Anda di halaman 1dari 7

RMK TEORI AKUNTANSI (EKA 441 CP)

SAP 8
PSAK NO. 1 : PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
IFRS 1 : FIRST-TIME ADOPTION OF INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING
STANDARDS

Nama Anggota Kelompok 8 :


Dewa Ayu Dita Witami 1506305149
Nabilah Aulia 1506305154

PROGRAM SI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017

0
8.1 PSAK NO. 1 : PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
8.1.1 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: aset; liabilitas; ekuitas; penghasilan dan
beban, termasuk keuntungan dan kerugian; kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik; dan arus kas. Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat
dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi
arus kas masa depan entitas dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan
selara kas.

8.1.2 Komponen Laporan Keuangan Lengkap


a) laporan posisi keuangan pada akhir periode;
b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c) laporan perubahan ekuitas selama periode;
d) laporan arus kas selama periode;
e) catatan atas laporan keuangan
f) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat

Entitas dapat menyajikan suatu laporan tunggal untuk laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, dengan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disajikan dalam dua bagian.
Bagian tersebut disajikan bersama, dengan bagian laba rugi disajikan terlebih dahulu diikuti secara
langsung dengan bagian penghasilan komprehensif lain. Entitas dapat menyajikan bagian laba rugi
dalam suatu laporan laba rugi tersendiri. Jika demikian, laporan laba rugi tersendiri tersebut akan
langsung mendahului laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif, yang dimulai dengan
laba atau rugi.
Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, suatu kajian keuangan oleh
manajemen yang mendeskripsikan dan menjelaskan fitur utama dari kinerja keuangan dan posisi

1
keuangan entitas, dan kondisi ketidakpastian utama yang dihadapinya. Laporan tersebut dapat
meliputi kajian mengenai:
a) faktor dan pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk perubahan
lingkungan tempat entitas beroperasi, tanggapan entitas terhadap perubahan tersebut dan
dampaknya, dan kebijakan investasi entitas untuk memelihara serta meningkatkan kinerja
keuangan, termasuk kebijakan dividennya;
b) sumber pendanaan entitas dan target rasio liabilitas terhadap ekuitas; dan
c) sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan SAK.

8.1.3 Karakteristik Umum Laporan Keuangan


1) Penyajian secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas, Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa
lain dan kondisi sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan
beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan
SAK, dengan pengungkapan tambahan jika dibutuhkan, dianggap menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.
Dalam hampir seluruh keadaan, entitas mencapai penyajian laporan keuangan secara wajar
dengan memenuhi SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas untuk:
a) memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengun PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. PSAK 25 mengatur hirarki pedoman
otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal tidak terdapat PSAK yang secara
spesifik mengatur untuk suatu pos.
b) menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, dengan cara menyediakan informasi
yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan mudah dipahami.
c) menyediakan pengungkapan tambahan jika kepatuhan dengan persyaratan spesifik dalam
SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami dampak dari transaksi,
peristiwa lain dan kondisi tertentu terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.
2) Kelangsungan Usaha
Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan keuangan
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen memiliki intensi untuk melikuidasi
entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak memiliki alternatif lain yang realistis selain
melakukannya.
3) Dasar Akrual

2
Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Ketika
akuntansi berdasarkan akrual digunakan, entitas mengakui pos-pos sebagai aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos tersebut memenuhi definisi
dan kriteria pengakuan untuk unsur-unsur tersebut dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan.
4) Materialitas dan Penggabungan
Entitas menyajikan secara tersendiri setiap kelas pos serupa yang material. Entitas
menyajikan secara tersendiri pos yang memiliki sifat atau fungsi yang tidak serupa kecuali pos
tersebut tidak material.
5) Saling Hapus
Entitas tidak melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau penghasilan dan beban,
kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK. Entitas menyajikan hasil dari transaksi tersebut
dengan mengurangkan setiap penghasilan dengan beban terkait yang timbul dari transaksi yang
sama sepanjang penyajian tersebut mencerminkan substansi dari transaksi atau peristiwa lain
tersebut. Sebagai contoh:
a. entitas menyajikan keuntungan dan kerugian atas pelepasan aset tidak lancar, termasuk aset
investasi dan aset operasional, sebesar hasil pelepasan dikurangi jumlah tercatat dan beban
pelepasan terkait;
b. entitas dapat mengurangkan pengeluaran yang terkail dengan provisi yang diakui sesuai dengan
PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi. Dan Aset Kontinjensi dan diganti berdasarkan
perjanjian kontraktual dengan pihak ketiga (sebagai contoh, perjanjian garansi dari pemasok)
dengan penggantian yang diterima.
6) Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi komparatif) setidaknya
secara tahunan. Ketika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan
disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek daripada periode satu tahun, maka
sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, entitas mengungkapkan:
a. alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek; dan
b. fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat dibandingkan secara
keseluruhan.
7) Informasi Komparatif
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode terdekat sebelumnya untuk
untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan
atau disyaratkan lain oleh SAK. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari

3
laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan
keuangan periode berjalan.

8) Informasi Komparatif Tambahan

Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan
komparatif minimum yang disyaratkan SAK, sepanjang informasi tersebut disiapkan sesuai dengan
SAK. Informasi komparatif dapat terdiri atas satu atau lebih laporan yang dirujuk pada paragraf 10,
tapi tidak harus terdiri dari laporan keuangan lengkap. Ketika kasus ini terjadi, entitas menyajikkan
informasi catatan atas laporan keuangan yang terkait untuk laporan tambahan tersebut.

8.1.4 STRUKTUR DAN ISI


1) Pendahuluan
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan tertentu dalam laporan posisi keuangan atau
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau laporan perubahan ekuitas dan
mensyaratkan pengungkapkan dari pos-pos lain baik dalam laporan keuangan tersebut atau catatan
atas laporan keuangan. PSAK 2: Laporan Arus Kas mengatur persyaratan untuk penyajian
informasi arus kas.
2) Identifikasi Laporan Keuangan
Entitas mengidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari informasi
lain dalam dokumen publikasi yang sama.
3) Laporan Posisi Keuangan
Terdiri dari: aset tetap; properti investasi; aset tak berwujud; aset keuangan; investasi yang
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; persediaan; piutang dagang dan piutang lain; kas dan
setara kas; serta total aset

8.2 IFRS 1 : FIRST-TIME ADOPTION OF INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING


8.2.1 STANDARDS
IFRS 1 berisi panduan bagaimana sebuah entitas harus mengimplementasikan perubahan
dari standar akuntansi lokal (di Indonesia disebut dengan PSAK) kepada standar akuntansi
internasional (IFRS). Dalam membuat laporan posisi keuangan IFRS pembuka, IFRS 1 menyatakan
bahwa sebuah entitas diharuskan:
1. Mengakui semua aset dan liabilitas yang diakui berdasarkan IFRS.
2. Tidak mengakui item-item sebagai aset dan liabilitas jika IFRS tidak mengizinkannya.

4
3. Reklasifikasi item-item yang telah diakui berdasarkan GAAP sebelumnya sebagai satu jenis
aset, liabilitas atau komponen ekuitas, tetapi berbeda jenis aset, liabilitas atau komponen
ekuitas berdasarkan IFRS.
4. Menggunakan IFRS dalam mengukur semua asset dan liabilitas yang diakui.
Dalam menyajikan laporan posisi keuangan IFRS pembuka ini, kebijakan akuntansi yang
digunakan sebuah entitas mungkin berbeda dengan yang digunakan pada tanggal yang sama
menggunakan GAAP sebelumnya. Hal ini akan menghasilkan adjustment yang akan diakui secara
langsung dalam laba ditahan pada tanggal transisi. (karena adjustment tersebut dihasilkan dari
kejadian dan transaksi sebelum tanggal transisi IFRS). Ada beberapa hal yang dibebaskan dalam
IFRS 1 yang tidak harus diterapkan retrospektif. Beberapa hal tersebut adalah :
a. Kombinasi bisnis
b. Aset tetap
c. Imbalan kerja
d. Perbedaan translasi kumulatif
e. Instrumen keuangan majemuk
f. Penentuan instrumen keuangan yang diakui sebelumnya
g. Transaksi Pembayaran berbasis saham

DAFTAR PUSTAKA

PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2014)


Astika, IB Putra,2010,Teori Akuntansi : Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan, Bali :
Udayana
http://akuntansiterapan.com/2011/05/23/ifrs-first-time-adoption/ (Diakses tanggal 12 Oktober
2017)
http://indypuspita.blogspot.co.id/2011/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
(Diakses tanggal 12 Oktober 2017)

5
https://www.academia.edu/6839774/PSAK_1_PENYAJIAN_LAPORAN_KEUANGAN_IAS_
1_-Presentation_of_Financial_Statement (Diakses tanggal 12 Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai