Anda di halaman 1dari 2

COOL SELASA 17 JULI 2012

Ref: 1 Korintus 13:11 <1>

PENDAHULUAN

Seseorang yang usianya sudah tua, belum tentu otomatis karakternya dewasa. Sebaliknya seseorang yang
masih muda, belum tentu dia tidak bisa menjadi dewasa karakternya. Kedewasaan tidak ada hubungannya
dengan usia. Kedewasaan tidak ada hubungannya dengan jabatan maupun pengalaman seseorang.

URAIAN

Lima ciri orang yang dewasa menurut Firman Tuhan (1Tim.4:12) <2>:

1. Perkataan.

- Orang yang dewasa rohani memperkatakan hal yang membangun; sebaliknya: meruntuhkan.

- Mulutmu adalah harimaumu

2. Tingkah Laku.

- Seseorang seperti Paulus yang terpenjara dan tanpa harapan, bila ia bersedih senantiasa, berdukacita
senantiasa, dan ingin mati rasanya, seolah-olah wajar karena keadaannya memang tidaklah baik. Tapi justru
karena kedewasaannyalah, Paulus bisa bersukacita senantiasa dan tetap bersyukur (1Tes.5:16-18, Flp.4:4) <3>.

- Orang yang dewasa rohani seharusnya tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Dia punya Tuhan yang dapat
memberikan kekuatan bagi hidupnya.

3. Kasih.

- Sifat utama Tuhan adalah kasih. Manifestasinya adalah karya keselamatan melalui pengorbanan Yesus
(Yoh.3:16) <4>. Aplikasi kasih adalah memberi.

- Orang dewasa rohani melakukan segala sesuatu demi kebaikan orang lain, sekalipun harus mengorbankan
dirinya sendiri.

4. Kesetiaan.

- Kesetiaan hanya dapat teruji di saat situasi atau keadaan yang tidak baik, maupun di saat tidak ada yang
melihat atau memuji perbuatan kita, namun kita tetap melakukan sesuatu dengan tekun.

- Belajarlah untuk setia mulai dari hal-hal yang sederhana!

5. Kesucian.

- Orang yang suci hatinya yang bisa melihat Allah.

- Orang yang dewasa rohaninya selalu menjaga kekudusan.

- Menjadi serupa dengan Yesus berbicara tentang hidup kudus.

SHARING

Seberapa dewasakah kerohanian kita saat ini? Apakah masih dalam tahap anak-anak atau dewasa?
Biasakanlah dalam COOL untuk saling berbagi hal-hal yang membuat kita mengalami pertumbuhan rohani.

PENUTUP
Menjadi tua adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari, tapi menjadi dewasa adalah keputusan. Mari kita
mengambil keputusan untuk mau mengalami pertumbuhan rohani, mencapai kedewasaan sampai menjadi
serupa dengan Kristus (Ef.4:13).

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai