Anda di halaman 1dari 4

B.

INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

1. PRODUK YANG DI PRODUKSI


Produk Sidomuncul di klasifikaikan sebagai berikut :
1. Beverage & Confectionery
a. Permen Jahe Wangi
b. Permen kunyit Asam
c. Permen Tolak Angin
d. Kuku Bima Kopi Ener-G!
e. Kuku Bima Kopi Gingseng
f. Kopi Jahe Sido muncul RG
g. Kopi Jahe Sido Muncul
2. Energy Drink
h. Kuku Bima Ener-G! Herbal
i. Kuku Bima Ener-G!
j. Kuku Bima Ener-G! Siap minum
3. Healty Drink
k. Premium Produk
l. Beras Kencur
m. ESTE-EMJE
n. Jahe Wangi Sidomuncul
o. Alangsari Plus
p. Kunyit Asam
q. Susu Jahe Sidomuncul
4. Hebal Supplement
r. Tolak Angin
s. Jamu
t. Anak sehat
u. Jamu Komplit
v. Tolak Linu
5. Supplement & Others
w. Nature Blessing
x. Sidomuncul Herbal
2. BAHAN BAKU

PT. Sido Muncul menggunakan kurang lebih 150 jenis bahan. Bahan tersebut meliputi
rimpang, akar, daun, bunga, buah, dan juga biji. Kesemua bahan baku tersebut diperoleh
dengan cara menanam dan mengembangkan tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat.
PT. Sido Muncul menanamnya sendiri di perkebunan dan kerjasama dengan para petani
dalam bentuk kemitraan. Bahan baku non simplisia atau bahan jadi diantaranya ada gula
pasir, susu, krim, dan sebagainya. Selain itu, PT. Sido Muncul memperoleh bahan baku
dengan cara mengimpor bahan jamu yang tidak diperoleh di Indonesia. Disamping itu,
sebagian besar bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu berasal dari daerah Jawa
Tengah. Hal ini disebabkan karena kualitas dan kuantitas produk bahan baku dari daerah
tersebut sangat baik dan sesuai dengan standar kualitas mutu di PT. Sido Muncul. Proses
penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan.Persediaan bahan baku dengan system
FIFO (First In First Out) masuk pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan agar tidak
ada bahan baku yangmenumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada
rusaknya bahan baku.

3. PROSES PRODUKSI
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan
bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti
memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku
dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai
diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi
kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya
karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian
hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer
(packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke
proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek
kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian
produk siap untuk didistribusikan.

4. KONTROL KUALITAS

PT. Sido Muncul sangat banyak.Laboratorium ISO17025 produk yang dihasilkan adalah
produk yang
aman, berkhasiat, rasa dan aroma khas dan seterusnya. Pada laboratorium di lantai dua
terdapat :

a. Laboratorium Formulasi yaitu membuat formulasi dalam suatu produk


b. Laboratorium Produksi yaitu percobaan untuk resep baru dengansedikit produksi
skala kecil yang bertujuan untukmengantisipasi kerugian dalam skala yang besar
c. Laboratorium Mikrobiologi yaitu untuk menerima sampel dari sediaanuntuk
menganalisis adanya bakteri
d. Laboratorium Instrumentasi yaitu untuk mengetahui adanya logam berat, pestisida,
dan mengetahui kandungan minyak atsiri
e. Laboratorium kimia yaitu untuk mengetahui zat yang terkandungdalam bahan baku.
f. Laboratorium Uji Stabilitas yaitu dengan alat bernama ClimaticChamber digunakan
untuk mengetahui kestabilan produk, dianalisa secara berkala, kemudian digunakan
untuk menetapkan kadaluarsa produk. Biasanya produk mampu bertahan dalam
14 18 bulan.
g. Laboratorium Farmakologi yaitu digunakan untuk menguji produkapakah ada efek
samping dan penentuan dosis yang sesuai pada hewan percobaan seperti mencit.

5. PENGEMASAN
Proses pengemasan jamu pertama kali per sachet, satu jam menghasilkan 300 sachet
sediaan, contohnya Beras Kencur, ESTE-EMJE dansebagainya. Kemudian masuk ke
proses pengemasan sekunder (packaging sekunder) yaitu mengemas secara langsung
secara manual dengan cara memasukan kedalam toples atau dus dari sediaan masing-
masing, isi dari satu dus lima sachet kecuali sediaan anak sehat sebelas sachet, disini
produk yang sudah jadi dicek kembali dengan mengambil sampel secara random yaitu
meneliti dalam setiap pengemasan karyawan pada bagian ini meggunakan topi berwarna
putih untuk menandakan bahwa karyawan tersebut adalah bagian pengecekan atau
penelitian setiap setiap kemasan dalam dus atau toples.Setelah selesai proses
pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.

Anda mungkin juga menyukai