Rumah bukan hanya tempat untuk berlindung tetapi juga mencerminkan selera dan status sosial
penghuninya. Sehubungan dengan isu pemanasan global, sudah seharusnya kita sadar akan pentingnya
menjaga lingkungan. Untuk itu dalam membangun rumah sudah seharusnya kita menerapkan konsep rumah
ramah lingkungan. Rumah ramah lingkungan adalah konsep rumah dengan memanfaatkan sebagian lahan
untuk ruang terbuka hijau dan sebisa mungkin dapat menghemat energi dalam pemakaiannya. Rumah ramah
lingkungan dapat diwujudkan dengan mempertimbangkan hal-hal dibawah ini
Efisiensi Pencahayaan
Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari.
Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari.
Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang
berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari
dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang,
dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Efisiensi Ruang
Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah pilihan baik, dibanding harus
memboroskan ruang. Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih
sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal
untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih
besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek
lingkungan terhadap bangunan tersebut.
Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci kendaraan dengan air yang mengalir dan
terbuang kemana-mana. Ganti bak mandi atau bathtub dengan shower , untuk menghemat air.
Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah lingkungan yang tidak mencemarkan
lingkungan.
Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang hemat energi, akan berpengaruh dengan biaya
listrik yang dikeluarkan tiap bulan. Pilih yang hemat energi listrik, sehingga memiliki life cost yang ringan
untuk operasionalnya.
c. Besaran ruang
d. Organisasi ruang
e. Sirkulasi ruang
3. Analisis site
4. Zoning
5. Pendekatan desain
Dalam konsep rumah ramah lingkungan yang akan saya terapkan adalah
a. Biopori
Lubang resapan biopori atau biasa disebut lubang biopori merupakan metode alternatif untuk meningkatkan
daya resap air hujan ke dalam tanah. Lubang Resapan Biopori berupa sebuah lubang silindris yang dibuat
secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah.
Biopori sendiri adalah istilah untuk lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas
organisme yang terjadi di dalam tanah seperti oleh cacing, rayap, semut, dan perakaran tanaman. Biopori yang
terbentuk akan terisi udara dan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Lubang biopori ini mampu
meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya
air hujan. Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah.
c. Vertical garden
Vertical Garden adalah taman yang dibangun pada bidang yang vertical atau berdiri tegak lurus dengan tanah,
hal inilah yang membuat vertical garden sering disebut sebagai taman vertikal atau taman tegak. Kelebihan
dari vertical garden atau taman tegak atau taman vertikal adalah penggunaan lahan yang jelas jauh lebih sedikit
dari taman yang biasa kita temui, yaitu taman yang konvensional dimana seluruh tanaman ditanam ditanah
yang horizontal. Tanaman yang digunakan merupakan tanaman yang mudah ditemui, merupakan tanaman
yang umum dan mudah dikembangkan sehingga supplai tanaman tidak perlu dikhawatirkan. Vertical Garden
juga menjadi sumber udara bersih untuk lingkungan sekitarnya dengan memberikan supplai oksigen yang
dihasilkan dari daun-daun dari tanaman yang ditanam di vertical garden tersebut.
6. Desain