Anda di halaman 1dari 17

Nama : Dewi sari

Kelas : XI MIA 4

10 Macam Dosa Besar Menurut Al Quran


DOSA adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah. Hanya
sekedar mengingatkan, bukan untuk menggurui. Apa sajakah yang termasuk 10 macam dosa
besar menurut Al Quran?

1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).


Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya, (An Nisaa: 48). Hukum Syirik

Syirik jelas adalah perbuatan dosa besar, terutama jika sampai keluar daripada agama Islam
sehingga jelas bahwa hukumnya adalah haram. Merupakan dosa besar jika seseorang berbuat
syirik terhadap Allah SWT. Jika seseorang benar-benar memiliki iman yang kuat, tidak mungkin
ia berbuat sehina itu dengan menyekutukan Allah dengan apapun. Sungguh orang yang syirik
adalah mereka yang sudah sangat tersesat dan tak mendapatkan petunjuk.

Orang yang berbuat syirik adalah benar-benar sudah buta mata hatinya. Padahal, Allah SWT
memiliki tiga (3) kekhususan yang tidak boleh disetarakan, disejajarkan, ataupun dibandingkan
dengan makhluk, benda, serta apapun yang ada di seluruh jagat raya ini. Tiga kekhususan
tersebut adalah;

Kekhususan dalam Rububiyyah Allah

Allah adalah pencipta dari seluruh yang ada di jagat raya, yang memberikan rezeki,
menghidupkan dan mematikan makhluk. Allah adalah satu-satunya yang mengatur seluruh alam
semesta.

Kekhususan dalam Uluhiyyah Allah

Satu-satunya tujuan kita beribadah adalah hanya kepada Allah SWT. Allah adalah satu-satunya
Tuhan yang berhak dan wajib kita sembah. Tiada ada yang lain selain Allah SWT, Tuhan
semesta alam. Oleh sebab itu, segala bentuk ibadaha yang kita lakukan baik itu shalat wajib lima
waktu, puasa, zakat, shalat sunnat, sedekah, dzikir, doa, dan lain sebagainya hanya boleh kita
tujukan ke hadirat Allah SWT saja.

Kekhususan dalam Asma dan Sifat Allah

Ada 99 Asma Allah dan 20 sifat wajib yang harus kita ketahui, serta bahwasanya kesemua sifat
itu tidaklah boleh kita persamakan dengan makhluk atau benda apapun di jagat raya ini.
Jenis Jenis Syirik

1. Syirik Akbar

Hakikat daripada syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT sebagai tujuannya
dalam beribadah, misalnya; memohon dan bernadzar sesuatu kepada selain Allah, takut kepada
kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua itu bisa memberi bahaya. Syirik ini
menyebabkan seseorang keluar daripada agama Islam sehingga jika ia meninggal dalam keadaan
demikian maka akan kekal di dalam neraka.

Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang
bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka. Macam-
macam syirik akbar:

2. Syirik Ashghar

Merupakan semua perbuatan maupun ucapan yang oleh syara dinyatakan sebagai perbuatan
syirik namun tidak sampai menyebabkan keluar daripada agama Islam, namun bisa menjadikan
sebagai pengantar daripada dosa syirik akbar. Macam-macam syirik asghar:

Zhahir (nyata)

Yakni ketika seseorang mengucap sumpah atas selain karena Allah SWT. Nabi Muhammad
SAW bersabda yang artinya;

Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik. (H. R.
Ahmad, Shahih).

Selain itu, menggunakan benda-benda atau jimat seperti gelang atau kalung yang dipakai dengan
niatan sebagai penangkal bahaya atau penyakit juga termasuk dalam syirik asghar.

Khafi (tersembunyi)

Syirik jenis ini sumbernya berada di dalam hati seseorang, bisa saja berupa niatan semata atau
memang kepercayaan namun tak ditunjukkan oleh perbuatan (hanya di dalam hari), misalnya
riya yang tersembunyi dalam hati.

Bahaya dari Perbuatan Syirik

1. Syirik Ashghar

Amal ibadahnya rusak ;Sungguh rugi orang yang berbuat syirik karena sesungguhnya amal
ibadah yang telah ia kerjaan menjadi rusak akibat perbuatan syiriknya. Adapun firman Allah
yang artinya;
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi) sebelummu jika kamu
berbuat syirik niscaya akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi. (Q. S. Az-Zumar : 65 ).

Syirik asghar atau bisa juga disebut syirik kecil tetap akan terkena dampak daripada dalil-dalil
mengenai perbuatan syirik sehingga orang yang berbuat hanya akan terus menumpuk dosa jika
tidak segera bertaubat.
Menjadikan jembatan menuju perbuatan dosa besar yang tak akan termaafkan (syirik akbar).

2. Syirik Akbar

Merupakan perkara pertama yang diharamkan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT yang artinya;

Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun
ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah
untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
(Q.S. Al-Araaf : 33).

Merupakan sebuah tindakan zhalim yang teramat besar yang menghancurkan seluruh amal
ibadah. Allah SWT berfirman yang artinya; Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar. (Q.
S. Luqman : 13).

Merupakan dosa besar yang tak terampuni oleh Allah SWT sehingga apabila meninggal dalam
keadaan syirik besar, maka ia akan diharamkan untuk masuk surga. Allah SWT berfirman yang
artinya;

Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah
(surga) baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu
seorang penolong pun. (Q. S. Al-Maidah : 72).

Orang yang berbuat syirik akbar akan kekal di neraka sesuai dengan firman Allah SWT yang
artinya;

Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka
jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Q. S. Al-
Bayyinah: 6).

Yang melakukan perbuatan syirik akbar merupakan orang-orang yang termasuk ke dalam
golongan yang kotor akidahnya. Allah SWT berfirman yang artinya; Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis. (Q. S. At-Taubah : 28).

Dan Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, (Al Maidah: 72).
2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir, (Yusuf: 87

. Larangan berputus asa dari rahmat Allah

Ketahuilah, kebanyakan kita dapati orang-orang berputus asa terhadap rahmat Allah dalam dua
hal:

1. Ketika ia ditimpa musibah dalam hal dunia


2. Ketika ia terjerumus kedalam dosa-dosa yang membinasakan

Maka janganlah sampai kita (apabila ditimpa dua point diatas) berputus asa dari rahmatNya,
akan tetapi carilah rahmatNya yang luas! Jangan berputus asa dan gampang menyerah! Karena
tidak ada yang berputus asa dari rahmat, kecuali orang-orang kaafir. Oleh karenanya putus asa
dari rahmat Allah, adalah salah satu dari dosa-dosa besar yang paling besar, sebagiamana
dikatakan Ibnu Masuud radhiyallaahu anhu:

Dosa besar yang paling besar adalah menyekutukan Allah, merasa aman dari makar Allah,
putus asa terhadap rahmat Allah, dan putus harapan terhadap kelapangan dari Allah.

(Hadis hasan sahih; diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Mujam Al-Kabir; lihat Majma
Az-Zawaid, juz 1, hlm. 104; kutip dari muslimah.or.id)

Maka kita, sebagai seorang yang BERIMAN KEPADA ALLAAH, tidak boleh sama sekali
sampai berputus asa dari rahmatNya

1. Berputus asa terhadap Allah dalam menghadapi ujianNya dalam masalah


dunia

Yang putus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang kaafir

Allah berfirman:

Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan
membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia
berputus asa.

(Al-Israa: 83)

Mereka bertanya, Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?
Beliau menjawab,

Disebabkan kekufuran mereka.

Ada yang bertanya kepada beliau, Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?

Beliau menjawab,

(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya
engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia
melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, Aku sama
sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.

(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Bahkan inilah sikap orang-orang munaafiq, sebagaimana Allah berfirman tentang mereka:

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi

maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu

dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang.

Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

(Al-Hajj: 11)

Rasuulullaah shallallaahu alayhi wa sallam bersabda:







Celakalah hamba dinar (uang emas), celakalah hamba dirham (uang perak), celakalah hamba
khamishah (pakaian yang cantik) dan celakalah hamba khamilah (ranjang yang empuk).

Jika diberi, dia senang, tetapi jika tidak diberi, dia marah. Celakalah dia dan tersungkurlah.
Apabila terkena duri, semoga tidak dapat mencabutnya.

(HR Bukhaariy)

Janganlah kesempitan harta atau banyaknya masalah dunia, menjadikan kita putus asa
terhadap rahmatNya

Allah berfirman perkataan Nabi Yaqub:

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya; dan jangan
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir

(Yusuf: 87)

Lihat perkara diatas adalah PERKARA DUNIAWI, akan tetapi Nabi Yaqub mewasiatkan anak-
anaknya ketika berusaha (berikhtiar) mencari solusi problem duniawi untuk TIDAK BERPUTUS
ASA terhadap rahmatNya.

Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan
engkau lemah.

Janganlah dengan diujiNya kita dengan penyakit yang berkepanjangan menjadikan kita
putus asa terhadap rahmatNya

Demikian pula, contoh lainnya: seperti jika ditimpa penyakit yang berkepanjangan. Maka kita
tidak boleh berputus asa dari rahmatNya! Apalagi sampai membunuh diri kita atau orang lain,
karena tidak sabar menahan derita. Padahal Allah menjanjikan pahala yang besar kepada kita,
apabila kita bersabar dalam menghadapi musibah tersebut, ikhlash karenaNya.

Lihatlah kesabaran nabi ayyub ketika beliau ditimpa penyakit yang berkepanjangan:


dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku

(Ash-Shuaraa: 80)

dari Abu Said Al Khudri dia berkata, Aku pernah menjenguk Nabi shallallahu alaihi wasallam
ketika beliau sedang sakit panas, aku meletakkan tanganku dan aku mendapati panasnya terasa
hingga di atas selimut. Aku lalu berkata, Wahai Rasulullah, alangkah panasnya sakit yang
menimpa dirimu.

2. Berputus asa apabila jatuh kedalam maksiat

3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.


Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi, (Al Araaf: 99) Merasa Aman dari Murka Allah Termasuk Dosa
Besar

Merasa aman sehingga begitu senangnya ketika bermaksiat adalah termasuk dosa besar. Dalam
hadits yang disebutkan oleh Abdur Razaq dalam Mushonnafnya,

Dari Ibnu Masud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik
pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari
ampunan Allah. (HR. Abdurrozaq, 10: 460, dikeluarkan pula oleh Ath Thobroni. Lihat Kitab
Tauhid dengan tahqiq Syaikh Abdul Qodir Al Arnauth, hal. 128). Dalam hadits ini ditunjukkan
dua sifat yang termasuk dosa besar yaitu merasa aman dari siksa Allah dan putus asa dari rahmat
Allah. Dan inilah akibat buruk bagi yang punya sifat demikian.

Sumber : https://rumaysho.com/3102-merasa-aman-dari-murka-allah.html

4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.


Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai
orang yang jabbaar syaqiy orang yang sombong lagi celaka.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan
aku seorang yang sombong lagi celaka, (Maryam: 32). Bahkan durhaka kepada orang tua adalah
dosa besar. Ini secara tegas dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam:
: . :

dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada
orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu (HR. Bukhari-Muslim dari sahabat Anas bin
Malik).

Dalam hadits Nafi bin Al Harits Ats Tsaqafi, Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda:

. :
:

maukah aku kabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar? Beliau
bertanya ini 3x. Para sahabat mengatakan: tentu wahai Rasulullah. Nabi bersabda: syirik
kepada Allah dan durhaka kepada orang tua (HR. Bukhari Muslim).

Ternyata Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam berkali-kali memperingatkan para sahabat


mengenai besarnya dosa durhaka kepada orang tua. Subhaanallah!.

Dan perhatikan, sebagaimana perintah untuk birrul walidain disebutkan setelah perintah untuk
bertauhid, Allah Taala berfirman (yang artinya) : Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua (QS.
An Nisa: 36). Maka di hadits ini dosa durhaka kepada orang tua juga disebutkan setelah dosa
syirik. Ini menunjukkan betapa besar dan fatalnya dosa durhaka kepada orang tua.

Namun perlu di ketahui, sebagaimana dosa syirik itu bertingkat-tingkat, dosa maksiat juga
bertingkat-tingkat, maka dosa durhaka kepada orang tua juga bertingkat-tingkat.

Durhaka kepada ibu, lebih besar lagi dosanya

Sebagaimana kita ketahui dari dalil-dalil bahwa berbuat baik kepada ibu lebih diutamakan
daripada kepada ayah, maka demikian juga durhaka kepada ibu lebih besar dosanya. Selain itu,
ibu adalah seorang wanita, yang ia secara tabiat adalah manusia yang lemah. Sedangkan
memberikan gangguan kepada orang yang lemah itu hukuman dan dosanya lebih besar dari
orang biasa atau orang yang kuat.

Oleh karena itu Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda:

sesungguhnya Allah mengharamkan sikap durhaka kepada para ibu, pelit dan tamak,
mengubur anak perempuan hidup-hidup. Dan Allah juga tidak menyukai qiila wa qaala, banyak
bertanya dan membuang-membuang harta (HR. Bukhari Muslim).

Wallahu alam bis shawab.


Sumber: https://muslim.or.id/27429-durhaka-kepada-orang-tua-adalah-dosa-besar.html

5. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Dan barangsiapa yang membunuh seorang mumin
dengan sengaja, maka balasannya iPembunuhan yang Diperbolehkan

Dalam kondisi terntentu, pembunuhan tetap diperbolehkan dengan beberapa syarat dan aturan. Ada
dua kondisi yang dibolehkan untuk menghilangkan nyawa manusia: membunuh ketika perperangan dan
membunuh ketika menghukum. Membunuh dalam kedua kondisi ini diperbolehkan selama tidak
berlebih-lebihan (QS: Al-Baqarah: 190). Konflik yang berimbas pada perperangan tentu membunuh
antara satu sama lainnya tidak terelakkan.

Perperangan yang dimaksud di sini ialah perperangan yang terjadi dalam rangka mempertahankan
agama, negara, dan harga diri. Perang bisa dilakukan ketika keberadan satu komunitas diancam oleh
komunitas lain dan tidak menemukan cara lain untuk mengatasinya kecuali dengan berperang. Selama
masih bisa diselesaikan dengan cara lain, maka perang tidak boleh dilakukan. Oleh sebab itu, jika
merujuk kepada sejarah Islam, perang adalah solusi terakhir dan biasanya terjadi ketika umat Islam
sudah diserang dan dikhianati terlebih dahulu oleh musuh. alah Jahannam, kekal ia di dalamnya,
(An Nisaa: 93).

6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.


Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-
wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena lanat di dunia dan
akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, (An Nuur: 23).

Sebuah kisah terjadi di zaman Imam Malik Rohimahulloh,

seorang wanita yg berprofesi sebagai tukang memandikan jenazah, sedang memandikan jenazah
seorang wanita yg baru meninggal dunia, disaat menyiram (membasuh) kemaluan jenazah tersebut,
wanita (yg memandikan mayat) itu berucap, berapa banyak farji (kemaluan) ini telah melakukan zina..
maka tiba-tiba tangan wanita itu lekat pada tubuh mayat, dan tidak dapat dilepaskan.

Maka bermusyawarahlah para ulamak untuk menangani hal ini.


sebagian mereka berpendapat, potong saja tangan wanita yg memandikan jenazah tersebut karna,
kehormatan mayat sama seperti kehormatan orang yg masih hidup.
dan sebagian lagi berpendapat, potong saja sebagian jasad mayat sebab orang yg masih hidup lebih
utama dari orang mati.
Dan seseorang dari mereka berkata, mengapa kita berselisih pendapat sedangkan Imam Malik ada di
dekat kita. lantas mereka datang kepada Imam Malik dam mohon fatwa (nasehat) atas masalah itu.
datanglah Imam Malik ke tempat pemandian mayat dan bertanya pada wanita pemandi mayat itu dari
balik hijab, "Apa yg telah kamu katakan..? wanita itu menjawab, aku berkata berapa bamyak kemaluan
ini melakukan zina..!!
Lantas Imam Malik berkata, "Hukumlah wanita ini dengan delapan puluh kali dera, sebagaimana firman
Alloh:

"Dan orang-orang yg menuduh wanita baik-baik (melakukan zina) dan mereka tidak mendatangkan
empat orang saks, maka deralah mereka (yg menuduh itu) dg delapan puluh kali dera".

Saudaraku.. Hindarilah dari berprasangka buruk (menuduh) tanpa bukti (saksi).


Ingatlah bahwa Alloh Subhanahu Wata'ala, Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, tidak tiada yg
tersembunyi dari Pengetahuan Alloh. bahkan Alloh Mengetahui apa yg ada dalam hati..

7. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila, (Al Baqarah: 275).

Bencana Yang Ditimbulkan Riba

Ingatlah wahai saudaraku seislam, bahwa harta benda sebanyak apapun yang kita miliki, jika
diperoleh dengan cara yang haram atau tercampuri dengan harta hasil riba, maka akan menjadi
bencana bagi kita di dunia dan akhirat. Di antara bencana-bencana yang ditimbulkan oleh riba
bagi pelakunya adalah sebagai berikut:

1. Hilangnya keberkahan pada harta.

Allah taala berfirman:

Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. (QS. Al-Baqarah: 276)

2. Orang yang berinteraksi dengan riba akan dibangkitkan oleh Allah pada hari
kiamat kelak dalam keadaan seperti orang gila.

Allah taala berfirman:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-
orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 275)

3. Orang yang berinteraksi dengan riba akan disiksa oleh Allah dengan berenang di
sungai darah dan mulutnya dilempari dengan bebatuan sehingga ia tidak mampu
untuk keluar dari sungai tersebut.

Diriwayatkan dari Samuroh bin Jundub radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda menceritakan tentang siksaan Allah kepada para pemakan riba,
bahwa Ia akan berenang di sungai darah, sedangkan di tepi sungai ada seseorang yang di
hadapannya terdapat bebatuan, setiap kali orang yang berenang dalam sungai darah hendak
keluar darinya, lelaki yang berada di pinggir sungai tersebut segera melemparkan bebatuan ke
dalam mulut orang tersebut, sehingga ia terdorong kembali ke tengah sungai, dan demikian itu
seterusnya.. (HR. Bukhari II/734 nomor 1979).

4. Allah tidak akan menerima sedekah, infaq dan zakat yang dikeluarkan dari harta
riba.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu maha baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali
yang baik. (HR. Muslim II/703 nomor 1015, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)

5. Doa pemakan riba tidak akan didengarkan dan dikabulkan oleh Allah.

Di dalam hadits yang shohih, Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menceritakan

bahwa ada seseorang yang melakukan safar (bepergian jauh), kemudian menengadahkan
tangannya ke langit seraya berdoa, Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku! Akan tetapi makanan
dan minumannya berasal dari yang haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan oleh barang
yang haram. Maka bagaimana myngkin doanya akan dikabulkan (oleh Allah)?. (HR. Muslim
II/703 no. 1015)

6. Memakan riba menyebabkan hati menjadi keras dan berkarat.

Allah taala berfirman:

Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka. (QS. Al-Muthaffifin: 14)
diriwayatkan dari An-Numan bin Basyir radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Ketahuilah di dalam jasad terdapat sepotong daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh
badan. Namun jika ia rusak, maka rusaklah seluruh badan. Ketahuilah sepotong daging itu
adalah hati. (HR. Bukhari 1/28 no. 52, dan Muslim III/1219 no.1599)

7. Badan yang tumbuh dari harta yang haram (riba dan selainnya) akan berhak disentuh
api neraka.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Kaab bi Ujroh radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Wahai Kaab bin Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu
yang haram, akan berhak disentuh api neraka. (HR. At-Tirmidzi II/512 no.614. dan
dinyatakan Shohih Lighoirihi oleh syaikh Al-Albani di dalam Shohih At-Targhib wa At-
Tarhib II/150 no.1729)

8.Lari dari medan pertempuran.


Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju
mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang
melarikan diri dari pertempuran itu.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman : Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di
waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan
pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari
Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya, (Al
Anfaal: 16).

9. Memakan harta anak yatim.


Tentang hal ini Allah SWT berfirman : Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak
yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan
masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka), (An Nisaa: 10)

10. Berbuat zina.


Tentang hal ini Allah SWT berfirman: Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari
kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, (Al Furqaan: 68-69). [Sumber: wisata hati]
Keburukan Zina

Mengurangi nilai agama.


Menghilangkan sifat wara.
Mendapat murka dari Allah Azza wa jalla.
Merusak harga diri dan kehormatan.
Mengurangi sifat cemburu.
Menggelapkan hati.
Menghasilkan kefakiran yang berkelanjutan.
Menghilangkan kesucian.
Menghilangkan nama baik dan diganti dengan al khabits yakni gelar untuk pezina.
Mendapat hati yang gelisah.
Menghapus kewibawaan.
Dijuluki pengkhianat.
Mendapatkan hati yang sudah.
Akan mendorong perilaku durhaka.
Dikelilingi perbuatan maksiat lainnya.
Merusak nasab.
Mendapatkan penyakit berbahaya.
Mendapatkan balasan amalan shalih hilang dan bangkrut saat hari kiamat.
Anggota tubuh akan bersaksi menyakitkan.

Cara Menjauhi Perbuatan Zina

Sekarang ini, semakin banyak orang yang sangat dekat dengan perbuatan zina dan ada sebagian
orang yang melakukan hal ini tanpa disertai dengan rasa bersalah atau berdosa dan saat mereka
menyadari perbuatan ini termasuk ke dalam dosa maka akhirnya mereka memutuskan untuk
bertaubat dan memang sudah menjadi wajib untuk mereka yang berbuat zina untuk segera
bertaubat pada Allah dan berikut ini adalah kumpulan Cara Menjauhi Zina

1. Taubat Nasuha

(QS. At-Tahrim: 8), Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat
yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu
dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (baca
juga: Hukum Zina Tangan)

Tidak ada pertaubatan yang dilaksanakan tanpa terkandung 3 hal yakni menghentikan perbuatan
dosa tersebut, menyesal karena sudah melakukan dosa tersebut dan tidak akan mengulang dosa
tersebut seperti yang sudah diutarakan Imam An Nawawi. (baca juga: Zina Dalam Islam)

Al-Iqla (meninggalkan dosa tersebut), an-Nadm (menyesali) perbuatan maksiat tersebut, dan al-
Azm (bertekad) untuk tidak mengulangi dosa yang dia taubati selamanya. (Syarh Shahih
Muslim, 17/59). Ini mengartikan jika seseorang ingin bertaubat, maka lakukan taubat dengan
sebenarnya dan ini bukan perihal mudah untuk diperbuat dan hanya orang yang benar-benar
ingin bertaubat saja yang bisa melakukannya terutam dalam hal zina yang tidak mudah untuk
ditinggalkan, sehingga diperlukan azzam yang sangat hebat kuatnya sehingga bisa bertaubat dari
perbuatan dosa dan menjijikan tersebut. (baca : Hukum Mendengarkan Musik Dalam Islam)

Sponsors Link

2. Taubat Tidak Berarti Terbebas Hukuman Dunia Namun Siap Menghadapi


Hukuman Zina

Saat seseorang bertaubat dari zina, maka ini tidak mengartikan ia juga terbebas dari hukuman
dunia, sebab hukuman dari perbuatan zina tersebut masih mungkin didapatkan seperti penyakit
seksual yang menular, HIV AIDS, penyakit kelamin dan lain sebagainya.

Ini mengartikan jika semakin cepat perbuatan taubat dilaksanakan, maka akan semakin baik dan
jangan di tunda lalu menghentikan perbuatan zina tersebut saat sudah mendapatkan hukuman
berupa penyakit seksual dan mematikan tersebut.

Artikel terkait:

Pacaran Dalam Islam


Arti Nasab
Hukum Menikahi Wanita Hamil

3. Jauhi Sumber Zina

Perbuatan zina tanpa disadari sering berawal dari hal-hal kecil yang sering dilakukan seperti
membuka aurat, melihat gambar dan video porno lalu beranggapan jika hal tersebut adalah hal
yang biasa untuk dilakukan. Namun sangat penting untuk menjauhkan segala sumber zina dan
bisa di mulai dengan menjaga pandangan anda. Hentikan melihat berbagai hal yang berbau porno
tersebut secepatnya.

(QS. An Nur: 30), Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat..

(QS. Al-Isra`: 32), Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

4. Hindari Khalwat Dengan Non Mahram

Janganlah anda berdua-an atau berkhalwat dengan non mahram meskipun ia adalah sesama
wanita ataupun pria, selain itu jaga juga batasan aurat serta tidur bersama yakni tidak boleh
dalam 1 selimut sebab syetan akan mengganggu orang yang sedang berkhalwat .

(HR. At-Tirmidzi (4/465 no. 2165)), Janganlah seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan)
dengan seorang wanita, melainkan yang ketiga dari mereka adalah setan..
Artikel terkait:

Dosa Yang Tak Terampuni


Selingkuh Menurut Islam
Hukum Hamil Diluar Nikah

5. Ikut Komunitas Orang Shalih

Dekatkan diri anda pada Allah dengan ikut bergabung di dalam golongan orang shalih yang
selalu menyibukan diri mereka dengan dzikir, baca Al-quran dan juga saling berpesan di dalam
kesabaran dan juga kebenaran. Dengan melakukan ini maka In syaa Allah hati bisa lebih
dikuatkan sehingga bisa meninggalkan perbuatan zina tersebut selamanya. (baca: Shalat dalam
Kendaraan)

6. Hukuman Cambuk 100 Kali

Hukuman cambuk sebanyak 100 kali yang dikenakan pada pelaku zina (QS An-Nur:2), hanya
berlaku di negara yang menganut hukum syariah Islam dan didasari oleh keputusan yang hakim
berikan. Ini juga terjadi jika anda melaporkan perbuatan itu pada pihak pengadilan atau ada
seseorang yang melaporkan dengan membawa saksi cukup dan juga bukti yang kuat. Jika anda
sedang berada di negara yang menganut hukum syariah Islam, maka dianjurkan untuk
merahasiakan perbuatan zina tersebut namun diikuti dengan pertaubatan nasuha sebab
menyimpan aib juga bagian dari pertaubatan. (baca juga: Hukum Memelihara Jenggot)

Abu Hurairah mengatakan Nabi bersabda: Allah tidak akan menutup aib seseorang di dunia
kecuali ia akan menutupnya juga di hari kiamat.

Artikel terkait:

Perselingkuhan Dalam Rumah Tangga


Pacaran Beda Agama
Larangan Berpacaran Dalam Islam

7. Tinggalkan Dosa Yang Dilakukan

Syarat perbuatan zina akan dihapuskan adalah dengan bertaubat yakni dengan meninggalkan
perbuatan zina yang sudah pernah dilakukan tersebut.

(QS. An-Nisa: 31), Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang
kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil)
dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

Sponsors Link

8. An-Nadm [Akui Kesalahan dan Sesali Perbuatan]


Seseorang yang tidak mengakui kesalahan yang sudah diperbuat berarti juga tidak akan menyesal
dengan perbuatan dosa yang sudah dilakukan. Dengan menyesali dosa yang sudah diperbuat,
maka orang tersebut akan merasa sedih dan mengingat dosa tersebut. Yang termasuk dari
penyesalan adalah merahasiakan dosa itu dari orang lain dan bukan merasa bangga dengan
perbuatan menjijikan tersebut.

Jika dosa zina tersebut terjadi karena sebuah perkumpulan atau lingkungan, maka tinggalkan
perkumpulan tersebut. Selain itu, bentuk dari pertaubatan perbuatan zina adalah dengan
menjauhkan semua hal yang berhubungan dengan pemicu syahwat.

Artikel terkait:

Cara Mendekatkan Jodoh Dalam Islam


Fiqih Pernikahan
Tunangan Dalam Islam

9. Bertaubat Dengan Ikhlas

Pertaubatan zina dan pertaubatan atas perbuatan dosa lainnya harus dilakukan tidak karena
tujuan duniawi. Apabila taubat dilakukan hanya karena paksaan, perasaan malu atau hal duniawi
lainnya maka tidak akan di terima Allah. Taubat merupakan ibadah dan ibadah tidak di terima
kecuali dilakukan dengan perasaan ikhlas yakni dilakukan hanya karena Allah dan karena
mengharapkan rahmat dari Allah serta takut dengan siksaan yang akan Allah berikan.

(Taisir Karimirrahman, 874), Taubat nasuha adalah taubat dari seluruh dosa, dilakukan oleh
seseorang karena Allah, ia tidak mengharapkan melainkan wajah Allah dan kedekatan dengan-
Nya..

10. Taubat Sebelum Ajal Menjemput

Semua cara menjauhi zina tidak akan berguna lagi saat ajal menjemput dan matahari sudah terbit
dari arah barat.

(an-Nisa : 18), Dan Taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang berbuat kejahatan
hingga apabila datang ajal kepada seorang diantara mereka barulah dia mengatakan, Saya benar-
benar taubat sekarang.Setiap manusia sangat diwajibkan untuk melakukan tobat pada Allah
dan dalam hal ini adalah pertaubatan dari zina. Lakukan taubat sesegera mungkin dan sesali
perbuatan tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan zina tersebut.

Anda mungkin juga menyukai