Anda di halaman 1dari 21

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien : DX Medis : ..


No CM : Ruangan : ..
RSMM Bogor

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Risiko Perilaku TUM: Klien dapat
Kekerasan mengontrol
perilaku kekerasan

TUK:
1. Klien dapat 1. Setelah X pertemuan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan:
membina menunjukkan tanda-tanda percaya kepada Beri salam setiap berinteraksi.
hubungan perawat: Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
saling percaya o Wajah cerah, tersenyum perawat berinteraksi
o Mau berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Ada kontak mata Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan perasaan berinteraksi
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien
2. Klien dapat 2. Setelah X pertemuan klien menceritakan 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya:
mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau
penyebab dilakukannya: jengkelnya
perilaku o Menceritakan penyebab perasaan Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap
kekerasan yang jengkel/kesal baik dari diri sendiri ungkapan perasaan klien
dilakukannya maupun lingkungannya

10
3. Klien dapat 3. Setelah X pertemuan klien menceritakan 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang
mengidentifikasi tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan dialaminya:
tanda-tanda o Tanda fisik : mata merah, tangan Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik)
perilaku mengepal, ekspresi tegang, dan lain- saat perilaku kekerasan terjadi
kekerasan lain. Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda
o Tanda emosional : perasaan marah, emosional) saat terjadi perilaku kekerasan
jengkel, bicara kasar. Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang
o Tanda sosial : bermusuhan yang lain (tanda-tanda sosial) saat terjadi perilaku kekerasan
dialami saat terjadi perilaku kekerasan.
4. Klien dapat 4. Setelah X pertemuan klien menjelaskan: 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya
mengidentifikasi o Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini:
jenis perilaku selama ini telah dilakukannya Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan
kekerasan yang o Perasaannya saat melakukan yang selama ini pernah dilakukannya.
pernah kekerasan Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak
dilakukannya o Efektivitas cara yang dipakai dalam kekerasan tersebut terjadi
menyelesaikan masalah Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang
dilakukannya masalah yang dialami teratasi.
5. Klien dapat 5. Setelah X pertemuan klien menjelaskan 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang
mengidentifikasi akibat tindak kekerasan yang dilakukannya dilakukan pada:
akibat perilaku o Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll Diri sendiri
kekerasan o Orang lain/keluarga : luka, Orang lain/keluarga
tersinggung, ketakutan, dll Lingkungan
o Lingkungan : barang atau benda rusak
dll

6. Klien dapat 6. Setelah X pertemuan klien : 6. Diskusikan dengan klien:


mengidentifikasi o Menjelaskan cara-cara sehat Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan
cara konstruktif mengungkapkan marah marah yang sehat
dalam Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan
mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien.
kemarahan Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah:

11
Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga.
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal
kepada orang lain.
Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai
keyakinan agamanya masing-masing
7. Klien dapat 7. Setelah X pertemuan klien 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien
mendemonstrasi memperagakan cara mengontrol perilaku memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.
kan cara kekerasan: 7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
mengontrol o Fisik: tarik nafas dalam, memukul Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
perilaku bantal/kasur Jelaskan manfaat cara tersebut
kekerasan o Verbal: mengungkapkan perasaan Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan.
kesal/jengkel pada orang lain tanpa Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih belum
menyakiti sempurna
o Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat
agamanya marah/jengkel
8. Klien mendapat 8. Setelah X pertemuan keluarga: 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung
dukungan o Menjelaskan cara merawat klien klien untuk mengatasi perilaku kekerasan.
keluarga untuk dengan perilaku kekerasan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
mengontrol o Mengungkapkan rasa puas dalam perilaku kekerasan
perilaku merawat klien 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien
kekerasan perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani perilaku kekerasan)
8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatihkan

9. Klien 9.1. Setelah ...X pertemuan klien 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan

12
menggunakan menjelaskan: kerugian jika tidak menggunakan obat
obat sesuai o Manfaat minum obat 9.2. Jelaskan kepada klien:
program yang o Kerugian tidak minum obat Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
telah ditetapkan o Nama obat Dosis yang tepat untuk klien
o Bentuk dan warna obat Waktu pemakaian
o Dosis yang diberikan kepadanya Cara pemakaian
o Waktu pemakaian Efek yang akan dirasakan klien
9.3. Anjurkan klien:
o Cara pemakaian
Minta dan menggunakan obat tepat waktu
o Efek yang dirasakan
Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak
9.2. Setelah X pertemuan klien biasa
menggunakan obat sesuai program Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat.

13
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Nama Klien : DX. Medis :


RM.NO : Ruangan :
RSMM Bogor

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan sensori TUM: Klien dapat
persepsi: mengontrol
halusinasi halusinasi yang
(lihat/dengar/peng dialaminya 1. Setelah.. x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
hidu/raba/kecap) Tuk 1 : menunjukkan tanda tanda percaya menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
Klien dapat kepada perawat : Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
membina hubungan Ekspresi wajah bersahabat. verbal
saling percaya Menunjukkan rasa senang. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat
Ada kontak mata. berkenalan
Mau berjabat tangan. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
Mau menyebutkan nama. disukai klien
Mau menjawab salam. Buat kontrak yang jelas
Mau duduk berdampingan Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
dengan perawat. interaksi
Bersedia mengungkapkan Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
masalah yang dihadapi. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
klien
Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
klien

14
TUK 2 : 2. Setelah .. x interaksi klien 2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
Klien dapat menyebutkan : 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan
mengenal o Isi halusinasinya (* dengar /lihat /penghidu /raba /kecap),
halusinasinya o Waktu jika menemukan klien yang sedang halusinasi:
o Frekunsi Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu ( halusinasi
o Situasi dan kondisi yang dengar/ lihat/ penghidu /raba/ kecap )
menimbulkan halusinasi Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang
dialaminya
Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal
tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya
( dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)
Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal
yang sama.
Katakan bahwa perawat akan membantu klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang
adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :
Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
( pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang
kadang )
Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2. Setelah..x interaksi klien 2.3. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi
menyatakan perasaan dan responnya halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan
saat mengalami halusinasi : perasaannya.
Marah 2.4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk
Takut mengatasi perasaan tersebut.
Sedih 2.5. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila
Senang klien menikmati halusinasinya.
Cemas
Jengkel

15
TUK 3 : 3.1. Setelah.x interaksi klien 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang
Klien dapat menyebutkan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah,
mengontrol biasanya dilakukan untuk menyibukan diri dll)
halusinasinya mengendalikan halusinasinya 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
3.2. Setelah ..x interaksi klien Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
menyebutkan cara baru mengontrol Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan
halusinasi kerugian cara tersebut
3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol
3.3. Setelah.x interaksi klien dapat timbulnya halusinasi :
memilih dan memperagakan cara Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( saya
mengatasi halusinasi tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba /kecap pada saat
(dengar/lihat/penghidu/raba/kecap ) halusinasi terjadi)
Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga)
3.4. Setelah x interaksi klien untuk menceritakan tentang halusinasinya.
melaksanakan cara yang telah dipilih Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari
untuk mengendalikan halusinasinya hari yang telah di susun.
3.5. Setelah X pertemuan klien Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika sedang
mengikuti terapi aktivitas kelompok berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih
untuk mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan
dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih , jika
berhasil beri pujian
3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi persepsi

TUK 4 : 4.1. Setelah X pertemuan 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan ( waktu,
Klien dapat keluarga, keluarga menyatakan tempat dan topik )
dukungan dari setuju untuk mengikuti pertemuan 4.2 Diskusikan dengan keluarga ( pada saat pertemuan
keluarga dalam dengan perawat keluarga/ kunjungan rumah)

16
mengontrol 4.2. Setelah x interaksi keluarga Pengertian halusinasi
halusinasinya menyebutkan pengertian, tanda dan Tanda dan gejala halusinasi
gejala, proses terjadinya halusinasi Proses terjadinya halusinasi
dan tindakan untuk mengendali kan Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk
halusinasi memutus halusinasi
Obat- obatan halusinasi
Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di
rumah ( beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian bersama, memantau obat obatan
dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi )
Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan
bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak
tidak dapat diatasi di rumah
TUK 5 : 5.1. Setelah x interaksi klien 5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
Klien dapat menyebutkan; tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi
memanfaatkan obat o Manfaat minum obat dan efek samping penggunan obat
dengan baik o Kerugian tidak minum obat
o Nama,warna,dosis, efek terapi
dan efek samping obat 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
5.2. Setelah ..x interaksi klien 5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
mendemontrasikan penggunaan obat 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dgn benar dengan dokter
5.3. Setelah .x interaksi klien 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat
menyebutkan akibat berhenti minum jika terjadi hal hal yang tidak di inginkan .
obat tanpa konsultasi dokter
Keterangan :
* Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus , memandang kekanan/kekiri/kedepan seolah olah ada teman bicara
* Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan
* Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengengdus
* Halusinasi Raba : Menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, mengosok gosok tangan/kaki/wajah dll
* Halusinasi Kecap : menyatakan terasa sesuatu dilidahnya, sering mengulum lidah

17
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Klien : DX Medis : ..


RM No. : Ruangan : ..
RSMM Bogor

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Defisit perawatan TUM: klien dapat
diri mandiri dalam
perawatan diri

TUK:
1. Klien dapat 1. Dalam kali interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya :
membina menunjukkan tanda-tanda percaya Beri salam setiap berinteraksi.
hubungan kepada perawat: Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
saling percaya o Wajah cerah, tersenyum perawat berkenalan
dengan o Mau berkenalan Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
perawat o Ada kontak mata Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Menerima kehadiran perawat berinteraksi
o Bersedia menceritakan Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien
perasaannya Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati
Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien 2. Dalam kali interaksi klien 2. Diskusikan dengan klien:
mengetahui menyebutkan: Penyebab klien tidak merawat diri
pentingnya o Penyebab tidak merawat diri Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik,
perawatan diri o Manfaat menjaga perawatan diri mental, dan sosial.
o Tanda-tanda bersih dan rapi Tanda-tanda perawatan diri yang baik
o Gangguan yang dialami jika Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh
perawatan diri tidak diperhatikan klien bila perawatan diri tidak adekuat

18
3. Klien 3.1. Dalam kali interaksi klien 3.1. Diskusikan frekuensi menjaga perawatan diri selama ini
mengetahui menyebutkan frekuensi menjaga Mandi
cara-cara perawatan diri: Gosok gigi
melakukan o Frekuensi mandi Keramas
perawatan diri o Frekuensi gosok gigi Berpakaian
o Frekuensi keramas Berhias
o Frekuensi ganti pakaian Gunting kuku
o Frekuensi berhias 3.2.Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar :
o Frekuensi gunting kuku mandi
gosok gigi
3.2. Dalam kali interaksi klien
Keramas
menjelaskan cara menjaga
Berpakaian
perawatan diri:
Berhias
o Cara mandi
Gunting kuku
o Cara gosok gigi
3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif
o Cara Keramas
o Cara Berpakaian
o Cara berhias
o Cara gunting kuku
4. Klien dapat 4. Dalam kali interaksi klien 4.1.Bantu klien saat perawatan diri :
melaksanakan mempraktekkan perawatan diri Mandi
perawatan diri dengan dibantu oleh perawat: Gosok gigi
dengan o Mandi Keramas
bantuan o Gosok gigi Ganti pakaian
perawat o Keramas Berhias
o Ganti pakaian Gunting kuku
o Berhias 4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan perawatan diri
o Gunting kuku
5. Klien dapat 5. Dalam kali interaksi klien 5.1. Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri:
melaksanakan melaksanakan praktek perawatan diri Mandi

19
perawatan diri secara mandiri Gosok gigi
secara mandiri o Mandi 2 X sehari Keramas
o Gosok gigi sehabis makan Ganti pakaian
o Keramas 2 X seminggu Berhias
o Ganti pakaian 1 X sehari Gunting kuku
o Berhias sehabis mandi 5.2. Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri secara
o Gunting kuku setelah mulai mandiri.
panjang
6. Klien 6.1. Dalam kali interaksi keluarga 6.1 Diskusikan dengan keluarga:
mendapatkan menjelaskan cara-cara membantu Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri
dukungan klien dalam memenuhi kebutuhan Tindakan yang telah dilakukan klien selama di rumah sakit
keluarga untuk perawatan dirinya dalam menjaga perawatan diri dan kemajuan yang telah
meningkatkan 6.2. Dalam kali interaksi keluarga dialami oleh klien
perawatan diri menyiapkan sarana perawatan diri Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
klien: sabun mandi, pasta gigi, sikat meningkatkan kemampuan klien dalam perawatan diri
gigi, shampoo, handuk, pakaian 6.2. Diskusikan dengan keluarga tentang:
bersih, sandal, dan alat berhias Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan diri klien
6.3. Keluarga mempraktekan perawatan Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana tersebut
diri pada klien 6.3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan
keluarga dalam perawatan diri :
Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan perawatan diri
(mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan
gunting kuku)
Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas, ganti
baju, berhias, dan gunting kuku.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam perawatan
diri
Berikan pujian atas keberhasilan klien

20
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : DX Medis : ..


No CM : Ruangan : ..
RSMM Bogor

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Isolasi sosial TUM: Klien
dapat berinteraksi
dengan orang lain

TUK:
1. Klien dapat 1. Setelah X interaksi klien 1.1.Bina hubungan saling percaya dengan:
membina menunjukkan tanda-tanda percaya Beri salam setiap berinteraksi.
hubungan kepada / terhadap perawat: Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
saling percaya o Wajah cerah, tersenyum perawat berkenalan
o Mau berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Ada kontak mata Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan perasaan berinteraksi
o Bersedia mengungkapkan Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
masalahnya kllien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
klien

2. Klien mampu 2.Setelah x interaksi klien dapat 2.1 Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan menyebutkan minimal satu penyebab Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
penyebab menarik diri dari: Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di
menarik diri o diri sendiri ruang perawatan
o orang lain Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut

21
o lingkungan Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak
mau bergaul dengan orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya

3. Klien mampu 4. Setelah X interaksi dengan klien 3.1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan dapat menyebutkan keuntungan Manfaat hubungan sosial.
keuntungan berhubungan sosial, misalnya Kerugian menarik diri.
berhubungan o banyak teman 3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat
sosial dan o tidak kesepian berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
kerugian o bisa diskusi 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
menarik diri. o saling menolong, mengungkapkan perasaannya.
dan kerugian menarik diri, misalnya:
o sendiri
o kesepian
o tidak bisa diskusi
4. Klien dapat 4. Setelah X interaksi klien dapat 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
melaksanakan melaksanakan hubungan sosial secara 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
hubungan bertahap dengan: berkomunikasi dengan :
sosial secara o Perawat Perawat lain
bertahap o Perawat lain Klien lain
o Klien lain Kelompok
o Kelompok 4.3 Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk

22
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.
5. Klien mampu 5. Setelah X interaksi klien dapat 4.1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah
menjelaskan menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan :
perasaannya berhubungan sosial dengan : Orang lain
setelah o Orang lain Kelompok
berhubungan o Kelompok 4.2. Beri pujian terhadap kemampuan klien
sosial. mengungkapkan perasaannya.

6. Klien 6.1. Setelah .... X pertemuan keluarga 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
mendapat dapat menjelaskan tentang : pendukung untuk mengatasi prilaku menarik diri.
dukungan o Pengertian menarik diri 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien
keluarga dalam o Tanda dan gejala menarik diri mengatasi perilaku menarik diri
memperluas o Penyebab dan akibat menarik diri 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
hubungan o Cara merawat klien menarik diri Pengertian menarik diri
sosial 6.2. Setelah ... X pertemuan keluarga Tanda dan gejala menarik diri
dapat mempraktekkan cara merawat Penyebab dan akibat menarik diri
klien menarik diri. Cara merawat klien menarik diri
6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.
6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatihkan
6.6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk
bersosialisasi.
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat
klien di rumah sakit.
7. Klien dapat 7.1. Setelah x interaksi klien 7.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
memanfaatkan menyebutkan; tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi
obat dengan Manfaat minum obat dan efek samping penggunan obat

23
baik. Kerugian tidak minum obat 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat
Nama,warna,dosis, efek terapi dan 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan
efek samping obat benar
7.2. Setelah ..x interaksi klien 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
mendemontrasikan penggunaan obat konsultasi dengan dokter
dgn benar 7.5. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
7.3. Setelah .x interaksi klien dokter/perawat jika terjadi hal hal yang tidak di inginkan
menyebutkan akibat berhenti minum .
obat tanpa konsultasi dokter

24
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM

Nama Klien : DX Medis : ..


No CM : Ruangan : ..
RSMM Bogor
Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan proses TUM: Klien 1.1. Setelah ... x interaksi klien: 1.1. Bina hubungan saling percaya dengan klien:
pikir: Waham dapat mengontrol o Mau menerima kehadiran perawat Beri salam
wahamnya di sampingnya. Perkenalkan diri, tanyakan nama serta nama panggilan
o Mengatakan mau menerima yang disukai.
TUK: bantuan perawat Jelaskan tujuan interaksi
1. Klien dapat o Tidak menunjukkan tanda-tanda Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap
membina curiga menolong dan mendampinginya
hubungan saling o Mengijinkan duduk disamping Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga
percaya dengan Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
perawat Perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan untuk
memenuhinya
2. Klien dapat 2.1 Setelah .... x interaksi klien : 2. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
mengidentifikasi o Klien menceritakan ide-ide Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama
perasaan yang dan perasaan yang muncul ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti,
muncul secara secara berulang dalam lingkungan kerja, sekolah, dsb.
berulang dalam pikirannya. Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa
pikiran klien. mendukung / menentang pernyataan wahamnya.
Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan
klien.
3. Klien dapat 3.1 Setelah .... x interaksi klien : 3. Bantu klien untuk mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
mengidentifikasi o Dapat menyebutkan kejadian- terpenuhi serta kejadian yang menjadi factor pencetus
stressor / kejadian sesuai dengan urutan wahamnya.
pencetus waktu serta harapan / kebutuhan 3.1. Diskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian
wahamnya. dasar yang tidak terpenuhi seperti : traumatik yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun

25
(Triggers Harga diri, rasa aman dsb. perasaan tidak dihargai.
Factor) o Dapat menyebutkan hubungan 3.2. Diskusikan kebutuhan/harapan yang belum terpenuhi.
antara kejadian 3.3. Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi kebutuhan
traumatis/kebutuhan tidak yang tidak terpenuhi dan kejadian yang traumatis.
terpenuhi dengan wahamnya. 3.4. Diskusikan dengan klien apakah ada halusinasi yang
meningkatkan pikiran / perasaan yang terkait wahamnya.
3.5. Diskusikan dengan klien antara kejadian-kejadian tersebut
dengan wahamnya.
4. Klien dapat 4. Setelah x interaksi klien: 4. Bantu klien mengidentifikasi keyakinannya yang salah tentang
mengidentifikasi menyebutkan perbedaan pengalaman situasi yang nyata (bila klien sudah siap)
wahamnya nyata dengan pengalaman wahamnya. o Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa
berargumentasi
o Katakan kepada klien akan keraguan perawat terhadap
pernyataan klien
o Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap
wahamnya
o Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya
waham
o Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien

5. Klien dapat 5. Setelah x interaksi : 5.1. Diskusikan dengan klien pengalaman-pengalaman yang tidak
mengidentifikasi Klien menjelaskan gangguan fungsi menguntungkan sebagai akibat dari wahamnya seperti :
konsekuensi hidup sehari-hari yang diakibatkan Hambatan dalam berinteraksi dengan keluarga
dari wahamnya ide-ide / fikirannya yang tidak sesuai Hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain
dengan kenyataan seperti : Hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
o Hubungan dengan keluarga Perubahan dalam prestasi kerja / sekolah
o Hubungan dengan orang lain 5.2. Ajak klien melihat bahwa waham tersebut adalah masalah
o Aktivitas sehari-hari yang membutuhkan bantuan dari orang lain
o Pekerjaan 5.3. Diskusikan dengan klien orang/tempat ia minta bantuan
o Sekolah apabila wahamnya timbul / sulit dikendalikan.

26
o Prestasi, dsb
6. Klien dapat 6. Setelah x interaksi klien: 6.1. Diskusikan hobi/aktivitas yang disukainya.
melakukan Klien melakukan aktivitas yang 6.2. Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang
teknik distraksi konstruktif sesuai dengan minatnya membutuhkan perhatian dan ketrampilan fisik
sebagai cara yang dapat mengalihkan fokus klien 6.3. Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang
menghentikan dari wahamnya. membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu luang.
pikiran yang 6.4. Libatkan klien dalam TAK orientasi realita
terpusat pada 6.5. Bicara dengan klien topik-topik yang nyata
wahamnya 6.6. Anjurkan klien untuk bertanggung jawab secara peronal
dalam mempertahankan/menungkatkan kesehatan dan
pemulihannya.
6.7. Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang positif

7. Klien mendapat 7.1. Setelah .... X interaksi Keluarga 7.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
dukungan dapat menjelaskan tentang : pendukung untuk mengatasi waham.
keluarga. o Pengertian waham 7.2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
o Tanda dan gejala waham waham.
o Penyebab dan akibat waham 7.3.Jelaskan pada keluarga tentang :
o Cara merawat klien waham Pengertian waham
7.2 Setelah ... X interaksi keluarga dapat Tanda dan gejala waham
mempraktekkan cara merawat klien Penyebab dan akibat waham
waham. Cara merawat klien waham
7.4. Latih keluarga cara merawat waham.
7.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatihkan
7.6. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat
klien di rumah sakit.

8. Klien dapat 8.1 Setelah x interaksi klien 8.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
memanfaatkan menyebutkan; tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan
obat dengan Manfaat minum obat efek samping penggunan obat

27
baik. Kerugian tidak minum obat
Nama,warna,dosis, efek terapi 8.2. Pantau klien saat penggunaan obat
dan efek samping obat Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
8.2. Setelah ..x interaksi klien
mendemontrasikan penggunaan obat 8.3. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dgn benar dengan dokter
8.3. Setelah .x interaksi klien Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat
menyebutkan akibat berhenti minum jika terjadi hal hal yang tidak di inginkan .
obat tanpa konsultasi dokter

28
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien : DX Medis : ..


RM No. : Ruangan : ..
RSMM Bogor

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan konsep TUM: Klien
diri: harga diri memiliki konsep
rendah. diri yang positif

TUK:
1. Klien dapat 1. Setelah kali interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-gunakan
membina menunjukkan eskpresi wajah prinsip komunikasi terapeutik :
hubungan saling bersahabat, menun-jukkan rasa Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
percaya dengan senang, ada kontak mata, mau verbal.
perawat. berjabat tangan, mau menyebutkan Perkenalkan diri dengan sopan.
nama, mau menjawab salam, klien Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
mau duduk berdampingan dengan disukai klien.
perawat, mau mengutarakan masalah Jelaskan tujuan pertemuan.
yang dihadapi. Jujur dan menepati janji.
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa
adanya.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat 2. Setelah kali interaksi klien 2.1. Diskusikan dengan klien tentang:
mengidentifikasi menyebutkan: Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,
aspek positif dan o Aspek positif dan kemampuan lingkungan.
kemampuan yang dimiliki klien. Kemampuan yang dimiliki klien.
yang dimiliki. o Aspek positif keluarga.
o Aspek positif lingkung-an klien. 2.2 Bersama klien buat daftar tentang:

29
Aspek positif klien, keluarga, lingkungan.
Kemampuan yang dimiliki klien.
2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi
penilaian negatif.

3. Klien dapat me- 3. Setelah kali interaksi klien 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
nilai kemampuan menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan.
yang dimiliki un- dilaksanakan. 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
tuk dilaksanakan pelaksanaannya.
4. Klien dapat 4. Setelah kali interaksi klien 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan
merencanakan membuat rencana kegiatan harian setiap hari sesuai kemampuan klien:
kegiatan sesuai kegiatan mandiri.
dengan kegiatan dengan bantuan.
kemampuan 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien.
yang dimiliki 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien
lakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah kali interaksi klien 5.1. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah
melakukan melakukan kegiatan sesuai jadual direncanakan.
kegiatan sesuai yang dibuat. 5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien.
rencana yang 5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.
dibuat. 5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah
pulang.
6. Klien dapat 6. Setelah kali interaksi klien 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara
memanfaatkan memanfaatkan sistem pendukung merawat klien dengan harga diri rendah.
sistem pendu- yang ada di keluarga. 6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di
kung yang ada. rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

30

Anda mungkin juga menyukai