Anda di halaman 1dari 20

Modul Sistem Bahan Bakar

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas tentang
beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa dan memelihara system
bahan bakar bensin dengan prosedur yang benar.
Judul modul ini adalah sistem bahan bakar bensin sepeda motor, di dalamnya akan
dibahas mengenai komponen, fungsi dan cara kerja sistem bahan bakar konvensional sepeda
motor, dan melakukan perbaikan sistem bahan bakar konvensional sepeda motor.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
a. Mengidentifikasi sistem bahan bakar sepeda motor
b. Memeriksa komponen sistem bahan bakar
c. Mendiagnosa gangguan pada sistem bahan bakar sepeda motor
d. Memperbaiki sistem bahan bakar sepeda motor

2. Tujuan Pembelajaran Khusus


a. Siswa dapat menyebutkan komponen sistem bahan bakar dan menjelaskan fungsinya.
b. Siswa dapat menjelaskan cara kerja karburator
c. Siswa dapat menganalisa / memperbaiki kerusakan pada sistem bahan bakar sepeda motor.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Adapun petunjuk dari penggunaan modul ini antara lain :
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini,
kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara
penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami
dapat ditanyakan kepada guru mata pelajaran tersebut.
2. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah
dibahas.

3. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang
diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya
kepada guru yang mata pelajaran tersebut.

D. Alokasi Waktu
Modul ini dipelajari dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.

E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul


Peralatan yang digunakan dalam penyampaian materi pada mudul ini dapat berupa :
alat tulis, papan tulis, dan spidol warna.
BAB II
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

A. Sistem Bahan Bakar sepeda motor


aaaaaaaSistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan
mengirim campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar. Dilihat dari cara
pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut ada dua macam. Cara pertama,
masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara dihisap, sedangkan cara kedua
masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara diinjeksikan. Cara pertama biasa
disebut sistem bahan bakar konvensional (karburator), sedang cara kedua disebut sistem
injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat dibagi menjadi sistem bahan bakar
mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik dan biasa disebut EFI (Electronic
Fuel Injection). Pada sistem konvensional (karburator), ada 3 tipe karburator, yaitu : (1)
karburator dengan ventury tetap, (2) karburator dengan ventury berubah-ubah, (3)
karburator dengan kecepatan konstan.

1. Komponen Sistem Bahan Bakar konvensional


aaaaaaaSeperti halnya pada sistem yang lainnya, pada sistem bahan bakar konvensional juga
terdiri dari bermacam macam konponen. yakni terdiri atas : tangki bahan bakar, saluran
bahan bakar/slang, saringan bahan bakar, saringan udara dan karburator.

a. Tangki bahan bakar.


aaaaaaaPada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan
tangki bahan bakar sepeda motor biasanya diletakkan dibawah tadel atau tempat duduk
kemudi kendaraan/motor. Ini membantu agar bahan bakar bisa langsung mengalir ke
karburator tanpa menggunakan pompa bahan bakar. Bagian dalam tangki dilapisi bahan
pencegah karat. Disamping itu tangki juga dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk
mencegah perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak
rata. Lubang saluran masuk bahan bakar ke saluran utama terletak 2-3 cm dari dasar tangki
untuk mencegah endapan dan air dalam bensin ikut terhisap ke dalam saluran.
3
Gambar Tangki bahan bakar

b. Saluran bahan bakar


aaaaaaaPada sistem bahan bakar sepeda motor terdapat satu saluran bahan bakar yaitu :
aliran bahan bakar dari tangki ke karburator, tanki bahan bakar menggunakan selang karet.
c. Saringan bahan bakar
aaaaaaaSaringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan karburator yang berfungsi
untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan
terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah
masuknya air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di
dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.

Gambar Saringan bahan bakar


d. Saringan udara
Saringan udara di letakkan pada saluran udara masuk pada karburator. Fungsi saringan udara
adalah untuk menyaring udara apabila terdapat kotoran ataupun debu.

Gambar Saringan udara

2. Cara Kerja Karburator


Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat beberapa sistem yaitu :

1) Sistem Pelampung
Pelampung fungsinya mengatur pergerakan katup pelampung ( float valve ) menutup dan
membuka berdasarkan jumlah bahan bakar dalam mangkok pelampung.

Sedangkan pin pelampung berfungsi untuk mengikat/ menahan kedudukan pelampung


agar dapat bergerak turun naik.
Gambar Sistem pelampung

Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar,
sedang jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang
berasal dari badan/mangkok/slang bahan bakar. Apabila permukaan bahan bakar di dalam
ruang pelampung turun, maka pelampung akan turun sehingga jarum pelampung membuka
saluran masuk. Akibatnya bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar mengalir masuk
ke ruang pelampung. Selanjutnya apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung
naik, maka pelampung ikut naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar.
Akibatnya aliran bahan bakar terhenti. Demikian seterusnya. Permukaan bahan bakar
diharapkan selalu konstan walaupun putaran mesin berubah-ubah, maka pada katup jarum
dipasang pegas yang berfungsi untuk mencegah pembukaan katup jarum pada saat kendaraan
terguncang.

2) Sistem Stasioner dan Kecepatan lamban


Putaran langsam (idle speed) adalah putaran mesin (rpm) terendah tanpa beban sesuai
spesifiksi pabrik. Pada saat ini kondisi jet needle dan katup skep (throttle valve) menutup
sehingga main jet (saluran utama) tidak mengeluarkan bahan bakar. Udara mengalir melalui
saluran udara (slow air bleeded) menuju slow jet. Jumlah bahan bakar dan udara yang
diberikan hanya cukup untuk mempertahankan mesin tetap hidup pada putaran idle. Jadi
pada kondisi seperti ini yang aktif adalah slow air bleede dan slow jet. Jika putaran idle speed
tidak sesuai dengan ketentuan maka kita dapat melakukan penyetelan dengan memutar
sekrup katup skep (pilot valve screw).
Gambar Sistem stasioner dan kecepatan lambat/langsam

3) Sistem kecepatan menengah


Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari putaran
maksimum, yaitu katup skep ( throttle valve ) berada pertengahan membuka saluran udara
utama ( air flow ), begitu juga dengan posisi gas tangan berada setengah lintasan maksimum.
Udara mengalir melalui saluran venturi dan slow air bleeded. Jarum skep ( jet needle ) yang
berhubungan dengan katup skep ( throttle valve ) akan terangkat ketika handle gas kita putar
sehingga bahan bakar akan keluar melalui main jet dan slow jet. Jumlah bahan bakar yang
keluar melalui main jet akan diatur oleh jet needle ( jarum yang berbentuk tirus ).
Gambar Sistem kecepatan menengah

4) Sistem Kecepatan Maximum


Putaran maksimum engine akan berputar pada putaran yang tinggi, saat ini gas ditarik
sampai lintasan penuh. kondisi seperti ini katup skep ( throttle valve) membuka penuh
sehingga udara akan mengalir seluruhnya melalui venturi. jet needle juga akan terangkat
seluruhnnya akibatnya bahan bakar akan keluar seluruhnya melalui main jet. Hal spesifik
yang terjadi pada putaran maksimun ini adalah bahan bakar lebih cepat menuju slinder
sehingga saat dikompersikan kompoisi percampuran antara bahan bakar dan udara tidak
sebanding, dimana bahan bakar lebih banyak dari pada udara akibatnya terjadi campuran
kaya. Ini akan mengakibatkan polusi dan pemborosan bahan bakar. Untuk itu pada karburator
dilengkapi dengan main air bleeded yang bertujuan menambah udara kedalam aliran saat
putaran tinggi.

5) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian
campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake
manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan
mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup.
Sistem cuk membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke
dalam silinder apabila mesin masih dingin. Oleh sebab itu ditambah dengan sistem
cuk/choke. Sistem choke berfungsi untuk membuka dan menutup katup cuk. Dalam sistem ini
digunakan lingkage untuk dihubungkan ke stang kemudi. Apabila pengemudi akan membuka
atau menutup katup cuk cukup menarik tuas cuk yang ada pada samping bawah stang kemudi
bagian kiri. Pada tipe lain terdapat sistem cuk yang dihubungkan langsung dengan bodi
karburator.

Gambar Sistem choke

3. Latihan
1. Jelaskan fungsi dari karburator?

2. Jelaskan setiap sistem yang terdapat pada karburator dengan singkat dan jelas?

B. Pertemuan II : Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Konvensional


(Karburator)

1. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Konvensional


Jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional sepeda motor yang
dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan
dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang
operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang
berdebu dan pemakaian berat (diforsir).
Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar
konvensional yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas
sepeda motor yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat
jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai.
Tabel Jadwal Perawatan Berkala (Teratur) Sistem Bahan bakar Konvensional
No Bagian Yang Diservis Tindakan setiap dicapai jarak tempuh
1 Saluran (slang) bahan bakar Periksa saluran bahan bakar setelah menem
(bensin) puh jarak 1.500 km, 3.000 km dan
seterusnya setiap 2.000 km. Ganti setiap 4
tahun
2 Saringan Bahan bakar Periksa dan bersihkan saringan bahan bakar
setelah menempuh jarak 500 km, 2.000 km,
4.000 km dan seterusnya bersihkan setiap
4.000 km
3 Karburator Periksa, bersihkan, setel putaran
stasioner/langsam setelah menempuh jarak
500 km, 2.000 km, 4.000 km, dan seterusnya
setiap 2.000 km
4 Cara kerja gas tangan Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan
setelah menempuh jarak 500 km, 2.000 km,
4.000 km, 8.000 km dan seterusnya setiap
2.000 km
5 Kabel gas Beri oli pelumas setiap 6.000 km

6 Handel gas Beri gemuk setiap 12.000 km


7 Saringan udara Periksa dan bersihkan saringan udara setelah
menempuh jarak 3.000 km dan seterusnya
bersihkan setiap 2.000 km. Ganti setiap
12.000 km

2. Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Bahan Bakar Konvensional


Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem bahan bakar
konvensional yang umum terjadi pada sepeda mesin, untuk diketahui kemungkinan
penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).

Tabel Sumber-sumber kerusakan sistem bahan bakar konvensional (karburator)


Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar)
Masalah pada kecepatan 1. Pilot air jet tersumbat atau 1. Periksa dan
rendan dan stasioner lepas bersihkan
(langsam)
2. Pilot outlet tersumbat 2. Periksa dan ganti
bila perlu
3. Piston choke tidak 3. Periksa dan setel
sepenuhnya tertutup
4. Kerusakan pada joint 4. Periksa dan ganti
(sambungan) karburator atau bila perlu
sambungan pipa vakum

Mesin tidak mau hidup 1. Pipa bahan bakar tersumbat 1. Periksa dan
bersihkan
2. Starter jet tersumbat 2. Periksa dan
bersihkan
3. Piston choke tidak berfungsi 3. Periksa dan
setel
4. Udara masuk dari saluran 4. Periksa dan
karburator atau pipa vakum setel
tersumbat
5. Penyumbatan pada joint antara 5. Periksa dan
sarter body dan karburator kencangkan
karburator
Kelebihan bahan bakar 1. Needle valve pada sistem 1. Ganti
pelampung rusak atau aus
2. Pegas (spring) pada needle 2. Ganti
valve patah
3. Permukaan bahan bakar 3. Setel
terlalu tinggi atau terlalu rendah ketinggian
pelampung
4. Terdapat benda atau kotoran 4. Periksa dan
di needle valve bersihkan
5. Pelampung tidak bekerja 5. Periksa dan
dengan semestinya setel
Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi
Masalah pada kecepatan rendah 1. Main jet atau main air jet 1. Periksa dan
dan kecepatan tinggi tersumbat bersihkan
2. Needle jet tersumbat 2. Periksa dan
bersihkan
3. Throttle piston (skep) tidak 3. Periksa
berfungsi dengan baik throttle piston
saat jalan
4. Saringan bahan bakar (fuel 4. Periksa dan
filter) tersumbat bersihkan
5. Pipa ventilasi bahan bakar 5. Periksa dan
tersumbat bersihkan

3. Pemeriksaan Saringan Bahan Bakar


Karat atau kotoran di dalam bahan bakar yang sedang mengalir dalam sistem bahan bakar
cenderung mengendap pada saringan. Dalam jangka waktu yang lama saringan bisa
tersumbat dan bisa mengakibatkan tenaga mesin menjadi berkurang. Bersihkan saringan
bahan bakar secara teratur menggunakan udara bertekanan (kompresor). Ganti saringan
bahan bakar yang telah tersumbat.
4. Pemeriksaan dan Perawatan Saringan Udara
a. Keluarkan elemen saringan udara dari kotak saringan udara.
b. Cuci elemen dalam minyak solar atau minyak pembersih yang tidak mudah terbakar dan
biarkan sampai mengering.
c. Celupkan elemen dalam minyak transmisi (SAE 80-90) dan peras keluar kelebihan minyak.
d. Pasang kembali elemen dan tutup kembali kotak saringan udara.
e. Ilustrasi urutan pencucian elemen saringan udara adalah seperti terlihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar saringan udara
5. Pemeriksaan Tinggi Pelampung
Untuk mengetahui tinggi pelampung maka:
1. Buka dan balikan karburator dengan arm (lengan) pelampung bebas.
2. Ukurlah tinggi dengan menggunakan varnier caliper/jangka sorong atau alat pengukur
pelampung (float level gauge) saat lidah pelampung menyentuh dengan ujung jarum (needle
valve).
3. Bengkokan lidah untuk mendapatkan ketinggian yang ditentukan.

Catatan:
1) Ukuran spesifikasi tinggi pelampung berbeda antara merk sepeda motor satu dengan lainnya.
Lihat buku manual masing-masing untuk memastikan ukuran tersebut.
2) Pada sebagian merk sepeda motor (misalnya Honda) tinggi pelampung tidak dapat disetel.
Ganti pelampung secara keseluruhan (set) jika tinggi pelampung sudah tidak sesuai dengan
spesifikasi.
9. Pemeriksaan Penyetelan Putaran Stasioner/Langsam
a. Putar sekrup udara (pilot/idle mixture screw) searah jarum jam sampai duduk dengan ringan
dan kemudian kembalikan pada posisi sesuai spesifikasi yang diberikan.
Catatan:
1) Kerusakan pada dudukan sekrup udara akan terjadi jika sekrup udara dikencangkan terlalu
keras pada dudukannya.
2) Bukaan awal sekrup udara : 2 - 2 putaran keluar (untuk lebih pastinya, lihat buku manual
sepeda motor yang bersangkutan).

Gambar Posisi Sekrup Udara dan Penahan Skep


b. Hangatkan mesin sampai pada suhu operasi/suhu kerja mesin.
c. Setel putaran stasioner mesin dengan sekrup penahan skep (throttle piston).
Putaran stasioner/langsam : 1400 100 rpm (untuk lebih pastinya, lihat buku manual sepeda
motor yang bersangkutan)
d. Putar sekrup udara masuk atau keluar secara perlahan sampai diperoleh kecepatan mesin tertinggi.
e. Ulangi langkah c dan d
f. Setel kembali putaran stasioner mesin dengan memutar sekrup penahan skep.
g. Putar gas tangan perlahan-lahan dan periksa apakah kecepatan putaran mesin naik secara
halus: Jika tidak, ulangi langkah di atas.
Catatan:
1) Sekrup udara telah disetel menurut ketentuan pabrik. Penyetelan tidak diperlukan kecuali
jika karburator dibongkar atau pada saat mengganti sekrup udara dengan yang baru.
2) Mesin harus dalam keadaan hangat untuk mendapatkan ketepatan penyetelan, sekitar 10 menit
dihidupkan sudah cukup untuk menghangatkan mesin dalam mencapai suhu kerjanya.
3) Gunakan tachometer dengan ukuran kenaikan tiap 50 rpm atau lebih kecil.
6. Pemeriksaan Cara Kerja Gas Tangan
1. Periksa apakah putaran gas tangan dapat bekerja dengan lancar dan halus sewaktu membuka
dengan penuh dan menutup kembali secara otomatis pada semua stang kemudi.
2. Periksa kabel gas dari kerusakan, lekukan atau keretakan. Ganti jika sudah rusak, terdapat
lekukan atau retakan.
3. Lumasi kabel gas jika cara kerja gas tangan tidak lancar (terasa berat).
4. Ukur jarak main bebas gas tangan pada ujung sebelah dalam gas

Gambar Jarak Main Bebas Gas Tangan


e. Jarak main bebas gas tangan dapat disetel melalui penyetel gas tangan seperti terlihat pada gambar
di bawah ini.
f. Lepaskan penutup debu pada penyetel.
g. Setel jarak main bebas dengan melonggarkan mur pengunci dan memutar penyetel

Gambar Penyetelan Jarak Main Bebas Gas Tangan


h. Periksa ulang cara kerja gas tangan
i. Ganti (bila perlu) komponen-komponen (parts) yang rusak

1. Latihan.
1. Jelaskan pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan pada system bahan bakar konvensional!
2. Uraikan langkah-langkah penyetelan putaran idel!

BAB III
EVALUASI
A. Test
1. Sebutkan komponen system bahan bakar mekanik dan jelaskan fungsinya?
2. Jelaskan cara kerja sistem stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada
karburator!
3. Untuk apa digunakan venture?
4. Mengapa bensi dapat tersemprot ?
B. Kunci Jawaban
1. Komponen sistem bahan bakar mekanik antara lain :
a. Tangki bahan bakar : untuk menampung bahan bakar sebelum disalurkan ke karburator
b. Saringan bahan bakar : untuk membersihkan bahan bakar yang akan dikirim ke karburator.
c. Karburator : untuk mengabutkan bahan bakar dan mengatur kebutuhan bahan bakar sesuai
dengan putaran mesin.

2. Cara kerja system stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada karburator adalah
sebagai berikut :
a. Putaran Idle/stasioner
Putaran langsam (idle speed) adalah putaran mesin (rpm) terendah tanpa beban sesuai
spesifiksi pabrik. Pada saat ini kondisi jet needle dan katup skep (throttle valve) menutup
sehingga main jet (saluran utama) tidak mengeluarkan bahan bakar. Udara mengalir melalui
saluran udara (slow air bleeded) menuju slow jet. Jumlah bahan bakar dan udara yang
diberikan hanya cukup untuk mempertahankan mesin tetap hidup pada putaran idle. Jadi
pada kondisi seperti ini yang aktif adalah slow air bleede dan slow jet. Jika putaran idle speed
tidak sesuai dengan ketentuan maka kita dapat melakukan penyetelan dengan memutar
sekrup katup skep (pilot valve screw).

b. Putaran Menengah

Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari putaran
maksimum, yaitu katup skep ( throttle valve ) berada pertengahan membuka saluran udara
utama ( air flow ), begitu juga dengan posisi gas tangan berada setengah lintasan maksimum.
Udara mengalir melalui saluran venturi dan slow air bleeded. Jarum skep ( jet needle ) yang
berhubungan dengan katup skep ( throttle valve ) akan terangkat ketika handle gas kita putar
sehingga bahan bakar akan keluar melalui main jet dan slow jet. Jumlah bahan bakar yang
keluar melalui main jet akan diatur oleh jet needle ( jarum yang berbentuk tirus ).
c. Putaran maksimum

Putaran maximum engine akan berputar pada putaran yang tinggi, saat ini gas ditarik sampai
lintasan penuh. kondisi seperti ini katup skep ( throttle valve) membuka penuh sehingga
udara akan mengalir seluruhnya melalui venturi. jet needle juga akan terangkat seluruhnnya
akibatnya bahan bakar akan keluar seluruhnya melalui main jet. Hal spesifik yang terjadi
pada putaran maksimun ini adalah bahan bakar lebih cepat menuju slinder sehingga saat
dikompersikan kompoisi percampuran antara bahan bakar dan udara tidak sebanding, dimana
bahan bakar lebih banyak dari pada udara akibatnya terjadi campuran kaya. Ini akan
mengakibatkan polusi dan pemborosan bahan bakar. Untuk itu pada karburator dilengkapi
dengan main air bleeded yang bertujuan menambah udara kedalam aliaran saat putaran
tinggi.

3. Untuk menurunkan tekanan lebih besar pada waktu udara mengalir pada venturi
4. Karena pada udara yang mengalir dengan cepat tekanan nya menjadi turun.
C. Umpan Balik
Cocokanlan hasil jawaban yang suadara telah jawab dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Kemudian hitung dengan benar dan cari nilai dari jawaban dengan menggunakan
rumus di bawah ini :
Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Yang Benar x 100 %
2
Dengan arti tingkat keterampilan :

90 100 % = Baik Sekali

80 89 % = Baik

70 79 % = Cukup

< 70 % = Kurang

Bila saudara telah mencapai angka nimimal 70 %, maka saudara berhak melanjutkan
ke tinggat yang lebih tinggi atau berhak mempelajari modul berikut. Tetapi bila belum
mencapai angka 70 %, silakan saudara menpelajari kembali modul ini sampai saudara
memahami dan menguasinya.

Anda mungkin juga menyukai