1. Pengertian Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair bahkan berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering dari biasanya, biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari.
2. Tujuan Terjaringnya pasien dengan kasus diare di Puskesmas
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. /PKM.R/VIII/2017 tentang Standar Pelayanan
Publik Puskesmas Rensing
4. Referensi
5. Prosedur 1. Persiapan alat
a. Stetoskop
b. Thermometer
c. Lampu senter
d. Timbangan berat badan
e. Pengukur tinggi badan
f. Blangko resep
2. Anamnesa
Petugas menanyakan :
a. Nama Pasien
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Pemeriksaan
Petugas memberitahu pasien, orang tua / pengantar tiap jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan
a. Petugas menanyakan bagaimana keadaan umum penderita :
a) Baik & Sadar
b) Gelisah atau rewel
c) Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
d) Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum
dgn lahap
b. Petugas menanyakan Konsistensi tinja : tinja
c. Petugas menanyakan sehari berapa kali BAB
d. Petugas menanyakan sudah berapa lama diare
e. Petugas menanyakan adakah dahak / lender pada tinja.
f. Petugas menanyakan adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Petugas menanyakan makan minum apa sebelumnya ( 5 jam
terakhir)
h. Petugas menanyakan bila menangis keluar air mata / tidak, sejak
diare (Adanya air mata)
i. Petugas menanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum
(rasa haus)
j. Petugas menanyakan bagaimana kencingnya (sedikit / banyak)
k. Petugas memeriksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu
menit.
l. Petugas menghitung respirasi selama satu menit.
m. Petugas memeriksa suhu tubuh dgn termometer.
n. Petugas menimbang berat badan.
o. Petugas melihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
p. Petugas memeriksa apakah matanya cekung
q. Petugas memeriksa ubun-2 besar pada bayi.
r. Petugas memeriksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
s. Petugas memeriksa turgor kulit.
Petugas memberitahu hasil pemeriksaan pada pasien, pengantar /
ibu
6. Unit Terkait Ruang Kesehatan Anak dan Imunisasi
Poli Umum
ISPA (PNEUMONIA)
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 3/2
1. Pengertian Demam adalah peningkatan suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari
yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus.
Suhu tubuh normal berkisar 36.5 37.2 C. Derajat suhu yang dikatakan
demam adalah: rectal temperature 38.0 C atau oral temperature 37.5
C atau axillary temperature 37.2 C
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan demam untuk merendahkan suhu
tubuh yang tinggi
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. /PKM.R/VIII/2017 tentang standar pelayanan
publik Puskesmas Rensing
4. Referensi
5. Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan
a. Stetoskop
b. Thermometer
c. Timbangan berat badan
d. Pengukur tinggi badan
2. Langkah-langkah
Penatalaksanaan demam bertujuan untuk merendahkan suhu tubuh
yang terlalu tinggi, bukan untuk menghilangkan demam.
Penatalaksanaan demam dapat dibagi menjadi dua garis besar yaitu:
a. non- farmakologi dan farmakologi.
Akan tetapi, diperlukan penanganan demam secara langsung
oleh dokter apabila penderita dengan umur <3 bulan dengan suhu
rektal >38C, penderita dengan umur 3 12 bulan dengan suhu
>39C, penderita dengan suhu >40,5C, dan demam dengan suhu
yang tidak turun dalam 48 - 72 jam
1) Terapi non farmakologi.
a) Petugas memberitahu keluarga pasien untuk memberikan
cairan dalam jumlah yang banyak untuk menghindari dehidrasi
dan istirahat yang cukup.
b) Petugas memberitahu keluarga pasien untuk melepaskan
pakaian dan selimut yang terlalu berlebihan.
c) Petugas memberitahu keluarga pasien untuk memberikan
kompres hangat kepada penderita.
2) Terapi farmakologi.
Obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi demam
(antipiretik) adalah parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen.
Parasetamol cepat bereaksi dalam menurunkan panas
sedangkan ibuprofen memiliki efek kerja yang lama. Pada anak-
anak, dianjurkan untuk pemberian parasetamol sebagai
antipiretik. Penggunaan OAINS tidak dianjurkan dikarenakan oleh
fungsi anti koagulan dan resiko sindrom Reye pada anak-anak.
6. Unit Terkait Ruang Kesehatan Anak dan Imunisasi
Poli Umum
PENGUKURAN SUHU BADAN
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 7/1
1. Pengertian Menghitung denyut nadi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghitung
denyut nadi pasien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
penghitungan denyut nadi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Layanan Klinis yang
Menjamin Kesinambungan Layanan
4. Referensi Buku alat kesehatan untuk praktik klinik dan SOP tindakan keperawatan
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
a. Stetoskop
b. Timbangan berat badan
c. Pengukur tinggi badan
2. Langkah-langkah
a. Petugas membaringkan pasien dalam posisi terlentang, bila
memungkinkan (mengatur posisi tangan)
b. Petugas mencari denyut pada pergelangan tangan (arteri radialis)
sambil melihat jam.
c. Petugas menghitung denyut nadi dapat dilakukan pada arteri
radialis menutup selama 1 menit
d. Petugas mengobservasi volume, nadi, rytme dan irama nadi
e. Petugas menghitung nadi selama 1 menit
f. Petugas mencatat hasil observasi ke dalam catatan petugas
6. Unit Terkait Ruang Kesehatan Anak dan Imunisasi
PENGUKURAN TINGGI BADAN
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 10/2
1. Pengertian Mengukur tinggi badan adalah mengukur tinggi badan dengan alat
pengukur tinggi badan.
2. Tujuan Untuk mengetahui pengukur tinggi badan pada bayi dan balita
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. /PKM.R/VIII/2017 tentang standar pelayanan
publik Puskesmas Rensing
4. Referensi Buku pedoman DDTK
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
Pengukur tinggi badan
a. Pengukut tinggi badan berdiri
b. Pengukur tinggi badan tidur / bayi
2. Prosedur
a. Petugas meletakkan alat pada permukaan yang rata dengan
ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat
b. Petugas memberi alas yang tidak terlalu tebal, bersih dan nyaman
misalnya selembar selimut tipis
c. Petugas melepaskan tutup kepala bayi misalnya topi, hiasan
rambut dan kaos kaki
d. Petugas berdiri pada salah satu sisi sebaiknya sisi yang paling dekat
dengan skala pengukur
e. Petugas meletakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian
kepala atau bead board
f. Petugas memposisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan
atas liang telinga berada dalam garis yang tegak lurus dengan
bidang infantometer
g. Petugas mengusahakan dapat mempertahankan kepala bayi pada
posisi
h. Petugas meluruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
i. Petugas meluruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan
pengukur menahan agar lutut bayi lurus
j. Petugas menekan lutut bayi ke bawah dengan lembut
k. Petugas mendorong atau menggerakkan bagian kaki atau foot
board sehingga menempel dengan tumit bayi
l. Petugas memposisikan kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
m. Petugas membaca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm
terdekat, pengukuran dapat dilakukan pada satu atau dua kaki bayi
n. Petugas mencatat hasil di buku catatan petugas
6. Unit Terkait Ruang Kesehatan Anak dan Imunisasi