Anda di halaman 1dari 10

Perencanaan dan Perancangan Rafting Resort di Kedewatan, Ubud, Gianyar

Oleh : I Made Yoga Widnyana


Prodi Arsitektur
Email: Yogawidnyana99@gmail.com

Abstraksi
Perencanaan dan perancangan Rafting Resort di Tulamben dilandasi berdasarkan karakteristik
dan potensi daerah setempat yang dimana di Desa Kedewatan dilewati aliran Sungai Ayung yang
merupakan sungai terpanjang di Bali. Menurut Bappeda Provinsi Bali, Sungai Ayung selain dimanfaatkan
untuk air irigasi dan juga sebagai sumber air baku air minum (PDAM), air MCK, pertanian dan
peternakan juga dapat dikembangkan untuk obyek wisata rafting/arung jeram. Dari potensi yang ada ini
maka direncanakan sebuah Resort dengan fasilitas wisata rafting/arung jeram dengan didukung oleh
berbagai fasilitas penunjang lainnya sehingga dapat memberikan pengelaman yang baru bagi wisatawan
yang mengunjungi resort ini. Berdasarkan penjumlahan kebutuhan ruang fasilitas fasilitas yang ada di
Rafting Resort ini dibutuhkan site dengan luasan 6,4 Ha, dimana lokasi site ini berada di Jalan Batu
Kurung 4, Banjar Bunutan, desa Kedewatan, Ubud dengan keadaan kontur site menurun menuju sungai
dengan kemiringan kurang lebih 25o. Konsep Dasar yang dipilih dalam perencanaan dan perancangan
Rafting Resort ini adalah Konsep Rekreatif dimana tujuan memberikan rekreasi bagi para pengunjung
atau wisatawan sehingga dapat menikmati kesenangan, keindahan alam, udara atau air bersih, sumber air
panas, kegiatan olahraga dan hiburan out door dan fasilitas penunjang lainnya dimana memiliki kekhasan
wisata Rafting atau Arung Jeram. Tema rancangan menggunakan tema arsitektur tropis dengan
menggunakan pendekatan iklim wilayah setempat sehingga bangunan dapat bersinergi dengan lingkungan
sekitar.

Kata Kunci: Desa Kedewatan, Sungai Ayung, Resort, Wisata rafting atau arung jeram, Rekreatif,
Arsitektur Tropis

JURNAL ARSITEKTUR 2016 1


Latar Belakang maupun domestik yaitu Kawasan Pariwisata
Bali merupakan salah satu provinsi Ubud.
yang terdapat di Indonesia. Provinsi yang Berdasarkan Perda Provinsi Bali No.3
beribukota di Denpasar ini dikategorikan Tahun 2005 tentang Rencana Tata Ruang
sebagai salah satu penyumbang aset pariwisata Wilayah Provinsi Bali, Kawasan Pariwisata
terbesar di Indonesia. Bali atau yang sering Ubud merupakan salah satu kecamatan yang
disebut dengan pulau dewata ini sering dijadikan sebagai kawasan strategis pariwisata
dijadikan referensi kunjungan bagi turis di Bali. Di Ubud terdapat beragam jenis obyek
domestik maupun turis mancanegara karena wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi,
keindahan alam dan keunikan budayanya. mulai dari wisata wana yaitu monkey forest,
Terdapat 9 kabupaten di Bali diantaranya museum-museum seni lukisan, seni tari yang
adalah Badung, Gianyar, Tabanan, Bangli, dipentaskan dan salah satu yang juga menjadi
Buleleng, Jembrana, Klungkung, Karangasem andalan utama adalah wisata tirta yaitu
dan Kota Denpasar. Bali memiliki objek rafting/arung jeram. Hal yang mendukung
wisata yang sangat beragam, baik wisata alam, perkembangan wisata rafting di Ubud ini
wisata budaya dan wisata bahari. Seluruh adalah jalur sungai yang berkelok kelok serta
objek wisata yang ada di Bali masing masing kondisi air yang cukup dalam dan berarus
tersebar di setiap kabupaten dengan keunikan sehingga cocok untuk aktivitas rafting ini.
dan potensi yang berbeda-beda sesuai ciri khas Sungai tersebut melewati Desa Kedewatan,
daerah setempat. Seperti daerah sanur yang Ubud, yang kini menjadi tujuan bagi para
terkenal dengan pantainya yang indah, daerah wisatawan yang ingin melakukan aktivitas
gianyar dengan kesenian, wisata tirta, wisata rafting ataupun wisatawan ingin berlibur di
purbakala dan juga keunikan daerah lainnya daerah yang alamnya masih alami. Sungai
sehingga menjadikan Bali sebagai icon tersebut adalah Sungai Ayung, yang juga
pariwisata di Indonesia yang tidak pernah sepi merupakan sungai terpanjang di Bali. Sungai
dikunjungi oleh para wisatawan. Ayung selain berpotensi dikembangkan untuk
Salah satu Kabupaten yang ada di Bali obyek wisata rafting/arung jeram, sungai ini
yang cukup berkembang pesat pertumbuhan juga dimanfaatkan untuk air irigasi dan juga
pariwisatanya adalah Kabupaten Gianyar, sebagai sumber air baku air minum (PDAM),
dimana Kabupaten Gianyar memiliki 59 objek air MCK, pertanian dan peternakan (Bappeda
dan daya tarik wisata dengan jenis-jenis Prov.Bali, 2002). Pengembangan obyek wisata
berupa Wisata Purbakala, Wisata Alam, yang ada di pinggir sungai ayung ini tentunya
Wisata Tirta, Wisata Wana (Bappeda Gianyar, juga disertai dengan pembangunan fasilitas
2014). Selain itu Kabupaten Gianyar juga pendukungnya seperti hotel , villa, restoran
memiliki satu kawasan yang tidak pernah sepi dan fasilitas lainnya di daerah ini. (Bappeda
dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara Prov.Bali, 2002). Selain itu pemilihan sungai

JURNAL ARSITEKTUR 2016 2


Ayung sebagai spot wisata rafting adalah jiwa dan raga bagi wisatawan ataupun
Sungai Ayung memiliki sejarah kebangkitan pengunjung, selain itu yang menjadi andalan
wisata rafting di Indonesia. Pada tahun 1994 sebuah resort adalah lokasi yang berhawa
pernah diadakan lomba rafting bertaraf sejuk dan memiliki pemandangan indah yang
internasional di Sungai Ayung, sehingga hal disertai dengan akomodasi penginapan sebagai
ini dimanfaatkan oleh Sobek Rafting untuk sarana peristirahatan. Image fisik bangunan
membuka ekspedisi rafting pertama di Sungai dari resort biasanya didukung oleh keaslian
Ayung Bali dan menjadikan wisata rafting ini alam dan komunitas lingkungan sekitar yang
populer ke seluruh pelosok indonesia dan dapat menjadi sarana untuk mendapatkan
kemudian diikuti oleh daerah-daerah lainnya pengalaman yan unik. Citra sebuah kawasan
yang ada di Indonesia yang memiliki potensi dapat ditentukan oleh persepsi pengamat atau
sungai yang bisa dimanfaatkan untuk wisata pengguna dan perasaannya terhadap
rafting. lingkungan fisik di kawasan tersebut. Citra
resort harus murni berasal dari kekhususan
Dari data survey terdapat 9 usaha wisata
resort itu sendiri, dapat dilakukan dengan
rafting milik pribadi yang terdapat di
memanfaatkan dan memantulkan karakter
sepanjang sungai ayung ini. Perusahaan-
lingkungan setempat, penggunaan bahan-
perusahaan rafting tersebut adalah Sobek
bahan material lokal, memanfaatkan potensi
Rafting, Ubud Rafting, Gangga Rafting,
lingkungan masyarakat setempat dan
Toekad Rafting, Bali Adventure Rafting,
menonjolkan hal yang unik dari lokasi dan
Ayung River Rafting, Sari Profit Rafting,
lingkungan sekitar.
Payung Rafting . Namun dari semua usaha
tersebut tidak ada yang mengintegrasikannya Maka dari itu dengan mengambil
dengan konsep resort ataupun dilengkapi kekhususan fungsi rafting maka menjadikan
dengan fasilitas penginapan. Usaha wisata resort ini unik dengan ciri khas tersendiri dan
tersebut hanya mengakomodasi paket wisata desainnya akan mengangkat potensi
rafting/arung jeram saja. Padahal kita ketahui lingkungan setempat baik dari segi alam, ciri
daerah pinggiran Sungai Ayung tersebut khas arsitektur setempat maupun penggunaan
sangat berpotensi dikembangkan menjadi materialnya dengan tujuan untuk mewujudkan
sebuah resort dengan andalan fasiltas utama suatu desain resort yang yang memiliki citra
yaitu memberikan pelayanan wisata yang khas dan terintegrasi dengan konteks
rafting/arung jeram. lingkungan sekitar. Pemanfaatan kondisi
eksisting site akan menjadi salah satu
Tujuan dipilihnya fungsi resort yang
pertimbangan utama dalam perancangan resort
nantinya akan diintegrasikan dengan fungsi
ini. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan
rafting/arung jeram adalah sebab dari segi
suatu resort yang menyatu dengan keadaan
kejiwaan resort dapat memberikan atau
alam sekitar, sehingga dapat memberikan
memulihkan kesehatan dibutuhkan kesegaran

JURNAL ARSITEKTUR 2016 3


kesan ketenangan dan nuansa alami kepada Sedangkan permasalahan dalam perancangan
para wisatawan. Resort ini nantinya juga akan adalah merancang sebuah rafting resort beserta
dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti seluruh fasilitas penunjangnya yang nyaman
tempat menginap yang berkonsep villa, sehingga mampu memenuhi kebutuhan fungsi
restaurant, lounge & bar, spa, lagoon pool, dan resort dan akomodasi rafting.
fasilitas pelengkap lainnya sehingga para
Dari paparan diatas kebutuhan akan
pengunjung atau wisatawan dapat nyaman
resort yang terintegrasi dengan fasilitas rafting
berada dalam jangka waktu lama di resort ini
sangat dibutuhkan. Hal tersebut dapat
karena semua kebutuhan akan rekreasi dan
menunjang kebutuhan akan fasilitas rafting
penunjangnya bisa dipenuhi, sehingga akan
untuk para wisatawan sekaligus sebagai
tercapai kepuasan berekreasi bagi para
akomdasi resort yang berada di di Desa,
wisatawan yang datang.
Kedewatan, Ubud. Hal ini juga didukung
Dari potensi potensi yang terdapat di berbagai potensi yang ada baik keadaan alam
Kedewatan, Ubud ini timbul permasalahan yang masih alami dan citra arsitektur setempat.
didalam perencanaan dan perancangan. Konsep resort yang seperti ini dapat
Permasalahan dalam perencanaan adalah menunjang seluruh kegiatan rekreasi maupun
sebagian besar site yang berpotensi relaksasi yang lengkap bagi pengunjung yang
dikembangkan untuk rafting resort ini berada datang sehingga pengunjung merasa nyaman
di pinggir sungai dengan keadaan kontur untuk tinggal dan berwisata sehingga tercapai
dengan kemiringan 25o, lokasinya berada di kepuasan. Apabila direncanakan secara baik,
jalan lingkungan yang cukup jauh masuk dari maka wisata rafting yang ada di sepanjang
jalan utama. Dengan kedaan kontur tanah yang sungai ayung pinggir Desa Kedewatan akan
tidak rata akan mempengaruhi penempatan semakin berkembang dan pengunjung yang
masa bangunan beserta sistem struktur pondasi datang terus meningkat tiap tahun yang
yang digunakan. Namun dari permasalahan nantinya juga dapat meningkatkan pendapatan
tersebut juga bisa didapatkan suatu daerah di sektor pariwisata khususnya wisata
keuntungan yaitu memberikan pengalaman tirta.
yang unik dan baru bagi para wisatawan,
Hasil Penelitian dan Pembahasan
sehingga para wisatawan dapat menikmati
suasana alam daerah pinggir sungai ayung. Berdasarkan kebutuhan ruang yang
Dengan penempatan massa bangunan yang dibutuhkan oleh Rafting Resort ini maka dapat
tidak teratur maka resort akan terlihat menyatu ditentukan kebutuhan luasan tapak yang
dengan alam dan mengikuti kondisi eksisting sesuai. Adapun jumlah kebutuhan luasan site
site. Hal ini menjadi sebuah tantangan berdasarka kebutuhan ruang tiap fasilitas di
tersendiri untuk merancang sebuah resort yang Rafting Resort ini adalah :
berada di site yang berkontur miring.

JURNAL ARSITEKTUR 2016 4


FUNGSI LUASAN
Fungsi Utama 9167 m2
Fungsi Penunjang 3050 m2
Fungsi Pelengkap 586 m2
TOTAL 12803 m2 Perencanaan Rafting Resort ini terletak di
Berdasarkan hasil penjumlahan Desa Tulamben tepatnya di Jalan Batu Kurung
besaran kebutuhan ruang tersebut maka dapat 4, Banjar Bunutan, Desa Kedewatan,
ditentukan kebutuhan site yang diperlukan Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dimana
untuk pengadaan Rafting Resort ini. Adapun lokasi site berada langsung di pinggir aliran
besaran site juga ditentukan dengan besaran Sungai Ayung.
KDB yang telah ditetapkan pemerintah
Konsep Dasar
setempat. Menurut data RTRW Kabupaten
Gianyar tahun 2012-2032, memiliki ketentuan Konsep dasar yang digunakan dalam
khusus pada Kawasan Pariwisata Ubud Perencanaan dan Perancangan Rafting Resort
meliputi penerapan ketentuan KDB paling di Kedewatan, Ubud, Gianyar ini adalah
tinggi 40%. Sedangkan melihat kondisi tapak Konsep Dasar REKREATIF dimana
di Desa Kedewatan Ubud dan tujuan dari pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
perencanaan maka KDB yang dipilih adalah konsep dasar perencanaan dan perancangan
20%. KDB 20% merupakan total luasan dengan tujuan memberikan rekreasi bagi para
kebutuhan ruang Rafting Resort ini yaitu pengunjung atau wisatawan sehingga dapat
12803 m2. Sedangkan untuk mencari luasan menikmati kesenangan, keindahan alam, udara
site yang dibutuhkan ditentukan dari rumusan atau air bersih, relaksasi, kegiatan olahraga
KDB. dan hiburan out door dan fasilitas penunjang
lainnya dimana memiliki kekhasan wisata
= 20%
Rafting atau Arung Jeram.
20
12803 =
100 - Penerapan konsep pada site
20
= 12803 Konsep sirkulasi berputar dibuat pada
100
area foyer untuk memberikan kesan
= 64.015 2
yang tidak monoton saat para
= 6.4
pengunjung akan menuju ke area lobby.
Jadi Total luasan site yang dibutuhkan
untuk perencanaan Rafting Resort di
Kedewatan, Ubud, Gianyar ini adalah 6.4Ha.

Lokasi Site

Sebagian besar massa bangunan dibuat


dengan bentuk ARSITEKTUR
JURNAL dasar yang disusun
2016oleh5garis
lengkung yang merupakan pengembangan
dari bentuk dasar area lobby.
Tema Rancangan

Pendekatan yang dijadikan acuan


dalam menentukan tema rancangan Rafting
Resort ini adalah pendekatan arsitektur melalui
iklim wilayah perencanaan. Desa Kedewatan
memiliki iklim tropis lembab, dengan suhu
udara yang sejuk yaitu antara 26-28Celcius.
Merupakan daerah tropis dengan curah hujan
Sebagian besar orientasi bangunan yang tinggi sehingga sangat cocok
seperti fungsi utama yaitu unit hunian villa dan diperuntukan untuk fungsi resort dan untuk
bangunan fungsi penunjang diarahkan kegiatan rekreasi.
orientasinya menuju kearah sungai untuk
memaksimalkan view positif yang ada.

- Penerapan pada bangunan


Penerapan Bentuk yang
rekreatif pada bangunan yang ada di Konsep Perencanaan dan Perancangan

Rafting Resort ini hampir diaplikasikan - Zoning


pada setiap bangunan baik itu dari Berikut merupakan pembagian zoning
bentuk dasar ataupun bentuk atapnya. pada site Rafting Resort.
Tujuan utamanya adalah untuk menarik
perhatian dan memberikan pengalaman
bagi para pengunjung resort sehingga
nilai komersial untuk sementara
disampingkan.

- Konsep Bentuk Entrance


Bentuk entrance direncanakan
memiliki keunikan khusus dan
terdapat penanda yang menunjukkan
bahwa area ini merupakan area
Rafting Resort, maka dari itu
Bentuk shading kayu dianalogikan dengan
bentuk kuncup bunga lotus
JURNAL ARSITEKTUR 2016 6
direncanakan entrance dengan desain
seperti air terjun (waterscape) setinggi
9 meter dan dilengkapi dengan batu Pada atap menggunakan
batu kali untuk menambah kesan Struktur Atap Kayu Expose pada villa
alami. Sehingga orang melewati dengan mengambil analogi bentuk
Entrance akan mendapatkan suasana kelopak bunga lotus.
dan kesan dalam Wisata rafting atau Sedangkan sistem super
Arung Jeram. strukturnya menggunkan sistem
struktur rangka kolom dan balok.

- Bentuk, Orientasi & Sistem Massa


Konsep dan Pola sirkulasi yang
digunakan dalam Rafting Resort ini Sedangkan untuk sistem

adalah Pola sirkulasi Linier yang pondasi menggunakan sistem

dikombinasikan dengan pola sirkulasi substruktur landed (pondasi menerus)

radial. Dimana pola sirkulasi linier dan sistem struktur suspended

diterapkan untuk sirkulasi. (pondasi telapak).

Dokumentasi Gambar

Rafting Resort Entrance

- Sistem Struktur

JURNAL ARSITEKTUR 2016


Street after 7
Entrance
View dari daerah sungai Boutique Pool Villa

Aerial View Lobby

Bedroom Villa Deluxe

Pathway Villa
Living & Dining Villa
Deluxe

Rafting Equipment storage


Deluxe Pool Villa

Lotus Pond Area

JURNAL ARSITEKTUR 2016 8


Daftar Pustaka Dirjen Pariwisata. Pariwisata Tanah Air
Indonesia. Hal.13. 2014
Anonim.2014. Klasifikasi Tingkat Kesulitan
Sungai. Diakses pada tanggal 1 Maret Echols, John. 1987. Kamus Inggris-Indonesia.
2016. http://www.water-sport-bali.com/ Jakarta: Gramedia

Anonim. Panduan Arung Jeram. Bandung: Ekawati. 2010. Perancangan Resort Beach
Mapala STIMIK Ganesha Bandung di Pangandaran (Skripsi): Tidak
diterbitkan.
Anonim. Pendahuluan Struktur Bangunan.
Diunduh pada tanggal 16 Maret 2016. Eric, Brey. 2009. Resort Definition and
http://file.upi.edu/ Classifications. Memphis: University
of Memphis
Anonim, Pengertian Rafting atau Arung jeram.
Diakses tanggal 1 Maret 2016. Federasi Arung Jeram Indonesia. 2007.
http://www.telagawajarafting.co.id/ Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Pemandu Arung
Apidianto. 2009. Kajian Pembangunan
Jeram/River Guide. Jakarta :Tidak
Perumahan Dilahan Berkontur. Diunduh
diterbitkan
pada tanggal 16 Maret 2016.http://
staffsite.gunadarma.ac.id/ Federasi Arung Jeram Indonesia. 2007. Materi
Dasar Rafting (Arung Jeram). Diunduh
Bappeda Gianyar. Kebijakan Rencana Tata
pada tanggal 15 Februari 2016.
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Gianyar
www.faji.org
2012-2032. Gianyar. 2012
Frick, Heinz.2002. Membangun dan Menghuni
Bappeda Gianyar. Letak Geografis Kabupaten
Rumah di Lerengan. Yogyakarta:
Gianyar. Gianyar.2014
Kanisius.
Bappeda Gianyar. Wisata Kabupaten Gianyar.
Gee, Chuck Y. 1988. Resort Development
Gianyar. 2014
and Management. :Watson- Guptil
Bappeda Prov. Bali. Potensi Sungai Ayung. Publication
Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali.
Keputusan Direktorat Jendral Pariwisata,
2002
Pos dan Telekomunikasi no
BPS Kabupaten Gianyar. Data Pariwisata 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978.
Kabupaten Gianyar. Gianyar. 2014 Persyaratan dan kriteria resort

Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. bintang 3(***)

Kunjungan Pariwisata Ke Kabupaten Kirishiki, Shinjiro. 1990. Hotel Resort.


Gianyar. Gianyar. 2016 Michigan: Kawade Shobo Shinsha

JURNAL ARSITEKTUR 2016 9


Laksito, Budi. 2014. Metoda Perencanaan Pariwisata Ubud (Skripsi). Denpasar:
dan Perancangan. Jakarta: Gria Universitas Udayana
Kreasi
Widhiyani, Cokorda. 2014. Arsitektur Tropis.
Lawson, Fred.1995. Hotel and Resort, Teori dan metode perancangan
Planning, Design and Refurbishment. arsitektur 3 Universitas Udayana.
New York: Watson-Guptil Denpasar: Tidak diterbitkan
Publication
Yadnya, Dharma. 2012. Konsep Perancangan
Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Tapak. Disampaikan dalam Perkuliahan
Bangunan Komersial. Yogyakarta: Teori & Metode Perancangan Arsitektur
ANDI 2 Universitas Udayana. Denpasar: Tidak
diterbitkan.
Pendit, Nyoman. 1999. Ilmu Pariwisata.
Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti

Pertiwi. 2012. Tips Rafting untuk pemula.


Diakses pada 4 April 2016.
http://travel.kompas.com/read/2012/03/
07/07561423/Inilah.Tips.Rafting.untuk.
Pemula

Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar


Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka

Sastrayuda. 2010. Hand Out Mata Kuliah


Konsep Resort And Leisure:Sekolah
Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari-
Aba

Snyder, James. 1994. Pengantar Arsitektur.


Jakarta: Erlangga

Sofyan, Deden Asep. 2010. Jenis-jenis


Sirkulasi. Diakses pada 16 Maret 2016.
http://dedenasepsofyan.blogspot.com/20
10/02/jenis-jenis-pola-sirkulasi.html

Susiawan, Gede. 2010. Hotel Resort dengan


Fasilitas Meditasi di Kawasan

JURNAL ARSITEKTUR 2016 10

Anda mungkin juga menyukai