Anda di halaman 1dari 66

panduan praktis

Pelayanan
Kesehatan

13
02 panduan praktis | Pelayanan
Kesehatan
Kata Pengantar pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder
terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Jaminan Kesehatan Nasional.
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat
Januari 2014. akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan
Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya
BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan
masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya
badan hukum publik yang dibentuk untuk
serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan
seluruh rakyat Indonesia.
praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan
Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut
Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada terbaru.
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah.
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan
stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur
dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


03
04 panduan praktis | Pelayanan
Kesehatan
Daftar I Ketentuan Umum
Isi
1. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
I Ketentuan Umum 05
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
II Pelayanan Kesehatan 06 Indonesia, yang telah membayar iuran.
Tingkat Pertama 2. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi
III Pelayanan Kesehatan Rujukan 22 hak peserta dan/atau anggota keluarganya. Setiap
Tingkat Lanjutan peserta berhak untuk memperoleh Jaminan
IV Pelayanan Persalinan Dan 40 Kesehatan yang bersifat komprehensif (menyeluruh
Penjaminan Bayi Baru Lahir yang terdiri dari:
V Pelayanan Gawat Darurat 43 a. pelayanan kesehatan pertama, yaitu Rawat
VI Pelayanan Ambulan 50 Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan Rawat Inap
Tingkat Pertama (RITP)
VII Pelayanan Yang Tidak Dijamin 56
b. pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan,
VIII Pelayanan Di Wilayah Tidak 58
yaitu Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan
Tersedia Faskes Memenuhi
Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)
Syarat
c. pelayanan persalinan
IX Koordinasi Manfaat 65
d. pelayanan gawat darurat
X Lampiran 68
e. pelayanan ambulan bagi pasien rujukan dengan
kondisi tertentu antar fasilitas kesehatan
f. pemberian kompensasi khusus bagi peserta
di wilayah tidak tersedia fasilitas kesehatan
memenuhi syarat

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


05
06 panduan praktis | Pelayanan
Kesehatan
3. Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta d. klinik Pratama atau yang setara termasuk
dalam bentuk pelayanan kesehatan yang fasilitas kesehatan tingkat pertama milik
bersifat menyeluruh (komprehensif) berdasarkan TNI/POLRI;dan
kebutuhan medik sesuai dengan standar pelayanan e. Rumah sakit Kelas D Pratama atau yang
medik. setara.
4. Fasilitas kesehatan (Faskes) adalah fasilitas 2. Rawat Inap Tingkat Pertama
kesehatan yang digunakan dalam Fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan fasilitas rawat inap.
perorangan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
B. Cakupan Pelayanan
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau
Masyarakat. 1. Rawat Jalan Tingkat Pertama
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya
administrasi pendaftaran peserta untuk
Pelayanan Kesehatan
II berobat, penyediaan dan pemberian surat
Tingkat rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan
Pertama untuk penyakit yang tidak dapat ditangani
di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
A. Fasilitas Kesehatan
b. pelayanan promotif preventif, meliputi:
Fasilitas kesehatan yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah: 1) kegiatan penyuluhan kesehatan
perorangan;
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama
Penyuluhan kesehatan perorangan
a. Puskesmas atau yang setara;
meliputi paling sedikit penyuluhan
b. praktik dokter;
c. praktik dokter gigi;
06 panduan praktis | Pelayanan
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
07
08 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

mengenai pengelolaan faktor risiko untuk jasa pelayanan pemasangan


penyakit dan perilaku hidup bersih dan IUD/Implan dan Suntik di daerah
sehat. perifer.
2) imunisasi dasar; 4) skrining kesehatan
Pelayanan imunisasi dasar meliputi a) Pelayanan skrining kesehatan
Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri diberikan secara perorangan dan
Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B selektif.
(DPTHB), Polio, dan Campak. b) Pelayanan skrining kesehatan
3) keluarga berencana; ditujukan untuk mendeteksi risiko
a) Pelayanan keluarga berencana penyakit dan mencegah dampak
meliputi konseling, kontrasepsi lanjutan dari risiko penyakit tertentu,
dasar, vasektomi dan tubektomi meliputi:
bekerja sama dengan lembaga yang 1) diabetes mellitus tipe 2;
membidangi keluarga berencana. 2) hipertensi;
b) Penyediaan dan distribusi vaksin 3) kanker leher rahim;
dan alat kontrasepsi dasar menjadi 4) kanker payudara; dan
tanggung jawab pemerintah pusat
5) penyakit lain yang ditetapkan
dan/atau pemerintah daerah.
oleh Menteri.
c) BPJS Kesehatan hanya membiayai
c) Pelayanan skrining kesehatan
jasa pelayanan pemberian vaksin dan
penyakit diabetes mellitus tipe 2 dan
alat kontrasepsi dasar yang sudah
hipertensi dimulai dengan analisis
termasuk dalam kapitasi, kecuali
riwayat kesehatan, yang dilakukan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


09
10 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun g. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui


sekali. dan bayi ;
d) Jika Peserta teridentifikasi h. upaya penyembuhan terhadap efek
mempunyai risiko penyakit diabetes samping kontrasepsi termasuk penanganan
mellitus tipe 2 dan hipertensi komplikasi KB paska persalinan;
berdasarkan riwayat kesehatan, i. rehabilitasi medik dasar.
akan dilakukan penegakan diagnosa 2. Pelayanan Gigi
melalui pemeriksaan penunjang
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya
diagnostik tertentu dan kemudian
administrasi pendaftaran peserta untuk
akan diberikan pengobatan sesuai
berobat, penyediaan dan pemberian surat
dengan indikasi medis.
rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan
e) Pelayanan skrining kesehatan untuk untuk penyakit yang tidak dapat ditangani
penyakit kanker leher rahim dan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
kanker payudara dilakukan sesuai
b. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
dengan indikasi medis.
medis
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
c. premedikasi
medis;
d. kegawatdaruratan oro-dental
d. tindakan medis non spesialistik, baik
e. pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
operatif maupun non operatif;
f. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
e. pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai; g. obat pasca ekstraksi
f. pemeriksaan penunjang diagnostik h. tumpatan komposit/GIC
laboratorium tingkat pertama; i. skeling gigi (1x dalam setahun)

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


11
12 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

3. Rawat Inap Tingkat Pertama b. Ketentuan di atas dikecualikan pada kondisi:


Cakupan pelayanan rawat inap tingkat pertama 1) berada di luar wilayah Fasilitas
sesuai dengan cakupan pelayanan rawat jalan Kesehatan tingkat pertama tempat
tingkat pertama dengan tambahan akomodasi Peserta terdaftar; atau
bagi pasien sesuai indikasi medis. 2) dalam keadaan kegawatdaruratan
4. Pelayanan darah sesuai indikasi medis medis.
Pelayanan transfusi darah di fasilitas kesehatan c. Peserta dianggap berada di luar wilayah
tingkat pertama dapat dilakukan pada kasus: apabila peserta melakukan kunjungan
a. Kegawatdaruratan maternal dalam proses ke luar domisili karena tujuan tertentu,
persalinan bukan merupakan kegiatan yang rutin.
b. Kegawatdaruratan lain untuk kepentingan Untuk mendapatkan pelayanan di fasilitas
keselamatan pasien kesehatan tingkat pertama tempat tujuan,
c. Penyakit thalasemia, hemofili dan penyakit maka peserta wajib membawa surat
lain setelah mendapat rekomendasi dari pengantar dari Kantor BPJS Kesehatan
dokter Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan tujuan.
d. Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan
C. Prosedur kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama harus merujuk
1. Ketentuan Umum
ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat
a. Peserta harus memperoleh pelayanan
lanjutan terdekat sesuai dengan sistem
kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat
rujukan yang diatur dalam ketentuan
pertama tempat Peserta terdaftar
peraturan perundang- undangan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


13
14 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

e. Peserta yang melakukan mutasi pada b. Fasilitas kesehatan melakukan pengecekan


tanggal 1 s/d akhir bulan berjalan, tidak keabsahan kartu peserta
dapat langsung mendapatkan pelayanan c. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan
di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang kesehatan/pemberian tindakan
baru sampai dengan akhir bulan berjalan. d. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
Peserta berhak mendapatkan pelayanan di menandatangani bukti pelayanan pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang lembar yang disediakan. Lembar bukti
baru di bulan berikutnya. pelayanan disediakan oleh masing-masing
f. Peserta dapat memilih untuk mutasi Fasilitas fasilitas kesehatan.
Kesehatan tingkat pertama selain Fasilitas e. Bila diperlukan atas indikasi medis peserta
Kesehatan tempat Peserta terdaftar setelah akan memperoleh obat.
jangka waktu 3 (tiga) bulan atau lebih.
f. Apabila peserta membutuhkan pemeriksaan
g. Untuk peserta yang baru mendaftar kehamilan, persalinan dan pasca melahirkan,
sebagai peserta BPJS Kesehatan dan maka pelayanan dapat dilakukan oleh bidan
sudah membayar iuran, maka pada bulan atau dokter umum.
berjalan tersebut peserta dapat langsung
g. Bila hasil pemeriksaan dokter ternyata
mendapatkan pelayanan di fasilitas
peserta memerlukan pemeriksaan ataupun
kesehatan tingkat pertama tempat peserta
tindakan spesialis/sub-spesialis sesuai
terdaftar
dengan indikasi medis, maka fasilitas
2. Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Pelayanan kesehatan tingkat pertama akan
Gigi memberikan surat rujukan ke fasilitas
a. Peserta menunjukkan kartu identitas BPJS kesehatan tingkat lanjutan yang
Kesehatan (proses administrasi). bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sesuai
dengan sistem rujukan yang berlaku.

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


15
16 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

h. Surat rujukan dibutuhkan untuk pertama diharapkan dilakukan pada satu tempat
kali pengobatan ke Fasilitas Kesehatan yang sama, misalnya pemeriksaan
Tingkat Lanjutan, dan selanjutnya selama kehamilan (ANC) dilakukan pada
masih dalam perawatan dan belum di rujuk bidan jejaring maka diharapkan proses
balik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama persalinan dan pemeriksaan pasca
tidak dibutuhkan lagi surat rujukan. Dokter melahirkan (PNC) juga dilakukan pada
yang menangani memberi surat keterangan bidan jejaring tersebut.
masih dalam perawatan. 3) Pemeriksaan kehamilan (ANC) dan
i. Fasilitas kesehatan wajib melakukan pemeriksaan pasca melahirkan (PNC)
pencatatan pelayanan dan tindakan yang pada tempat yang sama dimaksudkan
telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem untuk :
Informasi Manajemen yang telah disediakan a) Monitoring terhadap perkembangan
BPJS Kesehatan kehamilan
j. Ketentuan Khusus Pelayanan pemeriksaan b) Keteraturan pencatatan partograf
kehamilan (ANC) dan pemeriksaan pasca c) Memudahkan dalam administrasi
melahirkan (PNC) pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan
1) Peserta memeriksakan kehamilan (ANC) 3. Rawat Inap Tingkat Pertama
pada fasilitas kesehatan tingkat pertama
a. Peserta datang ke fasilitas kesehatan tingkat
atau jejaringnya sesuai dengan prosedur
pertama yang memiliki fasilitas rawat inap
pemeriksaan di fasilitas kesehatan
b. Fasilitas kesehatan dapat melayani peserta
tingkat pertama
yang terdaftar maupun peserta yang dirujuk
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC) dan
dari fasilitas kesehatan tingkat pertama lain
pemeriksaan pasca melahirkan (PNC)

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


17
18 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

c. Peserta menunjukkan identitas BPJS darah yang bekerjasama dengan BPJS


Kesehatan Kesehatan
d. Fasilitas kesehatan melakukan pengecekan b. Penggunaan darah sesuai indikasi medis
keabsahan kartu peserta berdasarkan surat permintaan darah yang
e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan, ditandatangani oleh dokter yang merawat.
perawatan, pemberian tindakan, obat dan
bahan medis habis pakai (BMHP) D. Alur Pelayanan
f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
menandatangani bukti pelayanan pada
lembar yang disediakan. Lembar bukti
pelayanan disediakan oleh masing-masing
fasilitas kesehatan.
g. Fasilitas kesehatan wajib melakukan
pencatatan pelayanan dan tindakan yang
telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen yang telah disediakan
BPJS Kesehatan
h. Peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan bila secara indikasi medis
diperlukan
4. Pelayanan darah sesuai indikasi medis
a. Darah disediakan oleh fasilitas pelayanan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


19
pan 2
dua
D. ALUR PELAYANAN
ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA 0
PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA

n PESERTA FASKES TINGKAT PERTAMA



prak Mulai
Pemeriksaan
Peserta Penjaminan pan
eligibilitas Tidak
BPJS Pribadi
peserta

tis | Ya
dua
Identitas

Pelay
Peserta BPJS

n
Peserta dapat dilayani
Peserta untuk 1 kali
terdaftar tidak pemeriksaan dengan
approval KC
YA

anan Pemeriksaan
prak
Kese tis |
Perlu
Mendapatkan Perlu pemeriksaan Ya
pemeriksaan
hatan
Perlu rawat inap
resep obat penunjang dasar/
pratama?
lanjutan/
spesialis?
Ya
Pela
Ya
Ya

Bagi Pasien
mengambil
Pasien mendapatkan
pelayanan
Diterbitkan surat
rujukan
Pasien dirawat inap
di faskes tk. 1 yang yana
resep di apotek memiliki fasilitas
penunjang
jaringan PPK rawat inap

Peser Tidak Konsultasi hasil


penunjang
Tidak
Merujuk alur n
Pelayanan pelayanan rawat inap
Tingkat Lanjutan tk.1

ta Tidak
Kes
JKN Pasien Pulang

ALUR PELAYANAN RAWAT INAP DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA


PROSEDUR PELAYANAN RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA

PESERTA FASKES TINGKAT PERTAMA

Pemeriksaan
Mulai Peserta Penjaminan
pan
eligibilitas Tidak
BPJS Pribadi
peserta

dua
Ya
Identitas
Peserta BPJS
Peserta dapat dilayani
Peserta untuk 1 kali

n
terdaftar tidak pemeriksaan dengan
YA approval KC

Pemeriksaan

prak Ya Ya
Diterbitkan
Faskes memiliki surat perintah
Perlu rawat inap
fasilitas rawat inap rawat inap

tis |
Dirujuk ke faskes

Pela
tk. 1 yang
memiliki fasilitas Pasien dirawat
rawat inap inap

yana
Tida
Diterbitkan k Pasien
surat rujukan sembuh

n Pelayanan
Tingkat
Ya

Pasien Pulang
Lanjutan

Kes
ehat
an

22 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan c. tindakan medis spesialistik sesuai dengan


III indikasi medis;
Rujukan
d. pelayanan obat dan bahan medis habis
Tingkat pakai;
Lanjutan
e. pelayanan alat kesehatan;
A. Fasilitas Kesehatan f. pelayanan penunjang diagnostik lanjutan
Pelayanan rawat jalan dan rawat inap dapat sesuai dengan indikasi medis;
dilakukan di: g. rehabilitasi medis;
1. klinik utama atau yang setara; h. pelayanan darah;
2. rumah sakit umum; dan i. pelayanan kedokteran forensik klinik
3. rumah sakit khusus. meliputi pembuatan visum et repertum
Baik milik pemerintah maupun swasta yang atau surat keterangan medik berdasarkan
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan pemeriksaan forensik orang hidup dan
pemeriksaan psikiatri forensik; dan
B. Cakupan Pelayanan j. pelayanan jenazah terbatas hanya bagi
peserta meninggal dunia pasca rawat inap
1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
di Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama
a. administrasi pelayanan; meliputi biaya
dengan BPJS tempat pasien dirawat berupa
administrasi pendaftaran peserta untuk
pemulasaran jenazah dan tidak termasuk
berobat, penerbitan surat eligilibitas
peti mati
peserta, termasuk pembuatan kartu pasien.
2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan
b. pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi
Cakupan pelayanan rawat inap tingkat
spesialistik oleh dokter spesialis dan sub
spesialis;
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
23
24 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

lanjutan adalah sesuai dengan seluruh Negeri Sipil golongan ruang I dan
cakupan pelayanan di RJTL dengan tambahan golongan ruang II beserta anggota
akomodasi yaitu perawatan inap non intensif keluarganya;
dan perawatan inap intensif dengan hak kelas 4) Peserta Pekerja Penerima Upah dan
perawatan sebagaimana berikut: Pegawai Pemerintah Non Pegawai
a. ruang perawatan kelas III bagi: Negeri dengan gaji atau upah sampai
1) Peserta PBI Jaminan Kesehatan; dan dengan 1,5 (satu koma lima) kali
2) Peserta Pekerja Bukan Penerima penghasilan tidak kena pajak dengan
Upah dan Peserta bukan Pekerja status kawin dengan 1 (satu) anak,
yang membayar iuran untuk Manfaat beserta anggota keluarganya; dan
pelayanan di ruang perawatan kelas III. 5) Peserta Pekerja Bukan Penerima
b. ruang perawatan kelas II bagi: Upah dan Peserta bukan Pekerja
1) Pegawai Negeri Sipil dan penerima yang membayar iuran untuk Manfaat
pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan pelayanan di ruang perawatan kelas II.
ruang I dan golongan ruang II beserta c. ruang perawatan kelas I bagi:
anggota keluarganya; 1) Pejabat Negara dan anggota
2) Anggota TNI dan penerima pensiun keluarganya;
Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri 2) Pegawai Negeri Sipil dan penerima
Sipil golongan ruang I dan golongan pensiun pegawai negeri sipil golongan
ruang II beserta anggota keluarganya; ruang III dan golongan ruang IV beserta
3) Anggota Polri dan penerima pensiun anggota keluarganya;
Anggota Polri yang setara Pegawai 3) Anggota TNI dan penerima pensiun

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


25
26 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri 3. Alat Kesehatan di Luar Paket INA CBGs
Sipil golongan ruang III dan golongan a. Tarif di luar paket INA CBGs adalah besaran
ruang IV beserta anggota keluarganya; pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
4) Anggota Polri dan penerima pensiun kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
Anggota Polri yang setara Pegawai atas alat kesehatan yang digunakan secara
Negeri Sipil golongan ruang III dan tidak permanen di luar tubuh pasien
golongan ruang IV beserta anggota b. Alat kesehatan di luar paket INA CBGs
keluarganya; ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan
5) Veteran dan Perintis Kemerdekaan ke BPJS Kesehatan
beserta anggota keluarganya; c. Alat kesehatan di luar paket INA CBGs
6) janda, duda, atau anak yatim piatu dari adalah pelayanan yang dibatasi, yaitu:
Veteran atau Perintis Kemerdekaan; a) Pelayanan diberikan atas indikasi medis,
7) Peserta Pekerja Penerima Upah dan b) Adanya plafon maksimal harga alat
Pegawai Pemerintah Non Pegawai kesehatan
Negeri dengan gaji atau upah di atas c) Adanya batasan waktu pengambilan
1,5 (satu koma lima) sampai dengan 2 alat kesehatan
(dua) kali penghasilan tidak kena pajak
d. Jenis alat kesehatan di luar paket INA CBGs
dengan status kawin dengan 1 (satu)
adalah sebagai berikut:
anak, beserta anggota keluarganya; dan
1) Kacamata
8) Peserta Pekerja Bukan Penerima
2) Alat bantu dengar
Upah dan Peserta bukan Pekerja
yang membayar iuran untuk Manfaat 3) Protesa alat gerak
pelayanan di ruang perawatan kelas I. 4) Protesa gigi

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


27
28 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

5) Korset tulang belakang e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan,


6) Collar neck perawatan, pemberian tindakan, obat dan
7) Kruk bahan medis habis pakai (BMHP)
e. Tarif alat kesehatan di luar paket INA CBGs f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
sebagaimana peraturan yang berlaku menandatangani bukti pelayanan pada
lembar yang disediakan. Lembar bukti
C. Prosedur pelayanan disediakan oleh masing-masing
fasilitas kesehatan
1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
g. Atas indikasi medis peserta dapat dirujuk ke
a. Peserta membawa identitas BPJS Kesehatan
poli lain selain yang tercantum dalam surat
serta surat rujukan dari fasilitas kesehatan
rujukan dengan surat rujukan/konsul intern.
tingkat pertama
h. Atas indikasi medis peserta dapat dirujuk
b. Peserta melakukan pendaftaran ke RS
ke Fasilitas kesehatan lanjutan lain dengan
dengan memperlihatkan identitas dan surat
surat rujukan/konsul ekstern.
rujukan
i. Apabila pasien masih memerlukan
c. Fasilitas kesehatan bertanggung jawab
pelayanan di Faskes tingkat lanjutan
untuk melakukan pengecekan keabsahan
karena kondisi belum stabil sehingga
kartu dan surat rujukan serta melakukan
belum dapat untuk dirujuk balik ke Faskes
input data ke dalam aplikasi Surat Elijibilitas
tingkat pertama, maka Dokter Spesialis/Sub
Peserta (SEP) dan melakukan pencetakan
Spesialis membuat surat keterangan yang
SEP
menyatakan bahwa pasien masih dalam
d. Petugas BPJS kesehatan melakukan
perawatan.
legalisasi SEP

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


29
30 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

j. Apabila pasien sudah dalam kondisi stabil dalam aplikasi Surat Elijibilitas Peserta (SEP)
sehingga dapat dirujuk balik ke Faskes dan melakukan pencetakan SEP
tingkat pertama, maka Dokter Spesialis/Sub d. Petugas BPJS kesehatan melakukan
Spesialis akan memberikan surat keterangan legalisasi SEP
rujuk balik. e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan,
k. Apabila Dokter Spesialis/Sub Spesialis perawatan, pemberian tindakan, obat dan
tidak memberikan surat keterangan bahan medis habis pakai (BMHP)
yang dimaksud pada huruf i dan j maka
untuk kunjungan berikutnya pasien harus
membawa surat rujukan yang baru dari Peserta harus melengkapi persyaratan
Faskes tingkat pertama. administrasi sebelum pasien pulang,
2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan maksimal 3 x 24 jam hari kerja sejak
a. Peserta melakukan pendaftaran ke RS masuk Rumah Sakit
dengan membawa identitas BPJS Kesehatan
serta surat perintah rawat inap dari poli atau f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
unit gawat darurat menandatangani bukti pelayanan pada
b. Peserta harus melengkapi persyaratan lembar yang disediakan. Lembar bukti
administrasi sebelum pasien pulang pelayanan disediakan oleh masing-masing
maksimal 3 x 24 jam hari kerja sejak masuk fasilitas kesehatan
Rumah Sakit. g. Dalam hal peserta menginginkan kelas
c. Petugas Rumah Sakit melakukan perawatan yang lebih tinggi daripada
pengecekan keabsahan kartu dan surat haknya, maka Peserta dapat meningkatkan
rujukan serta melakukan input data ke

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


31
32 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

haknya dengan mengikuti asuransi 2) BPJS Kesehatan membayar kelas


kesehatan tambahan, atau membayar perawatan peserta sesuai haknya.
sendiri selisih antara biaya yang dijamin 3) Apabila kelas perawatan sesuai hak
oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang peserta telah tersedia, maka peserta
harus dibayar akibat peningkatan kelas ditempatkan di kelas perawatan yang
perawatan. menjadi hak peserta.
h. Kenaikan kelas perawatan lebih tinggi 4) Perawatan satu tingkat lebih tinggi
daripada haknya atas keinginan sendiri paling lama 3 (tiga) hari.
dikecualikan bagi peserta PBI Jaminan 5) Jika kenaikan kelas yang terjadi lebih
Kesehatan dari 3 (tiga) hari, maka selisih biaya yang
terjadi menjadi tanggung jawab Fasilitas
Kenaikan kelas perawatan lebih Kesehatan yang bersangkutan atau
tinggi daripada haknya atas berdasarkan persetujuan pasien dirujuk
keinginan sendiri dikecualikan bagi ke Fasilitas Kesehatan yang setara
peserta PBI Jaminan Kesehatan j. Penjaminan peserta baru dalam kondisi
sakit dan sedang dalam perawatan
1) Penjaminan diberikan mulai dari pasien
i. Jika karena kondisi pada fasilitas kesehatan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan
mengakibatkan peserta tidak memperoleh yang dibuktikan dengan tanggal bukti
kamar perawatan sesuai haknya, maka: bayar (bukan tanggal yang tercantum
1) Peserta dapat dirawat di kelas perawatan dalam kartu peserta BPJS Kesehatan);
satu tingkat lebih tinggi. 2) Peserta diminta untuk mengurus SEP
dalam waktu maksimal 3 x 24 jam hari

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


33
34 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

kerja sejak pasien terdaftar sebagai dari fasilitas kesehatan tingkat satu
peserta BPJS kesehatan; atau keterangan gawat darurat. Untuk
3) Apabila peserta mengurus SEP lebih penjaminan selanjutnya, peserta wajib
dari 3 x 24 jam hari kerja sejak terdaftar mengikuti prosedur pelayanan BPJS
sebagai peserta BPJS Kesehatan, maka Kesehatan yang berlaku.
penjaminan diberikan untuk 3 hari 6) Perhitungan penjaminan berdasarkan
mundur ke belakang sejak pasien proporsional hari rawat sejak pasien
mengurus SEP; dijamin oleh BPJS Kesehatan.
4) Biaya pelayanan yang terjadi sebelum 7) Besar biaya yang ditanggung oleh BPJS
peserta terdaftar dan dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah sejak pasien dijamin
Kesehatan menjadi tanggung jawab oleh BPJS Kesehatan sampai dengan
pasien sesuai dengan ketentuan yang tanggal pulang dibagi total hari rawat
berlaku di Fasilitas kesehatan tersebut. kali tarif INA CBGs.
3. Rujukan Parsial
Peserta mengurus Surat Elijibilitas a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien
Peserta atau spesimen ke pemberi pelayanan
(SEP) di BPJS Center dalam waktu kesehatan lain dalam rangka menegakkan
maksimal diagnosis atau pemberian terapi, yang
3 x 24 jam hari kerja sejak pasien merupakan satu rangkaian perawatan
terdaftar sebagai peserta BPJS pasien di Fasilitas kesehatan tersebut.
kesehatan; b. Rujukan parsial dapat berupa:
1) pengiriman pasien untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang atau tindakan
5) Untuk pasien baru yang sudah
mendapatkan pelayanan rawat inap,
maka tidak diperlukan surat rujukan
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
35
36 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

2) pengiriman spesimen untuk pemeriksaan fasilitas kesehatan penyedia alat kesehatan


penunjang di luar paket INA CBGs yang bekerja sama
c. Apabila pasien tersebut adalah pasien dengan BPJS Kesehatan, Peserta wajib
rujukan parsial, maka pada SEP pasien diberi membawa :
keterangan Rujukan Parsial, dan rumah 1) Surat Elijibilitas Peserta (SEP) atau
sakit penerima rujukan tidak menerbitkan salinannya
SEP baru untuk pasien tersebut. 2) Resep alat kesehatan yang telah
d. Biaya rujukan parsial menjadi tanggung dilegalisir petugas BPJS Kesehatan
jawab Fasilitas Kesehatan perujuk dan d. Fasilitas kesehatan melakukan verifikasi
pasien tidak boleh dibebani urun biaya. resep dan berkas lainnya kemudian
e. BPJS Kesehatan membayar biaya pelayanan menyerahkan alat kesehatan tersebut.
sesuai dengan paket INA CBGs ke Fasilitas Peserta wajib menandatangani bukti
Kesehatan perujuk penerimaan alat kesehatan.
4. Pelayanan Alat Kesehatan di luar paket INA
CBGs D. Alur Pelayanan
a. Dokter Spesialis menuliskan resep alat
kesehatan sesuai indikasi medis
b. Peserta mengurus legalisasi alat kesehatan
ke petugas BPJS Center atau Kantor BPJS
Kesehatan.
c. Peserta dapat mengambil alat kesehatan di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau di jejaring

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


37
3
8
D. ALUR PELAYANAN
ALUR PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN
ALUR PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

PESERTA FASKES TK. LANJUTAN BPJS Center KANTOR CABANG


Mulai
LOKET PENDAFTARAN
Pemeriksaan eligilitas
Pengecekan
ulang status Peserta
tidak
Konfirmasi status
pan
eligibilitas BPJS elijibel kepesertaan
peserta dan surat rujukan
peserta

A. Identitas Peserta BPJS


B. surat rujukan (tidak
ya
dua
untuk pasien UGD) Peserta BPJS
tidak
elijibel Konfirmasi
eligibitas
kepesertaan
ya Peserta BPJS?? Penyelesaian
n
ya dengan pihak RS administrasi
kepesertaan sesuai
Peserta menunjukkan
identitas peserta BPJS
Penerbitan Surat
tidak alur kepesertaan prak
Eligibilitas Peserta Tidak dijamin Untuk
proses lebih lanjut
Tujuan Peserta :
A. Poli Spesialis Surat Elijibilitas
agar peserta mengurus
administrasi
tis |
B. UGD Peserta kepesertaan terlebih
B. Rawat inap dahulu
Legalisasi Surat
Elijibilitas
peserta
Pela
yana
Pemberian pelayanan
kesehatan sesuai

n
Pr
os indikasi medis dan
ed paket INA CBGs
ur (UGD, rawat jalan
Kl maupun rawat inap)
ai
m Kes

ALUR PELAYANAN RUJUKAN ANTAR FASILITAS KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

ALUR PELAYANAN RUJUKAN ANTAR FASKES TINGKAT LANJUTAN

FASKES PERUJUK BPJS CENTER FASKES PENERIMA RUJUKAN

Proses pendaftaran

pan sesuai dengan alur


pelayanan tingkat
lanjutan
MULAI
Faskes
menerima
pasien rujukan

Pasien rujukan

dua
Peserta memerlukan parsial
rujukan ke faskes
tidak
lanjutan lain
ya

Pasien diterbitkan

n
Diterbitkan surat rujukan
oleh dokter spesialis di SEP baru dan alur Pasien dilayani
RS pelayanan sesuai tanpa diterbitkan
alur pelayanan SEP baru
kesehatan tingkat
lanjutan

prak Surat rujukan Legalisasi Surat


Rujukan dan SEP
Selesai pelayanan
Peserta dirujuk pasien dirujuk balik
ke faskes ke faskes perujuk

tis | lanjutan lain

Pasien
Perlu

Pela
tdk langsung
ambulan
dirujuk
ya

Sesuai alur Catatan :

yana pelayanan
Ambulan
Pelayanan ambulan
tidak dijamin untuk
pelayanan rujukan
parsial,

n Faskes menerima
rujukan balik pasien
rujukan parsial

Kes
ehat
an

40 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Persalinan Dan B. Kepesertaan Bayi Baru Lahir


IV Penjaminan Bayi Baru Lahir 1. Bayi peserta PBI
Bayi baru lahir dari Peserta PBI secara otomatis
A. Pelayanan Persalinan dijamin oleh BPJS Kesehatan. Bayi tersebut
1. Persalinan merupakan benefit bagi peserta dicatat dan dilaporkan kepada BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan tanpa pembatasan jumlah oleh fasilitas kesehatan untuk kepentingan
kehamilan/persalinan yang dijamin oleh BPJS rekonsiliasi data PBI.
Kesehatan dan tidak dibatasi oleh status 2. Bayi peserta jamkesmas non Kuota
kepesertaan (peserta/anak/tertanggung lain). Berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan
2. Penjaminan persalinan mengikuti sistem RI Nomor: JP/Menkes/590/XI/2013 tentang
rujukan berjenjang yang berlaku Jaminan Kesehatan Masyarakat tanggal 28
3. Pelayanan persalinan ditagihkan oleh fasilitas November 2013 2013 point E nomor 2 bahwa:
kesehatan yang memberikan pelayanan. Klaim Bila masih terdapat masyarakat miskin dan
perorangan untuk kasus persalinan baik yang tidak mampu di luar peserta Jaminan Kesehatan
dilakukan di fasilitas kesehatan yang bekerja Nasional yang berjumlah 86,4 juta jiwa maka
sama maupun yang tidak bekerja sama tidak menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
diperbolehkan. (sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013
Tentang Penyusunan APBD Tahun 2014),
Klaim pelayanan persalinan ditagihkan
maka:
oleh fasilitas kesehatan dan tidak
a. Bayi yang lahir dari peserta Jamkesmas non
diperkenankan ditagihkan secara
kuota menjadi tanggung jawab pemerintah
perorangan
daerah.

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


41
42 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

b. Peserta non kuota Jamkesmas, terhitung pelayanan kesehatan tersebut tidak dijamin
mulai tanggal 1 Januari 2014 tidak dilayani BPJS Kesehatan.
dalam penyelenggaraan program BPJS
Kesehatan, kecuali didaftarkan sebagai
peserta BPJS Kesehatan.
V Pelayanan Gawat Darurat
3. Peserta BPJS Kesehatan Pekerja Penerima Upah A. Fasilitas Kesehatan
anak ke-1 sd ke-3 1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Bayi anak ke-1 (satu) sampai dengan anak 2. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
ke-3 (tiga) dari peserta Pekerja Penerima Upah baik yang bekerjasama maupun tidak
secara otomatis dijamin oleh BPJS Kesehatan. bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
4. Bayi baru lahir dari :
a. Peserta pekerja bukan penerima upah; B. Cakupan Pelayanan
b. peserta bukan pekerja; dan 1. Pelayanan gawat darurat yang dapat dijamin
c. anak ke-4 (empat) atau lebih dari peserta adalah sesuai dengan kriteria gawat darurat
penerima upah yang berlaku.
Dijamin oleh BPJS Kesehatan jika pengurusan 2. Kriteria gawat darurat terlampir.
kepesertaan dan penerbitan SEP dilakukan 3. Cakupan pelayanan gawat darurat sesuai
dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak dengan pelayanan rawat jalan dan rawat inap
kelahirannya atau sebelum pulang apabila bayi di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
dirawat kurang dari 7 (tujuh) hari. tingkat lanjutan
Dalam pengurusan kepesertaan bayi dilakukan
pada hari ke-8 atau seterusnya, maka biaya

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


43
44 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

C. Prosedur
Pada kasus kegawatdaruratan medis
1. Dalam keadaan gawat darurat, maka:
tidak diperlukan surat rujukan.
a. Peserta dapat dilayani di fasilitas kesehatan
Kriteria kegawatdaruratan
tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan
sebagaimana terlampir
tingkat lanjutan yang bekerjasama maupun
yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan 2. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas
b. Pelayanan harus segera diberikan tanpa kesehatan yang Bekerjasama dengan BPJS
diperlukan surat rujukan Kesehatan
c. Peserta yang mendapat pelayanan di a. Pada keadaan gawat darurat (emergency),
Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama seluruh fasilitas kesehatan baik yang
dengan BPJS Kesehatan harus segera dirujuk bekerjasama maupun yang tidak
ke Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, wajib
dengan BPJS Kesehatan setelah keadaan memberikan pelayanan kegawatdaruratan
gawat daruratnya teratasi dan pasien dalam sesuai indikasi medis
kondisi dapat dipindahkan b. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
d. Pengecekan validitas peserta maupun kesehatan tingkat pertama dapat diberikan
diagnosa penyakit yang termasuk dalam pada fasilitas kesehatan tempat peserta
kriteria gawat darurat menjadi tanggung terdaftar maupun bukan tempat peserta
jawab fasilitas kesehatan terdaftar
e. Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan c. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
menarik biaya pelayanan kesehatan kepada kesehatan tingkat pertama maupun
peserta lanjutan mengikuti prosedur pelayanan
yang berlaku

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


45
46 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

3. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
kesehatan Tingkat pertama dan Fasilitas maka biaya pelayanan selanjutnya tidak
kesehatan Rujukan yang tidak bekerjasama dijamin oleh BPJS. Fasilitas kesehatan
dengan BPJS Kesehatan harus menjelaskan hal ini kepada peserta
a. Fasilitas kesehatan memastikan eligibilitas dan peserta harus menandatangani surat
peserta dengan mencocokkan data peserta pernyataan bersedia menanggung biaya
dengan master file kepesertaan BPJS pelayanan selanjutnya
Kesehatan pada kondisi real time. Hal ini c. Penanganan kondisi kegawatdaruratan di
dapat dilakukan dengan cara: fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
1) Fasilitas kesehatan mengakses master ditanggung sebagai pelayanan rawat jalan
file kepesertaan melalui website BPJS kecuali kondisi tertentu yang mengharuskan
Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id, pasien dirawat inap.
sms gateway dan media elektronik d. Kondisi tertentu yang dimaksud diatas
lainnya. adalah sebagai berikut:
2) Apabila poin (a) tidak dapat dilakukan 1) Tidak ada sarana transportasi untuk
maka Fasilitas kesehatan menghubungi evakuasi pasien.
petugas BPJS Kesehatan melalui telepon 2) Sarana transportasi yang tersedia
atau mendatangi kantor BPJS Kesehatan tidak memenuhi syarat untuk evakuasi
b. Apabila kondisi kegawatdaruratan pasien Kondisi a dan b dinyatakan oleh petugas
sudah teratasi dan pasien dalam kondisi BPJS Kesehatan setelah dihubungi oleh
dapat dipindahkan, tetapi pasien tidak Fasilitas kesehatan, dan petugas BPJS
bersedia untuk dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Kesehatan tersebut telah berusaha

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


47
48 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

mencari ambulan sesuai dengan Va Pe


lid se Penolak
kebutuhan. asi
rta
an Surat
Ka Surat Bu
Ti
Jaminan
3) Kondisi pasien yang tidak nto Perm
ka
n K
Valida da Pelayan
ohona si k an
ep
memungkinkan secara medis untuk r n es
Kriteri
Ca a
dievakuasi, yang dibuktikan dengan ba
P
e
ert
aa
Pe U
se r
surat keterangan ng n
j
rta Ya

medis dari dokter yang merawat.

Pe
se
Pada keadaan gawat darurat rta

(emergency), seluruh fasilitas kesehatan


baik yang bekerja sama maupun yang
PP
tidak bekerja sama dengan BPJS K
Kesehatan, wajib memberikan pelayanan No
n
kegawatdaruratan sesuai Pr
indikasi medis. Fasilitas kesehatan ovi
tidak diperkenankan menarik biaya der

pelayanan kesehatan kepada peserta

D. Alur Pelayanan
PE Pe Unit
PE Dirujuk
Ti Cek
ke
daKriter
E
m
Pemberi
Pe Validasi
PUBuka Ti KondiRujukSt ke PPK
Tidak Pasie Ya
Gawa
SE poli ser
an Ln
Kepeser da si Stabilab
PROVIDER, n
NJ ser k er Peser k il
A ta panduan
RT
A
D
t ia
yang
Eme
praktis
sesua
|
ta Pelayanan Kesehatan
ge Pelayan
Ba
A
taan ke
N
akhir dengan
P membawa d

nc an KC
MI
N
49
ar irgen ya
Emerge
r
a resume UGD, i
s hasil pemerik- r
saan
A penunjang
N
PE
LA
Y
A
N
A Aproval
Surat
N Jaminan
E Pelayan
M an
ER
G
Pengajuan surat
EN
jaminan
SI pelayanan,
P melengkapi Kartu
A Peserta, resume
D medis, Srt Ket.
A Rawat Inap
PP
K
N
O
50 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

VI Pelayanan peraturan perundang-undangan.


Ambulan 2. Yang dimaksud dengan kondisi tertentu pada
poin 1 di atas adalah :
A. Fasilitas Kesehatan a. kondisi pasien sesuai indikasi medis
1. Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berdasarkan rekomendasi medis dari dokter
mempunyai ambulan yang merawat
2. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang b. kondisi kelas perawatan sesuai hak peserta
mempunyai ambulan penuh dan pasien sudah dirawat paling
Dalam penyelenggaraan pelayanan ambulan, sedikit selama 3 hari di kelas satu tingkat di
fasilitas kesehatan dapat melakukan kerja sama atas haknya
dengan pihak ketiga sebagai jejaring, antara lain: c. pasien rujukan kasus gawat darurat dari
a. Pemda atau Dinas Kesehatan Propinsi yang fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
mempunyai ambulan dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien
b. Ambulan 118 atau sebagai perawatan lanjutan setelah
c. Yayasan penyedia layanan ambulan pasien diberikan pelayanan sampai dengan
kondisi kegawatdaruratan telah teratasi dan
dapat dipindahkan.
B. Cakupan Pelayanan
d. pasien rujuk balik rawat inap yang masih
1. Pelayanan Ambulan diberikan pada
memerlukan pelayanan rawat inap di
transportasi darat dan air bagi pasien dengan
fasilitas kesehatan tujuan
kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan,
Contoh :
disertai dengan upaya atau kegiatan menjaga
kestabilan kondisi pasien dengan tujuan pasien kanker rawat inap dengan terapi
penyelamatan nyawa pasien sesuai ketentuan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


51
52 panduan praktis | Pelayanan
Kesehatan
paliatif di RS tipe A dirujuk balik ke RS tipe b. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
di bawahnya untuk mendapatkan rawat Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
inap paliatif (bukan rawat jalan) yang tidak bekerjasama dengan BPJS
3. Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk Kesehatan khusus untuk kasus gawat
rujukan antar Fasilitas kesehatan : darurat yang keadaan gawat daruratnya
a. sesama fasilitas kesehatan tingkat pertama; telah teratasi dan pasien dalam kondisi
b. dari fasilitas kesehatan tingkat pertama ke dapat dipindahkan
fasilitas kesehatan rujukan; 5. Fasilitas kesehatan Penerima Rujukan adalah
c. sesama fasilitas kesehatan rujukan sekunder; Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau fasilitas
d. dari fasilitas kesehatan sekunder ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama
kesehatan tersier; dengan BPJS Kesehatan
e. dan rujukan balik ke fasilitas kesehatan 6. Pelayanan Ambulan yang tidak dijamin adalah
dengan tipe di bawahnya. pelayanan yang tidak sesuai ketentuan di atas,
termasuk:
a. jemput pasien selain dari Fasilitas kesehatan
Pelayanan ambulan hanya diberikan (rumah, jalan, lokasi lain)
untuk rujukan antar Fasilitas b. mengantar pasien ke selain Fasilitas
Kesehatan kesehatan
c. rujukan parsial (antar jemput pasien atau
4. Fasilitas kesehatan perujuk adalah: spesimen dalam rangka mendapatkan
pemeriksaan penunjang atau tindakan,
a. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
yang merupakan rangkaian perawatan
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
pasien di salah satu Fasilitas kesehatan).
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


53
54 panduan praktis | Pelayanan
Kesehatan
d. Ambulan/mobil jenazah
e. Pasien rujuk balik rawat jalan
Men
B Menca Mengir
erim
P ri dan imkan
J a
menye unit
S infor
diakan ambul
K masi
fasilita an
E keb
S s sesuai
utuh
C. Prosedur E
H
an
amb
Ambul
an
kebutu
han
AT

Dalam rangka evakuasi pasien, maka: Mengk


omunik
1. Fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas ALUR
tid
asikan
dengan
D ak pihak

ambulan dapat langsung memberikan PELA


P
RS
dan
A R Men BPJS

pelayanan ambulan bagi pasien ALUR


O
VI
erim
a Amb
Keseh
atan
PENJA D infor ulan
2. Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki MINAN
DAN
PROSE
E
R
A
masi
keb
ters
edia
Mengir
imkan
Pemb
erian
pelay
utuh

fasilitas ambulan, maka Fasilitas kesehatan DUR M unit anan


B an
KLAIM ya ambul A
PELAYA U amb m
an
L
berkoordinasi dengan penyedia ambulan yang
NAN sesuai b
AMBUL kebutu ul
AN a
han
n
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan atau
Menghubungi
petugas BPJS Kesehatan Pes
Provider
pelayanan
Mengh
tid Ambulan yang
ert
3. Proses rujukan antar fasilitas kesehatan Pesert ak telah ubungi
a a bekerjasama BPJS
Faskes
F beroba me dengan BPJS Keseh
memp
A Kesehatan
mengikuti ketentuan sistem rujukan berjenjang t ke mb atan
S unyai (daftar provider
faskes utu
K ambul Ambulan
primer hk
E an disediakan oleh
yang berlaku atau
faskes
an
pel
ay
Pela
yan
BPJS

lanjuta an
ya Am
bula
n

D. Alur Pelayanan Identit


as
Pesert
oleh
fask
P es
M a
E
A
N S ul BPJS
dan
N E ai
A R kelang
T kapan
AY
LE berkas
P lain
R
U
AL
.

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


55
56 panduan praktis | Pelayanan
Kesehatan
VII Pelayanan Yang Tidak 8. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
Dijamin 9. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergan-
tungan obat dan/atau alkohol;
Pelayanan atau hal-hal lain yang tidak termasuk 10. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti
jaminan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan adalah diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
sebagai berikut : membahayakan diri sendiri;
1. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa 11. pengobatan komplementer, alternatif dan
melalui prosedur sebagaimana diatur dalam tradisional, termasuk akupuntur, shin she,
peraturan yang berlaku; chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
2. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health
Kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS technology assessment);
Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat; 12. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan
3. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh sebagai percobaan (eksperimen);
program jaminan kecelakaan kerja terhadap 13. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan
penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau susu;
hubungan kerja; 14. perbekalan kesehatan rumah tangga;
4. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh 15. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa
program jaminan kecelakaan lalu lintas yang tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh
16. Kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
program jaminan kecelakaan lalu lintas;
(preventable adverse events) yang ditetapkan oleh
5. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri; Menteri; dan
6. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
7. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


57
58 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

17. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada pertimbangan BPJS Kesehatan dan Asosiasi
hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan Fasilitas Kesehatan
yang diberikan. 4. Penetapan daerah yang tidak tersedia fasilitas
kesehatan memenuhi syarat dilakukan dengan
Pelayanan Di Wilayah Tidak keputusan Kepala Dinas Kesehatan. Keputusan
VIII Tersedia Faskes Kepala Dinas Kesehatan dapat ditinjau
sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kondisi
Memenuhi ketersediaan fasilitas kesehatan di daerah
Syarat
A. Penentuan Wilayah Tidak Tersedia Fasilitas tersebut
Kesehatan Memenuhi Syarat 5. Kompensasi diberikan dalam bentuk
1. Dalam hal di suatu daerah belum tersedia penggantian uang tunai; atau pengiriman
Fasilitas Kesehatan yang memenuhi syarat guna tenaga kesehatan; atau penyediaan fasilitas
memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, kesehatan tertentu.
BPJS Kesehatan wajib memberikan kompensasi 6. Kompensasi dalam bentuk penggantian uang
2. Yang dimaksud dengan daerah tidak tersedia tunai berupa klaim perorangan atas biaya
fasilitas kesehatan memenuhi syarat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
sebuah Kecamatan yang tidak terdapat Dokter fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama
atau Bidan atau Perawat dengan BPJS Kesehatan.
3. Penentuan daerah belum tersedia Fasilitas 7. Besaran penggantian atas biaya pelayanan
Kesehatan yang memenuhi syarat guna kesehatan disetarakan dengan tarif Fasilitas
memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta Kesehatan di wilayah terdekat dengan
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan setempat atas memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis
pelayanan yang diberikan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


59
60 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

8. Kompensasi dalam bentuk pengiriman tenaga adalah rata-rata tarif/unit cost pelayanan
kesehatan dan penyediaan Fasilitas Kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama di
tertentu dilakukan dengan bekerja sama wilayahnya,dengan tarif maksimal sesuai
dengan dinas kesehatan, organisasi profesi ketentuan
kesehatan, dan/atau asosiasi fasilitas kesehatan 4. Selisih biaya yang terjadi atas biaya pelayanan
menjadi tanggung jawab pasien
Penetapan daerah yang tidak tersedia 5. Untuk dapat memperoleh kompensasi uang
fasilitas kesehatan memenuhi syarat tunai, peserta yang tinggal di wilayah tidak
dilakukan dengan keputusan Kepala ada fasilitas kesehatan memenuhi syarat
Dinas Kesehatan harus mengikuti prosedur pelayanan rujukan
berjenjang sesuai ketentuan yang berlaku
6. Pembayaran untuk pelayanan kesehatan
B. Kompensasi Uang Tunai tingkat lanjutan ditagihkan langsung oleh
1. Kompensasi uang tunai diberikan langsung fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
kepada peserta berdasarkan klaim yang 7. Prosedur Pelayanan Kesehatan
bersangkutan atas pelayanan yang diberikan a. Untuk pertama kali mendapatkan
oleh Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama yang pelayanan, peserta mendatangi fasilitas
tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. kesehatan tingkat pertama yang terdekat.
2. Besaran kompensasi disetarakan dengan tarif b. Apabila fasilitas kesehatan tingkat pertama
Fasilitas Kesehatan di wilayah terdekat dengan terdekat tersebut adalah fasilitas kesehatan
memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,
pelayanan yang diberikan maka biaya pelayanan kesehatan akan
3. Dasar besaran penggantian kompensasi

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


61
62 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

ditagihkan ke BPJS Kesehatan, peserta tidak fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
dikenakan urun biaya. tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
c. Apabila fasilitas kesehatan tingkat pertama c. Kelengkapan administrasi klaim perorangan:
terdekat tersebut adalah fasilitas kesehatan 1) Formulir pengajuan klaim
yang tidak bekerjasama dengan BPJS 2) Berkas pendukung berupa:
Kesehatan, maka peserta membayarkan
a) Salinan KTP/keterangan domisili
biaya pelayanan kesehatan terlebih dahulu,
(untuk memastikan peserta berada
kemudian peserta menagih kepada BPJS
di wilayah tidak ada Fasilitas
Kesehatan melalui klaim perorangan
Kesehatan memenuhi syarat sesuai
d. Apabila dalam kondisi kegawatdaruratan, Surat Keputusan Dinas Kesehatan)
peserta dapat langsung menuju RS tanpa
b) Kuitansi asli bermaterai cukup
mengikuti sistem rujukan berjenjang yang
c) Rincian pelayanan yang diberikan
berlaku. Biaya yang timbul akibat pelayanan
serta rincian biaya
RS akan ditagihkan oleh RS ke BPJS
Kesehatan, peserta tidak dikenakan urun
biaya C. Kompensasi Pengiriman Tenaga Kesehatan
8. Prosedur Pengajuan Klaim Perorangan Dan Penyediaan Fasilitas Kesehatan Tertentu
a. Peserta mengajukan klaim ke Kantor 1. Pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan
Operasional Kabupaten atau Kantor Cabang fasilitas kesehatan tertentu hanya diberikan ke
BPJS Kesehatan terdekat daerah yang belum tersedia fasilitas kesehatan
yang memenuhi syarat.
b. Klaim perorangan hanya diberlakukan pada
peserta yang mendapatkan pelayanan di 2. Penyediaan fasilitas kesehatan tertentu adalah
penyediaan sebuah tim tenaga kesehatan yang

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


63
64 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

dilengkapi dengan peralatan medis untuk pelayanan yang telah diberikan oleh tenaga
memberikan pelayanan medis tertentu sesuai kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan
dengan kebutuhan di wilayah yang akan tertentu.
dikunjungi
3. Pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan
IX Koordinasi Manfaat
fasilitas kesehatan tertentu yang dijamin BPJS
kesehatan adalah pengiriman tenaga kesehatan 1. Koordinasi Manfaat atau Coordination of Benefit
yang bukan program pemerintah pusat maupun (COB) adalah suatu proses dimana dua atau lebih
daerah serta dapat dlakukan melalui kerjasama penanggung (payer) yang menanggung orang
dengan dinas setempat, instansi pemerintah yang sama untuk benefit asuransi kesehatan
lainnya, maupun swasta yang sama, membatasi total benefit dalam jumlah
4. Kompensasi dalam bentuk pengiriman tenaga tertentu yang tidak melebihi jumlah pelayanan
kesehatan dan penyediaan Fasilitas Kesehatan kesehatan yang dibiayakan.
tertentu dapat bekerja sama dengan dinas 2. Peserta Koordinasi Manfaat/COB adalah Peserta
kesehatan, organisasi profesi kesehatan, dan/ BPJS Kesehatan yang mempunyai program jaminan
atau asosiasi fasilitas kesehatan kesehatan lain yang bekerjasama dengan BPJS
5. Pembayaran pengiriman tenaga kesehatan dan Kesehatan.
penyediaan fasilitas kesehatan tertentu sesuai 3. Prinsip Koordinasi Manfaat
ketentuan yang berlaku a. BPJS Kesehatan sebagai penjamin pertama
6. Pembayaran kompensasi dalam bentuk BPJS Kesehatan menjamin Peserta sesuai
pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan haknya sebagai Peserta BPJS Kesehatan,
fasilitas kesehatan tertentu berupa klaim atas selebihnya ditanggung oleh Asuransi tambahan
atau Badan Penjamin lain

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


65
66 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

1) Koordinasi manfaat diberlakukan bila 5) Koordinasi manfaat yang ditanggung oleh


Peserta mengambil kelas perawatan lebih BPJS Kesehatan hanya pelayanan yang
tinggi dari haknya sebagai Peserta BPJS sesuai dengan ketentuan BPJS Kesehatan.
Kesehatan, kecuali pelayanan di Rumah b. BPJS Kesehatan sebagai penjamin kedua
sakit yang tidak bekerjasama dengan BPJS BPJS Kesehatan hanya menjamin selisih biaya
Kesehatan, diatur tersendiri antara BPJS dari tarif sesuai hak sebagai Peserta BPJS
Kesehatan dengan Asuransi tambahan atau Kesehatan dan nilai yang ditanggung oleh
Badan penjamin lainnya. program jaminan kecelakaan lalu lintas.
2) BPJS Kesehatan menanggung biaya
sesuai hak kelas Peserta, Penjamin lain
menanggung selisih biaya akibat kenaikan
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT
kelas Peserta
HUBUNGI:
3) Koordinasi manfaat dapat dilakukan pada
Fasilitas kesehatan yang belum kerjasama
dengan BPJS Kesehatan.
4) Pelayanan kesehatan dapat diberikan di:
a) Fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan dan Asuransi
tambahan atau Badan Penjamin lain
b) Fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan Asuransi tambahan atau Badan
Penjamin lain tetapi tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


67
68 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

X Lampiran NO. BAGIAN DIAGNOSA


18 Intoksikasi disertai gangguan
fungsi vital (minyak tanah, baygon)
KRITERIA GAWAT DARURAT 19 Kejang disertai penurunan
NO. BAGIAN DIAGNOSA kesadaran
20 Muntah profis (> 6 hari) disertai
I ANAK 1 Anemia sedang / berat
dehidrasi atau tidak
2 Apnea / gasping
21 Panas tinggi >400 C
3 Bayi ikterus, anak ikterus
22 Sangat sesak, gelisah, kesadaran
4 Bayi kecil/ premature menurun, sianosis ada retraksi
5 Cardiac arrest / payah jantung hebat (penggunaan otot pernafasan
6 Cyanotic Spell (penyakit jantung) sekunder)
7 Diare profis (> 10/hari) disertai 23 Sesak tapi kesadaran dan keadaan
dehidrasi ataupun tidak umum masih baik
8 Difteri 24 Shock berat (profound) : nadi
9 Ditemukan bising jantung, aritmia tidak teraba tekanan darah terukur
termasuk DSS.
10 Edema / bengkak seluruh badan
25 Tetanus
11 Epitaksis, tanda pendarahan lain
disertai febris 26 Tidak kencing > 8 jam
12 Gagal ginjal akut 27 Tifus abdominalis dengan komplikasi
13 Gangguan kesadaran, fungsi vital II BEDAH 1 Abses cerebri
masih baik 2 Abses sub mandibula
14 Hematuri 3 Amputasi penis
15 Hipertensi Berat 4 Anuria
16 Hipotensi / syok ringan s/d sedang 5 Apendicitis acute
17 Intoksikasi (minyak tanah, baygon) 6 Atresia ani (tidak bisa BAB sama
keadaan umum masih baik sekali)

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


69
70 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


7 BPH dengan retensio urin 19 Flail chest
8 Cedera kepala berat 20 Fraktur tulang kepala
9 Cedera kepala sedang 21 Gastrokikis
10 Cedera tulang belakang (vertebral) 22 Gigitan binatang / manusia
11 Cedera wajah dengan gangguan 23 Hanging
jalan nafas 24 Hematothorax dan pneumothorax
12 Cedera wajah tanpa gangguan jalan 25 Hematuria
nafas, antara lain :
26 Hemoroid grade IV (dengan tanda
a. Patah tulang hidung/nasal
strangulasi)
terbuka dan tertutup
27 Hernia incarcerate
b. Patah tulang pipi (zygoma)
terbuka dan tertutup 28 Hidrochepalus dengan TIK
c. Patah tulang rahang (maxilla dan meningkat
mandibula) terbuka dan tertutup 29 Hirschprung disease
d. Luka terbuka daerah wajah 30 Ileus Obstruksi
13 Cellulitis 31 Internal Bleeding
14 Cholesistitis akut 32 Luka Bakar
15 Corpus alienum pada : 33 Luka terbuka daerah abdomen
a. Intra cranial b. Leher 34 Luka terbuka daerah kepala
b. Thorax 35 Luka terbuka daerah thorax
c. Abdomen 36 Meningokel / myelokel pecah
d. Anggota gerak 37 Multiple trauma
e. Genetalia 38 Omfalokel pecah
16 CVA bleeding 39 Pankreatitis akut
17 Dislokasi persendian 40 Patah tulang dengan dugaan cedera
18 Drowning pembuluh darah

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


71
72 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


41 Patah tulang iga multiple
III Kardio- 1 Aritmia
42 Patah tulang leher vaskular
43 Patah tulang terbuka 2 Aritmia dan shock
44 Patah tulang tertutup 3 Cor Pulmonale decompensata yang
45 Periappendicullata infiltrate akut
46 Peritonitis generalisata 4 Edema paru akut
47 Phlegmon dasar mulut 5 Henti jantung
48 Priapismus 6 Hipertensi berat dengan komplikasi
49 Prolaps rekti (hipertensi enchephalopati, CVA)
50 Rectal bleeding 7 Infark Miokard dengan komplikasi
51 Ruptur otot dan tendon (shock)
52 Strangulasi penis 8 Kelainan jantung bawaan dengan
gangguan ABC (Airway Breathing
53 Tension pneumothoraks Circulation)
54 Tetanus generalisata 9 Kelainan katup jantung dengan
55 Torsio testis gangguan ABC (airway Breathing
56 Tracheo esophagus fistel Circulation)
57 Trauma tajam dan tumpul daerah 10 Krisis hipertensi
leher 11 Miokarditis dengan shock
58 Trauma tumpul abdomen 12 Nyeri dada
59 Traumatik amputasi 13 Sesak nafas karena payah jantung
60 Tumor otak dengan penurunan 14 Syncope karena penyakit jantung
kesadaran
61 Unstable pelvis IV Kebidanan 1 Abortus
62 Urosepsi 2 Distosia

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


73
74 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


3 Eklampsia 8 Semua kelainan kornea mata :
4 Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) a. Erosi
5 Perdarahan Antepartum b. Ulkus / abses
6 Perdarahan Postpartum c. Descematolis
7 Inversio Uteri 9 Semua trauma mata :
8 Febris Puerperalis a. Trauma tumpul
9 Hyperemesis gravidarum dengan b. Trauma fotoelektrik/ radiasi
dehidrasi c. Trauma tajam/tajam tembus
10 Persalinan kehamilan risiko tinggi 10 Trombosis sinus kavernosis
dan atau persalinan dengan penyulit 11 Tumororbita dengan perdarahan
V Mata 1 Benda asing di kornea mata / 12 Uveitis/ skleritis/iritasi
kelopak mata VI Paru- 1 Asma bronchitis moderate severe
2 Blenorrhoe/ Gonoblenorrhoe paru
3 Dakriosistisis akut 2 Aspirasi pneumonia
4 Endoftalmitis/panoftalmitis 3 Emboli paru
5 Glaukoma : 4 Gagal nafas
a. Akut 5 Injury paru
b. Sekunder 6 Massive hemoptisis
6 Penurunan tajam penglihatan 7 Massive pleural effusion
mendadak : 8 Oedema paru non cardiogenic
a. Ablasio retina
9 Open/closed pneumathorax
b. CRAO
10 P.P.O.M Exacerbasi akut
c. Vitreous bleeding
11 Pneumonia sepsis
7 Selulitis Orbita
12 Pneumathorax ventil

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


75
76 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


13 Reccurent Haemoptoe 5 Obstruksi jalan nafas atas grade II/
14 Status Asmaticus III Jackson
15 Tenggelam 6 Obstruksi jalan nafas atas grade IV
VII Penyakit Jackson
1 Demam berdarah dengue
Dalam (DBD) 7 Otalgia akut (apapun penyebabnya)
8 Parese fasialis akut
2 Demam tifoid 9 Perdarahan di bidang THT
3 Difteri 10 Syok karena kelainan di bidang THT
4 Disequilebrium pasca HD 11 Trauma (akut) di bidang THT ,Kepala
5 Gagal ginjal akut dan Leher
6 GEA dan dehidrasi 12 Tuli mendadak
7 Hematemesis melena 13 Vertigo (berat)
8 Hematochezia IX Syaraf 1 Kejang
9 Hipertensi maligna 2 Stroke
10 Keracunan makanan 3 Meningo enchepalitis
11 Keracunan obat
12 Koma metabolic
13 Leptospirosis
14 Malaria
15 Observasi shock
VIII THT 1 Abses di bidang THT & kepala leher
2 Benda asing laring/trachea/bronkus,
dan benda asing tenggorokan
3 Benda asing telinga dan hidung
4 Disfagia

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan


77
78 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai