Anda di halaman 1dari 1

Keberadaan sianida di perairan alami merupakan masalah yang menimbulkan keprihatinan,

karena dapat berbahaya bagi ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Sianida dapat
masuk ke perairan melalui pembuangan dari industri logam, pabrik besi dan baja,
pembuangan limbah sianida di Indonesia tempat pembuangan sampah, pestisida dan
penggunaan jalan yang mengandung sianida . Karena toksisitasnya yang tinggi, sangat
penting untuk dilakukan teknologi dengan biaya murah untuk mengurangi konsentrasi sianida
dalam limbah industri. Metode yang paling umum digunakan untuk cyanidecontaminated
efluen adalah proses klorinasi alkali. Beberapa cara perawatan plasma telah diterapkan untuk
menghilangkan banyak zat dari air, terutama senyawa yang mudah menguap seperti senyawa
organik, pewarna organik dan obat-obatan . Sampai saat ini belum ada laporan tentang
penghapusan senyawa ini dengan teknik plasma nonthermal. Karena sianida bisa bersifat
termal terdegradasi (hidrolisis termal) dari larutan berair, penggunaan reaktor plasma
nonthermal akan memungkinkan penelitian ini efek plasma secara terpisah. Dalam penelitian
ini, degradasi sianida dalam larutan (air suling) dengan cara dua nonthermal berbeda reaktor
plasma pada tekanan atmosfir adalah dinilai dan dibandingkan untuk pertama kalinya. Kedua
laboratorium tersebut didasarkan pada reaktor penghalang penghalang dielektrik (DBD);
salah satunya adalah reaktor batch konvensional dan yang lainnya adalah reaktor film air
dingin berbentuk koaksial. Akhirnya, dapat dikonfirmasi kelayakan proses ini untuk
menghilangkan sianida dalam limbah industri.

Anda mungkin juga menyukai