang benar dapat dilihat di gambar 8.5.Vektor E membuat
pelengkapan rotasi pada kemajuan gelombang di satu muka gelombang.Dalam perbandingan jika
/2, 5/2, 9/2 menjadi:

Amplitudo tidak terpengaruh, namun E sekarang berputar berlawanan arah jarum jam, dan
gelombangnya terpolarisasi secara sirkuler.
Gelombang terpolarisasi linier dapat dibentuk dari duagelombang melingkar yang terpolarisasi
dengan amplitudo yang sama. Secara khusus, jika kita menambahkan gelombang melingkar yang
benar dari Persamaan. (8.8) ke persamaan 8.9 maka kita dapatkan

yang memiliki vektor amplitudo konstan 2Eo1 dan oleh karena ituterpolarisasi linier
8.1.3 Polarisasi Eleptical
Sejauh deskripsi matematis yang bersangkutan, cahaya linier dan lingkaran dapat dianggap
sebagai kasus khusus dari cahaya terpolarisasi elips, atau lebih ringan berbentuk elips.ni berarti
bahwa, secara umum, vektor medan listrik resultan +E akan berputar, dan mengubah besarnya,
juga. Dalam kasus seperti ini, titik akhir-E akan melacak elips,

Persamaan kurva yang kita cari tidak boleh afungsi posisi atau waktu; Dengan kata lain, kita
harus
dapat menghilangkan bentuk (kz-w).Penjabaran persamaan nya adalah

Dan gabungan dari Ex/E0x menjadi

Mengikuti persamaan 8.11 bahwa

Persamaan 8.13 menjadi

Akhirnya kita dapat memperoleh


Persamaan ini dari elipse membuat sudut didalam koordinat (Ex, Ey)

Persamaan (8.14) mungkin sedikit lebih dikenali jika sumbu utama elips sejajar dengan sumbu
koordinat = 0 /2, 3/2, 5/2

Lalu Eox =Eoy =E maka

yang, sesuai dengan hasil kita sebelumnya. adalah lingkaran Jika adalah kelipatan dari ,
Persamaan (8.14) menghasilkan

Dan juga untuk kelipatan ganjil :


Gambar 8.7 secara diagram merangkum sebagian besar kesimpulan ini. Diagram yang sangat
penting ini diberi label di bagian bawah Ex menju Ey oleh 0 /4, /2, 3/4.Dimana
menmpunyai nilai positif dari yan digunakan pada persamaan 8.2.Kurva yang sam akan muncul
jika Ex menju Ey oleh 0 2, 7/4, 3/2 5/4, dan akan sama pada -2,7/
4, 3/5/4.Gambar 8.7 mengilustrasikan bahwa Ex menju Ey oleh /2 ekuivalen dengan Ex
menju Ey 3 /2.Ini akan kontinu saat kita terus bergeser fase relatifnya dua komponen ortogonal
membentuk gelombang.

JAWABAN SOAL BAB 8 No 8.1 8.3


8.1
a.E=E0(coskzt)+E0cos(kzt+). Persamaan amplu\itudo dimana Ey merupakan
perlambatan dari Ex oleh Oleh karena itu nilai pemberhentian pada 135 atau 145
b. E=E0cos( kz t+/2) + E0cos( kz t+/2). Persamaan amplu\itudo dimana Ey merupakan
perlambatan dari Ex oleh Oleh karena itu nilai pemberhentian pada 135 atau 145
c.Ex Menuju Ey dengan sudut /4 mempunyai persamaan amplitude oleh karena itu kemiringan
sudut 45
d. EymenujuExdengansudut/2. Merekamempunyaipersamaan amplitude.Olehkarenaitunilai R
tetap
8.2 = cos = sin
Gelombang berdiri melingkar tangan kiri

8.3 = 0 cos( ) + 0 sin( )


= 0 cos( ) + 0 sin( )
= + = (0 +0 )cos( ) + (0 0 )sin( )
Jadi, Eo + Eo= EoxdanEo + Eo= Eoy,
kemudianE= E0(coskz t) + E0sin(kz t+).

Dari persamaan 8.11 dan 8.12 diketahui bahwa persamaan tersebut adalah persamaan polarissi
elips dimana = -/2 dan=0

Anda mungkin juga menyukai