DISUSUN OLEH :
SUMARNO (2015030030)
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Segenap puji dan syukur kami kepada Allah SWT Tuhan yang maha esa. Yang telah
memberikan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
tema PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR ( PLTA ), Untaian-untaian sholawat serta
salam kami limpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW nabi yang membawa risalah yang
tak pernah salah, dan mengemban amanah yang tak pernah khianat sehingga berkat perjuangan
beliaulah sehingga alam ini menjadi tentram, aman, dan sejahtera.
Ucapkan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah memberikan
bimbingan dan bantuan terbentuknya makalah ini, sebagai manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan tentunya makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saranya sangat kami harapkan guna untuk menyempurnakan makalah yang kami susun
selanjutnya, semoga makalah ini bisa menjadi media untuk menambah wawasan pembaca
terutama kami sebagai penyusun makalah sendiri, amin ya rabbal alamin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk
kerjanya.
Saat ini pengetahuan tentang PLTA sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa sebagai bekal
ilmu ketika akan bekerja di PLTA, dimana para pekerja dituntut untuk benar benar paham
tentang segala sesuatu yg ada di PLTA. Diharapkan dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat
memahami segala sesuatu tentang PLTA.
1.3 TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari
dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik
menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel
minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar
orang. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam
ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-
storage plant .
Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
3
2.3 KOMPONEN KOMPONEN DASAR PLTA
1. DAM
Sesuai dengan kondisi alam, pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis yaitu : tipe
waduk dan tipe aliran langsung. Tipe waduk dapat berupa bendungan (reservoir) dan keluaran
danau (lake outlet), sedangkan tipe aliran langsung dapat berupa aliran langsung sungai (run-off
river) dan aliran langsung dengan bendungan pendek (run-off river with low head dam).
Bendungan Hoover, sebuah bendungan beton lengkung di Black Canyon di Sungai Colorado.
Dam dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau ketinggian. Berdasarkan struktur dan
bahan yang digunakan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai dam kayu, "embankment dam"
atau "masonry dam", dengan berbagai subtipenya.
4
Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan,
meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau
habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat
industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya beberapa dam yang dibangun untuk semua
tujuan di atas.
Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih dari 150 m.
Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam ketinggian-medium antara 30 - 100 m, dan dam
tinggi lebih dari 100 m.
Kadang-kadang ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu
tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di sekelilingnya dari banjir.
Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk
melindungi tanah di sekitarnya dari kebanjiran.
Sebuah bendungan Pengukur overflow dam didisain untuk dilewati air. weir adalah sebuah
tipe bendungan pengukur kecil yang digunakan untuk mengukur input air. Bendungan Pengecek
check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk mengurangi dan mengontrol arus soil
erosion.
2. SWITCHYARD
Serandang hubung ialah saluran air yang digunakna untuk mengairkan air yang berasal dari
bendungan. Saluran ini terhubung dengan Gedung sentral. Pada saluran ini air memiliki energi
kinetic yang sangat besar, karena dipenaruhi oleh tekanan air yang disebabkan ketinggian
bendungan. Semakin tinggi bendungan dan semakin banyak jumlah air, maka semakin besar pula
energi kinetic yang dihasilkan.
3. GEDUNG SENTRAL
Terdiri atas Turbin dan Generator. Turbin adalah alat yang dapat merubah energi kinetic air
menjadi energi mekanik, sedangkan generator ialah alat yang digunakan untuk merubah energi
mekanik menjadi energi listrik.
1. TURBIN
5
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga
listrik.. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis diubah
dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah
energi potensial air menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
turbin impuls dan turbin reaksi.
Turbin Impuls
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pda nozle. Air keluar nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan
aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan
berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel
tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan
tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.
Turbin Pelton
Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu jalan yang
diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang disebut nosel. Turbin
Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin
yang cocok digunakan untuk head tinggi.
Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk sedemikian sehingga
pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke
kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari
gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi
lewat beberapa nosel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu
lebih kecil.
Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar membutuhkan head lebih kurang 150 meter
tetapi untuk skala mikro head 20 meter sudah mencukupi.
6
Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin turgo
merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari nozle membentur sudu pada
sudut 20 o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin Pelton. Akibatnya dimungkinkan
transmisi langsung dari turbin ke generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus
menurunkan biaya perawatan.
Turbin Crossflow
Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki yang
merupakan penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Osberger yang merupakan perusahaan
yang memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20
litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.
Turbin Zcrossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar
runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi kinetik
menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya (lebih
rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari
beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel.
Turbin Reaksi
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan
tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan
berada dalam rumah turbin.
Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air
tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis
menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial. Sudu
pengarah pad turbin Francis dapat merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu
7
pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai kondisi aliran air
penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur merupakan pilihan yang tepat.
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini tersusun dari
propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu.
2. GENERATOR LISTRIK
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanikal. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrikSebelum hubungan antara magnet dan
listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan
induksi elektrostatik atau "influence". Generator Van de Graaff menggunakan satu dari dua
mekanisme:
Generator elektrostatik tidak efisien dan berguna hanya untuk eksperimen saintifik yang
membutuhkan voltase tinggi.
Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara
ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Dia membuat
generator elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini, menggunakan cakram tembaga yang
berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah yang kecil.
8
2.4 DESAIN PLTA
Rekayasa di bidang PLTA telah berkembang dengan pesat. Ditemukannya turbin-turbin yang
mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan pembangkit listrik tenaga pompa, dan tunnel dalam
PLTA banyak mempengaruhi konsep dalam mendesain PLTA. Secara umum ada 5 tahapan
sebelum pembangunan PLTA dapat terwujud. Tahapan tersebut adalah :
Survei topografi
Studi geologi dan fondasi
Studi meteorologi dan hidrologi
Penyelidikan material bangunan
Studi sarana komunikasi
Studi dampak lingkungan, dan
Studi tata letak.
9
2.5 PRINSIP KERJA
Sementara prinsip kerja suatu PLTA secara umum adalah menghimpun air dalam
waduk atau bendungan atau kolam tando tahunan yang berfungsi dasar untuk menampung
air dan menaikkan tinggi tekan air (head) yang merupakan potensi air sungai lalu
menyalurkannya ke turbin dalam gedung sentral yang terletak lebih rendah dari waduk.
Selanjutnya turbin menyalurkan energi air ke generator yang akan mengubahnya menjadi
energi listrik.
Dalam hubungan dengan reservoir air maka h (height) adalah beda ketinggian antara
muka air pada reservoir dengan muka air keluar dari kincir air/turbin air. Total energi yang
tersedia dari suatu reservoir air adalah merupakan energi potensial air.
10
Adanya udara bertekanan tinggi yang timbul akibat pengisian saluran pelimpah atau pipa
pesat juga diperhitungkan dengan adanya pipa udara atau pipa gelombang yang diletakkan
di ujung saluran pelimpah sebelum pintu masuk pipa pesat. Udara bertekanan tinggi
tersebut dapat merusak turbin bila tidak diserap oleh pipa gelombang.
Air yang mengalir menuju turbin juga menghasilkan arus balik yang bergelombang
tinggi akibat pengaturan pemasukan air dalam turbin oleh penggerak turbin sehingga terjadi
penolakan sebagian arus air. Arus balik ini dapat memperlambat arus air menuju turbin dan
meningkatkan pukulan tekanan air (over pressure) terhadap dinding saluran pipa pesat.
Dalam kasus seperti ini dibutuhkan tangki gelombang yang berfungsi sebagai penyangga
yang menyerap peningkatan guncangan tekanan dengan cara menampung arus balik
tersebut.
Air yang mengalir melalui pipa-pipa selalu mempunyai head dan tinggi kinetik. Pada
pintu pemasukan ke penggerak turbin (turbine runner), tinggi tekan dapat secara utuh
diubah menjadi tinggi kinetik dalam keadaan tekanan jet air keluar dari satu atau lebih
mulut pipa pemancar (nozzle) dan mengenai sudu-sudu roda. Pada kondisi seperti ini
pancaran jet bebas akan menjadi tekanan atmosfer. Pada jenis turbin Francis yang
digunakan PLTA Cirata yang termasuk turbin tekan atau turbin reaksi dan bekerja dengan
aliran air bertekanan, penggerak turbin langsung mengubah tenaga kinetik dan tenaga
tekanan menjadi tenaga mekanik secara bersamaan.
11
Potensi tenaga air di seluruh Indonesia secara teoretis diperkirakan sekitar 75.000 MW
yang tersebar pada 1.315 lokasi. Tenaga air merupakan salah satu potensi sumber energi
yang sangat besar, tetapi pemanfaatannya masih jauh di bawah potensinya. Dari potensi
tersebut diperkirakan sebesar 34.000 MW dapat dikembangkan untuk pusat pembangkit
tenaga listrik dengan kapasitas cukup besar, yaitu 100 MW ke atas. Tenaga air dibagi
dalam tiga kategori yaitu skala besar, mini, dan mikro. Belum ada ketentuan secara jelas
mengenai pembagian skala tersebut. Tampaknya setiap negara mempunyai ukuran yang
berbeda. Namun, secara umum tenaga air (hidro) skala besar mempunyai kapasitas diatas
10 MW, mini berkapasitas 200 kW sampai 10 MW, dan mikro berkapasitas sampai 200
kW.
Pemanfaatan tenaga air skala besar untuk pembangkit tenaga listrik sampai dengan
tahun 2000 mencapai 4.208 MW atau hanya sekitar 5,6% dari potensi yang ada. Namun,
potensi tenaga air yang berada di Pulau Jawa telah dikembangkan secara optimal, yaitu
telah dikembangkan sekitar 2.389 MW atau 53% dari total potensi yang ada. Sedangkan
mini dan mikrohidro, potensinya sekitar 460 MW, dan yang sudah dimanfaatkan sekitar 64
MW yang pada umumnya dimanfaatkan untuk listrik perdesaan.
Menurut jenis arusnya, sistem tenaga listrik dikenal dengan sistem arus bolak-balik
(AC) dan sistem arus searah (DC). Pada sistem AC, penaikkan dan penurunan tegangan,
medan magnet putarnya mudah dilakukan. Maka berdasarkan kemudahan tersebut, hampir
di seluruh dunia menggunakan sistem tenaga listrik AC, walaupun sistem DC juga mulai
dikembangkan dengan pertimbanganpertimbangan tertentu. Sementara sistem AC tidak
dapat disimpan, sehingga dalam memenuhi permintaan konsumen, pusat listrik harus
dioperasikan sesuai dengan permintaan konsumen yang berubah dari waktu ke waktu.
Sistem tenaga listrik dibangkitkan dalam pusatpusat listrik dan disalurkan ke konsumen
melalui jaringan saluran tenaga listrik. Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat
Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP, PLTGU dan PLTD, kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator
penaik tegangan yang ada dipusat listrik. Saluran tegangan tinggi di Indonesia mem punyai
12
tegangan 150 kV yang disebut sebagai Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan
tegangan 500 kV yang disebut sebagai Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Saluran transmisi ada yang berupa saluran udara dan ada pula yang berupa kabel tanah.
Karena saluran udara harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan kabel tanah, maka
saluran transamisi kebanyakkan berupa saluran udara. Kerugian saluran transmisi
menggunakan kabel udara adalah adanya gangguan petir., kena pohon dan lainlain. Setelah
tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi, maka sampailah tenaga listrik di Gardu
Induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui transformator penurun tegangan menjadi
tegangan menengah atau yang juga disebut tegangan distribusi primer.
Tegangan distribusi primer yang digunakan pada saat ini adalah tegangan 20 kV.
Jaringan setelah keluar dari GI disebut jaringan distribusi, sedangkan jaringan antara Pusat
Listrik dengan GI disebut jaringan transmisi. Setelah tenaga listrik disalurkan melalui
jaringan distribusi primer, maka kemudian tenaga listrik diturunkan tegangannya dalam
gardugardu distribusi menjadi tegangan rendah dengan tegangan 380/220 Volt, kemudian
disalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah untuk selanjutnya disalurkan ke rumah-
rumah pelanggan (konsumen) melalui Sambungan Rumah.
Setelah tenaga listrik melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) dan Sambungan Rumah, maka tenaga listrik selanjutnya melalui alat
pembatas daya dan KWH meter. Dari uraian tersebut, dapat dimengerti bahwa besar
kecilnya konsumsi tenaga listrik ditentukan sepenuhnya oleh para pelanggan, yaitu
tergantung bagaimana para pelanggan akan menggunakan alat alat listriknya, yang harus
13
diikuti besarnya suplai tenaga listrik dari Pusat-pusat Listrik. Proses penyampaian tenag a
listrik dari Pusat-pusat Listrik
Pemanfaatan PLTA skala besar memerlukan analisis yang rinci tentang berbagai aspek.
Aspek-aspek tersebut akan dibahas secara garis besar di bawah ini. Di bawah ini akan dibahas
tenetang berbagai macam pemanfaatan PLTA dengan mengambil contoh pada PLTA di Sungai
Membrano.
Pada industri besi/baja, proses reduksi besi, peleburan dan pencetakan besi/baja
memerlukan energi yang besar. Biasanya listrik digunakan di tungku listrik yang memungkinkan
dibuat alloy yang memerlukan suhu yang tinggi. Sedangkan di industri pengolahan tembaga,
energi digunakan untuk pembuatan konsentrat tembaga dan pengambilan logam tembaga dari
konsentrat. Pada 7 industri nikel, proses pengolahan nikel dapat dibagai menjadi dua proses.
Proses hidrometalurgi untuk pengambilan logam dengan proses pelarutan dengan penambahan
bahan kimia. Proses pirometalurgi untuk pengambilan logam dengan cara pemanasan.
Biaya pembangkitan PLTA relatif rendah bila dibandingkan dengan pembangkit tenaga
listrik lainnya. Secara umum biaya investasi bervariasi antara 2.000 - 3.000 US $/kW.
14
Sedangkan biaya operasi dan perawatan berkisar antara 3 - 15 US $/kW. Biaya pembangkitan
PLTA dapat murah karena :
umur teknis PLTA yang panjang bahkan dapat lebih dari 50 tahun
keandalan yang tinggi sehingga dapat mengurangi jumlah unit cadangan yang diperlukan, dan
pembangunannya dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pada saat
pembangunan.
Untuk keperluan pengembangan PLTA dan industri sangat memerlukan investor asing.
Peran pemerintah diharapkan untuk membangun infrastruktur sedangkan investor asing untuk
pembangunan industri serta PLTA. Biaya yang diperlukan untuk keperluan tersebut
dirangkumkan pada Tabel 3. Total perkiraan biaya untuk tahap awal antara 12.600 - 26.900 juta
dolar Amerika.
15
10) Berfungsi sebagai pemikul beban puncak karena dapat cepat mengikuti perubahan beban
tanpa harus mengorbankan efisiensi.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1) PLTA adalah sebuah bentuk implementasi pemanfaatan energi terbarukan, dimana yang
digunakan sebagai penggerak mulanya adalah Air yang mengalir.
2) Prinsip kerja PLTA
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.plta.net/pembangkit-listrik-tenaga-air-baca-ini/
http://id.wikipedia.org/wiki/Cara-kerja-plta
http://id.wikipedia.org/wiki/PLTA
http://www.freepatentsonline.com/6879509.html
http://www.scribd.com/doc/40515629/pembangkit-listrik-tenaga-air
18