Anda di halaman 1dari 4

Assalammualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Essai ini dengan
tema Perawat Islami dan profesional untuk Kemajuan Indonesia, dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Nama saya Rahmat Nugroho, sekarang saya kuliah di STIK


Muhammadiyah Pontianak dalam Jenjang Pendidikan Ners, saya anak pertama dari
dua saudara, riwayat sekolah saya SDN 37 Jeruju Besar, SMPN 1 Sungai Kakap,
SMAN 1 Segedong dan alhamdulillah sekarang saya masih berstatus mahasiswa di
STIK Muhammadiyah Pontianak, saya pernah mengikuti beberapa organisasi
antara lain : IMAKES (Ikatan Mahasiswa Kesehatan Kalimantan Barat), BEM
STIK Muhammadiyah Pontianak 2014-2015 dan 2015-2016, pernah menjadi
Sekjend FKBK (Forum Koordinasi Bem Sekalimantan Barat), KOMDAS
(Komunitas Darah Segar), Relawan Rumah Zakat, Komite Relawan Nasional
(KRN), dan GAN ( Gerakan Aksi Nyata) Kalimantan Barat.

Perawat adalah tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan


paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan atau
asuhan keperawatan yang komperhensif dengan membantu kebutuhan klien seperti
bio-psiko- sosio-kultural dan spiritual. Perawat juga bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup pasien atau klien, tetapi perawat yang islami harus juga
memandang aspek dari keagaman sesuai dengan agama pasien atau klien, tanpa
harus membedakan dari suku, ras, agama dan lain-lain. Mereka harus profesional
dalam menjalani profesi sebagai perawat sesuai dengan standar oprasional yang
berlaku.

Menurut kusnanto (2004) tokoh keperawatan muslim yang terkenal didunia


Arab pada masa Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama islam adalah
Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah, nama lengkap Rufaidah Binti Saad Al
Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat
pada tahun 632 M

Allah SWT Berfirman dalam Surah yunus : ayat 57, Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit ( yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-
orang beriman.(QS.Yunus: 57). Allah berfirman, katakanlah : Al Quran itu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang
tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan.(QS. Fushilat:44).

Keperawatan islami juga sangat berperan penting bagi kesembuhan pasien


dan di bidang ilmu kesehatan banyak penemuan obat-obatan yang di sunnah kan
oleh Nabi Muhammad SAW, seperti Kurma, Madu dan Zintan Hitam. dari segi
penelitian yang orang lakukan, untuk sebagai acuan dalam melakukan tindakan dan
sebagai penambah literatur bagi para pembaca.

Menurut penelitian Martyarini (2011), tentang efek madu dalam proses


epitelisasi luka bakar derajat dua dangkal yang hasil nya, penggunaan madu sebagai
primary dressing untuk luka bakar derajat dua dangkal tidak berbeda bermakna
secara statistik dalam proses epitelisasi luka bakar derajat dua dangkal dibanding
dengan kasa tulle, meskipun secara klinis proses penyembuhan luka berlangsung
lebih cepat.

Selain dibidang keilmuan, keperawatan islami juga berperan dalam


penyembuhan pasien dengan metode-metode islami dan di kombinasi kan dengan
metode keperawatan salah satu nya penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2015).
Dalam penelitian itu menggunakan metode relaksasi nafas yang mengacu dengan
pendekatan spiritual yang dikombinasikan dengan dzikir, dari penelitian itu
menunjukan intervensi yang di berikan kepada pasien mampu menurunkan
kecemasan dan nyeri pada pasien.

Sumber : Sugiarto, A., Anies, A., Julianti, H. P., & Mardiyono, M. (2015).
Intervensi Berbasis Keperawatan Integrasi dengan Relaksasi Islami terhadap
Penurunan Kecemasan dan Nyeri Pasien AMI di Ruang ICU. LINK, 11(3),
1017-1025.
Dalam kesehidupan sehari-hari perawat islami sangat di anjurkan untuk
mengamalkan ilmu keperawatan dan ilmu agama nya sehingga pada saat masuk
rungan pasien perawat mengucapkan salam dan ketika ingin melakukan tindakan
keperawatan harusnya didasari dengan Bassmallah. Ini menunjukan etika kita
seorang perawat islami yang berakhlak baik kepada pasien, tanpa membedakan
agama mereka. Perawat islami harus bekerja sesuai SOP yang berlaku dan
profesional dalam menjalan tugas mereka merawat pasien. Perawat islami
berpengaruh besar dalam dunia kesehatan khususnya di indonesia contoh dengan
didirikan beberapa Rumah sakit islam yang ada terdapat didaerah- daerah.

Pengalaman pribadi saya ketika saya dinas di RS di daerah kalimantan barat


saya di mengetahui bagaimana mereka mempraktikan bagaimana cara nya menjadi
perawat islami, ketika dia ingin masuk rungan mereka mengucapkan salam, ketika
mereka ingin tindakan ambil darah ia selalu mulai dengan bassmallah dan
tersenyum kepada pasien. Pengalaman saya selanjutnya ketika sunatan masal, kami
beberapa tim medis juga menerapkan relaksasi napas untuk penghilang nyeri dan
membaca surah-surah pendek untuk adik- adik yang ikut sunatan masal. Ini sudah
kami lakukan di beberapa tempat pada saat melakukan sunatan. Sedangkan bagi
yang bukan beragama muslim kami ajarkan teknik relaksasi nafas dan anjurkan
mereka membaca doa sesuai keyakinan dan agama mereka. Distu lah kita benar-
benar mengabdi kan kita sebagai perawat profesi yang islami tanpa memikirkan
imbalan yang di berikan kepada kita, ingat pada tujuan kita semua itu untuk
mengabdi kepada masyarakat khususnya indonesia.

Bagaimana kita menerapkan nilai-nilai islam dalam dunia keperawatan?,


tetap tersenyum,jangan lupa basmallah,salam dan niat ikhlas karena Allah,jangan
lupa menunaikan sholat. Apakah ada senang dalam menerapkan nilai-nilai islami?,
sangat-sangat senang karena selain kita ibadah kepada Allah kita juga membantu
pasien dalam kesembuhan pasien. Apa pendapat mu tentang perawat masa kini?,
perawat masa kini adalah perawat modern yang islami dan juga profesional.

Oleh sebab itu kita sebagai perawat profesional dan islami harus lah
mengedepankan nilai-nilai islami tanpa mengurangi profesional dalam bekerja
sebagai tenaga kesehatan baik di kota maupun di daerah terpencil, hanya dengan
sebuah senyuman saja kita sudah menunjukan sebuah ibadah kita kepada Allah dan
memberikan harapan kepada mereka untuk segera sembuh dari penyakit nya.

Sekian essai ini saya buat kurang lebih nya saya mohon maaf,semoga juri
berkenan membaca serta memberikan kritik dan saran kepada penulis sebagai
bahan acuan kedepan untuk pembuatan esai yang lebih baik lagi. Terimakasih

Wassalammualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai