Anda di halaman 1dari 6

Tanaman yang kekurangan nitrogen akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal atau

kerdil. Karena perannya dalam pembentukan klorofil, defisiensi nitrogen pada tanaman akan
menyebabkan daun menguning dan mengering. Karena tidak dapat melakukan fotosintesis secara
maksimal, tanaman pun tidak dapat menghasilkan energi untuk pertumbuhannya. Defisiensi unsur
nitrogen dalam jumlah besar akan menyebabkan berbagai jaringan tanaman akan mengering dan mati.
Sementara buah yang kekurangan nitrogen tidak akan dapat tumbuh sempurna, melainkan akan
menjadi cepat masak namun kandungan proteinnya rendah.

Mengingat pentingnya peran unsur nitrogen bagi tanaman, berbagai jenis pupuk yang mengandung
nitrogen pun dibuat dan dikembangkan untuk dapat menyuplai unsur nitrogen yang dibutuhkan
tanaman. Pupuk urea dan za merupakan dua jenis pupuk yang mengandung nitrogen. Salah satu
perbedaan yang jelas dari kedua jenis pupuk ini adalah persentase unsur nitrogen yang dikandung
didalamnya. Jika pupuk urea mengandung 46% unsur nitrogen, pada pupuk ZA, kandungan unsur
nitrogen hanya mencapai 20.8%. Nilai persentase ini menyatakan bahwa 100 kg pupuk urea, terdapat 46
kg unsur nitrogen, begitu pula pada 100 kg pupuk ZA terdapat 20.8 kg unsur nitrogen.

Perbedaan lainnya dari pupuk urea dan nitrogen adalah ada tidaknya kandungan unsur makro lainnya.
Pupuk urea hanya terdiri dari unsur makro nitrogen, sedangkan pupuk ZA juga mengandung unsur
makro lainnya yaitu belerang atau sulfur (S). Sulfur atau belerang sangat membantu tanaman dalam
proses pembentukan bintil akar. Pertumbuhan bagian tanaman lainnya yang sangat didukung oleh unsur
sulfur adalah pembentukan tunas dan pembentukan zat hijau daun atau klorofil. Sulfur juga merupakan
unsur hara yang sangat penting yang berperan dalam pembentukan berbagai jenis asam amino essensial
pada tanaman yaitu sistein, sistin dan metionin. Unsur belerang juga merupakan bagian dari biotin
thiamin, ko-enzim A dan glutation.

Sekitar 90% unsur belerang dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino. Defisiensi unsur
sulfur pada tanaman akan menyebabkan daun yang masih muda berubah warna menjadi hijau muda,
mengkilap dan agak keputihan. Selanjutnya daun akan berubah menjadi kuning hijau. Kekurangan sulfur
dapat menghambat pertumbuhan tanaman sehingga tanaman menjadi kerdil, kurus dan berbatang
pendek. Penimbunan aminda bebas dan asam amino dapat terjadi pada tanaman yang kekurangan
sulfur. Penimbunan yang mencapai ambang batas maksimal akan berbahaya bagi tanaman. Tanaman
juga akan mengalami kerusakan sistem fisiologis sehingga mudah terserang hama penyakit.

Pupuk Urea mengandung kadar air maksimal 0.50% sementara pada pupuk ZA, kadar air maksimal dapat
mencapai 1%. Umumnya, pupuk urea berbentuk butiran tidak berdebu, sedangkan pupuk ZA berbentuk
kristal. Meskipun kedua jenis pupuk ini mudah larut dalam air, namun pupuk urea cenderung lebih
higroskopis dibandingkan dengan pupuk ZA sehingga bila dibandingkan, pupuk urea lebih tidak stabil
dan akan dengan cepat menyerap air dari udara dan membuatnya lembek dan basah, karenanya pupuk
urea tidak tahan disimpan dalam waktu yang lama kecuali bila penyimpanan dikendalikan pada ruangan
sangat kering dan tertutup rapat. Sebaliknya, pupuk ZA dengan senyawa kimia yang lebih stabil akan
lebih tahan disimpan dalam waktu yang lama. Pupuk ZA baru akan menarik air dari udara pada
kelembaban sekitar 80% pada suhu 30C.

Karena sama-sama mengandung unsur nitrogen, kedua jenis pupuk ini dapat mempercepat
pertumbuhan tanaman dan menambah kandungan protein hasil panen. Hanya saja, kandungan sulfur
dari pupuk ZA akan berperan juga dalam pengembangan sistem imunitas tanaman yang akan
meningkatkan kemampuan tanaman untuk mempertahankan diri dari gangguan hama parasit, penyakit
dan kekeringan. Pupuk ZA juga akan dapat meningkatkan produksi dan kualitas panen serta
memperbaiki rasa dan warna hasil panen.

Pemilihan penggunaan kedua jenis pupuk ini dapat disesuaikan dengan varietas tanaman yang ditanam,
juga kondisi tanah. Kandungan ion sulfat pada pupuk ZA akan membuatnya lebih mudah larut di dalam
air. Sementara ion amonium kemampuan larutannya dalam air lebih kecil. Kondisi ini membuat pupuk
ZA berpotensi menurunkan pH tanah. Karenanya pupuk ZA tidak disarankan untuk digunakan pada
tanah dengan tingkat keasaman (pH) rendah. Pupuk ZA juga tidak disarankan untuk dicampur dengan

pupuk yang mengandung kapur bebas seperti kalsium sianida juga kalsium amonium nitrat.

Karakteristik varietas tanaman juga sangat penting untuk diperhatikan, misalnya penggunaan pupuk
untuk tanaman tebu lebih disarankan untuk menggunakan pupuk ZA dibandingkan urea karena pupuk
ZA tidak memberikan efek penurunan kadar gula atau rendemen, dibandingkan dengan pemberian
pupuk urea saja. Penggunaan pupuk ZA pada tanaman tebu diberikan untuk mencegah defisiensi
belerang. Karena pelepasan nutrisinya yang lambat, pupuk ZA lebih cocok untuk dijadikan pupuk dasar
dibandingkan dengan pupuk urea.

Baik dalam penggunaan pupuk ZA maupun urea, dosis pemberian adalah salah satu hal yang sangat
penting untuk diperhatikan. Penggunaan pupuk urea dan ZA berlebih dapat merusak tanah terutama
karena kedua pupuk ini berpotensi menurunkan keasaman tanah, meskipun pupuk urea tidak
menurunkan pH tanah sebesar penurunan karena penggunaan pupuk ZA. Namun tanah yang terlalu
asam akan merusak pertumbuhan tanaman dan mengancam keberadaan mikroorganisme maupun
makroorganisme yang berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah.

Pupuk ZA mengandung lebih sedikit unsur nitrogen di dalamnya bila dibandingkan dengan pupuk urea
sehingga untuk meningkatkan asupan nitrogen pada tanaman, dibutuhkan lebih banyak pupuk ZA.
Sebaliknya pupuk urea yang kaya akan nitrogen akan membuat pemakaiannya dengan tujuan untuk
memaksimalkan asupan nitrogen menjadi lebih tepat. Namun, pupuk urea tidak memiliki kandungan
unsur belerang yang juga dibutuhkan oleh tanaman.
Salam Tani !! Pupuk urea dan za sekilas memang sama akan tetapi keduanya memiliki
perbedaan yang sangat jelas. Jika anda sebagai petani kawakan/ berpengalaman pasti sudah
terbiasa membedakan kedua pupuk tersebut. Tetapi jika anda bukan petani atau sebagai petani
yang baru pasti akan kesulitan membedakan kedua pupuk tersebut. Oleh karena itu maspary akan
mencoba membandingkan perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA.

Berikut tabel perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA :

PUPUK UREA PUPUK ZA


A. Spesifikasi A. Spesifikasi

1. Kadar air maksimal 0,50% 1. Nitrogen minimal 20,8%

2. Kadar Biuret maksimal 1% 2. belerang minimal 23,8%

3. Kadar Nitrogen minimal 46% 3. Kadar air maksimal 1%

4. Bentuk butiran tidak berdebu 4. kadar Asam Bebas sebagai


H2SO4 maksimal 0,1%
5. Warna putih
5. Bentuk Kristal
6. Dikemas dalam kantong bercap
Kerbau Emas dengan isi 50 kg 6. Warna putih

7. Dikemas dalam kantong bercap


Kerbau Emas dengan isi 50 kg
B. Sifat Pupuk Urea B. Sifat dan keunggulan pupuk
ZA
1. Higroskopis
1. Tidak higroskopis
2. Mudah larut dalam air
2. Mudah larut dalam air
3. Manfaat unsur hara Nitrogen yang
dikandung pupuk Urea 3. Digunakan sebagai pupuk dasar
dan susulan
4. Membuat bagian tanaman lebih hijau
dan segar 4. Senyawa kimianya stabil
sehingga tahan disimpan dalam
5. Mempercepat pertumbuhan waktu lama

6. Menambah kandungan protein hasil 5. Dapat dicampur dengan pupuk


panen lain

6. Aman digunakan untuk semua


jenis tanaman

7. Meningkatkan produksi dan


kualitas panen

8. Menambah daya tahan tanaman


terhadap gangguan hama, penyakit
dan kekeringan

9. Memperbaiki rasa dan warna


hasil panen
C. Gejala kekurangan unsur hara C. Gejala kekurangan unsur hara
Nitrogen pada tanaman Belerang pada tanaman

1. Seluruh tanaman berwarna pucat 1. Produksi protein tanaman


kekuningan menurun, pertumbuhan sel tanaman
kurang aktif
2. Pertumbuhan tanaman lambat dan
kerdil 2. Terjadi penimbunan amida bebas
dan asam amino sampai batas yang
3. Daun tua berwarna kekuningan. Pada berbahaya bagi tanaman
tanaman padi dimulai dari ujung daun
menjalar ke tulang daun 3. Terjadi kerusakan aktivitas
fisiologis dan mudah terserang
4. Pertumbuhan buah tidak sempurna hama penyakit
seringkali masak sebelum waktunya
4. Produksi butir daun hijau
5. Jika dalam keadaan kekurangan yang menurun, proses asimilasi dan
parah daun menjadi kering dimulai dari sintesis karbohidrat terlambat,
bagian bawah tanaman terus ke bagian tanaman mengalami
atas tanaman. klorosis/kekuningan dan hasil panen
rendah

Adapun perbedaan label kemasan antara pupuk urea dan pupuk ZA adalah :
Gambar : Pupuk Urea

Gambar : Pupuk ZA

Anda mungkin juga menyukai