Anda di halaman 1dari 46

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan ditunjuk untuk meningkatkan


mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yaiyu suatu
model pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu
mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri di dalam menjaga
kesehatan mereka sendiri. Dalam kerangka desentralisasi,
pembangunan bidang kesehatan ditunjuk untuk mewujudkan
pembangunan nasonal di bidang kesehatan yang berlandaskan
pada prakarsa dan aspirasinmasyarakat dengan cara
memperdayakan,menghimpun dan mengoptimalkan potensi
daerah untuk kepentingan daerah dan prioritas nasional dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pembangunan


kesehatan di Indonesia yang berperan dalam menyelenggarakan
sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kota.

Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya, Puskesmas bertanggung jawab hanya
sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
dinas kesehatan kota sesuai dengan kemapuan puskesmas.

Misi yang harus diemban puskesmas untuk mendukung


peningkatanderajat kesejahteraan masyarakat yang optimal

1
adalah menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya, mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya,memelihara dan
meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan , serta memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga dan masyarakat
bertalingkungannya.

Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional


adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Untuk meningkatkan efiesiensi dan produktifitas pelayanan
kesehatandi puskesmas kepada masyarakat, maka dibentuk
badan pelayanan umum daerah puskesmas. Badan layanan
umum daerah puskesmas dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan.

Salah satu persyaratan adminnistrasi dalam penerpan BLUD


puskesmas adalah sebagaimana diatur dalam permendagri No 61
tahun 2007 pasal 11 adalah membuat dan menyanpaikan
dokumen rencana strategis bisnis. Rencana Strategis Bisnis
merupakan rencana strategis lima tahunan yang mencakup
pernyataan visi, misi , program strategis, pengukuran pencapaian
kinerja,rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan
lima tahunan.

2
B. Maksud Penyusunan Rencana Strategis Bisnis

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Tegak Barat Kota Tegal


tahun 2015 2019 disusun dengan maksud sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Tegal barat Kota Tegal dalam kurun waktu
5 (lima) tahun ke depan yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berhasil
guna dan berdaya guna.

2. Memberikanacua/landasan dalam
penyelenggaraanpembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal.

3. Sebagai bahan acuan dalam penyusunan


pertanggungjawaban Kepala Puskesmas atas kinerja
tahunan.

C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis


Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal tahun 2015 2019 adalah
sebagai berikut :

1. Menjabarkan visi dan misi Puskesmas tegal Barat Kota


Tegal untuk jangka waktu 5 (lima) Tahun kedepan
(2015-2019).

2. Menjabarkan program, kegiatan dan indikator kinerja


pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal selama tahun 2015
2019.

3
3. Sebagai bahan rujukan untuk menilai kinerja
Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal pada setiap akhir
tahun anggaran.

D. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan untuk menyusun


Rencana

Strategi Bisnis Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


KeuanganNegara :

2. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara :

3. Undang Undang Nomer 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:

4. Undang Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah:

5. Undang Undang Nomer 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah:

6. Undang Undang Nomer 40 Tahun 2004 tentang


Sistem Jaringan Sosial Nasional (SJSN):

7. Undang Undang Nomer 23 Tahun 2009 tentang


Kesehatan:

8. Undang Undang Nomer 24 Tahun 2011 tentang


Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS);

4
9. Undang Undang Nomer 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan

Publik:

10. Undang Undang Nomer 7 Tahun 1986 tentang


Perubahan

Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan

Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal:

11. Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang


Perubahan batas wilayah kota Tegal dengan kota
BrebesmProvinsi Jawa Tengah di muara sungai
Gangsa.

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota.

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang


Organisasi Perangkat Daerah.

15. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang


Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005.

5
16. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal
Nomor 6 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan
Luas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan
memberlakukan semua Peraturan Daerah Kotamadya
Daerah Tingkat II Tegal di wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Tegal.

17. Permendagri Nomor 56 Tahun2005 tentang


Pengelolaan Keunagan Daerah.

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah.

19. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Petunjuk


Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD.

20. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.

21. Peraturan Walikota Tegal Nomor 23 Tahun 2008


tentang PengelolaanDana Program jaminan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas dan Jatingan di kota Tegal.

22. Peraturan Walikota Tegal Nomor 1 Tahun 2012 tentang


Perubahan atas Peraturan Walikota Tegal Nomor 27
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah kota Tegal.

6
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS TEGAL BARAT

A. Struktur Organisasi

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Tegal


Nomor .....Tahun 2014 tentang Pola Tata Kelola BLUD
Puskesmas Tegal Barat Struktur organisasi Puskesmas
Tegal Barat terdiri dari :
a. Kepala BLUD Puskesmas
b. Sekretaris
c. Koordinator UKW
d. Koordinator UKP

Kepala Puskesmas Tegal Barat

Sekretaris

Tata Usaha dan


Bendahara
Keperawatan

Perencanaan dan Pengelolaan Aset


Evaluasi Tetap

Koordinator UKP Koordinator UKM

7
B. Susunan Keperawatan dan Perlengkapan
1. Susunan Kepegawean
a. Jumlah dan status Kepegawaian
Jumlah pegawai di Puskesmas Tegal Barat
sebanyak?
Orang, terdiri dari :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 30 orang
2. Pegawai Non PNS : 1 orang
3. Tenaga Sukarela : 17 orang
b. Jenis Tenaga Kesehatan
Berdasarkan jenis ketenagaan, maka dari 48
orang pegawai
yang ada di Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal
terdiri dari:
Tabel 2.1
Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Tegal Barat
Tahun 2014

No Ketenagaan Jumlah
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan 19
4 Nutrisionis 2
5 Perawat 9
6 Perawat gigi 2
7 Asisten Apoteker 4
8 Pelaksana Promkes 1
9 Pelaksana Surveilan 1
10 Analisis Kesehatan 1
11 Sanitarian 2
12 Tata Usaha 1
13 Petugas Loket 2
14 Penjaga Malam 1
Jumlah 48

8
2. Perlengkapan

Untuk kelancaran pelaksanaan program dan


kegiatan Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal
dilengkapi dengan berbagai fasilitas berupa :

a. Prasaran

Puskesmas Tegal Barat dalam melaksanakan


pelayanan kesehatan memiliki 8 unit
gedung / bangunan dengan perincian
sebagai berikut :

Tabel 2.2
Jenis & Jumlah Prasarana Kesehatan
Puskemas Tegal Barat
Tahun 2014
No Jenis Prasarana Jumlah
1. Puskesmas Induk & IGD 1
2. Puskesmas Pembantu 3
3. Rumah Dinas Medis 4
/Para Medis
Jumlah 8

b. Sarana

Selain 8 prasarana yang ada Puskesmas


Tegal Barat juga dilengkapi dengan berbagai
sarana dengan jenis dan jumlah seperti pada
tabel dibawah ini :

9
Tabel 2.3
Jenis & Jumlah Sarana di Puskesmas Tegal Barat
Tahun 2014
No Jenis Sarana Jumlah
1. Komputer 11
2. Printer 4
3. Sepeda Motor 5
4. Mobil Ambulance 1
5. Meubelair Terlampir
6 Alat-alat Kesehatan Terlampir

C. Kondisi Pelayanan dan Kinerja Puskesmas Tegal Barat

Gambaran tentang pelayanan dan Kinerja


Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal saat ini adalah
sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan

Jenis pelayanan kesehatan yang ada di


Puskesmas Tegal Barat kota Tegal meliputi upaya
kesehatan wajib serta upaya kesehatan
pengembangan . Untuk kesehatan wajib yang
dilaksanakan yaitu ;

a. Upaya Promosi Kesehatan.

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga


Berencana.

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

10
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular.

f. Upaya Pengobatan.

Dalam kurun waktu dua tahun terkahir , jumlah


kunjungan masyarakat ke Puskesmas Tegal Barat
mengalami kenaikan dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.4
Jumlah Kunjungan Masyarakat di Puskesmas Tegal Barat
Tahun 2014
No Kunjungan Tahun
2012 2013
1. Jamkesmas 8.398 20.085
2. Askes 2.531 2.216
3. Jamkesta 5.568 12.417
4. Umum/Bayar 901 1.631
5. Gratis 10.933 17.644
6. BPJS 1.018 1.704
Total Kunjungan 55.697

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah kunjungan


ada peningkatan yang cukup besar dari tahun 2012
ke tahun 2013.

Adapun upaya kesehatan pengembangan di


Puskesmas Tegal Barat meliputi :

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Kerja

c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

11
d. Upaya Kesetahan Jiwa

e. Uapaya Kesehatan Lanjut Usia

f. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisonal


2. Kinerja Pembangunan Kesehatan

Pencapaian indikator kinerja pembangunan bidang


kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Barat dalam
dua tahun terakhir ada;ah sebagai berikut :

Tabel 2.5
Capaian Indikator Kinerja Pembangunan Kesehatan
diPuskesmas Tegal Barat
Tahun 2012 s/d 2013
No. Indikator Kinerja Capaian
2012 2013
A. Program KIA
1. Angka Kematian Bayi (AKB) 9 4
2. Angka Kematian Ibu (AKI) 4 1
3. Cakupan Kunjungan Bumil 94,1 % 83,2 %
K4
4. Cakupan Komplikasi 25,3 % 20,4 %
Kebidanan yang ditangani
5. Pertolongan Persalinan oleh 90,7 % 79,8 %
nakes
6. Cakupan Pelayanan Nifas 90,1 % 79,7 %
7. Cakupan neonatal 15,2 % 10,2 %
komplikasi yang ditangani
8. Cakupan kunjungan Bayi 94,3 % 83,2 %
9. Cakupan kunjungan anak 87,7 % 87 %
balita
B. Program Gizi
1. Prevalensi gizi buruk 0,4 % 0,3 %
2. Prevalensi gizi kurang 7,3 % 6,9 %
3. Persentase balita gizi buruk 100 % 100 %
mendapat perawatan
4. Cakupan D/S 71,9 % 66,5 %

12
5. Cakupan ASI eksklusif 44,1 % 82,9 %
6. Cakupan kadarzi 45 % 42,9 %
C. Program Imunisasi
1. Cakupan Kelurahan UCI 95,38 % 89,58 %
2. Surveillance epidemiologi 100 % 100 %
dan system kewaspadaan
dini kejadian luar biasa
3. AFP Rate 0 0
D. Program P3M
1. Penemuan penderita 100 % 100 %
pneumonia balita

2. Penemuan pasien baru BTA 100 % 100 %


positif
3. Incident rate DBD 0% 0%
4. Penderita DBD yang 100 % 100 %
tertangani
5. Penderita Diare yang 100 % 100 %
ditangani
E. Program Kesehatan
Lingkungan
1. Rumah Sehat 79 % 80 %
2. TTU 100 % 100 %
3. TPM 100 % 100 %
4. TTU Industri Makanan 100 % 100 5
5. Klinik Sanitasi 80 % 80 %
F. Program Pelayanan
Kesehatan
1. Pemenuhan obat sesuai 100 % 100 %
kebutuhan
2. Pelayanan Kesh dasar masy 100 % 100 %
miskin
G. Program Promosi
Kesehatan
1. Cakupan Kelurahan Siaga 100 % 100 %
aktif
2. Cakupan Perilaku Hidup 87 % 89 %
Bersih dan Sehat (PHBS)

13
Rumah Tangga Sehat
Utama dan Paripurna.

D. Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi ke Depan

Dari uraian diatas menunjukan bahwa capaian target


indikator kinerja masih belum optmal. Oleh karena itu dengan
mempertimbangkan kondisi yang ada saat ini, maka target yang
ingin dicapai sampaidengan tahun 2019 adalah :

1. Pelayanan

a. Meningkatnya promosi kesehatan dan peningkatan


pengetahuan dan prilaku masyarakat dalam bidang
kesehatan.

b. Meningkatnya pelayanan dan kualitas kesehatan


lingkungan di wilayah Puskesmas Tegal Barat.

c. Meningkatnya pelayanan kesehatan Ibu , Anak dan


Keluarga Berencana.

d. Meningkatnya pelayanan perbaikan gizi masyarakat.

e. Meningkatnya pelayanan pemberantasan dan


pencegahan penyakit menular.

f. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan


pengobatan di Puskesmas.

2. Kinerja

Terkait dengan kinerja pembangunan kesehatan yang


dilaksanakan oleh Puskesmas Tegal Barat, capaian kinerja

14
yang akan diwujudkandapat dilihat pada tabel indikator
kinerja dan target di bawah ini :

Tabel 2.6
Indikator Kinerja dan target Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Tegal Barat
Periode Tahun 2015 - 2019
Jenis Indikator Target Target Target Target Target
2015 2016 2017 2018 2019

Kesehatan 1 Cakupan 84 % 84,5 85 % 85,5 86 %


Keluarga Kunjungan % %
Bumil K-4
2 Cakupan 91 % 92 % 93 % 94 % 95 %
komplikasi
kebidanan yang
ditangani
3 Cakupan 90 % 91 % 92 % 93 % 94 %
pertolongan
persalinan oleh
tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan
4. Cakupan 90 % 91 % 92 % 93 % 94 %
layanan nifas
5. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Neonatus
dengan
komplikasi yang
ditangani.
6 Cakupan 85 % 86 % 87 % 88 % 89 %
kunjungan bayi
7 Cakupan 92 % 94 % 96 % 98 % 100 %
kelurahan

15
universl Child
Immunization
8. Cakupan 87 % 87,1 87,2 87,3 87,4
pelayanan anak % % % %
balita
9. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pemberian
makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6
24 bulan
keluarga miskin
10. Cakupan balita 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
gizi buruk
mendapat
perawatan.
11. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
penjaringan
kesehatan siswa
SD dan
setingkat.
12. Cakupan peserta 74 % 75 % 76 % 77 % 78 %
KB aktif
13. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit
14. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 100 %
%
Pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat
miskin
Pelayanan 15. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 100 %
%
Kesehatan pelayanan
Rujukan kesehatan
rujukan pasien
masyarakat
miskin

16
16. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 100 %
%
pelayanan gawat
darurat level 1
yang harus
diberikan sarana
kesehatan (RS)
di
Kabupaten/Kota.
Penyelidikan 17. Kelurahan 100 % 100 % 100 % 100 100 %
%
epidemiologi dan mengalami KLB
penannggulangan yang dilakukan
KLB penyelidikan
epidemiologi <
24 jam
18. Cakupan 100 % 100 % 100 % 100 100 %
%
kelurahan siaga
aktif.

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar indikator


atau sebanyak 16 indikator dalam pelayanan kesehatan
diharapkan mencapai 100 %.

3. Proyeksi Pendapatan
Pendapatan Puskesmas Tegal Barat terdiri dafri
JKN,BOK,APBD I dan APBD II. Proyeksi pendapatan
Puskesmas Tegal Barat selama 5 (lima) tahun kedepan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.7
Rencana Pendapatan Puskesmas Tegal Barat
Tahun 2015 2019
No Uraian Rencana Pendapatan (dalam ribuan)
2015 2016 2017 2018 2019
1. JKN 1,440,000 1,500,000 1,700,000 1,800,000 1,900,000
2. BOK (APBN) 99,000 99,000 99,000 99,000 99,000
3. ABPD I 100,000 135,000 100,000 100,000 89,000

17
4. ABPD II 148,000 200,000 112,000
141,000 100,000
5. Pendapatan 0 0 0 0 0
Lainnya
Jumlah 1,787,000 1,934,000 2,040,000 2,111,000 2,188,000

18
BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN SWOT

A. Analisis Lingkungan Strategis

Analisis lingkungan strategis dilakukan untuk


menentukan

Prioritas dalam mengambil langkah kebijakan dan strategi untuk


menyusun progam jangka menengah di Puskesmas Tegal
Barat.Proses analisis lingkungan strategis meliputi kondisi,
situasi, keadaan,peristiwa dan pengaruh-pengaruh yang terjadi di
dalam (lingkungan internal) maupaun di luar (lingkungan
eksternal) Puskesmas Tegal Barat yang berdampak pada
kelangsungan organisasi.

Kondisi lingkungan yang dihadapi oleh setiap


organisasi termasuk Puskesmas Tegal Barat kota selalu
mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dewasa ini sebagai
akibat globalisasi yang pengaruhnya sangat terasa antara lain ;
perubahan teknologi kesehatan yang sangat cepat , arus informasi
yang tidak terbatas , perubahan sosial ekonomi serta kebijakan
dan regulasi pemerintah yang sangat cepat.

1. Analisis Lingkungan Internal

Identifikasi terhadap faktor atau kondisi yang didalam


internal Puskesmas Tegal Barat meliputi kekuatan (Strenght) dan
kelemahan (weakness), dengan hasil sebagai berikut ;

19
a. Kekuatan (Strenght)

1. Jumlah karyawan secara kuantitas sudah memadai.

2. Pada umumnya karyawan sudah mematuhi aturan.

3. Pada umumnya karyawan mudah untuk dimotivasi.

4. Komunikasi antar karyawan dan dengan pimpinan


terjalin baik

5. Struktur oraganisasi yang adaptif.

6. SOP sudah tersedia.

7. Program pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.

8. Citra ata Image Puskesmas cukup baik.

9. Jumlah kader kesehatan mencukupi.

10. Sarana dan prasarana penunjang sudah cukup


memadai

11. Letak Puskesmas yang strategis/mudah diakses


masyarakat.

12. Pelayanan persalinan dan IGD 24 jam sudah tersedia.

b. Kelemahan (Weakness)

1) Kualitas dan profesionalitas tenaga fungsional


kesehatan yang belum memadai.

2) Kompetensi tenaga administrasi keuangan belum


sesuai harapan.

3) Eselonisasi tenaga Tata Usaha belum teris/tidak ada.

20
4) Beban kerja karyawan pada beberapa jenis ketenagaan
belum merata.

5) Solidaritas dan team work yang belum terjalin kuat.

6) Organisasi karyawan bekerja dengan hati masih


rendah.

7) Pemahaman karyawan terhadap peraturan


perundangan,juklak dan juknis masih rendah.

8) SOP belum seppenuhnya dijalankan oleh karyawan.

9) Operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana


masih kurang memadai.

10) Pangsa pasar pelayanan pengembangan di Puskesmas


masih rendah/belum diakses masyarakat secara
optimal.

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan terhadap faktor atau kondisi yang ada di


lingkungan luar Puskesmas Tegal Barat adalah meliputi peluang
(opportunity) dan ancaman (threats), dengan hasil sebagai berikut

a. Peluang (opportunity)

1) Terbukanya peluang penerapan tata kelola BLUD


Puskesmas.

2) Terbukanya kewenangan untuk menyelenggarakan


manajemen pelayanan Puskesmas yang evidance
based.

21
3) Terbukanya kewenagnan untuk mencari , menggali dan
mengelola sumber pembiayaan/keuangan sesuai
peraturan yang sah.

4) Terbukanya kewenangan untuk mengangkat tenaga


honorer dan mengatur/mendayagunakan karyawan
sesuai kebutuhan.

5) Dukungan pembiayaan dan komitmen Pemkot untuk


meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat cukup
baik.

6) Dukungan pembiayaan dan komitmen pemerintah


Pusat/Kemenkes untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat cukup memadai.

7) Perauran perundangan/Juklak/Juknis terkait


pelayanan kesehatan dan penunjang pelayanan.

8) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


kesehatan/kedokteran.

9) Kemudahan akses media telekomunikasi dan informasi

10) Minat dan tuntutan masyarakat terhadap mutu


pelayan kesehatan.

b. Ancaman (threats)

1) Potensi penyebab penyakit sebagai akibat mobilitas


penduduk yang tinggi karena berada di persimpangan
jalur pantura dan selatan.

22
2) Ketergantungan masyarakat terhadap bantuan
pemerintah dan tuntutan pada pelayanan kesehatan
yang murah dan gratis.

3) Minat dan kemauan masyarakat untuk mengikuti


program JKN secara mandiri masih rendah.

4) Partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan


berbasis masyarakat masih rendah.

5) Kesadaran masyarakat dalam pembudayaan PHBS


masih rendah.

6) Tumbuhnya persaingan antar penyelenggara pelayanan


kesehatan tingkat pertama sebagai konsekuensi
penerapan program JKN.

7) tuntutan masyarakat terhadap profesionalisme


pelayanan kesehatan termasuk konsekuensi hukum.

8) Tuntutan akuntabilitas dari lembaga hukum/peradilan

B. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan instrumen atasu alat yang


digunakan untuk merumuskan dan mendisain strategi
pembanguan yang dilakukan oleh Puskesmas Tegal Barat
untuk mendifinisikan tindkan-tindakan yang akan
diambil dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa
depan.

23
1. Kekuatan

Resume hasil perhitungan terhadap faktor kekuatan


yang ada di internal Puskesmas Tegal Barat, dapat
dilihat pada tabel berikut;

No Uraian Bobot nlai/rating Nilai

+1 +2 +3 +4 +5

1 Jumlah karyawan v 3
secara kuantitas
sudah memadai
2 Pada umumnya v 4
karyawan sudah
mematuhi aturan
3 Pada umumnya v 3
karyawan mudah
untuk dimotivasi
4 Komunikasi antar v 4
karyawan dan
dengan pimpinan
terjalin baik
5 Struktur v 2
organisasi yang
adptif
6 SOP sudah v 3
tersedia
7 Program v 4
pelayanan
kesehatan berjalan
dengan baik
8 Citra atau image v 3
Puskesmas cukup
baik

24
9 Jumlah kader v 3
kesehatan
mencukupi
10 Sarana dan v 4
prasarana
penunjang sudah
cukup memadai
11 Letak Puskesmas v 2
strategis/mudah
diakses
masyarakat
12 Pelayanan v 3
persalinan dan
IGD 24 jam sudah
tersedia
Total Nilai + 38

Dari tabel diatas diketahui bahwa bobot angka


pada analisis adalah sebesar + 38.

2. Kelemahan

Resume hasil perhitungan terhadap kelemahan


(Weakness) yang ada di internal Puskesmas Tegal Barat, dapat
dilihat pada tabel berikut ;

No Uraian Bobot nilai/rating Nilai


-1 -2 -3 -4 -5
1 Kualitas dan profesionalisme v 4
tenaga fungsional kesehatan yang
belum memadai
2 Kompetensi tenaga admiistrasi v 3
keuangan belum sesuai harapan

25
3 Eselonisasi tenaga TataUsaha v 5
belum terisi/tidak ada
4 Beban kerja karyawan pada v 4
beberapan jenis ketenagaan belum
merata
5 Solidaritas dan team work yang v 4
belum terjalin dengan kuat
6 Orientasi karyawan bekerja v 4
dengan hati masih rendah
7 SOP belum sepenuhnya dijalankan v 5
oleh karyawan
8 Pemahaman karyawan terhadap v 3
peraturan perundangan,Juklak
dan Juknis masih rendah
9 Operasional dan pemeliaharaan v 5
sarana dan prasarana kurang
memadai
10 Pangsa pasar pelayanan v 3
pengembangan di Puskesmas
masih rendah/belum diakses
masyarakat secara optimal
Total Nilai -36

Dari tabel diatas diketahui bahwa bobot nilai kelemahan yang ada
di Puskesmas Tegal Barat adalah sebesar negatif 36.

Dengan demikian, apabila kelompok kekuatan dan kelemahan


diinteraksikan maka bobot nilainya adalah positif 2 (+2) yaitu
penjulahan positif 38 (+38) dengan negatif 36 (-36).

26
4. Peluang

Resume hasil perhitungan terhadap peluang yang ada di


lingkungan eksternal Puskesmas Tegal Barat , dapat dilihat pada
tabel berikut ;

No Uraian Bobot nilai/rating Nilai


+1 +2 +3 +4 +5
1 Terbukanya peluang penerapan v 5
tata kelola BLUD Puskesmas
2 Terbukanya kewenangan untuk v 3
menyelenggarakan manajemen
pelayanan Puskesmas yang
evidence based
3 Terbukanya kewenangan untuk v 3
mencari,menggali dan mengelola
sumber pembiayaan/keuangan
sesuai peraturan yang sah
4 Terbukanya kewenangan untuk v 4
mengangkat tenaga honorer dan
mengatur/mendayagunakan
karyawan sesuai kebutuhan
5 Dukungan pembiayaan dan v 2
komitmen Pemkot untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat cukup
baik
6 Dukungan pembiayaan dan v 2
komitmen pemerintah
Pusat/Kemenkes untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat cukup
memadai

27
7 Peraturan v 3
perundangan/Juklak?juknis
terkait pelayanan kesehatan dan
penunjang pelayanan
8 Perkembangan ilmu v 2
pengetahuan dan teknologi
kesehatan/kedokteran
9 Kemudahan akses media v 2
telekomunikasi dan informasi
10 Minat dan tuntutan masyarakat v 5
terhadap mutu pelayanan
kesehatan
Total Nilai + 31

Dari tabel diatas diketahui bahwa bobot nilai faktor lingkungan


eksternal yang dapat ditangkap oleh Puskesmas Tegal Barat
sebagai peluang (opportunity) adalah sebesar positif 31 (+ 31).

5. Ancaman

Resume hasil perhitungan faktor ancaman/tantangan yang


beralsal dari lingkungan eksternal Puskesmas Tegal Barat , tetapi
dilihat pada tabel berikut ;

No Uraian Bobot nilai/rating Nilai


-1 -2 -3 -4 -5
1 Potensi penyebaran penyakit v 4
sebagai akibat mobilitas
penduduk yang tinggi karena
berada di jalur persimpangan
pantura dan selatan

28
2 Ketergantungan masyarakat v 3
terhadap bantuan pemerintah
dan tuntutan pada pelayanan
kesehatan yang murah dan
gratis
3 Minat dan kemauan masyarakat v 5
untuk mengikuti program JKN
mandiri masih rendah
4 Partisipasi aktif masyarakat v 3
dalam upaya kesehatan
berbasis masyarakat masih
rendah
5 Kesadaran masyarakat dalam v 3
pembudayaan PHBS masih
rendah
6 Persaingan antar penyelenggara v 4
pelayanan kesehatan tingkat
pertama sebagai konsekuensi
penerapan program JKN
7 Tuntutan masyarakat terhadap v 5
profesionalisme pelayanan
kesehatan konskuensi hukum
8 Tuntutan akuntabilitas dari v 5
lembaga hukum/peradilan
Total nilai - 32

Dari tabel diatas, diketahui bahwa bobot nilai faktor


ancaman/tantangan yang dihadapi Puskesmas Tegal Barat
sebesar negaatif 32 (- 32). Dengan demikian apabila kelompok
peluang dan ancaman/tantangan diinteraksikan , maka bobot

29
nilainya menjadi negartif 1 (+1) yang berasal dari penjumlahan
positif 31 (+ 31) dengan negatif 32 (-32).

Berdasarkan analisis SWOT denganperhitungan diatas, maka


peta posisi kekuatan Puskesmas Tegal Barat dapat digambarkan
dalam diagram sebagai berikut :

Kekuatan

Strategi Diversifikasi Strategi Tumbuh


2 Kembang

Ancaman Peluang

-1

Strateg menggalang Strategi bertahan

Dukungan masyarakat

Dan pihak lain

Kelemahan

Dari gambar diagram diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi


inteeraksi antara faktor kekuatan dan ancaman dimana kekuatan
dengan nilai positif 2 (+2) dan ancaman dengan nilai negatif 1 (-1).
Dengan demikian maka peta kekuatan organisasi Puskesmas
Tegal Barat berada di kwadran II, dimana kekuatan yang dimiliki
oleh Puskesmas Tegal Barat lebih besar dari ancaman/tantangan
yang dihadapi.

Dengan posisi pada kwadran II, maka strategi yang


digunakan adalah diversifikasi yaitu memadukan kekuatan kunci
dengan ancaman kunci atau strategi ST (Strategi Threats).

30
Strategi diversifikasi adalah perluasan pelayanan dengan
menciptakan ide-ide, inovatif untuk pembaharuan terhadap
pelayanan/kegiatan yang rutinitas dengan memodifikasi menjadi
kegiatan yang lebih bisa diterima oleh masyarakat. Oleh karena
itu menguatkan SDM yang berkualitas dan profesional mampu
mengembangkan ide kreatif dan inovasi untuk program dan
kegiatan.

C Strategi

Berdasarkan hasil analisis SWOT dengan strategi


diversifikasi yaitu mengoptimalkan kekuatan untuk menghadapi
tantangan/ancaman yang ada (S-T Strategi), maka beberapa
strategi yang ditempu oleh Puskesmas Tegal Barat untuk
menjawab tantangan dimasa depan adalah sebagai berikut ;

1. Mengoptimalkan jejaring/kemitraan dalam program dan


sitem surveillens.

2. Mengoptimalkan/memperluas program kesehatan untuk


mengantipasi ancaman permasalahan kesehatan.

3. Meningkatkan kapasitas karyawan yang qualified dan adatif.

4. Meningkatkan kepatuhan karyawan dalam pelaksaan SOP.

5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terintegrasi

6. Meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan di Puskesmas.

7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan.

31
BAB IV

VISI,MISI,RENCANA
PROGRAM,KEGIATAN,KELOMPOK,SASARAN,PENDANAAN
INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA

A. Visi , Misi , Tujuan dan Sasaran

1. Visi

Visi Puskesmas Tegal Barat kota Tegal adalah ;


Menjadi institusi terdepan dalam meujudkan
masyarakat Tegal Barat sehat dan mandiri berbasis
pelayanan prima .

Visi tersebut ditetapkan dengan pertimbangan bahwa


Puskemas Tegal Barat mendukung secara penuh
program pemerintah dalam rangka menuju pelayanan
kesehatan yang prima.

2. Misi

Untuk dapat mencapai visi ditetapkan pula misi


Puskesmas Tegal Barat sebagai wujud dari tugas yang
diemban. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai
berikut ;

a. Melaksanakan penggerakan pembangunan yang


berwawasan kesehatan.

b. Meningkatkan pemberdayaa masyarakat dan


keluarga dalam pembangunan kesehatan.

32
c. Mendjadikan Puskesmas sebagai pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama.

d. Meningkatkan tata kelola administrasi dan


sumber daya kesehatan.

3. Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas Tegal


Barat , tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut ;

a. Mmeningkatkan pemahaman dan motivasi stakeholder


dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan kesehatan.

b. Memberdayakan masyarakat untuk memiliki


kemampuan dalam mengupayakan kesehatan yang
berbasis masyarakat & keluarga.

c. Menyediakan pelayanan kesehatan tingkat dasar yang


bersifat holistik,komprehensif dan berkesinambungan.

d. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabiltas tata


kelola sumber daya kesehatan.

4. Sasaran

Sasaran yang akan dicapai oleh Puskesmas Tegal Barat


untuk periode lima tahun mendatang adalah sebagai berikut

a. Meningkatnya promosi kesehatan dan peningkatan


pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam bidang
kesehatan.

b. Meningkatnya pelayanan dan kualitas kesehatan


lingkungan di wilayah Puskesmas Tegal Barat.

c. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu,anak dakn


keluarga berencana.

d. Meningkatnya pelayanan perbaikan gizi masyarakat.

33
e. Meningkatnya pelayanan pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular.

f. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan


pengobatan di puskesmas.

g. Meningkatnya tata kelola administrasi dan


akuntabilitas sumber daya kesehatan.

B. Program , Kegiatan, Kelompok Sasaran, Pendanaan


Indikatif dan Indikator Kinerja.

Mengacu pada visi dan misi yang akan dicapai


Puskesmas Tegal Barat, maka program-program dan
kegiatan puskesmas untuk kurun waktu 2015 2019 adalah
sebagai berikut ;

1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat.

a. Kegiatan dan pendanaan indikatif.

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan


masyarakat adalah :

1) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat,


dengan pendanaan indikatif sebesar Rp
16,325,000,-

2) Pengembangan media promosi dan informasi


sadar hidup sehat, dengan pendanaan indikatif
sebesar Rp 9,000,000,-

b. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran program kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat adalah ;

1) Rumah tangga/masyarakat

2) Institusi pendidikan

3) Stakeholder terkait

34
c. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dari program promosi kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat adalah :

1) Cakupan kelurahan siaga aktif 100 %

2) Cakupan pelaksanaan penyuluhan kesehatan


masyarakat 100 %.
3) Cakupan pelayanan klinik konseling bahaya
merokok 100 %.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat adalah :
1) Peningkatan kesehatan masyarakat dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp 24,687,000,-.
2) Penyediaan Biaya Operasional dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp 10,692,000,-
3) Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan dengan
pendanaan sebesar Rp 29,995,000,-.
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran progam upaya kesehatan masyarakat dan
Pelayanan kwalitas kesehatan lingkungan adalah:
1) Rumah tangga/masyarakat
2) Tempat-tempat umum dan industri
3) Kelurahan siaga
4) Kader Kesehatan
5) Institusi Pendidikan
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dan progam upaya kesehatan dan
Pemberdayaan masyarakat adalah:
35
1) Cakupan kelurahan siaga aktif 100 %
2) Cakupan penjaringan kesehatan siswa 100 %
3) Cakupan pos UKK untuk tenaga kerja 50 %
4) Cakupan tempat-tempat umum dan industri
memenuhi syarat kesehatan mencapai 87%
5) Cakupan kelurahan yang melaksanakan stop buang
air besar sembarangan 100%
6) Cakupan pelayanan klinik konseling sanitasi
masyarakat 100 %
3. Progam Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif progam kesehatan
Lingkungan adalah:
1) Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil
Industri sebesar Rp !. 785.000,-
2) Pengawasan dan Pengendalian dan kesehatan
makanan Restaurant sebesar Rp 1.540.000,-.
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran progam upaya kesehatan
masyarakat adalah :
a. Institusi Pendidikan
b. Industri rumah tangga pangan
c. Jasa boga dan rumah makan/restoran
c. Indikator kinerja
Indikator kinerja progam kesehatan lingkungan antara
lain
1) Cakupan SD memenuhi syarat kesehatan mencapai
90 %
2) Cakupan sanitasi industri rumah tangga pangan
memenu hi syarat kesehatan 85 %

36
3) Cakupan jasa boga dan rumah makan/restoran
memenuh I syarat kesehatan 90%.
4. Progam Peningkatan Keselamatan ibu Melahirkan dan
Anak
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan program keselamatan ibu
melahirkan dan anak adalah :
Peningkatan kesehatan mutu layanan dan monitoring
ibu hamil,bayi,balita dan remaja sebesar
Rp101,495,000,-
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran program keselamatan ibu
melahirkan dan anak adalah :
1) Ibu hamil dan ibu melahirkan
2) Bayi
3) Balita
c. Indikator Kerja
Indikator kinerja kesehatan ibu anak dan keluarga
berencana adalah :
1) Cakupan kunjungan bumil K4 100 %
2) Cakupan komplikasi kebidanan yang tertangani
100 %
3) Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes 100%
4) Cakupan pelayanan nifas 100%
5) Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
100%
6) Cakupan kunjungan bayi 98,4%
7) Cakupan anak balita 90%
8) Cakupan KB aktif 79%.

37
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program perbaikan
gizi masyarakat adalah ;
1) Pemberian tambahan makanan dan vitamin sebesar
Rp64,800,000,-
2) Penanggulangan KEP, anemia gizi besi,gaky,kva dan
kekurangan zatgizi mikro sebesar Rp 27,090,000,-
3) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian kadarzi
sebesar Rp5,200,000,-
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran program perbaikan gizi masyarakat
adalah ;
1) Posyandu
2) Rumah Tangga/masyarakat.
c. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja program perbaikan gizi masyarakat adalah:
1) Cakupan pemberian MP-ASI untuk anak usia 6-24 bln
dari keluarga miskin 100 %
2) Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100%
3) Cakupan balita mendapat vitamin A dua kali pertahun
97%.
4) Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam
beryodium 92%
5) Cakupan balita yang ditimbang berat badannya 80%.
6. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
a. Kegiatan dan pendanaan Indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program
peningkatan pelayanan kesehatan lansia adalah ;

38
Pelayanan pemeliharaan kesehatan sebesar
Rp38,280,000,-
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program peningkatan pelayanan
kesehatan lansia adalah ;
Lansia
c. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja programpeningkatan pelayanan
kesehatanlansia adalah ;
Cakupan Lansia sehat 100%.
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular.
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular adalah ;
1) Pelayanan pencegahandan penanggulangan penyakit
menular sebesar Rp11,585,000,-
2) Pelayanan pencegahan penularan penyakit
endemik/epidemik sebesar Rp 7,650,000,-
3) Penyelengaraan pencegahan dan pemberatasan
penyakit menular dan wabah sebesar Rp 840,000,-
4) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak seolah
sebesar Rp 20,848,000,-
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran program pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular adalah ;
1) Siswa sekolah
2) Masyarakat/rumah tangga
c. Indikator Kinerja

39
Indikator Kinerja program pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular adalah ;
1) Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit 100%
2) Cakupan kelurahan UCI 100%
3) Cakupan kegiatan imunisasi pada anak sekolah 98%
4) Cakupan penemuan dan penanganan penderita AFP>1
5) Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
100%.
8. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program pelayanan
kesehatan adalah:
1) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
sebesar Rp249,000,000,-
2) Peningkatan dan penanggulangan masalah
kesehatan sebesar Rp 3,850,000,-
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran program pelayanan kesehatan
adalah seluruh masyarakat.
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerjaprogram pelayanan kesehatan adalah;
1) Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 100%
2) Cakupan masyarakat penyandang masalah
kesehatan tertangani 100%.
9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif standarisasi
pelayanan kesehatan adalah:

40
1) Evaluasi dan pengembangan standard pelayanan
kesehatan sebesar Rp 24,935,000,-
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran program standarisasi pelayanan
kesehatan adalah :
a. Masyarakat
b. Pegawai Puskesmas
c. Dokumen/pelaporan program
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja program standarisasi pelayanan
kesehatan adalah :
1) Cakupan kualitas pelayanan kesehatan sesuai
standarisasi 100%
2) Penyediaanjasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas/operasional pendanaan indikatif
sebesar Rp 5,100,000,-
3) Penyediaan jasa administrasi keuangan
pendanaan indikatif sebesar Rp 828,000,000,-
4) Penyediaan alat tulis kantor pendanaan indikatif
sebesar Rp 26,208,000,-
5) Penyediaan bahan cetakan dan penggadaan
pendanaan indikatif sebesar Rp 10,000,000,-
6) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerpan
bangunan kantor pendanaan indikatif sebesar
Rp 3,000,000,-
7) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
pendanaan indikatif sebesar Rp 20,000,000,-
8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan pendanaan indikatif
sebesar Rp 1,000,000,-
9) Penyediaan makan dan minum pendanaan
indikatif sebesar Rp 15,000,000,-

41
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran program pelayanan administrasi
perkantoran adalah ;
1) Pegawai Puskesmas
2) Jasa peralatan dan perlengkapan administrasi
perkantoran.
c. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja program standarisasi pelayanan
kesehatan adalah;
1) Lancarnya komunikasi,air dan listrik di
puskesmas 100%
2) Operasional kendaraan lancar 100%
3) Lancarnya pelayanan di Puskesmas 100%
4) Lancarnya administrasi perkantoran 100%
5) Terpenuhinya bahan cetak untuk operasional
kegiatan 100%
6) Kelancaran operasional pelayanan di Puskesmas
100%
7) Terpenuhinya kebutuhan peralatan dan
perlengkapan kantor 100%
8) Terpenuhinya kebutuhan informasi 100%
9) Terpenuhinya kebutuhan makan & minum 100%
10) lancarnya operasional Puskesmas 100%
11) Kenyamanan pelayanan di Puskesmas 100%
12) Lancarnya kendaraan operasional di puskesmas
100%.
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program
peningkatan sarana dan prasarana adalah :

42
1) Pengadaan perlatan gedung kantor pendanaan
indikatif sebesar rp 20,000,000,-
2) Pengadaan perlengkapan gedung kantor
pendanaan indikatif sebesar Rp 20,000,000,-
3) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
pendanaan indikatif sebesar Rp 25,000,000,-
4) Peadaan kendaraan dinas pendanaan indikatif
sebesar Rp 15,000,000,-
5) Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan
dinas/operasional pendanaan indikatif sebesar
Rp 7,000,000,-
6) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
gedung/kantor pendanaan indikatif sebesar
Rp 28,000,000,-
7) Pemeliharaan rutin/berkala perlatan gedung/
kantor pendanaan indikatif sebesar
Rp12,000,000,-
8) Pengadaan jaringan internet antar Puskesmas dan
Pustu pendanaan indikatif sebesar
Rp 20,700,000,-
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program peningkatan sarana dan
prasarana adalah ;
1) Perlengkapan gedung/kantor
2) Perlatan gedung /kantor
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja program peningkatan sarana dan
prasarana adalah ;
1) Lancarnya operasional Puskesmas 100%
2) Lancarnya sarana komunikasi dan kebutuhan
data 100%
3) Terpenuhinya kebutuhan kendaraan 30%

43
12. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif peningkatan disiplin
aparatur adalah :
9) Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya dengan pendanaan indikatif
sebesar Rp 19,800,000,-
b. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dari program peningkatan disiplin
aparatur adalah :
1) Pegawai Puskesmas
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja peningkatan disiplin aparatur adalah:
1) Terpenuhinya kebutuhan seragam 100%.

44
BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis Puslesmas Tegal Barat Kota Tegal


tahun 2015-2019 merupakan pedoman dan arah kebijakan
strategis Puskesmas Tegal Barat dalam menyelenggarakan
pembangunan bidang kesehatan selama 5 (lima) tahun kedepan
sampai akhir tahun 2019. Sehingga rencana-rncana strategis
pembangunan kesehatan dapat menjadi acuan bagi puskesmas
dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan akan
terwujud apabila dalam penyelenggaraannya mendapat dukungan
dan frespon positif dari semua pihak baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat.
Mengingat peningkatan derajat kesehatan masyarakat hanya
akan terwujud apabila masyarakat memiliki kesadaran yang
tinggi terhadap kesehatan, pemerintah dengan dukungan
kebijakan akan mampu memberikan akses dan jaminan dalam
pelayanan kesehatan yang berkualitas , demikian juga dengan
swasta.
Selain sebagai pedoman dalam perencanaan tahunan ,
rencana strategis bisnis puskesmas juga menjadi pedoman dalam
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kinerja lima tahunan.

Mengetahui Tegal, Oktober 2014


Kepala Dinas Kesehatan Kepala Puskesmas Tegal Barat
Kota Tegal Kota Tegal

dr MOEHAMMAD HAFIDZ,Mkes dr BAMBANG KUSWANTO


Pembina Utama Muda Penata TK.I
NIP.19621019 198901 1 001 NIP.19651107 2002121 004

45
46

Anda mungkin juga menyukai