Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul GEOSTRATEGI INDONESIA tepat
pada waktunya.
Makalah ini disusun oleh penulis sebagai salah satu sarana untuk mendalami
pemahaman tentang Geostrategi Indonesia.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa karena setiap bangsa yang
bernegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan kebijakan,sarana dan sasarn
perwujudan kepentingan dan tujuan nasionalmelalui pembangunan sehingga bangsa tersebut
tetap eksis dalam arti ideologis,politis,ekonomis,sosial budaya dan hankam. Geostrategi
diartikan sebagai metode metode atau aturan aturan untuk mewujudkan cita cita dan tujuan
melalui proses pembangunan yang memberi arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan
yang lebih baik,lebih aman,dan bermartabat. Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah
strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara Republik Indonesia
sebagai ruang hidup nasional guna merancang arahan tentang kebijakan,sarana dan sasaran
pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut. Bagi bangsa
Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi,sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 ,melalui proses
pembangunan nasional.Karena tjuan itulah maka hal itu sebagai pegangan atau doktrin
pembangunan. Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara
negara agar dalam hidup berbangsa dan bernegara dalam lingkup nasional diarahkan untuk
mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,memajukan ksejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi Ketahanan Nasional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah bentuk konsep ketahanan nasional Indonesia
2. Apakah tujuan dari ketahanan nasional Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditujunkkan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Memahami ,memperdalam dan memperluas ilmu tentang Geostrategi yang dijalankan
oleh indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana arti pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan
politik di Indonesia.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya memperjuangkan kesetaraan gender dalam
kehidupan politik di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber daya alam;
b. Faktor berubah (dynamic factors) terdiri atas kemampuan industri, militer, demografi,
karakter nasional, modal nasional, moral nasional, dan kualitas diplomasi.
3. Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins Unsur kekuatan nasional
terdiri atas tanah, sumberdaya, penduduk, teknologi, idiologi, moral, dan kepemimpinan. 4 4.
Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra
8. Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tiga, yaitu a. Alamiah terdiri atas geografi,
sumberdaya, dan penduduk; b. Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik,
budaya dan moral nasional; c. Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, kebijakan
kepemimpinan. 5. Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. Mahan Unsur-unsur kekuatan
nasional terdiri atas letak geografi, wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak
nasional, dan sifat pemerintahan. 6. Unsur kekuatan nasional menurut Cline Unsur-unsur
kekuatan nasional terdiri atas sinergi antara potensi demografi dan geografi, kemampuan
ekonomi, militer, strategi nasional, dan kemauan nasional. 7. Unsur kekuatan nasional model
Indonesia Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan dengan gatra dalam
ketahanan nasional Indonesia. Pemikiran tentang gatra dalam ketahanan nasional dirumuskan
dan dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan
nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra. a. Trigatra adalah aspek alamiah
(tangible) yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah. b. Pancagatra adalah
aspek social (intangible) yang terdiri atas idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Bila dibandingkan perumusan unsur-unsur kekuatan
nasional/ketahanan nasional di atas, pada hakikatnya dapat dilihat adanya persamaan. Unsur-
unsur demikian dianggap mempengaruhi Negara dalam mengembangkan kekuatan
nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
Pertanyaan dasarnya adalah dalam kondisi apa atau bagaimana unsur-unsur tersebut dapat
dikatakan mendukung kekuatan nasional suatu negara. Bila mana suatu unsur justru dapat
melemahkan kekuatan nasional suatu negara? Pertanyaan demikian dapat diperinci dan
diperjelas. Misalnya, penduduk yang bagaimanakah yang mampu mendukung kekuatan
nasional suatu negara, wilayah atau geografi yang seperti apa dapat mengembangkan
kekuatan sebuah bangsa, dan seterusnya. Jawaban eksploratif atas pertanyaan tersebut sampai
pada kesimpulan bahwa pada hakikatnya ketahanan nasional adalah sebuah kondisi atau
keadaan. 5
9. Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat diketahui melalui pengamatan atas
sejumlah gatra dalam suatu kurun waktu tertentu. Hasil pengamatan yang mendalam itu akan
menggambarkan tingkat ketahanan nasional.Apakah ketahanan nasional Indonesia
kuat/meningkat atau lemah/menurun.Lemah atau turunnya tingkat ketahanan nasional akan
menurun kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman yang terjadi. Apakah pengamatan
tersebut kita lakukan pada sejumlah gatra yang ada pada tingkat wilayah atau regional maka
akan menghasilkan kondisi ketahanan regional.
Dalam proses demokratisasi, persoalan partisipasi politik perempuan yang lebih besar,
reperesentasi dan persoalan akuntabilitas menjadi persyaratan mutlak bagi terwujudnya
demokrasi yang lebih bermakna di Indonesia. Demokrasi yang bermakna adalah demokrasi
yang memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan mayoritas penduduk Indonesia yang
terdiri dari perempuan. Ide bahwa politik bukan wilayah bagi perempuan adalah ide yang
selalu didengungkan selama berabad-abad, dan ternyata memang sangat efektif untuk
membatasi perempuan untuk tidak memasuki wilayah ini. Terminologi publik dan privat
yang erat kaitannya dengan konsep gender, peran gender, dan stereotype, telah menciptakan
ketidaksetaraan dan ketidakadilan di antara perempuan dan laki-laki.
Akibat yang paling jelas dari situasi politik seperti itu adalah marjinalisasi dan
pengucilan perempuan dari kehidupan politik formal. Ini artinya, keberadaan perempuan
dalam kehidupan politik formal di banyak tempat memperlihatkan gambaran yang tidak
menggembirakan. Akar dari semua persoalan tersebut adalah budaya patriarki yang
menghambat semua ruang gerak perempuan di semua bidang, termasuk bidang politik.
Demokrasi berkaitan erat dengan politik. Konsep demokrasi berasal dari istilah politik yang
berarti pemerintahan oleh rakyat. Di dalamnya terkandung makna dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Dalam terminologi politik yang bias gender, untuk waktu yang lama,
pengertian partisipasi dari rakyat, oleh rakyat, dan umtuk rakyat hanya diartikan secara
terbatas hanya untuk beberapa kalangan tertentu dalam masyarakat, dan tentu saja tidak
termasuk perempuan di dalamnya. Keterwakilan perempuan adalah untuk menyuarakan
kepentingan perempuan.
Pada titik ini, yang banyak diabaikan oleh banyak kalangan, bahkan oleh kalangan
perempuan sendiri, adalah bahwa kepentingan-kepentingan perempuan memang lebih baik
disuarakan oleh perempuan sendiri karena mereka sesungguhnya paling mengerti kebutuhan
perempuan. Dalam kerangka demokrasi yang representative, pandangan dari kelompok yang
berbeda harus dipertimbangkan dalam memformulasikan keputusan dan kebijakan yang akan
dibuat. Mempertimbangkan kepentingan perempuan dan melibatkan laki-laki dan perempuan
dalam proses pembuatan kebijakan adalah dasar dari kerangka demokrasi yang mendorong ke
arah kesetaraan dan keadilan gender.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di Indonesia, isu kesetaraan gender akhir-akhir ini menjadi isu yang tidak ada
habisnya dan masih berusaha terus diperjuangkan baik di tingkat eksekutif maupun legislatif.
Permasalahan tentang kesetaraan gender ini mencakup substantif pemahaman tentang
kebijakan perspektif gender itu sendiri. Oleh karenanya, gerakan gender kemudian menjadi
arus utama di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Dalam proses demokratisasi,
persoalan partisipasi politik perempuan yang lebih besar, reperesentasi dan persoalan
akuntabilitas menjadi persyaratan mutlak bagi terwujudnya demokrasi yang lebih bermakna
di Indonesia. Demokrasi yang bermakna adalah demokrasi yang memperhatikan dan
memperjuangkan kepentingan mayoritas penduduk Indonesia yang terdiri dari perempuan.
Ide bahwa politik bukan wilayah bagi perempuan adalah ide yang selalu didengungkan
selama berabad-abad, dan ternyata memang sangat efektif untuk membatasi perempuan untuk
tidak memasuki wilayah ini. Terminologi publik dan privat yang erat kaitannya dengan
konsep gender, peran gender, dan stereotype, telah menciptakan ketidaksetaraan dan
ketidakadilan di antara perempuan dan laki-laki. Akibat yang paling jelas dari situasi politik
seperti itu adalah marjinalisasi dan pengucilan perempuan dari kehidupan politik formal.
Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk memperjuangkan kesetaraan gender dalam
kehidupan politik, yang nantinya diharapkan akan memberikan perubahan pandangan tentang
budaya patriakhi bagi masyarakat, sehingga kemungkinan terpilihnya peminpin politik
perempuan akan sama dengan kemungkinan terpilihnya peminpin politik laki-laki. Sehingga
kesetaraan gender dalam dunia perpolitikan akan semakin maju dan efek sampingnya untuk
kemajuan usaha pemberantasan korupsi bisa segera dirasakan.
3.2 Saran
Dalam upaya kesetaraan gender di Indonesia, khususnya dalam dunia politik, perlu
adanya upaya yang sinergis dan berkesinambungan, dengan melibatkan semua pihak yang
menjadi pelaku politik khususnya partai politik, organisasi kemasyarakatan dan pemerintah
melalui instansi terkait dalam penyelenggaraan pendidikan politik bagi perempuan.