Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Sterilisasi merupakan Metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme,
atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya, yang nyata dari kepentingan dasar di banyak
keadaan. Jenis dari mikroorganisme sangat berbeda dalam kelemahannya terdapat berbagai
macam agen antimikroba, dan lebih banyak lagi, afek yang praktis dari agen ini pada adanya
keadaan nyatayang sangat besar dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Banyak yang akan bertahan,
contohnya, pada cuaca tertentu organisme memiliki kulit, pada beberapa tubuh zat cair atau pada
udara, Air, makanan, kotoran, atau ruangan berdebu. Caranya harus dirubah, oleh karena itu,
dengan masalah nyata. Hal ini tidak mungkin, bagaimanapun pada garis besarnya tentunya
prinsip dasar digaris bawahi pada umumnya digunakan cara untuk memusnahkan dan
mengontrol kehidupan mikroba (Burdon, 1969).

II. TUJUAN

Mempelajari pengertian , tujuan maupun macam macam teknik desinfeksi tingkat tinggi dan
sterilisasi.

III. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian desinfeksi
2. Apa pengetian sterilisasi
3. Tujuan desinfeksi dan sterilisasi
4. Perbedaan desinfeksi dan sterilisasi
5. Persamaan desinfeksi dan sterilisasi
6. Macam macam sterilisasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DAN STERLISASI


1. PENGERTIAN DESINFEKSI

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia


atau secara fisik dengan jalan membunuh mikroorganisme pathogen.disinfektan yang tidak
berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptic.antiseptic
adalah zat yang dapat menghambat dan menghancurkan mikroorganisme pada jaringan
hidup,sedang desinfeksi digunakan pada benda mati.desinfektan dapat digunakan sebagai
antiseptic atau sebaliknya tergantung dar toksisitasnya.Sebelum dilakukan desinfeksi,penting
untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organic dan bahan-bahan berminyak karena
dapat menghambat proses disinfeksi.

Disinfektan membunuh kuman mikroorganisme pantogen pada benda mati.disinfektan


dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme ,disinfektan
tingkat tinggi dapat membunuh virus seperti influenza dan herpes , tetapi tidak dapat
membunuh virus polio,hepatitis B atau M , dan tuberculosis.

Desinfeksi tingkat tinggi adalah semua mikroba,sebagian dari spora bakteri terbunuh,
dapat dilakukan dengan pendidihan selama 20 menit atau dengan penjenuhan dengan jumlah
besar desinfektan selama 30 menit. Misalnya menggunakan glutaraidehid atau H2O2.membunuh
semua organisme dengan pengkecualian spora bakteri.

2
2. PENGERTIAN STERILISASI

Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada
peralatan kesehatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau
menggunakan bahan kimia. Sterilisasi alat kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk
mencegah terjadinya infeksi ketika peralatan tersebut digunakan.

Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan


organisme luar,pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis,pada pembuatan
makanan dan obat obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting.

Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit proses fisik maupun kimiawi.sterilisasi juga
dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman pantogen atau kuman apantogen beserta
spora yang ada pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus,stoom,menggunakan
panas tinggi,atau bahkan bahan kimia.jenis sterilisasi ini antara lain sterilisasi cepat,sterilisasi
panas kering,sterilisasi gas ( formalin H2O2 ) dan radiasi ionnisasi.

Hal Hal yang harus diperhatikan dalam sterilisasi diantaranya :

a. Sterilisator ( alat untuk mensterilkan ) harus siap pakai , bersih dan masih berfungsi .
b. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan
menyebutkan jenis peralatan , jumlah , dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagiann dapat steril.
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu selesai.
e. Memindahkan alat steril kedalam tempatnya dengan korentang steril.
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,bila terbuka harus
disterilisasi ulang.

3
B. TUJUAN STERILISASI DAN DESINFEKSI
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mencegah makanan menjadi rusak
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industry
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yang dipakai dalaam melakukan
biakan murni
C. PERBEDAAN STERILISASI DENGAN DESINFEKSI
a. Sterilisasi

Membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri.Dalam sterilisasi, suatu benda


di bebaskan dari suatu mikroorganisme secara kimiawi atau secara fisika.

b. Desinfeksi tingkat tinggi

Membunuh semua organisme dengan pengkecualian spora bakteri.Dalam desinfeksi ,


infektifitas potensial dari benda atau material yang rusak atau di binasakan dengan menggunakan
germicidal agents.

D. PERSAMAAN STERILISASI DENGAN DESINFEKSI


a. Keduanya dipakai untuk pencegahan infeksi
b. Keduanya membunuh mikroorganisme dan organisme

4
E. Macam-Macam Sterilisasi

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,fisik dan
kimiawi:

1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)


Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil ( 0.22 mikron sampai 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan saringan tersebut .proses ini bertujuan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotic.
2. Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran
a. Pemanasan
a.Pemijaran /flambir
cara ini dipakai langsung,sederhana,cepat dan dapat menjamin sterilisasinya
,namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja.
ALAT ALAT YANG DISTERILKAN :
1. Benda benda dari logam misalnya (jarum inokulum, pinset, batang L, dll)
2. Benda benda dari kaca
3. Benda benda dari porselen
BAHAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Baskom besar yang bersih
2. Brand spritus
3. Korek api
CARA KERJA
1. Siapkan alat alat yang akan disterilkan
2. Kemudian brand spritus dituangkan ke waskom
3. Nyalakan api
4. Lalu alat-alat yang akan di sterilkan dimasukan kedalam api
b. Udara panas kering
Cara ini pada dasarnya adalah proses oksidasi , cara ini memerlukan suhu yang
lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah

5
ALAT ALAT YANG DAPAT DI STERILKAN
1. Benda benda dari logam
2. Zat-zat seperti bubuk,talk,vaselin dan kaca
BAHAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. OVEN
2. LAP
3. Pembungkus menggunakan aluminium foil
CARA KERJA
1. Cuci ,sikat dan desinfeksi alat terlebih dahulu
2. Keringkan dan lap lalu diset menuru kegunaannya
3. Beri indikator setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus pakai aluminium foil
5. Oven dipanaskan dengan temperatur yang diperlukan
6. Masukkan alat dan perhatikan derajat pemanasannya
c. Uap air panas

Konsep ini mirip dengan mengukus .bahan yang mengandung air lebih tepat
menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi teknik desinfeksi termurah hanya 15
menit setelah air mendidih beberap bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini.

d. Uap air panas bertekanan

Menggunakn autoklaf suhu 121 C dan tekanan 15 lbs , apabila sedang bekerja makan
akan terjadi koalugasi.untuk mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik digunakn bacillus
stearothermophilus bila media yang telah disterilkan . diinkubasi selama 7 hari berturut turut
apabila selama 7 hari berturut media keruh maka otoklaf rusak media jernih maka otoklaf
baik.keterkaitan suhu dalam autoklaf .

Prinsip cara kerja autoklaf

Autoklaf adalah alat untuk memsterilkan berbagai macam alat & bahan yang
menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 1210C.Untuk cara kerja penggunaan autoklaf
telah disampaikan di depan.

6
Cara Penggunaan :

1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air
hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.

2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup
harus dikendorkan.

3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.

4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.

5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan
tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke
angka nol).

7. Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-
hati.Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi
memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas.

Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan tekanan 15 lb/in2 (SI =
103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 1210C atau 249,8 0F adalah karena air
mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi.

Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih pada
suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan
tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 1210C.

Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada
ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan

7
pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu
1210C untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu
1210C dan tekanan 15 psi selama 15 menit.Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam
autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi
autoklaf.

Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup
sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai.,
maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.

Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai 0 psi.

Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.Untuk mendeteksi bahwa
autoklaf bekerja dengan sempurna dapat digunakan mikroba pengguji yang bersifat termofilik
dan memiliki endospora yaitu Bacillus stearothermophillus, lazimnya mikroba ini tersedia secara
komersial dalam bentuk spore strip. Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf dan
disterilkan. Setelah proses sterilisai lalu ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka
menunjukkan autoklaf telah bekerja dengan baik.

8
Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah :

Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim

Paelarut organik, seperti fenol

Buffer engan kandungan detergen, seperti SDS

Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan


hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut :

Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat

Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa garam mineral
lain.

Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar

Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf

Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0

Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum dari total volumenya, sisa ruang
dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1L yang ditampung pada erlenmeyer 2L maka
sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit.

4. Sterilisasi secara kimiawi


Beberapahal yang harus kita perhatikan dalam desifektan kimia :
1. Rongga
2. Sebaiknya bersifat membunuh
3. Waktu disinfeksi harus tepat
4. Pengenceran harus sesuai anjuran
5. Sebaikanya menyediakan hand lotion merawat tangan setela kontak dengan
disinfektan

9
Factor factor yang memperngaruhii setrilisasi kimia :

1. Jenis bahan yang digunakan


2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat kuman
4. pH
5. Suhu

Sterilisasi secara kimia biasanya menggunakan senyawa desifektan antaralain :


alhokol,halogen,yodium,klorin,fenol

CARA KERJA
1. Letakan peralatan dalam keadaan kering
2. Pastikan alat terendam seluruhnya dengan larutan kimia
3. Rendam selama 20 menit
4. Catat lama peralatan terendam dibuku khusus
5. Bilas peralatan dengan air matang dan anginkan sampai kering
6. Setelah kering alat dapat digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat
tinggi berpenutup rapat

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Metode sterilisasi merupakan Metode praktis yang dirancang untuk
membersihkan dari mikroorganisme atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya,
yang nyata dari kepentingan dasar di banyak keadaan.
B. SARAN
Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna maka akan menjamin keselamatan
kerja dan berkurangnya potensi terpapar mikroorganisme.dan adapat digunakan untuk
mencegah ataupun mengendalikan infeksi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Makalah-sterilisasi-dan-disinfeksi-buikit-141128064926-conversion-gate01 (1).pdf

http://warungbidan.blogspot.co.id/2017/09/makalah-kdk-tentang-sterilisasi.html#

http://glycine-kurniawan.blogspot.co.id/2013/02/sterilisasi-alat-dan-bahan.html

http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/05/sterilisasi-dan-desinfeksi-tingkat.html

12

Anda mungkin juga menyukai