Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Hipertensi
a. Definisi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada dua kali pengukuran atau
atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
syaraf, ginjal, dan pembuluh darah makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah distolik lebih darih 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2014).
b. Etiologi Hipertensi
2. Faktor genetik, individu dengan orang tua hipertensi mempunyai resiko dua
kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada individu yang tidak
dan pencegahan.
60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90
mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang
karena proses menua adalah hal yang alami dan tidak bisa hindari. Oleh
terhadap kesehatan sangatlah mudah dan murah asal tekun dan mau
4. Jenis kelamin, setiap jenis kelamin memiliki struktur organ dan hormon
khas dan pembeda satu dengan lainnya. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada orang berkulit hitam daripada yang berkulit putih. Belum diketahui
secara pasti penyebabnya, tetapi pada orang kulit hitam ditemukan kadar
renin yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopresin yang lebih
besar.
6. Stres, stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah
stres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi dan
tetapi juga banyak penyakit fisik berat lainnya yang disebabkan oleh stres.
Hidup sehat dan menggunakan pola pikir sehat merupakan salah satu cara
berat badan dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Pada populasi
yang tidak ada peningkatan berat badan seiring umur, tidak dijumpai
faktor resiko yang potensial untuk ditiadakan dalam upaya melawan arus
peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit kardiovaskuler secara
darah seseorang. Selain tidak bagus bagi tekanan darah, alkohol juga
10. Kafein, kandungan kafein selain tidak baik pada tekanan darah dalam
tidak baik seperti tidak bisa tidur, jantung berdebar-debar, sesak nafas dan
aman sesuai dengan kondisi tubuh maka datanglah ke dokter dan mintalah
11. Kurang olahraga, dengan adanya kesibukan yang luar biasa, manusia pun
merasa tidak punya waktu lagi untuk berolahraga. Akibatnya, kurang gerak
dan kurang olahraga. Kondisi inilah yang memicu kolesterol tinggi dan juga
hipertensi.
c. Patofisiologi Hipertensi
menahan tekanan yang tinggi ketika darah dipompakan keluar. Jika tekanan
darah lebih tinggi dari biasanya selama bertahun-tahun seperti pada hipertensi
yang tidak diobati, pembuluh darah tersebut menjadi rusak, lapisan pada arteri
menjadi kasar dan tebal, pada akhirnya terjadi penyempitan sehingga menjadi
kurang lentur dari sebelumnya. Jika arteri menjadi terlalu sempit darah tidak
dapat melaluinya dengan benar, dan bagian yang bergantung pada arteri
pada arteri sehingga bagian tubuh yang dilayaninya menjadi mati (Harahap,
2013).
d. Klasifikasi hipertensi
prehipertensi bagi tekanan darah sistolik yang berkisar antara 120-139 mmHg
dan atau diastolik antara 80-89 mmHg yang berlawanan dengan klasifikasi
JNC-6 yang memasukkan dalam kategori normal dan normal tinggi. Kategori
The Eighth Joint National Committee (JNC-8) pada tahun 2014 tidak
diaman guidelines ini berbasis bukti dan reviewer dari berbagai macam
dan European Society of Cardiology (ESG) tidak berubah dari tahun 2003,
2007 dan 2013. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan dara sistolik 140
penelitian, pasien dengan tekanan darah tersebut bila diberikan terapi untuk
Program juga sama, TDS 140 mmHg dan /atau TDD 90 mmHg. Bila TD
normal tinggi (TDS 130-139 mmHg dan /atau TDD 8-89 mmHg), diperlukan
berkuang secara spontain setelah bebrapa jam, dizzine, palpasi, mudah lelah
f. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaaan laboratorium
hipokoagulabilitas,anemia.
danada DM.
g. Penatalaksanaan medis
dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah arteri pada atau kurang
dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes melitus atau
tinggi.
2. Pilih kelas obat yang memiliki efektivitas terbesar, efek samping terkecil,
da peluang terbesar untuk dierima oleh pasien. Dua kelas obat tersedia
h. Komplikasi hipertensi
2. Hipertensi merusak kinerja otak, kinerja otak juga bisa terganggu dari
jantung.
mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara rutin maka hal ini dapat
menyebabkan kematian.
4. Hipertensi menyebabkan kerusakan mata, karena adanya gangguan tekanan
hipertensi tersebut.
menyebabkan stroke yang dapat menjurus pada kerusakan otak dan saraf.
a. Definisi
berasal dari kata stringere yang mempunyai arti ketegangan, dan tekanan. Stress
merupakan relaksi yang tidak diharapkan yang muncul disebabkan oleh tingginya
antara kekuatan dan kemampuannya terganggu. Stress adalah suatu kondisi dimana
keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stress bukan karena
penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stress
tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemah dan rendahnya daya tahan
Stres adalah suatu respon fisik normal terhadap suatu peristiwa yang
beberapa cara, seperti yang ketika seseorang mengalami tubuh akan melakukan
pertahanan secara otomatis yang dikenal dengan sebutan fight or fight reaction atau
yang terganggu. Stres merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap orang.
Stres memberikan dampak secara total pada individu seperti dampak: fisiksosial,
b. Etiologi stres
stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal adalah penyebab stress yang
berasal dari dalam diri individu, dan stressor eksternal adalah penyebab stress yang
berasal dari luar diri individu. Terjadinya stress pada lanjut usia pertama adalah
konsekuensi biologik dari penyakit fisik yang diderita pasien yang berhubungan
dengan perubahan neurohumoral pada sistem saraf pusat. Kedua, akibat efek samping
c. Klasifikasi stres
Para peneliti membedakan antara stress yang merugikan atau merusak yang
disebut sebagai distress dan stress yang menguntungkan atau membangun, yang
disebut sebagai eustres (Safaria & Saputra, 2005). Selye (1976) dalam Potter & Perry
(2005) membagi stress menjadi dua, yaitu eustres dan distress (Mardiana,2014)
Quick dan Quick dalam Prasetyo, (2015) mengkategorikan jenis stres menjadi
dua, yaitu:
1. Eustress, adalah akibat positif yang ditimbulkan oleh stres yang berupa timbulnya
rasa gembira, perasaan bangga, menerima sebagai tantangan, merasa cakap dan
2. Distress, adalah akibat negatif yang merugikan dari stres, misalnya perasaan
bosan, frustrasi, kecewa, kelelahan fisik, gangguan tidur, mudah marah, sering
d. Sumber-sumber stres
yaitu :
1. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu sumber stress pada individu. Sebagai contoh
pada seorang Lansia. Lansia dihadapkan pada beban dan tuntutan dari
lingkungan.
2. Tubuh
Tubuh juga berespon terhadap perubahan yang terjadi, kecemasan dan beban
jenuh.
mengalami stress.
3. Gejala emosi seperti cemas, depresi, putus asa, mudah marah, ketakutan,
disenangi.
f. Penyebab stres
menjadi dua.
1. stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal adalah penyebab stress
2. stressor eksternal adalah penyebab stress yang berasal dari luar diri individu.
g. Tingkat stres
1. Stres Ringan Suzanne & Brenda dalam Mardiana, (2014) mengatakan pada fase
2. Stres Sedang
Fase ini ditandai dengan kewaspadaan, focus pada indera penglihatan dan
mengatasi situasi yang dapat mempengaruhi dirinya (Suzanne & Brenda dalam
Mardiana, 2014)
3. Stres berat
Stress kronis yang terjadi beberapa minggu sampai tahun. Semakin sering dan
lama situasi stress, semakin tinggi resiko kesehatan yang ditimbulkan (Wiebe &
h. Respon Stres
Menurut (Smeltzer & Bare dalam Purwati, 2012). Stres dapat menghasilkan berbagai
respon yang dapat berguna sebagai indikator dan alat ukur terjadinya stres pada
individu. Respon stres dapat terlihat dalam berbagai aspek, yaitu respon fisiologis,
adaptif, dan psikologis. Respon fisiologis berupa interpretasi otak dan respon
neuroendokrin; respon adaptif berupa tahapan General Adaptif Syndrome (GAS) dan
Syndrome Adaptasi Lokal (LAS) . Respon psiklogis dapat berupa perilaku konstruktif
neural dan hormonal yang mengakibatkan konsekuensi jangka pendek dan panjang
bagi otak dan tubuh. Dalam rspon stres, implus aferen akan ditangkap oleh organ
pengindra dan internal ke pusat saraf otak lalu diteruskan sampai ke hipotalamus.
mengembalikan tubuh dalam keadaan homeostatis (Smeltzer & Bare dalam Purwanti,
2012). Jika tubuh tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, maka
1. Tingkat stres adalah hasil penilaian terhadap berat ringanya stres yang dialami
seseorang (Crowford & Henry dalam Purwanti, 2012). Tingkat stres diukur
scale (skala penilaian). Tingkat stres pada instrumen ini berupa normal, ringan,
sedang, berat, dan sangat berat. DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur
secara konvensional mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih
dari status emosional, secara signifiksn yang digambarkan sebagai stres. DASS
dapat digunakan baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan penelitian
a. Devinisi
Terapi seni menggambar berkelompok disebut juga terapi seni kreatif atau
terapi seni ekspresif atau psikologi seni. Terapi ini merupakan terapi yang
artistik, dan melalui proses kreatif (Saunders 2007), Menurut American Art
klien untuk produksi seni yang dibuat sebagai refleksi perkembangan individu,
kesehatan, praktek, dan produk yang saat ini tidak dianggap sebagai bagian dari
Seseorang terkadang kewalahan oleh intensitas emosi yang sulit dihadapi, baik
oleh diri sendiri maupun orang lain di dalam kehidupan. Terapi seni
Bahan menggambar dan teknik harus sesuai dengan usia dan kemampuan
hasil artistik.
Terapi ini mengandung dua proses bagian yaitu penciptaan seni dan penemuan
makna. Sesuai dengan teori Freud dan Jung dari bawah alam sadar dan tidak
sadar terapi ini mengasumsikan bahwa simbol visual dan gambar adalah
tidak dapat dikatakan ke dalam karya seni. Karya seni yang dihasikan ini
Kunci dari terapi seni efektif adalah pada klien dan juga interprestasi karya
menciptakan mood yang positif, meningkatkan rasa percaya diri dan self
5. Anak-anak dan orang muda yang memiliki masalalu sesuai di sekolah dan
9. Klien usia muda yang tidak dapat mengidentifikasi emosi dengan kata-kata.
10. Remaja dan orang dewasa yang tidak mampu atau tidak mau berbicara
a. Persiapan
Alat yang disiapkan meliputi kertas gambar, pensil, pensil warna, crayon,
b. Prosedur